Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH KEPERAWATAN DAN PROSES KEPERAWATAN

Echa Lisamanda Titania / 181101066

Email : Echalismanda28@gmail.com

Abstrak

Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala(primitve culture) sampai pada
munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan yang berasal dari inggris
perkembangan keperawatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan
peradaban manusia karena keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan manusia yaitu adam
dan hawa. Keberadaanya tidak pernah dipungkirin. Oleh karena itu perkembangan keperawatan
tidak dapat dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan
peradaban manusia. Profesionalisme keperawatan merupakan proses dinamis di mana profesi
keperawatan yang telah terbentuk mengalami perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai
dengan tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat. Proses profesionalisasi merupakan proses
pengakuan terhadap suatu yang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh masyarkat.
Metode : dalam pengkajian ini digunakan metode literatur review untuk menjelaskan
bagaimana sejarah keperawatan dan proses keperawatan melalui pemahaman yang diambil dari
Jurnal, text book, dan artikel-artikel terpecaya yang memiliki keterkaitan dengan sejarah
keperawatan dan proses keperawatan. Hasil : dapat digunakan sebagai acuan untuk memahami
sejarah dan proses keperawatan.

Kata Kunci : Sejarah Keperawatan, perkembangan Keperawatan, Proses


Keperawatan

LATAR BELAKANG

Menurut sejarah, perkembangan keperawatan sangat dipengaruhi oleh


perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia. Kepercayaan terhadap
animisme penyebaran agama-agama besar di dunia serta gerakan reformasi . Asuhan
keperawatan pada zaman dahulu diberikan atas dasar naluri sebagai ungkapan kasih
sayang seorang ibu kepada keluarga nya yang sakit. Namun sekarang perkembangan
keperawatan terus mengalami perubahan pelayanan keperawatan yang dulunya bersifat
pelayanan vokasional atau tradisonal sekarang mulai dikaji, dipelajari dan
dikembangakan atas dasar kaidah-kaidah ilmiah yang mendasari ilmu keperawatan,
sebab ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan dan sintesis dari ilmu ilmu dasar dan
ilmu keperawatan.

Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan


tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui
pendidikan keperawatan(UU kesehatan No.23,1992). Perawatan adalah pelayanan
esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat.
Palayanan yang diberikan adalah upaya mencapai derajat kesehatan semaksimal
mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki dalam menjalankan kegiatan di bidang
promotif, preventf, kuratif dan rehabilitatif. dalam melakukan praktik keperawatan
perawat harus memiliki pemahaman yang sama terhadap hakikat keperawatan sebagai
profesi, praktek keperawatan profesional serta peran dan fungsi perawat profesional.
Dalam hal ini perawat dituntut melaksanakan peran dan fungsinya sesuai harapan
profesi keperawatan dan masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan keperawatan
melalui asuhan keperawatan dan proses keperawatan. Proses keperawatan merupakan
metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan. Hal ini disebut
sebagai suatu pendekatan problem-solving yang merupakan suatu modalitas pemecahan
masalah yang didasari oleh metode ilmiah yaitu metode yang memerlukan ilmu, teknik
dan keterampilan interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasien. Proses
keperawatan terdiri dari lima tahap yaitu pengkajian keperawatan, diagnosa
keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi.

METODE

Metode litelature review yang digunakan dalam pengkajian ini merupakan suatu
metode penelitian yang menggunakan kemampuan dan pemahaman dalam sejarah
keperawatan dan proses keperawatan sehingga mampu menjelaskan bagaimana sejarah
keperawatan dari zaman purbakala hingga saat ini dan bagaiamana proses keperawatan
berlangsung sehingga mampu memahami perkembangan sejarah keperawatan dan
mingimplementasikan proses keperawatan dengan benar sesuai prosedur.

Dalam proses keperawatan perkembangan keperawatan sudah terlihat mulai dari


zaman purbakala hingga saat ini pada zaman purbakala sudah banyak metode- metode
yang dilakukan untuk melakukan proses keperawatan. Sehingga dengan menggunakan
metode literature review dapat memahami sejarah keperawatan dan proses keperawatan.

HASIL

Hasil dari pengkajian sejarah keperawatan dan proses keperawatan dalam


perkembangan keperawatan menghasilakan suatu pembelajaran untuk meningkatkan
pemahaman mengenai sejarah perkembangan keperawatan mulai dari zaman purbakala
sampai saat ini dan menjadikan sejarah sebagai suatu tolak ukur dan tindakan
keperawatan untuk proses penyembuhan yang lebih cepat dan dan dijadiakan
pembanding mengenai perkembangan keperawatan pada zaman dahulu dan sekarang.
dan melalui pemahaman proses keperawatan dapat dijadikan sebagai acuan seorang
perawat dalam melakukan asuhan keperawatan yang baik dan benar sesuai dengan
prosedur keperawatan.
PEMBAHASAN

Perkembangan keperawatan tidak terlepas dari perkembangan pendidikan


keperawatan dan perkembangan layanan keperawatan. Perkembangan keperawatn tidak
dapat dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan
peradaban manusia, kepercayaan terhadap animisme, penyebaran agama-agama besar
dunia serta kondisi ekonomi masyarakat. Sejarah perkembangan keperawatan telah
mengalami perubahan yang sangat pesat sebagai respon dari perkembangan kebutuhan
manusia. Berbagai aspek peristiwa dapat mempengaruhi perkembangan sejarah dan
praktik keperawatan, seperti peran dan sikap, status wanita, nilai agama dan
kepercayaan, perang dan kepemimpinan dalam keperawatan yang berwawasan masa
depan. Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan perawatan pada zaman
dahulu.

Zaman Purba, pada zaman ini perkembangan keperawatan dipengaruhi oleh agama
atau kepercayaan. Kepercayaan pada kekuatan gaib atau mistik yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia. Mereka masih percaya jika seseorang sakit karena
kekuatan gaib seperti percaya pada pohon dan batu besar. Pada masa sini perawatan
belum begitu berkembang desbabkan masyarakat lenih mempercayai dukun untuk
mengobati dan merawat penyakit. Dukun dianggap lebih mempu untuk mencari,
mengetahui dan mengatasi roh yang masuk ketubuh orang sakit. Peran perawat pada
masa ini masih berkembang masa ini telihat seperti sejarah mesir dan cina.

Zaman permulaan Masehi, kemajuan peradaban manusia dimulai dari manusia mulai
mengenal agama. Penyebaran agama sangat mempengaruhi perkembangan peradaban
manusia sehinggan berdampak positif terhadap perkembangan keperawatan. Zaman ini
dipengaruhi oleh perkembangan dan penyebaran dua agma yakni agama kristen dan
islam. Pada perkembangan keperawatan masa penyebaran kristen pada masa itu,
keperawatan mengalami kemajuan yang berarti seiring dengan kepestan perkembangan
agama kristen. Pada masa Lord Constantine yang mendirikan xenodhoerun atau hospes
yaitu tempat penampungan orang yang memebutuhkan pertolongan terutama bagi orang
yang sakit dan membutuhkan perawatan. Selanjutnya pada masa penyebaran islam pada
masa ioni di jazira arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti ilmu pasti, ilmu
kimia, hygiene dan obat-obatan. Prinsip prinsip dasar perawatan kesehatan seperti
pentingnya menjaga kebersihan makan, air dan lingkungan berkembang secara pesat.

Zaman Pertengahan, pada zaman ini terjadi perang besar antar agama yang dikenal
dengan perang salib. Perang ini membawa banyak derita bagi rakyat korban luka dan
terbunuh , kelaparan dan berbagai penyakit lain. Untuk mengatasi kondisi tersebut
mulai didirikan sejumlah rumah sakit guna memberikan pertolongan dan perawatan
untuk korban perang. Akhirnya, ilmu pengobatan dan perawatan terus mengalami
kemajuan.
Zaman baru( Renaisans) , pengaruh renains juga merambah ke ilmu keperawatan.
Pengola rumah sakit yang semula dikerjakan oleh pihak gereja pada masa tersebut
diambil alih oleh sipil. Akhirnya, perawatan bagi orang sakit pun mengalami
kemunduranpengaruh renains juga merambah ke ilmu keperawatan. Pengola rumah
sakit yang semula dikerjakan oleh pihak gereja pada masa tersebut diambil alih oleh
sipil. Akhirnya, perawatan bagi orang sakit pun mengalami kemunduran karena peran
perawat digantikan oleh orang awam yang tidak mengerti tentang keperawatan.

Pada tahun 1950-1967, Proses keperawatan yang dimulai tahun 1950 dianggap
sebagaistadium embrio. Pada saat itu proses keperawatan belum dipahami dan juga
belum bisa diterima, tetapi sudah dilakukan sehari-hari. Baru padatahun 1955 Lydia
Hall memberikan presentasinya tentang “Perawatan adalah suatu proses”. Pada
hakikatnya keperawatan menyangkut empat hal pokok yaitu :a) .Nursing at the patient
b) Nursing to the patient c). Nursing for the patient d). Nursing with the patientFase
dalam proses keperawatn diidentifikasi oleh para dosenkeperawatan Universitas Katolik
Amerika pada tahun 1967 meliputi :pengkajian, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi.

Zaman Modern, di inggris kemajuan yang pesat untuk bidang keperawatan diantaranya
adalah pembangunan sekolah-sekolah perawat pendirian perhimpunan perawat nasional
inggris ( British nurse assosiation) oleh Erenwick pada tahun 1887 perhimpunan ini
bertujuan untuk mempersatukan perawat-perawat yang ada di inggris. Kemudian pada 1
juli 1889 Erenwick juga mendirikan sebuah lembaga yang disebut International
Council Of Nurses (ICN). Setelah era tersebut, dunia keperawatan terus berkembang
pesat kondisi ini mendorong munculnya tokoh-tokoh dalan keperawatan .

Keperawatan pada Masa Kini , Perawat profesional memberikan perawatan


dengan penuh kasih sayang, perhatian, rasa hormat terhadap harga diri klien. Seiring
berkembangnya zaman ilmu pengetahuan terus berkembang seiring penemuan baru dan
inovasi. Keperawatan perlindungan, promosi, optimalisasi kesehatan dan kemampuan
mencegah penyakit, cidera , meringankan penderita melalui diagnose keperawatan dan
penanganan respon manusia dan advokasi dalam penanganan individu, keluarga,
masyarakat dan populasi (ANA, 2003)

Proses Keperawatan Merupakan suatu metode yang sitematis dan terorganisasi dalam
pemberian asuhan keperawatan, yang difokuskan pada reaksi dan respons untuk
individu pada suatu kelompok atau perorangan terhadap gangguan kesehatan yang
dialami, baik aktual maupun potensial. Proses keperawatan juga dapat diartikan sebagai
pendekatan yang digunakan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga
kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yaitu
pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,
implementasi keperawatan dan evaluasi.
Tahap Pengkajian, pada dasarnya tujuan dari pengkajian adalah mengumpulkan data
objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup informasi
klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau budaya (McFarlanf dan McFarlane, 1997)
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian adalah, Memahami secara
keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan
kondisi fisik, psikologi, emosi, sosiokultural, dan spiritual yang bisa mempengaruhi
status kesehatan klien dan mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan
masa lalu dan saat ini, bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien,
guna membuat suatu basis data yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat
dan klien selama berinteraksi serta sumber yang lain ( Gordon, 1987, 1994). Serta
memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer dan sumber informasi sekunder
meliputi anggota keluargab, orang yang berperan penting, dan catatn kesehatan klien .

Diagnosis Keperawatan, adalah proses menganalisis data subjektif dan objektif yang
telah diperoleh pada tahap pengkajian untuk menegakkan diagnosis keperawatan.
Diagnosis keperawatan melibatkan proses berpikir kompkleks tentang data yang
dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik dan pemberi pelayanan kesehatan lain.
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) (1992) mendefinisikan
diagnosis keperawatan sebagai semacam keputusan klinik yang mencakup respon klien,
keluarga, dan komunitas terhadap sesuatu yang berpotensi sebagai masalah kesehatan
dalam proses kehidupan. Proses diagnosis keperawatan dibagi menjadi dua, yaitu
proses interpensi dan proses menjamin keakuratan diagnosis itu sendiri. Perumusan
pernyataan diagnosis keperawatan memiliki beberapa syarat, yaitu dapat membedakan
antara sesuatu yang aktual, Resiko, dan potensial.

Tahap Perencanaan, adalah panduan untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari
klien, dan tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk
membantu klien mencapai hasil yang diharapkan. Intervensi Keperawatan harus spesifik
dan dinyatakan dengan jelas. Pengelompokkan seperti bagaimana, kapan, dimana,
frekuensi dan besarnya menunjukkan isi dari aktivitas yang direncanakan. Intervensi
keperawatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu mandiri (dilakukan oleh perawat ) dan
kolaboratif ( yang dilakukan bersama dengan pemberi perawatan lainnya ). Tahap
perencanaan berfokus pada memprioritaskan masalah merumuskan tujuan dan kriteria
hasil, membuat intruksi keperawatan dan mendokumentasikan rencana asuhan
keperawatan. Tujuan dilakukan perencanaan asuhan keperawatan adalah untuk
meningkatkan komunikasi antara pemberi asuhan keperawatan dan memberikan asuhan
keperawatan secara langsung dan didokumentasikan.

Tahap Implementasi, adalah tahap melakukan rencana yang telah dibuat pada klien.
Adapun kegiatan yang ada dalam tahap implementasi meliputi; penkajian ulang,
memperbarui data dasar, meninjau dan merevisi rencana asuhan yang telah dibuat, dan
melaksanakan intervensi keperawatan yang telah direncanakan. Sebelum melakukan
implementasi keperawatan perlu dilakukan penerapan yang meliputi persiapan alat,
klien, dan pengkajian ulang. Dan juga harus menerima laporan dari perawat Shift
sebelumnya. Hal ini dilakukan demi terciptanya asuhan keperawatan yang
berkesinambungan dan berkelanjutan.

Tahap Evaluasi, evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan namun evaluasi
dapat dilakukan pada setiap tahap dari proses keperawatan. Evaluasi mengacu pada
penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab
mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal ( Alfaro- Lefvre,1994).
Pada Tahap evaluasi perawat dapat menemukan reaksi klien terhadap intervensi
keperawatan yang telah diberikan dan menetapakan apakah sasaran dari rencana
keperawatan telah diberikan dan menetapkan apakah sasaran dari rencana keperawatan
telah dapat diterima. Perencanaan merupakan dasar yang mendukung proses evaluasi.
Evaluasi berfokus pada klien, baik itu individu ataupun kelompok. Proses evaluasi
memerlukan beberapa keterampilan, antara lain kemampuan menetapkan rencana
asuhan keperawatan, pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien
yang normal terhadap tindakan keperawatan dan pengetahuan tentang konsep
keperawatan .

PENUTUP

Sejarah perkembangan keperawatan telah mengalami perubahan yang sangat


pesat sebagai respon dari perkembangan kebutuhan manusia. Berbagai aspek peristiwa
dapat mempengaruhi perkembangan sejarah dan praktik keperawatan, seperti peran dan
sikap,nilai agama dan kepercayaan, perang dan kepemimpinan dalam keperawatan yang
berwawasan masa depan. Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan
perawatan pada zaman dahulu namun seiring berjalan nya waktu dan kemajuan
teknologi perkembangan keperawatandan inovasi perkembangan keperawatan menjadi
semakin meningkat sehingga membuat proses keperawatan yang dilakukan saat ini
berjalan dengan baik.

REFRENSI

Rohman, N. & Wahid, S. (2009). Proses Keperawatan: Arruzz Media.

Hidayat, A. A. A. (2011). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2. Jakarta:

Salemba Medika
Tamoto dan wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.

Edisi 3. Salemba Medika.

Sumijatun, (2010). Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta: Trans

Info Media.

Rosdahl, B. C. & Kowalski, T.M. (2014). Buku Ajar Keperawatan dasar. Edisi 10. Vol

1. Jakarta : EGC.

Kozier, Barbara. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan; Konsep, Proses dan

Praktik. Edisi 7. Jakarta: EGC.

Asmadi. (2005). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta. EGC.

Hutahaean Serri. (2010). Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta : Tim.

Potter, P. A & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental keperawatan. Jakarta: EGC.

Putri Ardi Astuti. (2016). Trend dan Issu Keperawatan. Bogor : In Media

Hidayat, A.Aziz Alimul. (2009). Pengantar Konsep Dasar keperawatan. Jakarta :

Salemba medika.

Putri Ardi, (2014). Trend dan issue Keperawatan. Bogor in Media.

Suarli dan Baktiar, (2009). Managemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis.

Jakarta : Erlangga

Tarnoto dan Wartonah (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.

Edisi 3. Salemba Medika.


Saputri, Dinda. (2019, Oktober 04). Penerapan Model Pelayanan Keperawatan dari

aspek proses Asuhan Keperawatan. Osf.io

Simamora, R.H. (2019). Menjadi Perawat yang CIH’HUY. Surakarta: Kekata Publisher

Anda mungkin juga menyukai