Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONSEP DAN BENTUK PREVENSI SKUNDER

DALAM KEPERAWATAN JIWA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK III

1. ANNISA HIRDAYANTI
2. DESAK HARTAMI MALIK
3. EFA FORIAPRASTI DINA HIDAYAT
4. FENI FERNIANSAH
5. HENGKY SUTOMO
6. KHUSNUL CHOTIMAH
7. JINAN ESTIDA HAYATI UMAJAN

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI JENJANG S1 KEPERAWATAN
MATARAM
2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat dan
Karunia-Nya sehingga kita semua dapat menjalankan aktivitas kita sehari-hari,
khususnya kami yang dengan karunia-Nyalah, kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah dengan tema “KONSEP DAN BENTUK PREVENSI SEKUNDER
DALAM KEPERAWATAN JIWA”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah
kepada Nabi Muhamamd SAW, yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita
menuju alam yang terang benderang.Kami sangat menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan ketidak sempurnaan kami, baik dari
segi penulisan maupun ketajaman analisis permasalahan didalamnya, Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan
dalam penulisan makalah pada masa yang akan datang. Dan akhirnya kami
mengucapkan terimakasih atas kesediaan bapa/ibu/saudara untuk membaca makalah
kami.Serta mohon maaf atas segala kekurangannya. Terdorong oleh rasa ingintahu,
kemauan, kerja sama dan kerja keras, kami serahkan seluruh upaya demi mewujudkan
keinginan ini.

Penulis menyadari pula, bahwa selesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan
serta bantuan, baik berupa moral maupun material dari semua pihak terkait.Oleh kerena
itu, dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terimakasih banyak kepada
Dosen dan rekan mahasiswa yang memberikan masukan dan petunjuk serta saran-saran
yang baik.

Mataram, 25 Maret 2020


Penyusun
Kelompok III

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 LatarBelakang....................................................................................... 1
1.2 RumusanMasalah.................................................................................. 1
1.3 Tujuan masalah..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.1 Prevensi Skunder ................................................................................. 3
2.1.1 Definisi Prevensi Skunder........................................................ 3
2.1.2 Tujuan Prevensi Skunder.......................................................... 3
2.1.3 Cara atau Tehnik Prevensi Skunder.......................................... 4
2.1.4 Pengobatan Prevensi Skunder................................................... 5
2.1.5 Peran Perawat dalam Prevensi Skunder................................... 7
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan............................................................... 11
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 17
Kesimpulan.................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin praevenire, yang artinya “
datang sebelum” atau “antisipasi “mempersiapkan diri sebelum terjadi
sesuatu” atau “ mencegah untuk tidak terjadi sesuatu”. Dalam pengertian yang
luas, prevensi dimaknai sebgi upaya yang secara sengaja dilakukan untuk
mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian gabi seseorang atau
masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Prevensi Skunder

2.1.1. Definisi

Pencegahan sekunder merupakan yang dilakukan pada fase awal


patogenik yang bertujuanunuk mendeteksi dan melakukan intervensi
segera guna menghentikan penyakit tahap dini,mencegah penyebaran
penyakit, menurunkan intensitas penyakit atau mencegah
penyebaran penyakit, menurunkan intensitas penyakit atau mencegah
komplikasi, serta mempersingkatfase ketidakmampuan. Pencegahan
sekunder dilakukan melalui upaya diagnosisdini/penanganan segera,
seperti penemuan kasus, survei penapisan, pemeriksaan selektif.
(Asmadi. 2008, konsep dasar keperawatan. Jakarta: EGC)

Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat


terjadinya perubahan derajatkesehatan masyarakat dan ditemukannya

2
masalah kesehatan. Pencegahan sekunder inimenekankan pada diagnosa
dini dan intervensi yang tepat untuk menghambat proses penyakitatau
kelainan sehingga memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan.
Misalnyamengkaji dan memberi intervensi segera terhadap tumbuh
kembang anak usia bayi sampai balita. (Nurhayati, Konsep Dasar
Asuhan Keperawatan Komunitas)

2.1.2. Tujuan

Tujuan prevensi ini adalah mencari kasus-kasus gangguna jiwa yang


masih dalam tahap perkembangan dini dan mencegah terjadinya atau
mengurangi hendaya yang khronik, dengan jalan pengobatan yang
cepat dan tepat. Dengan ini berarti melakukan intervensi awal yang
efektif yang dapat mengurangi jangka waktu lamanya sakit (Kaplan et
al., 1985)

2.1.3. Cara atau Tehniknya

1) Penemuan kasus (casefinding).


Dalam penemuan kasus diperlukan kewaspadaan bagi setiap orang
yang berurusan dengan masyarakat terhadap tanda yang
menunjukkan bahwa gangguan jiwa mungkin akan berkembang,
contohnya :
a) Gangguan tidur atau gangguan makan (pada anak) yang
berkepanjangan.
b) Anak yang membutuhkan perhatian yang berlebihan dari orang
tuanya atau dari orang lain.
c) Kegagalan dalam perkembangan bicara yang sangat penting
antara kelompok umur 2 sampai 4 tahun.
d) Gangguan belajar.
e) Penampilan pola tingkah laku yang nyata pada remaja atau
dewasa.

3
2) Penemuan kasus juga membutuhkan adanya tanda/gejala spesifik
dari gangguan jiwa secara dini yang didapat dari penelitian.

2.1.4 Pengobatan
Dalam prevensi sekunder diperlukan bahwa pengobatan siap, mudah
didapat untuk semua kasus yang ditemukan.   Meskipun tampaknya
sederhana, tetapi tindakan pengobatan ini mengandung risiko yang
lebih berat dibanding dengan prevensi primer.  Tindakan pengobatan
harus menghasilkan :

2.1.5 Peran Perawan dalam Prevensi Ssunder

1) Melakukan skrining & pelayanan evaluasi kesehatan jiwa


2) Melaksanakan kunjungan rumah atau pelayanan penanganan
dirumah
3) Memberikan pelayanan kedaruratan psikiatri di RSU
4) Menciptakan lingkungan yang terapeutik
5) Melakukan supervisi klien yang mendapatkan pengobatan
6) Memberikan pelayanan pencegahan bunuh diri
7) Memberikan konsultasi
8) Melaksanakan intervensi krisis
9) Memberikan psikoterapi individu, keluarga, dan kelompok pada
berbagai tingkat usia
10) Memberikan intervensi pada komunitas & organisasi yang telah
teridentifikasi masalah yang dialaminya

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

5
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008, konsep dasar keperawatan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai