Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI I

PERCOBAAN VI

ANALISIS KUALITATIF SENYAWA OBAT 2

NAMA : Rohana

NPM : 184101484010048

Tanggal Praktikum : 18 November 2019

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

AKADEMI FARMASI ISFI

BANJARMASIN

2019
ANALISIS KUALITATIF SENYAWA OBAT DUA

Cakupan materi UKTTK : kualitas bahan baku

Kompetensi : mahasiswa mampu menganalisis, membandingkan dan menyimpulkan


senyawa kimia dan bahan baku obat

Tujuan praktikum

1. Mahasiswa mampu melakukan teknik analisis kulitatif untuk senyawa obat


2. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi suatu sampel secaara organoleptic
dan kimia
3. Mahasiswa mampu menjelaskan raksi kimia yang terjadi
4. Mahasiswa mampu menentukan kandungan senyawa dalam sampel obat
5. Mahasiswa mampu melakukan pemisahan senyawa obat
6. Mahasiswa mampu membuat suatu pereaksi

I. Teori
Analisis kualitatifmerupkan analisis untuk melakuka identifikasi elemen, species,
dan/atausenyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain, analisiskualitatif
berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatsuatuanalityang dijtju
dalamsuatu sampel. Sedangkan ujiakuantitatif merupakananalisis untuk menentuksn
jumlh atau kadar absout, baik minimum atau abslutsatu elemen atau spesies yang ada d
alam sampek. Ada pula analisis struktur
yang merupakan penentuan ruaf atau letak atom dalam suatu elemen atamolekul
(Gandjar,dkk, 2007)
Dalam percobaan ini,menggunakan metode analisis kualitatif. Analisiskualitatif ini
ditandai dengan perubahan warna, bau, dan adanya endapan atautidak. Beberapa gejala
tersebut berkaitan dengan beberapa sifat obat sepertikelaruta, kepolaran senyawa, dan
lain-lain. Kelarutan obat sebagian besardisebabkan oleh polaritas suatu pelarut, yaitu
oleh dipol momennya. Pelarut polar melarutakan zat terlarut ionik
dan zat polar lain. Sesuai dengan itu, air bercampur dengan alkohol dalam segala perban
dingan dan melarutkan guladan senyawa polihidroksi yang lain. Air melarutkan fenol,
alkohol, aldehida,keton, amina dan sneyawa lain yang mengandung oksigen dan
nitrogen, yangdapat membentuk ikatan hidrogen dalam air (Marti,dkk,1990).
Sedangkan aksi pelarut dari cairan nonpolar, seperti hidrokarbon berbeda dengan
zat polar. Pelarut nonpolar tidak dapat mengurangi gaya tarik-menarik antara ion-ion
elektrolit kuat dan lemah, karena tetapan dielektrik pelarutnya yang rendah. Pelarut juga
tidak dapat memecahkan ikatan kovalendan eektrolit yang berionisasi lemah karena
pelarut nonpolar termasuk dalamgolongan pelarut aprotik (Martin,dkk,1990).
Dikenal juga istilah semipolar. Pelarut semi polar, seperti keton danalkohol dapat
Menginduksi suatu derajad polaritas tertentudalam molekul pelarut nonpolar
sehingga dapat larut dalam alkohol, contohnya benzena yangmudah dapat
dipolaritaskan. Kenyataannya, senyawa semipolar dapat bertindak sebagai
pelarut perantara yang dapat menyebabkan bercampurnyacairan polar dan nonpolar.
Sesuai dengan itu, aseton menaikkan kelarutan eterdalam air (Martin,dkk,1990).

II. Alat dan bahan

A.. Bahan kimia

1. Larutan pereaksi
2. Pelarut dan bahan kimia yang lain
B. Alat-alat
1. Tabung reaksi 5ml
2. Tabung reaksi 10ml
3. Pipet tetes
4. Tang tabung (kuyu/logam)
5. Serbet bersih
6. Tempat aquades
7. Tempat pencuci pipet
8. Beaker gelas
9. Gelas pengaduk
10. Lempeng penates (drupple plalt
11. Objek gelas
12. Lampu spiritus
13. Korek api
III. Sistematika kerja
1. Organoleptis
Cara dilihat,diraba kehalusannya dengan ujung jari,dibau, dan dirasakan. Sampel
yang digunakan hanya sedikit. Jika perlu diamati dibawah mikroskop apakah terdiri
dari Kristal atau amorf
2. Kelarutan
Sampel dilarutkan berbagai macam pelarut yaitu :
a. Pelarut anorganik : akuades,asam bebas, basa bebas.coba kelarutannya mula-
mula dalam keadaan dingin lalu dengan keadaan panas
b. Pelarut organic : alkohol, aseton. PH larutan ditentukan dengan kertas PH,
perhatikan :
 Senyawa yang larut dalam asam biasanya basa, dan sebaliknya yang larut
dalam basa biasanya asam
 Senyawa yang larut dalam pelarut anorganik biasanya senyawa
anorganik,senyawa organic yang dalam bentuk garam
 Senyawa yang larut dalam pelarut organic biasanya senyawa organic
3. Flouresensi Dibawah Lampu Ultraviolet
Serbuk dalam larutan dilihat dibawah sinar ultraviolet, misalnya serbuk asam
salisilat berflouresensi ungu.
4. Pengarangan Dan Pemijaran
Zat yang akan diamati dipanaskan dan kemudian dipijarkan (didalam lemari asam)
diatas cawan porselin setiap kali ditetesi dengan NHO3 pekat sampat didapatkan
sisa pijaran. Perlu diamati warna mula-mula, pada waktu meleleh,terjadi asap atau
uap dan warna dari sisa pijaran.
5. Analisis Elemen
Untuk mengetahui usur-unsur penyususn senyawa tersebut seperti : C, H, N, O, S,
P, halogen (Cl ,Br)
6. Analisi Gugus
Identifikasi ada tidaknya inti benzene, fenol, alkohol, polivalen, amina, dan lain-
lain.
7. Analisis Pendahuluan
Tujuan untuk mengetahui senyawa yang diselidiki termasuk golongan apa.
a. Golongan Fenol/Salisilat
 Senyawa uji ditabung reaksi ditambah sedikit akuades lalu ditambah
dengan larutan FeCl3. Bila terjadi warna Ungu-Biru maka kemungkinan
ada fenol dan asam salisilat. Bila ditambah etanol warna tetap, maka
kemungkinan salisilat. Bila warna Ungu-Biru setelah ditambah 2 bagian
volume etanol berubah menjadi kuning maka kemungikan fenol
 Senyawa ditambah methanol, asam sulfat pekat kemudian dipanaskan. Bila
timbul bau gondopuro (metil salisilat) maka kemungkinan salisilat Positif.
b. Golongan Anilin
 Reaksi isonitril : zat ditambah NaOH dan etano,dipanaskan adanya bau
nitril (bau busuk) berarti anilin (turunan amina aromatis) positif.
 Reaksi indofenol : zat ditambah ammonia dan natrium hipoklorit,ditambah
fenol kemudian dipanaskan terjadi warna Hijau-Biru. Pada pemanasan
selanjutnya menjadi merah.
c. Golongan Pirazolon
 Zat dalam tabung reaksi dilatutkan dalam akuades ditambah pereaksi
meyer tidak terjadi endapan setelah ditambah HCl terjadi endapan.
 Senyawa ditambah FeCl3 bila terjadi warna biru (novalgin), ungu
(piramida), merah (antipirin)
 Zat dilarukan dalam akuades ditambah HCl dan natrium nitrit, terjadi
warna hijau (antipirin), ungu (piramida), hijau-kuning (salisilat).
d. Golongan Alkaloid
 Reaksi meyer : larutan senyawa dalam tabung ditambah meyer + HCl
terjadi endapan
 Reaksi asam pikrat : larutan senyawa ditambah asam pikrat terjadi endapan
(lihat dengan mikroskop)
 Larutan senyawa dengan larutan sublimat (HgCl2) terjadi endapan (lihat
dengan mikroskop)

8. Identifikasi senyawa obat


a) Kafein
1) Larutan yang jenuh ditambah larutan iodium : tidak terjadi endapan coklat
2) Sedikit zat pada obyek gelas ditambah 2 tetes HCl ditambah pereaksi
dragendrof jika perlu dipanaskan ,lihat Kristal
3) Pada larut jenuh dingin dalam air tambahkan larutan tannin LP, terbentuk
endapan putih yang dengan penambahan tannin Lp berlebih akan melarut
kembali
4) Pada larutan jenuh dingin dalam air tambah iodioum LP, tidak ter bentuk
endapan. Tambahkan asam klorid encer terbentuk endapan coklat yang
dengan penambahan sedikit NaOH LP sedikit berlebihan larut kembali
b) Metampiron
1) 3ml larutan 10% dalam air tambhankan 1 ml HCl encer dan 1 ml FeCl3,
akan terbentuk warna biru bila dibaiarkan menjadi merah dan kemudian
menjadi tak berwarna
2) 1ml larutan 4% dalam tabung reaksi ditambah 1ml larutan perak nitrat,
terbentuk warna ungu dengan endapan perak nitrat, terbentuk warna ungu
dengan endapan perak metalik ( lihat dengan mikroskop dlam medan
gelap )
3) Panaskan 2ml larutan zat 10% dalam air yang telah diasamkan dengan HCl
encer maka terbentuk gas belerang oksida HCl encer = 20 gr atau 17ml
HCl pekat + 100ml

Anda mungkin juga menyukai