Anda di halaman 1dari 6

KEBIASAAN DAN ADAT ISTIADAT

Kezia Faradiba Putri Setiyanto/19010000245

Kebiasaan 

         Kebiasaan (custom) dapat diartikan sebagai sumber hukum dalam arti formal
yang tidak tertulis. Kebiasaan adalah perbuatan manusia mengenai hal tertentu
yang dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang lama dan keseluruhan aturan
yang ditaati oleh masyarkat sebagai hukum, meskipun aturan tersebut tidak
ditetapkan oleh pemerintah.
         Contoh dalam kehidupan masyarakat kebiasaan bertegur sapa bila bertemu
dengan orang yang telah dikenal, suatu keluarga mengalami peristiwa yang
menggembirakan seperti kelahiran anaknya, pesta ulang tahun, pernikahan dan lain
sebagainya. Apabila dalam suatu keluarga mengalami hal tersebut, namun tidak
melakukan kebiasaan itu, maka terjadi kecenderungan keluarga tersebut menjadi
gunjingan masyarakat.
         Namun tidak semua kebiasaan itu mengandung hukum yang adil dan
mengatur tata kehidupan masyarakat sehingga tidak semua kebiasaan dijadikan
sumber hukum. 

Adat

         Pengertian adat secara etimologi, dalam hal ini adat berasal dari bahasa Arab
yang berarti “kebiasaan”,  jadi secara etimologi adat dapat didefinisikan sebagai
perbuatan yang dilakukan berulang-ulang lalu menjadi suatu kebiasaan yang tetap
dan dihormati orang, maka kebiasaan itu menjadi adat. Adat merupakan kebiasaan-
kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari suatu masyarakat atau daerah yang
dianggap memiliki nilai yang dijunjung serta dipatuhi masyarakat pendukungnya.
          Adat istiadat merupakan kebiasaan sosial yang sejak lama ada dalam
masyarakat dengan maksud mengatur tata tertib. Ada pula yang mengikat norma
dan kelakuan di dalam masyarakat, sehingga dalam malakukan suatu tindakan
mereka akan memikirkan dampak akibat dari berbuatannya atau sekumpulan tata
kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi
sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. 
         Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi
kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap
masyarakat yang memilikinya.
1. Menurut KBBI Adat istiadat merupakan tata kelakuan yang kekal dan turun
temurun dari generasi kegenerasi lain sebagai warisan sehingga kuat
integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat.
2. Adat istiadat adalah perilaku budaya dan aturan-aturan yang telah berusaha
diterapkan dalam lingkungan masyarakat.
3. Adat istiadat merupakan ciri khas suatu daerah yang melekat sejak dahulu
kala dalam diri masyarakat yang melakukannya.
4. Adat istiadat adalah himpunan kaidah-kaidah sosial yang sejak lama ada dan
telah menjadi kebiasaan (tradisi) dalam masyarakat.

Pengertian Adat Istiadat Menurut Para Ahli

Ada beberapa pengertian adat istiadat menurut para ahli yang diantaranya yaitu:

1. Menurut Jalaludi Tunsam

Yang dalam tulisannya pada tahun 1660 menyatakan bahwa “adat” berasal
dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari “adah” yang memiliki
arti cara atau kebiasaan. Seperti yang telah dijelaskan bahwa adat merupakan
suatu gagasan kebudayaan yang mengandung nilai kebudayaan, norma,
kebiasaan serta hukum yang sudah lazim dilakukan oleh suatu daerah.
Biasanya apabila adat ini tidak dipatuhi maka akan ada sangsi baik yang
tertulis maupun langsung yang diberikan kepada perilaku yang
melanggarnya.

2. Menurut Koen Cakraningrat

Adat ialah suatu bentuk perwujudan dari kebudayaan, kemudian adat


digambarkan sebagai tata kelakuan. Adat merupakan sebuah norma atau
aturan yang tidak tertulis, akan tetapi keberadaannya sangat kuat dan
mengikat sehingga siapa saja yang melanggarnya akan dikenakan sangsi
yang cukup keras. Contohnya, apabila ada pasangan yang melakukan suatu
hubungan yang tidak terpuji seperti perzinahan maka pasangan tersebut akan
mendapatkan sangsi baik secara fisik maupun mental seperti yang diterapkan
oleh provonsi Aceh yang menerapkan hukuman cambuk.
3. Menurut Syah “Dalam Nurlin Ibrahim, 2009:5”

Mengemukakan bahwa adat ialah kaidah-kaidah sosial yang tradisional yang


sakral ini berarti bahwa ialah ketentuan leluhur dan ditaati secara turun
temurun. Ia merupakan tradisi yang mengatur masyarakat penduduk asli
Indonesia yang dirasakan oleh anggota-anggotanya sangat mengikat.
Sebagai kaidah-kaidah sosial yang dianggap sakral, maka pelaksanaan adat
ini hendaknya dilaksanakan berdasarkan norma-norma adat yang berlaku
disetiap daerah dengan tanpa memperhatikan adanya stratifikasi dalam
kehidupan masyarakat.

4. Menurut Soekanto, 2011:73

Adat istiadat mempunyai ikatan dan pengaruh yang kuat dalam masyarakat,
kekuatan mengikatnya tergantung pada masyarakat “atau bagian
masyarakat” yang mendukung adat istiadat tersebut yang terutama
berpangkal tolak pada perasaan keadilannya.

5. Menurut M. Nasroen “Soerjono Soekanto, 1981:70”

Menjelaskan adat istiadat merupakan suatu sistem pandangan hidup yang


kekal, segar serta aktual oleh karena didasarkan pada:
 Ketentuan-ketentuan yang terdapat pada alam yang nyata dan juga
pada nilai positif, teladan baik serta keadaan yang berkembang.
 Kebersamaan dalam arti, seseorang untuk kepentingan bersama dan
kepentingan bersama untuk seseorang.
 Kemakmuran yang merata.
 Pertimbangan pertentangan yakni pertentangan dihadapi secara nyata
dengan mufakat berdasarkan alur dan kepatutan.
 Meletakan sesuatu pada tempatnya dan menempuh jalan tengah.
 Menyesuaikan diri dengan kenyataan.
 Segala sesuatunya berguna menurut tempat, waktu dan keadaan.
Macam-macam Adat Istiadat
1. Adat yang Sebenarnya Adat Adalah adat yang tak lekang oleh panas, tak
lapuk oleh hujan, dipindah tidak layu, dibasuh habis air. Artinya, semua
ketetapan yang ada di alam ini memiliki sifat-sifat yang tak akan berubah,
contohnya hutan gundul menjadi penyebab banjir, kejahatan pasti akan
mendapat hukuman, kebaikan akan membuahkan kebahagiaan, dan
seterusnya.
2. Adat yang Diadatkan Ialah semua ketentuan yang berlaku di dalam
masyarakat. Ketentuan-ketentuan ini dikodifikasikan oleh Datuk Nan Duo
berdasarkan sifat benda-benda di alam. Gunanya untuk mengatur kehidupan
bermasyarakat dalam hal ketertiban, perekonomian, dan sosial budaya.
3. Adat yang Teradat Yaitu aturan yang terbentuk berdasarkan musyawarah.
Setiap kelompok masyarakat memiliki aturan dan tata cara yang berbeda
dengan kelompok masyarakat lainnya.
4. Adat-Istiadat merupakan kebiasaan atau kesukaan masyarakat setempat
ketika melaksanakan pesta, berkesenian, hiburan, berpakaian, olah raga, dsb.

         Adat istiadat bisa berbentuk tertulis dan tidak tertulis. 

Contoh adat istiadat yang tertulis antara lain :


 piagam-piagam raja (surat pengesahan raja, kepala adat)
 peraturan persekutuan hukum adat yang tertulis seperti penataran desa,
agama desa, awig-awig (peraturan subak di Pulau Bali).

Contoh Adat Istiadat di Indonesia yang tidak tertulis antara lain :


 Adat Rambu Solo – Tana Toraja (Sulawesi Selatan)
 Adat Pasola (Nusa Tenggara Barat)
 Adat Ngaben (Bali)
 Adat Kenduren (Jawa Tengah)

Kriteria adat istiadat


      Kriteria yang paling menentukan bagi konsepsi tradisi itu adalah bahwa tradisi
diciptakan melalui tindakan dan kelakuan orang-orang melalui fikiran dan
imaginasi orang-orang yang diteruskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya.
       Umumnya, adat istiadat antara satu daerah berbeda dengan daerah lainnya. Hal
ini disebabkan karena kepercayaan, agama, kebiasaan, norma, dan pandangan
hidup masyarakat di daerah-daerah tersebut memang berbeda. Di daerah Sumatra
Utara, terdapat adat istiadat yang menyatakan bahwa anak laki-laki adalah ahli
waris keluarga. Sementara di daerah Sumatra Barat, justru anak perempuan yang
berhak menjadi ahli waris. Perbedaan ini tentu disebabkan perbedaan pandangan
masyarakatnya terhadap anak laki-laki dan anak perempuan.
       Perlu diketahui juga bahwa norma diciptakan untuk menjadi pedoman hidup
bagi orang. Namun, perkembangan zaman modern telah menimbulkan
menurunnya nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat. Misalnya, dahulu
seorang anak tabu untuk menentang atau melanggar perintah orang tua. Contoh
lainnya, dahulu berpacaran apalagi berdua-duaan di muka umum sambil
berpegangan tangan adalah tabu. Akan tetapi, ketika zaman berubah gaya pacaran
zaman sekarang sudah melampaui atau bahkan melanggar norma-norma sosial dan
agama. Orang yang lagi kasmaran dimabuk asmara bukan sekadar berpeganggan
tangan, bahkan berciuman dan melakukan hubungan seks pranikah. 

Kesimpulan
          Kebiasaan adalah perbuatan manusia mengenai hal tertentu yang dilakukan
berulang-ulang dalam waktu yang lama dan keseluruhan aturan yang ditaati oleh
masyarkat sebagai hukum, meskipun aturan tersebut tidak ditetapkan oleh
pemerintah.
         Adat-istiadat merupakan tradisi suatu masyarakat yang sudah ada sejak
jaman nenek moyang (dahulu) dan masih di pegang teguh oleh masyarakat sampai
sekarang. Mereka akan mewariskannya ke anak cucu mereka agar dapat
dilestarikan.
         Namun, belum tentu kebiasaan atau adat istiadat itu pasti menjadi sumber
hukum formal. Ada kebiasaan tertentu di daerah hukum adat tertentu yang dilarang
untuk diberlakukan karena dirasakan tidak adil dan tidak berperikemanusiaan
sahingga bertentangan dengan Pancasila yang merupakan sumber dari segala
sumber hukum. Misalnya di Indonesia, kebiasaan Mengayau (pemenggalan) pada
suku Dayak pada zaman dahulu yang betentangan dengan Pancasila. Dalam pasal
27 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan
Kehakiman di Indonesia yang menjelaskan bahwa hakim sebagai penegak hukum
dan keadilan wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat. Dalam penjelasan tersebut dikemukakan bahwa dalam
masyarakat yang masih mengenal hukum tidak tertulis, hakim merupakan perumus
dan penggali nilai-nilai hukum yang ada di masyarakat. Maka dari itu, hakim harus
mengetahui kondisi masyarakat untuk mengenal, merasakan dan memahami
hukum dan keadilan yang hidup di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai