Pemanfaatan Media Televisi Dalam Pembela
Pemanfaatan Media Televisi Dalam Pembela
Rudy Gunawan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
ABSTRACT
Television is a visual audio (heard and seen) electronic media, which can provide information such as news and entertainment
including educational materials. The objective of this paper is to find out how media education is needed to help teachers to develop
their students' understanding of social studies materials. The method used is a descriptive analytical study of literature. It can be
concluded that the television media has a broad impact in diversifying the media or multi media applications. IPS will be more meaningful
learning when using the media of television effectively and efficiently.
PENDAHULUAN
Televisi adalah sebuah media komunikasi massa Menurut Effendy (1994:95), bahwa upaya
yang potensial, tidak saja untuk menyampaikan informasi mengoptimalkan daya pengaruh positif media TV dan
tetapi juga membentuk perilaku seseorang baik ke arah kaset video yang audio-visual antara lain dengan
positif maupun negatif, disengaja atau tidak. menyiarkan acara-acara TV yang mengarahkan
(Marshall,Wrendly, 2002:22). Menurut Ibrahim (1997;25) masyarakat dari learning by listening (belajar dengan
Semakin lama TV dirasakan sebagai bagian dari mendengarkan) dan learning by seeing (belajar dengan
kehidupan manusia dewasa ini, bahkan pada kelompok melihat) kepada learning by doing (belajar dengan
masyarakat tertentu TV mutlak harus ada dan sulit melakukan).
membayangkan hidup tanpa TV. Ritme dan kegiatan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) disebut
hidup banyak diatur oleh TV, suka atau tidak, sadar juga sebagai Synthetic Science, karena konsep,
ataupun tidak (Ibrahim,1997:25). generalisasi, dan temuan-temuan penelitian ditentukan
Luasnya dampak siaran televisi terhadap kehidupan atau diobservasi setelah fakta terjadi (Welton dan
masyarakat, menjadikan TV sebagai media yang efektif Mallan,1988:66-67). Informasi faktual tentang kehidupan
dan efisien untuk perluasan pendidikan. Informasi dapat sosial atau masalah-masalah kontemporer yang terjadi
diterima melalui TV kapan saja selama 24 jam. di masyarakat dapat ditemukan dalam liputan (exposure)
Dampak positif siaran TV tersebut, antara lain masyarakat media massa (Wronski 1971;430-434), karena media
dapat dengan mudah dan cepat memperoleh informasi massa diyakini dapat menggambarkan realitas sosial
dari berbagai belahan dunia; dapat menunjang dalam berbagai aspek kehidupan. Meskipun untuk itu,
pengembangan ilmu pengetahuan (pendidikan); dan informasi atau pesan (message) yang ditampilkannya di
sebagai media hiburan. Dampak negatif siaran TV antara surat kabar atau majalah, didengarkan di radio, dilihat
lain meningkatnya perilaku konsumtif dan hedonis di di TV atau internet telah melalui suatu saringan (filter)
kalangan masyarakat; meningkatnya tindakan kekerasan dan seleksi oleh pengelola media untuk berbagai
dan perkosaan; dan anak lebih banyak menonton acara kepentingannya, misalnya untuk kepentingan bisnis atau
TV daripada belajar. Untuk meminimalisasi dampak ekonomi, kekuasaan atau politik, pembentukan opini
negatif tersebut, maka dampak positifnya harus publik, hiburan hingga pendidikan.
dikembangkan dan dikemas sedemikian rupa sehingga Menurut Rakhmat (1985:174) abad ke-21 disebut
lebih menarik para pemirsa. sebagai abad komunikasi massa, bahkan dalam
Radikal minat anak masyarakat Schumaker jasmani dan rohaninya yang meliputi
Rekonstruksionisme
Humanistik Pengalaman dan Psikologi, anak, Freire,
minat anak masyarakat Habermas, Holt, pengetahuan dan ketrampilan
Illich
Combs, Fantini, 3. Dapat mengembangkan kreativitas dan
Maslow, Rogers
tanggung jawab
Situasi kehidupan Pengalaman, minat Rekonstruksionisme, Masyarakat Spencer,
Problem centered
Masalah inti anak, kebutuhan existensialisme Anak, Stratemeyer, 4. Dapat menyuburkan sikap demokrasi dan
(core design) pribadi dan kelompok Rekonstruksionisme masyarakat Forkner, McKin
penuh rasa tenggang rasa
design
MERUPAKAN KEWAJIBAN
ORANGTUA