Anda di halaman 1dari 13

Nama : Gusti Ngurah Oka Dwi Cahaya

NIM : 10617044

TUGAS SL RESTORASI

AMALGAM

1. Definisi Amalgam

Menurut American Dental Association (ADA) amalgam adalah logam campuran dari
merkuri, perak, timah dan tembaga serta logam lainnya untuk meningkatkan sifat fisik dan
mekanikal. Sesuai dengan American Dental  Association (ADA) Spesification No.1
mengharuskan agar logam campuran amalgam mempunyai kandungan utama dari perak dan
timah sebagai bahan utama serta campuran seperti tembaga dan seng. Amalgam pertama kali
diperkenalkan oleh Taveau pada tahun 1826 di Paris (Charbeneau dkk, 1981). Amalgam adalah
logam campur merkuri. Amalgam gigi adalah logam campur dari merkuri, tembaga, dan timah,
yang juga mengandung palladium,seng, dan unsur –  unsur lain untuk meningkatkan karakteristik
manipulasi dan kinerja klinisnya. (Kenneth, 1996).

2. Komponen Amalgam

Amalgam adalah bahan tambal berbahan dasar logam. Menurut American Dental
Association (ADA) Spesification No.1 untuk amalgam kedokteran gigi konsentrasi perak dalam
campuran sebesar 66-68% dan timah 25-28%, sedangkan tembaga 3,5-6% dan seng kurang dari
2%. Dimana komponen utamanya :

 Liquid yaitu logam merkuri (Hg)

 Bubuk yaitu terdiri dar logam paduan yang kandungan utamanya terdiri dari  perak (Ag),
timah (Sn), dan tembaga (Cu), selain itu juga terkandung logam –  logam lain dengan
presentase yang lebih kecil.

3. Kelebihan & Kekurangan Amalgam

Kelebihan :
 Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat dibandingkan
dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah, sehingga amalgam dapat
bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di dalam mulut (pada beberapa penelitian
dilaporkan amalgam bertahan hingga lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik)
asalkan tahaptahap penambalan sesuai dengan prosedur.

 Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya
lama kelamaan akan mengalami aus karena fakto faktor dalam mulutyang saling
berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut.

 Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah dan tidak terlalu technique
sensitive bila dibandingkan dengan resin komposit, di mana sedikit kesalahan dalam
salah satu tahapannya akan sangat mempengaruhi ketahanan dan kekuatan bahan tambal
resin komposit.

 Biaya Relatif murah

Kekurangan :

 Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi, sehingga
tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana pertimbangan estetis sangat
diutamakan.Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan
yang berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi
sehingga tampak membayang kehitaman.ada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang
ternyata alergi dengan logam yang terkandung dalam bahan tambal amalgam.

 Selain itu, beberapa waktu setelah penambalan pasien terkadang sering mengeluhkan
adanya rasa sensitif terhadap rangsang panas atau dingin.Namun umumnya keluhan
tersebut tidak berlangsung lama dan berangsur hilang setelah pasien dapat
beradaptasi.Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri
yang dikandungnya masih hangat dibiarakan. ada negara-negara tertentu ada yang sudah
memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai bahan tambal.
 Sering menyebabkan kebocoran mikro dan sekunder karies. Solusinya Menggunakan
Cavity Varnish yang mengandung larutan resin alami atau sintetis dalam pelarut yang
menguap misalkan eter dan harus tahan air.

 mengakibatkan rasa nyeri bila menimbulkan arus galvanis bersama dengan tumpatan
logam lain. solusinya dengan melepas tumpatan logam lain sebelum memakai tumpatan
amalgam.

 FINISHING & POLISHING AMALGAM

 Finishing : tahapan ini dilakukan sebelum pemolesan dengan menggunkan


bahan abrasif yang cukup kasar untuk menghilangkan kotoran dari
permukaan.

 Polishing : tahapan ini dilakukan untuk mendapatkan kilau halus dan


mengkilap di permukaan restorasi amalgam.

 Finishing dan polishing harus dilakukan 24 jam setelah penempatan restorasi amalgam,
karena akan mengganggu pengerasan amalgam yang mengakibatkan melemahnya
restorasi.

 Keuntungan :

 Meningkatkan adaptasi marginal restorasi

 Agar permukaan yang dipoles tahan plak

 Mengurangi noda dan korosi

 Permukaan yang dipoles lebih halus dan lebih mudah dibersihkan

 Memelihara kesehatan periodontal

 Mencegah permasalahan oklusi

Langkah-langkah Finishing & Polishing Amalgam :

a. Menggunakan explorer, mengevaluasi margin carvosurface untuk integritas marginal.


b. Menidentifikasi titik-titik tinggi yang muncul pada area di permukaan restorasi,
menetapkan oklusi yang tepat dengan grinding.

c. Gunakan round bur besar untuk menghilangkan permukaan yang kasar

d. Gunakan finising bur untuk menghaluskan margin cavosuface ginggiva dan bagian
interproksimal

e. Menghaluskan permukaan dengan finishing disk

f. Haluskan permukaan dengan menggunakan bahan abrasif. Gunakan rubber cup dengan
pumice untuk menghaluskannya.

g. Cuci dan bersihan permukaan.

Restorasi Amalgam setelah dipoles harus memenuhi :

 Permukaan yang halus tanpa ada goresan atau bintik-bintik

 Permukaan berkilau

 Tidak ada celah antara margin dan permukaan gigi

 Restorasi memiliki kontur dan kontak yang tepat

 Tidak ada kerusakan pada restorasi atau gigi yang berdekatan. ( Grag, 2015 )
Amalgam Polishing & Polishing Kit

 Contoh bur digunakan untuk memoles amalgam. Bur finishing di bagian bawah gambar,
dan "greenies" dan "brownies" bur finishing abrasif - di bagian atas.
 Contoh aluminium oxide abrasive discs. Perhatikan bagian yang jelas di tengah strip,

yang tidak mengandung partikel abrasif. Ini adalah area tertipis, untuk membantu

pergerakan strip melalui titik kontak gigi yang ketat. Area yang lebih gelap di sebelah kiri

strip lebih abrasif untuk dibentuk, dan area yang lebih terang ke kanan kurang abrasif

untuk pemolesan. Abrasive disc berdiameter kecil berguna di area dengan akses terbatas,

seperti di sekitar rongga serviks dan palatal. Abrasiv disc berdiameter lebih besar berguna

untuk area yang lebih besar dan datar, seperti saat memoles restorasi luas yang

melibatkan permukaan tepi labial dan insisal gigi anterior.

Resin Komposit

1. Definisi Resin Komposit

Resin komposit merupakan resin akrilik yang telah ditambah dengan bahan lain seperti

bubuk quartz untuk membentuk struktur komposit.

2. Komposisi Resin Komposit

Resin komposit mempunyai komposisi sebagai berikut:


a)  Bahan utama/Matriks resin

b)  Filler

c)  Coupling agent

d)  Penghambat polimerisasi

e)  Penyerap UV

f)  Opacifier

g)  Pigmen warna

3. Kegunaan resin komposit

1. Bahan tambalan pada gigi anterior dan posterior ( direct atau inlay)

2. Sebagai veneer mahkota logam dan jembatan (prosthodontic resin)

3. Sebagai pasak.

4. Sebagai semen pada orthodontic brackets, Maryland bridges, ceramic crown, inlay,

onlay.

5. Pit dan fisur sealant.

6. Memperbaiki restorasi porselen yang rusak

4. ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Carbide Finishing Bur

Carbide Finishing Bur digunakan setelah finishing diamond bur untuk countoring awal

serta memperbaiki permukaan dan kualitas marginal. Carbide Finishing bur digunakan

untuk jaringan lunak yang berada pada margin gingiva dbandingkan dengan diamond bur

2. Diamond Finishing Bur

Berfungsi untuk membentuk kontour, menyesuaikan serta menghaluskan restorasi

komposit

3. Batu Arkansas
Batu arkansas adalah batu yang terbuat dari endapan silika yang berwarna abu-abu muda

dan semi translusen

4. Alumunium Oxide Disc

digunakan untuk membentuk kontur dan untuk polishing permukaan proksimal dari

restorasi resin komposit

5. Softlex

Soflex menggunakan material berbentuk disc yang digunakan dengan gerakan plana.

Biasanya disc dilapisi dengan abrasif alumunium oxide. Disc dapat digunakan untuk

finishing dan polishing restorasi komposit, keramik dan GIC. Dapat digunakan untuk

-penyempurnaan incisal

-untuk menyesuaikan panjang inscisal

-untuk menghaluskan daerah proximal dan incisal tanpa merusak enamel gigi
5. LANGKAH- LANGKAH FINISHING DAN POLISHING
a. Setelah sectional matrix dilepas, kelebihan komposit daerah fasial, proximal, lingual

dikurangi

b. Membentuk kontur lingual dengan menggunakan finishing disk

c. Polishing permukaan oklusal dengan finishing bruh

d. Penambahan bahan restorasi komposit

e. Perhatikan komposit yang berlebih setelah pengangkatan matriks sectional untuk

mendapatkan adaptasi yang baik pada fasial dan linguan dan penyisipan inkremental

komposit

f. Membuat kontur dan polishing engan disc dan brush

Permukaan oklusal dibentuk menggunakan round bur, blade no. 12. Kelebihan komposite

dikurangi menggunakan lame bur, blade no.12, carbide finishing bur atau diamond bur. Gingiva

overhang menggunakan blade bedah no.12.

Tahap finishing dan polishing komposit 

  Finishing  meliputi  shaping ,contouring,dan penghalusan restorasi. Sedangkan

polishing digunakan untuk membuat permukaan restorasi mengkilat. Finishing dapat dilakukan

segera setelah komposit aktivasi sinar telahmengalami polimerisaasi atau sekitar 3 menit setelah

pengerasan awal.

Alat-alat yang biasa digunakan antara lain : 

1. Alat untuk shaping : sharp amalgam carvers dan scalpel blades, seperti 12 atau12b atau

specific resin carving instrument yang terbuat dari carbide, anodized aluminium, atau nikel

titanium. 
2. Alat untuk finishing dan polishing : diamond dan carbide burs, berbagai tipe dari flexibe disks,

abrasive impregnated rubber point dan cups, metal dan  plastic finishing strips, dan pasta

polishing.

a. Diamond   dan  carbide burs

 Digunakan untuk menghaluskan ekses-ekses yang besar pada resin komposit dan dapat

digunakan untuk membentuk anatomi pada permukaan restorasi. 

b.  Discs 

Digunakan untuk menghaluskan permukaan restorasi. Bagian yang abrasive dari disk dapat

mencapai bagian embrasure dan area interproksimal. Disk terdiri dari beberapa jenis dari yang

kasar sampai yang halus yang bisa digunakan secara berurutan saat melakukan finishing dan

polishing. 

c. Impregnated rubber points dan  cups

 Digunakan secara berurutan seperti disk. Untuk jenis yang paling kasar digunakan untuk

mengurangi ekses-ekses yang yang besar sedangkan yang halus efektif untuk membuat

permukaan menjadi halus dan berkilau. Keuntungan yang utama dari penggunaan alat ini adalah

dapat

membuat  permukaan yang terdapat ekses membentuk groove, membentuk bentuk permukaan

yang diinginkan serta membentuk permukaan yang konkaf pada lingual gigi anterior 

d.  Finishing stips 

Digunakan untuk mengcontur dan memolish permukaan proksimal margin gingival untuk

membuat kontak interproksimal. Tersedia dalam bentuk metal dan plastik. Untuk metal

biasa digunakan untuk mengurangi ekses yang besar namun dalam menggunakan alat ini kita

harus berhati-hati karena jika tidak dapat memotong enamel, cementum, dan dentin. Sedangkan
plastic strips dapat digunakan untuk finishing dan polishing. Juga tersedia

dalam beberapa  jenis dari yang kasar sampai halus yang dapat digunakan secara berurutan.

Prosedur  finishing dan  polishing  resin komposit: 

1.  sharp-edge hand instrument 

  digunakan untuk menghilangkan ekses-ekses di area proksimal, dan margin gingival dan

untuk membentuk permukaan  proksimal dari resin komposit. 

2.12b scalpel blade

Digunakan untuk menghilangkan flash dari resin komposit  pada aspek distal 

3. Alumunium oxide disk

Digunakan untuk membentu kontur dan untuk  polishing permukaan proksimal dari

restorasi resin komposit. 

4. Finishing diamond

Digunakan untuk membentuk anatomi oklusal 

5.Impregnated rubber points dengan aluminium oxide

Digunakan untuk menghaluskan permukaan oklusal restorasi 

6.Aluminum oxide finishing strips

untuk conturing atau finishing atau  polishing permukaan proksimal untuk membuat

kontak proksimal

Anda mungkin juga menyukai