Anda di halaman 1dari 9

KARAKTERISTIK SENSOR SUHU, SENSOR INTENSITAS CAHAYA,

SENSOR JARAK

Mohamad Anur Maulid / 171810201038


Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Jember
Email: anurmaulid33@gmail.com
1. PENDAHULUAN
Menurut Candra (2010), sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk
mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variable keluaran dari
sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut transduser. Sensor akan
mengkonversi input yang terdeteksi menjadi output yang dapat dimengerti oleh
manusia baik melalui perangkat sensor itu sendiri ataupun ditransmisikan secara
elektronik melalui jaringan untuk ditampilkan atau diolah menjadi informasi yang
bermanfaat. Perkembangan teknologi saat ini sudah menghasilkan sensor yang
beragam mulai dari jenis hingga ukuran, berikut adalah macam-macam sensor :
sensor cahaya, sensor suhu, sensor jarak dan sensor tekanan.
1.1 Sensor Cahaya atau Light Sensor
Sensor Cahaya atau Light Sensor adalah komponen elektronika yang dapat
memberikan perubahan besaran elektrik pada saat terjadi perubahan intensitas cahaya
yang diterima. Sensor cahaya analog dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa
jenis yaitu sensor cahaya tipe fotovoltaik, dan sensor cahaya tipe fotokonduktif. LDR
termasuk kedalam jenis fotokonduktif, sensor ini terbuat dari bahan semikonduktor
yang memiliki keluaran arus besar yaitu cadmium sulfida (Mustofa, 2013).
Gambar 1.1. Light Depent Resistor(LDR)
(Sumber : Mustofa, 2013)
Light dependent resistor atau LDR dapat digunakan sebagai sensor cahaya
analog yang dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan beban secara
otomatis berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya. Sebaliknya, apabila dibawa
dari tempat yang gelap ke tempat terang maka perubahan resistansinya akan lebih
cepat, hanya memerlukan waktu kurang dari 10ms. Respon spectral dari sebuah
sensor cahaya LDR menjelaskan bahwa sensitivitas untuk setiap panjang gelombang
yang berbeda (warna) adalah tidak sama (Zuhal, 2004).

Gambar 1.2 Karakteristik perubahan resistansi LDR terhadap intensitas cahaya


(Sumber: Zuhal, 2004)
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik sensor cahaya dan
menentukan pengaruh intensitas terhadap besar resistansi LDR. Penentuan pengaruh
intensitas di lakukan dengan mengkaji data grafik yang sudah didapatkan. Aplikasi
dari LDR ini salah satunya adalah lampu sensor cahaya, lampu ini dapat hidup dan
mati mengikuti intensitas cahaya pada ruangan sehingga tidak perlu menyalakan
secara manual.
1.2 Sensor Suhu LM-35
Sensor suhu adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk
mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor suhu
IC LM35 membutuhkan sumber tegangan DC +5 volt dan konsumsi arus DC sebesar
60 µA dalam beroperasi. LM 35 berfungsi untuk melakukan pendeteksi terhadap suhu
yang akan diukur, sensor suhu LM 35 mempunyai jangkaun pengukuran suhu antara
0-100 ℃ dengan kenaikan 10 mv untuk tiap derajat celcius yang berarti bahwa setiap
kenaikan suhu maka akan terjadi kenaikan (Sulistia, 2011).

Gambar 1.3 IC LM35


(Sumber : Wirawan, 2011)
Karakteristik sensor LM35 dapat ditentukan dengan membandingkan data
praktikum dengan referensi. Sensor ini dapat di aplikasikan pada pengoperasian kipas
otomatis, penetas telur dan sebagainya. LM 35 akan menyesuaikan kecepatan kipas
atau besar suhu heater dengan suhu ruangan pada saat itu, apabila ruangan dingin
maka kipas akan berhenti atau heater akan dinaikkan suhunya (Wirawan, 2011).
1.3 Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik merupakan sensor yang bekerja berdasarkan prinsip
pantulan gelombang suara dan dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu
objek tertentu di depannya serta dapat mendeteksi jarak benda tersebut dari dirinya.
Frekuensi kerjanya pada daerah di atas gelombang suara, yaitu dari 40 kHz hingga
400 kHz. Sensor ultrasonik terdiri dari dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unit
penerima. Struktur unit pemancar dan penerima sangatlah sederhana, sebuah
kristal piezoelectric dihubungkan dengan mekanik jangkar dan hanya
dihubungkan dengan diafragma penggetar. Tegangan bolak-balik yang memiliki
frekuensi kerja 40 KHz – 400 KHz diberikan pada plat logam. Struktur atom dari
kristal piezoelectric akan berkontraksi (mengikat), mengembang atau menyusut
terhadap polaritas tegangan yang diberikan, dan ini disebut dengan efek
piezoelectric (Purwanto, 2009).
Gambar 1.4 Sensor Ultrasonik PING
(Sumber : PING, 2006)
Tujuan dari praktikum ini adalah menggenal apa itu sensor ultrasonik PING,
serta karakteristiknya. Sensor ultrasonik PING bisa diaplikasikan untuk menentukan
level air atau volume air dalam suatu bejana yang sulit dan memerlukan waktu untuk
mengetahuinya. Sensor ultrasonik saat digunakan menggukur jarak hingga 3 m
memliki akurasi 0,5%, untuk jarak hingga 6 m memiliki akurasi 0,7% dan jarak diatas
6 m memiliki akurasi 0,4%. Kesalahan pembacaan jarak pada sensor ultrasonik yaitu
(3-4) cm. Pengukuran dilakukan dengan anggapan semua kondisi tetap selama proses
pengukuran dengan suhu 23oC (Koval, at alI., 2016).

2. METODE
A. Karakteristik Sensor LDR

Rancangan percobaan untuk menentukan karakteristik sensor LDR yaitu sebgai


berikut:
Gambar 2.1 Rangkaian sensor LDR
(Sumber : Ari Rahayuningtyas, et al, 2006)
Analisis data yang digunakan dalampercobaan ini yaitu sebagai berikut :
Akurasi

akurasi= |h asil eksperimen−referensi


referensi |X 100 %
Standart Deviasi

∑ ( x i−x́ )
SE=
√ n−1
Presisi
Presisi=100−SE
Sensitivitas

Sensitivitas= |OutputInput−Input |X 100 %


Kesimpulan yang diharapkan dari percobaan yang dilakukan yaitu mendapatkan
hasil karakteristik sensor cahaya LDR. Hasil yang diproleh yaitu grafik intensitas
cahaya terhadap tegangan keluaran dari sensor cahaya LDR. Grafik yang diharapkan
yaitu grafik yang linear antara perubahan intensitas cahaya dnegan tegangan keluaran
LDR.

B. Karakteristik Sensor Suhu LM35

Rangkaian yang digunakan pada percobaan karakteristik LM35 adalah:


Gambar 2.3 Rangkaian Sensor Suhu LM35
(Sumber : Ari Rahayuningtyas, et al, 2006)
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan karakteristik LM35 adalah:
1. Power Supply 5V
2. Multimeter
3. Project Board
4. Termometer
5. Lampu
6. LM35
7. Resistor 100 ohm
8. Capasitor 1 μF
Analisis data yang digunakan pada percobaan karakteristik LM35 adalah:
 Akurasi
eks−ref
akrs= 1−| ref |
× 100 %

 Standart Deviasi

∑ ( x i−x́ )
∆ Vout=
√ n−1

 Error
∆ Vout
Error= ×100 %
Vout
 Presisi
presisi=100 %−Error
 Sensitivitas
Vout t −Vout 0
Sensitivitas= | T t −T 0 |
Data hasil sensor LM35 diharapkan memiliki grafik linear dari perbandingan
tegangan dengan suhu. Akurasi dari sensor LM35 mendekati alat ukur suhu acuan
sehingga bisa digunakan sebagai sensor dari sistem intrumentasi yang diinginkan.
Kepresisian dari sensor LM35 diharapkan sesuain dengan standart yang ditetapkan.

C. Karakteristik Sensor Ultrasonik


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum karakteristik ultrasonik, adalah :
1. Trainer Ultrasonik Ranging Module HC-SR04 sebagai sensor ultrasonik
2. Power Supply (+5V) sebagai sumber tegangan
3. Osiloskop sebagai penampil gelombang
4. Function Generator sebagai sumber gelombang
5. Multimeter digital sebagai alat ukur tegangan
Desain rangkaian dari praktikum karakteristik sensor ultrasonik adalah:

Gambar 2.2 Desain rangkaian sensor ultrasonik


Prosedur dari percobaan yang dilakukan yaitu:
1. Kalibrasi power supply agar tegangan keluaranya sebesar +5 volt.
2. Kalibrasi osiloskop agar dapat membaca sinyal dengan baik.
3. Atur mistar, ultrasonik ranging module HC-SR04 dan bidang ukur ultrasonik
pada jarak terjauh yaitu 100 cm.
4. Beri tegangan pada trainer sebesar +5 volt dengan cara menghubungkan
terlebih dahulu ground power supply pada ground trainer lalu
menghubungkan VCC power supply pada VCC trainer.
5. Hubungkan echo ultrasonik dengan osiloskop.
6. Ukur jarak menggunakan sensor ultrasonik dengan menggeser bidang ukur
ultrasonik sesuai dengan jarak yang diminta pada tabel.
7. Ukur dan catat tegangan keluaran dari ultrasonik pada tabel pengamatan.
Pengukuran dilakukan cara menghubungkan probe merah multimeter pada
echo ultrasonik dan probe hitam pada ground ultrasonik. Lakukan untuk setiap
perubahan jarak yang diukur.

Analisis data dari praktikum karakteristik sensor ultrasonik adalah:


 Akurasi

akurasi= |h asil eksperimen−referensi


referensi |X 100 %
 Standart Deviasi

∑ ( x i−x́ )
SE=
√ n−1
 Presisi
Presisi=100−SE
 Sensitivitas

Sensitivitas= |OutputInput−Input |X 100 %


 Grafik

Data hasil sensor ultrasonik diharapkan memiliki grafik linear dari


perbandingan tegangan dengan jarak benda. Akurasi dari sensor utrasonik mendekati
alat ukur berupa penggaris sehingga bisa digunakan sebagai sensor dari sistem
intrumentasi yang diinginkan. Kepresisian dari sensor ultrasonik diharapkan sesuain
dengan standart yang ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ari Rahayuningtyas, Ignatus Fajar A., Seri Intan K., Teguh Santoso. 2006.
Pemanfaatan LM35 Sebagai Sensor Suhu Otomatis Pada Sistem
Pengontrolan Suhu Ruangan Pengering. Subang: LIPI.
Chandra F. and D. Arifianto. 2010. Jago Elektronika. Surabaya: Kawan Pustaka.
Koval, L. J. Vanus,P. Bilik. Distance Measuring by Ultrasonik Sensor. IFAC-
PaperOnLine 49-25, (2016) 153-158. IFAC 2405-8963.
Mutofa, 2013. Rangkaian Light Dependent Resistor. Jakarta: Academica.
Sulistia, i. 2011. Sensor suhu. Semarang : Universitas Diponegoro.
PING Ultrasonik Distance Sensor (#28015). 2006 (Online).
(http://www.parallax.com/Portals/O/Downloads/docs/prod/acc/28015PING-
v1.5.pdf).
Purwanto, Budi. 2009. Fisika Jilid 3Teori dan Implementasinya . Solo : PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Wirawan, R..2011. Sensor Teknologi dan Aplikasi. Bandung: FMIPA-ITB.
Zuhal. 2004. Prinsip Dasar Elektronika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai