Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik
(Nurrsalam, 2014).
Menurut Permenkes RI No. 4 tahun 2018 tentang Kewajiban rumah sakit
dan kewajiban pasien, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pada pasal
2 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap rumah sakit mempunyai kewajiban untuk
memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada
masyarakat serta memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti
diskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
Adapun pada pasal 11 disebutkan bahwa kewajiban rumah sakit
membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 ayat (1) huruf g dilaksanakan dengan; menyusun, menetapkan,
melaksanakan, dan mengevaluasi standar pelayanan rumah sakit; membentuk
dan menyelenggarakan komite medik, satuan pemeriksaan internal, dan unsur
organisasi rumah sakit lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
melakukan audit medis; dan memenuhi ketentuan akreditasi rumah sakit.
Berdasarkan peraturan mentri kesehatan RI tersebut sebagaimana yang telah
disebutkan dalam pasal 11 sehingga diperlukan suatu langkah manajement
rumah sakit yang berfungsi untuk menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
Manajemen menurut Ricky W Griffin merupakan sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan
dapat dicapai sesuai rencana dan efisien sesuai dengan jadwal. Manejemen

1
kebidanan adalah suatu pendekatan yang digunakan oleh bidan berupa proses
pendekatan pemecahan masalah yang sistematis dimulai dari pengkajian,
analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Dalam praktiknya bidan harus berpikir kritis, etis, tidak pragmatis untuk menjamin
keamanan dan kepuasan klien sebagai hasil asuhan (Nurrsalam, 2014).
Melakukan manajemen kebidanan merupakan salah satu strategi untuk
mengoptimalkan peran dan fungsi bidan dalam pelayanan kebidanan adalah
dengan harapan adanya faktor kelola yang optimal mampu meningkatkan
keefektifan pemberian pelayanan kebidanan sekaligus menjamin kepuasan
pasien terhadap pelayanan. Adanya tuntutan pengembangan pelayanan
kesehatan oleh masyarakat umum, termasuk di dalamnya pelayanan kebidanan,
merupakan salah satu faktor yang harus dicermati dan diperhatikan oleh bidan,
sehingga bidan mampu berkiprah secara nyata dan diterima dalam memberikan
sumbangsih bagi kemanusiaan sesuai dengan ilmu dan kiat serta kewenangan
yang dimiliki.
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya-sumber daya manusia organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan (Wijayanti, 2008). Manajemen sebagai suatu
bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk
memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama-sama untuk
mencapai tujuan dan membuat sistem ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
Schein (2008: 2) memberi definisi manajemen sebagai profesi. Menurutnya
manajemen merupakan suatu profesi yang dituntut untuk bekerja secara
profesional, karakteristiknya adalah para profesional membuat keputusan
berdsarkan prinsip-prinsip umum, para profesional mendapatkan status mereka
karena mereka mencapai standar prestasi kerja tertentu, dan para profesional
harus ditentukan suatu kode etik yang kuat.
Dari beberapa definisi yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
manajemen merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk
menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-
fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan
(actuating), dan pengawasan (controlling). Manajemen merupakan sebuah
kegiatan; pelaksanaannya disebut manajing dan orang yang melakukannya
disebut manajer.

2
Manajemen pelayanan asuhan kebidanan profesional (MPAKP) adalah
suatu kerangka kerja bidan sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan
pelayanan kebidanan yang terdiri dari 5 komponen yaitu manajemen kebidanan,
standar praltik pelayanan kebidanan, paradigma kebidanan, falsafah kebidanan
dan model praktik kebidanan. Keberadaan bidan dengan MPAKP di Indonesia
sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janinnya. Banyak
pengertian tentang bidan yang dapat disimpulkan bahwa bidan adalah profesi
khusus, dimana bidan adalah orang pertama yang melakukan penyelamatan
kelahiran sehingga ibu dan bayinya lahir dengan selamat (Nurrobika, 2015).
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penting
bagi mahasiswa profesi kebidanan Universitas Brawijaya untuk memahami dan
mengembangkan ilmu Manajemen Pelayanan Asuhan Kebidanan Profesional
sehingga memiliki kemampuan manajerial yang lebih baik dalam perencanaan,
pengelolaan dan mengevaluasi suatu masalah di ruangan yang berkaitan
dengan pelayanan asuhan kebidanan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik manajemen diharapkan mahasiswa mampu
memahami prinsip manajemen kebidanan dan model pemberian asuhan
kebidanan dengan menggunakan Manajemen Pelayanan Asuhan Kebidanan
Profesional (MPAKP) di Ruang Anggrek RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktik manajemen kebidanan di Ruang Anggrek
RSUD Ngudi Waluyo Wlingi mahasiswa mampu:
a. Melakukan pengkajian Ruang Anggrek RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
b. Melakukan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT di Ruang Anggrek
RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
c. Menentukan rumusan masalah berdasarkan prioritas di Ruang Anggrek
RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
d. Menyusun rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil
pengkajian MPAKP: timbang terima, refleksi diskusi kasus (RDK),
sentralisasi obat, supervisi kebidanan, discharge planning, dokumentasi
kebidanan dan penerimaan pasien baru di Ruang Anggrek RSUD Ngudi
Waluyo Wlingi

3
e. Melaksanakan peran sesuai dengan model MPAKP yang telah di Ruang
Anggrek RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
f. Mengevaluasi pelaksanaan rencana strategi operasional ruangan
berdasarkan pengkajian MPAKP: timbang terima, refleksi diskusi kasus
(RDK), sentralisasi obat, supervisi kebidanan, discharge planning,
dokumentasi kebidanan dan penerimaan pasien baru di Ruang Anggrek
RSUD Ngudi Waluyo Wlingi

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan model
MPAKP yang diaplikasikan di Ruang Anggrek RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
penerapan model MPAKP di Ruang Anggrek RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi
c. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan
menyusun rencana strategi di Ruang Anggrek RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi
d. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan
model MPAKP di Ruang Anggrek RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
1.3.2 Manfaat Bagi Rumah Sakit
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruangan yang berkaitan
dengan pelaksanaan MPAKP.
b. Mampu menerapkan model Manajemen Pelayanan Asuhan
Kebidanan Profesional (MPAKP) secara optimal.
1.3.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Menambah referensi tentang manajemen kebidanan terutama berkaitan
dengan pelayanan dan asuhan profesional serta gambaran mengenai
pengelolaan ruang.
1.3.4 Manfaat Bagi Klien
Adanya program MPAKP di Rumah Sakit klien dan keluarga
mendapatkan pelayanan yang optimal, serta meningkatkan kepuasan
klien dan keluarga dalam tingkat pelayanan di rumah sakit.

4
1.4 Waktu, Tempat, Peserta
Waktu pelaksanaan mulai tanggal 17 juni 2019 - 13 Juli 2019 di Ruang
Anggrek RSUD Ngudi Waluyo Wlingi yang diikuti oleh 9 Mahasiswa Profesi S1
Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.

Anda mungkin juga menyukai