Anda di halaman 1dari 4

Nama ; Ghazi.A.

G
Kelas : XII TEI A

Pengertian Dan Prinsip Kerja SCADA


SCADA (kependekan dari Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem kendali industri berbasis komputer yang dipakai untuk
pengontrolan suatu proses, seperti: proses industri: manufaktur, pabrik, produksi, generator tenaga listrik. proses infrastruktur: penjernihan
air minum dan distribusinya, pengolahan limbah, pipa gas dan minyak, distribusi tenaga listrik, sistem komunikasi yang kompleks, sistem
peringatan dini dan sirine proses fasilitas: gedung, bandara, pelabuhan, stasiun ruang angkasa.
Beberapa contoh lain dari sistem SCADA ini banyak dijumpai di lapangan produksi minyak dan gas (Upstream), Jaringan Listrik Tegangan
Tinggi dan Tegangan Menengah (Power Transmission and Distribution) dan beberapa aplikasi yang dipakai untuk memonitor dan mengontrol
areal produksi yang cukup luas.
Suatu sistem SCADA biasanya terdiri dari:
1. antarmuka manusia mesin (Human-Machine Interface)
2. unit terminal jarak jauh yang menghubungkan beberapa sensor pengukuran dalam proses-proses di atas
3. sistem pengawasan berbasis komputer untuk pengumpul data
4. infrastruktur komunikasi yang menghuhungkan unit terminal jarak jauh dengan sistem pengawasan, dan
5. PLC atau Programmable Logic Controller

Yang dimaksud dengan Supervisory Control atau Master Terminal Unit (MTU) adalah kendali yang dilakukan di atas kendali lokal atau Remote
Terminal Unit (RTU), sebagai ilustrasi, pada suatu ladang minyak dan gas (Oil and Gas Field) ada beberapa sumur minyak (Oil Well) yang
berproduksi. Hasil minyak mentah (Crude Oil) dari masing-masing sumur produksi tersebut dikumpulkan di stasium pengumpul atau Gathering
Station (GS) di mana proses lanjutan terhadap minyak mentah yang terkumpul tersebut dilakukan. Biasanya pada masing-masing sumur minyak
produksi terpasang suatu sistem (RTU) yang memonitor dan mengontrol beberapa kondisi dari sumur minyak produksi tersebut. Kendali lokal
dilakukan pada masing-masing production well dan supervisory control yang berada di stasiun pengumpul, melakukan control dan monitoring
kepada semua production well yang ada di bawah supervisi. Jika salah satu production well mengalami gangguan, dan stasiun pengumpul tetap
harus memberikan dengan production rate tertentu, maka supervisory control akan melakukan koordinasi pada production well lainnya agar
jumlah produksi bisa tetap dipertahankan.
Pada umumnya jarak antara RTU dengan MTU cukup jauh sehingga diperlukan media komunikasi antara keduanya. Cara yang paling umum
dipakai adalah Komunikasi Radio (Radio Communication) dan Komunikasi Serat Optik (Optical Fiber Communication).
Pada sistem tenaga listrik, media komunikasi yang dipergunakan adalah Power Line Communication, Radio Data, Serat optik dan kabel pilot.
Pemilihan media komunikasi sangat bergantung kepada jarak antar site, media yang telah ada dan penting tidaknya suatu titik ( gardu ).
Pengaturan sistem tenaga listrik yang komplek, sangat bergantung kepada SCADA. Tanpa adanya sistem SCADA, sistem tenaga listrik dapat
diibaratkan seperti seorang pilot membawa kendaraan tanpa adanya alat instrumen dihadapannya. Pengaturan sistem tenaga listrik dapat
dilakukan secara manual ataupun otomatis. Pada pengaturan secara manual, operator mengatur pembebanan pembangkit dengan melihat status
peralalatan listrik yang mungkin dioperasikan misalnya Circuit Breaker ( CB ), beban suatu pembangkit, beban trafo, beban suatu transmisi atau
kabel dan mengubah pembebanan sesuai dengan frekuensi sitem tenaga listrik. Pengaturan secara otomatis dilakukan dengan aplikasi Automatic
Generating Control ( AGC ) atau Load Frequency Control ( LFC ) yang mengatur pembebanan pembangkit berdasar setting yang dihitung
terhadap simpangan frekuensi.
Salah satu hal yang penting pada sistem SCADA adalah komunikasi data antara sistem remote ( remote station / RTU ) dengan pusat kendali.
Komunikasi pada sistem SCADA mempergunakan protokol khusus, walaupun ada juga protokol umum yang dipergunakan. Protokol yang
dipergunakan pada sistem SCADA untuk sistem tenaga listrik diantaranya :
1. IEC Standar meliputi IEC 60870-5-101 yang berbasis serial komunikasi dan IEC 60870-5-104 yang berbasis komunikasi ethernet.
2. DNP 3.0
3. Modbus
4. Proprietary solution, misalnya KIM LIPI, HNZ, INDACTIC, PROFIBUS dan lain-lain.

Prinsip Kerja SCADA


Alat otomatis pemulih gangguan serta dapat dilakukan seketika atau menangani gangguan secara langsung (real time) dari jarak jauh, itulah
prinsip kerja SCADA. SCADA mengumpulkan data yang diperoleh dari RTU (remote terminal unit) pada MTU (master terminal unit) dan
mengeksekusi perintah terhadap sistem yang sedang berjalan tersebut. sesuai dengan prinsip kerja tersebut, maka terdapat dua elemen penting
yang berperan dalam SCADA, yaitu:
Terdapat proses sistem atau mesin yang dipantau.
Adanya jaringan peralatan HMI (human machine interface) ke sistem melalui sensor ataupun luaran kontrol.
Dilihat dari karakteristik sistem kontrolnya, sistem SCADA terbagi menjadi dua, yaitu open loop(komunikasi jarak jauh) dan closed
loop (komunikasi jarak dekat). Perbedaan diantara keduanya hanyalah alat komunikasi yang digunakan, dimana pada sistem kontrol open loop,
sistem SCADA menggunakan jaringan WAN (wireless area network) dengan dilengkapi sistem radio (pengirim dan penerima sinyal) untuk
ribuan I/O dan pengontrolan bisa dilakukan dengan jarak ribuan kilometer.

Untuk closed loop, sistemnya mirip dengan DCS (distributed control system), dimana sistem ini merupakan sistem atau unit pengumpul dan
kontrol data yang biasanya ditempatkan pada area terbatas dan sistem komunikasi yang digunakan oleh DCS berupa LAN (local area network).

Sistem SCADA sangat bergantung dari jumlah RTU dalam hal mengumpulkan data dan mengirimkan data tersebut kembali ke pusat
menggunakan sistem komunikasi pada pusat utama. Ketepatan dan efisiensi waktu dapat memungkinkan proses dan pengoperasian di industri
menjadi optimal. hal lainnya yang dapat diperoleh adalah efisiensi pekerjaan data yang realible dan yang paling penting adalah
pengoperasiannya dapat dilakukan dengan aman.

RTU menyediakan informasi secara otomatis dengan menggunakan sensor analog atau digital pada setiap jaringan pengontrolan. Sistem
komuniksi menyediakan jalur data untuk komunikasi antara pegumpul utama dengan jaringan pengontrolan. Sistem komunikasi ini dapat berupa
kabel, fiber optik, radio, saluran telepon, microwave, dan bahkan sampai satellite. Unit pegumpul data mengumpulkan data dari berbagai macam
RTU dan selanjutnya menghasilkan hubungan secara otomasi dengan operator. Proses pengolahan data yang terjadi pada sistem SCADA dilihat
dari 3 hal, yaitu komunikasi, penyajian, dan pengontrolan data.

Komunikasi Data
Pada awalnya SCADA melakukan komunikasi data melalui radio modem atau jalur kebel serial khusus (saat ini data-data SCADA dapat
disalurkan melalui jaringan ethernet atau TCP / IP). Untuk alasan keamanan, jaringan komputer untuk SCADA adalah jaringan komputer lokal
(LAN) tanpa harus mengekspose data-data penting di internet.
Komunikasi data diatur melalui suatu protokol, dan karena kebanyakan sensor dan kontrol hanyalah peralatan listrik yang sederhana (alat-alat
tersebut tidak dapat menghasilkan / menerjemahkan protokol komunikasi) dengan demikian dibutuhkan RTU yang menjebatani antara sensor
dan jaringan SCADA. RTU mengubah masukan-masukan sensor ke format protokol yang bersangkutan dan mengirimkan ke master SCADA.
Selain itu RTU juga menerima perintah dalam format protokol dan memberikan sinyal listrik yang sesuai ke relay kontrol yang bersangkutan.

Penyajian Data
Sistem SCADA melakukan pelaporan status berbagai macam sensor (baik analog maupun digital) melalui sebuah komputer khusus yang sudah
di buatkan HMI-nya atau HCI-nya (human computer interface). Akses ke kontrol ini bisa dilakukan secara lokal maupun melalui website bahkan
saat ini sudah tersedia panel-panel kontrol yang touch screen.

Kontrol Data
Pada pengontrolan data dilakukan pada satu tempat utama. semua pengontrolan yang terjadi pada sebuah perusahaan dapat ditambahkan pada
satu sistem SCADA terpusat. Artinya kita dapat melakukan semuapengontrolan pada perusaahn dengan sistem HMI yang ada pada sebuah
sistem komputer secara penuh. Bahkan dengan sistem SCADA yang canggih (hampir semua produk perangkat lunak / software SCADA saat ini
sudah canggih) bisa dilakukan otomasi proses tanpa harus melibatkan campur tangan manusia, tapi tentu saja kita masih bisa secara manual
mengontrolnya dari master stasiun. Tentunya dengan bantuan sistem SCADA, proses yang terjadi pada sebuah perusahaan  industri bisa lebih
efektif, efisien, dan meningkatkan profit perusahaan.
Function Block Diagram
Function Block Diagram adalah bagian dari perangkat lunak yang, ketika dijalankan dengan sekumpulan nilai input tertentu, menghasilkan hasil
utama dan tidak memiliki penyimpanan internal. Fungsi ini sering membingungkan dengan blok fungsi, yang memiliki memori internal dan
dapat memiliki beberapa output.
Beberapa contoh fungsi adalah fungsi trigonometri seperti sin dan cos, fungsi aritmatika seperti penambahan dan perkalian, dan fungsi
pemrosesan string. Fungsi pemblokiran termasuk PID, penghitung dan penghitung waktu.
FBD adalah program yang dibangun dengan menghubungkan beberapa fungsi dan blok fungsi yang menghasilkan blok yang menjadi input
selanjutnya. Tidak seperti pemrograman tekstual, tidak ada variabel yang diperlukan untuk meneruskan data dari satu subrutin ke subrutin
lainnya karena kabel yang menghubungkan blok yang berbeda secara otomatis merangkum dan mentransfer data.
FBD dapat digunakan untuk mengekspresikan perilaku blok fungsi, serta program. Itu juga dapat digunakan untuk menggambarkan langkah-
langkah, tindakan, dan transisi dalam grafik fungsi sekuensial (SFC).
Fungsi blok tidak dievaluasi kecuali semua entri elemen lain tersedia. Ketika blok fungsi dijalankan, ia mengevaluasi semua variabel, termasuk
variabel input dan internal dan variabel output. Pada waktu berjalan, algoritma menciptakan nilai-nilai baru untuk variabel output dan internal.
Seperti disebutkan di atas, blok fungsi dan fungsi adalah blok bangunan FBD. Dalam FBD, sinyal dianggap berasal dari fungsi output atau blok
fungsi hingga fungsi input atau blok fungsi lainnya.
Output dari blok fungsi diperbarui sebagai hasil evaluasinya. Oleh karena itu, perubahan status dan nilai sinyal menyebar dari kiri ke kanan pada
jaringan FBD. Sinyal juga dapat dikembalikan dari fungsi blok output ke input dari blok sebelumnya. Jalur kembali menyiratkan bahwa nilai
jalur dipertahankan setelah evaluasi jaringan blok RAM dan digunakan sebagai nilai awal pada evaluasi jaringan berikutnya. Lihat diagram
jaringan FBD.
Beberapa FBD meliputi:
· Intuitive and easy to program
Karena FBD bersifat grafis, mudah bagi perancang sistem tanpa pelatihan yang luas dalam pemrograman untuk memahami dan mengendalikan
logika program. Ini menguntungkan para ahli domain yang tidak perlu menjadi penulis ahli algoritma kontrol khusus dalam bahasa tekstual,
tetapi memahami logika algoritma kontrol. Mereka dapat menggunakan blok fungsi yang ada untuk dengan mudah membuat program akuisisi
data dan memisahkan proses dan kontrol.
· Extensive code reuse
Dengan diperkenalkannya sistem multiprosesor, pengendali otomatisasi yang dapat diprogram dan PC sekarang dapat melakukan banyak fungsi
secara bersamaan. Bahasa pemrograman grafis, seperti FBD, dapat secara efektif mewakili logika paralel. Sementara pemrogram teks
menggunakan pustaka utas dan beberapa pengatur waktu untuk menggunakan bahasa multithreading, grafik, FBD, dan aliran data (seperti
National Instruments LabView), pemrogram teks dapat secara otomatis menjalankan blok fungsi paralel di berbagai utas . Ini berguna dalam
aplikasi yang membutuhkan kontrol lanjutan, termasuk beberapa PID secara paralel.
· Execution traceability and easy debugging
Aliran data grafik dari blok fungsi logis memfasilitasi debugging karena perancang sistem dapat melacak koneksi kabel antara fungsi dan blok
fungsi. Banyak editor program FBD (seperti Siemens Langkah 7) juga menyediakan animasi yang menunjukkan aliran data untuk
menyederhanakan proses debugging.
Macam-macam Bahasa Pemrograman PLC :
Lima bahasa pemrograman PLC menurut standart IEC61131-3 dapat dikelompokkan menjadi:
• Representasi gambar atau symbol dapat berupa
1.Leader digram ( LAD )
2.Diagram blog fungsional ( FBD )
3.Urutan chart fungsi ( sekuensial fungsional chart / FSC )
• Tabel Perintah
1. Daftar Instruksi ( Stetment lish / STL )
2.Teks terstuktur ( ST)
Macam-macam bahasa program yang ditetapkan oleh (International Electrotecnic Comminssion) IEC61131-3 adalah sebagai berikut
1.Ladder Diagram (Diagram Tangga)
Lader diagram adalah bahasa pemrograman yang yang dibuat dari persamaan fungsi logika dan fungsi-fungsi lain berupa pemrosesan
data atau fungsi waktu dan pencacahan. Ladder diagram terdiri dari susunan kontak - kontak dalam satu group perintah secara horizontal dari kiri
ke kanan, dan terdiri dari banyak group perintah secara verikal. Contoh dari Ladder Diagram ini adalah: kontak normaly open, kontak
normaly close, output coil, pemindahan data Garis vertikal paling kiri dan paling kanan dia sumsikan sebagai fungsi tegangan, bila fungsi dari
group perintah menghubungkan dua garis vertikal tersebut maka rangkaian perintah akan bekerja.
2. Function Block Diagram (FB/FBD) 
Function block diagram adalah suatu fungsi-fungsi logika yang disederhanakan dalam gambar blok dan dapat dihubungkan dalam suatu
fungsi atau digabungkan dengan fungsi blok lain.
Seperti SFC, FBD adalah bahasa grafis yang memungkinkan pemrograman dalam bahasalain (tangga, daftar instruksi, atau teks terstruktur) yang
akan bersarang di dalam FBD Dalam FBD, program muncul sebagai blok elemen yang "dihubungkan" bersama-sama dengan cara yang
menyerupai diagram rangkaian. FBD yang paling berguna dalam aplikasi yang melibatkan tingkat tinggi informasi / data flow antara komponen
kontrol, seperti kontrol proses.
3.Statment List (STL)
Adalah bahasa program jenis tingkat rendah mirip dengan bahasa Assembly. Intruksi yang dibuat berupa susunan sederhana menuju ke
operand yang berupa alamat atau register. Berikut ini contoh Statement List
4. Structured Tex (ST) atau Structure Language (SCL)
Teks terstruktur merupakan bahasa tingkat tinggi yang dapat memproses system logi kaataupun alogaritma dan memungkinkan
pemrosesan system lain. Perintah umumnya menggunakan IF…THEN…ELSE, WHILE…DO, REPEAT…UNTIL dll.
5.Sequential Function Chart (SFC)
Bahasa Program yang dibuat dan disimpan dalam chart. Bagian-bagian chart memiliki fungsi urutan langkah , transisi dan percabangan.
Tiap step memiliki status proses dan bisa terdiri dari struktur yang berurutan

Anda mungkin juga menyukai