KEPERAWATAN K3
Program Profesi NERS STIK Bina Husada
Palembang
Oleh
CO-NERS KELOMPOK RUANG SUPARTO
ATIKASARI, S.Kep
BENY PRATAMA PUTRA, S.Kep
JUAIRIA, S.Kep
MESSI SAPUTRI, S.Kep
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur (Dr. Osha, 2017). Kesehatan kerja bertujuan
untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental, dan
sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahaan tersebut,
melalui usaha preventif, promotif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit atau
gangguan-gangguan kesehatan akibat kerja atau lingkungan kerja (Akbar, 2018).
Kesehatan kerja ini merupakan terjemahan dari “occupational health” yang
cenderung diartikan sebagai lapangan kesehatan yang mengurusi masalah-masalah
kesehatan secara menyeluruh bagi masyakat pekerja. Menyeluruh dalam arti
usaha-usaha preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative, hygiene, penyesuaian
faktor manusia terhadap pekerjaannya dan sebagainya (Notoadmodjo dalam HSP,
2011).
Instalasi Rawat Inap merupakan Salah satu upaya penyembuhan pasien
melalui pengobatan dan perawatan yang dilaksanakan dalam ruang rawat inap di
rumah sakit. Ruang rawat inap yang aman dan nyaman merupakan faktor penting
yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan pasien (SmartPlus, 2015).
Hazard adalah segala sesuatu yang dapat berpotensi menjadi bahaya
bahkan accident atau incident (TriganaAir, 2005). Bahaya potensial di rumah sakit
yang disebabkan oleh faktor biologi, faktor kimia, faktor ergonomic, faktor fisik,
faktor psikososial dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja bagi
pekerja, pengunjung, pasien dan masyarakat di lingkungan sekitarnya (KMK
4322007 dalam PERSI, 2007).
Pekerja rumah sakit mempunyai resiko lebih tinggi dibanding pekerja
industry lain untuk terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan kecelakaan kerja
(KAK) (RSUDZA, 2017).
Berdasarkan hal diatas maka diperlukan pencegahan dan penanganan
terhadap bahaya (hazard) yang ada dirumah sakit terutama di Instalasi Rawat Inap
agar pekerja rumah sakit khususnya perawat terhindar dari Penyakit Akibat Kerja
(PAK) dan dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif untuk
mempercepat proses penyembuhan pasien.
II. Tujuan
Tujuan Umum
Melaporkan Hazard (bahaya) yang ditemukan saat melakukan
identifikasi hazard di Ruang Suparto (POS 1) RS. Bhayangkara
palembang.
Tujuan Khusus
1. Memberikan saran atau rekomendasi pencegahan dan penanggulangan
terhadap hazard ditemukan di Ruang Suparto (POS 1) RS.
Bhayangkara Palembang.
2. Memberikan saran atau rekomendasi pencegahan dan penanggulangan
unsafe action yang berhasil ditemukan di Ruang Suparto (POS 1) RS.
Bhayangkara Palembang.
III. Metode
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini menggunakan metode
Diskusi Panel atau tukar pikiran.
IV. Pengorganisasian
Moderator : Juairia, S.Kep
Penyaji : Beny Pratama Putra, S.Kep
Notulen : Messi Saputri, S.Kep
Dokumentasi : Atikasari, S.Kep
VI. Peserta
Kegiatan diikuti oleh mahasiswa Program Profesi Ners STIK Bina Husada
Palembang, Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik, serta Pegawai / Petugas
yang terkait.
BAB II
LANDASAN TEORI
2) Kebisingan
a) Definisi
Bising adalah Suara atau Bunyi yang timbul dengan tidak di
kehendaki yang memiliki sifat untuk mengganggu dan menurukan daya
tangkap suara pada pendengaran orang lain (WHS dalam Nusantara
Traisser, 2018).
b) Cara Telinga Manusia Mendengar
Getaran, menimbulkan gelombang bunyi yang kemudian ditangkap
oleh daun telinga lalu masuk dalam liang telinga kemudian menggetarkan
gelombang telinga dan diubah menjadi gelombang mekanik. Pada bagian
telinga terdapat tulang pendengaran di telinga tengah: malleus, incus, dan
stapes. Gendang telinga menggetarkan tulang pendengaran dan kemudian
meneruskannya ke telinga dalam. Getaran Cairan di dalam koklea/rumah
siput merangsang sel-sel rambut menghasilkan impuls bio elektrik,Impuls
listrik dari sel-sel rambut diteruskan ke otak oleh syaraf pendengaran,
Di otak, impuls dari kedua telinga tersebut diartikan sebagai suara
(Nusantara Traisser, 2018).
c) Berbagai Macam Jenis Kebisingan
• Bising Kontinyu
Merupakan bising di mana fluktuasi dari intensitasnya tidak lebih
dari 6 dB dan tidak putus – putus. Bising Kontinyu dibagi menjadi 2
(da) yaitu :
Wide Spectrum adalah bising dengan spektrum frekuensi yang luas.
Bising ini relatif tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk periode
0.5 detik berturut-turut : Suara kipas angin, mesin, dll
Norrow Spectrum adalah bising ini juga relatif tetap, akan tetapi
hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (frekuensi 500, 1000,
4000) misalnya gergaji sirkuler, katup gas
a) Bising Intermitten (Putus – Putus)
Yaitu bising yang berlangsung secara tidak terus-menerus,
melainkan ada periode relatif tenang, misalnya lalu lintas, kendaraan,
kapal terbang, kereta api .
b) Bising Impulsif (Mendadak)
Yaitu jenis bising yang memiliki perubahan intensitas suara
melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan
pendengarnya seperti suara tembakan suara ledakan mercon, meriam.
c) Bising Impulsif Continue
Sama dengan bising impulsif, hanya bising ini terjadi berulang-
ulang, misalnya mesin tempa.
d) Jenis Pengaruh / Gangguan Kebisingan Pada Pekerja
Gangguan Psikologis
Gangguan Fisiologis
Gangguan Pada Komunikasi
Gangguan Pada Bagian Pendengaran
e) Proteksi Terhadap Bising
Pada bagian ini kita akan membahas tentang cara bagaimana agar
kita bisa mengurangi resiko dari kebisingan yang terjadi pada area kerja,
penjelasan ini akan dibagi menjadi 3 bagian:
Sumber
Medium
Pekerja
d) Pada Sumber:
Mengganti peralatan yang menjadi sumber bising dengan yang
lebih tenang.
Memasang peredam pada sumber.
Mengisolir sumber bising
e) Pada Medium:
Menambah jarak antara orang dengansumber.
Mengurangi durasi paparan
Memasang barrier
f) Pada Pekerja:
Menggunakan pelindung pendengaran pada pekerja di area bising
Pelindung pendengaran di tempat kerja berupa ear plug atau ear
muff.
d. Unsafe action
1) Definisi
Unsafe Action merupakan tindakan manusia yang tidak
mengindahkan faktor – faktor penyelamatan sehingga dapat menyebabkan
kecelakaan kerja (Dewi, 2013).
2) Perilaku/ Perbuatan Berbahaya (Unsafe Action)
Adapun untuk Perilaku adalah perilaku/ Perbuatan Berbahaya
(Unsafe Action) antara lain (Dewi, 2013):
a) Melakukan tindakan tanpa mempunyai kewenangan
b) Menjalankan Pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahliannya
c) Lalai menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) atau hanya berpura-pura
d) Mengangkut beban yang berlebihan
e) Bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja.
f) Mengambil posisi pada tempat yang berbahaya
g) Lalai memberikan peringatan atau lupa mengamankan tempat kerja
h) Bersenda gurau tidak pada tempatnya
i) Memaksakan diri untuk bekerja walaupun sakit
j) Merancang /memasang peralatan tanpa pengaman
k) Sikap tubuh (Faktor Ergonomi) yang tidak tepat
(Dewi, 2013)
3) Infeksi Nosokomial
a) Definisi
Infeksi nosokomial adalah istilah yang merujuk pada suatu infeksi
yang berkembang di lingkungan rumah sakit. Artinya, seseorang
dikatakan terkena infeksi nosokomial apabila penularannya didapat
ketika berada di rumah sakit. Termasuk juga infeksi yang terjadi di
rumah sakit dengan gejala yang baru muncul saat pasien pulang ke
rumah, dan infeksi yang terjadi pada pekerja di rumah sakit.
Beberapa penyakit yang paling sering terjadi akibat infeksi
nosokomial adalah:
Infeksi aliran darah primer (IADP).
Pneumonia.
Infeksi saluran kemih (ISK).
Infeksi luka operasi (ILO).
b) Penyebab dan Faktor Risiko Infeksi Nosokomial
Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dapat terkena infeksi
nosokomial adalah:
Patogen (bakteri, jamur, virus, parasit)
Jumlah dan virulensi (kekuatan) bakteri yang tinggi, serta
resistensi bakteri terhadap antibiotik dapat meningkatkan risiko
terjadinya infeksi nosokomial. Umumnya, infeksi nosokomial
disebabkan oleh bakteri yang ada di rumah sakit. Bakteri tersebut
bisa didapat dari orang lain yang ada di rumah sakit, bakteri yang
menjadi flora normal (bakteri yang secara normal ada di dalam tubuh
dan pada keadaan normal tidak menyebabkan gangguan) orang itu
sendiri, atau bakteri yang mengontaminasi lingkungan dan alat-alat
di rumah sakit. Selain bakteri, jamur dan virus atau parasit juga dapat
menjadi penyebab infeksi nosokomial.Yang dimaksud dengan
bakteri yang resisten adalah ketika antibiotik menjadi kurang efektif
untuk membunuh bakteri tersebut. Hal ini disebabkan oleh
penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan anjuran dokter.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan mengakibatkan bakteri
yang ada di dalam tubuh manusia berubah karakter dan menjadi
tahan terhadap antibiotik. Rumah sakit merupakan tempat beragam
jenis pasien, sehingga bakteri yang resisten tersebut dapat menyebar
di lingkungan rumah sakit dan akan lebih sulit untuk ditangani bila
menjangkiti seseorang.
Kondisi Pasien
Selain bakteri, kondisi dari pasien tersebut juga memengaruhi
dapat atau tidaknya terkena infeksi nosokomial. Beberapa kondisi
pasien yang membuat lebih mudah terserang infeksi nosokomial:
Usia
Pasien lansia (usia di atas 70 tahun) dan bayi lebih mudah
terserang infeksi nosokomial.
Daya tahan tubuh dan penyakit yang dimiliki.
Pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes, gagal ginjal,
dan kanker meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi
nosokomial. Keadaan akut seperti koma, gagal ginjal akut, cedera
berat (seperti habis kecelakaan atau luka bakar), dan syok juga
berkontribusi dalam meningkatkan risiko infeksi nosokomial.
Kondisi yang mengakibatkan daya tahan tubuh turun seperti pada
penyakit HIV/AIDS, malnutrisi, dan menggunakan obat-obatan yang
dapat menurunkan daya tahan tubuh.
(misalnya: immnunosuppresant, kemoterapi) akan meningkatkan
risiko terkena infeksi nosokomial.
Prosedur yang dilakukan terhadap pasien
Prosedur seperti tindakan operasi, pemasangan alat bantu
napas (ventilator), endoskopi, atau kateter meningkatkan risiko
seseorang untuk terkena infeksi nosokomial melalui kontaminasi
langsung dengan alat yang masuk ke dalam tubuh.
Faktor Lingkungan
Lingkungan rumah sakit yang padat, kegiatan memindahkan
pasien dari satu unit ke unit yang lain, dan penempatan pasien
dengan kondisi yang mudah terserang infeksi nosokomial (misalnya
pada ruang perawatan intensif, ruang perawatan bayi, ruang
perawatan luka bakar) di satu tempat dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial. Lamanya waktu
perawatan di rumah sakit juga semakin meningkatkan risiko terkena
penyakit nosokomial.
c) Pencegahan Infeksi Nosokomial
Langkah-langkah pencegahan infeksi nosokomial menjadi
tanggung jawab seluruh orang yang ada di rumah sakit termasuk
petugas kesehatan, pasien dan orang yang berkunjung. Beberapa
langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi ini
adalah:
Cuci tangan
Tangan merupakan media yang paling baik bagi kuman untuk
berpindah. Oleh karena itu penting bagi seluruh orang yang berada di
rumah sakit untuk mencuci tangan dengan cara dan waktu yang
tepat. Terdapat lima saat yang penting untuk melakukan cuci tangan:
Sebelum memegang pasien.
Sebelum melakukan prosedur kepada pasien.
Setelah
telah terpapar dengan cairan tubuh (misalnya darah, urin, atau
feses).
Setelah menyentuh pasien.
Setelah menyentuh barang-barang
barang barang di sekitar pasien.
Menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit
Kebersihan lingkungan rumah sakit dilakukan dengan cara
membersihkan lingkungan rumah sakit dengan menggunakan cairan
membersihkan
pembersih atau disinfektan dengan frekuensi 2-3 2 3 kali per hari untuk
lantai dan 2 minggu sekali untuk dinding.
Penggunaan alat dan prosedur
Menggunakan alat atau selang yang menempel pada tubuh
seperti alat
alat bantu napas atau kateter urine, serta melakukan tindakan
medis lainnya sesuai dengan indikasi (tepat guna).
Penempatan pasien di ruang isolasi
Pasien dengan daya tahan tubuh yang rendah atau pasien yang
berpotensi untuk menularkan penyakit diharuskan untuk
unt ditempatkan
di ruang isolasi.
Mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP)
Bagi staf rumah sakit penting untuk mengikuti SOP setiap
melakukan tindakan seperti menggunakan pelindung standar seperti
sarung tangan, masker, atau perlengkapan lain yang dianjurkan.
dianj
(Marianty, 2017)
b. Masker biasa :
Langkah-langkah pemasangan :
1. Erat tali atau karet elastis pada bagian tengah
kepala dari leher
2. Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada
batang hidung
3. Paskan dengan erat pada wajah dan dibawah dagu
sehingga melekat dengan baik
4. Periksa ulang pengepasan masker
Langkah-langkah melepaskan :
1. Jangan sentuh bagian depan masker anda karena
telah terkontaminasi
2. Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali
atau karet bagian atas
3. Buang ketempat limbah infeksius
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melaporkan Hazard (bahaya) yang ditemukan saat melakukan
identifikasi hazard di Ruang Suparto (POS 1) RS. Bhayangkara
palembang.
2. Tujuan Khusus
a) Memberikan saran atau rekomendasi pencegahan dan penanggulangan
terhadap hazard ditemukan di Ruang Suparto (POS 1) RS.
Bhayangkara Palembang.
b) Memberikan saran atau rekomendasi pencegahan dan penanggulangan
unsafe action yang berhasil ditemukan di Ruang Suparto (POS 1) RS.
Bhayangkara Palembang.
B. Pelaksanaan Kegiatan
Tahap
No Waktu Kegiatan FGD Kegiatan Peserta
Kegiatan
1 Pendahuluan 5 menit Memberi salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri dan
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
kegiatan
Menjelaskan masalah
yang ditemukan
2 Pelaksanaan 10 menit Menjelaskan latar Melihat dan
belakang mendengarkan
Menjelaskan tentang
hasil identifikasi
hazard dan unsafe
action yang ditemukan
di Ruang Suparto
(POS 1)
3 Evaluasi 10 menit Diskusi:
Menyampaikan Tupen Memperhatikan dan
dan Tupan dari tukar pikiran.
masing-masing
masalah yang
didapatkan dari hasil
identifikasi
4 Penutup 5 menit Menyampaikan Menjawab salam
kesimpulan dan saran
Salam penutup
C. Metode
- Diskusi
- Tukar pikiran
E. Pengorganisasian
Moderator : Juairia, S.kep
Penyaji : Beny Pratama Putra, S.Kep
Notulen : Messi Saputri, S.Kep
Dokumentasi : Atikasari, S.kep
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil identifikasi hazard dan sasaran keselamatan pasien
menyangkut Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS) RS.
Bhayangkara Palembang didapatkan kesimpulan sebagai berikut.
1. Masih ditemukannya bahaya kerja (hazard) di lingkungan Ruangan Suparto
(POS 1) yaitu :
Ditemukannya hazard fisik berupa kebisingan yang datang dari arah
lahan pembangunan di RS bhayangkara lokasi tepatnya berada didepan
Ruang Suparto (Nurse-Station dan ruang perawatan), dimana kebisingan
ini dapat menganggu konsentrasi kerja dari pegawai.
Ditemukannya tindakan yang tidak aman (unsafe action) dari perawat
Ruang Suparto (POS 1) RS bhayangkara yaitu, tidak menggunakan APD
saat melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan SPO / SOP
tindakan keperawatan yang ada Ruangan Suparto (POS 1).
2. Tercukupi atau lebihnya presentase penilaian dari pada nilai Patient Safety
yang didapatkan dari pembagian Quisioner Sasaran Keselamatan Pasien
kepada perawat yang dinas di Ruangan Suparto (POS 1), yaitu :
Identifikasi pasien didapati dengan hasil : 86,11 % masuk dalam kategori
baik.
Komunikasi efektif didapati dengan hasil: 93,21 % masuk dalam kategori
baik.
Keamanan obat didapati dengan hasil: 85,27% masuk dalam kategori
baik.
Tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi didapati dengan hasil :
92,12 % masuk dalam kategori baik.
Pengurangan resiko infeksi didapati dengan hasil : 80,95% masuk dalam
kategori baik.
Pengurangan resiko pasien jatuh didapati dengan hasil : 91,11% masuk
dalam kategori baik.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengalaman dan pengetahuan perawat di
Ruangan Suparto (POS 1) masuk dalam kategori baik.
B. Saran
1. Untuk perawat ruangan
Gunakanlah selalu APD dalam tindakan apa pun dan saling
mengingatkanlah satu sama lain sesama rekan perawat untuk selalu
menggunakan APD khususnya saat melakukan tindakan yang
berhubungan dengan pasien, demi terhindar serta tercegahnya dari infeksi
nosokomial, dan penyakit akibat kerja.
Tingkatkan dan pertahankanlah pengetahuan dan pengalaman tentang
Patient Safety (Sasaran Keselamatan Pasien).
Tutuplah pintu ruangan rapat-rapat agar terhindar dari kebisingan selama
proses pembangunan dilakukan
2. Untuk pihak rumah sakit
Sosialiasikan kepada seluruh perawat RS. Bhayangkara Palembang
tentang pentingya penggunaan APD dalam setiap tindakan keperawatan,
dan berikanlah reward pada perawat yang melakukan setiap tindakan
keperawatan dan prosedur kerja lainnya yang sesuai dengan SPO / SOP
yang ada pada Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Berikanlah Ear Plug kepada petugas di Ruang Suparto (POS 1) untuk
pencegahan dan penanggulangan jika proses pembangunan masih lama.
3. Bagi CO-Ners Bina Husada
Untuk pedoman dan pembelajaran kedepannya jika suatu saat nanti
terjun dalam pengabdian kepada masyarakat dalam bidang keperawatan.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
PROGRAM PORFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
CO-NERS BINA HUSADA
Dengan ini kami Co-Ners Bina Husada mengundang Bapak-bapak dan Ibu-ibu
serta Saudara-saudari sekalian untuk menghadiri FGD yang akan dilaksanakan
pada:
Dengan hormat,
I. DATA UMUM
a. Nama Ruangan : Ruang Suparto (POS 1)
b. Denah Tempat Kerja : VVIP C KAMAR KAMAR KAMAR KAMAR KAMAR KAMAR KAMAR KAMAR
NURSE PRESIDENT VVIP A VIP F VIP E VIP D VIP C VIP B VIP A
STATION SUIT
AREA PEMBANGUNAN
L
E LEMARI
KRAN SOFA OBAT
M
AIR TOILET A
R MEJA KERJA
I
KAMAR A
MANDI R
S BAGIAN DALAM
I P
P
RUANGAN VVIP C I
B ARSIP SEBAGAI NURSE N
A STATION T
MEJA KERJA U
R P SEMENTARA
A O
N S L
K A
G 1 E
U
2 LEMARI ARSIP M R
WASTAFEL L O
PERAWAT
K A S
B SOFA
BARANG2 TEMPAT I
A A R
POS 1 S APD P
T I
c. Data Pegawai
Jumlah Total Seluruh Pegawai Ruangan : 10 Orang
Pegawai Wanita : 9 Orang
Pegawai Laki-laki : 1 Orang
d. Hari Kerja
Shift Kerja: BULAN NOVEMBER 2019
Inisial Tanggal Dinas
Pegawai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Ny. S P L L M M P P P P P L L P P P P P L L P P P P P
Ny. A P M L P P P P P L L P S M L S S M L S S S M L S M L P P S
Ny. L M L P S M L S M L S M L P P P M L P M L P P M L S M L M L
Ny. T S M L P P P P P L L P P S M L P S M L P P S S L S S S M L
Tn. R L S M L S M L M L M L S M L S P/S M L P M L S M L L S M L S
Ny. Ro M L P M L S S S S P P P P P P L L S S M L P P M L P S S M
Ny. Ra S M L S M L M L P/S M L M L S M L S M L P S M L P P M L P P
Ny. No P P M L S M D S M L M L S S M L P P P S M L P S M L M L M
Ny. Nu L P S M L S M L M L S M L M L M L S M L M L S M L P P S P
Ket : P : Pagi
S : Sore
M : Malam
L : Libur Dinas
e. Lain-lain :
Nurse-Station saat ini dialihkan sementara karena RS. Bhayangkara dalam tahap pembangunan, Ruang Nurse-Station saat ini
berada di ruang pewaratan rawat inap pasien kamar VVIP C berstatus sementara sampai pembangunan RS Bhayangkara
selesai dilakukan.
OPERAN PASIEN
MEMPERSIAPKAN DENGAN PENGECEKAN
TERAPHY DAN KEMBALI KERUANGAN LANGSUNG KE KAMAR
BERJAGA DIRUANGAN MERENCANAKAN PERAWATAN PASIEN
TINDAKAN YANG AKAN
DIBERIKAN KEPADA
PASIEN DIDALAM
RUANGAN
MELAKUKAN OPERAN
PERAWAT/PETUGAS JAGA (PERGANTIAN SHIFT)
PULANG ALAT DAN PASIEN
DIDALAM RUANGAN
b. Macam kerja / cara kerja
Melaksanakan program orientasi kepada pasien
PERAWAT MELAKUKAN PERAWAT PERAWAT MENJELASKAN PERAWAT
OREINTASI DIRI KEPADA MEMBERITAHUKAN FASILITAS YANG TERSEDIA MEMBERITAHUKAN
PASIEN KEADAAN DAN LETAK DAN CARA JADWAL RUTIN DIRUANGAN
RUANGAN, WAKTU PENGGUNAANNYA ANTARA LAIN WAKTU
KUNJUNGAN DOKTER, MANDI DAN WAKTU MAKAN
SERTA WATU KUNJUNGAN
KELUARGA/TAMU
PETUGAS KEMUDIAN
MENGUCAPKAN TERIMA MEMASANG GELANG
KASIH DAN SEMOGA LEKAS MERAPIKAN ALAT-ALAT
IDENTITIAS PASIEN
SEMBUH
Pemasangan infus
PERSIAPAN ALAT MEMBERIKAN PENJELASAN PERAWAT CUCI TANGAN DEKATKAN ALAT KEPADA
KEPADA PASIEN TENTANG PASIEN
TINDAKAN YANG
DILAKUKAN
PERAWAT CUCI TANGAN RAPIKAN PASIEN DAN CATAT WAKTU PERHATIKAN REAKSI
BERESKAN ALAT PEMASANGAN, JENIS PASIEN
CAIRAN, UKURAN ABOCATH,
DAN JUMLAH TETESAN DI
STATUS
o Mengukur pernapasan
PERSIAPAN ALAT MEMPERSIAPKAN MENJELAKAN CUCI TANGAN ALIHKAN PERHATIAN
PASIEN PROSEDUR KEPADA PASIEN MENATAP KE
PASIEN ATAS
Skin test
PERSIAPAN ALAT PERSIAPAN PASIEN PERSIAPAN ALAT PERSIAPAN PERAWAT CUCI
PERAWAT TANGAN
CUCI TANGAN DAN BERESKAN ALAT DAN TARIK SPUIT DENGAN LAKUKAN ASPIRASI, TUSUKAN JARUM
DOKUMENTASIKAN RAPIKAN PASIEN MENEKAN DAERAH BILA ADA DARAH MASUKKAN
INJEKSI DENGAN LEPASKAN KEDALAM
KAPAS ALKOHOL TORNIQUET, DAN PEMBULUH DARAH
INJEKSIKAN OBAT
Pemeliharaan : Tidak ditemukaan SOP / SPO serta informasi tentang pemeliharaan Alat K3 di Ruangan Suparto (POS 1)
RS. Bhayangkara Palembang.
Bukti Dokumentasi Buku SOP / SPO:
V. IDENTIFIKASI PENILAIAN TINGKAT RESIKO DAN PERENCANAAN PENGENDALIAN K3 RUMAH SAKIT
Unit Bagian : Ruang Suparto (POS 1)
No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
1 Hazard fisik :
A. Suhu :
Tidak ditemukan, ruangan - Tidak ada - - Fasilitas yang ada - Jika sewaktu- - Menganjurkan
perawat (Nurse Station) ber resiko yang diruangan sudah waktu AC rusak pihak rumah sakit
AC dan AC dalam keadaan ditimbulkan memenuhi standar dan di pihak rumah sakit untuk
menyala dengan suhu adakan pemeriksaan harus mempertahankan
berkala. menyediakan fasilitas yang ada
dingin yang nyaman.
- Dokumentasi : kipas angin untuk diruangan.
- Dokumentasi : pencehagan suhu
panas yang
mungkin muncul
berlebihan yang
dapat
mengganggu
konsentrasi kerja
perawat jaga.
B. Getaran :
- Tidak ditemukan objek yang - Tidak ada - - Fasilitas yang ada - Jika sewaktu - Untuk pihak
menimbulkan getaran pada resiko diruangan tidak saat di hari yang rumah sakit
ruangan yang di menimbulkan getaran. akan datang diharapkan
- Dokumentasi : timbulkan ditemui atau untuk
dirasakan mengganti alat
getaran pada yang
ruangan menimbulkan
hendaknya getaran dengan
petugas di alat yang
ruangan frekuensinya
melaporkannya lebih kecil
pada pihak dalam
rumah sakit menimbulkan
yang berwenang getaran atau
yang tidak
menimbulkan
getaran sama
sekali.
C. Kebisingan :
- Ditemukan kebisingan - Dapat A1 - Tidak ada upaya yang - Menganjurkan - Menganjurkan
karena Rumah Sakit menggangu dilakukan. untuk menutup pihak rumah
Bhayangkara sedang dalam konsentrasi pintu ruangan sakit untuk
pembangunan tepatnya kerja dari nurse station memberikan
didepan ruangan Suparto petugas agar terhindar Ear Plug
(POS 1) jaga dari kebisingan. kepada petugas
- Dokumentasi : ruangan. jaga, jika
pembangunan
masih lama
D. Pencahayaan :
- Pencahayaan terang dan - Tidak ada - - Mematikan lampu yang - Menggunakan - Menganjurkan
tidak mengganggu petugas resiko yang tidak terpakai atau lampu pihak rumah
dalam melakukan aktifitas ditimbukan diperlukan seperlunya dan sakit untuk
- Dokumentasi : mempertahanka mempertahanka
n pencahayaan n fasilitas yang
yang sudah ada. ada diruangan
E. Radiasi :
- Tidak ditemukan alat dan - Tidak ada - - Fasilitas yang ada - Mempertahanka - Menganjurkan
bahaya radiasi apapun resiko diruangan tidak n fasilitas yang untuk
diruangan apapun menimbulkan radiasi tidak mempertahanka
- Dokumentasi : yang menimbulkan n fasilitas yang
ditimbulkan radiasi tidak
menimbulkan
radiasi
No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
2 Hazard Biologi :
- Tidak ditemukannya kesalahan - Tidak ada - - Petugas tahu jenis-jenis - Saling - Sosialisasi
dalam pembuangan limbah , resiko yang sampah dan limbah mengingatkan kepada petugas
baik medis, non medis dan ditimbulkan medis serta ke tentang cara secara berkala
tajam. container sampah mana pembuangan tentang
- Dokumentasi : harus membuangnya. limbah pengelompokan
sementara limbah
berdasarkan sementara dan
jenisnya kecontainer
mana harus
membuangnya
No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
3 Hazard Kimia :
- Tidak ditemukannya bahaya - Tidak ada - - Adanya CS atau OB - Meningkatkan - Mempertahankan
yang bersifat kimia (debu, uap, resiko yang pada setiap ruangan kebersihan dan dan
cairan) di ruangan, ruangan ditimbulkan yang bertugas menjaga situasi ruangan meningkatkan
selalu bersih dan disapu dan kebersihan ruangan. agar tetap lagi kondisi yang
dipel tiap hari dan tiap shift. nyaman dan ada.
- Dokumentasi : bersih.
No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
4 Hazard Ergonomi :
- Posisi kerja petugas - Tidak ada - - Petugas diruangan - Tetap - Tetap
disesuaikan dengan jenis resiko yang memiliki postur yang mempertahankan mempertahankan
kerjanya, tidak ada petugas ditimbulkan tinggi dan perawakan kondisi yang ada. kondisi yang ada.
yang tidak bisa mencapai yang mempuni.
tinggi tiang infus, tidak ada
petugas yang tidak kuat
membawa pasien dengan
restool dan brankard
No Identifikasi Hazard Resiko yang Tingkat Upaya Pengedalian yang Rekomendasi
ditimbulkan Resiko telah dilakukan Tupen Tupan
5 Hazard Psikologi :
- Beban kerja : - Tidak ada - - Adanya pembagian - Tetap - Tetap
Petugas jaga diruangan resiko yang masing-masing tugas mempertahankan mempertahankan
Tidak merasa terbebani ditimbulkan dan shift yang adil dan kondisi yang ada. kondisi yang ada.
dengan beban tugas, tidak berat sebelah dan
pembagian shift, dan tidak petugas menyetujuinya.
mempunyai keluhan apapun - Dokumentasi :
selama bekerja di rumah
sakit.
A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari
Masker
2. Pegawai yang menggunakan APD ketika kerja ?
Kadang-kadang, alasan : menurut pegawai yang bersangkutan tidak setiap tindakan harus memakai APD, contohnya : UP
Infus. Tetapi bila seperti ganti verban pasien DM pegawai baru memakai APD
Tidak ditemukan SOP / SPO pemeliharaan Brancard di Ruangan Suparto (POS 1) RS. Bhayangkara
Troly Oksigen
Tidak ditemukan SOP / SPO pemeliharaan Troly Oksigen di Ruangan Suparto (POS 1) RS. Bhayangkara
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil identifikasi hazard dan sasaran keselamatan pasien menyangkut Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Rumah Sakit (K3RS) RS. Bhayangkara Palembang didapatkan kesimpulan sebagai berikut.
1. Masih ditemukannya bahaya kerja (hazard) di lingkungan Ruangan Suparto (POS 1) yaitu :
Ditemukannya hazard fisik berupa kebisingan yang datang dari arah lahan pembangunan di RS bhayangkara lokasi tepatnya
berada didepan Ruang Suparto (Nurse-Station dan ruang perawatan), dimana kebisingan ini dapat menganggu konsentrasi
kerja dari pegawai.
Ditemukannya tindakan yang tidak aman (unsafe action) dari perawat Ruang Suparto (POS 1) RS bhayangkara yaitu, tidak
menggunakan APD saat melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan SPO / SOP tindakan keperawatan yang ada
Ruangan Suparto (POS 1).
2. Tercukupi atau lebihnya presentase penilaian dari pada nilai Patient Safety yang didapatkan dari pembagian Quisioner Sasaran
Keselamatan Pasien kepada perawat yang dinas di Ruangan Suparto (POS 1), yaitu :
Identifikasi pasien didapati dengan hasil : 86,11 % masuk dalam kategori baik.
Komunikasi efektif didapati dengan hasil: 93,21 % masuk dalam kategori baik.
Keamanan obat didapati dengan hasil: 85,27% masuk dalam kategori baik.
Tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi didapati dengan hasil : 92,12 % masuk dalam kategori baik.
Pengurangan resiko infeksi didapati dengan hasil : 80,95% masuk dalam kategori baik.
Pengurangan resiko pasien jatuh didapati dengan hasil : 91,11% masuk dalam kategori baik.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengalaman dan pengetahuan perawat di Ruangan Suparto (POS 1) masuk dalam kategori baik.
B. SARAN
1. Untuk perawat ruangan
Gunakanlah selalu APD dalam tindakan apa pun dan saling mengingatkanlah satu sama lain sesama rekan perawat untuk
selalu menggunakan APD khususnya saat melakukan tindakan yang berhubungan dengan pasien, demi terhindar serta
tercegahnya dari infeksi nosokomial, dan penyakit akibat kerja.
Tingkatkan dan pertahankanlah pengetahuan dan pengalaman tentang Patient Safety (Sasaran Keselamatan Pasien).
Tutuplah pintu ruangan rapat-rapat agar terhindar dari kebisingan selama proses pembangunan dilakukan.
2. Untuk pihak rumah sakit
Sosialiasikan kepada seluruh perawat RS. Bhayangkara Palembang tentang pentingya penggunaan APD dalam setiap
tindakan keperawatan, dan berikanlah reward pada perawat yang melakukan setiap tindakan keperawatan dan prosedur kerja
lainnya yang sesuai dengan SPO / SOP yang ada pada Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Berikanlah Ear Plug kepada petugas di Ruang Suparto (POS 1) untuk pencegahan dan penanggulangan jika proses
pembangunan masih lama.
3. Bagi CO-Ners Bina Husada
Untuk pedoman dan pembelajaran kedepannya jika suatu saat nanti terjun dalam pengabdian kepada masyarakat dalam
bidang keperawatan.
DATA UMUM RUMAH
RUMAH SAKIT
Kapasitas Perawatan :
A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari
C Moderate ( kadang – kadang ) Kejadian yang dapat terjadi ( sekali kali pada beberapa waktu )
A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari
C Moderate ( kadang – kadang ) Kejadian yang dapat terjadi ( sekali kali pada beberapa waktu )
A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari
C Moderate ( kadang – kadang ) Kejadian yang dapat terjadi ( sekali kali pada beberapa waktu )
A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari
C Moderate ( kadang – kadang ) Kejadian yang dapat terjadi ( sekali kali pada beberapa waktu )
A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari
C Moderate ( kadang – kadang ) Kejadian yang dapat terjadi ( sekali kali pada beberapa waktu )
A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari
C Moderate ( kadang – kadang ) Kejadian yang dapat terjadi ( sekali kali pada beberapa waktu )
A Almost Certain ( Sangat Mungkin ) Kejadian hampir pasti terjadi setiap hari
C Moderate ( kadang – kadang ) Kejadian yang dapat terjadi ( sekali kali pada beberapa waktu )
01
Petunjuk Pengisian
2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : Ny. S
2. Usia : 53 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : 32 tahun
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi
Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase
Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase
02
Petunjuk Pengisian
2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : Ny. T
2. Usia : 31 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : 9 tahun
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi
Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase
Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase
03
Petunjuk Pengisian
2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : Ny. N
2. Usia : 23 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √ Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : 1 tahun 9 bulan
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi
Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase
Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase
04
Petunjuk Pengisian
2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : Ny. R
2. Usia : 29 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √ Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : 7 tahun 9 bulan
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi
Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase
Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase
05
Petunjuk Pengisian
2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : Ny. A
2. Usia : 41 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √ Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : - tahun - bulan
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi
Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase
Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase
06
Petunjuk Pengisian
2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : Tn. R
2. Usia : 27 Tahun
3. Jenis Kelamin √
: Laki-laki Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : 4 tahun 9 bulan
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi
Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase
Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase
07
Petunjuk Pengisian
2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : Ny. R
2. Usia : 35 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √Perempuan
4. Pendidikan : SPK DIII DIV S1 Ners √ M.Kep
5. Masa Kerja : 9 tahun
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi
Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase
Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase
08
Petunjuk Pengisian
2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : Ny. N
2. Usia : 24 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : 9 tahun
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi
Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase
Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase
09
Petunjuk Pengisian
2. Jika ingin mengganti jawaban yang telah diisi, maka berilah tanda “X” pada
jawaban awal, lalu berikan tanda “√”
pada kolom yang tersedia sesuai dengan alternative jawaban yang dikehendaki
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : Ny. L
2. Usia : 27 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki √Perempuan
4. Pendidikan √
: SPK DIII DIV S1 Ners M.Kep
5. Masa Kerja : 9 tahun
6. Pelatihan patient safety √
: Pernah Tidak pernah
7. Ruang Kerja : SUPARTO (POS 1)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Identifikasi Pasien
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan minimal 2 dari 3 identitas pasien √
yaitu nama lengkap, tanggal lahir, dan No. RM untuk
mengidentifikasi pasien
2 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan √
etiket obat sebelum memberikan obat-obatan
3 Saya mengambil sampel darah dan spesimen lain untuk √
pemeriksaan klinis dengan mencocokkan stiker label
pada tabung dengan gelang identitas pasien
4 Saya mencocokkan gelang identitas pasien dengan label √
infus sebelum melakukan pemasangan dan perawatan
IVFD
5 Saya tidak menggunakan nomor kamar untuk √
identifikasi pasien
6 Saat pengambilan sampel darah dan spesimen lainnya √
saya mencocokkan stiker label pada tabung dengan
gelang identitas pasien
7 Saya mencocokkan gelang identitas pasien saat √
pengkajian
8 Saya tetap memanggil pasien yang mengalami koma √
untuk proses identifikasi
9 Saya memberikan edukasi pada pasien pentingnya √
gelang identitas pasien
10 Saya memberikan gelang identitas warna merah untuk √
pasien alergi
Komunikasi Efektif
No Indikator TP K Sr SL
1 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
mencatat perintah tersebut secara lengkap
2 Bila ada perintah secara lisan melalui telepon, saya √
membacakan kembali isi dari perintah tersebut
3 Pemberi perintah mengkonfirmasi ulang perintah √
yang ditulis saat ada perintah secara lisan melalui
telepon
4 Saya meminimalkan penggunaan perintah lisan √
terkait pengobatan LASA (look alike and sound
alike/ nama obat, rupa dan ucapan mirip)
5 Saya melakukan serah terima pasien dengan √
menjelaskan informasi penting berhubungan
dengan kondisi pasien
6 Saat melakukan serah terima pasien saya √
menjelaskan hasil pengkajian dari kondisi pasien
7 Saya memberikan rekomendasi tindakan yang √
diberikan kepada pasien saat serah terima pasien
8 Saya melakukan pengecekan ulang 1 x 24 jam atas √
perintah yang tertulis
Jumlah
Persentase
Keamanan Obat
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya melakukan pemantauan dengan ketat pasien √
yang menggunakan obat HAM (High Alert
Medications)
2 Saya menyimpan obat high alert dengan memberi √
label pada tempat penyimpanan
3 Sebelum mengencerkan obat, saya mencocokkan 2 √
dari 3 identitas yang ditetapkan dengan jenis obat
yang didapat, dosis, waktu dan rute pemberian.
4 Saya selalu menanyakan ada alergi atau tidak √
kepada pasien sebelum member obat
5 Saya menyuntikan obat elektrolit pekat (HAM) √
dengan mengencerkan terlebih dahulu
6 Saya meletakkan KCL 7,46% dekat aquadest agar √
mudah dijangkau saat diperlukan
7 Saya tidak meletakkan semua obat oral di meja √
pasien
8 Saya mencatat dan menyampaikan informasi yang √
benar tentang pengobatan pasien dalam dokumen
termasuk nama obat, dosis, rute, frekuensi, durasi,
dan
Manfaat
9 Saya memberikan edukasi pentingnya mengelola √
informasi tentang obat kepada pasien ketika pasien
akan pulang
10 Saya mencocokkan obat sesuai terapi pasien √
dengan etiket yang ada dibungkus obat
Jumlah
Persentase
Tepat Lokasi,Tepat Prosedur,Tepat Pasien Operasi
No Indikator TP K Sr SL
1 Saya menggunakan penandaan/marking yang jelas √
untuk identifikasi lokasi operasi
2 Saya melibatkan pasien dalam proses penandaan √
lokasi operasi
3 Saya melakukan verifikasi saat pre operasi untuk √
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien
4 Setelah operasi saya mengecek kelengkapan √
pengisian safety surgery checklist
5 Saya melakukan verifikasi ulang dokumen terhadap √
pasien pra operasi karena akan dilakukan verifikasi
di ruang persiapan tindakan
6 Saya melakukan verifikasi pre medikasi pada √
pasien pre operasi
Jumlah
Persentase
Kategori Rekomendasi
Upaya pengendalian
No Identifikasi Hasil Kurang Baik Risiko yang ditimbulkan Tujuan Jangka Tujuan Jangka
Yang telah dilakukan
Keselamatan Pasien % Baik Pendek Panjang
(< 80%) ( ≥ 80%)
1 Identifikasi Pasien 86,11% - √ Tidak ada resiko yang Pelatihan patient safety Pertahankan Tingkatkan
ditimbulkan kondisi yang lagi kondisi
sudah ada yang sudah
ada
2 Komunikasi Efektif 93,21% - √ Tidak ada resiko yang Pelatihan patient safety Pertahankan Tingkatkan
ditimbulkan kondisi yang lagi kondisi
sudah ada yang sudah
ada
3 Keamanan Obat 85,27% - √ Tidak ada resiko yang Pelatihan patient safety Pertahankan Tingkatkan
ditimbulkan kondisi yang lagi kondisi
sudah ada yang sudah
ada
4 Tepat Lokasi, Tepat 92,12% - √ Tidak ada resiko yang Pelatihan patient safety Pertahankan Tingkatkan
Prosedur,Tepat ditimbulkan kondisi yang lagi kondisi
Pasien Operasi sudah ada yang sudah
ada
5 Pengurangan Risiko 80,95% - √ Tidak ada resiko yang Pelatihan patient safety Pertahankan Tingkatkan
Infeksi ditimbulkan kondisi yang lagi kondisi
sudah ada yang sudah
ada
6 Pengurangan Risiko 91,11% - √ Tidak ada resiko yang Pelatihan patient safety Pertahankan Tingkatkan
Pasien Jatuh ditimbulkan kondisi yang lagi kondisi
sudah ada yang sudah
ada
( ) ( ) ( )
RUMUS PENILAIAN :
JUMLAH TOTAL POIN PER ITEM PER RESPONDEN = POIN PER ITEM RESPONDEN 1+ POIN PER ITEM RESPONDEN 2
+ POIN PER ITEM RESPONDEN 3 + POIN PER ITEM RESPONDEN 4 + SAMPAI SEBANYAK RESPONDEN YANG ADA
JUMLAH TOTAL POIN PER ITEM = JUMLAH BANYAK SOAL PER ITEM x 4
JUMLAH TOTAL POIN PER ITEM = PENJUMLAHAN POIN PERSOAL YANG DIDAPATKAN
KET : SOAL (+) BERNILAI POIN DARI TP SAMPAI SL = 1, 2 , 3, 4
SOAL (−) BERNILAI POIN DARI TP SAMPAI SL = 4, 3, 2, 1
PRESENTASE (%) =
x 100%
ANALISIS SWOT
KEKUATAN KELEMAHAN
(STRENGHT) (WEAKNESS)
1. Tidak ditemukannya kesalahan dalam pembuangan limbah , baik1. Ditemukannya petugas jaga yang tidak menggunakan APD
medis, non medis dan tajam. dalam melakukan tindakan medis / keperawatan.
2. Posisi kerja petugas disesuaikan dengan jenis kerjanya, tidak ada
petugas yang tidak bisa mencapai tinggi tiang infus, tidak ada
petugas yang tidak kuat membawa pasien dengan restool dan
brankard.
3. Identifikasi pasien sesuai standar SKP, Komunikasi efektif
sesuai standar SKP, Pengamanan obat yang sesuai standar
SKP, memastikan tepat-lokasi, tepat-prosedur, dan tepat-
pasien sebelum menjalani prosedur operasi, pengurangan
resiko infeksi sesuai dengan standar SKP, serta pengurangan
resiko pasien jatuh sesuai standar SKP.
Strategi Pemecahan Masalah, Perbaikan, dan Pengembangan:
1. Menutup pintu saat adanya kebisingan untuk sementara dan menggunakan ear plug jika pembangunan masih lama
2. Melakukan peneguran kepada petugas yang tidak menggunakan APD saat melakukan tindakan medis maupun keperawatan, dan
mensosialisasikan pentingnya penggunaan APD ke pada petugas.
PELUANG ANCAMAN
(OPPORTUNITY) (THREAT)
1. Ruangan perawat (Nurse Station) ber AC dan AC dalam 1. Ditemukannya kebisingan yang masuk dan terdengar sampai ke
keadaan menyala dengan suhu dingin yang nyaman, tidak ruangan.
ditemukan objek yang menimbulkan getaran pada ruangan,
pencahayaan terang dan tidak mengganggu petugas dalam
melakukan aktifitas, Tidak ditemukan alat dan bahaya
radiasi apapun diruangan, Tidak ditemukannya bahaya yang
bersifat kimia (debu, uap, cairan) di ruangan, ruangan selalu
bersih dan disapu dan dipel tiap hari dan tiap shift.
2. Letak atau posisi alat tidak mengganggu pekerjaan petugas
ruangan, cukup tertata rapi meski hanya diruang sementara.
3. Petugas jaga diruangan Tidak merasa terbebani dengan
beban tugas, pembagian shift, dan tidak mempunyai keluhan
apapun selama bekerja di rumah sakit.
ANALISIS SWOT DAN PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN
( ) ( ) ( )
PLANNING OF ACTION
(POA)
( ) ( ) ( )
JENIS – JENIS HAZARD
HAZARD FISIK
HAZARD BIOLOGI
HAZARD KIMIA
HAZARD ERGONOMI
K3RS MERUPAKAN SUATU IDE
HAZARD PSIKOLOGI
DAN UPAYA PENGENDALIAN
DAN PENCEGAHAN TEHADAP UNSAFE CONDITION
KECELAKAAN KERJA DAN UNSAFE ACTION
PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA
PEKERJA DI RUMAH SAKIT
6 KOMPONEN DALAM SKP (PATIENT
SAFETY)
IDENTIFIKASI PASIEN
KEAMANAN OBAT
sesuatu yang dapat
TEPAT PASIEN, TEPAT
berpotensi menjadi LOKASI, TEPAT PROSEDUR
OPERASI
bahaya bahkan
PENGURANGAN RESIKO
accident atau incident INFEKSI
PENGURANGAN RESIKO
PASIEN JATUH
DOKUMENTASI PELAKSANAAN
FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
RUANG SUPARTO (POS 1) RS. BHAYANGKARA
PELAMBANG
Unsafe Action
Tentang masalah perawat yang tidak memakai APD saat tindakan
akan dilakukan peneguran secara lisan kepada yang bersangkutan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Mengetahui,
Preseptor Akademik Preseptor Klinik
( ) ( )