BAB II
PENGERTIAN-PENGERTIAN DASAR
A. Pengertian Sistem
Sistem diartikan sebagai suatu rangkaian susunan berkesinambungan yang
saling terkait, teratur dan menyeluruh (global). Atau sebagai rangkaian kenyataan-
kenyataan, prinsip-prinsip, peraturan-peraturan, mulai dari perencanaannya, tata
caranya, jalan pelaksanaan pekerjaannya sampai pada fungsinya.
Sistem adalah kesatuan yang utuh dari sesuatu rangkaian yang kait
mengait satu sama lain. Bagian atau anak cabang dari suatu sistem, menjadi
induk sistem dari rangkaian selanjutnya. Begitulah seterusnya sampai pada
bagian yang terkecil, rusaknya salah satu bagian akan mengganggu kestabilan
sistem administrasi publik. Republik Indonesia adalah salah saatu contoh
sistem administrasi, dan anak cabangnya aalah sistem administrasi daerah,
kemudian seterusnya sistem administrasi desa dan kelurahan.
Sistem politik menurut Robert Dahl, mencakup dua hal sebagai berikut:
1. Pola yang tetap daripada hubungan antarmanusia.
2. Melibatkan sesuatu yang luas dan berarti tentang kekuatan, aturan-aturan
dan kewenangan.
Menurut Prof. Sumantri, sistem politik adalah:
Pelembagaan dari hubungan antarmanusia, yang berupa hubungan
antarsuprastruktur politik dan infrastruktur politik.
C. Pengertian Negara
Menurut Aristoteles:
Negara adalah persekutuan dari pada keluarga dan desa guna memperoleh
hidup yang sebaik-baiknya.
Menurut Jean Bodin:
Negara adalah suatu persekutuan dari padda keluarga-keluarga dengan segala
kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari suatu kausa yang berdaulat.
suatu persekutuan yang sempurna dari pada orang-orang yang merdeka untuk
memperoleh perlindungan hukum.
Menurut Prof. Hoogerwerf:
Negara adalah suatu kelompok yang terorganisasi, yaitu suatu kelompok yang
mempunyai tujuan-tujuan yang sedikit banyak dipertimbangkan, pembagian
tugas dan perpaduan kekuatan-kekuatan. Anggota-anggota kelompok ini para
warganegara, bermukin di suatu daerah tertentu, Negara memiliki di daerah
ini kekuasaan tertinggi yang diakui kedaulatannya. Ia menentukan bila perlu
dengan jalan paksa dan kekerasan, batas-batas kekuasaan dari orang-orang
dan kelompok dalam masyarakat di daerah ini. Hal ini tidak menghilangkan
kenyataan bahwa kekuasaan Negara pun mempunyai batas-batas, umpamanya
disebabkan kekuasaan dari badan-badan internassional dan supra nasional.
Kekuasaan Negara diakui oleh warganegara dan oleh warganegara lain,
dengan kata lain kekuasaan tertinggi disyahkan menjadi wewenang tertinggi.
Maka ada suatu pimpinan yang diakui oleh Negara, yaitu pemerintahan.
Negara adalah suatu kelompok, persekutuan, alat, organisasi
kewilayahan/kedaerahan, sistem politik, kelembagaan dari suatu rakyat, keluarga,
desa (orang-orang yang kuat dan lemah) yang merupakan susunan kekuasaan
yang memiliki monopoli, kewibawaa, daulat, hukum, kepemimpinan bahkan
sistem pemaksaan, agar memperoleh keabsahan, pengakuan dari dalam dan luar
negara, tempat tinggal yang aman, masyarakat yang tenteram, bangsa yang
teratur, hidup bersama yang lebih baik dan terkendali dalam rangka mewujudkan
tujuan rakyat banyak.
Hukum tata Negara adalah aturan, susunan serta tata cara yang berlaku
dalam suatu kelompok, keluarga, organisasi kewilayahan dan kedaerahan yang
memiliki kekuasaan (monopolitis), kewenangan yang absah serta kepemimpinan
pemerintahan yang berdaulat, guna mewujudkan kesejahteraan, keamanan,
ketertiban dan kelangsungan hidup bangsa dalam mencapai tujuan serta cita-cita
bersama.
Antara hukum tata Negara, politik, pemerintahan dan administrasi politik,
terdapat pertumpangtindihan. Sistem hukum tata Negara, sistem politik, sistem
pemerintahan dan sistem administrasi publik memiliki hubungan yang kait
mengait. Pertumpangtindihan dikarenakan kelima ilmu-ilmu kenegaraan memiliki
obyek material yang sama yaitu Negara. Ilmu Negara itu statis serta bersifat
universal jadi tidak ada istilah sistem Negara. Dalam pertandingan hanya sistem
politik, sistem pemerintahan, sistem administrasi publik dan sistem hukum tata
Negara.
D. Bentuk Negara
Bentuk Negara berbeda dengan bentuk pemeritahan, karena bentuk
pemerintahan terdiri dari parlementer, presidensial, campuran, dan komunis,
sedangkan bentuk Negara terdiri dari kerajaan dan republik.
Bentuk Negara kerajaan dipimpin oleh seorang raja (kaisar) atau ratu
(maharani) yang diwariskan secara turun-temurun. Jadi, apabila seorang calon raja
tidak terlalu mengenal peraturan politik pemerintahan Negara maka jalannya roda
pemerintahan diserahkan pada perdana menteri yang mengepalai cabinet. Dengan
demikian antara kepala Negara yang dipimpin oleh raja, berbeda dengan kepala
pemerintahan yang dipilih oleh parlemen. Tetapi tidak menutup kemungkinan
kepala Negara dan kepada pemerintahan dipegang langsung oleh satu orang bila
mampu. Untuk tidak hilangnya kewibawaan raja atau ratu maka pelantikan kepala
pemerintahan, sudah barang tentu dengan restu raja.
Bentuk Negara republik dipimpin oleh seorang presiden yang dipilih oleh
badan tertentu (konstitutif atau legislative) atau dipilih langsung oleh rakyat dalam
suatu pemilihan umum. Apabila Negara sering berperang maka rakyat begitu saja
membiarkan presidennya tanpa berganti. Tetapi dalam keadaan ddamai dan
demokrasi presiden dapat dijatuhkan oleh parlemen, tergantung keberadaan
konstitusi yang mengaturnya.
Beberapa pertanggungjawaban kepala pemerintahan di depan wakil rakyat,
yaitu:
Impeachment adalah apabila seorang kepala pemerintahan secara pribadi
melakukan kesalahan, sehingga membuat para wakil rakyat memanggilnya untuk
diminta pertanggungjawabannya, tanpa akan menjatuhkan cabinet 9dewan
menteri-menteri lainnya).
Accountability speech adalah apabila kepala pemerintahan menyelesaikan
tugasnya dalam akhir masa jabatannya maka menyampaikan apa yang telah
dilakukan untuk mendapat penilaian dari pada wakil rakyat, setelah pidato
dibacakan cabinet hanya menunggu waktu pelantikan cabinet baru (demisioner).
Progress report adalah apabila akhir setiap tahun masa jabatan, untuk
mengetahui sejauh mana penyelenggaraan pemerintah maka dilaporkanlah
kemajuannya, kepada para wakil rakyat, tanpa membuat kepala pemerintah
tersebut turun jabatan karena hanya bersifat koreksi dari dewan.
Inaugural speech adalah apabila seorang kepala pemerintahan memulai
masa jabatannya maka setelah yang bersangkutan dilantik, kepala pemerintahan
tersebut diperbolehkan membaca apa yang menjadi visi dan misi kerjanya untuk
didengarkan oleh para anggota parkemen ataupun badan konstitusi.
Kemudian untuk melihat berbagai jenis bentuk pemerintahan, yakni:
1. Sistem pemerintahan cabinet presidensial
Kabinet presidensial, yaitu kabinet yang menteri-menterinya
bertanggung jawab kepada presiden. Agar para menteri tidak berlindung di
bawah kekuasaan presiden apabila melakukan kesalahan maka antara
badan legislative(parlemen) dengan badan eksekutif (presiden dan
menterinya) harus saling mengawasi dengan ketat.
Dengan demikian, menurut sistem pemerintahan presidensial sebagai
berikut:
1. Hal tersebut berdasarkan atas prinsip-prinsip pemisahan kekuasaan.
2. Eksekutif tidak mempunyai kekuasaan untuk membubarkan parlemen
dan juga tidak mesti berhenti sewaktu kehilangan dukungan dari
mayoritas anggota parlemen.
3. Dalam hal ini tidak ada tanggung jawab bersama antara presiden dan
kabinetnya karena pada akhirnya seluruh tanggung jawab sama sekali
tertuju pada presiden (sebagai kepala pemerintahan).
4. Presiden dipilih langsung oleh para pemilih.
2. Sistem Pemerintahan Kabinet Parlementer
Sistem parlementer, yaitu kabinet yang para menterinya masing-
masing bertanggung jawab kepada parlemen. Hal ini karena parlemen
yang memilih menteri-menteri yang tepat, begitu juga perdana
menterinya. Anggota parlemen dapat menjatuhkan setiap kesalahan
masing-masing menteri.
Dengan demikian, menurut sistem pemerintahan parlementer
adalah sebagai berikut:
1. Hal tersebut berdasarkan atas prinsip-prinsip pembagian kekuasaan.
2. Dimana menjadi tanggung jawab bersama antara eksekutif dan
legislatif.
3. Dalam hal ini juga terjadi pertanggungjawaban bersama (timbal
balik) antara Perdana Menteri dengan kabinetnya.
4. Pihak eksekutif (baik Perdana Menteri maupun para Menteri) secara
perseorangan dipilih oleh kepala pemerintahan dan pemegang masing-
masing departemen Negara, sesuai dengan dukungan suara mayoritas
parlemen.
3. Sistem Pemerintahan Kabinet Campuran
Kabinet campuran, yaitu kabinet yang presidennya tidak hendak
kehilangan kekuasaan ketika anggota parlemen memberikan mosi tidak
percaya kepada pemerintah. Oleh karena itu, yang jatuh hanya perdana
menteri dan menteri-menterinya, tetapi presiden tidak dapat dijatuhkan
oleh parlemen.
Sistem pemerintahan campuran ini biasanya selain memiliki presiden
ataupun raja sebagai kepala Negara, juga memiliki kepala
pemerintahan, yaitu perdana menteri.
Bila presiden tidak diberi posisi dominan menurut konstitusi maka
presiden tidak lebih dari sekedar lambang dan kabinet akan semakin
goyah kedudukannya. Untuk itu di perancis yang pernah tirani dan
pernah pula demokratis liberal mengubah konstitusi negaranya
sedemikian rupa hingga presiden tidak dapat dijatuhkan oleh parlemen
bahkan presiden dapat membubarkan parlemen.
Di Indonesia para menteri tidak bertanggung jawab kepada
parlimen. Tetapi, ketika presiden harus menyampaikan
pertanggungjawabannya kepada MPR sebagai lembaga konstitusi, perlu
disadari bahwa MPR terdiri dari DPR itu sendiri yang ditambah dengan
utusan daerah dan utusan golongan (setelah era reformasi diganti
dengan Dewan Perwakilan Daerah). Dengan demikian, Negara ini
memiliki sistem pemerintahan campuran.
Hanya saying ketika era pemerintahan Soeharto, demokratisasi
sistem pemerintahan campuran ini ditiranikan dengan cara meletakkan
orang-orangnya di lembaga konstitutif (MPR). Utusan golongan
diangkat dari para menteri, sedangkan untuk utusan daerah diangkat
para gubernur yang notabene anak buah beliau. Kemudian diangkat
para panglima yang juga anak buah beliau sebagai jenderal besar,
kemudian para rector yang juga beliau sendiri yang memberikan
pengangkatan rektornya. Itu pun masih dilengkapi dengan sistem
pemilihan umum yang proporsional. Sistem tersebut membolehkan para
wakil rakyat diambil dari orang-orang pusat yang diletakkan di daerah,
seperti para istri menteri, para menteri, para anak menteri, dan kekuatan
Partai Golkar lainnya.
4. Sistem Pemerintahan Kabinet Komunis
Kabinet komunis, yaitu kabinet yang baik kepala Negara maupun
kepala pemerintahan dijabat secara ex officio oleh pimpinan partai komunis,
mulai dari tingkat pusat sampai pada tingkat pemerintah daerah. Karena
pimpinan partai komunis yang ada di daerah sekaligus menjadi kepala daerah
dan kepala wilayah.
Berikut ini akan dipaparkan berbagai lembaga tinggi negara yang dimiliki oleh
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di Indonesia lembaga ini dibentuk berdasarkan UUD 1945 Pasal 1, 2, dan 3. Yang
membedakan lembaga ini dengan lembaga legislatif adalah selain anggota-
anggotanga terdiri dari DPR RI jua ditambah dengan utusan daerah dan utusan
golongan. Utusan daerah adalah kiriman daro dua puluh enam provinsi yang ada
di Indonesia sedangkan utusan golongan terdiri dari kwlompok buruh, nelayan,
petani, organisasi wanita, cendekiawan, rohaniawan, dan perwakilan orang cacat.
g. Hak prakarsa
bahwa anggota DPR RI ini ex officio menjadi anggota MPR begitu juga mengenai
susunan keanggotaannya serta perimbangan jumlah anggota antara partai-partai
politik dan TNI/Polri.
a. Pimpinan DPR
b. Fraksi-fraksi
c. Komisi-komisi
d. Badan musyawarah
Setiap anggota DPR harus tergabung dalam salah satu fraksi yang dibentuk oleh
DPR. Fraksi dibentuk untuk bertugas meningkatkan kemampuan yang tercermin
dalam setiap kegiatan DPR.
Fraksi adalah pengelompokkan anggota DPR yang terdiri dari kekuatan sosial
politik dan mencerminkan susunan golongan dalam masyarakat. Komisi adalah
pengelompokkan anggota DPR yang terdiri dari bidang keahlian dan tugas yang
ditetapkan sendiri oleh DPR dengan surat keputusan.
Badan musyawarah bertugas menetapkan acara-acara DPR dalam satu tahap atau
masa persidangan, memberikan pertimbangan kepada pimpinan, menetapkan
pokok-pokok kebijaksanaan DPR sendiri dan/atau parlemen, dan tugas-tugas lain
yang diserahkan kepada mereka.
f. Menerima surat kepercayaan dari negara lain melalui duta dan konsul negara
lain
g. Member gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan tingkat nasional
a. Memimpin kabinet
c. Menberhentikan menteri-menteri
a. Di bidang legislatif
1) membuat undang-undang
2) menetapkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang
b. Di bidang yudikatif
1) memberikan grasi
2) memberikan abolisi
3) memberikan amnesti
4) memberikan rehabilitasi
Yaitu hak untuk memberikan pernyataan bahwa hukuman tuntutan pidana harus
digugurkan atau suatu tuntutan pidana yang telah dimulai harus dihentikan.
Sebagai contoh mereka yang pernah tersangka melakukan perbuatan
pemberontakan dibatalkan sebelum diadili.
Yaitu hak untuk memberikan pernyataan bahwa hukuman tuntutan pidana yang
telah dijatuhkan, harus dibatalkan. Sebagai contoh, yaitu mereka yang pernah
dituduh melakukan tindakan subbersif dibatalkan sesudah diadili.
Presiden RI, baru tujuh kali bergerak sejak 17 Agustus 1945, yaitu:
4. Mahkamah Agung
Ada 4 (empat) fungsi pokok yang dijalankan Mahkamah Agung, fungsi fungsi
peradilan, fungsi pengawasan, fungsi pengaturan, dan fungsi pemberian nasihat.
Kekuasaan kehakiman yang ada pada Mahkamah Agung dan badan peradilan
lainnya adalah kekuasaan yang bebas, dalam arti bebas dari pengaruh kekuasaan
pemerintah eksekutif, maka kedudukan Mahkamah Agung dijamin oleh undang-
undang.
Secara umum fungsi Mahkamah Agung sebagai lembaga tinggi negara dalam
segala kewenangannya, sangat independen. Keputusannya tidak boleh dipengaruhi
oleh lembaga lain.
BAB V
A. Menteri Kabinet
3. Menteri Pertahanan
5. Menteri Keuangan
8. Menteri pertanian
9. Menteri kehutanan
Kemudian juga dibentuk pejabat tinggu negara setingkag menteri, yaitu antara lain
sebagai berikut:
3. Jaksa Agung
Beda antara LPND dengan lembaga departemen, yaitu bila presiden selesai
mempertanggungjawankan pekerjaannya pada akhir masa jabatan maka
pimpinannya tidak bersamaan turun dengan para menteri, karena ada beberapa
pekerjaan yang bukan bersofat politis.
1. Arsip nasional
C. Bank Indonesia
Bank Indonesia adalah milik negera dan merupakan badan hukum yang bergerak
melakukan tugas berdasarkan peraturan perundang-undangan. Tugas pokoknya
adalah membantu pemerintahan dalam mengatur, menjaga, serta memelihara
ketertiban nilai rupiah. Selain itu yang paling penting adalah mendorong
kelancaran produksi dan meningkatkan taraf hidup rakyat melalui ketinggian nilai
rupiah itunsendiri di mata duni moneter internasional.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berdiri tanggal 5 Pktober 1945 dengan nama
TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Pimpinan pertamanya adalah Supriyadi yang
gugur dalam perkelahian dengan seorang Jepang di Blitar. Beliau kemudian
digantikan Soedirman yang selanjutnya didaulat sebagai Jenderal Besar TNI.
Tugas pokok panglima adalah memimpin TNI dalam melaksanakan tanggung
jawab dan pembinaan segenap komponen kekuatan pertahanan dan keamanan
negara sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagaimana yang dibuat oleh
lemnaga legislatif dan kebijakan pemerintah. Jadi, TNI adalah alat negara yang
berfungsi selaku penindak dan penangkal awal setiap ancaman yang datang baik
dari luar negeri maupun dari dalam negeri sendiri. Selain itu, TNI berfungsi
sebagai penegak hukum serta pelatih rakyat bila diperlukan dalam tugas
pertahanan negara, baik di darat, laut dan udara demi penyelamatan masyarakat.
Dengan demikian, TNI terdiri atas AD, AL, dan AU yang dibagi tiga tingkatan,
yaitu:
6. Pusat penerangan
8. Pusat perbekalan
E. Kejaksaan Agung
Kejaksaan agung adalah lembaga penuntut hukum tingkat pemerintah pusat yang
berkedudukan di Jakarta, dipimpin oleh seorang Jaksa Agung. Susunan
selengkapnha antara lain adalah sebagai berikut:
1. Jaksa Agung
BAB VI
MPR RI di bawah pimpinan Amien Rais telah empat kali mensahkan amandemen
UUD 1945, yaitu sebagai berikut:
2. Perubahan kedua disahkan pada 18 Agustus 2000, meliputi perubahan Pasal 18,
19, 20, 22, 25 , 26, 27, 28 dan 36.
Jadi, yang tidak diubah adalah pasal 4, 10, 12, 29, 35 terutaman Pasal 29 yang
dianggap akan menimbulkan kerawanan.
Selaim itu, untuk pemerintahan daerah, UUD 1945 juga diamendemenkan sebagai
berikut.
Pasal 18
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan
undang-undang.
(2) pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.
(3) pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki DPRD yang
anggota-anggotanya dipilih melalhi pemilu
(7) suasana dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dengan
undang-undanh
Pasal 18A
(1) hubungam wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota diatur
dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman
daerah.
(2) hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan
sumber daya lainnya, antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur dan
dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.
Pasal 18B
Bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh kabupaten dan kota meliputi
pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan,
industri, perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi
dan tenaga kerja.
E. DPRD Provinsi
DPRD provinsi adalah lembaga legislatif daerah yang mempunyai tugas dam
wewenang antara lain sebagai berikut:
5. Menetapkan APBD
3. Mengadakan penyelidikan
DPRD kabupatern dan kota adalah lembaga legislatif daerah yang mempunyai
tugas dan wewenang antara lain sebagai berikut:
Oleh karena apa yang telah disampaikan tersebut di atas maka DPRD
kabupaten/kota berhak untuk:
3. Mengadakan penyelidikan