Anda di halaman 1dari 2

a.

Zat kimia
Beberapa zat kimia dapat menginaktifkan virus lebih cepat. Contohnya, fenol,
kresol, HCl encer, dan natrium hipoklorit.Virus tanpa selubung umumnya lebih tahan
terhadap zat kimia.

b. Stabilisator
Disamping adanya zat kimia yang bersifat inaktif, ada juga zat kimia yang bersifat
sebagai stabilisator, contohnya serum normal, albumin, susu bebas lemak, dan
gliserol

1. Proses tahapan replikasi virus


Untuk mudahnya perkembangbiakan virus dibagi atas beberapa tahap, walaupun
sebenarnya setelah beberapa jam infeksi berbagai tahap berlangsung tumpang tindih.
1) Penempelan (Attachment)
Penempelan virion pada membran sel berlandaskan mekanisme elektrostatik dan
dipermudah oleh ion logam terutama Mg2+ , serta terjadi setelah adanya tumbukan
antara sel dan virion pada reseptor spesifik. Virus polio misalnyahanya akan
menempel pada sel primata dan tidak pada sel binatang mengerat, karena sel primata
mempunyai reseptor tersebut. Contoh lainnya yaitu bahwa virus influenza tidak dapat
menempel pada sel yang telah diolah dengan enzim neuraminidase

2) Penyusupan (penetrasi)
Segera setelah penempelan, virion atau asam nukleat virus menyusup ke
sitoplasma sel. Pada bakteriofaga hanya asam nukleat saja yang menyusup ke
sitoplasma, sementara kapsidnya berada di luar. Pada virus telanjang lain penyusupan
terjadi dengan cara fagositosis virion (viropexis), sedangkan penyusupan virus
berselubung dapat pula terjadi dengan cara fusi selubung virus ke membran plasma
diikuti dengan masuknya nukleokapsid ke sitoplasma. Berbeda dengan proses
penempelan, proses penyusupan dipengaruhi oleh suhu dan zat penghambat
fagositosis

3) Pelepasan pembungkus luar (uncoating)


Merupakan proses pelepasan asam nukleat infektif dari pembungkus luarnya.
Pada enterovirus pelepasan asam nukleat infektif di membran sel, sedangkan poxvirus
terjadi di dalam sel dan reovirus mungkin tidak pernah mengalami proses uncodting
lengkap

4) Replikasi asam nukleat (genom) dan sintesis komponen virus


Setelah proses pelepasan selubung luar, proses selanjutnya berbeda antara virus -
virus DNA dan virus-virus RNA. selain asam nukleat, bagian-bagian virus lainnya
mengalami
5) Perakitan
Pengumpulan komponen virion dalam sel membentuk partikel virus, dibawa dari
sitoplasma de dalam imti sel
6) Pematangan
Perubahan struktur dalam partikel virus, menghasilkan produk yang matang,
melibatkan protease virus dan enzym

Anda mungkin juga menyukai