Anda di halaman 1dari 3

Bagaimana Pengaruh ikatan tunggal dan ikatan rangkap terhadap tingkat keasaman

suatu molekul?

Apabila kita perhatikan ketiga struktur molekul di atas beserta harga Ka nya masing-masing,
secara berurutan molekul yang memiliki ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, dan rangkap tiga
memiliki harga Ka yang semakin besar. Artinya derajat keasamannya semakin naik atau
semakin asam. Jadi, molekul dengan ikatan rangkap tiga lebih asam dibandingkan ikatan
rangkap dua, dan ikatan rangkap dua lebih asam dibandingkan ikatan tunggal.

Lalu bagaimana jenis ikatan (tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga) mempengaruhi
tingkat keasaman mlekul?

Perbedaan harga Ka (tingkat keasaman) pada ketiga molekul tersebut dipengaruhi oleh jenis
hibridisasi. Ikatan tunggal memiliki hibridisasi sp3, ikatan rangkap dua memiliki hibridisasi
sp2, dan ikatan rangkap tiga memiliki hibridisasi sp.

Lalu ada apa dengan jenis hibridisasi tersebut?

hibridisasi sp3 memiliki 1 orbital s dan 3 orbital p. Sehingga presentase orbital s dan p dalam
hibridisasi molekul tersebut adalah:

s = 1/4 x 100% = 25%

p = 3/4 x 100% = 75%

hibridisasi sp2 memiliki satu orbital s dan 2 orbital p. Sehingga presentase orbital s dan p
dalam hibridisasi molekul tersebut adalah:

s = 1/3 x 100% = 33,3%

1 www.unbraw.academia.edu/finiapryanti
p = 2/3 x 100% = 66,6%

hibridisasi sp memiliki 1 orbital s dan 1 orbital p. Sehingga presentase orbital s dan p dalam
orbital molekul tersebut adalah:

s = ½ x 100% = 50%

p = ½ x 100% = 50%

apa pengaruh jumlah orbital s dan p?

orbital s memiliki ukuran yang sangat kecil, artinya jarak elektron terluar ke inti menjadi
sangat kecil, akibatnya ia cenderung berkelakuan seperti inti. Seperti yang kita tau bahwa inti
memiliki kecenderungan untuk menarik elektron, jadi, orbital s ini juga memiliki
kecenderungan untuk menarik elektron.

Lalu bagaimana tarikan orbital s mempengaruhi tingkat keasaman molekul?

Skema Penguraian molekul dalam air (melepaskan H+)

Daerah berwarna biru menggambarkan daerah yang menjadi pusat kerapatan elektron
(bermuatan negatif). Panah berwarna merah menggambarkan arah tarikan elektron oleh
orbital s pada ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, dan ikatan rangkap tiga.

2 www.unbraw.academia.edu/finiapryanti
Note: muatan positif akan lebih stabil jika dikurangi kepositifannya atau ditambah muatan
negatif, sebaliknya, muatan negatif akan lebih stabil jika dikurangi kenegatifannya atau
ditambah muatan positif.

Tarikan elektron oleh orbital s pada ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga akan
mengurangi kenegatifan daerah berwarna biru (daerah berkerapatan elektron tinggi). Hal
tersebut akan lebih menstabilkan anion hasil penguraian molekul dalam air. Jadi, semakin
banyak orbital s dalam anion tersebut, makan daya tariknya terhadap elektron akan semakin
besar dan anion yang terbentuk semakin stabil. Dengan demikian, anion yang mengandung
ikatan rangkap tiga lebih stabil dibandingkan anion yang mengandung ikatan rangkap dua,
dan anion yang mengandung ikatan rangkap dua lebih stabil dibandingkan anion yang
mengandung ikatan tunggal.

Lalu bagaimana hubungan kestabilan anion dengan tingkat keasaman?

Reaksi penguraian molekul di atas merupakan reaksi bolak-balik. Apabila anion hasil lebih
stabil, maka ion hidrogen (H+) yang akan berkurang pada saat reaksi balik ke kiri lebih
sedikit. Dengan demikian H+ yang terbentuk dari hasil reaksi akan lebih banyak (H+ di kanan).
Banyaknya H+ yang dihasilkan menandakan bahwa molekul lebih asam atau tingkat
keasamannya lebih besar.

Uraian di atas hanya penjelasan detail untuk membantu pemahaman yang lebih lanjut. Tetapi
apabila sudah paham, penjelasan di atas dapat disimpulkan agar tidak terlalu bertele-tele dan
mudah dipahami.

So, kesimpulannya?

Molekul yang memiliki ikatan rangkap tiga lebih stabil dibandingkan ikatan rangkap dua dan
ikatan tunggal karena ikatan rangkap tiga memiliki prosentase orbital s yang lebih banyak
pada hibridisasinya. Orbital s memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga jarak elektron ke
luar ke inti sangat dekat. Akibatnya, orbital s cenderung berkelakuan seperti inti, yaitu
menarik elektron. Semakin banyak orbital s maka anion hasil akan lebih terstabilkan, dan H+
yang terbentuk semakin banyak karena yang berkurang akibat reaksi balik ke kiri hanya
sedikit. Dan clue terakhir, semakin banyak H+ yang dihasilkan maka semakin asam molekul
tersebut.

3 www.unbraw.academia.edu/finiapryanti

Anda mungkin juga menyukai