ABSTRAK
1. Introduction
Usaha kecil menengah merupakan topik yang tetap menarik untuk dikaji,
banyak peneliti telah melakukan kajian dari berbagai jenis usaha diseluruh
belahan dunia, baik segi keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, operasional
dan lainya yang memberikan sumbangsih pemikiran dalam perkembangan UKM.
UKM menjadi sektor andalan suatu bangsa karena usaha kecil dan menengah
yang masih bisa beroperasi pada masa krisis dan mampu menunjukkan
ketanguhannya (Holm dan Sharma. 2006).
Perkembangan UKM di Indonesia sangat pesat tercatat sampai pada tahun
2013 jumlah UKM tercatat sebesar 57,89 juta unit UKM (BPS,2014). namun
perkembangannya terpusat di beberapa provinsi saja. Provinsi Gorontalo yang
merupakan provinsi baru berbentuk sejak tahun 2001, memiliki jumlah UKM
sampai pada tahun 2013 sebesar 66.548 unit UKM (Diskoperindag-UMKM,
2013) hanya 1,15% dari total UKM nasional. Upaya pemerintah Gorontalo
memajukan UKM dengan memasukkan pengembangan UKM sebagai program
unggulan. Namun usaha tersebut belum menunjukan peningkatan kinerja yang
maksimal, hal terlihat pada laporan pertumbuhan produksi industri mikro dan
kecil pada triwulan III tahun 2013 menurun sebesar 2,33% dari triwulan II tahun
2013, begitupun pada triwulan IV tahun 2013 mengalami penurunan sebesar
6,13% dari triwulan III tahun 2013 (BPS Prov.Gorontalo, 2014). Penurunan
tersebut disebabkan oleh lebih dominan usaha mikro yang beroperasi secara
informal dengan produktivitas serta partisipasi pada pasar ekspor rendah
(Bappenas, 2014), kurangnya informasi pasar pelaku UKM, serta pengunaan
informasi tehnologi rendah, pengelolaan manajemen keluarga (Setiowaty, 2015).
Beberapa kajian empiris yang telah di lakukan terkait hubungan penerapan
strategi dengan kinerja UKM (Nyariki, 2013; Sije, 2013; Sandada, 2014,
Hakimpoor, 2014), secara spesifik terkait hubungan dengan kinerja keuangan
(Husnah,2013; Ebitu, 2016; Aminu & Shariff, 2015; Hansen, 2015), kinerja
produk (Ebitu,2016), maupun kinerja pasar (Kimatu & Bichanga, 2014; Ebitu,
2016). Kajian tersebut membuktikan bahwa penerapan strategi mempegaruhi
peningkatan UKM, strategi yang digunakan berbagai macam mulai dari strategi
perencanaan, formulasi, orientasi strategi, capability strategi, strategi marketing,
strategi generik dan lainnya. Berdasarkan penjelasan tersebut timbul suatu
pertanyaan strategi apa yang tepat di gunakan dan diterapkan oleh UKM?.
Usaha kecil dan menengah sangat dipengaruhi oleh lingkungan mereka, seperti
perubahan lingkungan eksternal perusahaan (Nyariki, 2013) contohnya faktor
ekonomi, sosial, perubahan teknologi dan informasi, begitupun dengan kreatifitas
produk memberikan variasi produk yang sangat cepat, sehingga penerapan strategi
yang di gunakan para manajemen kurang sesuai dengan perubahan lingkungan yang
terjadi. Maka, evaluasi dan penerapan strategi baru agar perusahaan mampu bersaing
lebih kompetitif. Untuk bersaing, Batista, (2016) menyarankan agar UKM dapat
menghasilkan profit yang besar maka identifikasi strategi kompetitif yang harus di
lakukan. Selain itu penerapan strategi perlu disesuaikan dengan karakteristik yang
mereka miliki karena apabila salah dalam pemilihan dan penerapannya akan
mendapatkan potensi kerugian (Nikat Kaya, 2015). Uchegbulam et al (2015)
menyarankan agar UKM mampu bertahan dalam persaingan maka harus
menerapkan strategi yang paling kompetitif yaitu strategi generik porter. Strategi
generik merupakan strategi yang paling banyak di terapkan sebagai dasar teoritis
dalam mengidentifikasi kelompok strategis dalam industri (Parnell, 2011). Porter,
(1980) menegaskan bahwa strategi generik yang sesuai diterapkan di UKM pada
kondisi lingkungan persaingan yang tidak menentu. Lebih lanjut dikatakan bahwa
strategi generik merupakan strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja
dengan suatu prioritas apakah menjadi produsen berbiaya rendah atau
membedakan produk dengan pesaing ataukah melakukan keduanya fokus pada
ceruk pasar (Parnell, 2011).
Penelitian ini memberikan informasi tentang strategi bisnis yang di terapkan
para manajer UKM karawo dalam menghadapi persaingan. Secara khusus
penelitian ini bertujuan menguji dan menganalisis penerapan strategi
kepemimpinan biaya, strategi differensiasi, dan strategi fokus yang tepat dalam
meningkatkan kinerja UKM dengan melakukan survey pada manager UKM
Karawo di Gorontalo.
2. Literature review
4.2. Discussion
Sesuai dengan tujuan penelitian ini untuk menguji dan menganalisis strategi
bisnis yang di gunakan UKM dalam meningkatkan kinerjanya. Strategi bisnis
yang digunakan adalah strategi persaingan generik menurut Porter, (1998),
meliputi strategi kepemimpinan biaya, strategi differensiasi, dan strategi fokus
yang digunakan dalam memenangkan persaingan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi yang sesuai dan
tepat digunakan oleh UKM karawo adalah strategi kepemimpinan biaya yang
paling dominan kemudian strategi differensiasi yang kedua. Berdasarkan hasil
pengujian didapatkan strategi kepemimpinan biaya berpengaruh signifikan
terhadap kinerja UKM. Hal ini sesuai dengan kondisi UKM karawo yang menjadi
komoditas utama dalam program pemgembangan UKM di Kota Gorontalo,
sehingga diharapkan sasaran konsumen dan cakupan wilayah yang luas baik lokal,
nasional dan internasional. Hal ini di pertegas oleh Hitt, et al, (2011:107) untuk
membangun pasar yang luas maka kewajiban untuk membangun fasilitas secara
efisien, melakukan pengurangan harga dan pengendalian harga dan biaya produksi
yang ketat, serta biaya R & D sehinga mampu memberikan harga yang lebih
rendah dari pesaing. Lebih lanjut Parnell, (2011) dalam kajianya mengatakan
bahwa suatu organisasi yang berkinerja tinggi dengan mengunakan strategi
kepemimpinan biaya harus menekankan pada efisiensi produksi. Temuan ini
memperluas temuan Ortega (2010) yang menyatakan strategi kepemimpinan biaya
berhubungan positif terhadap kinerja perusahaan, sementara Teeratansirikool dan
Siengthai, (2009), menemukan kepemimpinan biaya mempengaruhi kinerja
perusahaan melalui ukuran financial, peningkatan pangsa pasar (Husnah, 2013).
Temuan yang berbeda dari N. Kaya, (2015) strategi kepemimpinan biaya tidak
berpengaruh terhadap kinerja UKM, penerapan strategi perlu memperhatikan
karakteristik dan kemampuan organisasi. Batista, et al (2016) mengatakan bahwa
beberapa kajian yang di lakukan para ahli bahwa apabila tujuan yang diinginkan
dalam hal skala ekonomi dan pemotongan biaya maka strategi kepemimpinan
biaya yang paling banyak di gunakan oleh pengusaha.
Temuan penelitian berikutnya adalah penerapan strategi differensiasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja UKM. Penerapan strategi differensiasi
pada UKM karawo telah dilakukan dengan membuat design, motif, dan bahan
yang digunakan berbeda dengan hasil produk UKM yang lain. Namun, produk
differensiasi yang di hasilkan dengan mudah di replikasi oleh pesaing sehingga
strategi differensiasi hanya mampu bertahan dalam jangka pendek, walaupun
mampu meningkatkan kinerja UKM dari segi laba yang lebih tinggi seperti
temuan dalam kajian Husnah, (2013). Hal ini sesuai dengan kajian N. Kaya,
(2015) penerapan strategi differensiasi berpengaruh terhadap kinerja UKM, lebih
lanjut mengatakan bahwa tidak sepatutnya agar kelihatan berbeda suatu UKM
mengkhususkan diri pada satu atau lebih produk sehingga menghasilkan biaya
tinggi dari proses tersebut karena akan menyebabkan penurunan kinerja. Untuk
menghasilkan produk yang berbeda harus tetap memperhatikan karakteristik dan
kemampuan manajemen UKM. Batista, et al (2016) mengatakan bahwa penerapan
strategi differensiasi memerlukan kemampuan dalam tehnologi yang tinggi. Untuk
itu perlu pemahaman yang dalam terkait penerapan strategi differensiasi yang di
kaitkan dengan kemampuan yang dimiliki. Temuan ini memperluas temuan
Teeratansirikool dan Siengthai, (2009), Ortega (2010), Aliqah (2012), bahwa
strategi differensiasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
Strategi fokus tidak berpengaruh signifikan terhadap kierja UKM.
Merupakan temuan terakhir dari penelitian ini. Walaupun peneliti lain telah
membuktikan dukungan penerapan strategi fokus terhadap kinerja seperti Afzal,
Sarwat, (2009). Temuan penelitian menunjukkan bahwa UKM Karawo dalam
membuat produk belum memperhatikan celah pasar atau ceruk pasar yang tidak di
lirik oleh pesaing. Mereka hanya membuat produk yang umum di produksi.
Penggunaan sulaman karawo masih terbatas pada pemenuhan pada kegiatan resmi
seperti baju dinas kantor, baju pesta, hal inilah yang menyebabkan para pengusaha
karawo belum melirik ke segmen yang lain selain karena peminatnya yang masih
kurang, juga kemampuan yang dimiliki oleh UKM karawo masih terbatas dalam
hal pemasaran sesuai dengan temuan Parnell, (2011). Lebih lanjut Afzal, Sarwat,
(2009) mengatakan bahwa strategi fokus bukan strategi yang paling signifikan
diantara ketiga strategi generik porter dalam mempengaruhi kinerja.
5. Conclusion
6. Acknowledgments
7. Daftar pustaka
Abd aziz, N Nadia & S Samad, (2015). Innovation and Competitive Advantage:
Moderating Effects of Firm Age in Foods Manufacturing SMEs in
Malaysia, Procedia Economics and Finance 35 ( 2016 ) 256 – 266.
Afzal, Sarwat; Khadam Ali Shah, (2009) Marketing Capability, Strategy and
Business Performance in Emerging Markets of Pakistan, IUB Journal of
Social Sciences and Humanities Vol.7 No.2, 2009.
Cheng, M.Y., Lin, J.Y., Hsiao, T.Y. & Lin, T.W. (2010). Invested resource,
competitive intellectual capital, and corporate performance. Journal of
Intellectual Capital, 11(4), 433-450.
Chong, H. Gin, (2008) Measuring Performance Of Small-And-Medium Sized
Enterprises: The Grounded Theory Approach, Journal bussines and public
affair Volume 2, Issue 1,
Cresswel, (2003), Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods
Approaches, Third Edition, Sage Publication Inc., California.
De Kluyver, Cornelis and John A. Pearce II., (2006) Strategy A View from The
Top. Pearson Prentice Hall, Second Edition.
Grant, R.M. (2010). Contemporary Strategy Analysis, 7th Edition, John Wiley &
Sons, Ltd.
Hansen, E., Nybakk, E., & Panwar, R. (2015). Pure versus hybrid competitive
strategies in the forest sector: Performance implications. Forest Policy and
Economics, 54, 51-57. doi:10.1016/j.forpol.2015.02.001.
Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2013). A Primer on
Partial Least Squares Structural quation Modeling (PLS-SEM). Thousand
Oaks: Sage.
.Hitt, M.A,. R.D., Ireland & R.E., Hoskisson. (2011). Strategic Management:
Competitiveness and Globalization: Concepts. Ninth Edition. USA: South-
Western Cengage Learning.
Kimatu, D.K., & Bichanga, O.W., (2014), Competitive Strategies and the Non
Financial Performance of Micro Enterprises in Kenya, (Survey of Industrial
Knitting Micro Enterprises in Kiambu County), International Journal of
Management and Commerce Innovations ISSN 2348-7585 (Online) Vol. 2,
Issue 2, pp: (160-186).
Kulatunga, Dushyantha. (2008), Electronic Commerce Strategies, Generic
Strategies, and Firm Performance: A Study of Small and Medium
Enterprises in Aichi, Japan, Japanese Journal of Administrative Science
Volume 21, No.1, 2008, 27-46
Ortega EP, Azorín JF. Cortés EC, (2010), Competitive Strategy, Structure And
Firm Performance: A Comparison Of The Resource-Based View And The
Contingency Approach, Management Decision, Vol.48 Iss:8, pp.1282-1303.
Sije, Antony & Oloko, Margaret., (2013) Penetration Pricing Strategy And
Performance Of Small And Medium Enterprise In Kenya, European Journal
of Business and Social Sciences, Vol. 2, No.9, pp 114-123, December 2013.
P.P.114–123, ISSN: 2235-767X, URL: http://www.ejbss.com/recent.aspx.
Yan, Shigang, (2010), Competitive Strategy and Business Environment: The Case
of Small Enterprises in China, Published by Canadian Center of Science and
Education, Asian Social Science, Vol. 6, No. 11; November 2010, ISSN
1911-2017 E-ISSN 1911-2025