Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

TINJAUAN TEORITIS

1.1 Konsep Dasar Keluarga

1.1.1 Pengertian Keluarga

Sayekti (1994 dalam Suprajitno 2004) berpendapat bahwa keluarga adalah suatu

ikatan/persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang

berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan

yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi,

dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

1.1.2 Fungsi Keluarga

Menurut Friedman (1998, dalam Suprajitno, 2004), mengemukakan ada 5 fungsi

keluarga yaitu:

A. Fungsi Afektif yaitu berhubungan dengan fungsi-fungsi internal keluarga,

pelindung dan dukungan psikososial bagi para anggotanya. Keluarga

melakukan tugas-tugas yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan

yang sehat bagi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan

anggotanya.

B. Fungsi Sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui

individu melaksanakan sosialisasi dimana anggota keluarga belajar

disiplin, norma budaya prilaku melalui interaksi dalam keluarga

selanjutnya individu mampu berperan dalam masyarakat.


C. Fungsi reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan

menambah sumber daya manusia.

D. Fungsi Ekonomi yaitu fungsi memenuhi kebutuhan keluarga seperti :

makan, pakaian, perumahan dan lain-lain.

E. Fungsi Perawatan Keluarga yaitu keluarga menyediakan makanan,

pakaian, perlindungan asuhan kesehatan/perawatan, kemampuan keluarga

melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan

mempengaruhi status kesehatan keluarga dan individu.

1.1.3 Tipe Keluarga

A. Tipe keluarga tradisional

1. The Nuclear family (Keluarga inti) yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri

dan anak (kandung atau angkat).

2. The dyad family , suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.

3. Keluarga usila, Keluarga terdiri dari suami dan istri yang sudah usia lanjut,

sedangkan anak sudah memisahkan diri.

4. The childless, Keluarga tanpa anak karena telambat menikah, bisa disebabkan

karena mengejar karir atau pendidikan.

5. The Extended family , keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah keluarga

lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek dan lain-lain.

6. “Single parent” yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan

anak(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau

kematian).
7. Commuter family, kedua orang tua bekerja diluar kota, dan bisa berkumpul pada

hari minggu atau libur saja.

8. Multigeneration family, Beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal

bersama dalam satu rumah.

9. Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling

berdekatan dan menggunakan barang-barang pelayanan seperti dapur, sumur

yang sama.

10. Blended family, keluarga yang dibentuk dari janda atau duda dan membesarkan

anak dari perkawinan sebelumnya.

11. “Single adult living alone” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang

dewasa.

B. Tipe keluarga non tradisional

1. The unmarried teenage mother, Keluarga yang terdiri dari satu orang dewasa

terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa nikah.

2. The Step parent family, keluarga dengan orang tua tiri.

3. Commune family, yaitu lebih satu keluarga tanpa pertalian darah yang hidup

serumah.

4. The non marrital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup bersama,

berganti-ganti pasangan tanpa nikah.

5. Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan sex tinggal dalam

satu rumah sebagaimana pasangan suami istri.

6. Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan

perkawinan karena alasan tertentu.


7. Group marriage family, beberapa orang dewasa yang telah merasa saling

menikah, berbagi sesuatu termasuk sex dan membesarkan anak.

8. Group network family, beberapa keluarga inti yang dibatasi oleh norma dan

aturan, hidup berdekatan dan saling menggunakan barang yang sama dan

bertanggung jawab membesarkan anak.

9. Foster family, keluarga yang menerima anak yang tidak ada hubungan saudara

untuk waktu sementara.

10. Homeless family, keluarga yang terbentuk tanpa perlindungan yang permanen

karena keadaan ekonomi atau problem kesehatan mental.

11. Gang, Keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan

emosional, berkembang dalam kekerasan dan kriminal.

1.1.4 Tingkat Perkembangan Keluarga

Adapun delapan tahap siklus kehidupan keluarga menurut Friedman (1998) antara

lain:

1. Tahap I : keluarga pemula (juga menunjuk pasangan menikah atau tahap

pernikahan)

Tugasnya adalah :

A. Membangun perkawinan yang saling memuaskan

B. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis

C. Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang

tua)

2. Tahap II : keluarga yang sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi

sampai umur 30 tahun)


Tugasnya adalah :

A. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap

B. Rekonsiliasi tugas untuk perkembangan yang bertentangan dan

kebutuhan anggota keluarga

C. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan

D. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan

menambahkan peran-peran orang tua dan kakek dan nenek.

3. Tahap III : keluarga dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2

hingga 6 bulan)

Tugasnya adalah :

A. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : rumah, ruang

bermain, privasi, keamanan.

B. Mensosialisasikan anak.

C. Mengintegrasikan anak yang sementara tetap memenuhi kebutuhan

anak-anak yang lain.

D. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam (hubungan

perkawinan dan hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga

(keluarga besar dan komunitas).

4. Tahap IV : keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur hingga

13 tahun)

Tugasnya adalah :
A. Mensosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi

sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang

sehat.

B. Mempertahankan hubungan perkawinan yang

memuaskan.Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota

keluarga.

5. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga

20 tahun)

Tugasnya :

A. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja

menjadi dewasa dan semakin mandiri.

B. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.

C. Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.

6. Tahap VI : Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda (mencakup

anak pertama sampai terakhir yang meninggalkan rumah)

Tugasnya :

A. Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga

baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak.

B. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali

hubungan perkawinan.

C. Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dan suami

maupun istri.

7. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pensiunan)


Tugasnya :

A. Menyelidiki lingkungan yang meningkatkan kesehatan

B. Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh

arti dengan para orang tua, lansia dan anak-anak.

8. Tahap VIII : keluarga dalam masa pensiunan dan lansia

Tugasnya :

A. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan

B. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun

C. Mempertahankan hubungan perkawinan

D. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan

E. Mempertahankan ikatan keluarga antara generasi

F. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka.

1.1.5 Lima Tugas Keluarga dan Bidang Kesehatan

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga

2. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga

3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan \

4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga

5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.

(menurut Suprajitno (2004)


2.1 Konsep Dasar TBC

2.1.1 Pengertian

TB Paru adalah suatu penyakit menular kronis yang disebabkan oleh kuman

Mycobakterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan organ lain ditandai dengan

batuk-batuk lebih dari tiga minggu, batuk darah, demam nyeri dada dan sesak nafas bila

penyakit sudah lanjut. (Suyono. S, 2001, hal 820).

2.1.2 Etiologi

Kuman Mycobacterium Tuberkulosa yang berbentuk batang, mempunyai sifat

khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan (Basil Tahan Asam). Tempat masuk

kuman Mycobacterium Tuberkulosa adalah saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan

luka terbuka pada kulit. Saluran pernafasan merupakan tempat infeksi pertama penderita

Tuberculosis.

2.1.3 Tanda dan Gejala

A. Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih. Sifat batuk dimulai

dengan batuk kering kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif.

B. Dahak bercampur darah / Hemaptoe

C. Sesak nafas, terjadi karena infiltrasi sudah meliputi setengah bagian dari paru-paru

D. Nyeri dada

E. Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, rasa kurang enak badan

(malaise), berkeringat malam dan demam. Keringat malam disebabkan oleh irama

temperatur sirkadian norman yang berlebihan.


2.2.3 Patofisiologi

Inhalasi Droplet

Masuk ke saluran pernafasan

Dibersihkan oleh makrofag silia dan lendirnya

Partikel mati / keluar bersama secret Menginfeksi alveolus


Oleh reflek batuk (lobus atas atau lobus bawah)
Jaringan yang tinggi kandungan O2
Basil tuberkel membangkitkan reaksi peradangan

Leukosit memfagisitosit tapi tidak membunuh


mikroorganisme tersebut

Respon imunologis dengan membuat dinding di


sekeliling bakteri

Terjadi jaringan parut / fibrosa

Terjadi jaringan parut / fibrosa

Sistem imunologis yang baik Sistem imunonologis yang kurang baik

Bakteri dorman Bakteri berkembang biak


Bakteri semakin banyak

Terjadi Tuberculosis

2.2.4 Pemeriksaan Diagnostik

Menurut Depkes RI (2002) ada tiga jenis pemeriksaan untuk TB paru yaitu:

1. Pemeriksaan sputum BTA

Diagnosa TB paru pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukan BTA

pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Hasil pemeriksaan dirinya akan positif
apabila sedikitnya 2 dan 3 sputum SPS (Sewaktu Pagi Sewaktu) BTA positif.

Pemeriksaan sputum juga dapat memberikan evaluasi terhadap pengobatan yang

sudah diberikan.

2. Rontgen

Foto rontgen dada dapat menunjang menegakkan diagnosa TB. Paling mungkin

bila ditemukan infiltrat dengan pembesaran kelenjar hilus atau kelenjar paratrakeal

3. Tes Montoux / Tuberculin

Tes ini sering digunakan untuk membantu menegakkan diagnosa TB paru anak-

anak. Biasanya dipakai montoux tes dengan menyuntikkan 0,1 cc tuberkulin secara

intrakutan. Pembacaan dilakukan 48-72 jam setelah penyuntikan.

2.2.6 Penatalaksanaan Medis

Tujuan pengobatan Tuberculosis ialah memusnahkan basil tuberkulosis dengan

cepat dan mencegah kambuh

Obat yang digunakan untuk Tuberculosis digolongkan atas dua kelompok yaitu :

1. Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin,

Pirazinamid.

Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat

ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.

2. Obat sekunder : Exionamid, Paraminosalisilat, Sikloserin, Amikasin,

Kapreomisin dan Kanamisin.

3.1 Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Keluarga Tbc

Anda mungkin juga menyukai