Antioksidan Dari Daun Sirih Merah Piper PDF
Antioksidan Dari Daun Sirih Merah Piper PDF
Abstract
Research on the antioxidant activity testing has been done using red betel (Piper crocatum) leafs in
Palu, Central Sulawesi. This research was conducted to determine the IC50 value and antioxidant activity
of red betel leafs extracts which has the ability as a natural antioxidant. This research was conducted
with an experimental method using an extraction maceration technique, DPPH (1,1-diphenyl-
2-pikrilhidrazil) as free radicals, vitamin C as a positive control, UV-Vis spectrophotometer as an
antioxidant test equipment with red betel leafs extracts as samples. Samples of red betel leaves were used
as much as 30 grams, and the solvent were absolute ethanol. Various concentrations of the red betel
leafs extracts were 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, and 80 ppm. Testing of antioxidant activity was done
by using a UV-Vis Spectrophotometer and IC50. The results showed that the IC50 value of the red
betel leafs (Piper crocatum) extracts was 47.45 ppm. The red betel leafs extract was categorized into a
very powerful antioxidant based on IC50 value, where the optimum percentage of red betel leaf extract
activity in inhibiting free radical was 81.82%.
Keywords : Antioxidant, red betel leafs, flavonoid, tannin, UV-Vis
Pendahuluan
Metabolisme yang terjadi di dalam tubuh mempunyai cadangan antioksidan dalam
melibatkan proses oksidasi dan reduksi. Proses jumlah berlebih, sehingga jika terjadi paparan
oksidasi dapat menyebabkan terbentuknya radikal berlebih maka tubuh membutuhkan
suatu oksidan atau radikal bebas yang berbahaya antioksidan eksogen. Adanya kekhawatiran
bagi tubuh (Halliwel, dkk., 1995). Oksidan akan kemungkinan efek samping yang
merupakan molekul yang tidak stabil karena belum diketahui dari antioksidan sintetik
memiliki elektron yang tidak berpasangan menyebabkan antioksidan alami menjadi
sehingga molekul ini dapat menyerang alternatif yang sangat dibutuhkan (Hertiani,
makromolekul sel seperti lipid, protein, atau dkk., 2000).
DNA. Makromolekul yang terserang oleh Daun sirih merah (Piper crocatum) memiliki
oksidan dapat mengalami kondisi oksidasi yang bentuk eksotik dengan permukaan daunnya
menyebabkan terjadinya kerusakan protein, bergelombang disertai warna daun hijau, pink,
DNA, penuaan dini, kanker, serangan jantung, dan perak pada permukaan atas daun, serta
dan penyakit degeneratif lainnya (Middleton, warna merah keunguan pada permukaan bawah
dkk., 1998). Oleh karena itu oksidan ini perlu daun sehingga menarik perhatian banyak orang.
dihambat dengan senyawa antioksidan. Selain menarik keindahannya, tanaman ini
Antioksidan adalah senyawa kimia yang juga mendapat perhatian khusus dari kalangan
dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron herbalis karena mampu mengobati berbagai
kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas macam jenis penyakit (Sudewo, 2005). Bagi
tersebut dapat diredam. Berdasarkan sumber kalangan kolektor tanaman hias, sirih merah
perolehannya ada dua macam antioksidan, selain mampu mendatangkan uang, juga dapat
yaitu antioksidan alami dan antioksidan sebagai obat dan tanaman hias yang menarik.
buatan (sintetik). Tubuh manusia tidak Di Indonesia sirih merah perlu diusahakan
*Korespondensi: pengembangannya, karena selain banyak orang
Jeane Maria Mustika Tonahi yang membutuhkan sebagai obat, juga sebagai
Program Studi Pendidikan kimia, Fakultas Keguruan dan tanaman hias. Untuk itu budidaya sirih merah
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako
email: jeane_maria22@yahoo.com sangat potensial dikembangkan, sehingga
© 2014 - Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako selain dapat meningkatkan pendapatan dan
158
Jeane M. M. Tonahi Antioksidan Dari Daun Sirih Merah (Piper crocatum) ................
keindahan lingkungan, juga dapat menjadi dan sukar mengkristal, mengendapkan protein
tanaman obat keluarga (Sumarwoto, dkk., dari larutannya dan bersenyawa dengan protein
2008). tersebut (Liberty, 2012). Tanin dibagi menjadi
Salah satu manfaat daun sirih adalah sebagai dua kelompok yaitu tanin terhidrolisis dan
antioksidan pada makanan, terutama pada tanin terkondensasi. Tanin memiliki peranan
makanan yang mengandung minyak dan lemak. biologis yang kompleks mulai dari pengendap
Khasiat sirih merah itu disebabkan oleh adanya protein hingga pengkhelat logam. Tanin juga
sejumlah senyawa aktif yang dikandungnya, dapat berfungsi sebagai antioksidan biologis
antara lain flavonoid, alkaloid, polevenolad, (Hagerman, 2002).
tanin, dan minyak atsiri. Senyawa flavonoid dan Aktivitas ekstrak daun sirih merah sebagai
polevenolad bersifat antioksidan, antidiabetik, antioksidan diuji dengan menggunakan
antikanker, antiseptik, dan antiinflamasi. 1,1-diphenyl-2- picrylhydrazyl (DPPH).
Sedangkan senyawa alkaloid mempunyai sifat Pengukuran antioksidan secara efek peredaman
antineoplastik yang juga ampuh menghambat radikal bebas DPPH merupakan metoda
pertumbuhan sel-sel kanker (Sudewo, 2005). pengukuran antioksidan yang sederhana,
Daun sirih merah mengandung flavanoid, cepat dan tidak membutuhkan banyak
polevenolad, tanin, dan minyak atsiri. Secara reagen. Hasil pengukuran menunjukkan
empiris zat aktif itu memiliki efek mencegah kemampuan antioksidan sampel secara
antikejang, membasmi kuman, penghilang umum tidak berdasarkan jenis radikal yang
rasa nyeri dan menghilangkan bengkak. Di dihambat. DPPH berperan sebagai radikal
samping itu bisa juga untuk mengatasi radang bebas yang diredam oleh antioksidan dari
paru, radang tenggorokan, gusi bengkak, bahan uji, dimana DPPH akan bereaksi dengan
radang payudara, hidung mimisan, kencing antioksidan tersebut membentuk 1,1-difenil-
manis, ambeien, jantung koroner, darah tinggi, 2-pikril hidrazin. Reaksi ini menyebabkan
asam urat dan batuk berdarah (Hermiati, dkk., terjadinya perubahan warna yang dapat diukur
2015). dengan spektrofotometer sinar tampak pada
Flavonoid merupakan senyawa pereduksi panjang gelombang 517 nm, sehingga aktivitas
yang baik, menghambat banyak reaksi oksidasi, peredaman radikal bebas oleh sampel dapat
baik secara enzimatis maupun non enzimatis. ditentukan (Rachmawati & Ciptati, 2011)
Flavonoid bertindak sebagai penampung
radikal hidroksi dan superoksida yang baik Metode
dengan demikian dapat melindungi lipid Penelitian dilakukan di Laboratorium
membran terhadap reaksi yang merusak. Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Aktivitas antioksidannya dapat menjelaskan Tadulako, Palu. Peralatan yang digunakan:
alasan flavonoid tertentu dapat menjadi oven, corong, neraca analitik, blender,
komponen aktif tumbuhan yang digunakan seperangkat alat rotary vacum evaporator,
spektrofotometer UV-Vis PG Instruments Ltd,
secara tradisional untuk mengobati gangguan penangas air, dan peralatan gelas yang umum
fungsi hati (Robinson, 1995). Flavonoid dikenal di laboratorium. Bahan-bahan yang digunakan:
sebagai antioksidan dan memberikan daya tarik ekstrak daun sirih merah, etanol absolute, reagen
sejumlah peneliti untuk meneliti flavonoid Mayer, logam Magnesium, larutan FeCl3 1%,
sebagai obat yang berpotensi mengobati HCl pekat, aquadest, 1,1-difenilpikrilhidrazil
penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas. (DPPH) dan Vitamin C (Merck).
Aktivitas sebagai antioksidan dimiliki Preparasi sampel dilakukan dengan
oleh sebagian besar flavonoid disebabkan menyiapkan dan membersihkan sampel
adanya gugus hidroksi fenolik dalam stuktur daun sirih merah dari kotoran yang
molekulnya. Ketika senyawa-senyawa ini menempel, memotong kecil-kecil, selanjutnya
bereaksi dengan radikal bebas, mereka mengeringkan sampel daun sirih merah
membentuk radikal baru yang distabilisasi oleh dengan cara diangin-anginkan. Setelah
efek resonansi inti aromatik (Rohyami, 2008). kering, kemudian sampel dihaluskan dengan
Tanin merupakan senyawa aktif metabolit menggunakan blender. Sampel daun sirih merah
sekunder yang diketahui mempunyai beberapa yang halus tersebut siap untuk diekstraksi.
khasiat yaitu sebagai astringen, anti diare, anti Pembuatan ekstrak daun sirih merah dimulai
bakteri dan antioksidan. Tanin merupakan dengan menimbang 30 gram serbuk kering
komponen zat organik yang sangat kompleks, daun sirih merah. Sampel dimasukkan ke dalam
terdiri dari senyawa fenolik yang sukar dipisahkan erlenmeyer dan ditambahkan dengan 300
159
Volume 3, No. 3, 2014: 158-164 Jurnal Akademika Kimia
2
yang terhindar dari cahaya matahari. OH
2 HCl
Mg
2 + MgCl2
+ OH
O
OH
+ MgCl2
Pengukuran aktivitas antioksidan serapan OH OH
160
Jeane M. M. Tonahi Antioksidan Dari Daun Sirih Merah (Piper crocatum) ................
OH
HO
FeCl3 + 3
OH
161
Volume 3, No. 3, 2014: 158-164 Jurnal Akademika Kimia
162
Jeane M. M. Tonahi Antioksidan Dari Daun Sirih Merah (Piper crocatum) ................
IC50. IC50 merupakan konsentrasi substrat literatur diketahui bahwa aktivitas antioksidan
atau sampel yang akan menyebabkan reduksi menggunakan DPPH dapat digolongkan
terhadap aktivitas DPPH sebesar 50% menurut IC50. Antioksidan sangat kuat jika
(Molyneux, 2004). Semakin kecil nilai IC50 nilai IC50 kurang dari 50 ppm, kuat jika IC50
berarti semakin tinggi aktivitas antioksidan. bernilai 50-100 ppm, sedang jika IC50 bernilai
Hubungan log konsentrasi dan harga probit 100-150 ppm, dan lemah jika IC50 bernilai
ekstrak daun sirih merah dan vitamin C dapat lebih dari 150 ppm (Molyneux, 2004).
dilihat pada Gambar 9 dan 10.
Kesimpulan
Ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum)
memiliki nilai IC50 sebesar 47,45 ppm dan
termasuk ke dalam golongan antioksidan yang
sangat kuat.
Referensi
163
Volume 3, No. 3, 2014: 158-164 Jurnal Akademika Kimia
Rachmawati, S. I., & Ciptati. (2011). Isolasi Talapessy, S., Suryanto, E., & Yudistira, A.
senyawa antioksidan dari daun sirih merah (2013). Uji aktivitas antioksidan dari ampas
(Piper crocatum). Prosiding Simposium hasil pengolahan sagu (Metroxylon sagu
Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains. rottb). Jurnal Ilmiah Farmasi, 2(3), 40-44.
327-333.
Wardani K.R, Tjahjaningsih, W., & Rahardja,
Redha, A. (2010). Flavonoid: struktur, sifat S. B. (2012). Uji efektivitas ekstrak daun
antioksidatif dan peranannya dalam sistem sirih merah (Piper Crocatum) terhadap
biologis. Belian, 9(2), 196-202. bakteri aeromonas hydrophila secara in
vitro. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan,
Robinson,T. (1995). Kandungan organik 4(1), 1-12.
tumbuhan tinggi. Bandung: ITB Press.
Wijaya, A. (1996). Radikal bebas dan parameter
Rohyami, Y. (2008). Penentuan kandungan status antioksidan. Forum Diagnosticum
flavonoid dari ekstrak metanol daging buah Prodia Diagnostic Educational Services. 1,
mahkota dewa (Phaleria macrocarpa scheff
1-12.
boerl). Jurnal LOGIKA (ISSN), 5(1), 1-8.
Sa’adah, L. (2010). Isolasi dan identifikasi Yu Liangli Scott H, Jonathan P., Mary H.,
senyawa tanin dari daun belimbing wuluh John W., & Qian, M. (2002). Free radicals
(Averrhoa bilimbi l.). Universitas Islam scavenging properties of wheat extracts.
Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, J.Agric Food Chem.Colorado, 50(6), 1619-
Malang. 1624.
164