Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yoga Rizki Yuwanta

Npm : 17130210188
Kelas : MSDM 6-A1

Alat Pembayaran Non-Tunai Beserta Manfaat


Semenjak tahun lalu, disrupsi pada dunia pembayaran mulai banyak
bermunculan. Dari institusi-institusi serta metode pembayaran yang sudah kita
kenal selama ini, muncullah berbagai sistem, metode serta cara-cara pembayaran
baru, salah satunya yaitu alat pembayaran non tunai (cashless).
Hal ini juga dipengaruhi dengan berkembangnya Cashless Society, atau
kalangan masyarakat yang melakukan transaksi keuangan tanpa menggunakan
uang tunai. Melainkan lebih banyak menggunakan kartu kredit, kartu debit
maupun dompet digital.
Dari cryptocurrency (mata uang digital) hingga peer to peer payments
(sebuah alternatif bentuk pinjaman), dan masih banyak lainnya. Mulai dari cara,
tempat, serta waktu orang melakukan pembayaran sudah mulai berubah.
Orang semakin membutuhkan dan menggunakan proses pembayaran
digital dimana mereka dapat melakukannya lewat ponsel masing-masing, bisa
dilakukan dimanapun dan kapanpun mereka mau.
Fenomena ini tentunya membangkitkan sebuah behavior dan budaya yang
baru pada masyarakat kita. Sehingga, baik restoran maupun toko ritel pun sudah
mulai menyesuaikan dengan perkembangan ini dan mulai bereksperimen dengan
opsi pembayaran digital.
Jenis-jenis alat pembayaran non tunai:
1. Uang elektronik (e-money)
2. Kartu prabayar (prepaid)
3. Kartu ATM/Debit
4. Kartu kredit
5. Nota Kredit
6. Nota Debet
7. Bilyet Giro
8. Cek
Baik dengan kartu atau aplikasi. Apakah kedepannya opsi pembayaran dengan
uang tunai akan semakin langka? Apakah masyarakat tanpa uang tunai merupakan
sesuatu yang baik?

Manfaat Alat Pembayaran Non Tunai (Cashless)


Melihat tren alat pembayaran non tunai serta budaya masyarakat yang
semakin bergeser ke dunia digital ini, tentunya Anda harus mulai memikirkan
untuk menawarkan variasi opsi metode pembayaran tanpa tunai tersebut.
Mari kita lihat poin-poin berikut mengenai manfaat beralih ke alat
pembayaran non tunai atau tanpa uang tunai dan mengapa usaha Anda harus
mulai lebih merangkul masyarakat tanpa uang tunai!
1. Proses Transaksi yang Lebih Cepat
Dengan semakin maraknya penggunaan mesin edc yang sejalan dengan
pembayaran tanpa tunai, antrian selama jam makan siang contohnya akan lebih
cepat bergerak yang akan mengurangi waktu pelanggan Anda untuk menunggu
dan membuat pelanggan lebih puas.
Sebuah restoran di Indonesia mengatakan bahwa mereka melihat adanya
kenaikan transaksi sebesar 15% dengan adanya metode pembayaran non tunai.
Mengapa?
Proses pembayaran menggunakan tunai biasanya akan memakan waktu
lebih banyak dibandingkan metode alat pembayaran non tunai. Pelanggan harus
mencari-cari sejumlah uang tunai, kasir akan melakukan input, lalu mencarikan
uang kembalian juga.
Sementara itu, contohnya dengan pembayaran menggunakan dompet
digital pada ponsel pelanggan, pelanggan tinggal memindai atau melakukan scan
barcode makanan yang kemudian akan langsung terinput dan terpotong sesuai
dengan sejumlah transaksi tersebut. Kasir pun tidak perlu membuka kas untuk
mencarikan uang kembalian, dan sebagainya.
Secara umum, pembayaran tanpa tunai ini berarti, lebih sedikit
penghitungan dan perubahan serta lebih banyak produktivitas. Mungkin memang
pergerakan menuju budaya tanpa tunai ini merupakan langkah alami untuk
mencapai efisiensi waktu, proses, serta produktivitas.
2. Layanan Juga Menjadi Lebih Cepat
Tentunya, dengan proses transaksi yang lebih cepat, layanan dan proses
operasional outlet Anda juga akan terpengaruh dan secara umum menjadi lebih
cepat. Dengan semakin banyaknya layanan counter dan fast casual pop-up store,
permintaan pelanggan akan pengalaman berbelanja di dalam toko yang lebih cepat
dan lebih nyaman semakin marak dan diminati. Hal ini secara tidak langsung juga
akan mempengaruhi popularitas dan keuntungan usaha Anda.
3. Perkuat Keamanan dan Kurangi Fraud
Dengan alat pembayaran non tunai, Anda dapat mengurangi potensi
adanya fraud atau penipuan dari luar maupun dari dalam organisasi Anda.
Transaksi jenis ini akan langsung masuk ke daftar secara otomatis.
Dengan rekapan manual yang dilakukan oleh staf kasir Anda, potensi
adanya penipuan yang dilakukan karyawan Anda tentunya akan jauh lebih tidak
terdeteksi jika dibandingkan dengan rekapan dan jumlah transaksi yang akan
langsung masuk dan tercatat pada sistem Anda.
4. Pembukuan Menjadi Lebih Mudah
Rekonsiliasi uang tunai pada setiap akhir hari biasanya memakan waktu
dan juga sangat memungkinkan adanya kesalahan manusia. Sementara di sisi lain,
transaksi menggunakan kartu kredit, kartu debit, atau aplikasi akan secara
otomatis berekonsiliasi dengan bank Anda dan tercatat secara otomatis dan juga
secara real-time.
5. Memudahkan Pengumpulan data
Mengumpulkan data sangatlah penting karena merupakan proses dari
strategi pengembangan usaha Anda. Dengan alat pembayaran non tunai, akan
lebih mudah bagi Anda untuk mengumpulkan data pelanggan dan membaca serta
melakukan analisis terhadap data tersebut ketika pelanggan membayar dengan
kartu atau metode transaksi tanpa tunai lainnya.
Akan sulit bagi tim Anda untuk memahami pola pembelian pelanggan atau
memberi mereka imbalan atas kesetiaan mereka jika pelanggan selalu membayar
dengan uang tunai pada outlet.
Jika mereka menggunakan kartu yang sama setiap kali, mesin Anda akan
dapat mengingatnya melalui sistem. Hal yang sama juga berlaku jika pelanggan
Anda melakukan transaksi melalui smartphone mereka menggunakan aplikasi
seperti GoPay atau Point of Sale (POS), yang juga akan membantu mereka
mengumpulkan poin yang dapat ditukarkan dengan berbagai reward.
6. Model Pricing yang Lebih Stabil
Sebagian besar usaha saat ini menawarkan opsi pembayaran tunai dan
kartu kredit serta debit. Hal ini akan dapat mempengaruhi kestabilan biaya Anda
yang tergantung pada tarif dan jumlah transaksi kartu kredit. Sejumlah persenan
biaya transaksi akan terpotong dengan setiap gesekan kartu, yang bertambah
seiring hari, minggu, dan seterusnya.
Anda dapat meminimalisir hal ini dengan melakukan perencanaan jika
Anda mengetahui seberapa banyak jumlah yang menggunakan tunai dan seberapa
banyak transaksi yang menggunakan alat pembayaran non tunai untuk setiap
harinya, contohnya, 40% dari transaksi Anda akan menjadi kredit dan 60% uang
tunai.
Tetapi jumlah ini dapat berubah setiap saat. Ketika Anda menetapkan akan
menerima semua transaksi berbasis kartu atau tanpa tunai, Anda akan dapat
merencanakan persentase tersebut dengan lebih akurat dan memperkirakan berapa
biaya kartu kredit bulanan dan tahunan Anda.

Anda mungkin juga menyukai