Anda di halaman 1dari 9

Nama : Elvira Tri Oktaviani

NIM : 4111181053

1. Jelaskan tentang definisi kesehatan reproduksi dan ruang lingkup pelayanan kesehatan
reproduksi
Jawaban :
 Kesehatan reproduksi adalah segala sesuatu yang menyangkut kesehatan seksual dan
pendidikan seksual yang bertujuan untuk mencegah, menjaga, dan mengembalikan fungsi
organ seksual dari gangguan. Seringkali kesehatan reproduksi (kespro) hanya dikaitkan
sebagai urusan perempuan.
 Menurut BKKBN, (2001), defenisi kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik,
mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan
sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari
penyakit dan kecacatan.
 Menurut WHO kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek
yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
 Menurut Depkes RI (2001) ruang lingkup kesehatan reproduksi sebenarnya sangat luas,
sesuai dengan definisi yang tertera di atas, karena mencakup keseluruhan kehidupan manusia
sejak lahir hingga mati. Dalam uraian tentang ruang lingkup kesehatan reproduksi yang
lebih rinci digunakan pendekatan siklus hidup (life-cycle approach), sehingga diperoleh
komponen pelayanan yang nyata dan dapat dilaksanakan. Secara lebih luas, ruang lingkup
kespro meliputi :
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Keluarga Berencana
3. Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Saluran Reproduksi ( ISR ),
termasuk PMS-HIV / AIDS
4. Pencegahan dan penangulangan komplikasi aborsi
5. Kesehatan Reproduksi Remaja
6. Pencegahan dan Penanganan Infertilitas
7. Kanker pada Usia Lanjut dan Osteoporosis
8. Berbagi aspek Kesehatan Reproduksi lain misalnya kanker serviks,
mutilasi genetalia, fistula dll.

Pendekatan yang ditetapkan dalam menguraikan ruang lingkupkesehatan reproduksi adalah


pendekatan siklus hidup, yang bearti memperhatikan kekhususan kebutuhan penanganan sistem
reproduksipada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar fase kehidupan tersebut.
Pendekatan ruang lingkup kespro dalam beberapa fase kehidupan meliputi

a.    Konsepsi

b.    Bayi dan anak

c.    Remaja

d.   Usia subur

e.    Usia lanjut

2. Jelaskan tentang macam-macam alat kontrasepsi beserta efek sampingnya


Jawaban :
 Kontasepsi Pil
a. Pengertian
Pil oral akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh
ovarium. Pil oral akan menekan hormon ovarium selama siklus haid yang normal,
sehingga juga menekan releasing-factors di otak dan akhirnya mencegah ovulasi.
Pemberian Pil Oral bukan hanya untuk mencegah ovulasi, tetapi juga
menimbulkan gejala-gejala pseudo pregnancy (kehamilan palsu) seperti mual,
muntah, payudara membesar, dan terasa nyeri (Hartanto, 2002).
b. Efektivitas
Efektivitas pada penggunaan yang sempurna adalah 99,5-99,9% dan 97%
(Handayani, 2010).
c. Jenis KB Pil menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
1. Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengamdung hormon
aktif estrogen atau progestin, dalam dosisi yang sama, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif, jumlah dan porsi hormonnya konstan setiap hari.
2. Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen, progestin, dengan dua dosis berbeda 7 tablet tanpa hormon aktif,
dosis hormon bervariasi.
3. Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen atau progestin, dengan tiga dosis yang berbeda 7 tablet tanpa hormon
aktif, dosis hormon bervariasi setiap hari.
d. Cara kerja KB Pil menurut Saifuddin (2010) yaitu:
a) Menekan ovulasi
b) Mencegah implantasi
c) Mengentalkan lendir serviks
d) Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi ovum akan terganggu.
e. Keuntungan KB Pil menurut Handayani (2010) yaitu:
a) Tidak mengganggu hubungan seksual
b) Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia)
c) Dapat digunakam sebagai metode jangka panjang
d) Dapat digunakan pada masa remaja hingga menopouse
e) Mudah dihentikan setiap saat
f) Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil dihentikan
g) Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker
endometrium, kista ovarium, acne, disminorhea.
f. Efek samping KB Pil menurut Sinclair (2010) yaitu:
a) Amenorhea
b) Perdarahan haid yang berat
c) Perdarahan diantara siklus haid
d) Depresi
e) Kenaikan berat badan
f) Mual dan muntah
g) Perubahan libido
h) Hipertensi
i) Jerawat
j) Nyeri tekan payudara
k) Pusing
l) Sakit kepala
m) Kesemutan dan baal bilateral ringan
n) Mencetuskan moniliasiso
o) Cloasmap
p) Hirsutismeq
q) leukorhea
r) Pelumasan yang tidak mencukupi
s) Perubahan lemak
 Kontasepsi suntik
a. Efektivitas
Menurut Sulistyawati (2013), kedua jenis kontrasepsi suntik mempunyai efektivitas
yang tinggi, dengan 30% kehamilan per 100 perempuan per tahun, jika
penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. DMPA
maupun NET EN sangat efektif sebagai metode kontrasepsi. Kurang dari 1 per 100
wanita akan mengalami kehamilan dalam 1 tahun pemakaian DMPA dan 2 per 100
wanita per tahun pemakain NET EN (Hartanto, 2002).
b. Jenis-jenis kontasepsi suntik
Menurut Sulistyawati (2013), terdapat dua jenis kontrasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin, yaitu :
a) Depo Mendroksi Progesteron (DMPA), mengandung 150 mg DMPA yang
diberikan setiap tiga bulan dengan cara di suntik intramuscular (di daerah pantat).
b) Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), mengandung 200 mg Noretindron
Enantat, diberikan setiap dua bulan dengan cara di suntik intramuscular (di daerah
pantat atau bokong).
c. Cara kerja kontrasepsi Suntik menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
a) Mencegah ovulasi
b) Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
d) Menghambat transportasi gamet oleh tuba falloppii
d. Keuntungan kontrasepsi suntik
Keuntungan pengguna KB suntik yaitu sangat efektif, pencegah kehamilan jangka
panjang, tidak berpengaruh pada hubungan seksual, tidak mengandung estrogen
sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan
darah, tidak mempengaruhi ASI, efek samping sangat kecil, klien tidak perlu
menyimpan obat suntik, dapat digunakan oleh perempuan usia lebih 35 tahun sampai
perimenopause, membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik,
menurunkan kejadian tumor jinak payudara, dan mencegah beberapa penyebab
penyakit radang panggul (Sulistyawati, 2013).
e. Efek samping
Adapun keterbatasan dari kontrasepsi Suntik menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
a) Gangguan haid
b) Leukorhea atau Keputihan
c) Galaktorea
d) Jerawat
e) Rambut Rontok
f) Perubahan Berat Badan
g) Perubahan libido
 Kontasepsi Implant
a. Jenis-jenis kontasepsi implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
a) Norplant: terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 3,6 mg levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun.
b) Implanon: terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm,
dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun.Jadena dan indoplant: terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75
mg. Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
c) Jadena dan indoplant: terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg.
Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
b. Cara kerja kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
a) Lendir serviks menjadi kental
b) Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
c) Mengurangi transportasi sperma
d) Menekan ovulasi.
c. Keuntungan kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang
c) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e) Tidak mengganggu dari kegiatan senggama
f) Tidak mengganggu ASI
g) Klien hanya kembali jika ada keluhan
h) Dapat dicabut sesuai dengan kebutuhan
i) Mengurangi nyeri haid
j) Mengurangi jumlah darah haid
k) Mengurangi dan memperbaiki anemia
l) Melindungi terjadinya kanker endometrium
m) Melindungi angka kejadian kelainan jinak payudara
n) Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
o) Menurunkan kejadian endometriosis.
d. Efek samping kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu :
Pada kebanyakan pasien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan
bercak (spooting), hipermenorea atau meningkatnya jumlah darah haid, serta
amenorhea.
 IUD/Spiral
IUD (Intra Uterine Device) atau yang sering dikenal dengan kontrasepsi spiral ini,
merupakan salah satu alat kontrasepsi yang cukup diminati oleh banyak pasangan di
Indonesia. Selain karena jangka waktu pencegahan kehamilan yang cukup lama, tidak
memerlukan perawatan rumit, juga tingkat kegagalannya rendah.
IUD biasa diletakkan di dalam rahim untuk menghadang sel sperma menembus sel telur.
Terdapat 2 jenis IUD yaitu yang terbuat dari tembaga dan dapat bertahan selama 10
tahun, atau yang mengandung hormon dan bertahan selama 5 tahun.

 Kondom

Kondom memiliki dua jenis, yaitu kondom laki-laki dan kondom perempuan.
1. Kondom laki-laki Kondom laki-laki adalah jenis kondom yang digunakan oleh laki-
laki dipenisnya. Kondom laki-laki digunakan saat penis sudah ereksi dan sebelum
terjadi penetrasi ke vagina.
2. Kondom perempuan Kondom perempuan adalah jenis kondom yang digunakan oleh
perempuan dengan cara dimasukkan ke dalam vagina. Kondom perempuan ini
terdapat seperti bantalan di dalamnya untuk mencegah masuknya sperma ke serviks
perempuan. Kondom perempuan ini bisa digunakan satu hingga dua jam sebelum
melakukan hubungan seksual.

Menurut WHO kondom laki-laki efektif mencegah kehamilan hingga 98 persen jika
digunakan dengan benar dan konsisten. Kondom laki-laki juga efektif mencegah HIV
serta penularan penyakit seksual lainnya. Sedangkan kondom perempuan bisa
mencegah kehamilan hingga 90 persen jika digunakan secara benar.
 Metode kalender
Metode kalender atau metode ritme adalah jenis kontrasepsi dengan memantau pola
siklus menstruasi perempuan selama 6 bulan terakhir.
Cara menghitung masa subur perempuan adalah memantau pola siklus menstruasi selama
6 bulan, mengurangi 18 dari panjang siklus terpendek (perkiraan hari subur pertama) dan
mengurangi 11 dari panjang siklus terpanjang (diperkirakan hari subur terakhir).
Biasanya masa subur adalah hari ke 8 hingga 19 dari masing-masing siklus menstruasi 26
hingga 32 hari.
Anda juga bisa menggunakan aplikasi untuk menghitung masa subur Anda secara
otomatis. Dengan metode ini perempuan bisa mengetahui kapan ia mengalami masa
subur sehingga sangat tidak disarankan untuk melakukan hubungan seksual saat masa
subur. Dilansir dari laman resmi WHO 91 persen perempuan bisa terhindar dari
kehamilan tidak direncanakan dengan menggunakan metode ini secara konsisten.
Namun, cara ini bisa tidak efektif bila terjadi ovulasi dadakan selama masa kering atau
masa tidak subur. Sebab ovulasi ini bisa menyebabkan kehamilan pada perempuan. Jika
Anda memilih menggunakan metode ini ada baiknya Anda menghindari penggunaan
obat-obatan seperti anxiolytics, antidepresan, NSAID, atau antibiotik tertentu yang dapat
mempengaruhi waktu ovulasi.
3. Kontrasepsi apakah yang digunakan oleh ibu sasaran anda? Adakah efek samping yang
dialami? Jika tidak menggunakan kontrasepsi apakah alasannya?
Jawaban :
Pada ibu sasaran saya, beliau belum menggunakan kontrasepsi apa apa dikarenakan
minimnya pengetahuan mengenai pentingnya kontrasepsi.
4. Bagaimana cara mendeteksi status kesehatan reproduksi seorang wanita? Berdasarkan
data yang anda peroleh, apakah ibu sasaran anda memiliki kesehatan reproduksi yang
baik?
Jawaban :
1. Gender
2. Kemiskinan
3. Pendidikan
4. Menikah muda
5. Beban kerja yang berat
6. Indicator penghasilan
7. Upah
8. Usia harapan hidup
9. Tingkat kesuburan

Sumber : http://amanimidwife.blogspot.com/2014/03/indikator-status-kesehatan-
reproduksi.html

5. Kemukakan hasil dan analisis masalah kesehatan reproduksi dan masalah KB yang
ditemukan saat pelaksanaan kegiatan Field Study!
Jawaban :
Dari analisis yang saya dapat masalah yang sering ditemukan ketika field study adalah
kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan reproduksi dan pengetahuan KB.
Ibu sasaran sayapun tidak mengetahui fungsi KB, efek samping KB, dan jenis-jenis KB,
Ibu sasaran sayapun kurang mengerti tentang kesehatan reproduksi.
6. Bagaimana upaya yang anda lakukan untuk mengatasi masalah yang anda temukan
tersebut?
Jawaban :
Disini saya akan mencoba untuk menjelaskan betapa pentingnya kesehatan reproduksi
dan KB (fungsinya, efek sampingnya, dan jenis-jenisnya). Karena ibu sasaran saya sangat
kurang memahami dan hanya mendengarkan dari mulut ke mulut tetangganya saja.
7. Apa yang anda rencanakan untuk kunjungan selanjutnya sehubungan dengan keadaan
kesehatan reproduksi pada ibu sasaran dan masalah lain yang ditemukan.
Jawaban :
 Saya akan memantau kesehatan reproduksi ibu sasaran saya dan menyarankan ibu untuk
memakai KB. Pada ibu sasaran saya karena mungkin jika tidak di pantau ibu sasaran saya
tidak terlalu memperhatikan kesehatan reproduksinya.
 Masalah lain yang saya temukan yaitu tentang imunitas (daya tahan tubuh) dari adik
sasaran saya. Karena disini adik sasaran saya sering mengalami sakit pilek, batuk, dan
demam. Jadi, disini saya akan memberitahu kepada ibu sasaran saya dan keluarganya
untuk selalu memberikan vitamin, memperhatikan kesehatannya, memperhatikan
makanannya/ susu / ASI yang diberikan pada adik sasaran saya.
8. Informasi kesehatan apa yang menurut anda perlu diberikan pada sasaran untuk
mengatasi masalah/keadaan yang anda temukan tersebut! Buatlah dalam bentuk
pamphlet/leaflet/power point/video dan perlihatkan pada fasilitator/pembimbing
Jawaban :
Menggunakan leaflet

Anda mungkin juga menyukai