Anda di halaman 1dari 4

PANGKALAN UTAMA TNI AL XIII

RUMKITAL ILYAS TARAKAN

PENGAMBILAN, PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN


SYNDROM CORONA VIRUS ( MERS-CoV, SARS DAN 2019-nCoV )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

RUMKITAL
ILYAS TARAKAN

Ditetapkan
Tanggal terbit Kepala Rumkital Ilyas Tarakan

SPO
dr. Imam Syuhada, Sp.T.H.T-KL .,M.Kes.M.Tr.Hanla
Letkol Laut (K) Nrp. 14077/P

Prosedur pengambilan, pengepakan dan pengiriman spesimen


pasien tersangka MERSCoV / SARS / 2019-nCoV dan yang
PENGERTIAN
sejenisnya oleh petugas yang diberi wewenang dan tanggug jawab
untuk itu.
Sebagai bahan acuan/ pedoman untuk menjamin ketertiban
pengambilan pengepakan serta pengiriman sampel pasien
TUJUAN tersangka MERS-CoV / SARS / 2019-nCoV dan yang sejenisnya
sehingga tercapai tujuan diagnostik laboratorium untuk mendeteksi
virus tersebut secara tepat
1. Surat Ketetapan Karumkital Ilyas Tarakan No. tanggal 14
KEBIJAKAN Februari 2020 tentang Kebijakan Pedoman Pelayanan instalasi
laboratorium RSAL ILYAS TARAKAN.
Petugas ruangan isolasi membuat surat permintaan dengan mengisi
formulir data pasien mulai dari diagnosis, suhu badan, frekuensi
nafas/ sesak, hasil rontgen thorax kepada Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Utarat, agar disediakan virus transport medium (WM).
A. Jenis Spesimen dapat berupa:
1. Usap Nasofaring atau orofaring. (WAJIB DIAMBIL)
PROSEDUR
2. Sputum (WAJIB DIAMBIL)
3. Bronchoalveolar lavage (BAL)
4. Aspirat trekea./nasofaringeal atau nasal wash
5. Jaringan biopsy atau autopsy
6.Serum (2 sampel yaitu akut dan konvalesen) untuk Serologi.
(WAJIB DIAMBIL)
B. Pengambilan spesimen usap nasofaring:
1. Cuci tangan dengan sabun/desinfektan sebelum dan
sesudah tindakan.
2. Gunakan APD lengkap dengan menggunakan masker
minimal N95.
3. Siapkan media transport virus (Hanks BSS +
antibiotika) yang sudah dilabel nama pasien.
4. Gunakan swab dacron/rayon steril dengan tangkai
plastik atau flocked swab.
5. Masukkan secara perlahan swab ke dalam hidung
(pada posisi septum bawah hidung) sampi ke bagian
nasofaring, putar perlahan, kemudian masukkan
sesegera mungkin ke dalam media transport virus.
6. Putuskan tangkai plastik swab agar media transport
dapat ditutup rapat, dililit dengan parafilm dan
masukkan ke dalam plastic klip.
7. Simpan dalam sushu 4-8oC sebelum dikirim, jangan di
bekukan dalam freezer.

C. Pengambilan spesimen Sputum:


Pasien berkumur terlebih dahulu dengan air, kemudian
pasien diminta mengeluarkan dahaknya dengan cara
batuk yang dalam. Sputum ditampung pada wadah steril
yang anti bocor.

PROSEDUR D. Pengambilan spesimen serum:


1. Sampel serum awal dikumpulkan minggu pertama
penyakit, dan serum kedua 2-3 minggu kemudian. Jika
hanya serum tunggal yang dapat dikumpulkan, ini
harus diambil minimal 14 hari setelah onset gejala.
2. Volume darah (whole blood) yang dibutuhkan pada
anak dan dewasa sebanyak 3-5 ml disentrifus untuk
mendapatkan serum 1,5-3 ml. Pada bayi minimal
diambil darah sebanyak 1 ml.

E. Cara pengepakan specimen:


Tiap spesimen yang diambil harus diberi label yang
mencantumkan: Nomor, Nama penderita, Umur, Jenis
kelamin Jenis spesimen, Tanggal dan jam pengambilan
1. Saluran pemafasan atas Swab Nosoftraring ( rongga
hidung ) dan Swab Oropharing (ronggga mulut ) Darah/
serum untuk pemeriksaan serologi masing-masing
tutup botol/cup sampel dilapisi dengan parafilm.
2. Masing-masing tabung dibmgkus tissue.
3. Masukkan dalam kantong plastik klip dan dirapikan,
masukkan dalam paralon yang khusus untuk
pengiriman sampel.
4. Disusun rapi dalam cool box disusun bagian bawah
paralon, bagian atas, samping bagian kiri dan samping
bagian kanan dengan drey ice dan antara tabung
spesimen diberi sekat dengan kertas Koran/ stereo
5. Waktu pengemasan harus diperhatikan posisi spesimen
(bagian atas dan bawahnya), jangan sampai terbalik
label tanda jangan dibalik.
6. Bagian luar kotak diberi label alamat pengirim dan
alamat yang dituju dengan lengkap.
7. Sertakan juga dokumen pendukung atas formulir
kontak dan data investigasi.
8. Spesimen dari pasien yang diduga MERS-CoV i SARS
/ 2019-nCoV harus dikemas, dikirim, dan diangkut
sesuai dengan International Air Transport Association
(IATA) yang terbaru. Specimen harus disimpan dalam
cool box dengan kondisi suhu 2-8 derajat celcius.
9. Bila diperkirakan pengiriman lebih dari tiga hsri
spesimen dikirim dengan menggunakan es kering (dry
ice)
PROESDUR 10. Formulir permintaan pemeriksaann specimen dan
surat pengantar dari Dinas Kesehatan Provinsi harus
dimasukkan ke dalam cool box.

F. Pengiriman spesimen
Pengiriman spesimen dilakukan oleh petugas Dinas
Kesehatan pada hari Senin s/d Kamis untuk selanjutnya
dikirimkan ke alamat Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementrian
Kesehatan yang berlokasi di jalan Percetakan Negara no.
29 Jakarta oleh petugas Ditjen P2P berkoordinasi dengan
PHEOC Ditjen P2P.

F. lnstalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, instalasi gawat


darurat.
Untuk efisiensi dan penghematan pemakaian APD, maka
UNIT TERKAIT pengambilan spesimen pasien tersebut dilaksanakan
langsung oleh petugas yang menangani pasien tersebut
pada ruangan isolasi.
no kegiatan pelaksana Mutu baku ket

Petugas Analis kelengkapan waktu output


Ruangan
Isolasi
Alur Pengambilan dan pengiriman
Sampel sindroma corona virus

Pengajuan permintaan medium transport virus/


Hanks BSS ke Dinkes Provinsi oleh petugas
ruangan isolasi dan surat permintaan tersebut ≤ 15
ditanda tegani oleh DPJP terkait serta ˅ menit
pengmbilan medium ke Dinkes oleh petugas
ruang isolasi

Sampel diambil oleh petugas yang terlatih di


ruang isolasi dengan menggunakan APD
lengkap dan memasukkan sampel ke dalam
botol median transport virus / Hank BSS ˅ ≤45
menit

Petugas Laboratorium Mikrobiologi Klinik dating


ke ruang isolasi dan mengambil sampel yang
sudah dalam medium transport virus / Hank
≤25
BSS ˅ menit

Petugas Laboratorium mikrobiologi klinik /


bagian surveilans / imunisasi Dinkes Provinsi
melakukan packing sampel yang sudah dalam ˅ ≤60
media transport virus menit

Pengiriman sampel yang sudah dipacking oleh ≤120


Dinas Kesehatan Provinsi menit

Anda mungkin juga menyukai