BACKGROUND
Kuliner adalah salah satu ikon yang diminati masayarakat dewasa ini baik dari kalangan apa
saja. Beberapa masyarakat rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit hanya untuk mencicipi
kuliner di suatu daerah. Wisata kuliner dewasa ini sangat berpotensi untuk dikembangkan
menjadi wisata unggulan. Salah satu kota di Jawa Tengah yang menjadi ikon wisata kuliner
adalah Kota Semarang. Keanekaragaman etnis dan sukunya mengahasilkan berbagai kuliner.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesediaan membayar (willingness to pay) masyarakat
terhadap kuliner di Semarang (tempat yang dibagi)
PROFILE OF STUDY
Tembalang adalah tempat salah satu universitas terbaik di Semarang berdiri, Universitas
Diponegoro (UNDIP). Tembalang merupakan salah satu daerah yang memiliki beragam
kuliner. Bukan hal yang janggal lagi bahwa kawasan kampus biasanya dikelilingi tempat-
tempat makan yang enak dan murah. Di Tembalang juga dikelilingi tempat-tempat makan
dengan menu yang bervariasi. Biasanya masyarakat khususnya mahasiswa menghabiskan
waktu santai atau sekedar nongkrong pada saat sore hari sampai malam hari.
RESULT
Dari hasil survey yang telah dilakukan diperoleh hasil yaitu bahwa masyarakat di daerah
Tembalang tidak bersedia untuk membayar lebih mahal pada kuliner di Tembalang ( ada di
skala 3 dari 5 nilai ). Hal ini dikarenakan masyarakat Tembalang di dominasi oleh
mahasiswa. Mahasiswa cenderung menolak membayar lebih mahal pada suatu kuliner.
Walaupun rasa dan porsi yang disajikan biasa saja tetapi jika harganya lebih murah, itu yang
lebih diminati oleh masyarakat. Hal ini dikerenakan keterbatasan biaya yang dimiliki.