Psikologi
Psikologi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Masa Usia Lanjut?
2. Apa saja Ciri Perkembangan Jiwa dan Kondisi Fisik Pada Masa Lanjut
Usia
3. Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Usia Lanjut?
C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian Masa Usia Lanjut.
2. Menjelaskan tentang ciri perkembangan jiwa dan kondisi fisik pada
usia lanjut.
3. Menjelaskan tentang Pandangan Islam Terhadap Usia Lanjut.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masa Usia Lanjut/Tua
lanjut usia (lansia) menurut UU Nomor 13 Tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia pasal 1 ayat 2 adalah seseorang yang telah mencapai
usia enam puluh tahun ke atas. Selanjutnya pada pasal 5 ayat 1 disebutkan bah
wa lanjut usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pasal 6 ayat 1 menyatakan bahwa lanjut usia
mempunyai kewajiban yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.1
Proses menua atau again adalah suatu proses alami pada semua
makhluk hidup, pada masa ini terjadi perubahan biologis secara terus- menerus
yang dialami manusia pada semua umur dan waktu, sedangkan usia lanjut (old
Age) adalah istilah untuk tahap akhir dari proses penuaan. Semua makhluk
hidup memiliki siklus kehidupan menuju tua yang diawali dengan proses
kelahiran, kemudian tumbuh menjadi dewasa dan berkembang biak,
selanjutnya menjadi semakian tua dan akhirnya akan meninggal. 2 Masa usia
lanjut merupakan masa yang tidak bisa dielakkan oleh siapapun khususnya
bagi yang dikaruniai umur panjang, yang bisa dilakukan manusia hanyalah
menghambat proses menua agar tidak terlalu cepat, karena pada hakikatnya
proses menua terjadi suatu kemunduran atau penurunan.
Allah berfirman dalam surah Al Hujj ayat 5 sebagai berikut:
ْ ُب ثُ َّم ِم ْن ن
ٍة ثُ َّم ِم ْنB َ ٍة ثُ َّم ِم ْن َعلَقB َطف ِ ب ِمنَ ْالبَ ْع
ٍ ث فَإِنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن تُ َرا ٍ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِ ْن ُك ْنتُ ْم فِي َر ْي
ِر ُج ُك ْم ِط ْفاًل ثُ َّمB ّمًى ثُ َّم نُ ْخB ٍل ُم َسBا ُء إِلَ ٰى أَ َجBا ن ََشB ِام َمBرُّ فِي اأْل َرْ َحBِ ٍة لِنُبَيِّنَ لَ ُك ْم ۚ َونُقBَر ُمخَ لَّقBْ
ِ ُمضْ َغ ٍة ُم َخلَّقَ ٍة َو َغي
1
Jalaluddin, Psikologi keagamaan: (PT raja grafindo persada, 2004) hal 4
2
4
Artinya:
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari
kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segunpal darah, kemudian
dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna,
agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang
kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian kami
keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu
smapailah kepada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan
(ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya
dia tidak mengetahui sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan
kamu liat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air diatasnya,
hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-
tumbuhan yang indah”.
Dalam ayat ini menjelaskan bahwa manusia tidak bisa meragukan lagi
tentang perkembangan kehidupannya didunia ini yang berasal dari air mani
sampai membentuk makhluk dalam bentuk lain yakni manusia, dan bahkan
Allah SWT memanjangkan umur sebab manusia sampai berusia lanjut dan
bahkan ada yang sampai pikun. Usia dewasa akhir atau masa usia lanjut/tua
merupakan tahap yang dialami oleh individu yang akan memasuki masa
kematian. Hampir tak seorangpun yang menginginkan dirinya untuk menjadi
tua, namun kenyataannyalah yang mengharuskan mereka untuk
mengalaminya.3
Sebab besar, mereka memiliki kondisi fisik yang sehat dan aktif dalam
berkarya. Dalam melakukan kegiatan fisik, mereka cenderung cepat terasa
lelah, capai dan waktu reaksi terhadap suatu stimulus tergolong lambat.
Apalagi bagi mereka yang terbiasa bekerja dengan menggunakan kekuatan
intelektual, maka kegiatan fisik cenderung dikurangi frekuensinya. Memasuki
3
Dr. Hj. Hamdanah. M.Ag. Mengenal Psikologi dan Fase-Fase Perkembangan Manusia. PUSTAKA
PELAJAR. Hlm 126. Juni 2017
5
terasa tersedak untuk mengubah orientasi kehidupan yang selama ini secara
ajek diikutinya, perubahan-perubahan yang terjadi hendaknya dapat
diantisipasi dan diketahui sejak dini sebagai bagian dari persiapan yang
menghadapi masa tua dan hidup di masa tua. Mendekatkan diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa.biasanya merupakan gejala menjadi tua yang amat wajar.
Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan benteng
pertahanan mental yang amat rapuh dalam melindungi diri dari berbagai
ancaman masa tua.
B. Ciri Perkembangan Jiwa dan Kondisi Fisik Pada Masa Lanjut Usia
Lanjut usia adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang.
Masa ini adalah suatu masa dimana seseorang telah beranjak jauh dari masa-
masa sebelumnya. Pada usia ini seseorang akan suka mengingat-ingat masa
lalunya, dan biasanya dibarengi dengan penuh rasa penyesalan. Usia 40-an
pada umumnya dianngap sebagai garis pemisah antara usia madya dengan
usia lanjut. Pada dasarnya kronologis usia tidak bisa dipastikan secara
spesifik karena setiap orang memiliki perbedaan waktu saat usia lanjutnya
dimulai. Tahap terakhir dalam rentang kehidupan ini dibagi menjadi dua
fase, yaitu: usia lanjut dini (kurang lebih antara 60-70 tahun) dan usia lanjut
(70 tahun keatas sampai tutup usia). Adapun ciri-ciri kejiwaan yang biasa
terjadi pada lanjut usia antara lain: 5
1. Memerlukan waktu yang lama dalam belajar dan sulit
mengintegrasikan jawaban atas pertanyaan.
2. Terjadi penurunan kecepatan dalam berpikir dan lambat dalam
menarik kesimpulan.
3. Terjadi penurunan daya pikir kreatif.
4. Cenderung lemah dalam mengingat hal-hal yang baru saja dipelajari
maupun yang lama.
5. Kecenderungan untuk mengenang sesuatu yang terjadi pada masa lalu.
6. Berkurangnya rasa humor.
5
Dr. Hj. Hamdanah. M.Ag. Mengenal Psikologi dan Fase-Fase Perkembangan Manusia. PUSTAKA
PELAJAR. Hlm 128. Juni 2017
7
Sedangkan cirri-ciri fisik para lanjut usia antara lain sebagai berikut:
1. Penampilan
a. Daerah kepala: hidung menjulur lemas, bentuk mulut berubah
akibat hilangnya gigi, mata pudar, dagu berlipat, pipi berkerut, kulit
kering, rambut menipis dan beruban.
b. Daerah tubuh: bahu membungkuk dan tampak mengecil, perut
membesar dan buncit, pinggul mengendor, dan garis pinggang
melebar.6
c. Daerah persendian: pangkal tangan dan kaki mengendor, tangan
menjadi kurus, kuku kaki dan tangan menebal.
2. Indrawi
a. Penurunan kemampuan melihat objek dan sensitivisme terhadap
warna berkurang.
b. Cenderung kehilangan kemampuan mendengar nada-nada tinggi.
c. Berkurangnya kemampuan indra perasa karena berhentinya syaraf-
syaraf di daerah lidah.
d. Kepekaan penciuman berkurang yang disebabkan oleh berhentinya
pertumbuhan sel-sel dalam hidung.
e. Berkurangnya sensitivitas terhadap rasa sakit.
3. Kemampuan motorik
6
http://devitrianalistia.blogspot.co.id/2013/05/qs-al-isra-23-24-pendidikan-karakter.html (14-04-2018,
22.46)
8
)23( تَقُلْ لَهُ َما أُفٍّ َواَل تَ ْنهَرْ هُ َما َوقُلْ لَهُ َما قَوْ اًل َك ِري ًما
7
http://devitrianalistia.blogspot.co.id/2013/05/qs-al-isra-23-24-pendidikan-karakter.html (14-04-2018, 22.46)
9
Artinya :
Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pda ibu bapakmu
dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-
duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: “ Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.8
Islam mengajarkan bahwa dalam perkembangannya, manusia mengalami
penurunan kemampuan sejalan dengan bertambahnya usia mereka. Menurut
Ali As-Shobuni, (1980, 22) bila manusia dipanjangkan umurnya ke usia lanjut,
maka ia akan kembali seperti bayi, yaitu tidak mengetahui sesuatu pun,
kekuatannya menjadi melemah, walaupun secara fisik terlihat besar dari bayi,
dan bahkan pada saat ini mereka sudah pikun, tetapi tidak jarang kalau mereka
tidak pikun mereka pemarah dan mudah tersinggung.
Dari paparan diatas tergambar bagaimana perlakuan terhadap manusia usia
lanjut menurut islam yang memerlukan perhatian dan perawatan khusus
dengan penuh kasih sayang layaknya seorang bayi. Perlakuan ini menjadi
tanggung jawab seorang anak, sedangkan perlakuan yang tercela dinilai
sebagai kedurhakaan. Demikian apa yang dapat dikemukakan secara sederhana
dalam batas-batas emperik dan normal saja mengenai perkembangan atau
perubahan yang dialami manusia ( baik secara fisik maupun psikis) serta cara
penerapannnya.
8
http://amarsuteja.blogspot.co.id/2013/01/perkembngan-psikologi-agama-pada-lansia.html (14-04-
2018, 22.46)
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Manusia adalah makhluk yang ekploratif dan potensial. Dikatakan
makhluk ekfloratif, karena manusia memiliki kemampuan untuk
mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia di sebut
makhluk potensial karena pada manusia tesimpan sejumlah kemampuan
bawaan yang dapat di kembangkan.
Perubahan terjadi pada manusia seiring dengan berjalannya waktu
dengan melalui tahap-tahap perkembangan. Hurlock menyebutkan tahap
perkembangan tersebut adalah periode pranatal, bayi, masa bayi, masa awal
kanak-kanak, masa akhir kanak-kanak, masa remaja awal, masa remaja, masa
dewasa awal, masa dewasa madya, dan masa usia lanjut. Masing-masing
tahapan tersebut mempunyai tugas perkembangan dan karakteristik yang
berbeda-beda.
Jiwa keagamaan yang termasuk aspek rohani (psikis) akan sangat
tergantung dari perkembangan aspek fisik dan demikian pula sebaliknya.
Oleh karena itu, sering dikatakan bahwa kesehatan fisik akan berpengaruh
pada kesehatan mental. Kehidupan keagaman pada usia lanjut menurut hasil
penelitian psikologi agama ternyata meningkat. Agama juga dapat memenuhi
beberapa kebutuhan psikologis yang penting pada lansia dalam hal
menghadapi kematian, menemukan dan mempertahankan perasaan berharga
dan pentingnya dalam kehidupan, dan menerima kekurangan di masa tua.
Lansia dengan komitmen beragama yang sangat kuat cenderung
mempunyai harga diri yang paling tinggi. Individu berusia 65 ke atas
mengatakan bahwa keyakinan agama merupakan pengaruh yang paling
signifikan dalam kehidupan mereka, sehingga mereka berusaha untuk
melaksanakan keyakinan agama tersebut dan menghadiri pelayanan agama,
kebutuhan akan agama merupakn hal yang tidak dapat di pisahkan dalam
kehidupan manusia.Agama merupakan pondasi dasar yang dapat menentukan
kebahagian dunia dan akhirat.
11
Daftar pustaka