Anda di halaman 1dari 3

BLASTOKIST

Blastokist merupakan kelanjutan dari cleavage ( pembelahan). Pembentukan


blastokist pada manusia terjadi pada hari 4 setelah fertilisasi. Zigot yang membelah
secara cepat akan membentuk blastokist seiring dengan perjalanannya di dalam tuba
uterin (tuba falopii). Selama perjalanan morula masuk ke dalam uterus, cairan
ekstrasel mulai berpenetrasi ke dalam zona pellucida menuju ruang interseluler pada
inner cell mass.Secara bertahap, ruang interseluler menjadi bertambah besar, dan
akhirnya membentuk rongga tunggal, disebut blastocoele (blastosol). Pada saat ini,
embrio dikenal sebagai blastocyst (blastokist). Sel-sel di dalam inner cell mass,
disebut sebagai embryoblast, yang terdapat pada salah satu kutub, sementara dibagian
luar membentuk massa sel yang disebut trophoblast, berbentuk epitelium pipih yang
melekat pada blastokist. Zona pellucida mulai hilang karena ada tekanan cairan dari
dalam, seiring dengan mulainya implantasi. Sel-sel trophoblastik dibagian luar
embryoblast mulai berpenetrasi ke dalam mukosa uterus, sekitar 6 hari pasca
fertilisasi.
Tahap pembelahan yang terjadi yaitu :
1. Tahap 2 Sel
Pada tahap ini, terbentuk sel sel individual (blastomer). Terjadi pebelahan mitosis
yang mempertahankan kondisi kromosom 2N (diploid).Ukuran sel hasil pembelahan
menjadi lebih kecil dan blastomer berukuran sama dan bersifat totipotent
(menunjukkan kemampuan suatu sel untuk dapat memperbanyak diri dalam
keseluruhan (total) kemungkinan perkembangan yang dimungkinkan).
Saat zigot mencapai tahap dua sel, zigot mengalami serangkaian pembelahan
mitosis, sehingga jumlah sel meningkat. Sel-sel berukuran lebih kecil yang dihasilkan
dari cleavage, dikenal sebagai blastomer.Blastomer saling terkait satu dengan yang
lainnya, membentuk bola padat yang kompak dan saling terikat kuat melalui tight
junctions, proses ini disebut sebagai kompaksi .Kira-kira 3 hari setelah fertilisasi, sel-
sel embrio mengalami kompaksi dan membelah lagi membentuk 16 sel yang disebut
morula (berbentuk mirip mulberry). Sel-sel sebelah dalam dari morula membentuk
inner cell mass, dan sekeliling sel menyusun bagian luar yang disebut outer cell mass.
Inner cell mass akan tumbuh menjadi embryoblast yang kemudian berkembang
menjadi calon embryo, bagian luar sel terbentuk massa sel trophoblast, yang
kemudian berkembang menjadi placenta.
2. Tahap 4 Sel
Terbentuk 4 blastomer yang ekuivalen dan masih terbungkus di dalam zona
pellucida.
3. Tahap 8 sel
Terbentuk 8 blastomer yang masih ekuivalen. Embrio mengalami kompaksi
setelah tahap 8 sel diferensiasi pertama pada tahap embryonik. Kompaksi
disebabkan oleh peningkatan adhesi antarsel dimana sebagian besar sel terdorong
ke arah luar morula dan berkembang menjadi trophoblast dan sel-sel ini juga akan
membentuk plasenta. Sel-sel bagian dalam akan berkembang menjadi calon
embrio dikenal sebagai inner cell mass (ICM).

Pembentukan Blastokist
Selama perjalanan morula masuk ke dalam uterus, cairan ekstrasel mulai berpenetrasi
ke dalam zona pellucida menuju ruang interseluler pada inner cell mass.Secara bertahap,
ruang interseluler menjadi bertambah besar, dan akhirnya membentuk rongga tunggal,
disebut blastocoele (blastosol). Pada saai ini, embrio dikenal sebagai blastocyst (blastokist).
Sel-sel di dalam inner cell mass, disebut sebagai embryoblast, yang terdapat pada salah satu
kutub, sementara dibagian luar membentuk massa sel yang disebut trophoblast, berbentuk
epitelium pipih yang melekat pada blastokist. Zona pellucida mulai hilang karena ada tekanan
cairan dari dalam, seiring dengan mulainya implantasi.Sel-sel trophoblastik dibagian luar
embryoblast mulai berpenetrasi ke dalam mukosa uterus, sekitar 6 hari pasca fertilisasi.

Persiapan Impalntasi

Hatching (menetas) embrio dari zona pellucida terjadi sesaat setelah implantasi.
Kadang-kadang ketidakmampuan “hatching” mengakibatkan infertilitas, dan hatching yang
prematur dapat menghasilkan implantasi yang abnormal pada tuba uterin/tuba fallopii.
Blastokist terbentuk selama bagian oviduk ( tuba falopii/tuba uterin). Cepat lambatnya
blastokist implantasi akan berpengaruh pada keberhasilan pertumbuhan blastokist menjadi
embrio. Untuk pada kasus tertentu, apabila blastula akhir yang terlalu cepat terbentuk dan
melakukan pembelahan lebih cepat merupakan kandidat munculnya kembar monozigot
( kembar yang dihasilkan dari fertilisasi satu sel telur dan satu sel sperma).Untuk kejadian
kehamilan diluar uterus/Rahim diakibatkan karena posisi blastokist saat implantasi di bagian
oviduk bahkan ada juga dekat dengan serviks. Jika implantasi blastokist pada posisi dekat
dengan perbatasan antara uterus dengan serviks bias menimbulkan plasenta previa (plasenta
yang menghalangi jalan lahir), seiring dengan pertumbuhan fetus, biasanya pada trimester ke
-2 akan menimbulkan pendarahan yang hebat bagi induk.

Implantasi

Pada hari ke 7 – 14, Implantasi embrio menjadi lebih dalam dan terbenam ke dalam
endometrium.Lebih jauh, trophoblast berkembang menjadi plasenta. Embrio berkembang
membentuk dua lapis (bi-laminar). Mulai terbentuk ruang amnion dan kantung kuning telur
(yolk sac).Pada hari ke hari 8-13, Trophoblast akan berdiferensiasi dan menginvasi jaringan
maternal, membentuk Cytotrophoblast (populasi stem sel) , Syncytiotrophoblast (sel-sel yang
berfusi secara invasif (syncytium) derivat dari cytotrophoblast Pemecahnya kapiler maternal,
terbentuk lakuna trophoblastic yang berisi darah maternal). Kemudian Inner cell mass
membelah menjadi epiblast dan hypoblast. Dimana Epiblast berperan dalam membentuk
membran dan rongga amnion dan Hypoblast berperan dalam menyusun dan membentuk yolk
sac (kantung kuning telur). Penempelan blastokist pada uterus diinisiasi oleh protein L-
selectin pada sel-sel trophoblast dan adanya reseptor karbohidrat pada epitelium
uterus.Selectin merupakan protein terikat karbohidrat (carbohydrate-binding proteins) yang
terlibat dalam interaksi antara leukosit dan sel-sel endothelial yang dapat memerangkap
leukosit dari aliran darah maternal Penempelan dan invasi trophoblast untuk selanjutnya
dibantu oleh protein integrin dan molekul matriks ekstraseluler seperti laminin dan
fibronektin. Jika fertilisasi tidak terjadi, lapisan endometrium (lapisan memadat dan
berongga) mengelupas sebagai tanda dimulainya fase menstruasi. Jika terjadi fertilisasi,
endometrium sudah tersedia sebagai tempat implantasi dan berkontribusi dalam pembentukan
plasenta. Pada saat implantasi, mukosa uterus berada pada fase secretory.Kelenjar uterin dan
arteri menjadi melingkar-lingkar dan jaringan menjadi lebih lunak (succulent). Tiga lapisan
endometrium yang mengalami reorganisasi : lapisan superfisial yang padat (compact layer),
lapisan tengah berupa jaringan berongga (spongy layer), dan lapisan dalam yang tipis disebut
sebagai basal layer. Normalnya, blastokist manusia terimplantasi ke dalam endometrium
sepanjang anterior atau posterior uterus, diantara bukaan kelenjar uterus.

Anda mungkin juga menyukai