Anda di halaman 1dari 8

PSIKOLOGI KESEHATAN DAN SOSIOLOGI KESEHATAN

PERKEMBANGAN PEREMPUAN DARI MASA


KANAK-KANAK HINGGA USIA LANJUT

Disusun Oleh :
Debby Dama Pertiwi 1910104161

PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIV BIDAN PENDIDIK


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
KASUS
PERKEMBANGAN PEREMPUAN MASA KANAK-KANAK HINGGA
LANJUT USIA

DESKRIPSI PERKEMBANGAN SUBJEK


A. Profil anak
Nama : Lita Nurul. D
Tempat Tanggal Lahir : Bantul, 02 - 8 -2018
Kelas : III (tiga)
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan sebelumnya : PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
B. Sejarah perkembangan
Setelah menyimpulkan masalah yang dialami klien. Timbulnya masalah
yang dihadapi LND disebabkan oleh faktor yaitu :
Setelah melihat data-data sendiri dan mendapat hasil home visit home, dapat
dilihat bahwa latar belakang keluarga yang berasal dari buruh pabrik dan
ibunya sebagai seorang wiraswasta yang mempunyai usaha warung makan
didepan rumahnya. Ketika di rumah LND ini jarang diperhatikan belajarnya.
Dan perhatian khusus kedua orang tuanya terhadap perkembangan belajarnya
pun jarang. Ibunya sendiri hanya di rumah sibuk mengurusi usaha warung
makannya. Walaupun sebenarnya masih ada waktu untuk meluangkan waktu
untuk memperhatikan belajar LND, namun itupun susah dilakukan atau bahkan
tidak diwujudkan oleh kedua orang tuanya.
Namun LND ini memang memiliki keterlambatan menangkap pelajaran.
Hal ini disebabkan kurang perhatiannya orang tuanya tetang kebutuhan gizi
dan vitamin bagi anak. Itu terbukti ketika melihat menu makanan sehari-hari
ketika home visit sangatlah jauh dari 4 sehat lima sempurna.Meskipun ibunya
memiliki usaha warung makan, akan tetapi kebutuhan untuk anaknya sendiri
tidak terpenuhi. Ditambah lagi orang tuanya dirumah acuh-tak acuh terhadap
proses belajarnya maupun kondisi LND di sekolah.
C. Perkembangan fisik-motorik
Perkembangan fisik dan motorik pada anak kesulitan belajar atas nama
LND normal seperti perkembangan pada umumnya baik dari bentuk fisik dan
motoriknya dan masih bisa bergaul dengan teman sebaya dalam pelajaran di
kelas.
D. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif anak atas nama LND sangat lemah sekali, hal ini
ditandai ketika sedang dalam pelajaran tidak dapat menerima materi yang
diberikan oleh guru. Pada saat kelas III masih belom mengenal huruf dari A
sampai Z, dan konsentrasi anak sering hilang kemudian ketika sudah jenuh
anak ini akan bermain dan mengganggu teman yang lain.
E. Perkembangan bahasa
Dalam pembelajaran anak tersebut sudah mampu berbahasa namun tidak
begitu lancar seperti yang lain, dimana dalam penguasaan kosakata dalam
bahasa pelajaran masih kurang akan tetapi ketika berbicara dengan teman
sebaya anak tersebut mampu untuk berkomunikasi dengan baik seperti teman
yang lain tanpa ada rasa kesulitan berbahasa.
F. Perkembangan sosio - emosional
Anak tersebut dalam perkembangan sosio - emosionalnya sering mengalami
gangguan seperti mudah marah terhadap guru dan tidak dapat dikendalikan
pada saat belajar, namun dalam berteman anak tersebut sudah mampu untuk
berkomunikasi. Dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar anak tersebut
tidak sabar dan sering merasa capek ketika dalam perlajaran berlangsung
ANALISIS PERKEMBANGAN SUBJEK
A. Analisi perkembangan subjek
1. Fisik motorik
Anak tersebut mampun membedakan barang-barang yang ditunjukkan
pada saat diteliti keadaannya. Anak tersebut dapat membedakan benda-
benda baik kasar maupun halus dalam sebuah pengamatannya.
2. Kognitif dan bahasa
Pada anak usia 10 tahun dikemukakan oleh Piaget bahwa anak berua 7-
11 tahun berapa pada fase operasional konkret, dimana anak sudah dapat
membentuk operasi mental atas pengetahuannya sendiri serta dapat
memecahkan masalah secara logis. Dari hasil observasi dan wawancara
kepada beberapa guru yang pernah mengajar dikatakan bahwa Dilla anak
yang cerdas dalam beberapa mata pelajaran. Diketahui bahwa Kiara
mendapatkan nilai tertinggi pada ulangan akhir semester dibandingkan
dengan teman-temannya. Dikatakan oleh guru yang pernah mengajarpun,
jika diakumulasikan Dilla mendapatkan ranking 10 besar dikelasnya. Anak
tersebut masih lemah dalam kognitifnya hal ini ketika diberikan
pengetahuan atau materi sehingga sulit untuk dicerna olehnya.
3. Sosio-emosional
Pergaulan dengan teman sebaya merupakan kunci khusus dalam sebuah
pertemanan. Seseorang akan diterima dikelompoknya jika dia mudah
bergaul dan dapat berbaur dengan teman sebayanya. Tidak untuk Dilla, dari
hasil observasi Dilla hanya berbicara jika diajak berbicara terlebih dahulu
atau jika dia butuh. Dilla tidak bermain bersama teman sebayanya, mudah
tersinggung, tidak menunjukkan bahwa dia mempunyai teman dikelas.
Ketika berhadapan dengan teman sebaya anak ini sering emosi dan mudah
putus asa dalam berteman. Anak tersebut terkadang mengangis dan mudah
untuk kembali tidak menangis kembali.
Dapat disimpulkan perkembangan sosio-emosi Dilla perlu diperhatikan,
karena pentingnya pergaulan saat dini untuk dia dapat berbaur dengan
teman-teman sebayanya. Tidak hanya itu, Dilla pun perlu bimbingan agar
tidak mencelakakan temannya jika dia diejek oleh teman yang lain.
B. Prediksi
Prediksi anak tersebut selain mengalami kesulitan belajar juga mengalami
gangguan yang lain, hal ini terlihat dari sosio emosional anak yang suka untuk
menganggun teman yang lain sehingga anak tersebut temasuk seperti golongan
inklusi sehingga perlu untuk penanganan khusus. Dalam beberapa aspek
perkembangan akan diprediksi adanya keterlambatan dibandingkan dengan
teman-temanya. Perkembangan fisik-motorik jika tetap dibiarkan Dilla akan
menjadi anak yang tidak mandiri dikarenakan perkembangannya yang belum
sesuai dengan kriteria dan teman seusianya. Dilla akan sulit dalam
menggunakan gerakan-gerakan halus seperti makan dengan baik, mengikat tali
sepatu, menggunakan ikat pinggang dan hal yang menyangkut ketelitian dan
kejelian. Adapun dalam hal olahraga, Dilla belum dapat melempar bola dengan
kuat dan akurat sehingga lemparan tersebut selalu melenceng.
Perkembangan kognitif bahasa akan semakin baik jika terus belajar, hanya
saja akan terjadi keterlambatan pada bahasa, dimana Dilla belum dapat
berbicara dengan baik kepada lawan bicaranya sehingga apa yang dikatakan
Dilla tidak jelas dan cenderung menggerutu. Hal positif lainnya Dilla akan
menjadi anak yang cerdas dibandingkan teman lainnya jika Dilla terus belajar
untuk mengasah kemampuan kognitifnya. Prediksi perkembangan sosio-emosi
yang menjadi acuan utama. Dilla akan mengalami keterlambatan dalam bergaul
dan berbaur dengan temannya, dikarenakan Dilla tidak mempunyai selera
humor yang baik, tidak suka diejek, bahkan Dilla suka mengamuk (teriak,
menangis) jika ada temannya yang mengejeknya. Dilla akan mendorong
siapapun yang ada didekatnya. Mungkin faktor bahasa (cara berkomunikasi)
Dilla yang kurang baik pun dapat mempengaruhi cara bergaul Dilla. Hal
positifnya Dilla akan selalu memperhatikan guru mengajar dan dia sangat aktif
dan kritis terhadap beberapa mata pelajaran.
C. Modifikasi
Dari analisis tersebut di atas dapat dimodifikasi mengenai tahapan-tahapan
yang seharusnya dilakukan seperti modifikasi perkembangan kognitifnya yaitu
dengan mendatangkan pendamping khusus sehingga perkembangan kognitif
dan sosio-emosional anak tersebut dapat dikendalikan dan dapat mengikuti
kegiatan belajar dan mengajar seperti anak pada umumnya. Modifikasi yang
dimaksud adalah proses yang bertujuan untuk memperbaiki atau mempercepat
kekurangan terhadap anak yang dijadikan subjek studi kasus. Modifikasi
perkembangan fisik-motorik yang sebaiknya dibantu oleh guru serta orang tua
dirumah secara berkelanjutan konsisten. Pemberian motivasi dibutuhkan untuk
menumbuhkan minat belajar Dilla dalam mengembangkan fisik-motoriknya
sendiri. Pemberian latihan dalam kemandirian dirumah sangat diperlukan
dikarenakan jika tidak dilatih sejak dini maka Dilla akan menjadi anak yang
kurang mandiri sehingga berdampak pada aspek sosio-emosinya.
Modifikasi kognitif-bahasanya sudah cukup baik, hanya saja perlu ada
perhatian khusus terutama dalam berkomunikasi secara langsung. Hal ini dapat
dilatih secara konsisten dlam berbicara diharuskan dengan suara lantang dan
jelas serta tidak terburu-buru. Orang tua dapat membimbingnya dirumah serta
dapat mengarahkan Dilla dalam kegiatan positif mengingat Dilla cenderung
cerdas di kelas.
Modifikasi perkembangan sosio-emosinya orang tua dapat bekerja sama
dengan sekolah cara megatasi subjek studi kasus ini seperti apa dan diberi
pengertian bahwa pergaulan dan pertemanan itu sangat perlu. Sehingga Dilla
dapat mempunyai teman yang sangat peduli dan tidak mengejeknya kembali.
Hal positif dari sosio-emosinya adalah Dilla menjadi anak yang penurut, anak
yang memerhatikan guru jika mengajar dibanding teman yang lainnya.
Modifikasi diatas untuk anak yang masih ada keterlambatan dalam aspek
fisik-motorik, kognitif-bahasa, dan sosio-emosi yang seharusnya orang tua
mempunyai cara khusus dan sadar bahwa adanya keterlambatan terhadap
anaknya. Dalam hal ini orang tua harus sangat cepat sadar akan keterlambatan
anaknya dan menerima kondisi anaknya terlebih dahulu, bahwasannya setiap
anak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan hal itu pula yang
menjadikan anak itu unik. Maka dari itu diharapkan orang tua sangat peduli
terhadap perkembangannya sejak dini.
DAFTAR PUSTAKA
Aliah B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islam; Menyingkap
Rentang 
Kehidupan Manusia dari Prakelahiran hingga pascakematian, (Jakarta:
Raja
GRafindo Persada, 2018)
Darkusno, Toto. Aspek-Aspek Perkembangan, Jurnal Penddikan Luar Sekolah.
Universitas Pendidikan Indonesia, 2017
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2016
Martini, Jamaris. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2015
Nurihasan, Achamad dan Agustin. Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja.
Universitas Pendidikan Indonesia, 2017
Papalia, Diene. Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika, 2014
Santrock, John W, Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jakarta:
Erlangga, 2014
Slavin, Robert E. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Indeks, 2015
Surya, Mohamad. Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi dari Guru untuk Guru.
Bandung: Kencana, 2015

Anda mungkin juga menyukai