Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pembentukan Blastokist
Selama perjalanan morula masuk ke dalam uterus, cairan ekstrasel mulai berpenetrasi
ke dalam zona pellucida menuju ruang interseluler pada inner cell mass.Secara bertahap,
ruang interseluler menjadi bertambah besar, dan akhirnya membentuk rongga tunggal,
disebut blastocoele (blastosol). Pada saai ini, embrio dikenal sebagai blastocyst (blastokist).
Sel-sel di dalam inner cell mass, disebut sebagai embryoblast, yang terdapat pada salah satu
kutub, sementara dibagian luar membentuk massa sel yang disebut trophoblast, berbentuk
epitelium pipih yang melekat pada blastokist. Zona pellucida mulai hilang karena ada tekanan
cairan dari dalam, seiring dengan mulainya implantasi.Sel-sel trophoblastik dibagian luar
embryoblast mulai berpenetrasi ke dalam mukosa uterus, sekitar 6 hari pasca fertilisasi.
Persiapan Impalntasi
Hatching (menetas) embrio dari zona pellucida terjadi sesaat setelah implantasi.
Kadang-kadang ketidakmampuan “hatching” mengakibatkan infertilitas, dan hatching yang
prematur dapat menghasilkan implantasi yang abnormal pada tuba uterin/tuba fallopii.
Blastokist terbentuk selama bagian oviduk ( tuba falopii/tuba uterin). Cepat lambatnya
blastokist implantasi akan berpengaruh pada keberhasilan pertumbuhan blastokist menjadi
embrio. Untuk pada kasus tertentu, apabila blastula akhir yang terlalu cepat terbentuk dan
melakukan pembelahan lebih cepat merupakan kandidat munculnya kembar monozigot
( kembar yang dihasilkan dari fertilisasi satu sel telur dan satu sel sperma).Untuk kejadian
kehamilan diluar uterus/Rahim diakibatkan karena posisi blastokist saat implantasi di bagian
oviduk bahkan ada juga dekat dengan serviks. Jika implantasi blastokist pada posisi dekat
dengan perbatasan antara uterus dengan serviks bias menimbulkan plasenta previa (plasenta
yang menghalangi jalan lahir), seiring dengan pertumbuhan fetus, biasanya pada trimester ke
-2 akan menimbulkan pendarahan yang hebat bagi induk.
Implantasi
Pada hari ke 7 – 14, Implantasi embrio menjadi lebih dalam dan terbenam ke dalam
endometrium.Lebih jauh, trophoblast berkembang menjadi plasenta. Embrio berkembang
membentuk dua lapis (bi-laminar). Mulai terbentuk ruang amnion dan kantung kuning telur
(yolk sac).Pada hari ke hari 8-13, Trophoblast akan berdiferensiasi dan menginvasi jaringan
maternal, membentuk Cytotrophoblast (populasi stem sel) , Syncytiotrophoblast (sel-sel yang
berfusi secara invasif (syncytium) derivat dari cytotrophoblast Pemecahnya kapiler maternal,
terbentuk lakuna trophoblastic yang berisi darah maternal). Kemudian Inner cell mass
membelah menjadi epiblast dan hypoblast. Dimana Epiblast berperan dalam membentuk
membran dan rongga amnion dan Hypoblast berperan dalam menyusun dan membentuk yolk
sac (kantung kuning telur). Penempelan blastokist pada uterus diinisiasi oleh protein L-
selectin pada sel-sel trophoblast dan adanya reseptor karbohidrat pada epitelium
uterus.Selectin merupakan protein terikat karbohidrat (carbohydrate-binding proteins) yang
terlibat dalam interaksi antara leukosit dan sel-sel endothelial yang dapat memerangkap
leukosit dari aliran darah maternal Penempelan dan invasi trophoblast untuk selanjutnya
dibantu oleh protein integrin dan molekul matriks ekstraseluler seperti laminin dan
fibronektin. Jika fertilisasi tidak terjadi, lapisan endometrium (lapisan memadat dan
berongga) mengelupas sebagai tanda dimulainya fase menstruasi. Jika terjadi fertilisasi,
endometrium sudah tersedia sebagai tempat implantasi dan berkontribusi dalam pembentukan
plasenta. Pada saat implantasi, mukosa uterus berada pada fase secretory.Kelenjar uterin dan
arteri menjadi melingkar-lingkar dan jaringan menjadi lebih lunak (succulent). Tiga lapisan
endometrium yang mengalami reorganisasi : lapisan superfisial yang padat (compact layer),
lapisan tengah berupa jaringan berongga (spongy layer), dan lapisan dalam yang tipis disebut
sebagai basal layer. Normalnya, blastokist manusia terimplantasi ke dalam endometrium
sepanjang anterior atau posterior uterus, diantara bukaan kelenjar uterus.