Disusun Oleh:
M. Reyhand Islami Syokran (1800822201029)
Dosen Pembimbing :
Myson ,Ir., MT
Saya sampaikan terima kasih kepada Bapak dan pihak-pihak lain yang telah
emberikan bimbingan dan bantuannya pada saya, sehingga tugas penulisan laporan ini
dapat saya selesaikan. Terima kasih juga saya sampaikan kepada teman atau rekan satu
kelompok atas kerja samanya, sehingga percobaan dapat di lakukan dengan baik.
Saya harap, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan
bagi saya sendiri.
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
A. Definisi Pemuaian
Pemuaian adalah perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambahpanjang, lebar,
luas, atau berubah volumenya karena terkena panas (kalor).Pemuaian tiap-tiap benda akan
berbeda, tergantung pada suhu di sekitar dankoefisien muai atau daya muai dari benda
tersebut. Di smp Anda telahmengetahui bahwa setiap zat (padat,cair, atau gas) disusun
oleh partikel-partikel kecil yang bergetar. Jika sebuah benda dipanaskan, partikel-partikel
di dalamnya bergetar lebih kuat hingga saling menjauh. Kita katakan bahwabenda
memuai. Kika benda didinginkan, getaran-getaran partikel lemah, dan partikel-pertikel
saling mendekat. Akibatnya, benda menyusut.
B. Pemuaian panjang
Jika kita ingin mengetahui pertambahan panjang benda padat (logam) akibat
kenaikan suhu dimana koefisien muai panjang (α) dapat diketahui dan digunakan rumus:
∆L=L0 α. ∆t
Beberapa Koefisien Muai Panjang Benda:
C. Pemuaian luas
Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar,
sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai
pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis. Seperti halnya pada
pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal, koefisien
muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan
pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama
dengan 2 kali koefisien muai panjang. Pada perguruan tinggi nanti akan dibahas
bagaimana perumusan sehingga diperoleh bahwa koefisien muai luas sama dengan 2 kali
koefisien muai panjang.
B. HASIL
a. Perhitungan koefisien muai panjang masing-masing logam berdasarkan rumus yang
ada.
1. Aluminium
*Ulangan 1
Dik : L0 = 20 cm
Tl = 30o
T2= 40o
Lt = L0 + 1.4cm
= 20 + 1,4 = 21,4cm
Dit : α = .....?
Lt = L0 . α . ∆t
21,4= 20 .α .(40-30)oC
21,4= 20 . α(10)oC
21,4 = 200 α
α = 21,4/200=1,07x10-2cm
α = 0,007mm
*Ulangan 2
Dik : L0 = 20 cm
T1 = 300
T2 = 500
Lt = L0 + 1,8cm
= 20 + 1,8= 21,8 cm
Dit : α = .....?
Lt = L0 . α . ∆t
21,8= 20 .α .(50-30)0C
21,8 = 20 . α (20)0C
21,8= 400 α
α =21,8/400=5,45x10-2cm
=4,5x10-3mm
α = 0,0045mm
*Ulangan 3
Dik : L0 = 20 cm
T1 = 300
T2 = 600
Lt = L0 +2,5 cm
= 20 + 2,5=25 cm
Dit : α = .....?
Lt = L0 . α . ∆t
22,5= 20 .α .(60-30)0C
22,5 = 20 . α (30)0C
22,5= 600 α
α =22,5/600=3,75x10-2cm
=7,5x10-3mm
α = 0,0075mm
2.Kuningan
*Ulangan 1
Dik : L0 = 20 cm
T1 = 30o
T2 = 40o
Lt = L0 + 0.9cm
= 20 + 0,9= 20,9 cm
Dit : α = .....?
Lt = L0 . α . ∆t
20,9 = 20 .α .(40-30)0C
20,9= 20 . α(10)0C
20,9 = 200 α
α = 20,9 /200=0,1045x10-2cm
=4,5x10-3mm
α =0,0045mm
*Ulangan 2
Dik : L0 = 20 cm
T1 = 300
T2 = 500
Lt = L0 +1,5 cm
= 20 +1,5= 21,5 cm
Dit : α = .....?
Lt = L0 . α . ∆t
21,5 = 20.α .(50-30)0C
21,5 = 20 . α(20)0C
21,5= 400 α
α = 21,5 /400=5,375x10-2cm
=3,75x10-3mm
α = 0.00375mm
*Ulangan 3
Dik : L0 = 20 cm
T1 = 300
T2 = 600
Lt = L0 + 1,7 cm
= 20 + 1,7 = 21,7 cm
Dit : α = .....?
Lt = L0 . α . ∆t
21,7 = 20.α .(60-30)0C
21,7 = 20 . α(30)0C
21,7= 600 α
α = 21,7 /600=3,6x10-2cm
=6x10-3mm
α = 0.006mm
3.Besi
*Ulangan 1
Dik : L0 = 20 cm
T1 = 300
T2 = 400
Lt = L0 + 0,5 cm
20 +0,5 =20,5 cm
Dit : α = .....?
Lt = L0 . α . ∆t
20,5 = 20 .α .(40-30)0C
20,5 = 20 . α (10)0C
20,5 = 200 α
α = 20,5 /200=0,25x10-2cm
=25x10-3mm
α = 0,0025mm
*Ulangan 2
Dik : L0 = 20 cm
T1 = 300
T2 = 500
Lt = L0 + 0,9cm
= 20 + 0,9 = 20,9 cm
Dit : α = .....?
Lt = L0 . α . ∆t
20,9 = 20 .α .(50-30)0C
20,9 = 20 . α (20)0C
20,9 = 400 α
α = 20,9 /400=5,225x10-2cm
=2,25x10-3mm
α = 0,00225mm
*Ulangan 3
Dik : L0 = 20 cm
T1 = 300
T2 = 600
Lt = L0 + 1,2 cm
= 20 + 1,2= 21,2 cm
Dit : α = .....?
` Lt = L0 . α . ∆t
21,2 = 20 .α .(60-30)0C
21,2= 20 . α(30)0C
21,2 = 600 α
α = 21,2 /600=3,53x10-2cm
=5,3x10-3mm
α = 0,0053mm
C. Grafik
aluminium
90
80
70
60
50
Axis Title 40
30
20
10
0
40 50 60
Besi
60
50
40
Axis Title 30
20
10
0
40 50 60
kuningan
40
35
30
25
Axis Title 20
15
10
5
0
40 50 60
D. Dokumentasi
a. Perbandingan hasil yang diperoleh dengan muai panjang yang ada pada literature
Pemuaian yang terjadi pada zat padat dapat berupa muai panjang, muai luas, atau
muai volume. Pemuaian juga bergantung dari jenis bahannya (zat). Hasil akhir
koefisien muai panjang aluminium dan kuningan dari percobaan yang kami lakukan
sama dengan ketetapan koefisien muai panjang yang berdasarkan literatur.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada
zat gas
Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi),
pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan
pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas
biasanya diambil nilai koofisien muai volumenya sama dengan 1/273
Berdasarkan hasil dari pengamatan kami benda dapat mengalami pemuain ketika benda
tersebut dipanaskan,yang mana pemuaian yang terajdi pada ketiga benda tersebut yaitu
aluminum,kuningan,dan besi memiliki taraf perubahan panjang dan derajat suhu yang
berbeda-beda.Dari perhitungan kami besi memiliki molekul yang lebih rapat dibanadingkan
dengan aluminium dan kuningan.Sedangkan aluminum memiliki molekul yang lebih
renggang dibandingkan besi dan kuningan sehingga lebih mudah mengalami pemuaian.
Perbedaan hasli data dengan literatur jug disebabkan oleh kesalaha-kesalahan yang
dilaukakan selama percobaan,misalnya kurang ketelitian pada saat pengambilan
data,keadaan suhu ruangan dan alat atau bahan yang rusak.