Anda di halaman 1dari 4

Tugas sejarah

Perlawanan goa
Tanggal 7 Juli 1667, meletus Perang Gowa.
Tentara VOC dipimpin oleh Cornelis
Janszoon Spelman, diperkuat oleh pengikut
Aru Palaka dan ditambah orang-orang
Ambon di bawah pimpinan Jonker van
Manipa. Kekuatan VOC ini menyerang
pasukan Goa dari berbagai penjuru.
Beberapa serangan VOC berhasil ditahan
pasukan Hasanuddin. Tetapi dengan
pasukan gabungan disertai peralatan
senjata yang lebih lengkap, VOC berhasil
mendesak pasukan Hasanuddin. Benteng
pertahanan tentara Gowa di Barombang
dapat diduduki oleh pasukan Aru Palaka.
Hal ini menandai kemenangan pihak VOC
atas kerajaan Gowa. Hasanuddin kemudian
dipaksa untuk menandatanganiPerjanjian
Bongaya pada tanggal 18 November 1667,
yang isinya antara lain sebagai
berikut.Gowa harus mengakui hak
monopoli VOCSemua orang Barat, kecuali
Belanda harus meninggalkan wilayah
GoaGowa harus membayar biaya
perangSultan Hasanuddin tidak ingin
melaksanakan isi perjanjian itu, karena isi
perjanjian itu bertentangan dengan hati
nurani dan semboyan masyarakat Gowa
atau Makassar. Pada tahun 1668 Sultan
Hasanuddin mencoba menggerakkan
kekuatan rakyat untuk kembali melawan
kesewenang-wenangan VOC itu. Namun
perlawanan ini segera dapat dipadamkan
oleh VOC. Dengan sangat terpaksa Sultan
Hasanuddin harus melaksanakan isi
Perjanjian Bongaya. Bahkan benteng
pertahanan rakyat Gowa jatuh dan
diserahkan kepada VOC. Benteng itu
kemudian oleh Spelman diberi nama
Benteng Rotterdam.

Anda mungkin juga menyukai