Anda di halaman 1dari 9

Diktat Hukum Bisnis 1

BAB I

HUKUM KOMERSIAL

Dasar Hukum :
 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetbook/BW)
 Kitab Undnag-undang Hukum Dagang (Wetbook Vankoophandel)
 Peraturan-peraturan lainnya: UU PT, UU Perbankan, dll.

Hukum Perdata:
Rangkaian peraturan-peraturan hukum yang mengatur hubungan hukum antara
orang yang satu dengan orang yang lain, dengan menitik beratkan kepada
kepentingan perseorangan.

I. SUBYEK HUKUM DAN OBYEK HUKUM

Subyek Hukum :

1. Manusia (natuurlijke person)


2. Badan Hukum (rechtspersoon)

Obyek Hukum : BENDA


1. Benda Berwujud dan Benda Tidak Berwujud
2. Benda Bergerak dan Benda Tidak Bergerak

II. PERISTIWA HUKUM DAN PERBUATAN HUKUM


 Ada dua macam peristiwa hukum :
1. Perbuatan subyek hukum (manusia dan badan hukum)
2. Peristiwa lain yang bukan perbuatan subyek hukum. Contohnya : kelahiran,
kematian,daluarsa.

 Perbuatan subyek hukum dibedakan menjadi :


1] Perbuatan hukum
2] Perbuatan lain yang bukan perbuatan hukum

Suatu perbuatan dikatakan merupakan perbuatan hukum kalau perbuatan tersebut


mempunyai akibat hukum dan akibat itu dikehendaki oleh yang bertindak.

Dikenal 2 (dua) macam perbuatan hukum :


1. Perbuatan hukum yang bersegi satu, yaitu tiap perbuatan yang akibat
hukumnya ditimbulkan oleh kehendak dari satu subyek hukum saja.
Contohnya : dalam pembuatan surat wasiat.
2. Perbuatan hukum yang bersegi dua, yaitu tiap perbuatan yang akibat
hukumnya ditimbulkan oleh kehendak dari dua subyek hukum. Pihaknya bisa
lebih dari 2 (dua), contohnya : perjanjian.
Diktat Hukum Bisnis 2

BAB II

HUKUM BENDA

I. Pengertian Benda
Menurut pasal 499 KUH Perdata benda diartikan semua barang dan hak.

II. Macam-macam Benda


1. Benda Bergerak dan Benda Tidak Bergerak
2. Benda Berwujud dan Benda Tidak Berwujud

III. Hak Kebendaan


1. Hak Kebndaan yang bersifat memberi kenikmatan:
a. atas benda milik sendiri, misalnya hak milik atas benda bergerak
b. yang bersifat memberi kenikmatan atas benda milik orang laian,
misalnya hak pakai atas benda bergerak.
2. Hak Kebendaan yang bersifat memberi jaminan:
a. Pand (gadai)
b. Hipotik
c. Jaminana Fidusia
d. Hak Tanggungan

IV. Hukum Tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)


1. Hak Cipta
2. Hak Paten
3. Hak Merek

V. Penegakan hukum di bidang HAKI


Diktat Hukum Bisnis 3

BAB III

HUKUM PERIKATAN

I. Pengertian Perikatan
Perikatan berartihak yag mengikat antara orang yang satu dengan orang yang
lain. Hal yang mengikat adalah peristiwa hukum.

II. Dasar Hukum Perikatan


Pasal 1233 KUH Perdata: Perikatan dapat timbul baik karena perjanjian maupun
karena undang-undang.

III. Jenis-jenis Perikatan


1. Perikatan Bersyarat
2. Perikatan dengan ketetapan waktu
3. Perikatan Manasuka
4. Perikatan Tanggung Menanggung
5. Perikatan dapat dibagi da tidak dapat dibagi
6. Perikatan dengan ancaman hukuman

IV. Hapusnya Perikatan


Menurut ketentuan pasal 1381 KUH Perdata perikatan hapus karena:
1. Pembayaran
2. Penawaran pembayaran tunai diikuti penitipan
3. Pembaharuan hutang (novasi)
4. Perjumpaan hutang (kompensasi)
5. Percampuran hutang
6. Pembebasan hutang
7. Musnahnya barang yang terhutang
8. Karena pembatalan
9. Berlakunya syarat batal
10. Lampau waktu (daluwarsa)

V. Syarat Sahnya Perjanjian:


Menurut pasal 1320 KUH Perdata, syarat-syarat sahnya perjanjian adalah:
1. adanya persetujuan kehendak antara pihak-pihak yang membuat perjanjian
(konsensus)
2. ada kecakapan pihak-pihak untuk membuat perjnajian
3. ada hak tertentu (obyek perjanjian)
4. ada suatu sebab yang halal (causa)

VI. Perbuatan Melawan Hukum (Onrectmatige daad)


Dasar Hukum: pasal 1365 KUH Perdata: "Tiap pebuatan melawan hukum yang
menimbulkan kerugian pada orang lain , mewajibkan orang yang bersalah yang
menimbulkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut".
Diktat Hukum Bisnis 4

BAB IV

HUKUM JAMINAN

I. Pengertian Hukum Jaminan:


Adalah peraturan hukum yang mengatur tentang jaminan-jaminan piutang
kreditur terhadap seorang debitur.

II. Gadai
Adalah hak yang diperoleh kreditur atas suatu benda bergerak, yang diserahkan
kepadanya oleh debitur atau orang lain atas namanya, untuk menjamin suatu
hutang, dan yang memberikan kekuasaan kepada kreditur untuk mendapat
pelunasan dari benda tersebut lebih dahulu daripada kreditur-kreditur lainnya,
kecuali biaya-biaya untuk melelang benda tersebut dan biaya yang telah
dikeluarkan untuk pemeliharaan setelah benda itu digadaikan, biaya-biaya mana
harus didahulukan.

III. Hipotik
Adalah hak kebendaan atas suatu benda tak bergerak untuk mengambil
penggantian dari benda tersebut bagi pelunasan suatu hutang.

IV. Fiducia
Hubungan hukum antara debitur pemberi fiducia dan kreditur penerima fiducia
merupakan suatu hubungan hukum yang berdasarkan atas kepercayaan.

V. Hak Tanggungan

VI. Cessie
Diktat Hukum Bisnis 5

BAB V

HUKUM INVESTASI

I. Sumber Hukum
1. UU No. 1 Tahun 1967 jo. UU No. 11 Tahun 1970 Tentang Penanaman Modal
Asing.
2. UU No. 6 Tahun 1968 jo. UU No. 12 Tahun 1970 Tentang Penanaman Modal
Dalam Negeri.

II. Pengertian Penanaman Modal Asing


Meliputi Penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau
berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-Undang dan yang digunakan untuk
menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara
langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut.
Dengan pengertian sebagai berikut :
a. alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan
devisa Indonesia, yang dengan persetujuan Pemerintah digunakan untuk
pembiayaan perusahaa di Indonesia.
b. alat-alat untuk perusahaan, termasuk penanaman-penanaman baru milik orang
asing dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah
Indonesia, selama alat-alat tersebut tidak dibiayai dari kekayaan devisa
Indonesia.
c. bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-undang diperkenankan
ditransfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan di Indonesia.

III. Pengertian Penanam Modal Dalam Negeri


Adalah penggunaan modal dalam negeri bagi usaha-usaha yang mendorong
pembangunan ekonomi pada umumnya. Dimana penanaman tersebut dapat
dilakukan secara langsung, yakni oleh pemiliknya sendiri, atau tidak langsung,
yakni melalui pembelian obligasi-obligasi, surat-surat kertas perbendaharaan
negara, emisi-emisi lainnya (saham-saham) yang dikeluarkan oleh Perusahaan,
serta deposito dan tabungan yang berjangka sekurang-kurangnya satu tahun.
 Modal Dalam Negeri diartikan sebagai sumber produktif dari masyarakat
Indonesia yang dapat dipergunakan bagi pembangunan ekonomi pada
umumnya. Modal ini adalah modal yang merupakan bagian dari kekayaan
masyarakat Indonesia, termasuk hak-hak dan benda-benda (bergerak dan tidak
bergerak), yang dapat disisihkan/disediakan untuk menjalankan suatu
usaha/perusahaan.
(Contoh dari kekayaan termasuk adalah : tanah, bangunan, kayu di hutan, dll).
Kekayaan tersebut dapat dimiliki oleh Negara (pemerintah) dan swasta.
Kekayaan yang dimiliki oleh pihak swasta dapat dibagi menjadi (1) yang
dimiliki oleh swasta nasional, dan (2) yang dimiliki oleh swasta asing.

BAB VI
Diktat Hukum Bisnis 6

HUKUM PERUSAHAAN

I. Sumber Hukum
1. KUH Perdata
2. Kitab Undnag-undang Hukum Dagang
3. UU PT, UU Pasar Modal, UU Perbankan, dll

II. Bentuk-bentuk Badan Usaha


1. PT (Perseroan Terbatas): diatur dalam UU No. 40 Tahun 2007 Tentang
Perseroan Terbatas.
2. Koperasi: diatur dalam UU No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.
3. Yayasan: diatur dalam UU No. 16 Tahun 2001
4. Perusahaan Negara

III. MERGER (Penggabungan)


Dasar hukum: pasal 102 UUPT menentukan bahwa: "Suatu perseroan atau lebih
dapat menggabungkan diri menjadi satu dengan perseroan yang telah ada atau
meleburkan diri dengan perseroan lain dan membentuk perseroan baru".

Penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau
lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada dan
selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar.

IV. CONSOLIDATION (Peleburan)


Adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh 2 (dua) perseroan atau lebih untuk
meleburkan diri dengan cara membentuk satu perseroan baru dan masing-masing
perseroan yang meleburkan diri menjadi bubar.

V. AKUISISI (Pengambilalihan)
Adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang
perserorangan untuk mengambil alih seluruh ataupun sebagian besar saham
perseroan yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap
perseroan tersebut.

VI. LIKUIDASI
Dasar hukum: pasal 114 UUPT, yang menentukan bahwa:
Perseroan bubar karena:
a. Keputusan RUPS;
b. Jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam Anggarn Dasar berakhir;
c. Penetapan pengadilan.

BAB VI
Diktat Hukum Bisnis 7

HUKUM KEPAILITAN

I. Sumber Hukum:
UU No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang

Pengertian Pailit
"Debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan tidak membayar
sedikitmya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dimyatakan
pailit dengan putusan Pengadilan yang berwenang, baik atas permohonannya
sendiri, maupun atas permintaan seorang atau lebih krediturnya".

Kepailitan meliputi:
1. seluruh kekayaan debitur pada saat pernyataan pailit;
2. warisan yang diterima debitur setelah dinyatakan pailit
3. kekayaan debitur yang berada di luar Indonesia.

Yang berwenang untuk memeriksa dan memutus permohonan pailit dan


penunddaan kewajiban pembayaran utang adalah Pengadilan Niaga (yang
berada di lingkungan Peradilan Umum) ------ Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat.

BAB VIII

HUKUM TENTANG PEMBIAYAAN

I. LEASING
Adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan
barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu
jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala
disertai dengan hak dengan hak pilih (opsi) dari perusahaan tersebut untuk
membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang
jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama.

Lessor : merupakan pihak yang memberikan pembiayaan dengan cara leasing


kepada pihak yang membutuhkan. Dalam hal ini lessor bisa merupakan
perusahaan pembiayaan yang bersifat "multi finance", tetapi dapat juga
perusahaan yang khusus bergerak di bidang leasing.

Lessee: merupakan pihak yang memerlukan barang modal, barang modal


mana dibiayai oleh lessor dan diperuntukkan kepada lessee.

Supplier: merupakan pihak yang menyediakan barang modal yang menjadi


obyek leasing, barang modal mana dibayar oleh lessor kepada suplier untuk
kepentingan lessee.

II. FACTORING (Anjak Piutang)


Diktat Hukum Bisnis 8

Menurut Keppres No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan,


Factoring mrupakan usaha pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau
pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek dari suatu
perusahaan yang terbit dari suatu transaksi perdagangan dalam dan luar
negeri.

Menurut UU No. 10 Tahun 1988 Tentang Perbankan, factoring merupakan


kegiatan pengurusan piutang dan tagihan jangka pendek dari transaksi
perdagangan dalam atau luar negeri, yang dilakukan dengan cara
pengambilalihan atau pembelian piutang tersebut.

III. MODAL VENTURA

Adalah usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu


perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee company) untuk
jangka waktu tertentu.

IV. PEMBIAYAAN KONSUMEN

Kredit yang diberikan kepada konsumen-konsumen guna pembelian barang-


barang konsumsi dan jasa-jasa seperti dibedakan dari pinjaman-pinjaman yang
digunakan untuk tujuan-tujuan produktif atau dagang.

V. KARTU KREDIT

BAB IX

ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA

Sumber Hukum: UU No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif


Penyelesaian sengketa.

Ada 6 (enam) cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan:

1. Konsultasi
2. Negosiasi
3. Mediasi
4. Konsoliasi
5. Pemberian pendapat hukum
6. Arbitrase
Diktat Hukum Bisnis 9

BAB X

HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Sumber hukum: UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

 Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian


hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.

 Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

BAB XI

HUKUM PERBANKAN

Sumber hukum: UU No. 10 Tahun 1998 tentang Peruabahan Atas UU No. 7 Tahun
1992 Tentang Perbankan.

 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalukannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkan meningkatkan taraf hidup
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai