KELENJAR ADRENAL
Dosen Pengampu : Elis Susilawati, M.Si. Apt
Disusun Oleh :
Alifianti Raehana (111 811 07)
Gustika Syahfitri (111 811 21)
Kintan Nurul Khofifah (111 811 24)
Monica Rona Ananta (111 811 28)
Putri Rosianti (111 811 31)
KATA PENGANTAR......................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
2.1 Pengertian Sistem Endokrin..............................................................................................5
2.2 Kelenjar Adrenal................................................................................................................5
2.2.1 Korteks Adrenal..........................................................................................................6
2.2.1.1 Zona Fasiculata........................................................................................................7
2.2.1.1 Zona Reticularis.......................................................................................................7
2.2.2 Medula Adrenal..............................................................................................................8
2.3.1 Epinefrin dan Norepinephrine....................................................................................9
2.3 Kelenjar Pineal.................................................................................................................11
BAB III........................................................................................................................................13
PENUTUPAN..............................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................14
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Sistem endokrin mengatur mengkoordinasi dan mengintegrasikaan berbagai proses
yang terjadi dalam tubuh dengan cara melepaskan messenger kimia yang berupa
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, kelenjar ini bervariasi sesuai dengan
fungsinya yang spesifik.Pada kali ini akan membahas mengenai kelenjar adrenal atau
kelenjar anak ginjal.
6
Kortek aderal mengasilkan hormon pada 3 zona, yaitu zona glomerulosa, zona
fasiculata, dan zona reticularis (Martini, 2012,hal.616,alinea 3). Zona glomerulosa
adalah zona luar pada korteks adrenal yang menghasilkan mineralocorticoid yang
mempengaruhi komposisi elektrolit cairan tubuh, hormon yang dihasilkan adalah
hormon aldosteron yaitu mineralkortikoid utama zona glomerulosa yang mengatur
komposisi ionik cairan yang menyebabkan retensi ion natrium oleh ginjal, kelenjar
keringat, kelenjar ludah dan pankreas, mencegah hilangnya Na dalam urin, keringat,
air liru dan sekresi pencernaan. Kehilangan K_ menyertai retensi ini Na_. Sebagai efek
sekunder,
retensi Na_ meningkatkan reabsorpsi osmotik air oleh ginjal, kelenjar
keringat, kelenjar ludah, dan pankreas. Efek pada ginjal adalah paling dramatis saat
yang normal tingkat ADH yang hadir. Selain itu, aldosteron meningkatkan sensitivitas
garam reseptor di lidah lidah. Akibatnya, minat seseorang dalam (dan konsumsi) asin
meningkat makanan.
7
2.2.1.1 Zona Fasiculata
zona fasciculata (; fasciculus, bundel kecil) menghasilkan hormon steroid
secara kolektif yang dikenal sebagai glukokortikoid, karena efek pada metabolisme
glukosa. Zona ini dimulai di perbatasan bagian dalam zona glomerulosa dan meluas
ke arah medula adrenal (gambar 18 – 14c).
Zona ini berkontribusi sekitar 78 persen dari volume kortikal. Sel endokrin
lebih besar dan mengandung lebih banyak lipid daripada di zona glomerulosa, dan
tetesan lipid memberikan sitoplasma yang pucat, dan berbusa. Sel dari zona
fasciculata berbentuk kabel individu terdiri dari tumpukan sel. Tali yang berdekatan
dipisahkan oleh pembuluh darah rata (sinusoid) dengan dinding fenestrated.
8
2.2.2 Medula Adrenal
9
Dua jenis sel tersebut disebarkan ke daerah-daerah yang berbeda dan
dapat dikendalikan secara independen. Posisisnya dikemas dalam tabung
yang membentuk gugusan padat didalam membran plasma. Hormon di
vasicles ini terus dilepaskan pada tingkat rendah oleh exocytosis simpatik.
Rangsangan secara dramatis akan mempercepat tingkat pelepasan exocytosis
dan hormon.
10
Letak Hormon Target utama Efek Hormon Kontrol regulasi
Korteks Adrenal
Medula adrenal
Epinefrin dan Kebanyakan sel Peningkatan Dirangsang saat
Norepinephrin aktivitas pengaktifan oleh
jantung, simpatik
tekanan darah, preganglionic
glikogen, kadar fiber.
glukosa,
melepaskan
lipid dengan
jaringan yang
kuat.
mempengaruhi laju produksi melatonin. Tingkat terendahnya saat siang hari dan tingkat
tertingginya pada malam hari.
Diantara fungsi yang disarankan melatonin pada manusia berikut ini :
12
1. Menghambat fungsi produktif pada beberapa mamalia melatonin memperlambat
pematangan sperma. Oosit dan organ produktif dengan mengurangi laju sekresi GnRH.
Signifikan mempengaruhi manusia masih belum jelas. Bukti-bukti tidak langsung menunjukkan
bahwa melatonin mungkin memainkan peran waktu pematangan seksual manusia. Kadar
melatonin dalam darah menurun pada masa puber. Dan tumor pineal yang menghilangkan
produksi melatonin. Menyebabkan pubertas prematur pada anak-anak muda
2. Melindungi dari kerusakan akibat radikal bebas. Melatonin adalah antioksidan yang sangat
efektif. Itu dapat melindungi neuron dari radikal bebas. Seperti nitrit oksida (NO) atau hidrogen
peroksida (H2O2) yang dapat membentuk jaringan saraf aktif.
3. Mempengaruhi ritme peredaran darah karena aktivitasnya silkik (putaran) kelenjar pineal
mungkin juga . Terlibat dalam memelihara ritme peredaran darah . Perubahan harian proses
psikologi mengikuti hari biasa-pola malam. Peningkatan sekresi melatonin dalam kegelapan
telah disarankan sebagai penyebab utama gangguan afektif musiman. Berkembang selama
musim dingin pada orang yang tinggal di garis lintang tinggi. Dimana sinar matahari langka atau
kurang. Karakteristik mengubah kondisi atau keadaan , kebiasaan makan dan pola tidur.
13
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Sistem endokrin menghasilkan sebuah hormon yang di produksi oleh kelenjar-
kelenjar yang mempunyai reseptor spesifik, salah satunya ada kelenjar adrenal yang
mempunyai dua wilayah, area korteks dan medula. Area korteks dibagi menjadi
zona, yaitu zona glomerulosa, zona fasiculata dan zona reticularis, pada zona
glomerulusoa menghasilkan hormon aldosteron dan deoksikortikoid fungsinga
sebagai kesetimbangan elektrolit dan air, zona fasiculata menghasilkan hormon
glukokortikoid fungsinya sebagai pengatur penghambat penggunaan glukosa oleh
jaringan dan zona reticularis menghasilkan hormon epinefrin dan norepinefrin
sebagai hormon stress. Pada area medula menghasilkan hormon epinefrin dan
norepinefrin sebagai hormon stress.Kelenjar pineal merupakan kelenjar yang
menghasilkan hormon melatonin fungsi nya sebagai pengagtur pola bangun tidur
dan fotoperiodik (siang dan malam).
14
DAFTAR PUSTAKA
Martini, Frederic H.,etc.2012.Fundamentals of anatomy&physiology.Edisi 9.USA.Pearson
education,Inc.Hal 615-619
15