Anda di halaman 1dari 2

Nama: Syarifah ainun purnama

Nim: PO714201161089

Patofisiologi Nefropati Diabetik

Nefropati diabetik merupakan kerusakan ginjal yang disebabkan oleh diabetes baik tipe 1 maupun tipe
2. Pada keadaan diabetes mellitus terjadi kelebihan glukosa dalam darah karena produksi insulin
menrun atau bahkan tidak ada sehingga glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel. Glukosa yang ada dalam
darah karena tidak dapat masuk ke sel-sel akan disaring melalui ginjal. Glukosa yang berlebih
dikeluarkan melalui urin. Inilah yang disebut glikosuria.

Selain itu, glukosa yang banyak dalam darah juga mulai menempel protein dalam darah. Proses ini
disebut glikasi non-somatik karena tidak ada enzim yang terlibat.Karena glukosa dapat melewati proses
endotelium. Proses endotelium melibatkan membran basal pembuluh darah kecil yang membuatnya
menebal. Proses khususnya mempengaruhi arteriol eferen yang menyebabkannya menjadi lebih kaku
dan lebih sempit. Proses ini disebut arteriosklerosis hialin. Hal ini menyebabkan obstruksi yang
membuat darah sulit untuk meninggalkan glomerulus sehingga meningkatkan tekanan glomerulus. Pada
saat yang sama arteriol aferen melebar sehingga lebih banyak aliran darah ke dalam glomerulus dan
meningkatkan tekanan lebih banyak lagi. Ini merupakan tahap pertama nefropati diabetik yang disebut
hiperfiltrasi.

Tekanan yang tinggi pada glomerulus mempercepat dukungan sel mesangial mensekresikan matriks
lebih banyak dan lebih struktural yang memperluas ukuran glomerulus. Penumpukan protein matriks
dan ekspansi mesangial terjadi secara bersamaan di mana dapat menghasilkan nodul kecil yang disebut
nodul kimmelstiel-wilson (bola kecil protein). Penebalan counter membran dasar secara intuitif
membuatnya lebih permeabel. Sehingga protein seperti albumin melalui itu akan disaring.

Kelainan yang dapat dilihat pada nefropati diabetik adalah penebalan membran basal glomerulus,
ekspansi mesangial, nodul kimmelstiel wilson, dan gangguan podusit. Pada akhirnya perubahan ini
sangat merusak glomerulus sehingga tidak dapat menyaring darah secara normaldan menyebabkan
tingkat penyaringan dalam glomerulus menurun.

Nefropati diabetik dimulai dengan tenang tanpa gejala selama fase hiperfiltrasi. Tetapi seiring
berjalannya waktu semakin banyak nefron yang terpengaruh, ginjal menjadi semakin tidak efektif dalam
menyaring darah ke dalam urin sehingga laju filtrasi glomerulus menurun secara dramatis. Ketika ginjal
tidak lagi dapat melakukan pekerjaan mereka menyaring darah, seseorang dapat dikatakan memasuki
penyakit ginjal stadium akhir. Karena tidak ada gejala nefropati diabetik yang secara teratur, penyaring
urin penderita diabetes adalah hal yang sangat penting. Hasil pemeriksaan albumin 30 - 300 mg dalam
sehari atau dapat dikatakan mikroalbuminuria ini merupakan sinyal yang dapat diandalkan ketika
nefropati diabetik sudah mulai terjadi.Ekskresi di atas 300 mg per hari dianggap sebagai
makroalbuminuria , dan merupakan pertanda pasti adanya masalah.
Nefropati diabetik adalah komplikasi progresif yang dapat diperlambat secara signifikan tetapi tidak
sepenuhnya dihentikan. Menjaga kontrol ketat pada hipertensi pada hiperglikemia kritis. Angiotensin
converting enzyme Inhibitor atau ACE inhibitor serta Angiotensin receptor blocker bisa sangat berguna
untuk menurunkan tekanan darah secara keseluruhan tetapi juga secara spesifik dari arteriol eferen.
Konstruksi ini mengurangi tekanan dalam glomerulus dan juga menyebabkan kerusakan.

Diabetik nefropati Merupakan kerusakan ginjal yang disebabkan oleh diabetes. Yang menyebabkan
membran basement menebal, ekspansi mesangial, dan sklerosis. Proses terjadinya kerusakan ginjal
diawali dengan hiperfiltrasi yang menyebabkan albuminuria kemudian penurunan filtrasi dan terjadilah
kerusakan pada ginjal. Perkembangan ini dapat diperlambat dengan mengontrol gula darah dan tekanan
darah dan menggunakan penghambat ACE atau penghambat reseptor Angiotensin untuk menurunkan
tekanan khususnya dalam glomerulus.

Anda mungkin juga menyukai