Pemanis 67%
Kosolven 10–30%
Parenteral 10–60%
Topikal 5–80%
(HOPE 6th, p 593-594)
3.2.3 Mentol
Struktur
3.2.4 Nipagin
Struktur
3.2.5 Nipasol
Struktur
3.2.6 Aquadest
Struktur
5. PROSEDUR KERJA
5.1 Pembuatan Elixir
5.2.1 Organoleptik
Sediaan diamati mulai dari warna, rasa, dan bau.
5.2.3 Viskositas
Dipipet sebanyak 15 ml sirup, dimasukkan ke dalam viskometer ostwald,
dihisap larutan uji sampai batas m (batas atas), dibiarkan mengalir sampai batas n
(batas bawah), dan dicatat waktu akhir larutan uji sampai batas n.
5.2.4 PH
Dicelupkan sediaan kedalam alat pH meter, dicatat nilai pH yang
dihasilkan.
5.2.5 Volume Terpindahkan
Dituang isi perlahan dari 3 botol ke gelas ukur 100 ml, dan didiamkan
selama 30 menit kemudian diukur volume yang berpindah dari botol ke gelas
ukur.
6.1 Organoleptis
Hasil hari ke-
1 2 3
Bentu Likuid cair Cair, ada endapan gula Larutan agak keruh
k
Kesimpulan :
Pada uji organoleptis terdapat perubahan bentuk menjadi keruh.
Sedangkan persyaratan bentuk sirup adalah jernih dan rasa manis sehingga
terdapat perbedaan hasil dengan literatur.
Hari Ke-2
( ( bobot pikno+ zat )−bobot pikno kering)
ρ sampel =
volume pikno
45,918 gr−19,552 gr
=
25 ml
gr
= 1,0546
ml
Hari Ke-3
( ( bobot pikno + zat )−bobot pikno kering)
ρ sampel =
volume pikno
43,78 gram−16,95 gram
=
25 ml
gr
= 1,0732
ml
( ( bobot pikno+ zat )−bobot pikno kering)
ρair =
volume pikno
41,60 gram−16,14 ml
=
25 ml
gr
= 1,0184
ml
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan selama 3 hari terdapat kenaikan dan penurunan
massa jenis sampel maupun air. Sedangkan hasil tersebut masih berada di
gr
rentang literatur massa jenis sirup yaitu 1-1,25 .
ml
6.3 Viskositas
Hari Ke-1
t.ρ
ɳ =ɳ 0.
t 0 . ρ0
42 .1,055
= .
16 .1
= 2,769 cps
Hari Ke-2
t.ρ
ɳ = ɳ 0.
t 0 . ρ0
36.2. 1.0546
=.
16 .1
= 2,386 cps
Hari Ke-3
t.ρ
ɳ = ɳ 0.
t 0 . ρ0
26 .1,0184 gr
=.
16 .1
= 1,654 cps
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pengamatan selama 3 hari terdapat kenaikan di hari ke-
2 dan penurunan di hari ke-3. Sedangkan seluruh hasil tidak masuk ke dalam
rentang persyaratan yang seharusnya adalah 10-30cps.
6.4 pH
Hasil hari ke-
1 2 3
3,79 4,01 4,09
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan selama 3 hari, pH pada hari ke-2 dan ke-3
berada diluar rentang literatur yang seharusnya, yaitu antara 3,8-6,1.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pengamatan selama 3 hari bahwa hasil tidak sesuai
literatur, yaitu % kurang dari 95%.
6.6 Sentrifugasi
Hasil sentrifugasi tidak terdapat endapan.
Kesimpulan:
Tidak adanya endapan pada hasil yang didapatkan sesuai dengan literatur
karena hasil didapatkan larut seluruhnya.
7. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membuat sediaan dalam bentuk sirup. Sirup adalah
sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa. Dalam praktikum
pembuatan ambroxol sirup, diperlukan zat tambahan sirupus simplex, juga
sebagai pemanis. Sirop simplex adalah sirop yang hampir jenuh dengan sukrosa.
Kadar sukrosa dalam sirup adalah 64 - 66% kecuali dinyatakan lain. Dalam
pembuatan sirup ini, zat aktif yang digunakan adalah ambroxol.
Ambroxol adalah obat batuk berdahak atau ekspektoran.
Dosis yang digunakan untuk anak usia 6 – 12 tahun yaitu : 2 – 3 kali sehari 5 ml
sirup atau 2,5 ml sirup.
Ambroxol adalah salah satu obat yang masuk kegolongan mukolitik, yaitu
obat yang fungsinya adalah mengencerkan dahak. Ambroxol umumnya digunakan
untuk mengatasi gangguan pernapasan akibat produk dahak yang berlebihan pada
kondisi seperti ini bronkiektasis dan emfisema. Dengan obat mukolitik, dahak
yang diproduksi akan lebih encer sehingga lebih mudak dikeluarkan ddari
tenggorokan saat batuk. Dengan demikian, pipa saluran pernapasanpun lebih
terbuka dan terasa lega
Pada saat praktikum pembuatan ambroxol sirup, memerlukan sirup
simplex,sebagai pemanis. Tetapi pada saat praktikum, sirup simplex sudah
tersedia dalam laboratorium farmasi, sehingga mahasiswa tidak membuat sediaan
sirup simplex. Pertama yang dilakukan yaitu menimbang ambroxol sebanyak
1,080mg, sirup simplex 72ml,PPG 72ml, menthol 0,054g , nipagin 0,072g ,
nipasol 0,0648g , dan aquadest ad 360ml pada timbangan yang sudah di
setarakan. Bahan-bahan yang di timbang tersebut adalah untuk 6 botol.
Selanjutnya pencampuran bahan-bahan dengan menggunakan alat mixered
philips dengan kecepatan pengadukan 2,769 cps dalam waktu 42 detik ,
selanjutnya adalah melarutkan setiap zat, pertama melarutkan ambroxol dengan
etanol 10 ml ad larut karena kelarutan ambroxol larut dalam etanol , lalu
melarutkan mentol dlm etanol, lalu melarutkan nipasol dalam ppg ad larut karena
nipasol tidak larut dalam air, lalu nipagin larutkan dalam air panas ad larut, karena
nipagin tidak larut dalam air biasa .Pencampuran bahan dilakukan dengan pertama
yang di masukan zat aktif ambroxol nyalakan mixer diamkan selama 5menit atau
ad jernih , lalu kedua masukan sirup simplex sedikit demi sedikit ad homogen ad
jernih sirup simplex berfungsi sebagai perasa ,lalu masukan nipagin ad homogen
nipagin fungsinya sebagai pengawet ,lalu masukan PPG ad homogen setelah
penambahan PPG larutan menjadi keruh PPG fungsinya sebagai pelarut nipasol
,setelah itu masukan nipasol ad homogen,lalu yg terakhir penambahan menthol ad
homogen setelah penambahan menthol larutan jernih kembali, menthol fungsinya
sebagai corrigen odoris. Lalu yang terakhir penambahan aquadest ad 167ml.
Evaluasi produk pertama evaluasi fisik yaitu Organoleptik, Massa jenis,
Viskositas, PH, Volume terpindahkan dilakukan pengamatan selama 3 hari . pada
organoleptis meliputi bau sediaan yang kami buat berbau khas seperti ragi , lalu
untuk rasa tidak kami lakukan , pada literatur rasa manis ,warna cairan jernih pada
evaluasi ini tidak memenuhi syarat karena pada literatur tidak berbau .
Massa jenis untuk mengetahui kerapatan dari partikel sediaan.didapat kan
hasil hari ke satu 1,055 g/ml tidak memenuhi syarat karena pada literatur harus
>1,2 . lalu pada hari ke dua 1,054 g/ml ,hari ke tiga 1,018 g/ml masih tidak
memenuhi persyaratan .
Viskositas untuk mengetahui kekentalan sediaan seberapa besar
konsistensi sediaan. hari kesatu hasil 2,769 cps dengan waktu 42 detik dan tidak
memenuhi persyaratan karena pada literatur 10-30cps ,hari kedua 2,38 cps dalam
waktu 36.20 detik ,hari ketiga 1,65 cps dalam waktu 26 detik.
PH untuk mengukur derajat keasaman sediaan ,hari pertama 3,79 o ,hari
kedua 4,01o, hari ketiga 4,09o .
Volume terpindahkan hari pertama 100%, hari kedua 91,66%,hari ketiga
88,33% sediaan tidak memenuhi syarat karena kurang dari 100% dalam 3
hari.tidak memenuhi syarat karena mengalami penurunan volume yang akan
mempengaruhi dosis.
Sentrifugasi dilakukan untuk mengetahui adanya endapan atau tidak.
sediaan didapatkan hasil sediaan tidak ada endapan maka sediaan memenuhi
syarat.
8. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat di simpulkan bahwa pada sediaan obat sirup
ambroxol yang kami buat pada uji organoleptis bau nya berbau , uji massa jenis
1,018 g/ml,uji viskositas 1,65 cps dalam 26 detik , PH 4,09o , pada volume
terpindahkan 88,33% , maka sediaan tidak memenuhi persyaratan . pada uji
sentrifugasi tidak ada endapan maka sediaan memenuhi persyaratan.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Sean, C. 2009. Martindale the Complete Drug Reference Thirty- sixth edition.
RPS. USA
LAMPIRAN
A. Kemasan Sekunder
B. Label