Anda di halaman 1dari 30

HUKUM 1 TERMODINMIKA

SISTEM TERTUTUP

OLEH KELOMPOK VII

BRUNO PLATIN NITIT (NIM.1801050037)


MARIA DAFROSA ASTRI (NIM.1801050019)

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Hukum 1 Termodinamika”.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliahTermodinamika Tugas ini dimulai dengan membahas apa itu termodinamika,
menjelaskan Hukum 1 Termodinamika,proses yang terjadi dalam termodinamika yang
berkaitan dengan Hukum 1 Termodinamika, kapasitas panas kalor, entalpi, dan kalor dari
proses yang berhubungan dengan Hukum 1 Termmodinamika.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Dan tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.Akhirnya penulis berharap semoga tugas ini
bermanfaat, dan dapat memberikan ilmu yang baik bagi para pembaca.

Terima kasih.
Kupang, Februari 2020

Penulis

2|Page
DAFTAR ISI

Kata Pengantar-----------------------------------------------------------------------------------------2

Daftar Isi------------------------------------------------------------------------------------------------3

Daftar Gambar -----------------------------------------------------------------------------------------4

Bab I Pendahuluan ------------------------------------------------------------------------------------5

Latar Belakang masalah ---------------------------------------------------------------------5

Rumusan masalah-----------------------------------------------------------------------------6

Tujuan ------------------------------------------------------------------------------------------6

Bab II ISI-----------------------------------------------------------------------------------------------7

PENGANTAR --------------------------------------------------------------------------------7

CAPAIAN PEMBELAJARAN ------------------------------------------------------------7

URAIAN MATER ---------------------------------------------------------------------------8

RANGKUMAN -----------------------------------------------------------------------------21

LATIHAN -----------------------------------------------------------------------------------23

SOAL DAN KUNCI -----------------------------------------------------------------------25

Bab III PENUTUP --------------------------------------------------------------------------------29

KESIMPULAN -----------------------------------------------------------------------------29

SARAN---------------------------------------------------------------------------------------29

DAFTAR PUSTAKA .------------------------------------------------------------------------------30

3|Page
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sistem pada Termodinamika ----------------------------------------------------9

Gambar 2. Grafik Proses Isotermal---------------------------------------------------------12

Gambar 3. Grafik Proses Isokhorik --------------------------------------------------------14

Gambar 4. Grafik Proses Isobarik ----------------------------------------------------------15

Gambar 5. Grafik Proses Adiabatik -------------------------------------------------------16

4|Page
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Termodinamika adalah satu cabang fisika teoritik yang berkaitan dengan hukum -
hukum pergerakan panas, dan perubahan dari panas menjadi bentuk-bentuk energi yang lain.
Istilah termodinamika diturunkan dari bahasa yunani Therme (panas) dan dynamis (gaya).
Cabang ilmu ini berdasarkan pada dua prinsip dasar yang aslinya diturunkan dari eksperimen,
tetapi kini dianggap sebagai aksioma (suatu pernyataan yang diterima sebagai kebenaran dan
bersifat umum, tanpa memerlukan pembuktian). Prinsip pertama adalah hukum kekekalan
energi, yang mengambil bentuk hukum kesetaraan panas dan kerja. Prinsip yang kedua
menyatakan bahwa panas itu sendiri tidak dapat mengalir dari benda yang lebih dingin ke
benda yang lebih panas tanpa adanya perubahan dikedua benda tersebut.
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani: thermos, yaitu panas dan dynamic ,
yaitu perubahan, dengan kata lain termodinamika adalah fisika energi, panas, kerja, entropi
dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di
mana banyak hubungan termodinamika berasal. Jadi, secara kompleks termodinamika adalah
ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang hubungan antara energi panas
dengan kerja. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun
hasil rekayasa teknologi. Selain itu, energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat
dimusnahkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi
bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Hal ini erat hubungannya dengan
hukum–hukum dasar pada termodinamika. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang
hukum pertama termodinamika dan kapasitas kalor gas. Hukum termodinamika kebenarannya
sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem
yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa
pun kecuali perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan.
Termodinamika membahas tentang sistem keseimbangan (equilibrium), yang dapat digunakan
untuk mengetahui besarnya energi yang diperlukan untuk mengubah suatu sistem
keseimbangan, tetapi tidak dapat dipakai untuk mengetahui seberapa cepat (laju) perubahan itu
terjadi karena selama proses sistem tidak berada dalam keseimbangan. Suatu sistem tersebut
dapat berubah akibat dari lingkungan yang berada disekitarnya. Sementara untuk aplikasi
dalam materialnya, termodinamika membahas material yang menerima energi panas atau
energi dalam bentuk yang berbeda-beda.

5|Page
Dalam termodinamika, terdapat hukum-hukum yang menjadi syarat
termodinamika. Di dalam hukum-hukum tersebut terdapat rumus-rumus yang berbeda pula,
sesuai dengan permasalahan yang ada. Ada Hukum 0 Termodinamika atau biasa disebut
sebagai Hukum awal Termodinamika, lalu ada Hukum1 Termodinamika, Hukum 2
Termodinamika, dan Hukum 3 Termodinamika.
Di dalam Hukum 1 Termodinamika itu sendiri, menjelaskan tentang energi
yang ada dalam suatu sistem dalam termodinamika. Hukum 1 Termodinamika mengenalkan
hukum Kekekalan Energi. Hukum Kekekalan Energi yaitu energi yang tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan, hanya dapat berubah bentuk energi dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Oleh
karena itu, Hukum 1 Termodinamika sering disebut Hukum Kekekalan Energi.
Ini berhubungan dengan beberapa proses termodinamika yaitu proses isotermik, isokhorik,
isobarik, dan adiabatik. Dari energi yang ada pada proses tersebut, dapat pula dihitung berapa
kapasitas panas kalornya, entalpi, dan kalor yang dihasilkan dari proses tersebut.

B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan


sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan konsep dari hukum 1 termodinamika sistem tertutup ?
2. Apa saja proses – proses yang terdapat dalam hukum 1 termodinamika ?
3. Apa itu kapasitas kalor pada gas ideal ?
4. Apa itu Entalphi
5. Bagaiman penerapan hukum 1 termodinamika dalam kehidupan manusia ssehari – hari
C. Tujuan

Dari rumusun masalah , adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep dari hukum 1 termodinamika sistem


tertutup
2. Untuk menjelaskan proses – proses yang terdapat dalam hukum 1
termodinamika
3. Untuk menjelaskan kapasitas kalor pada gas ideal
4. Untuk menejelaskan konsep Entalphi
5. Untuk menjelaskan penerapan hukum 1 termodinamika dalam kehidupan
manusia ssehari – hari.

6|Page
BAB II

ISI

A. PENGANTAR

Termodinamika membahas tentang sistem keseimbangan (equilibrium), yang dapat


digunakan untuk mengetahui besarnya energi yang diperlukan untuk mengubah suatu sistem
keseimbangan, tetapi tidak dapat dipakai untuk mengetahui seberapa cepat (laju) perubahan
itu terjadi karena selama proses sistem tidak berada dalam keseimbangan. Suatu sistem
tersebut dapat berubah akibat dari lingkungan yang berada di sekitarnya. Sementara untuk
aplikasi dalam materialnya, termodinamika membahas material yang menerima energi panas
atau energi dalam bentuk yang berbeda-beda.

Dalam termodinamika, terdapat hukum-hukum yang menjadi syarat termodinamika.


Di dalam hukum-hukum tersebut terdapat rumus-rumus yang berbeda pula, sesuai dengan
permasalahan yang ada. Ada Hukum 0 Termodinamika atau biasa disebut sebagai Hukum
awal Termodinamika, lalu ada Hukum 1 Termodinamika, Hukum 2 Termodinamika, dan
Hukum 3 Termodinamika.

Di dalam Hukum 1 Termodinamika itu sendiri, menjelaskan tentang energi yang ada
dalam suatu sistem dalam termodinamika. Hukum 1 Termodinamika mengenalkan hukum
Kekekalan Energi. Hukum Kekekalan Energi yaitu energi yang tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, hanya dapat berubah bentuk energi dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Oleh
karena itu, Hukum 1 Termodinamika sering disebut Hukum Kekekalan Energi.

Ini berhubungan dengan beberapa proses termodinamika yaitu proses isotermik,


isokhorik, isobarik, dan adiabatik. Dari energi yang ada pada proses tersebut, dapat pula
dihitung berapa kapasitas panas kalornya, entalpi, dan kalor yang dihasilkan dari proses
tersebut.

B. CAPAIN PEMBELAJARAN

Pembelajaran yang harus di capai adalah :

1.1 pengertian dan konsep dari hukum 1 termodinamika sistem tertutup


1.2 proses – proses yang terdapat dalam hukum 1 termodinamika
1.3 kapasitas kalor pada gas ideal
1.4 konsep Entalphi
1.5 penerapan hukum 1 termodinamika dalam kehidupan manusia ssehari – hari.

7|Page
C. URAIAN MATERI

1) Pengertian Hukum 1 Termodinamika


Fondasi hukum ini pertama kali diletakkan oleh james prescott jouleb yang
melalui eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa panas dan kerja
saling dapat dikonversikan. Pernyataan eksplisit pertama diberikan oleh rudolf
clausius pada 1850 . Terdapat suatu fungsi keadaan E, yang disebut 'energi', yang
diferensialnya sama dengan jumlah kerja yang dipertukarkan dengan
lingkungannya pada suatu proses adiabatik.
Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan
mengenai hukum universal dari  kekekalan energi dan mengidentifikasikan
perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan energi. Pernyataan paling
umum dari hukum pertama termodinamika  ini berbunyi:
“ Kenaikan energi internal  dari suatu sistem termodinamika sebanding
dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi
dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya” . Atau dengan
kata lain, “Perubahan dari total energi bersih di dalam sistem selama proses adalah
sama dengan total energi yang masuk ke sistem dikurangi total energi yang keluar
sistem selama proses”.
Dapat di deskripsikan sebagai berikut

( 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝐸𝑖𝑛 ) − ( 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚


𝐸𝑜𝑢𝑡 ) = (𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 ∆𝐸𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚 )
Atau 𝐸𝑖𝑛 − 𝐸𝑜𝑢𝑡 = ∆𝐸𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚 (𝑘𝐽................. (1)

Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling tukar”.
Sesuai dengan hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk
menghasilkan sejumlah kalor, dan sebaliknya.

Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: “Energi tidak bisa dibuat atau dimusnahkan,
namun bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”. Sesuai dengan hukum ini, energi

8|Page
yang diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja eksternal yang dilakukan ditambah
dengan perolehan energi dalam karena kenaikan temperatur.

Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan bertambah (sistem
akan terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem,
volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin).
Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan
energi.

Hampir semua sistem tertutup yang ditemui dalam praktis adalah sistem stationer,
yang umumnya tidak melibatkan perubahan kecepatan dan ketinggian selama proses. Untuk
sistem tertutup yang stasioner perubahan energi kinetik dan energi potensial dapat
diabaikan. Sehingga hukum termodinamika pertama dapar direduksi menjadi :

∆𝐸 = ∆𝑈 (𝑘𝐽) ....................................................... (2)

Seperti yang dijelaskan diawal bahwa transfer energi yang terjadi pada sistem tertutup
adalah hanya panas dan kerja. Maka dapat dirumuskan menjadi:

𝐸𝑖𝑛 − 𝐸𝑜𝑢𝑡 = (𝑄𝑖𝑛 − 𝑄𝑜𝑢𝑡) + (𝑊𝑖𝑛 − 𝑊𝑜𝑢𝑡) = ∆𝐸𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚 (𝑘𝐽 .... (3)

Dimana 𝑖𝑛 menandakan nilai energi masuk dan 𝑜𝑢𝑡 adalah energi keluar dari sistem.
Dengan demikian apabila sistem dianggap stasioner, maka kita akan mendapat persamaan
energi adalah

𝑄 − 𝑊 = ∆𝑈 (𝑘𝐽) .............................................................. (4)

Nilai Q terdiri dari kompenen in dan out, serta nilai W juga demikian, namun nilai
W diberikan tanda negatif karena menandakan bahwa sitem dikenai kerja untuk melakukan
transfer energi atau istilahnya “terbalik”.

Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem
yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang
diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami
perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam
termodinamika atau disebut Hukum I Termodinamika. Untuk suatu proses dengan keadaan
akhir (2) dan keadaan awal (1) yang ddeskripsikan :

∆U = U2 – U1

Secara matematis, Hukum I Termodinamika dituliskan sebagai

Q = W + ∆U

9|Page
Tapi rumus itu berlaku jika sistem menyerap kalor Q dari lingkungannyadan
melakukan kerja Wpada lingkungannya.

Dimana

Q = kalor yang masuk/keluarsistem

U = perubahan energi dalam

W = Usaha luar.

Perjanjian tanda yang berlaku untuk persamaan di atas tersebut adalah sebagai berikut.
1. Jika sistem melakukan kerja maka nilai W berharga positif.
2. Jika sistem menerima kerja maka nilai W berharga negatif
3. Jika sistem melepas kalor maka nilai Q berharga negatif
4. Jika sistem menerima kalor maka nilai Q berharga positif

Gambar 1. Sistem pada Termodinamika

Hukum I Termodinamika menyatakan hubungan antara energi dalam (U), perpindahan


panas (Q), dan kerja (W)

Jika dalam sistem mengalami proses perubahan yang sangat kecil, maka

10 | P a g e
Pada Sistem tertutup terjadi pertukaran energi tetapi tidak terjadi pertukaran massa
sistem dengan dengan lingkungannya.. Perpindahan Energi Sistem Hukum termodinamika
pertama menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Prinsip tersebut juga dikenal dengan istilah
konservasi energi Hukum pertama dapat dinyatakan secara sederhana; selama interaksi antara
sistem dan lingkungan, jumlah energi yang diperoleh sistem harus sama dengan energi yang
dilepaskan oleh lingkungan. Energi dapat melintasi batas dari suatu sistem dalam 3 bentuk
yang berbeda: panas (heat), kerja (work) dan Aliran massa (mass flow). Untuk sistem
tertutup, perpindahan energi hanya terjadi dalam bentuk massa . Tiga sistem tersebut adalah :

a. Panas (Heat)

Panas (heat) didefinisikan sebagai bentuk energi yang dapat berpindah antara dua sistem
(atau dari sistem ke lingkungan) dengan sifat perbedaan temperatur. Panas adalah sebuah
energi dalam keadaan transisi, dia dikenali jika hanya melewati batas sistem sehingga dalam
termodinamika panas (heat) sering diistilahkan dengan tranfer panas (heat transfer). Suatu
proses jika tidak terjadi perpindahan panas disebut dengan proses adiabatis. Ada dua cara
suatu proses dapat dikatakan adiabatis.

Pertama, sistem diisolasi sempurna sehingga tidak ada energi panas yang keluar. Kedua,
antara sistem dan lingkungan berada pada temperatur yang sama sehingga tidak terjadi
aliran panas karna perbedaan temperatur. Dari pengertian diatas, tidak harus disamakan
pengertian proses adiabatis dengan proses isotermal. Satuan energi panas adalah Joule, kJ
(atau Btu). Heat transfer per unit massa di simbolkan dengan “q”:

𝑞 = 𝑄 𝑚 (𝑘𝐽 𝑘𝑔 ) ......................................................... (5)

b. Keja (Work)

Kerja (work) seperti halnya panas adalah suatu bentuk interaksi antara sistem dan
lingkungan. Seperti pada penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa jika suatu energi
dapat melintasi batas sistem adalah bukan panas dapat dipastikan bahwa bentuk energi
tersebut adalah kerja. Lebih spesifik kerja dapat diartikan sebagai transfer energi yang
berhubungan dengan gaya yang menempuh sebuah jarak. Kerja juga merupakan bentuk
energi, mempunyai satuan kJ.

Kerja per unit massa dinotasikan dengan

𝑤=𝑊𝑚 (𝑘𝐽 𝑘𝑔 ⁄ ) ........................................................... (6)

11 | P a g e
Kerja per unit waktu disebut power dan dinotasikan dengan 𝑊̇ , mempunyai satuan kJ/s, atau
kW. Heat transfer dan kerja adalah interaksi antara sistem dengan lingkungan dan terdapat
beberapa kesamaan antara keduanya:

 Keduanya merupakan fenomena batas sistem; hanya dikenali ketika melintasi batas
sistem.

 Keduanya merupakan fenomena transient artinya sebuah sistem tidak bisa memiliki
panas atau kalor.

 Keduanya selalu terkait dengan proses, bukan state.

 Keduanya merupakan “path function”, differensialnya disebut differensial tidak


eksak, 𝛿𝑄 dan 𝛿𝑊. berbeda dengan properti yang merupakan point function,
differensialnya disebut differensial eksak, misalnya du, dh, dT, dP dan lain -lain).

c. Aliran Massa

Aliran massa dalam sebuah sistem berperan sebagai mekanisme energi tambahan.
Ketika massa masuk melalui sistem, maka energi dalam sisitem akan bertambah karena
massa membawa energi di dalamnya dan begitu keluar pun akan membawa energi dari
dalam sistem.

2) Empat proses Hukum 1 Termodinamika


Dibagi sbb:

1.Proses Isotermis (suhu tetap)


Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahan-
perubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan,
proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi
perubahan energi dalam (∆U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang
diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W).
Dari persamaan umum gas :

PV = nRT

Karena suhu konstan, maka usaha yang dilakukan oleh gas adalah :

dW = P.dV

12 | P a g e
n.R.T
dW = dV
V
Vf
1
W= nRT∫ dV
Vi
V

Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p – V di bawah ini. Usaha yang dilakukan
sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai

Dimana V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas

Gambar 2. Grafik Proses Isotermal

Proses Isotermal juga ada yang irreversible, rumusnya adalah :

Jika irreversible, maka tekanan ekspansinya konstan, sehingga :

13 | P a g e
Isokhorik : proses pada volume tetap. Garisnya yang tegak lurus sumbu V. Pada proses ini
berlaku hukum Boyle.

2. Proses Isokhorik ((volume tetap)


` Proses isokhoris adalah proses perubahan gas dengan volume tetap. Jika gas melakukan
proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan melakukan proses
isokhorik.
Karena gas berada dalam volume konstan (∆V = 0), gas tidak melakukan usaha (W =
0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya.

Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan QV.

W = P dsV = P.0 = 0

Gambar 3. Grafik Proses Isokhorik

3. Proses Isobarik (tekanan tetap)

Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas
dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas
melakukan usaha (W = p∆V). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan
ko nstan Qp. Berdasarkan hukum I termodinamika, pada proses isobarik berlaku

Proses isobarik adalah proses perubahan gas dengan tahanan tetap.


14 | P a g e
W = P dV = nR dT

Gambar 4. Grafik Proses Isobarik

Usaha proses isobarik dapat ditentukan dari luas kurva di bawah grafik P – V.

4. Proses Adiabatik (kalor tetap)


Proses adiabatik adalah proses termodinamika dimana kerja yang dilakukan oleh gas
adalah murni berasal dari perubahan energi internalnya. Tidak ada energi yang masuk
maupun yang keluar (Q) selama proses itu berjalan. (Hukum Termodinamika I menyatakan :
Perubahan energi internal gas (dU) adalah banyaknya energi kalor yang disuplai (Q)
dikurangi kerja yang dilakukan oleh gas (P.dV).

Kondisi proses adiabatik adalah :

dU = Q - P.dV = - P dV

P Vƴ = K (konstan)

Gambar 5. Grafik Proses Adiabatik

15 | P a g e
Berdasarkan hukum I Termodinamika maka proses adiabatis memiliki sifat dibawah.

Adiabatis: proses dimana tidak ada kalor masuk atau keluar. Ciri garisnya melengkung
curam.

3) Kapasitas Kalor pada Gas Ideal


Kapasitas kalor merupakan kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu suatu sistem
sebesar satu derajat. Apabila tidak ada perubahan fasa, panas yang diberikan kepada sistem
akan mengakibatkan kenaikan temperatur. Ada 2 jenis kapasitas kalor, yaitu ada kapasitas
kalor saat volume tetap (CV) dan kapasitas kalor saat tekanan tetap (C P). Sedangkan rumus
kapasitas kalor itu sendiri adalah :
ΔQ = C . ΔT  C = dQ/dT

Dimana C adalah kapasitas panas zat yang secara kuantitatif didefinisikan sebagai
besarnya energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat sebesar 1 oC. Dengan
demikian kapasitas panas (C) memiliki satuan J/kal atau J/K. Sedangkan ΔT tidak lain adalah
menyatakan selisih suhu pada keadaan sebelum dan sesudah diberi energi panas Q.

 Kapasitas Kalor pada Volume Tetap

dQv = Cv dT

dQv = n Cv dT

Kapasitas panas pada kalor tetap juga memiliki perbedaan rumus, tergantung pada gas
idealnya itu sendiri. Apakah monoatomik, diatomik, atau polyatomic.

Saat monoatomik , Cv = 3/2R

Saat diatomic, Cv = 5/2R

Saat polyatomic, Cv = 5/2R

 Kapasitas Kalor pada Tekanan Tetap


16 | P a g e
dQp = CP dT

dQp = n CP dT

Sedangkan untuk rasio kapasitas kalor adalah

1. Proses Isotermal

Kalor yang dihasilkan pada proses isotermal yaitu :

Vf
ΔU =Q−W → Q=ΔU +W=nCV ΔT +nRT ln
Vi

Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :

ΔU =nC V ΔT

2. Proses Isokhorik

Kalor yang dihasilkan pada proses isokhorik yaitu :

Q=nC V ΔT=nCV (T f −T i )

Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :


ΔU =Q−W → ΔU =nC V ΔT

3. Proses Isobarik
Kalor yang dihasilkan pada proses isobarik yaitu :

Q=nC P ΔT =nC P (T f −T i )
Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :
17 | P a g e
ΔU =Q−W → ΔU =nC P ΔT− pΔV
pV =nRT → pΔV =nR ΔT
C P=C V +R → ΔU =nC P ΔT−nR ΔT=nC V ΔT

4. Proses Adiabatik
Pada proses adiabatik, tidak ada perubahan kalor yang terjadi karena kalor yang
diterima dan dikeluarkan sama besarnya,
sehingga Q = 0 . Maka kerja yang dihasilkan proses adiabatik.
Pada gas ideal, yaitu :

pV γ =C → p i V iγ = p f V γf
W =C
C −γ+1 −γ +1
W= V −V i )
1−γ ( f

pV γ =C → p i V iγ = p f V γf
1 1
W= ( p f V γf V −γ
f
+1
− pi V iγ V −γ+1
i ) = (p V −p V )
1−γ 1−γ f f i i
Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :

1
Q=0 ΔU=Q−W → ΔU=−W = p V −p V
γ−1 ( f f i i )
4). Entalpi (H)
Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal
dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja.
Entalpi juga merupakan transfer panas antara sistem dan lingkungan yang ditransfer dalam

18 | P a g e
kondisi tekanan konstan (isobarik). Secara matematis, entalpi dapat dirumuskan sebagai
berikut:

H = U + PV

di mana:
H = entalpi sistem (joule)
U = energi internal (joule)
P = tekanan dari sistem (Pa)
V = volume sistem (m2)

PV hanya targantung kedaan awal dan akhir sistem. Besarnya perubahan entalpi dari
sistem :

H= H2 –H1
= (U2+P2V2) – (U1+P1V1)
= (U2-U1) + (P2V2-P1V1)

pada tekanan (P) tetap :

H =  U + P(V2-V1)
H =U+PV
Q = U + P V , maka
H = Q
dH = Dq

 Entalpi dan Kalor

Entalpi sebagai fungsi T dan p; H= f(T,P)

∂H ∂H
dH= ( ) ( ) dP
∂T P
dT +
∂P T
∂H
dU =C dT + (
∂P )
P dP
T

19 | P a g e
Pada tekanan tetap :

dH = C P dT
dH = C P dT
or
ΔH =C P ΔT

Pada volume tetap :

dU = C V dT
dU =C V dT
or
ΔU =C V ΔT

5). Penerapan Hukum I Termodinamika Dalam kehidupan sehari – hari

Kita bisa menerapkan


hukum pertama termodinamika pada manusia : Agar bisa bertahan hidup, setiap makhluk
hidup, baik manusia, hewan atau tumbuhan tentu saja membutuhkan energi. Kita tidak bisa
belajar, jalan-jalan atau berolahraga kalau tubuh kita lemas tak berdaya karena kekurangan
energi. Biasanya tubuh memperoleh energi dari makanan. Ketika menyantap makanan, kita
membawa energi potensial kimia yang terkandung dalam makanan ke dalam tubuh. Adanya
tambahan energi dari makanan menyebabkan energi potensial kimia dalam tubuh kita
bertambah (U bertambah). Selanjutnya energi tersebut dipakai untuk melakukan Kerja (W).
Banyak sekali bentuk kerja yang kita lakukan, olahraga, jalan-jalan, belajar dan lain
sebagainya. Energi yang kita peroleh dari makanan juga digunakan tubuh untuk
menghasilkan sel-sel yang baru,

menggantikan sel-sel lama yang rusak. Adanya sel-sel yang baru membuat dirimu bisa
bertambah tinggi, dan gemuk. Selain dipakai untuk melakukan kerja, sebagian energi dibuang

20 | P a g e
ke luar tubuh (udara dan sekitarnya) dalam bentuk kalor alias panas. Setiap proses
metabolisme dalam tubuh biasanya menghasilkan kalor atau panas. Demikian juga ketika
melakukan kerja, tubuh terasa panas. Panas alias kalor tersebut dibuang melalui keringat
(melalui poses penguapan) dan lain-lain. Setelah melakukan kerja dan membuang-buang
kalor ke luar tubuh, kita akan merasa lapar lagi. Ketika merasa lapar, tubuh memberi tahu kita
bahwa stok energi dalam berkurang. Dan kita akan menambah energi dengan makan

 Aplikasi Hukum I Termodinamika dalam Kehidupan


Selain pada proses termodinamika dan manusia, penerapan hukum I termodinamika
juga dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misal:
 Termos Pada alat rumah tangga tersebut terdapat aplikasi hukum I termodinamika
dengan sistem terisolasi. Dimana tabung bagian dalam termos yang digunakan sebagai
wadah air, terisolasi dari lingkungan luar karena adanya ruang hampa udara di antara
tabung bagian dalam dan luar. Maka dari itu, pada termos tidak terjadi perpindahan
kalor maupun benda dari sistem menuju lingkungan maupun sebaliknya.
 Mesin kendaraan bermotor Pada mesin kendaraan bermotor terdapat aplikasi
termodinamika dengan sistem terbuka. Dimana ruang didalam silinder mesin
merupakan sistem, kemudian campuran bahan bakar.

D. RANGKUMAN MATERI
Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum universal
dari kekekalan energi  dan mengidentifikasikan perpindahan panas sebagai suatu bentuk
perpindahan energi. Pernyataan paling umum dari hukum pertama termodinamika  ini
berbunyi:
“Kenaikan energi internal  dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan
jumlah  energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan  kerja yang
dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya” . Atau dengan kata lain, “Perubahan
dari total energi bersih di dalam sistem selama proses adalah sama dengan total energi
yang masuk ke sistem dikurangi total energi yang keluar sistem selama proses”. Dapat di
deskripsikan sebagai berikut:
( 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝐸𝑖𝑛 ) − ( 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝐸𝑜𝑢𝑡 ) =
(𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 ∆𝐸𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚 )
Atau 𝐸𝑖𝑛 − 𝐸𝑜𝑢𝑡 = ∆𝐸𝑠𝑦𝑠𝑡𝑒𝑚 (𝑘𝐽).
Pada Sistem tertutup terjadi pertukaran energi energi tetapi tidak terjadi pertukaran
massa sistem dengan dengan lingkungannya. Perpindahan Energi Sistem Hukum
termodinamika pertama menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan
tetapi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Prinsip tersebut juga dikenal
dengan istilah konservasi energi Hukum pertama dapat dinyatakan secara sederhana; selama

21 | P a g e
interaksi antara sistem dan lingkungan, jumlah energi yang diperoleh sistem harus sama
dengan energi yang dilepaskan oleh lingkungan. Energi dapat melintasi batas dari suatu sistem
dalam 3 bentuk yang berbeda: panas (heat), kerja (work) dan Aliran massa (mass flow). Untuk
sistem tertutup, perpindahan energi hanya terjadi dalam bentuk massa .
Empat proses Hukum 1 Termodinamika di bagi atas: Isotermis, ishokorik, isobarik dan
adiabatik. Kapasitas kalor merupakan kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu suatu
sistem sebesar satu derajat. Apabila tidak ada perubahan fasa, panas yang diberikan kepada
sistem akan mengakibatkan kenaikan temperatur. Ada 2 jenis kapasitas kalor, yaitu ada
kapasitas kalor saat volume tetap (CV) dan kapasitas kalor saat tekanan tetap. Entalpi adalah
istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem
termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja. Entalpi juga
merupakan transfer panas antara sistem dan lingkungan yang ditransfer dalam kondisi tekanan
konstan (isobarik). Secara matematis, entalpi dapat dirumuskan dengan : H = U + PV.
Selain pada proses termodinamika dan manusia, penerapan hukum I termodinamika
juga dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misal:
 Termos Pada alat rumah tangga tersebut terdapat aplikasi hukum I termodinamika
dengan sistem terisolasi. Dimana tabung bagian dalam termos yang digunakan
sebagai wadah air, terisolasi dari lingkungan luar karena adanya ruang hampa
udara di antara tabung bagian dalam dan luar. Maka dari itu, pada termos tidak
terjadi perpindahan kalor maupun benda dari sistem menuju lingkungan maupun
sebaliknya.
 Mesin kendaraan bermotor Pada mesin kendaraan bermotor terdapat aplikasi
termodinamika dengan sistem terbuka. Dimana ruang didalam silinder mesin
merupakan sistem, kemudian campuran bahan bakar

22 | P a g e
E. SOAL LATIHAN
1. Suatu gas dalam ruang tertutup melepaskan kalor ke lingkungan sebesar 500 kalori
dan melakukan usaha 1500 joule. Berapakah perubahan energy dalam gas? (1 kalori =
4,2 J)

Penyelesaian:

Diketahui :
Q = -500 kalori = -2.100 J
W = +1500 J

Ditanyakan : ∆U:.......?

Jawab:

∆U = Q –W
= -2.100 J – (+1500 J)
= -3.600 J

2 . Suatu gas mempunyai volume awal 4,0 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga
volume akhirnya menjadi 5,6 m3. Bila tekanan gas yaitu 3 atm, tentukan usaha luar gas
tersebut ??
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)
Pembahasan
Diketahui :
V2 = 5,6 m3
V1 = 4,0 m3
P = 3 atm =3,03 x 105 Pa
Isobaris → Tekanan Tetap
Ditanya W ??
Dijawab :
W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 3,03 x 105 (5,6 − 4,0) = 4, 848 X 105joule

3. Suatu sistem mengalami proses isobarik. Pada sistem dilakukan usaha sebesar 300 J. Jika
perubahan energi dalam sistem ΔU dan kalor yang diserap sistem = 450 joule, berapakah
besarnya ΔU?
Jawaban :
Diketahui: W = –300 joule (dilakukan usaha)
Q = 450 joule (sistem menyerap kalor).
Penyelesaian:
Menurut Hukum Pertama Termodinamika
ΔU = Q – W
= 450 joule – (–300 joule)
= 750 joule.

23 | P a g e
4. Delapan mol gas ideal dipanaskan pada tekanan tetap sebesar 5 × 105 N/m2 sehingga
volumenya berubah dari 0,04 m3 menjadi 0,06 m3. Jika gas mengalami perubahan energi
dalam gas sebesar 1.500 J, berapakah kalor yang diterima gas tersebut.
Jawaban :
Diketahui: p = 5 × 105 N/m2
V1 = 0,04 m3
V2 = 0,06 m3
ΔU = 1.500 J.
Peny.
Q = ΔU+ W

Q = ΔU + p(V2 – V1)

Q = 1.500 joule + 5× 105 N/m2 (0,06 – 0,04) m3


 = 1.500 joule + 10.000 joule
= 11.500 J

5. Delapan mol gas ideal dipanaskan pada tekanan tetap sebesar


8× 105 N/m2 sehingga volumenya berubah dari 0,08 m3 menjadi 0,1 m3. Jika gas
mengalami perubahan energi dalam gas sebesar 2000 J, berapakah kalor yang diterima
gas tersebut.

Jawab :

Diketahui: p =8 × 105 N/m2
V1 = 0,08 m3
V2 = 0,1 m3
ΔU = 2000 J.
Peny.:
Q = ΔU+ W
Q = ΔU + p(V2 – V1)
Q = 2000 joule + 8 × 105 N/m2 (0,1 – 0,08) m3 
= 2000joule + 16000 joule
= 18000 J

24 | P a g e
A. EVALUASI

1. Kalor sebanyak 3000 Joule ditambahkan pada sistem dan sistem melakukan usaha 2500
Joule pada lingkungan. Perubahan energi dalam sistem adalah…
a. 200 joule c. 400 joule
b. 300 joule D. 500 joule
2. Kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan lingkungan melakukan usaha
2500 Joule pada sistem. Perubahan energi dalam sistem adalah…

a. 1000 joule C. 4500 joule


b. 6500 joule D. 5000 joule
3. Kalor sebanyak 2000 Joule dilepaskan sistem dan lingkungan melakukan usaha 3000
Joule pada sistem. Perubahan energi dalam sistem adalah…

a. 1000 joule c. 100 joule


b. 500 joule D. 10000 joule

4. Sutu gas dalam ruang tertutup melepaskan kalor ke lingkungan sebesar 1.000 kalori
dan melakukan usaha 2.000 joule. perubahan energy dalam gas sebesar.............. (1 kalori =
4,2 J)

a. 6200 joule c. 62000 joule


b. 620 joule D. -6200 joule

6. Gas hydrogen dipanaskan dari suhu 300 K sampai 312 K dalam bejana yang bebas
hingga memuai. Kalor yang dibutuhkan dalam proses itu 24 kJ. kapasitas kalor
hydrogen sebesar.........

a. 200 J/K c. 20000 J/K


b. 2000 J/K D.2500 J/K

6. Suatu gas mempunyai volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga
volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Bila tekanan gas yaitu 2 atm. usaha luar gas tersebut
adalah.....
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)

a. 5 x 105 joule c. 5,05 x 105 joule


b. 5,5 x 105 joule D 6,05 x 105 joule
25 | P a g e
7. Suatu sistem mengalami proses isobarik. Pada sistem dilakukan usaha sebesar 100 J. Jika
perubahan energi dalam sistem ΔU dan kalor yang diserap sistem = 300 joule, berapakah
besarnya ΔU?

a. 5 joule c. 0,5 joule


b. 50 jou D 500 joule

8. Delapan mol gas ideal dipanaskan pada tekanan tetap sebesar 4 × 105 N/m2 sehingga
volumenya berubah dari 0,06 m3 menjadi 0,08 m3. Jika gas mengalami perubahan energi
dalam gas sebesar 1.500 J, berapakah kalor yang diterima gas tersebut.

a. 6500 joule c 8500 joule


b. 950 joule D 9500 joule

9. Delapan mol gas ideal dipanaskan pada tekanan tetap sebesar 2 × 105 N/m2 sehingga
volumenya berubah dari 0,08 m3 menjadi 0,1 m3. Jika gas mengalami perubahan energi
dalam gas sebesar 1.500 J, Banyak kalor yang diterima gas tersebut adalah......

a. 6500 joule c 550 joule


b. 4500 joule D 5500 joule

10. Suatu sistem mengalami proses isobarik. Pada sistem dilakukan usaha sebesar 100 J. Jika
perubahan energi dalam sistem ΔU dan kalor yang diserap sistem = 150 joule, berapakah
besarnya ΔU..........?

a. 2500 joule c 25000 joule


b. 250 joule D 1500 joule

11. Sejumlah gas ideal mengalami proses seperti gambar berikut.

26 | P a g e
Proses yang menggambarkan adiabatis dan isokhorik berturut-turut ditunjukkan pada
nomor…....

a. 1- 2 c 5-4
b. 5-1 D 2-3

12. Suatu gas menerima kalor 1.500 kalori, menghasilkan usaha sebesar 4.000 J. berapakah
energy dalam pada gas? (1 kalori = 4,18 joule)

a. 2.270 joule c 1.270 joule


b. 170 joule D 2275 joule

13)     Suatu gas yang menghasilkan usaha sebesar 200 joule, dengan perubahan energy
dalam pada ags adalah 70 J. Tentukanlah kalor yang dapat diterima gas tersebut!

a. 270 joule b. 27 joule


b. 2.700 joule D 27000 joule

14. Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem, sedangkan sistem
melakukan kerja 1000 Joule, berapakah perubahan energi dalam sistem ?

a. 10 joule c 100 joule


b. 1000 joule D 10.000 joule

15. Jika kalor sebanyak 2000 Joule meninggalkan sistem dan sistem melakukan kerja
1000 Joule, berapakah perubahan energi dalam sistem ?

a. – 30 joule c 300 joule


b. 3000 joule D -3000joule

16. Jika kalor sebanyak 5000 Joule ditambahkan pada sistem dan kerja 1000 Joule dilakukan
pada sistem, berapakah perubahan energi dalam sistem ?

a. – 600 joule c 600 joule


b. 6000 joule D -6000joule

17. Kalor sebanyak 1000 J ditambahkan kesistem sementara kerjadilakukan pada


(terhadap) sistem sebesar 500 J. Berapa perubahan energi dalam sistem?........

27 | P a g e
a. 150 joule c 15000 joule
b. 1500 joule D -15000 joule

18. Kalor sebanyak 2400 Joule dilepaskan sistem dan lingkungan melakukan usaha 3000
Joule pada sistem. Perubahan energi dalam sistem adalah…
a. 2700 joule c 600 joule
b. -2.700 joule D -600 joule

19. Gas hydrogen dipanaskan dari suhu 200 K sampai 250 K dalam bejana yang bebas
hingga memuai. Kalor yang dibutuhkan dalam proses itu 12 kJ. kapasitas kalor hydrogen
sebesar.........

a. 24 joule c 24000 joule


b. 2400 joule D 240 joule

20. Gas helium 0,0003 mol pada tekanan tetap. Suhunya dinaikkan dari 10 oc menjadi 70 oc.
diketahui   R = 8,314 J/mol.K, jumlah kalor yang diperlukan sebesar..........

a. 0,373 joule c 3730 joule


b. 373 joule D 3,73 joule

28 | P a g e
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Hukum pertama adalah prinsip kekekalan energi yang memasukan kalor sebagai
model perpindahan energi. Hukum pertama termodinamika dilakukan dalam empat proses,
yaitu: proses isotermal, proses isokhorik, proses isobarik, dan proses adiabatik. Penerapan
hukum I termodinamika pada manusia dapat dilihat pada saat manusia makan untuk
memenuhi kebutuhan energi guna mendukung segala aktifitas yang dilakukan. Aplikasi
hukum termodinamika pada kehidupan sehari-hari dapat dijumpai pada sistem kendaraan
bermotor dan termos.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis dapat memberikan saran kepada


pembaca sebagai berikut: Sebagai generasi muda hendaknya kita memiliki pengetahuan yang
luas dengan banyak membaca referensi-referensi yang akurat dan dapat dipercaya. Serta
Sebagai generasi penerus bangsa hendaknya kita mampu dan mau menyalurkan ilmu yang
dimiliki untuk dibagi kepada sesama sehingga bermanfaat dan tercipta kelestarian lingkungan
hidup.

29 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/BughisBerkata/hukum-i-termodinamika

http://dosen.tf.itb.ac.id/~amoranto/ITENAS/Teknik%20Elektro/f2el%20Termodinamika.ppt

http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab1-2-
tm1.pdfhttp://endwati.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/09/Hukum-Termod-nol-dan-
pertama-09.ppt

file:///E:/semester%204/termodinamiaka/Termodinamika_Teknik_I_full.pdf

file:///E:/semester%204/termodinamiaka/P09-TERMODINAMIKA.pdf

http://www.msftconnecttest.com/redirect. file:///C:/Users/E203NAH
%20RAM4GB/Downloads/139608868-MAKALAH-termodinamika.pdf

30 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai