Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI

Vol. 6 No. 1 Januari 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN AUDITOR


MENERIMA PENUGASAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK
DI SUMATERA BAGIAN SELATAN

Andre Leonardo R
Rochmawati Daud
Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya
Abstract

This research intends to find out the factors that influence auditor 's judgment in
client acceptance decision. Analysis unit in this research is public
accountant/ auditor. To resolve this problem, the applied regression technique is
analysis of multiple linear regression models by means of aiuiliary software of
SPSS 11,0 version. This research proved that audit risk, audit fee , independency and
integrity of management simultaneously influenced the auditor 's judgment in client
acceptance decision. However from partially test that has been done, proved that audit
risk, idependency and integrity of management influenced the auditor's judgment in clietii
acceptance decision, whereas the audit fee factor did not influenced the auditor's judgment
in client acceptance decision. And integrity of management is the most dominant factor for
aitditor's judgment in client acceptance decision.

Key words: Auditor fudgment in client acceptance decision, audit risk, independency, audit
fee, integrity of management

PENDAHULUAN
Tujuan auditor independen atas pendapat yang diberikannya yaitu
dalam memeriksa laporan keuangan dengan menghasilkan output berupa
perusahaan selain untuk memastikan laporan hasil audit.
bahwa laporan keuangan telah sesuai Oleh karena itu sebelum audit
dengan standar yang berlaku namun atas laporan keuangan dilaksanakan,
juga untuk membantu agar laporan auditor perlu mempertimbangkan
keuangan apakah ia akan menerima atau menolak
itu mudah untuk dipahami, relevan, calon kliennya. Hal-hal yang perlu
handal, dapat diperbandingkan, serta dipertimbangkan auditor sebelum
konsisten agar dapat berguna bagi para memutuskan menerima atau menolak
pengguna laporan keuangan. suatu penugasan audit atas laporan
Pelaksanaan keuangan antara lain: gambaran umum
audit juga dapat membantu perusahaan mengenai klien dan usahanya, sistem
untuk meningkatkan efisiensi dan pengendalian intern perusahaan, ruang
efektivitas operasi perusahaan. Dalam lingkup pemeriksaan dan anggaran
melakukan pemeriksaan, auditor waktu yang dibutuhkan.
independen tidak bertanggungjawab Memahami bisnis dan industri
terhadap kebenaran laporan keuangan, klien merupakan aspek penting dalam
auditor independen hanya menyatakan perencanaan audit. Auditor seharusnya
apakah laporan keuangan dalam segala memperoleh pengetahuan dan
hal yang material telah disajikan secara pemahaman
wajar atau tidak dan bertanggung jawab yang memadai terhadap bisnis dan
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada
Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 54
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

industri klien untuk memahami pelaksanaan kerjanya (Media


peristiwa-peristiwa, transaksi-transaksi Akuntansi, 2001:7).
dan kenyataan-kenyataan yang mungkin Beberapa akuntan senior pernah
mempunyai mengalami menolak klien. Alasannya
efek signifikan dalam laporan secara umum klien tersebut tidak
keuangan. Kelalaian dalam melakukan memenuhi syarat, karena mengandung
pemahaman akan lingkungan dan resiko yang cukup besar. Dan apabila
kebiasaan klien akan membawa dampak penugasan tersebut diterima, mungkin
yang cukup memberatkan dalam akan menyebabkan masalah atau
pelaksanaan audit. Seperti halnya kesulitan bagi akuntan itu sendiri
dengan kejadian yang menimpa Kantor (Media Akuntansi, 2000:57).
Akuntan Publik (KAP) KPMG HSS, Dalam penerimaan penugasan
dimana mereka mengalami masalah oleh klien, penulis ingin mengetahui
dalam penanganan kasus perpajakan apakah akuntan publik yang ada di
klien karena kurang memahami sumatera bagian selatan telah selektif
mengenai lingkungan dan kebiasaan dalam menerima penugasan dari klien.
klien. Sebagai akibat kasus yang Penelitian ini bertujuan untuk
dialami dengan salah satu kliennya, mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan klien yang lain pun mempengaruhi keputusan auditor
memutuskan untuk tidak meneruskan menerima penugasan dan faktor yang
kerjasamanya di tengah-tengah paling dominan mempengaruhi auditor
menerima penugasan tersebut.

LANDASAN TEORETIS
Auditing sehubungan dengan asersi mengenai
Auditing merupakan suatu tindakan dan peristiwa ekonomi untuk
disiplin ilmu yang berbeda dengan meyakinkan tingkat hubungan antara
akuntansi meskipun keduanya saling asersi-asersi tersebut dengan kriteria
berhubungan. Auditing mempunyai yang telah ditetapkan dan
sifat analitis sedangkan akuntansi mengkomunikasikan hasilnya kepada
mempunyai sifat konstruktif. Definisi pengguna yang tertarik. Menurut Arens
auditing Menurut Mulyadi (2002 : 9), & Loebbecke (2003:1), auditing adalah
auditing adalah suatu proses sistematik Proses pengumpulan dan
untuk memperoleh dan mengevaluasi pengevaluasian bahan bukti tentang
bukti secara objektif mengenai informasi yang dapat diukur mengenai
pernyataan-pernyataan tentang kegiatan sautu entitas ekonomi yang dilakukan
dan kejadian ekonomi, untuk seorang yang kompeten dan independen
menetapkan tingkat kesesuaian antara untuk dapat menentukan dan
pernyataan-pernyataan tersebut dengan melaporkan kesesuaian informasi
kriteria yang telah ditetapkan serta dimaksud dengan kriteria-kriteria yang
penyampaian hasil-hasilnya kepada telah ditetapkan.
pemakai yang berkepentingan. Menurut Dari beberapa definisi diatas
Messier, Glover, dan Prawitt (2006 : maka dapat diambil beberapa unsur
30), auditing adalah Suatu proses penting dari audit, yaitu Auditing
sistematis untuk secara objektif merupakan proses yang sistematis.
mendapatkan dan mengevaluasi bukti Dalam proses audit diperlukan prosedur

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada


Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 55
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

dan urutan yang direncanakan, laporan keuangan yang disajikan


terorganisir, dan bertujuan. Supaya oleh kliennya untuk menyatakan
proses audit dapat berjalan dengan pendapat mengenai kewajaran
sistematik auditor harus merencanakan laporan keuangan tersebut. Dalam
pemeriksaannya sebelum proses audit audit laporan keuangan ini,
dimulai, dengan membuat audit plan auditor independen menilai
(rencana pemeriksaan). Dalam proses kewajaran laporan keuangan atas
audit harus dilakukan proses dasar kesesuaiannya dengan
pengumpulan dan perolehan bukti, prinsip akuntansi yanng berlaku
dimana bukti tersebut akan dievaluasi umum.
secara objektif. Bukti ini akan 2. Audit Kepatuhan (Compliance
mendukung pernyataan laporan auditor Audit)
tanpa memihak atau berprasangka Merupakan audit yang tujuannya
terhadap bukti-bukti tersebut. untuk menentukan apakah yang
Pernyataan mengenai kegiatan dan diaudit sesuai dengan kondisi atau
kejadian ekonomi, yang dalam hal ini peraturan tertentu. Hasil audit
adalah hasil proses akuntansi. Proses kepatuhan umumnya dilaporkan
akuntansi ini akan menghasilkan kepada pihak yang berwenang
laporan keuangan, yang umumnya melalui kriteria.
terdiri dari empat laporan pokok, yaitu: 3. Audit Operasional (Operational
neraca, laporan laba rugi, laporan Audit)
perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Merupakan review secara
Laporan keuangan dapat pula berupa sistematik kegiatan organisasi,
laporan biaya pertanggungjawaban atau bagian daripadanya, dalam
tertentu dalam perusahaan. hubungannya dengan tujuan
Menurut Mulyadi (2002 : 30), tertentu. Hasil audit operasional
terdapat lima jenis jasa audit, yaitu : diserahkan kepada pihak yang
1. Audit Laporan Keuangan meminta dilaksanakannya audit
(Financial Statement Audit) tersebut.
Merupakan audit yang dilakukan
oleh auditor independen terhadap

Auditor
Menurut Messier (2006 : 65) Auditors) adalah auditor professional
terdapat empat kelompok auditor, yaitu yang bekerja di instansi pemerintah
Auditor Eksternal (External Auditors). yang tugas pokoknya melakukan audit
Auditor ini sering disebut dengan atas pertanggungjawaban keuangan
auditor independen. Seorang auditor yang disajikan oleh unit-unit organisasi
eksternal bisa berpraktik sebagai atau entitas pemerintahan atau
pemilik tunggal atau anggota dari pertanggungjawaban keuangan yang
kantor akuntan. Kedua, Auditor Internal ditujukan kepada pemerintah. Keempat,
(Internal Auditors) adalah auditor yang Auditor Forensik (Forensic Auditors)
dipekerjakan oleh suatu perusahaan, yaitu auditor yang dipekerjakan oleh
persekutuan, badan pemerintah, perusahaan, badan pemerintah, kantor
individu, dan entitas lainnya. Ketiga, akuntan publik, dan perusahaan jasa
Auditor Pemerintah (Governance konsultasi dan investigasi. Mereka

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada


Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 56
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

dilatih untuk mendeteksi, Dalam ikatan perjanjian tersebut, klien


menginvestigasi, dan mencegah menyerahkan pekerjaan audit atas
kecurangan serta kejahatan yang terjadi laporan keuangan kepada auditor dan
pada perusahaan. auditor sanggup untuk melaksanakan
Umumnya auditor dalam pekerjaan audit tersebut berdasarkan
penugasan audit di dalam kantor kompetensi profesionalnya.
akuntan publik dibagi menjadi Patner Langkah awal pekerjaan audit
(Rekan), Manajer, Senior / atas laporan keuangan berupa
Penanggungjawab, Rekan kerja / Staf pengambilan keputusan untuk
Mulyadi (2002:33). Audit biasanya menerima atau menolak penugasan
dilakukan oleh tim auditor. Tim audit audit dari calon klien atau untuk
biasanya terdiri atas, sesuai urutan melanjutkan atau menghentikan
otoritasnya, seorang partner, manajer, penugasan audit dari klien lama.
satu atau dua senior, dan beberapa Auditor harus berhati-hati dalam
anggota staf. menerima atau melanjutkan proses audit
Kantor Akuntan Publik (KAP) jika pihak manajemen perusahaan tidak
adalah suatu bentuk organisasi akuntan memilik karakter yang baik, organisasi
publik yang memperoleh izin sesuai tersebut terlibat di dalam tindakan
dengan peraturan perundang-undangan hukum, atau ada banyak pergantian atas
yang berusaha di bidang pemberian jasa posisi penting dalam beberapa tahun.
profesional dalam praktik akuntan Sekalipun mendapatkan dan
publik. Adapun jasa-jasa yang diberikan mempertahankan klien itu tidak mudah,
oleh Kantor Akuntan Publik menurut KAP harus hati-hati dalam memutuskan
Messier (2006 : 60), yaitu Jasa audit, klien mana yang akan diterima (Arens
Jasa Atestasi (Attestation), Jasa & Loebeccke, 2003:188).
Assurance, Jasa Nonaudit Lainnya. Menurut Boyton, Johnson &
Dalam penugasan audit, klien Kelly, 2001:235), tahap-tahap dalam
memerlukan jasa auditing mengadakan penerimaan penugasan dapat dilihat
suatu ikatan perjanjian dengan auditor. pada gambar 2.1 dibawah ini

Gambar 1
Tahap-Tahap dalam Penerimaan Penugasan Audit

Evaluate the Identify special Assess


integrity of circumnstances and competence to
management unusual risk perform audit

Evaluate Decisin to accept Prepare


independence or decline engagement
engagement letter

Di dalam memustuskan apakah


suatu penugasan audit dapat diterima
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada
Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 57
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

atau tidak, auditor menempuh suatu sesuai dengan standar audit yang
proses yang terdiri dari enam tahap ditetapkan. Umumnya pertimbangan
berikut ini : tersebut dilakukan dengan
1. Mengevaluasi integritas manajemen mengidentifikasi anggota kunci tim
Dalam penerimaan penugasan, audit dan mempertimbangkan
auditor berkepentingan untuk perlunya mencari bantuan dari
mengevaulasi integritas manajemen, spesialis dalam pelaksanaan audit.
agar auditor mendapatkan 4. Menilai Independensi
keyakinan bahwa manajemen Dalam menjalankan tugasnya, setiap
perusahaan klien dapat dipercaya, auditor harus selalu
sehingga laporan keuangan yang mempertahankan sikap mental
diaudit bebas dari salah saji independen di dalam memberikan
material. Berbagai cara yang dapat jasa profesional sebagaimana diatur
ditempuh oleh auditor dalam dalam standar profesional akuntan
mengevaluasi integritas manajemen publik. Oleh karena itu, sebelum
adalah : a. Melakukan komunikasi auditor menerima suatu penugasan,
dengan auditor pendahulu; b. ia harus memastikan bahwa setiap
Meminta keterangan kepada pihak profesional yang menjadi anggota
ketiga, c. Melakukan review tim auditnya tidak terlibat atau
terhadap pengalaman auditor di memiliki kondisi yang menjadikan
masa lalu dalam hubungan dengan independensi tim auditnya
klien yang bersangkutan. diragukan.
2. Mengidentifikasi keadaan khusus 5. Menentukan kemampuan untuk
dan resiko luar biasa menggunakan kemahiran
Berbagai faktor yang perlu profesionalnya dengan kecermatan
dipertimbangkan oleh auditor dan keseksanaan.
tentang kondisi khusus dan resiko Dalam mempertimbangkan
biasa yang mungkin berdampak penerimaan atau penolakan suatu
terhadap penerimaan penugasan penugasan, auditor harus
audit dari calon klien dapat mempertimbangkan apakah ia dapat
diketahui dengan cara melaksanakan dan menyusun
mengidentifikasi pemakai laporan laporan auditnya secara cermat dan
audit, mendapatkan informasi seksama. Kecermatan dan
tentang stabilitas keuangan dan keseksamaan penggunaan
legal calon klien di masa depan, kemahiran profesional auditor
mengevaluasi kemungkinan dapat ditentukan oleh ketersediaan waktu
atau tidaknya laporan keuangan yang memadai untuk merencanakan
calon klien diaudit. dan melaksanakan audit.
3. Menentukan kompetensi untuk 6. Membuat surat penugasan
melaksanakan audit Surat penugasan audit dibuat oleh
Sebelum auditor menerima suatu auditor untuk kliennya yang
penugasan, ia harus berfungsi untuk
mempertimbangkan apakah ia dan mendokumentasikan dan
anggota tim auditnya memiliki menegaskan penerimaan auditor
kompetensi memadai untuk atas penunjukkan oleh klien, tujuan
menyelesaikan penugasan tersebut, dan lingkup audit, lingkup tanggung

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada


Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 58
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

jawab yang dipikul oleh auditor bagi auditan, serta bentuk pelaporan yang
kliennya, kesepakatan tentang akan diterbitkan oleh auditor.
reproduksi laporan keuangan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi kekeliruan (salah saji) dalam


Keputusan Auditor Menerima segmen audit yang melewati batas
Penugasan toleransi, yang tak terdeteksi atau
Dalam menerima penugasan tercegah oleh struktur pengendalian
audit, auditor tidak selalu dapat intern klien. Resiko pengendalian
menerima dan melaksanakan penugasan mengandung unsur penetapan
audit tersebut. Auditor perlu apakah struktur pengendalian intern
mempertimbangkan beberapa faktor klien cukup efektif untuk mencegah
untuk menerima penugasan audit penetapan tersebut atau mencegah
tersebut. Sebelum memutuskan untuk kekeliruan dan keinginan auditor
menerima penugasan dari klien auditor unutk membuat penetapan tersebut
harus memahami bisnis kliennya. dibawah nilai maksimum 100%.
Dengan memahami bisnis klien berarti c. Resiko audit yang dapat diterima
dapat memperkecil resiko audit. Resiko Merupakan ukuran ketersediaan
dalam auditing berarti auditor menerima auditor untuk menerima bahwa
suatu tingkat ketidakpastian tertentu laporan keuangan salah saji secara
dalam pelaksanaan audit (Arens dan material walapun audit telah selesai
Loebeccke, 2003:222). Auditor dan pendapat wajar tanpa
menyadari misalnya ada ketidakpastian pengecualian telah diberikan.
mengenai kompetensi bahan bukti, Selain tiga unsur resiko audit
efektivitas struktur pengendalian intern yang telah dijelaskan diatas, resiko
klien, dan ketidakpastian apakah usaha juga merupakan unsur resiko
laporan keuangan memang telah audit yang penting yang perlu
disajikan secara wajar setelah audit dipertimbangkan auditor dalam
selesai. menerima atau menolak penugasan.
Menurut Mulyadi (2002, 167- Resiko usaha adalah tingkat bahwa
168), terdapat tiga unsur resiko audit auditor atau kantor akuntan publik akan
yaitu : menderita kerugian yang diakibatkan
a. Resiko Bawaan hubungan dengan klien, walaupun
Merupakan penetapan auditor laporan audit yang diberikan suah
kemungkinan adanya salah saji pantas (Arens dan Loebeccke,
dalam segmen audit yang melewati 2003:227). Beberapa faktor yang
batas toleransi, sebelum mempengaruhi resiko usaha yang harus
memperhitungkan faktor efisiensi diperhatikan oleh auditor sebelum
pengendalian intern. Jika auditor menerima suatu penugasan yaitu tingkat
berkesimpulan bahwa akan banyak ketergantungan laporan keuangan,
kemungkinan terjadi salah saji tanpa kemungkinan adanya kesulitan
pengendalian intern, maka disebut keuangan klien yang akan timbul
bahwa resiko bawaan tinggi. setelah laporan audit diterbitkan, dan
b. Resiko Pengendalian integritas manajemen (Arens dan
Merupakan ukuran penetapan Loebeccke, 2003:227-228).
auditor akan kemungkinan adanya

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada


Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 59
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

Salah satu unsur dari prinsip- Independensi ini merupakan


prinsip etika yang telah dijelaskan yaitu kombinasi kepercayaan diri sendiri,
independensi. Independesi merupakan bebas dari pengendalian klien, ahli
hal yang mutlak yang harus dipegang dan mampu, dan
teguh oleh seorang auditor. Standar mempertimbangkan keputusannya
Profesional Akuntan Publik atas dasar latihan dan pengalaman
mengharuskan bahwa auditor dalam yang tidak diperoleh oleh mereka
audit laporan keuangan historis harus yang bukan profesi.
bersikap independen. Independensi juga 2. Independensi Profesi (Profession
disyaratkan bagi jenis jasa atestasi Independence)
lainnya seperti jasa review dan Yaitu akuntan tidak memiliki
pemeriksaan laporan keuangan independensi bukan karena tidak
prospektif. Independensi berarti sikap adanya kejujuran dalam dirinya,
mental yang bebas dari pengaruh, tidak melainkan karena tidak adanya
dikendalikan oleh pihak lain dalam keahlian mengenai objek yang
merumuskan dan menyatakan pendapat, diauditnya. Seorang akuntan yang
dan tidak tergantung dengan orang lain tidak menguasai komputer, tidak
(Mulyadi, 2002:50). Independensi dapat mempertimbangkan dengan
berarti cara pandang yang tidak objek yang tercantum di dalam
memihak di dalam pelaksanaan laporan keuangan yang diolah
pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, dengan menggunakan komputer.
dan penyusunan laporan audit (Arens Akuntan publik diwajibkan
dan Loebeccke, 2003:84). Independen untuk memelihara sikap mental
harus dipandang sebagai ciri auditor independen dalam memenuhi tanggung
yang paling penting, karena begitu jawab mereka, namun selain itu penting
banyak pihak yang menggantungkan juga bahwa pemakai laporan keuangan
kepercayaan mereka terhadap kelayakan menaruh kepercayaan terhadap
laporan keuangan berdasarkan laporan independensi tersebut. Karena jika
auditor adalah karena harapan mereka seorang auditor kehilangan persepsi
untuk mendapatkan suatu pandangan independensi maka dapat menurunkan
yang tidak memihak. tingkat kepercayaan masyarakat
Selain dapat digolongkan ke terhadap tindakan yang dilakukan
dalam dua aspek independensi, yaitu sehingga dapat mereduksi manfaat atau
independensi sikap mental dan efek positif yang seharusnya timbul dari
independensi penampilan, independensi tindakan tersebut (Media Akuntansi,
dapat digolongkan dengan cara lain, 2000:21). Jadi sebelum memutuskan
menurut Willian C. Boynton (2002 : 75) untuk menerima atau melanjutkan suatu
independensi dapat digolongkan penugasan audit, auditor sebaiknya
menjadi dua, yaitu sebagai berikut : mempertimbangkan faktor independensi
1. Independensi Praktisi (Practitioner terlebih dahulu karena independensi
Independence) merupakan syarat utama seorang auditor
Yaitu independensi pendekatan dan dalam melaksanakan tugasnya.
sikap yang harus dimiliki oleh setiap Berkembangnya profesi akuntan
orang profesional jika orang publik ini membawa konsekuensi
tersebut melaksanakan pekerjaan tersendiri bagi KAP yang berupa
profesional yang sesungguhnya. kondisi persaingan yang kompetitif.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada


Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 60
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

Persaingan antar KAP tidak hanya dari yang kurang, memungkinkan laporan
segi pelayanan, baik pada perusahaan keuangan disalahsajikan akan
atau badan usaha yang diaudit laporan cenderung lebih besar. Auditor
keuangannya, melainkan juga besarnya mengambil resiko profesional yang
jumlah biaya pemeriksaan yang diminta besar dan hukum yang besar jika
KAP kepada kliennya. Audit fee erat mereka menerima penugasan dari klien
sekali hubungannya dengan fenomena yang integritasnya kurang, dan banyak
rebutan klien yang terjadi diantara kantor akuntan publik tidak akan
akuntan publik. Karena seperti yang menerima penugasan demikian (Arens
diketahui jasa audit yang diberikan oleh dan Loebeccke, 2003:230). Oleh karena
suatu KAP tidak pernah ada tarif itu, untuk dapat menerima penugasan,
dasarnya. Perhitungan fee hanya audit berkepentingan mengevaluasi
didasarkan atas negosiasi. Apabila integritas manajemen.
mengandung banyak resiko, penugasan Penelitian Terdaluhu
klien harus ditolak walaupun Penelitian terdahulu yang
menawarkan fee yang cukup digunakan sebagai acuan dalam
menggiurkan (Media Akuntansi, penulisan skripsi ini yaitu penelitian
2000:57). Sebelum menerima suatu yang dilakukan Karla M. Johnstone
penugasan auditor perlu memahami seorang asisten Profesor pada
bisnis dan kondisi perusahaan klien. Department of Accounting and
Sehingga auditor dapat menetapkan fee Information Systems at the School of
atas jasa yang akan diberikan (Media Bnssines di University of Wisconsin-
Akuntansi, 2000:40). Jadi audit fee juga Madison. Ia meneliti mengenai
merupakan faktor yang dapat pengaruh resiko bisnis klien, resiko
mempengaruhi keputusan auditor dalam bisnis auditor dan resiko audit terhadap
menerima suatu penugasan audit, keputusan peneriman penugasan dari
karena jika auditor keliru dalam klien berdasarkan pengalaman auditor.
menentukan besarnya fee, dapat Dalam penelitian ini diperoleh hasil
menyebabkan kerugian waktu dan biaya bahwa resiko audit merupakan faktor
bagi KAP atau auditor itu sendiri utama yang mempengaruhi auditor
(Media Akuntansi, 2000:40). dalam menerima suatu klien, kemudian
Berdasarkan hal-hal di atas, kondisi resiko bisnis klien dan yang terakhir
yang dapat mempengaruhi auditor resiko bisnis auditor.
dalam menerima suatu penugasan audit Penulis ingin melakukan
adalah fee yang memadai dan sesuai replikasi terhadap penelitian yang
antara sumber daya yang dimiliki KAP/ dilakukan oleh Karla M Johnstone
auditor tersebut. tersebut. Perbedaan dengan penelitian
Seseorang dengan integritas Karla M. Johnstone terletak pada waktu
yang tinggi akan selalu bertindak jujur, dan tempat. Selain itu, pada penelitian
tegas, dan tanpa pretensi (Arens & sebelumnya terdapat tiga faktor yang
Loebeccke, 2003:91). Demikian halnya mempengaruhi keputusan auditor
dengan manajemen, manajemen dengan menerima klien berdasarkan
integritas yang tinggi akan selalu taat pengalaman auditor. Sedangkan pada
dan tegas terhadap aturan yang ada di penelitian ini akan diteliti empat faktor
dalam perusahaan. Sedangkan yang mempengaruhi auditor menerima
manajemen dengan tingkat integritas penugasan dari klien yaitu resiko audit,

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada


Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 61
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

audit fee, independensi, dan integritas sebelum menerima suatu penugasan


manajemen. (Mulyadi, 2002:123). Auditor harus
Penambahan faktor integritas mendapatkan keyakinan bahwa
manajemen dalam penelitian ini manajemen perusahaan klien dapat
dikarenakan integritas manajemen dipercaya, sehingga laporan keuangan
merupakan tahap awal yang harus yang diaudit bebas dari salah saji
dievaluasi/ dipertimbangkan auditor material.

HIPOTESIS PENELITIAN H3 : Independensi mempengaruhi


Hipotesis yang diajukan dalam keputusan auditor menerima
penelitian ini, yaitu diantaranya : penugasan
H1 : Resiko audit mempengaruhi H4 : Integritas manajemen
keputusan auditor menerima mempengaruhi keputusan
penugasan auditor menerima penugasan
H2 : Audit fee mempengaruhi
keputusan auditor menerima
penugasan

METODE PENELITIAN
Desain Penelitian pelaksanaan yang terbatas, sehingga
Populasi pada penelitian ini memungkinkan penulis untuk
adalah Kantor Akuntan Publik. Menurut memperoleh hasil dengan waktu yang
data cepat dan relatif singkat.
yang diperoleh dari Ikatan Akuntan Jenis data yang digunakan
Indonesia (IAI) di sumatera bagian dalam penelitian ini adalah data
selatan yang terdaftar dalam daftar kualitatif berupa hasil jawaban
anggota IAI sejumlah 13 KAP. Variabel responden terhadap kuesioner yang
yang akan digunakan dalam penelitian diberikan. Data primer data primer
ini yaitu variabel independen dan diperoleh dengan cara membagikan
variabel dependen. Variabel independen kuesioner kepada responden. Data
meliputi resiko audit (X1), audit fee Sekunder diperoleh adalah daftar KAP
(X2), independensi (X3) dan integritas yang terdapat di sumatera bagian
manajemen (X4). Sedangkan variabel selatan yang diperoleh dari IAI. Metode
dependen yaitu keputusan auditor pengumpulan data yang digunakan
menerima penugasan (Y). Dalam dalam penelitian ini yaitu Penelitian
penelitian ini yang menjadi responden Kepustakaan dan Kuesioner dengan
adalah auditor yang bekerja pada KAP menyusun suatu daftar pertanyaan
di Sumatera bagian Selatan. Teknik untuk diisi oleh auditor pada kantor
yang digunakan dalam pengambilan akuntan publik. Pertanyaan kuesioner
sampel adalah metode nonprobabilitas ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu
yaitu convenience sampling dimana pertanyaan mengenai identitas
pada setiap KAP disebar dua sampai responden, pertanyaan mengenai faktor-
tiga kuesioner yang ditujukan kepada faktor yang mempengaruhi keputusan
auditor pada KAP tersebut. Metode ini auditor menerima penugasan dan
dipilih karena karena waktu pertanyaan mengenai penugasan.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada


Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 62
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

Teknik Analisis Data


Pengujian Kualitas Data terjadi ketidaksamaan varians dari
Uji validitas digunakan untuk residual satu pengamatan ke
mengukur sah atau valid tidaknya suatu pengamatan lain. Deteksi ada tidaknya
kuesioner. Dalam uji validitas heterokedastisitas dapat dilakukan
digunakan perhitungan koefisien dengan melihat ada tidaknya pola
korelasi Product Moment Pearson, atau tertentu pada grafik scatterplot antara
koefisien korelasi Pearson. Uji SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y’
reliabilitas dilakukan terhadap adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X
pernyataan-pernyataan yang sudah valid adalah residual (Y prediksi-Y
untuk mengetahui sejauh mana hasil sesungguhnya) yang telah di-
pengukuran tetap konsisten apabila standardized (Ghozali, 2005).
dilakukan pengukuran ulang pada Pengujian Hipotesis
kelompok ulang pada kelompok yang Hipotesis dalam penelitian
sama dengan alat ukur yang sama. Cara ini diuji dengan menggunakan metode
menghitung tingkat realibilitas suatu regresi linear berganda, dengan alasan
data yaitu menggunakan rumus penggunaan variabel yang lebih dari
Crobach’s Alpha. satu dalam penelitian ini. Analisis
regresi linear berganda yang dilakukan
Uji Asumsi Klasik
Uji normalitas bertujuan untuk dalam penelitian ini dilakukan dengan
menguji apakah dalam sebuah model memasukkan empat buah variabel
regresi, variabel dependen, variabel independen yang terdiri dari resiko
independen keduanya memiliki audit, audit fee, independensi, integritas
distribusi normal ataukah tidak. Model manajemen, serta satu variabel
regresi yang baik adalah data normal dependen yaitu keputusan auditor
atau mendekati normal. Uji menerima penugasan.
Multikolinieritas bertujuan untuk Secara umum formulasi dari
menguji apakah model regresi regresi linear berganda dapat ditulis
ditemukan adanya korelasi antar dengan persamaan sebagai berikut :
variabel bebas (independent). Metode Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4 X4
yang sering digunakan untuk Dimana :
mendeteksi adanya multikolinieritas Y = Keputusan auditor menerima
adalah dengan cara mengamati nilai penugasan
Variance Inflation Factor (VIF) dan X1 = Resiko audit
Tolerance Batas dari VIF adalah 10 dan X2 = Audit fee
nilai dari Tolerance adalah 0,1. Jika X3 = Independensi
nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai X4 = Integritas manajemen
Tolerance kurang dari 0,1 maka terjadi a = Konstanta
multikolinieritas. Uji b1…b2 = Koefisien regresi
Heteroskedastisitas ini bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada


Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 63
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

Gambaran Umum Responden Kantor Akuntan Publik (KAP) di


Dalam penelitian ini penulis Sumbagsel. Dalam penyebaran
telah mengirimkan kuesioner sebanyak kuesioner kepada para responden,
42 kuesioner kepada responden. Dari 42 disertai juga pertanyaan-pertanyaan
kuesioner tersebut hanya 30 kuesioner yang menyangkut data diri responden
yang kembali kepada penulis dan telah seperti jabatan dan lama masa kerja.
terisi dengan lengkap sehingga dapat Tabel 1 menunjukkan gambaran umum
dipakai sebagai bahan penelitian. responden yang penulis dapatkan dari
Responden yang menjadi subjek kuesioner tersebut.
penelitian ini adalah auditor pada

Tabel 1
Gambaran Umum Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Jabatan
a. Pimpinan Patner 5 16,6%
b. Manajer 4 13,3%
c. Senior Auditor 7 23,3%
d. Junior Auditor 14 46,8%
Total Responden 30 100%
Lama Masa Kerja
a. ≤ 5 tahun 15 50%
b. 6 – 10 tahun 8 26,6%
c. 11 -15 tahun 2 6,6%
d. ≥ 16 tahun 5 16,8%
Total Responden 30 100%
Sumber : Data diolah dari kuesioner

Hasil Penelitian Pengujian Asumsi Klasik


Pengujian Validitas dan Reliabilitas Pengujian asumsi klasik harus
Untuk setiap kuesioner yang dilakukan terlebih dahulu sebelum
disebar kepada responden maka harus melakukan pengujian hipotesis dengan
diuji validitas dan reliabilitasnya. Dari menggunakan regresi berganda.
hasil pengujian menunjukkan bahwa r Pengujian asumsi multikolinieritas
hasil dari butir pertanyaan 1 hingga dilakukan dengan tujuan untuk
butir pertanyaan 27 lebih besar dari nilai mengetahui apakah pada persamaan
r tabel dengan demikian kedua puluh regresi ditemukan korelasi antar
tujuh butir pertanyaan dapat dikatakan variabel independen. Dari hasil
valid. Pada penguijian reliabilitas, nilai pengujian terlihat bahwa ketiga variabel
Alpha untuk kuesioner dalam penelitian independen memiliki angka VIF sekitar
ini adalah sebesar 0,9265. Nilai r Alpha 1. Demikian pula dengan nilai tolerance
yang dihasilkan 0,9265 lebih besar dari mendekati nilai 1. Pada bagian
nilai r tabel 0,2366, maka butir-butir coefficient correlations terlihat bahwa
pertanyaan tersebut dapat dikatakan semua angka korelasi antar variabel
reliabel. independen jauh dibawah 0,5, maka

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada


Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 64
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

dapat dikatakan bahwa persamaan persamaan regresi, variabel dependen,


regresi ini terbebas dari variabel independen atau keduanya
multikolinieritas. Pengujian asumsi mempunyai distribusi normal atau tidak.
heteroskedastisitas dilakukan dengan Pengujian asumsi normalitas dapat
tujuan untuk mengetahui apakah terjadi dilihat pada grafik Normal P-P Plot
kesamaan varian dan residual dari suatu yang menunjukkan bahwa titik-titik
pengamatan ke pengamatan lain. menyebar sekitar garis diagonal, serta
Pengujian asumsi heteroskedastisitas menyebar mengikuti arah garis
dapat dilihat dari grafik scatterplot yang diagonal, maka dapat dikatakan bahwa
menunjukkan bahwa titik-titik persamaan regresi memenuhi asumsi
menyebar secara acak dan tidak normalitas.
membentuk suatu pola tertentu yang Pengujian Hipotesis
jelas serta tersebar baik diatas maupun Untuk melakukan pengujian
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hipotesis dalam penelitian ini digunakan
dapat dikatakan bahwa persamaan metode yaitu Analisis Regresi
regresi ini tidak terjadi Berganda. Dari tabel 2 dibawah ini
heteroskedastisitas. adalah hasil pengujian data dengan
Pengujian asumsi normalitas menggunakan regeresi linear berganda.
bertujuan untuk menguji apakah dalam

Tabel 2

Model Summary

Adjusted St d. Error of
Model R R Square R Square the Estimate
1 .854a .730 .686 .41163
a. Predictors: (Constant), I NTEGRITAS MANAJEMEN,
INDEPENDENSI, RESIKO AUDIT, AUDIT FEE

Tabel 3

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 11.431 4 2.858 16.866 .000a
Residual 4.236 25 .169
Total 15.667 29
a. Predictors: (Constant), INTEGRI TAS MANAJEMEN, INDEPENDENSI, RESIKO
AUDIT, AUDIT FEE
b. Dependent Variable: PENUGASAN

Tabel 4

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada


Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 65
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

Coeffi ci entsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .632 .865 .731 .472
RESI KO AUDIT .480 .263 .252 1.825 .080
AUDIT FEE .500 .353 .303 1.415 .169
INDEPENDENSI .513 .191 .336 2.690 .013
INTEGRITAS
.435 .150 .497 2.895 .008
MANAJEMEN
a. Dependent Variable: PENUGASAN

Dari tabel 4 diperoleh nilai t untuk maka Ho ditolak HA diterima,


variabel resiko audit sebesar 1,825 sehingga disimpulkan bahwa variabel
dengan probabilitas (signifikansi) = independensi secara parsial
0,080. Besarnya nilai t tabel yaitu 1,701 mempengaruhi keputusan auditor dalam
yang diperoleh dengan ketentuan df menerima penugasan.
(degree of freedom) = n – 2, atau 30 - 2 Dari tabel 4 diperoleh nilai t
= 28 dengan tingkat signifikansi 0,05. untuk variabel integritas manajemen
Nilai t hitung sebesar 1,825 > t tabel sebesar 2,895 dengan probabilitas
1,701 maka Ho ditolak HA diterima, (signifikansi) = 0,008. Besarnya nilai t
sehingga disimpulkan bahwa variabel tabel yaitu 1,701 yang diperoleh dengan
resiko audit secara parsial ketentuan df (degree of freedom) = n –
mempengaruhi keputusan auditor dalam 2, atau 30 - 2 = 28 dengan tingkat
menerima penugasan. signifikansi 0,05. Nilai t hitung 2,895 >
Dari tabel 4 diperoleh nilai t t tabel 1,701 maka Ho ditolak HA
untuk variabel audit fee sebesar 1,415 diterima, sehingga disimpulkan bahwa
dengan probabilitas (signifikansi) = variabel integritas manajemen secara
0,169. Besarnya nilai t tabel yaitu 1,701 parsial mempengaruhi keputusan
yang diperoleh dengan ketentuan df auditor dalam menerima penugasan.
(degree of freedom) = n – 2, atau 30 - 2 Dari tabel 4 model persamaan
= 28 dengan tingkat signifikansi 0,05. regeresi linear berganda yang diperoleh
Nilai t hitung 1,415 < t tabel 1,701 dari pengujian adalah sebagai berikut :
maka Ho diterima HA ditolak, Y = 0,632 + 0,480 X1 + 0,500 X2 +
sehingga disimpulkan bahwa variabel 0,513 X3 + 0,435 X4
audit fee secara parsial tidak Untuk melihat hubungan antara
mempengaruhi keputusan auditor dalam variabel bebas (independent) dan
menerima penugasan. variabel terikat (dependent), nilai R
Dari tabel 4 diperoleh nilai t square (koefisien determinasi) dapat
untuk variabel independensi sebesar dijadikan sebagai acuan. Pada tabel 4.32
2,690 dengan probabilitas (signifikansi) diperoleh nilai R square 0,730 atau 73
= 0,013. Besarnya nilai t tabel yaitu %, ini berarti pengaruh resiko audit,
1,701 yang diperoleh dengan ketentuan audit fee, independensi dan integritas
df (degree of freedom) = n – 2, atau 30 - manajemen terhadap keputusan auditor
2 = 28 dengan tingkat signifikansi 0,05. menerima penugasan adalah sebesar
Nilai t hitung 2,690 > t tabel 1,701 73%. Sedangkan sisanya (100% - 73%

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada


Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 66
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

= 27%) dipengaruhi oleh faktor / menunjukkan signifikansi diantara


variabel lainnya. ketiga variabel tersebut dengan
keputusan auditor dalam menerima
Pengujian X1, X2, X3 dan X4 terhadap
penugasan audit. Dengan demikian Ho
Y, yaitu :
Dari tabel 3 diperoleh nilai F ditolak dan HA diterima. Dari ketiga
hitung sebesar 16,866 dengan tingkat variabel independen yang diteliti,
signifikansi 0,000. Nilai signikansi diketahui bahwa variabel integritas
0,000 < dari 0,05 maka model regresi manajemen adalah variabel yang paling
dapat dikatakan bahwa variabel dominan mempengaruhi keputusan
lamanya resiko audit (X1), audit fee auditor dalam menerima penugasan. Hal
(X2), independnesi (X3) dan integritas ini dapat dilihat dari tabel 4 pada kolom
manajemen (X4) secara bersama-sama beta, terlihat bahwa untuk variabel
mempengaruhi keputusan auditor integritas manajemen mempunyai nilai
menerima penugasan (Y). beta yang terbesar dibanding dengan
variabel yang lainnya yaitu sebesar
Analisis Hasil Pengujian Hipotesis 0,497 atau 49,7%. Artinya variabel
Berdasarkan hasil uji statistik independensi memberikan kontribusi
baik yang dilakukan secara parsial atau nilai tambah yang terbesar terhadap
terhadap masing-masing variabel pengambilan keputusan auditor dalam
independen yaitu variabel resiko audit, menerima penugasan.
audit fee , independensi dan integritas Dari hasil penelitian yang
manajemen diketahui bahwa variabel dilakukan penulis, diketahui bahwa
resiko audit, independensi dan integritas integritas manajemen merupakan
manajemen secara terpisah (parsial) variabel yang paling berpengaruh
berpengaruh terhadap keputusan auditor terhadap keputusan auditor dalam
dalam menerima penugasan. Hal ini menerima penugasan. Menurut Arens
dapat dilihat pada tabel 4 dimana nilai t (2003:230), auditor mengambil resiko
tabel < nilai t hitung dan probabilitas profesional yang besar dan hukum yang
dari masing-masing variabel besar jika mereka menerima penugasan
independen tersebut jauh lebih kecil dari klien yang integritasnya kurang,
dari 0,05. Dengan demikian Ho ditolak dan banyak kantor akuntan publik tidak
dan HA diterima. Sedangkan variabel akan menerima penugasan demikian.
audit fee secara terpisah (parsial) tidak Evaluasi atas integritas manajemen
berpengaruh terhadap keputusan auditor sangatlah penting bagi auditor sebelum
dalam menerima penugasan. Hal ini menerima penugasan agar auditor
dapat dilihat pada tabel 4 dimana nilai t mendapat memiliki keyakinan penuh
tabel > nilai t hitung. Dengan demikian bahwa manajemen perusahaan dapat
Ho diterimadan HA ditolak. dipercaya sehingga laporan keuangan
Untuk pengujian yang dilakukan yang diaudit bebas dari salah saji.
secara serentak, keeempat variabel Selain integritas manajemen,
secara pada penelitian ini ditemukan
bersama-sama berpengaruh terhadap independensi memiliki pengaruh yang
keputusan auditor dalam menerima signifikan terhadap keputusan auditor
suatu penugasan audit. Hal ini dapat dalam menerima penugasan. Hal ini
dilihat pada tabel 3, dimana nilai sesuai dengan Etika Profesi No 1 yang
signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang menjelaskan agar akuntan publik/

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada


Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 67
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

auditor tersebut tidak mempunyai mempengaruhi keputusan auditor dalam


kepentingan pribadi dalam pelaksanaan menerima suatu penugasan.
tugas yang bertentangan dengan prinsip Dari ketiga faktor tersebut
objektivitas dan integritas. diketahui bahwa auditfee tidak
Faktor resiko audit pada berpengaruh
penelitian ini juga memiliki pengaruh terhadap keputusan auditor dalam
yang signifikan terhadap keputusan menerima suatu penugasan audit karena
auditor menerima suatu penugasan. pada
Sebelum menerima suatu penugasan, era globalisasi sekarang ini, akuntan
auditor berkewajiban untuk menilai publik mempunyai tanggungjawab dan
tingkat resiko audit untuk dapat resiko
menetukan diterima atau tidaknya suatu yang lebih besar. Oleh karena itu,
penugasan. akuntan publik harus lebih selektif
Sedangkan faktor auditfee yang dalam
diteliti oleh penulis pada penelitian memilih klien dan dituntut untuk lebih
ini tidak memiliki pengaruh yang meningkatkan kualitas kinerjanya.
signifikan terhadap keputusan auditor Penelitian mengenai audit fee ini
dalam pemah dilakukan oleh Saiful Anwar
menerima penugasan audit dari klien. (2001) yaitu mengenai "Hubungan
Menurut Mulyadi (2002:63), besar Resiko Audit dengan Audit fee". Hasil
kecilnya audit fee, ditentukan oleh penelitian ini menunjukkan adanya
auditor setelah memperhitungkan resiko hubungan yang signifikan, yaitu adanya
penugasan, kompleksitas jasa yang hubungan yang nyata antara resiko audit
diberikan, tingkat keahlian yang dengan audit fee. Jadi dapat
diperlukan untuk melaksanakan jasa disimpulkan bahwa dalam menentukan
tersebut, struktur biaya KAP yang besar kecilnya audit fee, KAP
bersangkutan dan pertimbangan memperhitungkan resiko audit
profesional lainnya. Namun besar
kecilnya audit fee tersebut tidak

KESIMPULAN DAN SARAN terhadap keputusan auditor dalam


Kesimpulan menerima penugasan.
Dari hasil pengujian hipotesis 3. Faktor resiko audit, audit fee,
yang dilakukan pada bab sebelumnya, independensi dan integritas
ternyata tiga hipotesis yang diajukan manajemen secara bersama-sama
terbukti diterima sedangkan satu memiliki pengaruh yang signifikan
hipotesis yang diajukan ditolak. Dengan terhadap keputusan auditor dalam
demikian: menerima penugasan.
1. Secara parsial faktor resiko audit, 4. Dengan melihat besaraya nilai t dari
independensi, dan integritas masing-masing faktor, diketahui
manajemen memiliki pengaruh yang faktor
signifikan terhadap keputusan integritas manajemen adalah faktor
auditor dalam menerima penugasan. yang paling dominan dalam
2. Secara parsial faktor audit fee tidak mempengaruhi keputusan auditor
memiliki pengaruh yang signifikan dalam menerima penugasan.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada


Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 68
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

Saran tersebut independen terhadap klien,


apakah membahayakan bagi
Berdasarkan hasil dari penelitian kelangsungan KAP itu sendiri.
yang dilakukan maka saran yang dapat
diusulkan adalah bagi KAP yang akan Keterbatasan Penelitian
menerima suatu penugasan audit yaitu
bahwa integritas manajemen perusahaan Penelitian ini memiliki
harus secara seksama dievaluasi terlebih keterbatasan karena hanya dilakukan
dahulu. Auditor harus dapat menilai terhadap KAP di Sumbagsel, sehingga
apakah manajemen perusahaan hasil penelitian ini tidak mencerminkan
memiliki integritas yang tinggi sehingga kondisi seluruh KAP di Indonesia.
dengan berdiskusi dengan konsumen, Selain itu, dalam melakukan penelitian
pengacar klien, dll sehingga dalam ini, peneliti juga mengalami kesulitan
proses audit selanjutnya auditor tidak karena ada beberapa KAP yang sudah
mengalami kesulitan. Faktor resiko pindah alamat dan kurangnya tanggapan
audit harus dapat dideteksi sedini dari para responden yang mau
mungkin, misalnya dengan survei memberikan jawaban atau pendapat
secara mendetail pada saat penerimaan serta banyak responden yang kurang
penugasan, berkomunikasi dengan memperhatikan/ kurang memperdulikan
auditor terdahulu atau sumber yang lain. responden yang dikirimkan. Hal ini
Sehingga auditor dapat memperoleh terbukti dari 42 kuesioner yang
informasi mengenai apakah klien disebarkan hanya 30 kuesioner yang
tersebut dapat diaudit atau tidak. Selain dikembalikan kepada peneliti dan telah
itu auditor harus memperhatikan apakah terisi dengan lengkap.
KAP dan semua anggota tim audit

DAFTAR PUSTAKA
Arens Alvin A, Loebeecke James K. Johnstone, Karla M. 2000. Risk,
2003. Auditing Pendekatan Experience and Client
Terpadu. Buku Satu. Acceptance Decisions.
Edisi Indonesia. Adaptasi National Public Accountant.
Amir Abadi Yusuf. Jakarta : Messier, Golver, Prawitt. 2006. Audting
Salemba Empat. & Assurance Services A
Boyton William C, Johnson Raymond Systematic Approach.
N & Kell Walter G. 2001. Buku Satu. Edisi Keempat.
Modern Accounting. Jakarta : Salemba Empat.
Seventh edition. New York : Mulyadi. 2002. Auditing (Buku1). Edisi
John Wiley & sons, Inc. keenam. Jakarta : Salemba
Budiman. 2001. Pemahaman Empat.
Lingkungan dan Kebiasan Prabowo, Tommy. 2000. Klien Itupun
Klien. Media Akuntansi Tak Memenuhi Syarat.
Edisi 21/Oktober. Hal. 6-7. Media Akuntansi No
Djunaidi, Tjhai Hok. 2000. 10/TH, VII/Juni. Hal 57-58.
Independensi. Media
Akuntansi No 13/Th,
VII/Seeptember. Hal 20-21.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada


Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 69
AKUNTANBILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUTANSI
Vol. 6 No. 1 Januari 2012

Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan


SPSS Statistik Parametik.
Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data
Penelitian Menggunakan
SPSS 13. Bandung :
Penerbit Andi Yogyakarta.
Suharto, Henry. 2000. Memahami
Bisnis Klien : Berarti
Memperkecil Resiko Audit.
Media Akuntansi No 6/Th,
I/Februari. Hal 40.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Auditor Menerima Penugasan Pada


Kantor Akuntan Publik Di Sumatera Bagian Selatan 70

Anda mungkin juga menyukai