Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN METODE PERANCANGAN

MESIN PELONTAR PAKAN UDANG


Customer : Bp. Seto Agung R.

DISUSUN OLEH :

Aditya Kunto Saputra 2015-03-001


Jennifer Ongko Rahardjo 2015-03-027
Pandhu Dwi Permana 2015-03-042

PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN MEKANIK DAN MESIN

POLITEKNIK ATMI SURAKARTA


2016-2017
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Customer adalah seorang pengusaha tambak udang galah yang berlokasi di
Pekalongan. Beliau memiliki 10 buah kolam tambak yang masing-masing berukuran
20x40 meter. Kolam-kolam tersebut berjajar paralel ke samping sehingga antar kolam
berjarak kurang lebih 1 meter sepanjang 40 meter panjang kolam.
Udang-udang galah tersebut memiliki masa pertumbuhan yang hasilnya sangat
tergantung dari keteraturan pemberian makan. Hal itu menyebabkan udang galah
harus diberi makan tepat waktu agar mencapai ukuran panjang yang maksimal ketika
dewasa dan dapat dijual hingga ke luar negeri.
Masalah yang muncul kemudian adalah peternak udang yang bertugas di
lapangan hanya 2 orang, sedangkan untuk udang galah dewasa membutuhkan 60
kilogram pelet kering (2 karung) per kolam untuk 1 hari. Udang galah harus diberi
makan 2-5 kali sehari ditentukan oleh masa perkemabangan udang galah. Luasnya
kolam, tenaga yang terbatas, dan kebutuhan udang untuk makan tepat waktu inilah
yang menjadi alasan customer memesan sebuah mesin pelontar pakan udang yang
dapat bergerak di atas rel sepanjang kolam.
Masalah-masalah yang muncul tersebut mendorong Customer untuk memesan
sebuah mesin semi-otomatis dengan spesifikasi berikut. Masing-masing mesin
pelontar pakan ini harus mampu melontarkan pelet-pelet kering berukuran diameter
kurang lebih 5 milimeter ke kanan dan kiri kolam sekaligus dengan jarak sejauh
minimal 5 meter. Pada 1 kali proses mesin dapat menampung pelet hingga 60
kilogram atau 2 karung pelet. Banyaknya pelet yang terlontar dapat diatur,
menyesuaikan umur udang galah. Mesin dioperasikan di wilayah outdoor sehingga
mesin harus dibuat tahan terhadap perubahan cuaca. Bahkan, terkadang mesin harus
dioperasikan di malam hari, sehingga Customer cukup menghendaki adanya lampu
penerang yang ikut berjalan ketika mesin beroperasi. Untuk memudahkan pengisian
pelet, maksimal tinggi mesin 1 meter. Pengoperasian mesin oleh operator
sesederhana mungkin untuk efisiensi. Daya maksimal untuk setiap mesin sebesar 600
Watt, dengan Tegangan Listrik 220 VAC. Dana yang tersedia untuk setiap mesin
sebesar 10 juta rupiah dan diselesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

2
1.2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan kondisi yang telah dijelaskan:
1.2.1. Bagaimana langkah kerja dan rancangan konstruksi mesin yang sesuai fungsi
dan untuk penggunaan di luar ruang?
1.2.2. Bagaimana menentukan perhitungan pelet pada mesin pelontar pakan udang?

1.3. Batasan Masalah

Black
Box
INPUT OUTPUT

 Input ke mesin manual


 Unit Penampung  Pelet terlontar +/- 5
 Pelet kering
 Unit Penakar meter dari tepi kolam
 Diameter 5 mm  Unit Pemisah  Utuh
 30 kilogram  Unit Pelontar

1.4. Requirement List


Tingkat
No Requirement / Permintaan Spesifikasi Teknis yang bisa diukur
Kepentingan
Fungsi mesin sebagai
1 Dapat melontarkan sejauh 5 meter 5
pelontar pakan udang
2 Mudah penggunaan 2 orang operator, pengaturan cepat 4
3 Konstruksi dasar dan Mampu menampung pelet seberat 30 4

3
kilogram, tahan angin, tahan hujan, tahan
rangka mesin kuat/kokoh
terhadap perubahan cuaca
Standart part mudah dicari, bongkar pasang
4 Mudah perawatan 3
mesin mudah
5 Harga murah Harga kurang dari 10 juta rupiah per mesin 2
6 Asesoris tambahan Terdapat penerang, canopy 1
5:sangat penting 4:penting 3:cukup penting 2:kurang penting 1:tidak penting

4
1.5. Jadwal dan Perencanaan

Identifikasi
Masalah
Evaluasi Model 3D

Konsep
Brainstorm Revisi Desain
Desain

Pengumpulan Penyerahan
Penyatuan Ide
Data Desain

*Jadwal dan perencanaan kerja terlampir

5
BAB 2
KONSEP RANCANGAN

2.1. Penjelasan Konsep Rancangan


2.1.1. Konsep Umum
Sebuah tambak udang galah di Pekalongan dikelola secara manual
oleh Peternak udang. Peternak udang memberi makan udang galah dengan
bantuan 1 buah ember yang berisi pelet kering. Udang galah anakan diberi
makan 2-3 kali sehari menghabiskan kurang lebih 30 kilogram pelet per hari
per kolam. Udang galah dewasa diberi makan 5 kali sehari menghabiskan 60
kilogram pelet per hari per kolam.
Sebuah mesin dipertimbangkan untuk mensubstitusi tenaga manusia
tersebut sehingga dirancang sebuah alat pelontar pakan udang. Alat pelontar
pakan udang adalah sebuah mesin semi otomatis yang dipasang di atas rel
yang digerakkan dengan sebuah motor 220 VAC dengan daya 450 Watt dan
sebuah motor Wiper 24 Volt dengan daya 150 Watt.
2.1.2. Input Pelet Kering
Input dari alat pelontar pakan udang ini berupa pelet kering
berdiameter kurang lebih 5 milimeter. Pelet dimasukkan ke dalam alat
pelontar secara manual oleh operator. Pelet yang dimasukkan ke dalam alat
pelontar harus berkondisi kering.
2.1.3. Unit Penampung
Unit penampung menggunakan hoper dengan bahan plastik yang
tahan suhu tinggi. Hoper terdiri dari tutup hoper dan badan hoper yang kedap
udara ketika ditutup rapat. Hoper dapat menampung pelet kering dengan
diameter kurang lebih 5 milimeter hingga 60 kilogram.
2.1.4. Unit Penakar
Unit penakar terdiri dari 2 komponen utama, yaitu Doser dan
Switching Relay. Doser terhubung dengan Unit penampung. Doser berfungsi
untuk menyalurkan dan menakar pelet kering dengan takaran tertentu. Ketika
mencapai takaran tertentu, katup pada doser akan menutup dan pelet akan
berhenti tersalur.
Switching Relay adalah komponen listrik yang berfungsi untuk
mendeteksi posisi-posisi tertentu di mana pelet akan dilontarkan. Fungsi
tersebut dilakukan oleh relay dengan bantuan trigger yang dipasang pada rel
mesin. Pada tiap jalur sepanjang 40 meter akan dipasang 9 trigger. Masing-

6
masing trigger akan dipasang tiap 4 meter. Ketentuan pemasangan trigger
yaitu trigger tidak boleh dipasang pada ujung-ujung jalur. Hal ini dilakukan
agar pelet terlontar tepat masuk ke dalam kolam.
2.1.5. Unit Pemisah
Unit pemisah menggunakan pipa plastik bercabang. Unit pemisah ini
berfungsi untuk membagi pelet yang telah ditakar oleh doser menjadi 2
bagian yang akan dilontarkan oleh unit pelontar. Unit pemisah ini penting agar
takaran pelet yang terlontar ke sisi kanan kolam dan sisi kiri kolam seimbang.
2.1.6. Unit Pelontar
Unit pelontar adalah bagian mesin yang berfungsi untuk melontarkan
pelet kering secara menyebar ke arah kolam dengan jarak sejauh kurang
lebih 5 meter. Unit pelontar terdiri dari 2 buah blower dan sebuah mekanisme
cam. Blower akan melontarkan pelet yang telah melewati unit pemisah ke
tengah kolam pada posisi-posisi tertentu. Digunakan 2 buah blower agar pelet
dapat terlontar ke 2 arah. Mekanisme cam digunakan untuk menggoyangkan
blower dengan gerakan kiri-kanan berulang agar jangkauan lontar pelet
semakin luas.

2.2 Analisa dan Perhitungan


2.2.1 Perhitungan Takaran Pelet
1 karung = 30 kg = 30000 gr
Kapasitas hoper = 60 kg = 60000 gr
Udang galah dewasa
*5 x makan / hari
*Takaran pelet tiap kali makan per kolam = 60.000 gr / 5
= 12.000 gr
*Takaran pelet tiap lontar per kolam = 12.000 gr / 18
= 6.600 gr
*Takaran pelet per 1x jalan (9x lontar) = (9 x 6.600) gr
= 59.400 gr
*Takaran pelet per 1x proses (2x jalan) = (2x59.400) gr
= 118.800 gr
*1x proses = 1x makan
Takaran pelet per hari (5x makan) = (5 x 118.800) gr
= 594.000 gr

7
Udang galah anakan
*hitungan sama dengan hitungan pada udang galah dewasa
Takaran pelet per hari (2x makan) = (2x 118.800) gr
= 237.600 gr
2.2.2 Perhitungan Waktu Operasi Alat Pelontar Pakan Udang
Data simulasi langkah kaki per 4 meter:

Berdasarkan data simulasi langkah yang telah dilakukan, rentang


waktu pergerakan mesin tiap 1x proses adalah sebagai berikut:

T1 = 5,48”
T2 = 5,57”
T3 = 4,58”
T4 = 5,41”

sehingga diperoleh,
Tratarata = (5,48” + 5,57” + 4,58” + 5,41”) / 4 detik
= (21.04) / 4 detik
= 5.26 detik

asumsi rentang waktu pelontaran = 3 detik,


maka rentang waktu 1x proses (2x jalan sepanjang 40 meter,
9x pelontaran adalah sbb:

Ttotal = (2 x 10 x 5.26 detik) + (2 x 9 x 3 detik)


= 105.2 detik + 54 detik
= 159.2 detik
= 2 menit 39.2 detik

8
BAB 3
KESIMPULAN

3.1 Manfaat Positif


Manfaat positif yang didapat dari proyek ini yaitu:
3.1.1. Belajar merancang konsep sebagai langkah awal segala desain yang akan
dibuat.
3.1.2. Belajar berpikir kritis berhubungan dengan data yang dibutuhkan untuk
mendesain alat/mesin sesuai keinginan Customer.
3.1.3. Membangun konsep berpikir yang teratur ketika mendesain.
3.1.4. Meningkatkan ide-ide yang muncul dalam proses berpikir kelompok.
3.1.5. Sebagai latihan menghadapi permintaan Customer secara tepat.

3.2 Kesimpulan
3.2.1 Langkah Kerja dan Rancangan Konstruksi Mesin
Alat pelontar pakan udang terdiri dari 4 unit, yaitu unit penampung, unit
penakar, unit pemisah dan unit pelontar. Unit penampung terdiri dari Hoper
yang berfungsi untuk menampung pelet kering hingga 60 kilogram. Unit
penakar terdiri dari Dosing untuk menakar jumlah pelet yang akan terlontar
dan Relay Switching untuk mendeteksi posisi-posisi pelontaran pakan. Unit
pemisah terdiri dari Pipa Bercabang untuk memisahkan pelet yang telah
ditakar ke 1 sisi. Unit pelontar terdiri dari Blower dengan mekanisme cam
untuk melontarkan pakan udang. Mekanisme cam berfungsi untuk
memperluas jangkauan lontar.
Rel untuk alat pelontar pakan udang menggunakan tipe rel double rail
– I shape. Pada rel dipasang trigger untuk Switching Relay. Pada setiap jalur
dipasang 9 trigger dengan jarak 4 meter antar trigger, pada ujung-ujung jalur
tidak dipasang trigger.
3.2.2 Perhitungan Pelet pada Alat Pelontar Pakan Udang
3.2.2.1 Perhitungan Takaran Pelet
1 karung = 30 kg = 3000 gr
Kapasitas hoper = 60 kg = 6000 gr
Udang galah dewasa
Takaran pelet per hari (5x makan) = (5 x 11.880) gr
= 59.400 gr

9
Udang galah anakan
Takaran pelet per hari (2x makan) = (2x 11.880) gr
= 23.760 gr

3.2.2.2 Perhitungan Waktu Operasi Alat Pelontar Pakan Udang


asumsi rentang waktu pelontaran = 3 detik,
maka rentang waktu 1x proses (2x jalan sepanjang 40 meter,
9x pelontaran adalah sbb:

Ttotal = (2 x 10 x 5.26 detik) + (2 x 9 x 3 detik)


= 105.2 detik + 54 detik
= 159.2 detik
= 2 menit 39.2 detik

10
BAB 4
LAMPIRAN

4.1. Jadwal dan perencanaan kerja Kelompok 1


4.2. Form 01.MPR.2016
4.3. Form 02.MPR.2016
4.4. Form 03.MPR.2016
4.5. Form 04.MPR.2016
4.6. Morfologi Desain
4.7. Sketsa Awal Rancangan 3D
4.8. Sketsa Rancangan 3D (solidwork)

11

Anda mungkin juga menyukai