3. Presiden
Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif (executive power),
juga memegang kekuasaan legislative (legislative power) dan
kekuasaan yudikatif (judicative power). Presiden mempunyai hak
prerogatif yang sangat besar. Tidak ada aturan mengenai batasan
periode seseorang dapat menjabat sebagai presiden serta
mekanisme pemberhentian presiden dalam masa jabatannya,
sehingga presiden bisa menjabat seumur hidup.
Adapun wewenang presiden sebelum amandemen, yaitu
1) Presiden memegang posisi sentral dan dominan sebagai
mandataris MPR, meskipun kedudukannya tidak “neben” akan
tetapi “untergeordnet”.
2) Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan negara
tertinggi (consentration of power and responsiblity upon the
president).
3) Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif (executive
power), juga memegang kekuasaan legislative (legislative
power) dan kekuasaan yudikatif (judicative power).
4) Presiden mempunyai hak prerogatif yang sangat besar.
5) Tidak ada aturan mengenai batasan periode seseorang dapat
menjabat sebagai presiden serta mekanisme pemberhentian
presiden dalam masa jabatannya.
3. Presiden
Kedudukan presiden sebagai kepala negara, kepala pemerintahan
dan berwenang membentuk Undang-Undang dengan persetujuan
DPR. Masa jabatan presiden adalah lima tahun dan dapat dipilih
kembali selama satu periode.
Kedudukan presiden meliputi dua macam,yaitu
a. Presiden sebagai kepala Negara
Sebagai kepala negara, Presiden mempunyai wewenang dan
kekuasaan sebagai berikut.
1) Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat,
Angkatan Laut, dan Angkatan Udara (pasal 10 UUD
1945).
2) Menyatakan perang, membuat perjanjian dan
perdamaian dengan negara lain dengan persetujuan DPR
(pasal 11 UUD 1945).
3) Menyatakan negara dalam keadaan bahaya (pasal 12
UUD 1945).
4) Mengangkat duta dan konsul.
5) Memberi grasi, amnesti, dan rehabilitasi.
b. Presiden sebagai kepala pemerintahan
Sebagai kepala pemerintahan Presiden mempunyai wewenang
dan kekuasaan sebagai berikut.
1) Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.
2) Mengajukan RUU (Rancangan Undang-Undang) kepada
DPR.
3) Menetapkan PP (Peraturan Pemerintah) untuk
menjalankan undang-undang.
4) Mengangkat dan memberhentikan menteri.
UUD 1945
MPR
UUD 1945