ABSTRAK
Indonesia dikenal sebagai produsen timah terbesar kedua di dunia, di mana produksi timah sebagian besar ber-
lokasi di Propinsi Bangka Belitung (Babel), yang termasuk dalam Sabuk Timah Asia Tenggara. Penambangan
timah diperkirakan telah berdampak negatif pada lima belas sungai di Babel, sepuluh di antaranya berada di Pulau
Bangka. Sebagian besar penduduk di Babel mengandalkan ketersediaan air bersih dari air sungai atau air kolong.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menggunakan beberapa kolam bekas penambangan (kolong) sebagai
sumber air bakunya untuk diolah dan didistribusikan untuk kepentingan penduduk. Tujuan dari penelitian ini adalah
menentukan konsentrasi logam berat arsen (As) dan merkuri (Hg) di dalam air dan sedimen dari beberapa kolong
yang digunakan sebagai air baku PDAM. Pengambilan contoh uji dilakukan pada bulan kering dan bulan basah
di 5(lima) lokasi dengan 15 titik sampling. Analisis meliputi parameter lapangan dan laboratorium, pengukuran
logam Hg menggunakan cold vapor fumeless AAS Varian Spectro, AA 20plusVGA,1996; sedangkan logam As
menggunakan AAS-VarianSpectro, AA-20 plus hydride, 1996 (SM 21st.,2005,APHA-AWWA-WEF, Part.No.3114).
Hasil penentuan logam berat As dalam sedimen menunjukkan nilai konsentrasi di atas baku mutu sedimen WAC
173-204-320, terutama di Site I, yaitu di musim penghujan pada PDAM Pemali sebesar 84,84 +0,36 mg/L serta di
musim kemarau pada air baku PLN Merawang sebesar 99,686+0,084 mg/L dan air baku PDAM Merawang sebe-
sar 76,797+3,685 mg/L. Hasil penentuan logam berat Hg dalam sedimen menunjukkan nilai konsentrasi di atas
baku mutu sedimen WAC 173-204-320, di Site I, yaitu di musim kemarau pada air baku PLN Merawang sebesar
0,679+0,001 mg/L, air baku PDAM Pemali sebesar 0,513+0,153 mg/L, Open Pit Pemali TB Timah 0,431+0,160
mg/L, Kolong Kenanga 0,658+0,070 mg/L, Site III Kolong Bikang 0,611+0,031 mg/L, Kolong Acam Rindik
0,444+0,077mg/L. Konsentrasi As dalam air memenuhi baku mutu air baku air minum Peraturan Pemerintah no.82
tahun 2001, sedangkan Hg melebihi bakumutu..
Kata kunci: air bersih, Bangka Belitung, kolong, logam berat, dan sedimen.
ABSTRACT
Indonesia is known as the second largest tin producer in the world and most of tin productions placed in Bangka-
Belitung(Babel) Province which located in the South-East Asia Tin Belt. Tin mining is estimated negatively impacted
to 15 rivers in Babel, ten of which are in Bangka. Most of residents depend on those rivers or ex-tin mining pit as
their water sources. The municipal water supply (PDAM) is using some old-pits as their Air baku sources to be
treated and distributed for local residents. Objectives of this study were to determine arsenic(As) and mercury(Hg)
elements in water and sediment from several ex-tin mine pits (kolong) that usually used as water sources for PDAM.
Sampling was done in wet and dry season at five sites area covered 15 sampling locations. Analysis of Hg using
cold vapor fumeless AAS Varian-Spectro, AA-20plus VGA,1996 whereas As using AAS Varian-Spectro, AA-20plus
hydride,1996 (SM 21st.,2005, APHA-AWWA-WEF, Part. No.3114). The results obtained in this investigation shows
that As and Hg in sediment were exceed sediment quality standard WAC 173-204-320, for mostly found in Site I.
Arsenic concentration in water was below limit value for raw water for drinking water quality standard Govern-
ment Regulation no 82/2001, but mercury was exceeded.
Keywords: clean water, Bangka Belitung, ex-tin mine pit, heavy metals, and sediment.
1)
Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang, Telp.: 021-7560090
Fax.: 021-7560549.
2,3)
Kampus LIPI, Jalan Cisitu, Bandung, Telp. : 022 - 2503051 Fax.: 022-2507772. Email: 1)sudiyani@gmail.com, 2)gutjis@yahoo.com,
3)
d_wulan@yahoo.com.
55
Ecolab Vol. 5 No. 2 Juli 2011: 55 - 67
56
Yanni Sudiyani, Ardeniswan : Determinasi Arsen (As) dan Merkuri (Hg) Dalam Air dan Sedimen di Kolam Bekas...
57
Ecolab Vol. 5 No. 2 Juli 2011: 55 - 67
58
Yanni Sudiyani, Ardeniswan : Determinasi Arsen (As) dan Merkuri (Hg) Dalam Air dan Sedimen di Kolam Bekas...
59
Ecolab Vol. 5 No. 2 Juli 2011: 55 - 67
Tabel 3. Deteksi logam berat dalam air di lokasi sampling musim penghujan
Tabel 4. Deteksi logam berat dalam sedimen di lokasi sampling musim penghujan
61
Ecolab Vol. 5 No. 2 Juli 2011: 55 - 67
Berdasarkan analisis konsentrasi logam berat terhadap desorpsi (sedimen ke air) dan
dalam Tabel 3, konsentrasi logam berat dalam bioakumulasi logam 1). Bila dibandingkan
air baku PDAM tergolong rendah dan masih konsentrasi logam arsen dalam sedimen juga
memenuhi baku mutu PP No. 82 tahun 2001 sebanding dengan tingginya konsentrasi As
Kelas I. Sedangkan konsentrasi logam berat dalam air, sebagaimana ditunjukkan dalam
dalam sedimen pada Tabel 4, menunjukkan gambar 2. Hal ini disebabkan oleh kelarutan
adanya nilai As yang melebihi baku mutu As yang tergantung pada nilai pH air. Semakin
sedimen WAC 173-204-320 yaitu di Site tinggi nilai pH air (semakin basa) maka
I (PDAM Pemali). Faktor ekologi seperti As dalam air akan semakin tinggi, seperti
DO , salinitas memiliki efek yang signifikan tercantum dalam gambar 3.
62
Yanni Sudiyani, Ardeniswan : Determinasi Arsen (As) dan Merkuri (Hg) Dalam Air dan Sedimen di Kolam Bekas...
Umumnya konsentrasi logam berat dalam air tahun 2001. Namun lokasi sampling yang
di musim kemarau lebih tinggi dibandingkan menunjukkan konsentrasi merkuri di atas baku
musim penghujan, sebagaimana terlihat dalam mutu tidak dipergunakan sebagai air baku
Tabel 5. Hasil analisa logam berat dalam PDAM, melainkan sebagai air baku PLN dan
air menunjukkan nilai di bawah baku mutu sumber air masyarakat (Kolong Kenanga dan
untuk As, sedangkan Hg di beberapa lokasi Kolong Bikang).
sampling berada di atas bakumutu PP No 82
Tabel 5. Deteksi logam berat dalam air di lokasi sampling musim kemarau
63
Ecolab Vol. 5 No. 2 Juli 2011: 55 - 67
Tabel 6. Deteksi logam berat dalam sedimen di lokasi sampling musim kemarau
64
Yanni Sudiyani, Ardeniswan : Determinasi Arsen (As) dan Merkuri (Hg) Dalam Air dan Sedimen di Kolam Bekas...
Untuk keseluruhan lokasi, konsentrasi logam Karakteristik logam berat dalam sedimen
berat dalam sedimen lebih besar dibandingkan cukup bervariasi di setiap lokasi sampling
dalam air. Hal ini dapat dijelaskan, karena di mana hal ini mungkin dipengaruhi oleh
logam berat mempunyai kecenderungan faktor geologi pembentukan masing-masing
terakumulasi dalam sedimen di mana lokasi. Besar kecilnya nilai konsentrasi logam
memungkinkan untuk terlepas, melalui rantai yang terdapat dalam air baku PDAM, yang
makanan 9) . Logam berat yang berhasil merupakan kolong alami, dipengaruhi oleh
memasuki rantai makanan akan terakumulasi lingkungan geografis sekitar lokasi sampling
di rantai terakhir. 11)
.
Dalam sedimen di perairan tercemar, sebagian Kolong tua mungkin akan lebih baik digunakan
besar logam berat berasosiasi dengan materi sebagai sumber air baku PDAM mengingat
organik (asam humus, koloid), fraksi kondisi pH airnya yang lebih netral 12).
sedimen halus (tanah liat, silt dan pasir
halus) dan Fe/Mn hidroksida atau mengendap KESIMPULAN
sebagai hidroksida, sulfida atau karbonat 10). Berdasarkan pengukuran konsentrasi As dan
Interaksi antar logam dan materi organik Hg dalam air dan sedimen di kolong bekas
pada sedimen telah banyak ditemukan 10). penambangan timah di Propinsi Bangka
Untuk menghindari gangguan akibat interaksi Belitung, ternyata konsentrasi arsen dalam air
tersebut, dalam perlakuan preparasi sampel memenuhi baku mutu Peraturan Pemerintah
perlu dilakukan digestion dengan aqua regia, No.82 tahun 2001 untuk air baku air minum,
di mana diharapkan hanya logam berat yang sedangkan konsentrasi merkuri di beberapa
akan terdestruksi dan dianalisa, serta mampu lokasi sampling mempunyai nilai yang
merepresentasikan hasil dari lokasi sampling. melebihi baku mutu tersebut.Hasil penentuan
65
Ecolab Vol. 5 No. 2 Juli 2011: 55 - 67
logam arsen dan merkuri dalam sedimen di Drainage and Groundwater in part of
beberapa lokasi sampling menunjukkan nilai the Southeast Asian Tin Belt. Nakhon
konsentrasi di atas baku mutu sedimen WAC Si Thammarat Province, southern
Thailand. Environmental Geology 27
173-204-320, terutama di Site I. Sumber air
: 16-33.
baku PDAM sebaiknya diambil dari kolong
3. Merck. The Merck Index. 10 th ed.,
tua (berusia di atas 40 tahun) mengingat
ISBN 0-911910-27-1. 1983.
kondisi pH airnya yang lebih netral. Hasil
4. International standard, ISO 5667-
pengukuran logam arsen dan merkuri dalam
2:1991 (E)
air kolong yang memenuhi baku mutu
air, dapat menjadi salah satu dasar dalam 5. APHA-AWWA-WEF.part.No. 3114,
Standard method edisi 21, 2005
pemilihan lokasi PDAM sebagai sumber air
baku air minum. 6. Yimin.W, Y., Peng Chen, Ruina
C u i , Wa n t o n g S i , Y i n g m e i
Zhang, and WeihongJi. “Heavy
SARAN Metal Concentrations in Water,
Lokasi sampling yang mempunyai nilai Sediment, and Tissues of Two Fish
konsentrasi logam berat dalam air yang Species (Triplohysapappenheimi,
Gobiohwanghensis) from the Lanzhou
melebihi baku mutu air baku air minum
Section of the Yellow River, China.”
sebaiknya tidak digunakan sebagai sumber air Environ Monit Assess. DOI 10.1007/
baku air minum. s10661-009-0929-2.
7. Sawyer, Clair N., et al. 2003. Chemistry
UCAPAN TERIMA KASIH for Environmental and Engineering
Kegiatan ini didanai melalui kerjasama Pusat Science. 5th .
Penelitian Kimia LIPI dengan International 8. Smedley, P. L.; Kinniburgh, D. G. A .
Environment Research Center – Gwangju 2002. Review of the Source,Behavior
Institute, Korea. Terima kasih disampaikan and Distribution of Arsenite in Natural
Waters”. Appl.Geochem. . 17, 517.
kepada Pemerintah Daerah Propinsi Bangka
Belitung dan PT Timah (Tbk) atas perijinan 9. Nabawi, A., B. Heinzow, and H.
Kruse. “As, Cd, Cu, Pb, Hg, and Zn in
dan kerjasamanya selama studi berlangsung.
Fish from Alexandria Region, Egypt
1987. ”Bulletin of Environmental
DAFTAR PUSTAKA Contamination and Toxicology 39 :
1. Karadede, H -Akin, and Erhan Ünlü. 889–897.
2007. Heavy Metals Concentrations 10. Jain, C. K., D.C. Singhal, and M.
in Water, Sediment, Fish and Some K. Sharma. 2005. Metal Pollution
Benthic Organisms from Tigris River, Assessment of Sediment and Water in
Turkey. Environ Monit Assess. 131: The River Hindon, India. Environmental
323-337. Monitoring and Assessment 105 :
2. Wi l l i a m s , M . , F. F o r d y c e , A . 193–207.
Paijitprapapon, and P. Charoenchaisri. 11. Karadede, H. and ErhanÜnlü. 2000.
1996. Arsenic Contamination in Surface Concentrations of Some Heavy
66
Yanni Sudiyani, Ardeniswan : Determinasi Arsen (As) dan Merkuri (Hg) Dalam Air dan Sedimen di Kolam Bekas...
67