Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
OLEH :
NIRMALASARI B
PO714201161058
A. Tujuan Pembelajaran
1. TujuanUmum
Pasien dapat dapat mengetahui tentang penyakit Ulkus diabetik dan cara
penanganannya
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan pasien mampu :
B. Metode
Ceramah
Tanya jawab
C. Media
Leaflet
D. Bentuk Kegiatan Penyuluhan
Tanggal 14 Maret 2020
A. Pengertian Ulkus
Ulkus diabetikum adalah luka yang muncul dan berkembang akibat gangguan saraf
tepi, kerusakan struktur tulang kaki, serta penebalan dan penyempitan pembuluh darah
yang sering terjadi pada penderita diabetes. Ulkus diabetikum memerlukan terapi dan
penanganan khusus. Jika terjadi infeksi pada ulkus diabetikum, dapat membuatnya
semakin parah.
Ulkus diabetikum paling sering terjadi di bagian bawah jempol atau di telapak kaki
bagian depan. Kondisi ini bahkan bisa menimbulkan kerusakan sampai ke tulang, hingga
mungkin perlu dilakukan amputasi kaki.
B. Penyebab Ulkus
Gejala ulkus diabetikum pada penderita diabetes yaitu kaki tampak bengkak,
kemerahan, iritasi, berbau atau keluar cairan dari kaki yang menempel di kaus kaki atau
sepatu. Penyebab ulkus diabetikum antara lain adalah sirkulasi darah yang buruk,
sehingga aliran darah tidak mengalir ke kaki Anda secara efisien. Selain itu, kadar
glukosa yang tinggi juga dapat menyebabkan kaki mati rasa akibat adanya kerusakan
saraf pada kaki, yang merupakan salah satu komplikasi jangka panjang dari diabetes.
Kesemuanya itu memudahkan terbentuknya luka pada kaki, serta menyulitkan proses
penyembuhan luka tersebut.
Selain itu, ada juga beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya ulkus
diabetikum, yaitu:
1. Gangguan bentuk kaki, seperti tulang menonjol (bunion)
2. Kapalan di kaki
3. Penurunan penglihatan yang menghalangi penderita melihat kakinya dengan jelas
4. Kelebihan berat badan
5. Merokok atau minum alkohol.
6. Semua penderita diabetes memiliki risiko mengalami ulkus diabetikum. Namun,
sebagian besar terjadi pada pria yang sudah berusia lanjut.
D. Klasifikasi Ulkus
Menurut Wagner (1983) membagi gangren kaki diabetik menjadi enam tingkatan yaitu :
1. Derajat 0 : Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai
kelainan bentuk kaki seperti “ claw,callus “.
2. Derajat I : Ulkus superfisial terbatas pada kulit.
3. Derajat II : Ulkus dalam menembus tendon dan tulang.
4. Derajat III : Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.
5. Derajat IV : Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selulitis.
6. Derajat V : Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai.
Sedangkan Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi dua
golongan
1. Kaki Diabetik akibat Iskemia (KDI)
Disebabkan penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati
(arterosklerosis) dari pembuluh darah besar ditungkai, terutama di daerah
betis.Gambaran klinis KDI :Penderita mengeluh nyeri waktu istirahat, pada perabaan
terasa dingin, pulsasi pembuluh darah kurang kuat, dan didapatkan ulkus sampai
gangren.
2. Kaki Diabetik akibat Neuropati (KDN)
Terjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tidak ada gangguan dari
sirkulasi. Klinis di jumpai kaki yang kering, hangat, kesemutan, mati rasa, oedem
kaki, dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik.