Anda di halaman 1dari 160

LAPORAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

KEPERAWATAN K3
Program Profesi NERS STIK Bina Husada
Palembang

Oleh
CO-NERS KELOMPOK RUANG SUPARTO
ATIKASARI, S.Kep
BENY PRATAMA PUTRA, S.Kep
JUAIRIA, S.Kep
MESSI SAPUTRI, S.Kep

Dosen Pembimbing : Raden Surahmat, S.Kep, Ners, M.Kes, M.kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BINA HUSADA PALEMBANG
2019/2020
PROPOSAL SATUAN ACARA FGD (FOCUS GROUP DISCUSSION)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3RS) DI RUANG
SUPARTO (POS 1) RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG
TAHUN 2019

BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur (Dr. Osha, 2017). Kesehatan kerja bertujuan
untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental, dan
sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahaan tersebut,
melalui usaha preventif, promotif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit atau
gangguan-gangguan kesehatan akibat kerja atau lingkungan kerja (Akbar, 2018).
Kesehatan kerja ini merupakan terjemahan dari “occupational health” yang
cenderung diartikan sebagai lapangan kesehatan yang mengurusi masalah-masalah
kesehatan secara menyeluruh bagi masyakat pekerja. Menyeluruh dalam arti
usaha-usaha preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative, hygiene, penyesuaian
faktor manusia terhadap pekerjaannya dan sebagainya (Notoadmodjo dalam HSP,
2011).
Instalasi Rawat Inap merupakan Salah satu upaya penyembuhan pasien
melalui pengobatan dan perawatan yang dilaksanakan dalam ruang rawat inap di
rumah sakit. Ruang rawat inap yang aman dan nyaman merupakan faktor penting
yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan pasien (SmartPlus, 2015).
Hazard adalah segala sesuatu yang dapat berpotensi menjadi bahaya
bahkan accident atau incident (TriganaAir, 2005). Bahaya potensial di rumah sakit
yang disebabkan oleh faktor biologi, faktor kimia, faktor ergonomic, faktor fisik,
faktor psikososial dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja bagi
pekerja, pengunjung, pasien dan masyarakat di lingkungan sekitarnya (KMK
4322007 dalam PERSI, 2007).
Pekerja rumah sakit mempunyai resiko lebih tinggi dibanding pekerja
industry lain untuk terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan kecelakaan kerja
(KAK) (RSUDZA, 2017).
Berdasarkan hal diatas maka diperlukan pencegahan dan penanganan
terhadap bahaya (hazard) yang ada dirumah sakit terutama di Instalasi Rawat Inap
agar pekerja rumah sakit khususnya perawat terhindar dari Penyakit Akibat Kerja
(PAK) dan dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif untuk
mempercepat proses penyembuhan pasien.
II. Tujuan
Tujuan Umum
Melaporkan Hazard (bahaya) yang ditemukan saat melakukan
identifikasi hazard di Ruang Suparto (POS 1) RS. Bhayangkara
palembang.
Tujuan Khusus
1. Memberikan saran atau rekomendasi pencegahan dan penanggulangan
terhadap hazard ditemukan di Ruang Suparto (POS 1) RS.
Bhayangkara Palembang.
2. Memberikan saran atau rekomendasi pencegahan dan penanggulangan
unsafe action yang berhasil ditemukan di Ruang Suparto (POS 1) RS.
Bhayangkara Palembang.

III. Metode
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini menggunakan metode
Diskusi Panel atau tukar pikiran.

IV. Pengorganisasian
Moderator : Juairia, S.Kep
Penyaji : Beny Pratama Putra, S.Kep
Notulen : Messi Saputri, S.Kep
Dokumentasi : Atikasari, S.Kep

V. Waktu dan Tempat


Tempat : Nurse-Station Ruang Suparto (POS 1)
Waktu : Rabu / 4 Desember 2019 / 09.00 WIB

VI. Peserta
Kegiatan diikuti oleh mahasiswa Program Profesi Ners STIK Bina Husada
Palembang, Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik, serta Pegawai / Petugas
yang terkait.
BAB II
LANDASAN TEORI

I. Standar Pelayanan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit


(K3RS)
Rumah Sakit merupakan salah satu tempat kerja, yang wajib
melaksanakan program K3RS yang bermanfaat baik bagi pekerja, pasien,
pengunjung, maupun bagi masyarakat di lingkungan sekitar rumah sakit.
Pelayanan K3RS harus dilaksanakan secara terpadu melibatkan berbagai
komponen yang ada di Rumah Sakit. Pelayanan K3 di Rumah Sakit sampai saat
ini dirasakan belum maksimal. Hal ini dikarenakan masih banyak Rumah Sakit
yang belum menerapkan sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).
1. Standar pelayanan keselamatan kerja di Rumah Sakit

Pada prinsipnya pelayanan keselamatan kerja berkaitan erat dengan sarana,


prasarana, dan peralatan kerja. Bentuk pelayanan keselamatan kerja yang
dilakukan yang dilakukan:
a. Pembinaan dan pengawasan keselamatan/keamanan sarana, prasarana, dan
peralatan kesehatan:
1) Melengkapi perizinan dan sertifikasi sarana dan prasarana serta peralatan
kesehatan
2) Membuat program dan melaksanakan pemeliharaan rutin dan berkala
sarana dan prasarana serta peralatan kesehatan
3) Melakukan peneraan/kalibrasi peralatan kesehatan
4) Pembuatan SOP untuk pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, dan
kalibrasi terhadap peralatan kesehatan
b. Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian peralatan kerja terhadap pekerja:
1) Melakukan identifikasi dan penilaian resiko ergonomic terhadap peralatan
kerja dan pekerja
2) Membuat program, melaksanakan kegiatan, evaluasi dan pengandalian
resiko ergonomic
c. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja:
1) Manajemen harus menyediakan dan menyiapkan lingkungan kerja yang
memenuhi syarat fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan psikososial
2) Pemantauan/pengukuran terhadap factor fisik, kimia, biologi, ergonomi,
dan psikososial secara rutin dan berkala
3) Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi untuk memperbaiki
lingkungan kerja
d. Pembinaan dan pengawasan terhadap sanitsi air:
Manajemen harus menyediakan, memelihara, mengawasi sarana dan
prasarana sanitair, yang memenuhi syarat yang meliputi:
1) Penyehatan makanan dan minuman
2) Penyehatan air
3) Penyehatan tempat pencucian
4) Penanganan sampah dan limbah
5) Pengendalian serangga dan tikus
6) Sterilisasi dan disinfeksi
7) Perlindungan radiasi
8) Upaya penyuluhan kesehatan lingkungan
e. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan keselamatan kerja:
1) Pembuatan rambu-rambu arah dan tanda-tanda keselamatan
2) Penyediaan peralatan keselamatan kerja dan Alat Pelindung Diri (APD)
3) Membuat SOP peralatan keselamatan kerja dan APD
4) Melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap kepatuhan pengguanaan
peralatan keselamatan dan APD
f. Pelatihan/penyuluhan keselamatan kerja untuk semua pekerja:
1) Sosialisasi dan penyuluhan keselamatan kerja bagi seluruh pekerja
2) Melaksanaan pelatihan dan sertifikasi K3RS kepada petugas K3RS
g. Member rekomendasi/masukan mengenai perencanaan, pembuatan tempat
kerja, dan pemilihan alat serta pengadaannya terkait keselamatan/keamanan:
1) Melibatkan petugas K3RS di dalam perecanaan, pembuatan, pemilihan
serta pengadaan sarana, prasarana, dan peralatan keselamatan kerja
2) Membuat evaluasi dan rekomendasi terhadap kondisi sarana, prasarana,
dan peralatan keselamatan kerja
h. Membuat sistem pelaporan kejadian dan tindak lanjutnya
1) Membuat alur pelaporan kejadian nyaris celaka dan celaka
2) Membuat SOP pelaporan, penanganan dan tindak lanjut kejadian nyaris
celaka (near miss) dan celaka
i. Pembinaan dan pengawasan Managemen Sistem Penanggulangan Kebakaran
(MSPK)
1) Manajemen menyediakan sarana dan prasarana pencegahan dan
penanggulangan kebakaran
2) Membuat tim penanggulangan kebakaran
3) Membuat SOP
4) Melakukan sosialisasi dan pelatihan pencegahan dan penanggulangan
kebakaran
5) Melakukan audit internal terhadap sistem pencegahan dan penanggulangan
kebakaran
j. Membuat evaluasi, pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan keselamatan
kerja yang disampaikan kepada direktur RS dan unit tekhnis terkait di wilayah
kerja RS:
1) Data sarana, prasarana, dan peralatan keselamatan kerja
2) Data perizinan
3) Data kegiatan pemantauan keselamatan kerja
4) Data pelatihan dan sertifikasi
5) Data petugas kesehatan RS yang berpendidikan formal kesehatan kerja,
sudah dilatih kesehatan dan keselamatan kerja dan sudah dilatih tentang
diagnosis PAK
6) Data kejadian nyaris celaka (near miss) dan celaka
7) Data kegiatan pemantauan kesehatan lingkungan kerja

2. Standar Pelayanan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit

Setiap Rumah Sakit wajib melaksanakan pelayanan kesehatan kerja seperti


tercantum pada pasal 23 dalam UU Kesehatan No. 22 tahun 1992 dan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 03/men/1982 tentang pelayanan
kesehatan kerja. Adapun bentuk pelayanan kesehatan kerja yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja bagi pekerja:
1) Pemeriksaan fisik
2) Pemeriksaan penunjang dasar (foto thorak, laboratorium rutin, EKG)
3) Pemeriksaan khusus sesuai dengan jenis pekerjaannya
b. Melaksanakan pendidikan dan penyuluhan/pelatihan tentang kesehatan kerja
dan memberikan bantuan kepada pekerja di Rumah Sakit dalam penyesuaian
diri baik fisik maupun mental terhadap pekerjaannya. Yang diperlukan antara
lain:
1) Informasi umum RS dan fasilitas atau sarana yang terkait dengan K3
2) Informasi tentang resiko dan bahaya khusus di tempat kerjanya
3) SOP kerja, SOP peralatan, SOP pengguanaan Alat Pelindung Diri dan
kewajibannya
4) Orientasi K3 di tempat kerja
5) Melaksanakan pendidikan, pelatihan, ataupun promosi/penyuluhan
kesehatan kerja secara berkala dan berkesinambungan sesuai kebutuhan
dalam rangka menciptakan budaya K3

c. Melakukan pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus sesuai dengan


pajanan di RS:
6) Setiap pekerja RS wajib mendapat pemeriksaan berkala minimal setahun
sekali
7) Sedangkan untuk pemeriksaan khusus disesuaikan dengan jenis dan besar
pajanan serta umur dari pekerja tersebut
8) Adapun jenis pemeriksaan khusus yang perlu dilakukan antara lain sebagai
berikut:
a) Pemeriksaan audiometric untuk pekerja yang terpajan bising
b) Pemeriksaan gambaran darah tepi
c) Melakukan upaya preventif, vaksinasi hepatitis B pada pekerja yang
terpajan produk tubuh manusia
d) Pemeriksaan HBsAG dan HIV untuk pekerja yang berhubungan
dengan darah dan produk tubuh manusia
e) Pemeriksaan fungsi paru untuk pekerja yang terpajan debu

II. Hazard (Bahaya)


a. Definisi
Bahaya (hazard) adalah faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu (bisa
pada barang ataupun suatu kegiatan maupun kondisi). Bahaya ini akan tetap
menjadi bahaya tanpa menimbulkan dampak/ konsekuensi ataupun berkembang
menjadi accident bila tidak ada kontak (exposure) dengan manusia. Proses kontak
antara bahaya dengan manusia ini dapat terjadi melalui tiga mekanisme, yaitu:
1) Manusia yang menghampiri bahaya.
2) Bahaya yang menghampiri manusia melalui proses alamiah.
3) Manusia dan bahaya saling menghampiri.
(HSP, 2011)
b. Jenis bahaya
Berdasarkan jenisnya, bahaya dapat diklasifikasikan atas:
1) Primary Hazards
a) Bahaya fisik, misalnya yang berkaitan dengan peralatan seperti bahaya
listrik.
b) Bahaya kimia, misalnya yang berkaitan dengan material/ bahan seperti
antiseptik, aerosol, insektisida, dan lain-lain.
c) Bahaya biologi, misalnya yang berkaitan dengan mahluk hidup yang
berada di lingkungan kerja seperti virus dan bakteri.
d) Bahaya psikososial, misalnya yang berkaitan aspek sosial psikologis
maupun organisasi pada pekerjaan dan lingkungan kerja yang dapat
memberi dampak pada aspek fisik dan mental pekrja. Seperti misalnya
pola kerja yang tak beraturan, waktu kerja yang diluar waktu normal,
beban kerja yang melebihi kapasitas mental, tugas yang tidak berfariasi,
suasana lingkungan kerja yang terpisah atau terlalu ramai dll sebagainya
(HSP, 2011)
2) Secondary hazard (bahaya sekunder)
Secondary hazard atau disebut juga bahaya sekunder adalah bahaya yang
muncul sebagai akibat terjadinya interaksi antara komponen-komponen pekerjaan
(yang juga bisa berfungsi sebagai sumber primary hazard). Interaksi ini sering
kita sebut sebagai pekerjaan/ sistem kerja (HSP, 2011).

c. Physical Hazard (Bahaya Fisik)


1) Definisi
Bahaya fisik merupakan potensi bahaya yang dapat menyebabkan
gangguan – gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar secara terus
menerus oleh faktor fisik. Faktor fisik adalah faktor di dalam tempat kerja yang
bersifat fisika antara lain kebisingan, penerangan, getaran, iklim kerja, gelombang
mikro dan sinar ultra ungu. Faktor – faktor ini mungkin berasal dari bagian
tertentu yang dihasilkan dari proses produksi atau produk samping yang tidak
diinginkan (Nusantara Traisser, 2018).

2) Kebisingan
a) Definisi
Bising adalah Suara atau Bunyi yang timbul dengan tidak di
kehendaki yang memiliki sifat untuk mengganggu dan menurukan daya
tangkap suara pada pendengaran orang lain (WHS dalam Nusantara
Traisser, 2018).
b) Cara Telinga Manusia Mendengar
Getaran, menimbulkan gelombang bunyi yang kemudian ditangkap
oleh daun telinga lalu masuk dalam liang telinga kemudian menggetarkan
gelombang telinga dan diubah menjadi gelombang mekanik. Pada bagian
telinga terdapat tulang pendengaran di telinga tengah: malleus, incus, dan
stapes. Gendang telinga menggetarkan tulang pendengaran dan kemudian
meneruskannya ke telinga dalam. Getaran Cairan di dalam koklea/rumah
siput merangsang sel-sel rambut menghasilkan impuls bio elektrik,Impuls
listrik dari sel-sel rambut diteruskan ke otak oleh syaraf pendengaran,
Di otak, impuls dari kedua telinga tersebut diartikan sebagai suara
(Nusantara Traisser, 2018).
c) Berbagai Macam Jenis Kebisingan
• Bising Kontinyu
Merupakan bising di mana fluktuasi dari intensitasnya tidak lebih
dari 6 dB dan tidak putus – putus. Bising Kontinyu dibagi menjadi 2
(da) yaitu :
Wide Spectrum adalah bising dengan spektrum frekuensi yang luas.
Bising ini relatif tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk periode
0.5 detik berturut-turut : Suara kipas angin, mesin, dll
Norrow Spectrum adalah bising ini juga relatif tetap, akan tetapi
hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (frekuensi 500, 1000,
4000) misalnya gergaji sirkuler, katup gas
a) Bising Intermitten (Putus – Putus)
Yaitu bising yang berlangsung secara tidak terus-menerus,
melainkan ada periode relatif tenang, misalnya lalu lintas, kendaraan,
kapal terbang, kereta api .
b) Bising Impulsif (Mendadak)
Yaitu jenis bising yang memiliki perubahan intensitas suara
melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan
pendengarnya seperti suara tembakan suara ledakan mercon, meriam.
c) Bising Impulsif Continue
Sama dengan bising impulsif, hanya bising ini terjadi berulang-
ulang, misalnya mesin tempa.
d) Jenis Pengaruh / Gangguan Kebisingan Pada Pekerja
Gangguan Psikologis
Gangguan Fisiologis
Gangguan Pada Komunikasi
Gangguan Pada Bagian Pendengaran
e) Proteksi Terhadap Bising
Pada bagian ini kita akan membahas tentang cara bagaimana agar
kita bisa mengurangi resiko dari kebisingan yang terjadi pada area kerja,
penjelasan ini akan dibagi menjadi 3 bagian:
Sumber
Medium
Pekerja
d) Pada Sumber:
Mengganti peralatan yang menjadi sumber bising dengan yang
lebih tenang.
Memasang peredam pada sumber.
Mengisolir sumber bising
e) Pada Medium:
Menambah jarak antara orang dengansumber.
Mengurangi durasi paparan
Memasang barrier
f) Pada Pekerja:
Menggunakan pelindung pendengaran pada pekerja di area bising
Pelindung pendengaran di tempat kerja berupa ear plug atau ear
muff.

d. Unsafe action
1) Definisi
Unsafe Action merupakan tindakan manusia yang tidak
mengindahkan faktor – faktor penyelamatan sehingga dapat menyebabkan
kecelakaan kerja (Dewi, 2013).
2) Perilaku/ Perbuatan Berbahaya (Unsafe Action)
Adapun untuk Perilaku adalah perilaku/ Perbuatan Berbahaya
(Unsafe Action) antara lain (Dewi, 2013):
a) Melakukan tindakan tanpa mempunyai kewenangan
b) Menjalankan Pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahliannya
c) Lalai menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) atau hanya berpura-pura
d) Mengangkut beban yang berlebihan
e) Bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja.
f) Mengambil posisi pada tempat yang berbahaya
g) Lalai memberikan peringatan atau lupa mengamankan tempat kerja
h) Bersenda gurau tidak pada tempatnya
i) Memaksakan diri untuk bekerja walaupun sakit
j) Merancang /memasang peralatan tanpa pengaman
k) Sikap tubuh (Faktor Ergonomi) yang tidak tepat
(Dewi, 2013)
3) Infeksi Nosokomial
a) Definisi
Infeksi nosokomial adalah istilah yang merujuk pada suatu infeksi
yang berkembang di lingkungan rumah sakit. Artinya, seseorang
dikatakan terkena infeksi nosokomial apabila penularannya didapat
ketika berada di rumah sakit. Termasuk juga infeksi yang terjadi di
rumah sakit dengan gejala yang baru muncul saat pasien pulang ke
rumah, dan infeksi yang terjadi pada pekerja di rumah sakit.
Beberapa penyakit yang paling sering terjadi akibat infeksi
nosokomial adalah:
Infeksi aliran darah primer (IADP).
Pneumonia.
Infeksi saluran kemih (ISK).
Infeksi luka operasi (ILO).
b) Penyebab dan Faktor Risiko Infeksi Nosokomial
Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dapat terkena infeksi
nosokomial adalah:
Patogen (bakteri, jamur, virus, parasit)
Jumlah dan virulensi (kekuatan) bakteri yang tinggi, serta
resistensi bakteri terhadap antibiotik dapat meningkatkan risiko
terjadinya infeksi nosokomial. Umumnya, infeksi nosokomial
disebabkan oleh bakteri yang ada di rumah sakit. Bakteri tersebut
bisa didapat dari orang lain yang ada di rumah sakit, bakteri yang
menjadi flora normal (bakteri yang secara normal ada di dalam tubuh
dan pada keadaan normal tidak menyebabkan gangguan) orang itu
sendiri, atau bakteri yang mengontaminasi lingkungan dan alat-alat
di rumah sakit. Selain bakteri, jamur dan virus atau parasit juga dapat
menjadi penyebab infeksi nosokomial.Yang dimaksud dengan
bakteri yang resisten adalah ketika antibiotik menjadi kurang efektif
untuk membunuh bakteri tersebut. Hal ini disebabkan oleh
penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan anjuran dokter.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan mengakibatkan bakteri
yang ada di dalam tubuh manusia berubah karakter dan menjadi
tahan terhadap antibiotik. Rumah sakit merupakan tempat beragam
jenis pasien, sehingga bakteri yang resisten tersebut dapat menyebar
di lingkungan rumah sakit dan akan lebih sulit untuk ditangani bila
menjangkiti seseorang.
Kondisi Pasien
Selain bakteri, kondisi dari pasien tersebut juga memengaruhi
dapat atau tidaknya terkena infeksi nosokomial. Beberapa kondisi
pasien yang membuat lebih mudah terserang infeksi nosokomial:
Usia
Pasien lansia (usia di atas 70 tahun) dan bayi lebih mudah
terserang infeksi nosokomial.
Daya tahan tubuh dan penyakit yang dimiliki.
Pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes, gagal ginjal,
dan kanker meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi
nosokomial. Keadaan akut seperti koma, gagal ginjal akut, cedera
berat (seperti habis kecelakaan atau luka bakar), dan syok juga
berkontribusi dalam meningkatkan risiko infeksi nosokomial.
Kondisi yang mengakibatkan daya tahan tubuh turun seperti pada
penyakit HIV/AIDS, malnutrisi, dan menggunakan obat-obatan yang
dapat menurunkan daya tahan tubuh.
(misalnya: immnunosuppresant, kemoterapi) akan meningkatkan
risiko terkena infeksi nosokomial.
Prosedur yang dilakukan terhadap pasien
Prosedur seperti tindakan operasi, pemasangan alat bantu
napas (ventilator), endoskopi, atau kateter meningkatkan risiko
seseorang untuk terkena infeksi nosokomial melalui kontaminasi
langsung dengan alat yang masuk ke dalam tubuh.
Faktor Lingkungan
Lingkungan rumah sakit yang padat, kegiatan memindahkan
pasien dari satu unit ke unit yang lain, dan penempatan pasien
dengan kondisi yang mudah terserang infeksi nosokomial (misalnya
pada ruang perawatan intensif, ruang perawatan bayi, ruang
perawatan luka bakar) di satu tempat dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial. Lamanya waktu
perawatan di rumah sakit juga semakin meningkatkan risiko terkena
penyakit nosokomial.
c) Pencegahan Infeksi Nosokomial
Langkah-langkah pencegahan infeksi nosokomial menjadi
tanggung jawab seluruh orang yang ada di rumah sakit termasuk
petugas kesehatan, pasien dan orang yang berkunjung. Beberapa
langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi ini
adalah:
Cuci tangan
Tangan merupakan media yang paling baik bagi kuman untuk
berpindah. Oleh karena itu penting bagi seluruh orang yang berada di
rumah sakit untuk mencuci tangan dengan cara dan waktu yang
tepat. Terdapat lima saat yang penting untuk melakukan cuci tangan:
Sebelum memegang pasien.
Sebelum melakukan prosedur kepada pasien.
Setelah
telah terpapar dengan cairan tubuh (misalnya darah, urin, atau
feses).
Setelah menyentuh pasien.
Setelah menyentuh barang-barang
barang barang di sekitar pasien.
Menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit
Kebersihan lingkungan rumah sakit dilakukan dengan cara
membersihkan lingkungan rumah sakit dengan menggunakan cairan
membersihkan
pembersih atau disinfektan dengan frekuensi 2-3 2 3 kali per hari untuk
lantai dan 2 minggu sekali untuk dinding.
Penggunaan alat dan prosedur
Menggunakan alat atau selang yang menempel pada tubuh
seperti alat
alat bantu napas atau kateter urine, serta melakukan tindakan
medis lainnya sesuai dengan indikasi (tepat guna).
Penempatan pasien di ruang isolasi
Pasien dengan daya tahan tubuh yang rendah atau pasien yang
berpotensi untuk menularkan penyakit diharuskan untuk
unt ditempatkan
di ruang isolasi.
Mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP)
Bagi staf rumah sakit penting untuk mengikuti SOP setiap
melakukan tindakan seperti menggunakan pelindung standar seperti
sarung tangan, masker, atau perlengkapan lain yang dianjurkan.
dianj
(Marianty, 2017)

III. Standar Prosedur Operasional Tindakan Keperawatan Rumah Sakit


Bhayangkara Palembang
a. SPO Praktek Menyuntik Dengan Aman
RS. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (S P O)
BHAYANGKARA PRAKTEK MENYUNTIK AMAN
PALEMBANG

NOMOR NO. REVISI HALAMAN


B/SPO/98/I/2017
0 1/2
Jl. Jendral Sudirman
KM. 4,5 Palembang
Telp : (0711) 414855
TANGGAL TERBIT Disahkan oleh
STANDAR KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG
PROSEDUR
OPERASIONAL
2 JANUARI 2017
Praktek menyuntik aman adalah sutau tindakan insersi
yang di lakukan dokter atau perawat kepada pasien
PENGERTIAN
dengan menjaga keamanan pasien dan dokter maupun
perawat yang melakukan insersi.
TUJUAN 1. Untuk mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi
dan terapi
2. Untuk melindungi dokter atau perawat dalam
melakukan insersi agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
3. Untuk mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah
sakit dengan meningkatkan kewaspadaan standar.
Keputusan kepala Rumah Sakit Bhayangkara Palembang
KEBIJAKAN
Nomor Kep/ 188/ I/ 2017
1. Lakukan kebersihan tangan
2. Gunakan APD sesuai indikasi (sarung tangan sekali
pakai yang tidak steril)
3. Lakukan desinfeksi pada area infeksi.
4. Pakai jarum yang steril sekali pakai pada setiap
suntikan untuk mencegah kontaminasi pada peralatan
dan terapi.
5. Bila memungkinkan sekali pakai vial walaupun
multidose.
6. Tidak diperbolehkan menggunakan jarum atau spuit
yang dipakai ulang untuk mengambil obat dalam vial
PROSEDUR multidose karena dapat menimbulkan kontaminasi
mikroba yang dapat menyebar saat obat dipakai untuk
pasien lain.
7. Lakukan prinsip pemberian obat dengan 7 benar.
8. Lakukan insersi sesuai petunjuk pemberian (IM, IV,
SC, IC).
9. Lakukan desinfeksi area setalah insersi.
10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan.
11. Lakukan recaping dengan tehnik one hand (satu
tangan).
12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter
atau perawat yang melakukan insersi.
BHAYANGKARA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (S P O)
PALEMBANG PRAKTEK MENYUNTIK AMAN

NOMOR NO. REVISI HALAMAN


B/SPO/98/I/2017
0 2/2
Jl. Jendral Sudirman
KM. 4,5 Palembang
Telp : (0711) 414855
PROSEDUR 13. Lepas APD
14. Lakukan kebersihan tangan
15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada daftar
pemberian terapi.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat jalan
4. Instlasi kamar Operasi
5. Instalasi Anestesi dan Reanimasi
6. Intersive Care Unit
7. Unit Haemodialisa

b. SPO Pemberian Obat Intravena Melalui Intravena Chateter


RS. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (S P O)
BHAYANGKARA PEMBERIAN OBAT INTRAVENA MELALUI
PALEMBANG
INTRAVENA CHATETER

NOMOR NO. REVISI HALAMAN


B/SPO/39/I/2017
1 1/1
Jl. Jendral Sudirman
KM. 4,5 Palembang
Telp : (0711) 414855
TANGGAL TERBIT Disahkan oleh
STANDAR KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG
PROSEDUR
OPERASIONAL
2 JANUARI 2017
Suatu tindakan keperawatan memasukkan obat melalui
PENGERTIAN
intravena chateter.
Memasukkan obat melaui selang intravena berguna untuk
TUJUAN mempercepat reaksi karena obat langsung masuk
keperedaran darah.
Keputusan kepala Rumah Sakit Bhayangkara Palembang
KEBIJAKAN Nomor Kep/ 188/ I/ 2017 tentang kebijakan pemberian
obat melalui intravena chateter.
a. Persiapan alat :
Baki berisi
1. Spuit sesuai ukuran
2. Obat sesuai program medis
3. Sarung tangan dan masker
4. Kapas alcohol
5. Aqua steril
6. Buku petunjuk injeksi
PROSEDUR
b. Pelaksanaan :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan.
2. Cuci tangan.
3. Periksa identitas pasien.
4. Pakai sarung tangan dan masker.
5. Bila obat dalam bentuk bubuk larutka dahulu
dengan cairan aquades.
6. Ambil obat dengan menggunakan spuit sesuai
dosis.
7. Cari tempat penyuntikan pada selang
selan infus
8. Lakukan desinfeksi dengan kapas alcohol pada
daerah tempat penyuntikan.
9. Lakukan penyuntikan dengan menusukkan jarum
spuit dan masukkan obat perlahan ke dalam
intravena melalui selang infus dalam keadaan
posisi drip diklem.
10. Setelah selsai tarik spuitt masukkan kedalam
bengkok.
11. Lakukan obserevasi terhadap reaksi obat.
12. Bereskan alat-alat
alat dan rapikan pasein.
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. IGD
4. Bidang Keperawatan

c. SPO penggunaan alat pelindung diri


RS. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (S P O)
BHAYANGKARA PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
PALEMBANG

NOMOR NO. REVISI HALAMAN


B/SPO/99/I/2017
0 1/3
Jl. Jendral Sudirman
KM. 4,5 Palembang
Telp : (0711) 414855
TANGGAL TERBIT Disahkan oleh
STANDAR KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG
PROSEDUR
OPERASIONAL
2 JANUARI 2017
Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan
sebagai bahan pencegahan mikroorganisme patogen dari
seseorang ke orang lain yang disebut “carrier
carrier”. Barrier
PENGERTIAN
yang umum digunakan masker, kacamata pelindung,
gaun, apron, sarung tangan, penutup kepala, pelindung
kaki.
Melindungi tenaga kesehatan, pasein, keluarga
TUJUAN pengunjung dan lingkungan dari kemungkinan transmisi
material infeksius.
Keputusan kepala Rumah Sakit Bhayangkara Palembang
KEBIJAKAN Nomor Kep/ 188/ I/ 2017 tentang kebijakan alat
pelindung diri.
PROSEDUR a. Masker N95
Langkah-langkah :
1. Genggam respirator dengan satu tangan, posisikan
sisi depan bagian hidung pada ujung jari-jari,
biarkan tali pengikat menjuntai bebas di bawah
tangan anda.
2. Posisikan respirator dibawah dagu dan sisi untuk
hidung berada diatas.
3. Tariklah tali pengikat respirator yang atas dan
posisikan tali agak tinggi dibelakang kepala diatas
telinga tarik tali pengikat repirator yang bawah
dan posisikan tali dibawah telinga.
4. Letakkan jari-jari kedua tangan anda diatas bagian
hidung yang terbuat dari logam. Tekan sisi logam
tersebut (gunakan dau jari dari masing-masing
tangan) mengikuti bentuk hidung jangan menekan
respirator dengan satu tangan karena dapat
mengakibatkan respirator bekerja kurang efektif.
5. Tutup bagian depan respirator dengan kedua
tangan dan hati-hati agar posisi repirator tidak
berubah.

b. Masker biasa :
Langkah-langkah pemasangan :
1. Erat tali atau karet elastis pada bagian tengah
kepala dari leher
2. Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada
batang hidung
3. Paskan dengan erat pada wajah dan dibawah dagu
sehingga melekat dengan baik
4. Periksa ulang pengepasan masker
Langkah-langkah melepaskan :
1. Jangan sentuh bagian depan masker anda karena
telah terkontaminasi
2. Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali
atau karet bagian atas
3. Buang ketempat limbah infeksius

c. Pemakaian kacamata pelindung :


Pasang pada wajah dan mata dan disesuaikan agar pas.
Langkah-langkah melepaskan :
1. Bagian luar kacamata atau pelindung wajah telah
terkontaminasi
2. Saat melepasnya pegang karet atau gagang
kacamata
3. Letakkan diwadah yang telah disediakan untuk
diproses ulang atau dalam tempat limbah infeksius
d. Pemakaian gaun / apron :
Langkah-langkah pemasangan :
1. Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut,
lengan hingga bagian pergelangan tangan dan
selubungkan kebelakang punggung
2. Ikat dibagian belakang leher dan pinggang
Langkah-langkah melepaskan :
1. Bagian depan gaun dan lengan gaun pelindung
telah terkontaminasi
2. Lepas tali
3. Tarik dari leher dan bahu dengan memegang
bagain dalam gaun pelindung saja
4. Balik gaun pelindung
5. Lipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan
diwadah yang telah disediakan untuk diproses
ulang atau buang ditempat limbah infeksius

e. Pemakaian sarung tangan :


Langkah-langkah pemasangan :
1. Buka pembungkus sarung tangan dengan hati-hati,
pilih yang sesuai ukuran.
2. Jika harus mempertahankan prinsip-prinsip steril
tindakan sarung tangan terkontaminasi objek tidak
steril.
3. Jari telunjuk dan ibu jari non dominan membuka
lipatan sarung tangan bagian atas dan masukkan
tangan non dominan dengan posisi terlentang,
masukkan jari secara pelan-pelan.
4. Untuk memakai sarung tangan sebelah kiri
gunakan empat jari tangan dominan, masukkan
dalam lipatan sarung tangan (bagian luar), segera
masukkan tangan non dominan secara perlahan-
lahan.
Langkah-langkah melepaskan :
1. Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah
terkontaminasi
2. Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung
tangan lainnya, lepaskan
3. Pegang sarung tangan yang telah dilepaskan
dengan menggunakan tangan yang masih
memakai sarung tangan
4. Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai
sarung tangan dibawah sarung tangan yang belum
dilepas dipergelangan tangan
5. Lepaskan sarung tangan diatas sarung tangan
pertamabuang sarung tangan ditempat limbah
infeksius
6. Cuci tangan sesuai prosedur
f. Pemakain penutup kepala :
Langkah-langkah :
1. Pakailah pelindung kepala sesuai ukuran
sehingga menutup semua rambut
2. Lepaskan penutup kepala dan langsung
dibuang ketempat sampah
g. Pemakaian pelindung kaki :
Langkah-langkah :
1. Gunakan sepatu karet atau plastik yang
menutupi seluruh ujung dan telapak kaki bisa
digunakan sepatu bootdari bahan kulit.
2. Sepatu harus bersih.
3. Harus selalu digunakan didalam kamar operasi
dan tidak boleh dipakai keluar, tidak
dianjurkan memakai, sendal, sepatu yang
terbuka, dan telanjang kaki.
1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 4. Instalasi Kamar Operasi
5. Instalasi Anestesi dan reanimasi
6. Instalasi Farmasi
7. Hemodialisa
SATUAN ACARA FOCUS GROUP DISCUSSION
(FGD)

Topik : Penanggulangan Hazard Fisik (Kebisingan) dan Unsafe


Action
Materi : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
Hari/Tanggal : Rabu / 4 Desember 2019
Tempat : Nurse-Station Ruang Suparto (POS 1)
Sasaran : Perawat di Ruang Suparto (POS 1)

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melaporkan Hazard (bahaya) yang ditemukan saat melakukan
identifikasi hazard di Ruang Suparto (POS 1) RS. Bhayangkara
palembang.
2. Tujuan Khusus
a) Memberikan saran atau rekomendasi pencegahan dan penanggulangan
terhadap hazard ditemukan di Ruang Suparto (POS 1) RS.
Bhayangkara Palembang.
b) Memberikan saran atau rekomendasi pencegahan dan penanggulangan
unsafe action yang berhasil ditemukan di Ruang Suparto (POS 1) RS.
Bhayangkara Palembang.

B. Pelaksanaan Kegiatan

Tahap
No Waktu Kegiatan FGD Kegiatan Peserta
Kegiatan
1 Pendahuluan 5 menit Memberi salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri dan
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
kegiatan
Menjelaskan masalah
yang ditemukan
2 Pelaksanaan 10 menit Menjelaskan latar Melihat dan
belakang mendengarkan
Menjelaskan tentang
hasil identifikasi
hazard dan unsafe
action yang ditemukan
di Ruang Suparto
(POS 1)
3 Evaluasi 10 menit Diskusi:
Menyampaikan Tupen Memperhatikan dan
dan Tupan dari tukar pikiran.
masing-masing
masalah yang
didapatkan dari hasil
identifikasi
4 Penutup 5 menit Menyampaikan Menjawab salam
kesimpulan dan saran
Salam penutup

C. Metode
- Diskusi
- Tukar pikiran

D. Media dan Alat


- Proposal FGD
- Hasil Identifikasi Hazard dan Sasaran Keselamatan Pasien
- Analisa SWOT dan POA
- Laptop
- Leaflet
- Absensi Kehadiran Audience FGD
- Snack

E. Pengorganisasian
Moderator : Juairia, S.kep
Penyaji : Beny Pratama Putra, S.Kep
Notulen : Messi Saputri, S.Kep
Dokumentasi : Atikasari, S.kep
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil identifikasi hazard dan sasaran keselamatan pasien
menyangkut Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS) RS.
Bhayangkara Palembang didapatkan kesimpulan sebagai berikut.
1. Masih ditemukannya bahaya kerja (hazard) di lingkungan Ruangan Suparto
(POS 1) yaitu :
Ditemukannya hazard fisik berupa kebisingan yang datang dari arah
lahan pembangunan di RS bhayangkara lokasi tepatnya berada didepan
Ruang Suparto (Nurse-Station dan ruang perawatan), dimana kebisingan
ini dapat menganggu konsentrasi kerja dari pegawai.
Ditemukannya tindakan yang tidak aman (unsafe action) dari perawat
Ruang Suparto (POS 1) RS bhayangkara yaitu, tidak menggunakan APD
saat melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan SPO / SOP
tindakan keperawatan yang ada Ruangan Suparto (POS 1).
2. Tercukupi atau lebihnya presentase penilaian dari pada nilai Patient Safety
yang didapatkan dari pembagian Quisioner Sasaran Keselamatan Pasien
kepada perawat yang dinas di Ruangan Suparto (POS 1), yaitu :
Identifikasi pasien didapati dengan hasil : 86,11 % masuk dalam kategori
baik.
Komunikasi efektif didapati dengan hasil: 93,21 % masuk dalam kategori
baik.
Keamanan obat didapati dengan hasil: 85,27% masuk dalam kategori
baik.
Tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi didapati dengan hasil :
92,12 % masuk dalam kategori baik.
Pengurangan resiko infeksi didapati dengan hasil : 80,95% masuk dalam
kategori baik.
Pengurangan resiko pasien jatuh didapati dengan hasil : 91,11% masuk
dalam kategori baik.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengalaman dan pengetahuan perawat di
Ruangan Suparto (POS 1) masuk dalam kategori baik.

B. Saran
1. Untuk perawat ruangan
Gunakanlah selalu APD dalam tindakan apa pun dan saling
mengingatkanlah satu sama lain sesama rekan perawat untuk selalu
menggunakan APD khususnya saat melakukan tindakan yang
berhubungan dengan pasien, demi terhindar serta tercegahnya dari infeksi
nosokomial, dan penyakit akibat kerja.
Tingkatkan dan pertahankanlah pengetahuan dan pengalaman tentang
Patient Safety (Sasaran Keselamatan Pasien).
Tutuplah pintu ruangan rapat-rapat agar terhindar dari kebisingan selama
proses pembangunan dilakukan
2. Untuk pihak rumah sakit
Sosialiasikan kepada seluruh perawat RS. Bhayangkara Palembang
tentang pentingya penggunaan APD dalam setiap tindakan keperawatan,
dan berikanlah reward pada perawat yang melakukan setiap tindakan
keperawatan dan prosedur kerja lainnya yang sesuai dengan SPO / SOP
yang ada pada Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Berikanlah Ear Plug kepada petugas di Ruang Suparto (POS 1) untuk
pencegahan dan penanggulangan jika proses pembangunan masih lama.
3. Bagi CO-Ners Bina Husada
Untuk pedoman dan pembelajaran kedepannya jika suatu saat nanti
terjun dalam pengabdian kepada masyarakat dalam bidang keperawatan.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
PROGRAM PORFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
CO-NERS BINA HUSADA

Palembang, 02 Desember 2019


Perihal : Undangan FGD (Focus Group Kepada, Yth :
Diskusi ) Petugas Ruang Suparto (POS 1)
Di Rumah Sakit Bhayangkara
Palembang

Sehubungan dengan proses berjalannya Mata Kuliah Stase Keperawatan K3RS di


RS Bhayangkara Palembang, kami Co-Ners Bina Husada Palembang telah
melakukan Identifikasi Hazard dan Sasaran Keselamatan Pasien melalui inspeksi
(pengamatan) ruangan dan perawat, serta pembagian quisioner kepada petugas
perawat Ruang Suparto (POS 1), dan kemudian didapati hasil dari proses
identifikasi tersebut.

Dengan ini kami Co-Ners Bina Husada mengundang Bapak-bapak dan Ibu-ibu
serta Saudara-saudari sekalian untuk menghadiri FGD yang akan dilaksanakan
pada:

Hari / Tanggal : Rabu / 4 Desember 2019


Tempat : Nurse-Station Ruang Suparto (POS 1)
Pukul : 09.00 WIB
Acara : Pemaparan hasil temuan Identifikasi Hazard pada Ruangan
Suparto (POS 1) dan Hasil Presentase Sasaran Keselamatan
pasien.

Demikian undangan ini kami sampaikan kiranya Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-


saudari sekalian dapat menghadiri FGD yang akan kami laksanakan. Atas
perhatian, dukungan, dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih. Dan kami
nantikan kehadirannya.

Dengan hormat,

Co-Ners Bina Husada


CEKLIST IDENTIFIKASI HAZARD PENGALAMAN BELAJAR KLINIK PROGRAM PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIK BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

I. DATA UMUM
a. Nama Ruangan : Ruang Suparto (POS 1)
b. Denah Tempat Kerja : VVIP C KAMAR KAMAR KAMAR KAMAR KAMAR KAMAR KAMAR KAMAR
NURSE PRESIDENT VVIP A VIP F VIP E VIP D VIP C VIP B VIP A
STATION SUIT

JALAN UTAMA DEPAN RUANG SUPARTO (POS 1) SEBAGAI JALUR EVAKUASI

AREA PEMBANGUNAN
L
E LEMARI
KRAN SOFA OBAT
M
AIR TOILET A
R MEJA KERJA
I
KAMAR A
MANDI R
S BAGIAN DALAM
I P
P
RUANGAN VVIP C I
B ARSIP SEBAGAI NURSE N
A STATION T
MEJA KERJA U
R P SEMENTARA
A O
N S L
K A
G 1 E
U
2 LEMARI ARSIP M R
WASTAFEL L O
PERAWAT
K A S
B SOFA
BARANG2 TEMPAT I
A A R
POS 1 S APD P
T I
c. Data Pegawai
Jumlah Total Seluruh Pegawai Ruangan : 10 Orang
Pegawai Wanita : 9 Orang
Pegawai Laki-laki : 1 Orang
d. Hari Kerja
Shift Kerja: BULAN NOVEMBER 2019
Inisial Tanggal Dinas
Pegawai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Ny. S P L L M M P P P P P L L P P P P P L L P P P P P

Ny. A P M L P P P P P L L P S M L S S M L S S S M L S M L P P S

Ny. L M L P S M L S M L S M L P P P M L P M L P P M L S M L M L

Ny. T S M L P P P P P L L P P S M L P S M L P P S S L S S S M L

Tn. R L S M L S M L M L M L S M L S P/S M L P M L S M L L S M L S

Ny. Ro M L P M L S S S S P P P P P P L L S S M L P P M L P S S M

Ny. Ra S M L S M L M L P/S M L M L S M L S M L P S M L P P M L P P

Ny. No P P M L S M D S M L M L S S M L P P P S M L P S M L M L M

Ny. Nu L P S M L S M L M L S M L M L M L S M L M L S M L P P S P

Ny. I CUTI MELAHIRKAN

Ket : P : Pagi
S : Sore
M : Malam
L : Libur Dinas
e. Lain-lain :
Nurse-Station saat ini dialihkan sementara karena RS. Bhayangkara dalam tahap pembangunan, Ruang Nurse-Station saat ini
berada di ruang pewaratan rawat inap pasien kamar VVIP C berstatus sementara sampai pembangunan RS Bhayangkara
selesai dilakukan.

II. PROSES KERJA PROSEDUR KERJA


a. Fungsi ruangan di tempat kerja
PERAWAT/PETUGAS JAGA MELAKUKAN OPERAN MENINGGALKAN RUANGAN
DATANG MASUK RUANGAN (PERGANTIAN SHIFT)
ALAT DAN PASIEN
DIDALAM RUANGAN

OPERAN PASIEN
MEMPERSIAPKAN DENGAN PENGECEKAN
TERAPHY DAN KEMBALI KERUANGAN LANGSUNG KE KAMAR
BERJAGA DIRUANGAN MERENCANAKAN PERAWATAN PASIEN
TINDAKAN YANG AKAN
DIBERIKAN KEPADA
PASIEN DIDALAM
RUANGAN

MEMBERIKAN TERAPHY DAN MENULIS LAPORAN


TINDAKAN YANG TELAH PERKEMBANGAN PASIEN DI
MENINGGALKAN RUANGAN KEMBALI KERUANGAN
DIRENCANAKAN SAAT MASUK STATUS PASIEN (TERAPHY
WAKTU PERENCANAAN YANG DIBERIKAN DAN
HASIL PENGUKURAN TTV
PASIEN) DIDALAM
RUANGAN

MELAKUKAN OPERAN
PERAWAT/PETUGAS JAGA (PERGANTIAN SHIFT)
PULANG ALAT DAN PASIEN
DIDALAM RUANGAN
b. Macam kerja / cara kerja
Melaksanakan program orientasi kepada pasien
PERAWAT MELAKUKAN PERAWAT PERAWAT MENJELASKAN PERAWAT
OREINTASI DIRI KEPADA MEMBERITAHUKAN FASILITAS YANG TERSEDIA MEMBERITAHUKAN
PASIEN KEADAAN DAN LETAK DAN CARA JADWAL RUTIN DIRUANGAN
RUANGAN, WAKTU PENGGUNAANNYA ANTARA LAIN WAKTU
KUNJUNGAN DOKTER, MANDI DAN WAKTU MAKAN
SERTA WATU KUNJUNGAN
KELUARGA/TAMU

Identifikasi pasien dengan menggunakan gelang identifikasi pasien

PERSIAPAN PENAMPILAN PETUGAS MENGUCAPKAN PETUGAS MENJELASKAN MAKSUD


PERAWAT DAN ALAT-ALAT SALAM MEMPERKENALKAN DIRI DAN TUJUAN PEMASANGAN
GELANG IDENTITIAS

PETUGAS KEMUDIAN
MENGUCAPKAN TERIMA MEMASANG GELANG
KASIH DAN SEMOGA LEKAS MERAPIKAN ALAT-ALAT
IDENTITIAS PASIEN
SEMBUH

Pemasangan infus
PERSIAPAN ALAT MEMBERIKAN PENJELASAN PERAWAT CUCI TANGAN DEKATKAN ALAT KEPADA
KEPADA PASIEN TENTANG PASIEN
TINDAKAN YANG
DILAKUKAN

CEK DAN PASANG INFUS


TEKAN VENA YANG AKAN SIAPKAN AREA YANG AKAN PASANG PENGALAS DAN LETAKKAN DI
DITUSUK DIPASANG INFUS STANDAR INFUS
DESINFEKSI AREA YANG TUSUKAN JARUM / LAKUKAN FIKSASI YANNG ATUR TETESAN INFUS
AKAN DITUSUK ABOCATH KUAT

PERAWAT CUCI TANGAN RAPIKAN PASIEN DAN CATAT WAKTU PERHATIKAN REAKSI
BERESKAN ALAT PEMASANGAN, JENIS PASIEN
CAIRAN, UKURAN ABOCATH,
DAN JUMLAH TETESAN DI
STATUS

Mengukur tekanan darah


PERSIAPAN ALAT MELAKUKAN VERIFIKASI MENCUCI TANGAN DEKATKAN ALAT DEKAT
DATA PASIEN

GULUNG LENGAN BAJU MENEMPATKAN DIRI DI MENGATUR POSISI PASIEN MEMBERIKAN


PASIEN KANAN PASIEN JIKA (SUPINASI) PENJELASAN KEPADA
MEMUNGKINKAN PASIEN TENTANG
TINDAKAN YANG
DILAKUKAN

MEMASANG ALAT MELEPASKAN ALAT UKUR MERAPIKAN PASIEN DAN DOKUMENTASI


PENGUKUR TEKANAN TEKANAN DARAH MENCUCI TANGAN
DARAH DAN MELAKUKAN
PROSEDUR PENGUKURAN
Mengukur suhu badan

PERSIAPAN ALAT MEMPERSIAPKAN PERAWAT CUCI KERINGKAN KETIAK MELAKUKAN


PASIEN TANGAN PASIEN PROSEDUR
MENGGUNAKAN PENGUKURAN SUHU
KASSA TUBUH

DOKUMENTASI PERAWAT CUCI BERSIHKAN BERSIHKAN


TANGAN TERMOMETER TERMOMETER
DENGAN KAPAS MENGGUNAKAN
ALKOHOL TISSUE/ KASSA

Menghitung denyut nadi dan pernapasan


o Mengukur nadi
PERSIAPAN ALAT MEMPERSIAPKAN MENJELASKAN CUCI TANGAN TENTUKAN POSISI
PASIEN PROSEDUR KEPADA ARTERI RADIALIS
PASIEN DENGAN PALPASI

CATAT HASIL CUCI TANGAN HITUNG DENYUT


PENGUKURAN NADI YANG ARTERI
RADIALIS YANG
DIPALPASI

o Mengukur pernapasan
PERSIAPAN ALAT MEMPERSIAPKAN MENJELAKAN CUCI TANGAN ALIHKAN PERHATIAN
PASIEN PROSEDUR KEPADA PASIEN MENATAP KE
PASIEN ATAS

DOKUMENTASI CUCI TANGAN HITUNG FREKUENSI


PERNAPASAN
Pemberian obat per oral
PERSIAPAN ALAT LABELI OBAT SESUAI CUCI TANGAN PERHATIKAN PRINSIP DEKATKAN OBAT
DAN OBAT YANG DENGAN IDENTITAS 6 TEPAT PEMBERIAN KEPADA PASIEN DAN
AKAN DIBERIKAN PASIEN MASUKKAN OBAT JELASKAN KEPADA
KEDALAM KOM PASIEN TENTANG
KECIL OBAT

SETIAP PEMBERIAN TUNGGU SAMPAI


OBAT DICATAT OBAT DITELAN
DISTATUS PASIEN DENGAN HATI-HATI

Skin test
PERSIAPAN ALAT PERSIAPAN PASIEN PERSIAPAN ALAT PERSIAPAN PERAWAT CUCI
PERAWAT TANGAN

BERESKAN ALAT- OBSERVASI REAKSI


ALAT

Pemberian obat melalui intramuskular


PERSIAPAN ALAT MENJELASKAN CUCI TANGAN PERIKSA TEMPAT DESINFEKSI LAKUKAN INJEKSI
DAN OBAT PROSEDUR YANG DAN GUNAKAN YANG AKAN DENGAN KAPAS
AKAN APD DILAKUKAN ALKOHOL
DILAKUKAN PENYUNTIKAN

DOKUMENTASI CUCI TANGAN BERESKAN ALAT SETELAH SELESAI


DAN RAPIKAN TEKAN DAERAH
PASIEN INJEKSI DENGAN
KAPAS ALKOHOL
Pemberian obat intravena
PERSIAPAN ALAT JELASKAN PROSEDUR CUCI TANGAN DAN PASANG PERLAK DAN DESINFEKSI DAERAH
DAN OBAT YANG AKAN GUNAKAN APD TORNIQUET YANG AKAN DI
DILAKUKAN INJEKSI DENGAN
KAPAS ALKOHOL

CUCI TANGAN DAN BERESKAN ALAT DAN TARIK SPUIT DENGAN LAKUKAN ASPIRASI, TUSUKAN JARUM
DOKUMENTASIKAN RAPIKAN PASIEN MENEKAN DAERAH BILA ADA DARAH MASUKKAN
INJEKSI DENGAN LEPASKAN KEDALAM
KAPAS ALKOHOL TORNIQUET, DAN PEMBULUH DARAH
INJEKSIKAN OBAT

Pemberian obat intravena melalui intravena chateter


PERSIAPAN ALAT DAN JELASKAN KEPADA CUCI TANGAN DAN CARI TEMPAT LAKUKAN DESINFEKSI
OBAT PASIEN PROSEDUR GUNAKAN APD PENYUNTIKAN PADA DENGAN KAPAS
YANG AKAN SELANG INFUS ALKOHOL
DILAKSANAKAN

BERESKAN ALAT DAN LAKUKAN INJEKSI


RAPIKAN PASIEN DENGAN DRIP INFUS
DI KLEM
III. FASILITAS KESEHATAN
1. Tempat Sampah : Ada
Dokumentasi :

- Pemisahan limbah padat, cair dan infeksius di RS : Ada


Dokumentasi :
2. Kamar mandi : Ada
Dokumentasi :

3. Tempat Istirahat : Ada


Jumlah : 1 Unit
Dokumentasi :

4. Tempat Cuci Tangan / Wastafel : Ada


Jumlah : 1 Unit
Dokumentasi :
- Ketersediaan Hasil : Cukup
- Kebersihan : Cukup

IV. FASILITAS / ALAT K3


Alat K3 : Ada
: - Masker Fiber / Masker Biasa
Dokumentasi :
- Handscoon / Sarung Tangan
Dokumentasi :

- Helm Pelindung (Safety Helmet) Untuk Evakuasi Bencana Kebakaran


Dokumentasi :
Penyediaan : Tidak ditemukan informasi unit yang mengadakan penyediaan Alat K3

Pendistribusian : Tidak ditemukan informasi unit yang mengadakan pendistribusian Alat K3

Penggunaan : - Masker Fiber / Masker Biasa :


1. Erat tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala dari leher
2. Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung
3. Paskan dengan erat pada wajah dan dibawah dagu sehingga melekat dengan baik
4. Periksa ulang pengepasan masker
(Sumber : Buku Standar Prosedur Operasional Tindakan Keperawatan Rumah Sakit Bhayangkara
Palembang, 2017).
- Handscoon / Sarung Tangan :
1. Buka pembungkus sarung tangan dengan hati-hati, pilih yang sesuai ukuran.
2. Jika harus mempertahankan prinsip-prinsip steril tindakan sarung tangan terkontaminasi objek tidak
steril.
3. Jari telunjuk dan ibu jari non dominan membuka lipatan sarung tangan bagian atas dan masukkan tangan
non dominan dengan posisi terlentang, masukkan jari secara pelan-pelan.
4. Untuk memakai sarung tangan sebelah kiri gunakan empat jari tangan dominan, masukkan dalam lipatan
sarung tangan (bagian luar), segera masukkan tangan non dominan secara perlahan-lahan.
(Sumber : Buku Standar Prosedur Operasional Tindakan Keperawatan Rumah Sakit Bhayangkara
Palembang, 2017)
- Helm Pelindung (Safety Helmet) Untuk Evakuasi Bencana Kebakaran
Tidak ditemukan SOP / SPO Penggunaan Helm pelindung (Safety Helmet) untuk evakuasi bencana
kebakaran di dalam Ruangan Suparto (POS 1) RS. Bhayangkara Palembang.

Pemeliharaan : Tidak ditemukaan SOP / SPO serta informasi tentang pemeliharaan Alat K3 di Ruangan Suparto (POS 1)
RS. Bhayangkara Palembang.
Bukti Dokumentasi Buku SOP / SPO:
V. IDENTIFIKASI PENILAIAN TINGKAT RESIKO DAN PERENCANAAN PENGENDALIAN K3 RUMAH SAKIT
Unit Bagian : Ruang Suparto (POS 1)
No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
1 Hazard fisik :
A. Suhu :
Tidak ditemukan, ruangan - Tidak ada - - Fasilitas yang ada - Jika sewaktu- - Menganjurkan
perawat (Nurse Station) ber resiko yang diruangan sudah waktu AC rusak pihak rumah sakit
AC dan AC dalam keadaan ditimbulkan memenuhi standar dan di pihak rumah sakit untuk
menyala dengan suhu adakan pemeriksaan harus mempertahankan
berkala. menyediakan fasilitas yang ada
dingin yang nyaman.
- Dokumentasi : kipas angin untuk diruangan.
- Dokumentasi : pencehagan suhu
panas yang
mungkin muncul
berlebihan yang
dapat
mengganggu
konsentrasi kerja
perawat jaga.
B. Getaran :
- Tidak ditemukan objek yang - Tidak ada - - Fasilitas yang ada - Jika sewaktu - Untuk pihak
menimbulkan getaran pada resiko diruangan tidak saat di hari yang rumah sakit
ruangan yang di menimbulkan getaran. akan datang diharapkan
- Dokumentasi : timbulkan ditemui atau untuk
dirasakan mengganti alat
getaran pada yang
ruangan menimbulkan
hendaknya getaran dengan
petugas di alat yang
ruangan frekuensinya
melaporkannya lebih kecil
pada pihak dalam
rumah sakit menimbulkan
yang berwenang getaran atau
yang tidak
menimbulkan
getaran sama
sekali.
C. Kebisingan :
- Ditemukan kebisingan - Dapat A1 - Tidak ada upaya yang - Menganjurkan - Menganjurkan
karena Rumah Sakit menggangu dilakukan. untuk menutup pihak rumah
Bhayangkara sedang dalam konsentrasi pintu ruangan sakit untuk
pembangunan tepatnya kerja dari nurse station memberikan
didepan ruangan Suparto petugas agar terhindar Ear Plug
(POS 1) jaga dari kebisingan. kepada petugas
- Dokumentasi : ruangan. jaga, jika
pembangunan
masih lama
D. Pencahayaan :
- Pencahayaan terang dan - Tidak ada - - Mematikan lampu yang - Menggunakan - Menganjurkan
tidak mengganggu petugas resiko yang tidak terpakai atau lampu pihak rumah
dalam melakukan aktifitas ditimbukan diperlukan seperlunya dan sakit untuk
- Dokumentasi : mempertahanka mempertahanka
n pencahayaan n fasilitas yang
yang sudah ada. ada diruangan
E. Radiasi :
- Tidak ditemukan alat dan - Tidak ada - - Fasilitas yang ada - Mempertahanka - Menganjurkan
bahaya radiasi apapun resiko diruangan tidak n fasilitas yang untuk
diruangan apapun menimbulkan radiasi tidak mempertahanka
- Dokumentasi : yang menimbulkan n fasilitas yang
ditimbulkan radiasi tidak
menimbulkan
radiasi
No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
2 Hazard Biologi :
- Tidak ditemukannya kesalahan - Tidak ada - - Petugas tahu jenis-jenis - Saling - Sosialisasi
dalam pembuangan limbah , resiko yang sampah dan limbah mengingatkan kepada petugas
baik medis, non medis dan ditimbulkan medis serta ke tentang cara secara berkala
tajam. container sampah mana pembuangan tentang
- Dokumentasi : harus membuangnya. limbah pengelompokan
sementara limbah
berdasarkan sementara dan
jenisnya kecontainer
mana harus
membuangnya
No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
3 Hazard Kimia :
- Tidak ditemukannya bahaya - Tidak ada - - Adanya CS atau OB - Meningkatkan - Mempertahankan
yang bersifat kimia (debu, uap, resiko yang pada setiap ruangan kebersihan dan dan
cairan) di ruangan, ruangan ditimbulkan yang bertugas menjaga situasi ruangan meningkatkan
selalu bersih dan disapu dan kebersihan ruangan. agar tetap lagi kondisi yang
dipel tiap hari dan tiap shift. nyaman dan ada.
- Dokumentasi : bersih.
No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
4 Hazard Ergonomi :
- Posisi kerja petugas - Tidak ada - - Petugas diruangan - Tetap - Tetap
disesuaikan dengan jenis resiko yang memiliki postur yang mempertahankan mempertahankan
kerjanya, tidak ada petugas ditimbulkan tinggi dan perawakan kondisi yang ada. kondisi yang ada.
yang tidak bisa mencapai yang mempuni.
tinggi tiang infus, tidak ada
petugas yang tidak kuat
membawa pasien dengan
restool dan brankard
No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
5 Hazard Psikologi :
- Beban kerja : - Tidak ada - - Adanya pembagian - Tetap - Tetap
Petugas jaga diruangan resiko yang masing-masing tugas mempertahankan mempertahankan
Tidak merasa terbebani ditimbulkan dan shift yang adil dan kondisi yang ada. kondisi yang ada.
dengan beban tugas, tidak berat sebelah dan
pembagian shift, dan tidak petugas menyetujuinya.
mempunyai keluhan apapun - Dokumentasi :
selama bekerja di rumah
sakit.

No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi


ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
6 Unsafe Condition :
- Letak atau posisi alat tidak - Tidak ada - - Menyusun barang- - Tetap - Tetap
mengganggu pekerjaan resiko yang barang diruangan mempertahankan mempertahankan
petugas ruangan, cukup tertata ditemukan, dengan teratur dengan kondisi kondisi yang ada.
rapi meski hanya diruang tidak ada yang ada.
sementara. barang-
- Dokumentasi : barang atau
alat yang
mengganggu
jalan, atau
tergeletak
dilantai
No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
7 Unsafe Action :
- Ditemukannya petugas jaga - Resiko D3 - Tersedianya APD - Menganjurkan - Menganjurkan
yang tidak menggunakan APD terkena diruangan dan adanya untuk menegur untuk
dalam melakukan tindakan darah atau SOP / SPO diruangan dan dilakukannya
medis / keperawatan. cairan tubuh yang menyatakan mengingatkan sosialisasi
- Dokumentasi : pasien bahwa tindakan kepada seluruh kepada seluruh
pemberian obat melalui petugas akan petugas medis
chateter IV (selang penting tentang
infus) menggunakan penggunaan APD pentingnya
dalam setiap
APD (sarung tangan penggunaan
tindakan medis
dan masker) atau keperawatan. APD dalam
- Dokumentasi : setiap tindakan
medis, atau
keperawatan
serta
memberikan
reward kepada
pekerja yang
melakukan
pekerjaan sesuai
dengan SOP
rumah sakit.

A. Keterangan : Tabel Ukuran Kemungkinan / Resiko


Tingkat Uraian Penjelasan

A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari

B Likely ( mungkin ) Kejadian yang mempunyai peluang terjadi disetiap situasi


C Moderate ( kadang – kadang ) Kejadian yang dapat terjadi ( sekali kali pada beberapa waktu )

D Unlikely Kejadian ada ( tidak kerap kali ) dibeberapa waktu

E Rare Kejadian hanya terjadi dalam keadaan tidak yang mungkin

B. Keterangan : Tabel Ukuran Tingkat Keparahan


Tingkat Uraian Penjelasan

1 Insignificant ( Tidak Signifikan ) Tidak ada cidera, kerugian financial kecil.

Minor ( rendah ) Pertolongan pertama yang dibuthkan, kerugian finansial


2
sedang

3 Moderate ( menengah ) Perawatan medis, kerugian finansial cukup besar.

Major ( besar ) Cidera serius, kehilangan kemampuan produksi, kerugian


4
finansial besar

5 Catastrophic Kematian, kerugian financial sangat besar.


VI. ALAT PELINDUNG DIRI
1. Jenis APD yang ada di tempat kerja
Sarung tangan

Masker
2. Pegawai yang menggunakan APD ketika kerja ?
Kadang-kadang, alasan : menurut pegawai yang bersangkutan tidak setiap tindakan harus memakai APD, contohnya : UP
Infus. Tetapi bila seperti ganti verban pasien DM pegawai baru memakai APD

VII. SIKAP KERJA


1. Posisi postur tubuh dalam bekerja
a. Duduk :
Saat melakukan operan pasien saat pergantian shift
Saat menulis laporan perkembangan pasien pada status pasien
Saat menyiapkan obat untuk pasien
Saat berjaga diruangan
b. Berdiri :
Saat melakukan tindakan keperawatan kepada pasien di ruang perawatan pasien (seperti : melakukan injeksi kepada
pasien, pendistribusian dan pemberian obat oral kepada pasien, dalam pengkajian TTV kepada pasien dan lain-lain).
2. Kesesuaian posisi tubuh dengan alat kerja
Posisi tubuh pegawai saat melakukan tindakan keperawatan dekat dengan posisi pasien dan alat kerja selalu berada dekat
dengan pasien.
3. Keluhan yang dirasakan selama kerja : Tidak ada
4. Lain-lain : -

VIII. PEMELIHARAAN ALAT DAN ALAT BANTU KERJA


Kursi Roda
Tidak ditemukan SOP / SPO pemeliharaan Brancard di Ruangan Suparto (POS 1) RS. Bhayangkara
Brancard

Tidak ditemukan SOP / SPO pemeliharaan Brancard di Ruangan Suparto (POS 1) RS. Bhayangkara
Troly Oksigen

Tidak ditemukan SOP / SPO pemeliharaan Troly Oksigen di Ruangan Suparto (POS 1) RS. Bhayangkara
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil identifikasi hazard dan sasaran keselamatan pasien menyangkut Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Rumah Sakit (K3RS) RS. Bhayangkara Palembang didapatkan kesimpulan sebagai berikut.
1. Masih ditemukannya bahaya kerja (hazard) di lingkungan Ruangan Suparto (POS 1) yaitu :
Ditemukannya hazard fisik berupa kebisingan yang datang dari arah lahan pembangunan di RS bhayangkara lokasi tepatnya
berada didepan Ruang Suparto (Nurse-Station dan ruang perawatan), dimana kebisingan ini dapat menganggu konsentrasi
kerja dari pegawai.
Ditemukannya tindakan yang tidak aman (unsafe action) dari perawat Ruang Suparto (POS 1) RS bhayangkara yaitu, tidak
menggunakan APD saat melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan SPO / SOP tindakan keperawatan yang ada
Ruangan Suparto (POS 1).
2. Tercukupi atau lebihnya presentase penilaian dari pada nilai Patient Safety yang didapatkan dari pembagian Quisioner Sasaran
Keselamatan Pasien kepada perawat yang dinas di Ruangan Suparto (POS 1), yaitu :
Identifikasi pasien didapati dengan hasil : 86,11 % masuk dalam kategori baik.
Komunikasi efektif didapati dengan hasil: 93,21 % masuk dalam kategori baik.
Keamanan obat didapati dengan hasil: 85,27% masuk dalam kategori baik.
Tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi didapati dengan hasil : 92,12 % masuk dalam kategori baik.
Pengurangan resiko infeksi didapati dengan hasil : 80,95% masuk dalam kategori baik.
Pengurangan resiko pasien jatuh didapati dengan hasil : 91,11% masuk dalam kategori baik.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengalaman dan pengetahuan perawat di Ruangan Suparto (POS 1) masuk dalam kategori baik.

B. SARAN
1. Untuk perawat ruangan
Gunakanlah selalu APD dalam tindakan apa pun dan saling mengingatkanlah satu sama lain sesama rekan perawat untuk
selalu menggunakan APD khususnya saat melakukan tindakan yang berhubungan dengan pasien, demi terhindar serta
tercegahnya dari infeksi nosokomial, dan penyakit akibat kerja.
Tingkatkan dan pertahankanlah pengetahuan dan pengalaman tentang Patient Safety (Sasaran Keselamatan Pasien).
Tutuplah pintu ruangan rapat-rapat agar terhindar dari kebisingan selama proses pembangunan dilakukan.
2. Untuk pihak rumah sakit
Sosialiasikan kepada seluruh perawat RS. Bhayangkara Palembang tentang pentingya penggunaan APD dalam setiap
tindakan keperawatan, dan berikanlah reward pada perawat yang melakukan setiap tindakan keperawatan dan prosedur kerja
lainnya yang sesuai dengan SPO / SOP yang ada pada Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Berikanlah Ear Plug kepada petugas di Ruang Suparto (POS 1) untuk pencegahan dan penanggulangan jika proses
pembangunan masih lama.
3. Bagi CO-Ners Bina Husada
Untuk pedoman dan pembelajaran kedepannya jika suatu saat nanti terjun dalam pengabdian kepada masyarakat dalam
bidang keperawatan.
DATA UMUM RUMAH
RUMAH SAKIT

Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Bhayangkara


Muhammad Hasan Palembang

Alamat Rumah Sakit : Jl. Jendral Sudirman, KM. 4,5


Palembang

Jumlah Tenaga Kerja :

- Karyawan Tetap : Dokter Umum : - Orang


Dokter Spesialis : 5 Orang
Perawat : 22 Orang

- Karyawan Tidak Tetap : Dokter Umum : 8 Orang


Dokter Spesialis : 29 Orang
Perawat : 75 Orang

Kapasitas Perawatan :

- Jumlah Ruang (POS) Rawat : 5 Ruang (POS) Rawat Inap


Inap

- Jumlah Tempat Tidur : 101 Tempat Tidur


PENGENDALIAN KEBAKARAN

Nama Rumah Sakit : RS. Bhayangkara Muhammad Hasan palembang


Unit Kerja / Bagian : Ruang Suparto (POS 1)
Tanggal Pemeriksaan : 25 November 2019

I. Kondisi Fisik / Penyebab Kebakaran


1. Kondisi bangunan / ruangan : Permanen
2. Jumlah tenaga kerja per unit kerja : 10 orang per unit
3. Kapasitas penampungan pasien rawat inap : 6 Ruangan
6 Tempat Tidur
4. Catu daya : PLN, Daya 6KvA
Dokumentasi :

5. Akses Evakuasi Penyelamatan Kebakaran : Ada


Dokumentasi :
6. Lokasi Evakuasi : Ada
Keterangan :
Titik Kumpul A lapangan parkir mobil belakang IGD

Titik Kumpul B lapangan parkir mobil depan mushola

7. Jalan Darurat : Ada


II. Alat Pemadam Kebakaran
1. APAR
Jenis : Dry Chemical Powder
Jumlah : 1 unit
Penempatan : Depan ruangan tengah-tengah kamar President
Suit dengan kamar VVIP A.
Dokumentasi :

2. Alarm : Tidak Ada


3. Sprinkle : Tidak Ada
4. Hydrant : Tidak Ada
5. Smoke Detector : Tidak Ada

III. Team Khusus Pengendalian Kebakaran : Ada


Pelatihan : Semua Karyawaran Telah di Breifing Cara penggunaan APAR
dan cara evakuasi Pasien, Dokumen, dan Alat Medik.
Dokumentasi :
IV. Saran
Lengkapilah Ruang Suparto (POS 1) dengan alat Alarm Kebakaran, Sprinkel,
Hydrant Kebakaran, dan Smoke Detector agar lebih efektifnya pencegahan
dan penanggulangan terhadap bencana kebakaran.
IDENTIFIKASI PENILAIAN TINGKAT RESIKO DAN
PERENCANAAN PENGENDALIAN K3
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
PALEMBANG

Unit Bagian : Ruang Suparto (POS 1)


No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
1 Hazard fisik :
A. Suhu :
Tidak ditemukan, ruangan - Tidak ada - - Fasilitas yang ada - Jika sewaktu- - Menganjurkan
perawat (Nurse Station) ber resiko yang diruangan sudah waktu AC rusak pihak rumah sakit
AC dan AC dalam keadaan ditimbulkan memenuhi standar dan di pihak rumah sakit untuk
menyala dengan suhu adakan pemeriksaan harus mempertahankan
berkala. menyediakan fasilitas yang ada
dingin yang nyaman.
- Dokumentasi : kipas angin untuk diruangan.
- Dokumentasi : pencehagan suhu
panas yang
mungkin muncul
berlebihan yang
dapat
mengganggu
konsentrasi kerja
perawat jaga.
B. Getaran :
- Tidak ditemukan objek yang - Tidak ada - - Fasilitas yang ada - Jika sewaktu - Untuk pihak
menimbulkan getaran pada resiko diruangan tidak saat di hari yang rumah sakit
ruangan yang di menimbulkan getaran. akan datang diharapkan
- Dokumentasi : timbulkan ditemui atau untuk
dirasakan mengganti alat
getaran pada yang
ruangan menimbulkan
hendaknya getaran dengan
petugas di alat yang
ruangan frekuensinya
melaporkannya lebih kecil
pada pihak dalam
rumah sakit menimbulkan
yang berwenang getaran atau
yang tidak
menimbulkan
getaran sama
sekali.
C. Kebisingan :
- Ditemukan kebisingan - Dapat A1 - Tidak ada upaya yang - Menganjurkan - Menganjurkan
karena Rumah Sakit menggangu dilakukan. untuk menutup pihak rumah
Bhayangkara sedang dalam konsentrasi pintu ruangan sakit untuk
pembangunan tepatnya kerja dari nurse station memberikan
didepan ruangan Suparto petugas agar terhindar Ear Plug
(POS 1) jaga dari kebisingan. kepada petugas
- Dokumentasi : ruangan. jaga, jika
pembangunan
masih lama
D. Pencahayaan :
- Pencahayaan terang dan - Tidak ada - - Mematikan lampu yang - Menggunakan - Menganjurkan
tidak mengganggu petugas resiko yang tidak terpakai atau lampu pihak rumah
dalam melakukan aktifitas ditimbukan diperlukan seperlunya dan sakit untuk
- Dokumentasi : mempertahanka mempertahanka
n pencahayaan n fasilitas yang
yang sudah ada. ada diruangan
E. Radiasi :
- Tidak ditemukan alat dan - Tidak ada - - Fasilitas yang ada - Mempertahanka - Menganjurkan
bahaya radiasi apapun resiko diruangan tidak n fasilitas yang untuk
diruangan apapun menimbulkan radiasi tidak mempertahanka
- Dokumentasi : yang menimbulkan n fasilitas yang
ditimbulkan radiasi tidak
menimbulkan
radiasi
A. Keterangan : Tabel Ukuran Kemungkinan / Resiko
Tingkat Uraian Penjelasan

A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari

B Likely ( mungkin ) Kejadian yang mempunyai peluang terjadi disetiap situasi

C Moderate ( kadang – kadang ) Kejadian yang dapat terjadi ( sekali kali pada beberapa waktu )

D Unlikely Kejadian ada ( tidak kerap kali ) dibeberapa waktu

E Rare Kejadian hanya terjadi dalam keadaan tidak yang mungkin

B. Keterangan : Tabel Ukuran Tingkat Keparahan


Tingkat Uraian Penjelasan

1 Insignificant ( Tidak Signifikan ) Tidak ada cidera, kerugian financial kecil.

Minor ( rendah ) Pertolongan pertama yang dibuthkan, kerugian finansial


2
sedang

3 Moderate ( menengah ) Perawatan medis, kerugian finansial cukup besar.


Major ( besar ) Cidera serius, kehilangan kemampuan produksi, kerugian
4
finansial besar

5 Catastrophic Kematian, kerugian financial sangat besar.


IDENTIFIKASI PENILAIAN TINGKAT RESIKO DAN
PERENCANAAN PENGENDALIAN K3
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
PALEMBANG

Unit Bagian : Ruang Suparto (POS 1)


No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
2 Hazard Biologi :
- Tidak ditemukannya kesalahan - Tidak ada - - Petugas tahu jenis-jenis - Saling - Sosialisasi
dalam pembuangan limbah , resiko yang sampah dan limbah mengingatkan kepada petugas
baik medis, non medis dan ditimbulkan medis serta ke tentang cara secara berkala
tajam. container sampah mana pembuangan tentang
- Dokumentasi : harus membuangnya. limbah pengelompokan
sementara limbah
berdasarkan sementara dan
jenisnya kecontainer
mana harus
membuangnya
A. Keterangan : Tabel Ukuran Kemungkinan / Resiko
Tingkat Uraian Penjelasan

A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari

B Likely ( mungkin ) Kejadian yang mempunyai peluang terjadi disetiap situasi

C Moderate ( kadang – kadang ) Kejadian yang dapat terjadi ( sekali kali pada beberapa waktu )

D Unlikely Kejadian ada ( tidak kerap kali ) dibeberapa waktu

E Rare Kejadian hanya terjadi dalam keadaan tidak yang mungkin

B. Keterangan : Tabel Ukuran Tingkat Keparahan


Tingkat Uraian Penjelasan

1 Insignificant ( Tidak Signifikan ) Tidak ada cidera, kerugian financial kecil.

Minor ( rendah ) Pertolongan pertama yang dibuthkan, kerugian finansial


2
sedang

3 Moderate ( menengah ) Perawatan medis, kerugian finansial cukup besar.


Major ( besar ) Cidera serius, kehilangan kemampuan produksi, kerugian
4
finansial besar

5 Catastrophic Kematian, kerugian financial sangat besar.


IDENTIFIKASI PENILAIAN TINGKAT RESIKO DAN
PERENCANAAN PENGENDALIAN K3
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
PALEMBANG

Unit Bagian : Ruang Suparto (POS 1)


No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
3 Hazard Kimia :
- Tidak ditemukannya bahaya - Tidak ada - - Adanya CS atau OB - Meningkatkan - Mempertahankan
yang bersifat kimia (debu, uap, resiko yang pada setiap ruangan kebersihan dan dan
cairan) di ruangan, ruangan ditimbulkan yang bertugas menjaga situasi ruangan meningkatkan
selalu bersih dan disapu dan kebersihan ruangan. agar tetap lagi kondisi yang
dipel tiap hari dan tiap shift. nyaman dan ada.
- Dokumentasi : bersih.
A. Keterangan : Tabel Ukuran Kemungkinan / Resiko
Tingkat Uraian Penjelasan

A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari

B Likely ( mungkin ) Kejadian yang mempunyai peluang terjadi disetiap situasi

C Moderate ( kadang – kadang ) Kejadian yang dapat terjadi ( sekali kali pada beberapa waktu )

D Unlikely Kejadian ada ( tidak kerap kali ) dibeberapa waktu

E Rare Kejadian hanya terjadi dalam keadaan tidak yang mungkin

B. Keterangan : Tabel Ukuran Tingkat Keparahan


Tingkat Uraian Penjelasan

1 Insignificant ( Tidak Signifikan ) Tidak ada cidera, kerugian financial kecil.

Minor ( rendah ) Pertolongan pertama yang dibuthkan, kerugian finansial


2
sedang

3 Moderate ( menengah ) Perawatan medis, kerugian finansial cukup besar.


Major ( besar ) Cidera serius, kehilangan kemampuan produksi, kerugian
4
finansial besar

5 Catastrophic Kematian, kerugian financial sangat besar.


IDENTIFIKASI PENILAIAN TINGKAT RESIKO DAN
PERENCANAAN PENGENDALIAN K3
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
PALEMBANG

Unit Bagian : Ruang Suparto (POS 1)


No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
4 Hazard Ergonomi :
- Posisi kerja petugas - Tidak ada - - Petugas diruangan - Tetap - Tetap
disesuaikan dengan jenis resiko yang memiliki postur yang mempertahankan mempertahankan
kerjanya, tidak ada petugas ditimbulkan tinggi dan perawakan kondisi yang ada. kondisi yang ada.
yang tidak bisa mencapai yang mempuni.
tinggi tiang infus, tidak ada
petugas yang tidak kuat
membawa pasien dengan
restool dan brankard
A. Keterangan : Tabel Ukuran Kemungkinan / Resiko
Tingkat Uraian Penjelasan

A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari

B Likely ( mungkin ) Kejadian yang mempunyai peluang terjadi disetiap situasi

C Moderate ( kadang – kadang ) Kejadian yang dapat terjadi ( sekali kali pada beberapa waktu )

D Unlikely Kejadian ada ( tidak kerap kali ) dibeberapa waktu

E Rare Kejadian hanya terjadi dalam keadaan tidak yang mungkin

B. Keterangan : Tabel Ukuran Tingkat Keparahan


Tingkat Uraian Penjelasan

1 Insignificant ( Tidak Signifikan ) Tidak ada cidera, kerugian financial kecil.

Minor ( rendah ) Pertolongan pertama yang dibuthkan, kerugian finansial


2
sedang

3 Moderate ( menengah ) Perawatan medis, kerugian finansial cukup besar.


Major ( besar ) Cidera serius, kehilangan kemampuan produksi, kerugian
4
finansial besar

5 Catastrophic Kematian, kerugian financial sangat besar.


IDENTIFIKASI PENILAIAN TINGKAT RESIKO DAN
PERENCANAAN PENGENDALIAN K3
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
PALEMBANG

Unit Bagian : Ruang Suparto (POS 1)


No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
5 Hazard Psikologi :
- Beban kerja : - Tidak ada - - Adanya pembagian - Tetap - Tetap
Petugas jaga diruangan resiko yang masing-masing tugas mempertahankan mempertahankan
Tidak merasa terbebani ditimbulkan dan shift yang adil dan kondisi yang ada. kondisi yang ada.
dengan beban tugas, tidak berat sebelah dan
pembagian shift, dan tidak petugas menyetujuinya.
mempunyai keluhan apapun - Dokumentasi :
selama bekerja di rumah
sakit.
A. Keterangan : Tabel Ukuran Kemungkinan / Resiko
Tingkat Uraian Penjelasan

A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari

B Likely ( mungkin ) Kejadian yang mempunyai peluang terjadi disetiap situasi

C Moderate ( kadang – kadang ) Kejadian yang dapat terjadi ( sekali kali pada beberapa waktu )

D Unlikely Kejadian ada ( tidak kerap kali ) dibeberapa waktu

E Rare Kejadian hanya terjadi dalam keadaan tidak yang mungkin

B. Keterangan : Tabel Ukuran Tingkat Keparahan


Tingkat Uraian Penjelasan

1 Insignificant ( Tidak Signifikan ) Tidak ada cidera, kerugian financial kecil.

Minor ( rendah ) Pertolongan pertama yang dibuthkan, kerugian finansial


2
sedang

3 Moderate ( menengah ) Perawatan medis, kerugian finansial cukup besar.


4 Major ( besar ) Cidera serius, kehilangan kemampuan produksi, kerugian
finansial besar

5 Catastrophic Kematian, kerugian financial sangat besar.


IDENTIFIKASI PENILAIAN TINGKAT RESIKO DAN
PERENCANAAN PENGENDALIAN K3
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
PALEMBANG

Unit Bagian : Ruang Suparto (POS 1)


No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
6 Unsafe Condition :
- Letak atau posisi alat tidak - Tidak ada - - Menyusun barang- - Tetap - Tetap
mengganggu pekerjaan resiko yang barang diruangan mempertahankan mempertahankan
petugas ruangan, cukup tertata ditemukan, dengan teratur dengan kondisi kondisi yang ada.
rapi meski hanya diruang tidak ada yang ada.
sementara. barang-
- Dokumentasi : barang atau
alat yang
mengganggu
jalan, atau
tergeletak
dilantai
A. Keterangan : Tabel Ukuran Kemungkinan / Resiko
Tingkat Uraian Penjelasan

A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari

B Likely ( mungkin ) Kejadian yang mempunyai peluang terjadi disetiap situasi

C Moderate ( kadang – kadang ) Kejadian yang dapat terjadi ( sekali kali pada beberapa waktu )

D Unlikely Kejadian ada ( tidak kerap kali ) dibeberapa waktu

E Rare Kejadian hanya terjadi dalam keadaan tidak yang mungkin

B. Keterangan : Tabel Ukuran Tingkat Keparahan


Tingkat Uraian Penjelasan

1 Insignificant ( Tidak Signifikan ) Tidak ada cidera, kerugian financial kecil.

Minor ( rendah ) Pertolongan pertama yang dibuthkan, kerugian finansial


2
sedang

3 Moderate ( menengah ) Perawatan medis, kerugian finansial cukup besar.


Major ( besar ) Cidera serius, kehilangan kemampuan produksi, kerugian
4
finansial besar

5 Catastrophic Kematian, kerugian financial sangat besar.


IDENTIFIKASI PENILAIAN TINGKAT RESIKO DAN
PERENCANAAN PENGENDALIAN K3
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
PALEMBANG

Unit Bagian : Ruang Suparto (POS 1)


No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
7 Unsafe Action :
- Ditemukannya petugas jaga - Resiko D3 - Tersedianya APD - Menganjurkan - Menganjurkan
yang tidak menggunakan APD infeksi diruangan dan adanya untuk menegur untuk
dalam melakukan tindakan nosokomial SOP / SPO diruangan dan dilakukannya
medis / keperawatan. yang menyatakan mengingatkan sosialisasi
- Dokumentasi : bahwa tindakan kepada seluruh kepada seluruh
petugas akan
pemberian obat melalui petugas medis
penting
chateter IV (selang penggunaan APD
tentang
infus) menggunakan dalam setiap pentingnya
APD (sarung tangan tindakan medis penggunaan
dan masker) atau keperawatan. APD dalam
- Dokumentasi : setiap tindakan
medis, atau
keperawatan
serta
memberikan
reward kepada
pekerja yang
melakukan
pekerjaan sesuai
dengan SOP
rumah sakit.
A. Keterangan : Tabel Ukuran Kemungkinan / Resiko
Tingkat Uraian Penjelasan

A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari

B Likely ( mungkin ) Kejadian yang mempunyai peluang terjadi disetiap situasi

C Moderate ( kadang – kadang ) Kejadian yang dapat terjadi ( sekali kali pada beberapa waktu )

D Unlikely Kejadian ada ( tidak kerap kali ) dibeberapa waktu

E Rare Kejadian hanya terjadi dalam keadaan tidak yang mungkin

B. Keterangan : Tabel Ukuran Tingkat Keparahan


Tingkat Uraian Penjelasan

1 Insignificant ( Tidak Signifikan ) Tidak ada cidera, kerugian financial kecil.

Minor ( rendah ) Pertolongan pertama yang dibuthkan, kerugian finansial


2
sedang

3 Moderate ( menengah ) Perawatan medis, kerugian finansial cukup besar.


Major ( besar ) Cidera serius, kehilangan kemampuan produksi, kerugian
4
finansial besar

5 Catastrophic Kematian, kerugian financial sangat besar.


FORMULIR IDENTIFIKASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Kode Responden Identifikasi

01

NAMA MAHASISWA : ATIKASARI, S.Kep


BENY PRATAMA PUTRA, S.Kep
JUAIRIA, S.Kep
MESSI SAPUTRI, S.Kep
RUANGAN : SUPARTO (POS 1)
RUMAH SAKIT : BHAYANGKARA

Petunjuk Pengisian

1. Berilah penilaian terhadap aspek yang dilihat berdasarkan pengalaman anda,


dengan memberikan tanda “√” pada
kolom yang tersedia

2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki

3. Pilihan yang disediakan adalah :


a. Tidak pernah (TP) : Bila sama sama sekali tidak pernah dilakukan
b. Kadang-kadang ( K) : Kadang dilakukan kadang tidak dilakukan
c. Sering (Sr) : Kebanyakan dilakukan
d. Selalu (SL): Selalu dilakukan
4. Mohon agar dapat mengisi dengan apa adanya, karena identitas dan jawaban anda,
akan terjaga kerahasiaannya
5. Terima kasih atas partisipasi anda

KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama : Ny. S
2. Usia : 53 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : 32 tahun
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi

Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase

Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Infeksi


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mencuci tangan sebelum melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
2 Saya mencuci tangan setelah melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
3 Saya mencuci tangan sebelum membantu pasien √
untuk berpindah tempat
4 Saya mencuci tangan setelah membantu pasien √
untuk berpindah tempat
5 Saya mencuci tangan sebelum melakukan injeksi √
ke pasien
6 Saya mencuci tangan setelah membuka sistem √
water seal drainage(WSD)
7 Saya mencuci tangan setelah membersihkan meja √
samping tempat tidur pasien jika tangan terlihat
kotor
8 Saya tidak menggunakan cat kuku √
9 Saya tidak menggunakan sabun dengan hand rubs √
secara bersamaan
10 Saya mengevaluasi semua kateter vena sentral √
secara rutin
11 Saya membuang kateter yang tidak penting √
12 Saya mencuci tangan menggunakan air jika tangan √
terlihat kotor karena adanya darah atau cairan
tubuh pasien
13 Setelah melepas handscoon saya mencuci tangan √
14 Setelah 5 kali menggunakan handrubs, maka √
selanjutnya saya menggunakan hand wash
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Pasien Jatuh


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mengkaji resiko jatuh pada semua pasien baru √
yang masuk ke Ruangan
2 Saya menentukan scoring berdasarkan kriteria √
resiko pasien jatuh
3 Saya memberikan gelang identitas warna kuning √
sebagai tanda kategori resiko jatuh sedang
4 Saya mengkaji ulang pada pasien dengan resiko √
jatuh sedang setiap 4 jam sekali
5 Saya mengkaji resiko jatuh khusus untuk pasien √
lansia
6 Saya memberikan edukasi pada keluarga strategi √
untuk mengurangi jatuh pasien
7 Saya melakukan komunikasi dengan pihak yang √
bertanggungjawab apabila kondisi lingkungan
dapat menyebabkan jatuh misalnya lantai licin
8 Saya memastikan roda tempat tidur pasien dalam √
keadaan terkunci
9 Saya melakukan pengawasan ketat pada pasien √
dengan resiko jatuh tinggi dengan melakukan
monitor setiap 1 jam.
10 Saya meninggikan pengaman tempat tidur pasien √
yang mengalami keterbatasan gerak
Jumlah
Persentase
FORMULIR IDENTIFIKASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Kode Responden Identifikasi

02

NAMA MAHASISWA : ATIKASARI, S.Kep


BENY PRATAMA PUTRA, S.Kep
JUAIRIA, S.Kep
MESSI SAPUTRI, S.Kep
RUANGAN : SUPARTO (POS 1)
RUMAH SAKIT : BHAYANGKARA

Petunjuk Pengisian

1. Berilah penilaian terhadap aspek yang dilihat berdasarkan pengalaman anda,


dengan memberikan tanda “√” pada
kolom yang tersedia

2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki

3. Pilihan yang disediakan adalah :


a. Tidak pernah (TP) : Bila sama sama sekali tidak pernah dilakukan
b. Kadang-kadang ( K) : Kadang dilakukan kadang tidak dilakukan
c. Sering (Sr) : Kebanyakan dilakukan
d. Selalu (SL): Selalu dilakukan
4. Mohon agar dapat mengisi dengan apa adanya, karena identitas dan jawaban anda,
akan terjaga kerahasiaannya
5. Terima kasih atas partisipasi anda

KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama : Ny. T
2. Usia : 31 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : 9 tahun
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi

Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase

Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Infeksi


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mencuci tangan sebelum melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
2 Saya mencuci tangan setelah melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
3 Saya mencuci tangan sebelum membantu pasien √
untuk berpindah tempat
4 Saya mencuci tangan setelah membantu pasien √
untuk berpindah tempat
5 Saya mencuci tangan sebelum melakukan injeksi √
ke pasien
6 Saya mencuci tangan setelah membuka sistem √
water seal drainage(WSD)
7 Saya mencuci tangan setelah membersihkan meja √
samping tempat tidur pasien jika tangan terlihat
kotor
8 Saya tidak menggunakan cat kuku √
9 Saya tidak menggunakan sabun dengan hand rubs √
secara bersamaan
10 Saya mengevaluasi semua kateter vena sentral √
secara rutin
11 Saya membuang kateter yang tidak penting √
12 Saya mencuci tangan menggunakan air jika tangan √
terlihat kotor karena adanya darah atau cairan
tubuh pasien
13 Setelah melepas handscoon saya mencuci tangan √
14 Setelah 5 kali menggunakan handrubs, maka √
selanjutnya saya menggunakan hand wash
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Pasien Jatuh


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mengkaji resiko jatuh pada semua pasien baru √
yang masuk ke Ruangan
2 Saya menentukan scoring berdasarkan kriteria √
resiko pasien jatuh
3 Saya memberikan gelang identitas warna kuning √
sebagai tanda kategori resiko jatuh sedang
4 Saya mengkaji ulang pada pasien dengan resiko √
jatuh sedang setiap 4 jam sekali
5 Saya mengkaji resiko jatuh khusus untuk pasien √
lansia
6 Saya memberikan edukasi pada keluarga strategi √
untuk mengurangi jatuh pasien
7 Saya melakukan komunikasi dengan pihak yang √
bertanggungjawab apabila kondisi lingkungan
dapat menyebabkan jatuh misalnya lantai licin
8 Saya memastikan roda tempat tidur pasien dalam √
keadaan terkunci
9 Saya melakukan pengawasan ketat pada pasien √
dengan resiko jatuh tinggi dengan melakukan
monitor setiap 1 jam.
10 Saya meninggikan pengaman tempat tidur pasien √
yang mengalami keterbatasan gerak
Jumlah
Persentase
FORMULIR IDENTIFIKASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Kode Responden Identifikasi

03

NAMA MAHASISWA : ATIKASARI, S.Kep


BENY PRATAMA PUTRA, S.Kep
JUAIRIA, S.Kep
MESSI SAPUTRI, S.Kep
RUANGAN : SUPARTO (POS 1)
RUMAH SAKIT : BHAYANGKARA

Petunjuk Pengisian

1. Berilah penilaian terhadap aspek yang dilihat berdasarkan pengalaman anda,


dengan memberikan tanda “√” pada
kolom yang tersedia

2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki

3. Pilihan yang disediakan adalah :


a. Tidak pernah (TP) : Bila sama sama sekali tidak pernah dilakukan
b. Kadang-kadang ( K) : Kadang dilakukan kadang tidak dilakukan
c. Sering (Sr) : Kebanyakan dilakukan
d. Selalu (SL): Selalu dilakukan
4. Mohon agar dapat mengisi dengan apa adanya, karena identitas dan jawaban anda,
akan terjaga kerahasiaannya
5. Terima kasih atas partisipasi anda

KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama : Ny. N
2. Usia : 23 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √ Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : 1 tahun 9 bulan
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi

Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase

Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Infeksi


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mencuci tangan sebelum melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
2 Saya mencuci tangan setelah melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
3 Saya mencuci tangan sebelum membantu pasien √
untuk berpindah tempat
4 Saya mencuci tangan setelah membantu pasien √
untuk berpindah tempat
5 Saya mencuci tangan sebelum melakukan injeksi √
ke pasien
6 Saya mencuci tangan setelah membuka sistem √
water seal drainage(WSD)
7 Saya mencuci tangan setelah membersihkan meja √
samping tempat tidur pasien jika tangan terlihat
kotor
8 Saya tidak menggunakan cat kuku √
9 Saya tidak menggunakan sabun dengan hand rubs √
secara bersamaan
10 Saya mengevaluasi semua kateter vena sentral √
secara rutin
11 Saya membuang kateter yang tidak penting √
12 Saya mencuci tangan menggunakan air jika tangan √
terlihat kotor karena adanya darah atau cairan
tubuh pasien
13 Setelah melepas handscoon saya mencuci tangan √
14 Setelah 5 kali menggunakan handrubs, maka √
selanjutnya saya menggunakan hand wash
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Pasien Jatuh


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mengkaji resiko jatuh pada semua pasien baru √
yang masuk ke Ruangan
2 Saya menentukan scoring berdasarkan kriteria √
resiko pasien jatuh
3 Saya memberikan gelang identitas warna kuning √
sebagai tanda kategori resiko jatuh sedang
4 Saya mengkaji ulang pada pasien dengan resiko √
jatuh sedang setiap 4 jam sekali
5 Saya mengkaji resiko jatuh khusus untuk pasien √
lansia
6 Saya memberikan edukasi pada keluarga strategi √
untuk mengurangi jatuh pasien
7 Saya melakukan komunikasi dengan pihak yang √
bertanggungjawab apabila kondisi lingkungan
dapat menyebabkan jatuh misalnya lantai licin
8 Saya memastikan roda tempat tidur pasien dalam √
keadaan terkunci
9 Saya melakukan pengawasan ketat pada pasien √
dengan resiko jatuh tinggi dengan melakukan
monitor setiap 1 jam.
10 Saya meninggikan pengaman tempat tidur pasien √
yang mengalami keterbatasan gerak
Jumlah
Persentase
FORMULIR IDENTIFIKASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Kode Responden Identifikasi

04

NAMA MAHASISWA : ATIKASARI, S.Kep


BENY PRATAMA PUTRA, S.Kep
JUAIRIA, S.Kep
MESSI SAPUTRI, S.Kep
RUANGAN : SUPARTO (POS 1)
RUMAH SAKIT : BHAYANGKARA

Petunjuk Pengisian

1. Berilah penilaian terhadap aspek yang dilihat berdasarkan pengalaman anda,


dengan memberikan tanda “√” pada
kolom yang tersedia

2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki

3. Pilihan yang disediakan adalah :


a. Tidak pernah (TP) : Bila sama sama sekali tidak pernah dilakukan
b. Kadang-kadang ( K) : Kadang dilakukan kadang tidak dilakukan
c. Sering (Sr) : Kebanyakan dilakukan
d. Selalu (SL): Selalu dilakukan
4. Mohon agar dapat mengisi dengan apa adanya, karena identitas dan jawaban anda,
akan terjaga kerahasiaannya
5. Terima kasih atas partisipasi anda

KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama : Ny. R
2. Usia : 29 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √ Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : 7 tahun 9 bulan
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi

Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase

Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Infeksi


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mencuci tangan sebelum melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
2 Saya mencuci tangan setelah melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
3 Saya mencuci tangan sebelum membantu pasien √
untuk berpindah tempat
4 Saya mencuci tangan setelah membantu pasien √
untuk berpindah tempat
5 Saya mencuci tangan sebelum melakukan injeksi √
ke pasien
6 Saya mencuci tangan setelah membuka sistem √
water seal drainage(WSD)
7 Saya mencuci tangan setelah membersihkan meja √
samping tempat tidur pasien jika tangan terlihat
kotor
8 Saya tidak menggunakan cat kuku √
9 Saya tidak menggunakan sabun dengan hand rubs √
secara bersamaan
10 Saya mengevaluasi semua kateter vena sentral √
secara rutin
11 Saya membuang kateter yang tidak penting √
12 Saya mencuci tangan menggunakan air jika tangan √
terlihat kotor karena adanya darah atau cairan
tubuh pasien
13 Setelah melepas handscoon saya mencuci tangan √
14 Setelah 5 kali menggunakan handrubs, maka √
selanjutnya saya menggunakan hand wash
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Pasien Jatuh


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mengkaji resiko jatuh pada semua pasien baru √
yang masuk ke Ruangan
2 Saya menentukan scoring berdasarkan kriteria √
resiko pasien jatuh
3 Saya memberikan gelang identitas warna kuning √
sebagai tanda kategori resiko jatuh sedang
4 Saya mengkaji ulang pada pasien dengan resiko √
jatuh sedang setiap 4 jam sekali
5 Saya mengkaji resiko jatuh khusus untuk pasien √
lansia
6 Saya memberikan edukasi pada keluarga strategi √
untuk mengurangi jatuh pasien
7 Saya melakukan komunikasi dengan pihak yang √
bertanggungjawab apabila kondisi lingkungan
dapat menyebabkan jatuh misalnya lantai licin
8 Saya memastikan roda tempat tidur pasien dalam √
keadaan terkunci
9 Saya melakukan pengawasan ketat pada pasien √
dengan resiko jatuh tinggi dengan melakukan
monitor setiap 1 jam.
10 Saya meninggikan pengaman tempat tidur pasien √
yang mengalami keterbatasan gerak
Jumlah
Persentase
FORMULIR IDENTIFIKASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Kode Responden Identifikasi

05

NAMA MAHASISWA : ATIKASARI, S.Kep


BENY PRATAMA PUTRA, S.Kep
JUAIRIA, S.Kep
MESSI SAPUTRI, S.Kep
RUANGAN : SUPARTO (POS 1)
RUMAH SAKIT : BHAYANGKARA

Petunjuk Pengisian

1. Berilah penilaian terhadap aspek yang dilihat berdasarkan pengalaman anda,


dengan memberikan tanda “√” pada
kolom yang tersedia

2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki

3. Pilihan yang disediakan adalah :


a. Tidak pernah (TP) : Bila sama sama sekali tidak pernah dilakukan
b. Kadang-kadang ( K) : Kadang dilakukan kadang tidak dilakukan
c. Sering (Sr) : Kebanyakan dilakukan
d. Selalu (SL): Selalu dilakukan
4. Mohon agar dapat mengisi dengan apa adanya, karena identitas dan jawaban anda,
akan terjaga kerahasiaannya
5. Terima kasih atas partisipasi anda

KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama : Ny. A
2. Usia : 41 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √ Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : - tahun - bulan
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi

Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase

Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Infeksi


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mencuci tangan sebelum melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
2 Saya mencuci tangan setelah melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
3 Saya mencuci tangan sebelum membantu pasien √
untuk berpindah tempat
4 Saya mencuci tangan setelah membantu pasien √
untuk berpindah tempat
5 Saya mencuci tangan sebelum melakukan injeksi √
ke pasien
6 Saya mencuci tangan setelah membuka sistem √
water seal drainage(WSD)
7 Saya mencuci tangan setelah membersihkan meja √
samping tempat tidur pasien jika tangan terlihat
kotor
8 Saya tidak menggunakan cat kuku √
9 Saya tidak menggunakan sabun dengan hand rubs √
secara bersamaan
10 Saya mengevaluasi semua kateter vena sentral √
secara rutin
11 Saya membuang kateter yang tidak penting √
12 Saya mencuci tangan menggunakan air jika tangan √
terlihat kotor karena adanya darah atau cairan
tubuh pasien
13 Setelah melepas handscoon saya mencuci tangan √
14 Setelah 5 kali menggunakan handrubs, maka √
selanjutnya saya menggunakan hand wash
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Pasien Jatuh


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mengkaji resiko jatuh pada semua pasien baru √
yang masuk ke Ruangan
2 Saya menentukan scoring berdasarkan kriteria √
resiko pasien jatuh
3 Saya memberikan gelang identitas warna kuning √
sebagai tanda kategori resiko jatuh sedang
4 Saya mengkaji ulang pada pasien dengan resiko √
jatuh sedang setiap 4 jam sekali
5 Saya mengkaji resiko jatuh khusus untuk pasien √
lansia
6 Saya memberikan edukasi pada keluarga strategi √
untuk mengurangi jatuh pasien
7 Saya melakukan komunikasi dengan pihak yang √
bertanggungjawab apabila kondisi lingkungan
dapat menyebabkan jatuh misalnya lantai licin
8 Saya memastikan roda tempat tidur pasien dalam √
keadaan terkunci
9 Saya melakukan pengawasan ketat pada pasien √
dengan resiko jatuh tinggi dengan melakukan
monitor setiap 1 jam.
10 Saya meninggikan pengaman tempat tidur pasien √
yang mengalami keterbatasan gerak
Jumlah
Persentase
FORMULIR IDENTIFIKASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Kode Responden Identifikasi

06

NAMA MAHASISWA : ATIKASARI, S.Kep


BENY PRATAMA PUTRA, S.Kep
JUAIRIA, S.Kep
MESSI SAPUTRI, S.Kep
RUANGAN : SUPARTO (POS 1)
RUMAH SAKIT : BHAYANGKARA

Petunjuk Pengisian

1. Berilah penilaian terhadap aspek yang dilihat berdasarkan pengalaman anda,


dengan memberikan tanda “√” pada
kolom yang tersedia

2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki

3. Pilihan yang disediakan adalah :


a. Tidak pernah (TP) : Bila sama sama sekali tidak pernah dilakukan
b. Kadang-kadang ( K) : Kadang dilakukan kadang tidak dilakukan
c. Sering (Sr) : Kebanyakan dilakukan
d. Selalu (SL): Selalu dilakukan
4. Mohon agar dapat mengisi dengan apa adanya, karena identitas dan jawaban anda,
akan terjaga kerahasiaannya
5. Terima kasih atas partisipasi anda

KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama : Tn. R
2. Usia : 27 Tahun
3. Jenis Kelamin √
: Laki-laki Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : 4 tahun 9 bulan
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi

Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase

Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Infeksi


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mencuci tangan sebelum melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
2 Saya mencuci tangan setelah melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
3 Saya mencuci tangan sebelum membantu pasien √
untuk berpindah tempat
4 Saya mencuci tangan setelah membantu pasien √
untuk berpindah tempat
5 Saya mencuci tangan sebelum melakukan injeksi √
ke pasien
6 Saya mencuci tangan setelah membuka sistem √
water seal drainage(WSD)
7 Saya mencuci tangan setelah membersihkan meja √
samping tempat tidur pasien jika tangan terlihat
kotor
8 Saya tidak menggunakan cat kuku √
9 Saya tidak menggunakan sabun dengan hand rubs √
secara bersamaan
10 Saya mengevaluasi semua kateter vena sentral √
secara rutin
11 Saya membuang kateter yang tidak penting √
12 Saya mencuci tangan menggunakan air jika tangan √
terlihat kotor karena adanya darah atau cairan
tubuh pasien
13 Setelah melepas handscoon saya mencuci tangan √
14 Setelah 5 kali menggunakan handrubs, maka √
selanjutnya saya menggunakan hand wash
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Pasien Jatuh


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mengkaji resiko jatuh pada semua pasien baru √
yang masuk ke Ruangan
2 Saya menentukan scoring berdasarkan kriteria √
resiko pasien jatuh
3 Saya memberikan gelang identitas warna kuning √
sebagai tanda kategori resiko jatuh sedang
4 Saya mengkaji ulang pada pasien dengan resiko √
jatuh sedang setiap 4 jam sekali
5 Saya mengkaji resiko jatuh khusus untuk pasien √
lansia
6 Saya memberikan edukasi pada keluarga strategi √
untuk mengurangi jatuh pasien
7 Saya melakukan komunikasi dengan pihak yang √
bertanggungjawab apabila kondisi lingkungan
dapat menyebabkan jatuh misalnya lantai licin
8 Saya memastikan roda tempat tidur pasien dalam √
keadaan terkunci
9 Saya melakukan pengawasan ketat pada pasien √
dengan resiko jatuh tinggi dengan melakukan
monitor setiap 1 jam.
10 Saya meninggikan pengaman tempat tidur pasien √
yang mengalami keterbatasan gerak
Jumlah
Persentase
FORMULIR IDENTIFIKASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Kode Responden Identifikasi

07

NAMA MAHASISWA : ATIKASARI, S.Kep


BENY PRATAMA PUTRA, S.Kep
JUAIRIA, S.Kep
MESSI SAPUTRI, S.Kep
RUANGAN : SUPARTO (POS 1)
RUMAH SAKIT : BHAYANGKARA

Petunjuk Pengisian

1. Berilah penilaian terhadap aspek yang dilihat berdasarkan pengalaman anda,


dengan memberikan tanda “√” pada
kolom yang tersedia

2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki

3. Pilihan yang disediakan adalah :


a. Tidak pernah (TP) : Bila sama sama sekali tidak pernah dilakukan
b. Kadang-kadang ( K) : Kadang dilakukan kadang tidak dilakukan
c. Sering (Sr) : Kebanyakan dilakukan
d. Selalu (SL): Selalu dilakukan
4. Mohon agar dapat mengisi dengan apa adanya, karena identitas dan jawaban anda,
akan terjaga kerahasiaannya
5. Terima kasih atas partisipasi anda

KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama : Ny. R
2. Usia : 35 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √Perempuan
4. Pendidikan : SPK DIII DIV S1 Ners √ M.Kep
5. Masa Kerja : 9 tahun
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi

Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase

Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Infeksi


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mencuci tangan sebelum melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
2 Saya mencuci tangan setelah melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
3 Saya mencuci tangan sebelum membantu pasien √
untuk berpindah tempat
4 Saya mencuci tangan setelah membantu pasien √
untuk berpindah tempat
5 Saya mencuci tangan sebelum melakukan injeksi √
ke pasien
6 Saya mencuci tangan setelah membuka sistem √
water seal drainage(WSD)
7 Saya mencuci tangan setelah membersihkan meja √
samping tempat tidur pasien jika tangan terlihat
kotor
8 Saya tidak menggunakan cat kuku √
9 Saya tidak menggunakan sabun dengan hand rubs √
secara bersamaan
10 Saya mengevaluasi semua kateter vena sentral √
secara rutin
11 Saya membuang kateter yang tidak penting √
12 Saya mencuci tangan menggunakan air jika tangan √
terlihat kotor karena adanya darah atau cairan
tubuh pasien
13 Setelah melepas handscoon saya mencuci tangan √
14 Setelah 5 kali menggunakan handrubs, maka √
selanjutnya saya menggunakan hand wash
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Pasien Jatuh


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mengkaji resiko jatuh pada semua pasien baru √
yang masuk ke Ruangan
2 Saya menentukan scoring berdasarkan kriteria √
resiko pasien jatuh
3 Saya memberikan gelang identitas warna kuning √
sebagai tanda kategori resiko jatuh sedang
4 Saya mengkaji ulang pada pasien dengan resiko √
jatuh sedang setiap 4 jam sekali
5 Saya mengkaji resiko jatuh khusus untuk pasien √
lansia
6 Saya memberikan edukasi pada keluarga strategi √
untuk mengurangi jatuh pasien
7 Saya melakukan komunikasi dengan pihak yang √
bertanggungjawab apabila kondisi lingkungan
dapat menyebabkan jatuh misalnya lantai licin
8 Saya memastikan roda tempat tidur pasien dalam √
keadaan terkunci
9 Saya melakukan pengawasan ketat pada pasien √
dengan resiko jatuh tinggi dengan melakukan
monitor setiap 1 jam.
10 Saya meninggikan pengaman tempat tidur pasien √
yang mengalami keterbatasan gerak
Jumlah
Persentase
FORMULIR IDENTIFIKASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Kode Responden Identifikasi

08

NAMA MAHASISWA : ATIKASARI, S.Kep


BENY PRATAMA PUTRA, S.Kep
JUAIRIA, S.Kep
MESSI SAPUTRI, S.Kep
RUANGAN : SUPARTO (POS 1)
RUMAH SAKIT : BHAYANGKARA

Petunjuk Pengisian

1. Berilah penilaian terhadap aspek yang dilihat berdasarkan pengalaman anda,


dengan memberikan tanda “√” pada
kolom yang tersedia

2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki

3. Pilihan yang disediakan adalah :


a. Tidak pernah (TP) : Bila sama sama sekali tidak pernah dilakukan
b. Kadang-kadang ( K) : Kadang dilakukan kadang tidak dilakukan
c. Sering (Sr) : Kebanyakan dilakukan
d. Selalu (SL): Selalu dilakukan
4. Mohon agar dapat mengisi dengan apa adanya, karena identitas dan jawaban anda,
akan terjaga kerahasiaannya
5. Terima kasih atas partisipasi anda

KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama : Ny. N
2. Usia : 24 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : 9 tahun
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi

Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase

Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Infeksi


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mencuci tangan sebelum melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
2 Saya mencuci tangan setelah melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
3 Saya mencuci tangan sebelum membantu pasien √
untuk berpindah tempat
4 Saya mencuci tangan setelah membantu pasien √
untuk berpindah tempat
5 Saya mencuci tangan sebelum melakukan injeksi √
ke pasien
6 Saya mencuci tangan setelah membuka sistem √
water seal drainage(WSD)
7 Saya mencuci tangan setelah membersihkan meja √
samping tempat tidur pasien jika tangan terlihat
kotor
8 Saya tidak menggunakan cat kuku √
9 Saya tidak menggunakan sabun dengan hand rubs √
secara bersamaan
10 Saya mengevaluasi semua kateter vena sentral √
secara rutin
11 Saya membuang kateter yang tidak penting √
12 Saya mencuci tangan menggunakan air jika tangan √
terlihat kotor karena adanya darah atau cairan
tubuh pasien
13 Setelah melepas handscoon saya mencuci tangan √
14 Setelah 5 kali menggunakan handrubs, maka √
selanjutnya saya menggunakan hand wash
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Pasien Jatuh


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mengkaji resiko jatuh pada semua pasien baru √
yang masuk ke Ruangan
2 Saya menentukan scoring berdasarkan kriteria √
resiko pasien jatuh
3 Saya memberikan gelang identitas warna kuning √
sebagai tanda kategori resiko jatuh sedang
4 Saya mengkaji ulang pada pasien dengan resiko √
jatuh sedang setiap 4 jam sekali
5 Saya mengkaji resiko jatuh khusus untuk pasien √
lansia
6 Saya memberikan edukasi pada keluarga strategi √
untuk mengurangi jatuh pasien
7 Saya melakukan komunikasi dengan pihak yang √
bertanggungjawab apabila kondisi lingkungan
dapat menyebabkan jatuh misalnya lantai licin
8 Saya memastikan roda tempat tidur pasien dalam √
keadaan terkunci
9 Saya melakukan pengawasan ketat pada pasien √
dengan resiko jatuh tinggi dengan melakukan
monitor setiap 1 jam.
10 Saya meninggikan pengaman tempat tidur pasien √
yang mengalami keterbatasan gerak
Jumlah
Persentase
FORMULIR IDENTIFIKASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Kode Responden Identifikasi

09

NAMA MAHASISWA : ATIKASARI, S.Kep


BENY PRATAMA PUTRA, S.Kep
JUAIRIA, S.Kep
MESSI SAPUTRI, S.Kep
RUANGAN : SUPARTO (POS 1)
RUMAH SAKIT : BHAYANGKARA

Petunjuk Pengisian

1. Berilah penilaian terhadap aspek yang dilihat berdasarkan pengalaman anda,


dengan memberikan tanda “√” pada
kolom yang tersedia

2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki

3. Pilihan yang disediakan adalah :


a. Tidak pernah (TP) : Bila sama sama sekali tidak pernah dilakukan
b. Kadang-kadang ( K) : Kadang dilakukan kadang tidak dilakukan
c. Sering (Sr) : Kebanyakan dilakukan
d. Selalu (SL): Selalu dilakukan
4. Mohon agar dapat mengisi dengan apa adanya, karena identitas dan jawaban anda,
akan terjaga kerahasiaannya
5. Terima kasih atas partisipasi anda

KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama : Ny. L
2. Usia : 27 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : 9 tahun
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi

Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase

Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Infeksi


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mencuci tangan sebelum melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
2 Saya mencuci tangan setelah melakukan √
pengkajian tanda-tanda vital
3 Saya mencuci tangan sebelum membantu pasien √
untuk berpindah tempat
4 Saya mencuci tangan setelah membantu pasien √
untuk berpindah tempat
5 Saya mencuci tangan sebelum melakukan injeksi √
ke pasien
6 Saya mencuci tangan setelah membuka sistem √
water seal drainage(WSD)
7 Saya mencuci tangan setelah membersihkan meja √
samping tempat tidur pasien jika tangan terlihat
kotor
8 Saya tidak menggunakan cat kuku √
9 Saya tidak menggunakan sabun dengan hand rubs √
secara bersamaan
10 Saya mengevaluasi semua kateter vena sentral √
secara rutin
11 Saya membuang kateter yang tidak penting √
12 Saya mencuci tangan menggunakan air jika tangan √
terlihat kotor karena adanya darah atau cairan
tubuh pasien
13 Setelah melepas handscoon saya mencuci tangan √
14 Setelah 5 kali menggunakan handrubs, maka √
selanjutnya saya menggunakan hand wash
Jumlah
Persentase

Pengurangan Risiko Pasien Jatuh


No Indikator TP K Sr SL
1 Saya mengkaji resiko jatuh pada semua pasien baru √
yang masuk ke Ruangan
2 Saya menentukan scoring berdasarkan kriteria √
resiko pasien jatuh
3 Saya memberikan gelang identitas warna kuning √
sebagai tanda kategori resiko jatuh sedang
4 Saya mengkaji ulang pada pasien dengan resiko √
jatuh sedang setiap 4 jam sekali
5 Saya mengkaji resiko jatuh khusus untuk pasien √
lansia
6 Saya memberikan edukasi pada keluarga strategi √
untuk mengurangi jatuh pasien
7 Saya melakukan komunikasi dengan pihak yang √
bertanggungjawab apabila kondisi lingkungan
dapat menyebabkan jatuh misalnya lantai licin
8 Saya memastikan roda tempat tidur pasien dalam √
keadaan terkunci
9 Saya melakukan pengawasan ketat pada pasien √
dengan resiko jatuh tinggi dengan melakukan
monitor setiap 1 jam.
10 Saya meninggikan pengaman tempat tidur pasien √
yang mengalami keterbatasan gerak
Jumlah
Persentase
DOKUMENTASI
REKAPITULASI IDENTIFIKASI KESELAMATAN PASIEN

Kategori Rekomendasi
Upaya pengendalian
No Identifikasi Hasil Kurang Baik Risiko yang ditimbulkan Tujuan Jangka Tujuan Jangka
Yang telah dilakukan
Keselamatan Pasien % Baik Pendek Panjang
(< 80%) ( ≥ 80%)
1 Identifikasi Pasien 86,11% - √ Tidak ada resiko yang Pelatihan patient safety Pertahankan Tingkatkan
ditimbulkan kondisi yang lagi kondisi
sudah ada yang sudah
ada
2 Komunikasi Efektif 93,21% - √ Tidak ada resiko yang Pelatihan patient safety Pertahankan Tingkatkan
ditimbulkan kondisi yang lagi kondisi
sudah ada yang sudah
ada
3 Keamanan Obat 85,27% - √ Tidak ada resiko yang Pelatihan patient safety Pertahankan Tingkatkan
ditimbulkan kondisi yang lagi kondisi
sudah ada yang sudah
ada
4 Tepat Lokasi, Tepat 92,12% - √ Tidak ada resiko yang Pelatihan patient safety Pertahankan Tingkatkan
Prosedur,Tepat ditimbulkan kondisi yang lagi kondisi
Pasien Operasi sudah ada yang sudah
ada
5 Pengurangan Risiko 80,95% - √ Tidak ada resiko yang Pelatihan patient safety Pertahankan Tingkatkan
Infeksi ditimbulkan kondisi yang lagi kondisi
sudah ada yang sudah
ada
6 Pengurangan Risiko 91,11% - √ Tidak ada resiko yang Pelatihan patient safety Pertahankan Tingkatkan
Pasien Jatuh ditimbulkan kondisi yang lagi kondisi
sudah ada yang sudah
ada

Mengetahui, Palembang, 29 November 2019


Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Ketua Kelompok

( ) ( ) ( )

RUMUS PENILAIAN :
JUMLAH TOTAL POIN PER ITEM PER RESPONDEN = POIN PER ITEM RESPONDEN 1+ POIN PER ITEM RESPONDEN 2
+ POIN PER ITEM RESPONDEN 3 + POIN PER ITEM RESPONDEN 4 + SAMPAI SEBANYAK RESPONDEN YANG ADA

JUMLAH TOTAL POIN PER ITEM = JUMLAH BANYAK SOAL PER ITEM x 4

JUMLAH TOTAL POIN PER ITEM = PENJUMLAHAN POIN PERSOAL YANG DIDAPATKAN
KET : SOAL (+) BERNILAI POIN DARI TP SAMPAI SL = 1, 2 , 3, 4
SOAL (−) BERNILAI POIN DARI TP SAMPAI SL = 4, 3, 2, 1

PRESENTASE (%) =
x 100%
ANALISIS SWOT

KEKUATAN KELEMAHAN
(STRENGHT) (WEAKNESS)
1. Tidak ditemukannya kesalahan dalam pembuangan limbah , baik1. Ditemukannya petugas jaga yang tidak menggunakan APD
medis, non medis dan tajam. dalam melakukan tindakan medis / keperawatan.
2. Posisi kerja petugas disesuaikan dengan jenis kerjanya, tidak ada
petugas yang tidak bisa mencapai tinggi tiang infus, tidak ada
petugas yang tidak kuat membawa pasien dengan restool dan
brankard.
3. Identifikasi pasien sesuai standar SKP, Komunikasi efektif
sesuai standar SKP, Pengamanan obat yang sesuai standar
SKP, memastikan tepat-lokasi, tepat-prosedur, dan tepat-
pasien sebelum menjalani prosedur operasi, pengurangan
resiko infeksi sesuai dengan standar SKP, serta pengurangan
resiko pasien jatuh sesuai standar SKP.
Strategi Pemecahan Masalah, Perbaikan, dan Pengembangan:
1. Menutup pintu saat adanya kebisingan untuk sementara dan menggunakan ear plug jika pembangunan masih lama
2. Melakukan peneguran kepada petugas yang tidak menggunakan APD saat melakukan tindakan medis maupun keperawatan, dan
mensosialisasikan pentingnya penggunaan APD ke pada petugas.
PELUANG ANCAMAN
(OPPORTUNITY) (THREAT)
1. Ruangan perawat (Nurse Station) ber AC dan AC dalam 1. Ditemukannya kebisingan yang masuk dan terdengar sampai ke
keadaan menyala dengan suhu dingin yang nyaman, tidak ruangan.
ditemukan objek yang menimbulkan getaran pada ruangan,
pencahayaan terang dan tidak mengganggu petugas dalam
melakukan aktifitas, Tidak ditemukan alat dan bahaya
radiasi apapun diruangan, Tidak ditemukannya bahaya yang
bersifat kimia (debu, uap, cairan) di ruangan, ruangan selalu
bersih dan disapu dan dipel tiap hari dan tiap shift.
2. Letak atau posisi alat tidak mengganggu pekerjaan petugas
ruangan, cukup tertata rapi meski hanya diruang sementara.
3. Petugas jaga diruangan Tidak merasa terbebani dengan
beban tugas, pembagian shift, dan tidak mempunyai keluhan
apapun selama bekerja di rumah sakit.
ANALISIS SWOT DAN PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN

Internal KEKUATAN KELEMAHAN


Evaluation (STRENGTH) (WEAKNESS)
1. Tidak ditemukannya kesalahan dalam 1. Ditemukannya petugas jaga yang tidak
pembuangan limbah , baik medis, non menggunakan APD dalam melakukan
medis dan tajam. tindakan medis / keperawatan.
2. Posisi kerja petugas disesuaikan dengan
jenis kerjanya, tidak ada petugas yang
tidak bisa mencapai tinggi tiang infus,
tidak ada petugas yang tidak kuat
membawa pasien dengan restool dan
brankard.
3. Identifikasi pasien sesuai standar SKP,
Komunikasi efektif sesuai standar
SKP, Pengamanan obat yang sesuai
standar SKP, memastikan tepat-lokasi,
tepat-prosedur, dan tepat-pasien
sebelum menjalani prosedur operasi,
pengurangan resiko infeksi sesuai
dengan standar SKP, serta
External
pengurangan resiko pasien jatuh sesuai
Evaluation
standar SKP.
PELUANG STRATEGI STRATEGI
(OPPORTUNITY) (S - O) (W – O)
1. Ruangan perawat (Nurse Station) ber 1. Pengetahuan yang mumpuni dan 1. Menjaga dan menggunakan fasilitas
AC dan AC dalam keadaan menyala ruangan yang baik akan meningkatkan yang ada sebaik mungkin untuk
dengan suhu dingin yang nyaman, nilai jual seorang pekerja / petugas. menciptakan suasana kerja yang
tidak ditemukan objek yang 2. Keadaan petugas yang tanpa hambatan nyaman dan menambah konsentrasi
menimbulkan getaran pada ruangan, saat dalam melakukan tugas dengan dalam bekerja.
pencahayaan terang dan tidak lancar ditambah ruangan yang tertata 2. Dengan lingkungan, letak dan posisi
mengganggu petugas dalam rapi akan mengurangi atau meniadakan alat yang tertata rapi akan
melakukan aktifitas, Tidak ditemukan beban kerja dari petugas. meningkatkan kenyamanan dalam
alat dan bahaya radiasi apapun bekerja dan menambah konsentrasi
diruangan, Tidak ditemukannya dalam bekerja.
bahaya yang bersifat kimia (debu,
uap, cairan) di ruangan, ruangan
selalu bersih dan disapu dan dipel tiap
hari dan tiap shift.
2. Letak atau posisi alat tidak
mengganggu pekerjaan petugas
ruangan, cukup tertata rapi meski
hanya diruang sementara.
3. Petugas jaga diruangan Tidak merasa
terbebani dengan beban tugas,
pembagian shift, dan tidak
mempunyai keluhan apapun selama
bekerja di rumah sakit.
ANCAMAN STRATEGI STRATEGI
(THREAT) (S – T) (W - T)
2. Ditemukannya kebisingan yang 1. Pengetahuan yang baik, pekerjaan yang 1. Gunakan APD saat melakukan
masuk dan terdengar sampai ke tanpa hambatan serta tidak adanya tindakan medis / keperawatan dan
ruangan. beban kerja akan membuat masalah tutup pintu ruang perawatan pasien jika
kecil yang muncul menjadi tak berarti. akan melakukan tindakan keperawatan
kepada agar terciptanya kenyamanan
dan dapat berkonsentrasi dalam
bekerja.
Mengetahui, Palembang, 29 November 2019
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Ketua Kelompok

( ) ( ) ( )
PLANNING OF ACTION
(POA)

No Data Masalah Tujuan Perencanaan Waktu Metode Sasaran Pj


1 Hazard Fisik : Menimbulkan Memberikan Tupen : 09.00 WIB FGD Petugas CO-Ners
Terdapat suara bising masalah rasa nyaman Menganjurkan ruangan Bina Husada
dari arah gedung yang pendengaran untuk menutup yang terkait
dibangun. pintu ruangan nurse
station agar
terhindar dari
kebisingan.
Tupan :
Menganjurkan
pihak rumah sakit
untuk memberikan
Ear Plug kepada
petugas jaga, jika
pembangunan masih
lama
2 Hazard Biologi: Tidak ada - - - - -
Tidak ditemukan masalah
3 Hazard Kimia : Tidak ada - - - - -
Tidak ditemukan masalah
4 Hazard Ergonomi : Tidak ada - - - - -
Tidak ditemukan masalah
5 Hazard Psikologi : Tidak ada - - - - -
Tidak ditemukan masalah
6 Unsafe Condition : Tidak ada - - - - -
Tidak ditemukan masalah
7 Unsafe Action : Resiko infeksi Meminimalisasi Tupen : 09.00 WIB FGD Petugas CO-Ners
Ditemukannya petugas nosokomial kemungkinan Menganjurkan ruangan Bina Husada
jaga yang tidak terjadi infeksi untuk menegur dan yang tekait
menggunakan APD nosokomial mengingatkan
dalam melakukan kepada seluruh
tindakan medis / petugas akan
keperawatan penting penggunaan
APD dalam setiap
tindakan medis atau
keperawatan
Tupan :
Menganjurkan
untuk dilakukannya
sosialisasi kepada
seluruh petugas
medis tentang
pentingnya
penggunaan APD
dalam setiap
tindakan medis, atau
keperawatan serta
memberikan reward
kepada pekerja yang
melakukan
pekerjaan sesuai
dengan SOP rumah
sakit.
8 Keselamatan Pasien
Identifikasi pasien : Tidak ada - - - - -
Masuk dalam kategori masalah
baik.
Komunikasi efektif : Tidak ada - - - - -
Masuk dalam kategori masalah
baik.
Keamanan Obat : Tidak ada - - - - -
Masuk dalam kategori masalah
baik.
Tepat lokasi, pasien dan Tidak ada - - - - -
prosedur operasi : masalah
Masuk dalam kategori
baik.
Pengurangan resiko Tidak ada - - - - -
infeksi : masalah
Masuk dalam kategori
baik.
Pengurangan risiko Tidak ada - - - - -
pasien jatuh : masalah
Masuk dalam kategori
baik.
Mengetahui, Palembang, 29 November 2019
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Ketua Kelompok

( ) ( ) ( )
JENIS – JENIS HAZARD

HAZARD FISIK
HAZARD BIOLOGI
HAZARD KIMIA
HAZARD ERGONOMI
K3RS MERUPAKAN SUATU IDE
HAZARD PSIKOLOGI
DAN UPAYA PENGENDALIAN
DAN PENCEGAHAN TEHADAP UNSAFE CONDITION
KECELAKAAN KERJA DAN UNSAFE ACTION
PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA
PEKERJA DI RUMAH SAKIT
6 KOMPONEN DALAM SKP (PATIENT
SAFETY)

IDENTIFIKASI PASIEN

Hazard adalah segala KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

KEAMANAN OBAT
sesuatu yang dapat
TEPAT PASIEN, TEPAT
berpotensi menjadi LOKASI, TEPAT PROSEDUR
OPERASI
bahaya bahkan
PENGURANGAN RESIKO
accident atau incident INFEKSI

PENGURANGAN RESIKO
PASIEN JATUH
DOKUMENTASI PELAKSANAAN
FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
RUANG SUPARTO (POS 1) RS. BHAYANGKARA
PELAMBANG

Tanggal Pelaksanaan : Rabu / 4 Desember 2019-12-04


Waktu : 09.00 WIB – Selesai
HASIL RESPON AUDIENCE TERHADAP PRESENTASI
FOCUS GROUP DISSCUSION (FGD)
RUANG SUPARTO (POS 1)
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG

Tanggal Pelaksanaan : Rabu / 4 Desember 2019


Waktu : 09.00 WIB – Selesai

A. Respon Audience Terhadap Hasil Identifikasi Hazard Yang Ditemukan

Hazard Fisik (Kebisingan)


Untuk masalah kebisingan kami tidak bisa berbuat apa-apa karena RS.
Bhayangkara lagi dalam pembangunan.

Unsafe Action
Tentang masalah perawat yang tidak memakai APD saat tindakan
akan dilakukan peneguran secara lisan kepada yang bersangkutan

B. Saran Audience Bagi CO-NERS Bina Husada Palembang

Dalam pembagian Quisioner Sasaran Keselamatan Pasien, sebaiknya CO-


NERS Bina Husada melakukan Inform Concern dan menjelaskan item-
item yang terdapat pda Quisioner terlebih dahulu kepada responden yang
akan mengisi Quisioner.
ABSENSI DAFTAR HADIR AUDIENCE FGD
RUANG SUPARTO (POS 1)
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG

Tanggal pelaksanaan : Rabu / 4 Desember 2019


Waktu : 09.00 WIB – Selesai

Nama Jabatan Alamat Paraf

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Mengetahui,
Preseptor Akademik Preseptor Klinik

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai