Anda di halaman 1dari 2

STUDI ARTIKEL

“FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA TIMBULNYA KEJADIAN


PLACENTA PREVIA” DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU
Oleh Kelompok 2
Deysi/ Dini/ Elin/ Eliyanti/ Fadillah

A. Pendahuluan
Ilmu pengetahuan sebagai produk kegiatan berpikir yang merupakan obor
peradaban dimana manusia menemukan dirinya dan menghayati hidup lebih
sempurna. Bagaimana masalah dalam benak pemikiran manusia telah
mendorong untuk berfikir, bertanya, lalu mencari jawaban segala sesuatu yang
ada dan akhirnya manusia adalah makhluk pencari kebenaran.
Pada hakikatnya aktivitas ilmu digerakkan oleh pertanyaan yang didasarkan
pada tiga masalah pokok yakni : Apakah yang ingin diketahui, bagaimana cara
memperoleh pengetahuan dan apakah nilai pengetahuan tersebut. Maka untuk
menjawabnya diperlukan sistem berpikir secara radikal, sistematis dan universal
sebagai kebenaran ilmu yang dibahas dalam filsafat keilmuan. Ilmu tidak
terlepas dari landasan ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ontologi membahas
apa yang ingin diketahui mengenai teori tentang “ada” dengan perkataan lain
bagaimana hakikat obyek yang ditelaah sehingga membuahkan pengetahuan.
Epistemologi membahas tentang bagaimana proses memperoleh pengetahuan.
Aksiologi membahas tentang nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari
pengetahuan yang diperoleh. Dengan membahas ketiga unsur ini manusia akan
mengerti apa hakikat ilmu itu.
B. Hasil Kajian dan Pembahasan
1. Ontologis : Dalam penelitian ini, ranah ontologi ditemukan dalam judul
“Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Timbulnya Kejadian Placenta
Previa”. Berdasarkan judul tersebut dapat diidentifikasi variabel terikat
yaitu plasenta previa dan variabel bebas yaitu umur, paritas, riwayat
kuretage, operasi caesar, kehamilan ganda, tumor dan riwayat placenta
previa sebelumnya.
2. Epistemologis : Dalam penelitian tersebut ranah epistemologis ditemukan
pada metodologi penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi dengan instrumen berupa check list yang diisi berdasarkan
medical record pasien. Populasi kasus adalah Ibu yang bersalin di
RSUDAM Provinsi Lampung yang mengalami placenta previa. Rancangan
analitik case control dan dilakukan pada 306 ibu yang bersalin di
RSUDAM Provinsi Lampung dari tahun 2010 sampai tahun 2012, terdiri
dari 153 kasus dan 153 kontrol. Teknik analisis menggunakan skala
pengukuran nominal, dimana analisis univariat menggunakan persentase,
bivariat menggunakan Chi-Square, multivariat menggunakan uji regresi
logistik model prediksi. Sehingga epistemologis penelitian ini menggunakan
metode secara kuantitatif.
3. Aksiologi : Hasil penelitian disimpulkan bahwa riwayat placenta previa
merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kejadian
placenta previa berikutnya setelah mengendalikan variabel umur, paritas,
riwayat kuretage, operasi caesar, dan kehamilan ganda dengan nilai OR
6,668, artinya ibu yang yang memiliki riwayat placenta previa sebelumnya
berisiko 6,7 kali untuk mengalami placenta previa dibanding ibu yang tidak
memiliki riwayat placenta previa sebelumnya. Hal ini memberi manfaat bagi
ilmu kebidanan untuk skrining terhadap pasien dengan riwayat yang
berpengaruh tehadap kejadian plasenta previa agar angka morbiditas dan
mortalitas ibu bisa ditekan.
C. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan jurnal penelitian
kesehatan dengan judul Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Timbulnya
Kejadian Plasenta Previa oleh Indah Trianingsih, dkk, telah memenuhi syarat-
syarat filsafat keilmuan, yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Daftar Pustaka
Bahrum. 2013. “Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi,” dalam jurnal Sulesana
Volume 8 Nomer 2 Tahun 2013. Makassar: YUPP.
Trianaingsih, Indah, dkk. 2015. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Timbulnya
Kejadian Placenta Previa,” dalam jurnal Kedokteran YARSI 23 (2) : 103-113
(2015). Jakarta: YARSI.

Anda mungkin juga menyukai