PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah suatu periode peralihan diri dari masa kanak-kanak
kepada masa dewasa. Masa remaja juga sebagai usia bermasalah. Akhirnya para
remaja mengalami kesualitan dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Kesulitan-
keuslitan yang dihadapi remaja menurut Rumke bersumber dari 3 masalah, yaitu :
1
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas, maka kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Remaja atau adolescence berasal dari kata latin yang berarti “tumbuh” atau
“tumbuh menjadi dewasa”. Istilah adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini
mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, social,
dan fisik. Pandangan ini diungkap oleh piaget dengan mengatakan :
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang orang
yang lebih kuat melainkan berada didalam tingkatan yang sama, sekurang kurangnya
dalam masalah hak.
Masa remaja terbagi kedalam masa remaja awal dan remaja akhir, dimana usia
remaja awal itu antara 17-18 tahun dan usia remaja akhir itu antara 18-usia
kematangan yang resmi (biasanya usia kematangan yang resmi itu 24 tahun). Ini
merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan, suatu periode peralihan,
suatu masa perubahan, usia bermasalah, saat dimana individu mencari identitas, usia
menakutkan, masa tidak realistic dan ambang dewasa.
3
peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi
sebelumnya, melainkan lebih lebih sebuah penelitian sari satu tahap perkembangan ke
tahap berikutnya. Artinya, apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan
bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang. Apabila anak anak
beralih dari masa kanak kanak ke masa dewasa, anak anak harus “meninggalkan
segala sesuatu yang bersifat kekanak kanakan” dan juga harus mempelajari pola
perilaku dan sikap baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang telah
ditinggalkan.
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan
tingkat perubahan fisik. Ada lima perubahan yang sama yang hamper bersifat
universal. Pertama, meningginya emosi, kedua, perubahan tubuh, ketiga, minat dan
peran, keempat, nilai nilai berubah, kelima remaja bersikap ambivalen (tidak
konsisten).
Setiap periode memiliki masalahnya sendiri sendiri, namun masalah masa remaja
sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki laki maupun perempuan.
Karena ketidakmampuan mereka untuk mengatasi sendiri masalahnya menurut cara
yang mereka yakini, banyak remaja akhirnya menemukan bahwa penyelesaiannya
tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. Seperti dijelaskan anna freud, “banyak
kegagalan, yang seringkali disertai akibat yang tragis, bukan karena ketidakmampuan
individu tetapi karena kenyataan bahwa tuntutan yang diajukan kepadanya justru
pada saat semua tenaganya telah dihabiskan untuk mencoba mengatasi masalah
pokok yang disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan seksual yang normal.”
Pada tahun tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih
tetap penting bagi anak laki laki dan perempuan. Lambat laun mereka mulai
mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman
teman dalam segala hal, seperti sebelumnya. Erikson menjelaskan bagaimana
pencarian identitas mempengaruhi perilaku remaja : “dalam usaha mencari perasaan
kesinambungan dan kemasan yang baru, para remaja harus memperjuangkan
kembali perjuangan tahun tahun lalu, meskipun untuk melakukannya mereka harus
menunjuk secara antifisial orang orang yang baik hati untuk berperan sebagai
4
musuh, dan mereka selalu siap untuk menempatkan idola dan ideal mereka sebagai
pembimbing dalam mencapai identitas akhir. Identifikasi yang sekarang terjadi
dalam bentukidentitas ego adalah lebih dari sekedar penjumlahan identifikasi masa
kanak kanak”.
Seperti ditunjukkan oleh Majeres, “banyak anggapan populer tentang remaja yang
mempunyai arti yang bernilai, dan sayangnya, banyak diantaranya bersifat
idealisme.” Stereotip populer juga mempengaruhi konsep diri dan sikap remaja
terhadap dirinya sendiri. Hal ini menimbulkan banyak pertentangan dengan orang tua
dan antara orang tua dan anak terjadi jarak yang menghalangi anakuntuk meminta
bantu orang tua untuk mengatasi berbagai masalahnya.
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi
gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan
bahwa mereka sudah hamper dewasa. Berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa
ternyata belumlah cukup. Oleh karena itu, remaja mulai memusatkan diri pada
perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok, minum minuman
keras, menggunakan obat obatan, dan terlibat dalam perbuatan seks. Mereka
menggangap bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang mereka inginkan.
5
perkembangan yang belum selesai dikuasai sehingga mereka membawa banyak tugas
yang belum terselesaikan ke masa dewasa.
Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik
pria maupun wanita
Mencapai peran social pria dan wanita
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
Mencapai kemandirian emosional dari orang orang tua dan orang orang
dewasa lainnya
Mempersiapkan karier ekonomi
Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
Memperoleh perangkat nilai dan system etis sebagai pegangan untuk
berperilaku mengembangkan ideologi
Perubahan eksternal :
- Tinggi
Rata rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia 17 dan 18
tahun, dan rata rata anak laki laki kira kira setahun sesudahnya. Anak yang pada masa
bayi diberi imunisasi biasanya lebih tinggi, dari usia ke usia.
- Berat
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi.
Tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian bagian tubuh yang tadinya hanya
engandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.
- Proposi tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik.
Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan
terlalu panjang maupun terlalu pendek tetapi akan seimbang.
- Organ seks
6
Baik organ seks pria maupun wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir
masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
Perubahan internal :
- System pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus
bertambah panjang dan bertambah besar, otot otot diperut dan dinding dinding usus
menjadi lebih tebal dan lebih kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah
panjang.
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia 17 atau 18, beratnya 12 kali
berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan
mencapai tingkat kematangan bila mana jantung sudah matang.
- System pernapasan
Kapasitas paru paru anak perempuan hamper matang pada usia 17 tahun, anak
laki laki mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian.
- System endokrin
- Jaringan tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata rata pada usia 18. Jaringan, selain tulang,
terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran matang, khusus nya bagi
perkembangan jaringan otot.
Meskipun pertumbuhan fisik masih belum selesai pada masa puber berakhir, tingkat
kecepatannya berkurang dalam masa remaja dan perubahan perubahan yang terjadi
sekarang adalah perubahan perubahan internal.
7
Menurut tradisi, masa remaja adalah periode dari meningginya emosi, saat “badai
dan tekanan,” namun hanya sedikit bukti menunjukkan bahwa ini bersifat universal
atau menonjol atau menetap seperti anggapan orang pada umumnya.
G. Perubahan social
Dalam kebudayaan Amerika saat ini tidak ada minat universal. Adapun sebab
sebabnya adalah minat remaja bergantung pada seks, inteligensi, lingkungan dimana
ia hidup, dan banyak factor lain. Semua remaja muda sedikit banyak memiliki minat
dan ia juga memiliki minat minat khusus tertentu yang terdiri dari berbagai kategori,
yang terpenting diantaranya adalah minat rekreasi, minat social, minat pribadi, minat
pada pendidikan, minat pada pekerjaan, minat pada agama dan minat pada symbol
status.
I. Perubahan moral
Remaja diharapkan mengganti konsep konsep moral yang berlaku khusus di masa
kanak kanak dengan prinsip moral yang berlaku umum dan merumuskannya ke dalam
kode moral yang akan berfungsi sebagai pedoman bagi perilakunya.
Perubahan pokok dalam moralitas selama masa remaja terdiri dari mengganti
konsep konsep moral tentang benar salah yang bersifat umum; membangun kode
moral berdasarkan pada prinsip prinsip moral individual; dan mengendalikan perilaku
melalui perkembangan hati nurani.
Meningkatnya minat pada seks, remaja selalu berusaha mencari lebih banyak
informasi mengenai seks. Remaja mencari berbagai sumber informasi yang mungkin
dapat diperoleh, misalnya karena hygiene seks disekolah atau perguruan tinggi,
membahas dengan teman teman, buku buku tentang seks, dll.
8
Tugas perkembangan kedua yang harus dikuasai remaja dalam masalah seks
adalah belajar memerankan peran seks yang diakui. Tugas ini lebih sulit bagi banyak
remaja, terutama bagi perempuan dibandingkan dengan penguasaan tugas
perkembangan dalam masalah seks yang pertama, yaitu belajar bergaul dengan lawan
jenis. Penggolongan peran seks atau belajar melakukan peran seks yang diakui lebih
mudah bagi laki laki dari pada bagi wanita.
L. Hubungan keluarga
M. Perubahan kepribadian
Banyak kondisi dalam kehidupan remaja yang turut membentuk pola kepribadian
melalui pengaruhnya konsep diri. Beberapa diantaranya sama dengan kondisi pada
masa kanak kanak, tetapi banyak yang merupakan akibat dari perubahan perubahan
fisik psikologis yang terjadi selama masa remaja.
Diantara beberapa bahaya fisik masa remaja, bunuh diri menjadi semakin sering
dan serius, meskipun bahay fisik lain seperti kecanggungan bentuk tubuh yang tidak
sesuai dengan seksnya dan kesederhanaan begitu sering diabaikan. Namun ada
bahaya psikologis utama dari masa remaja berkisar disekitar kegagalan melaksanakan
peralihan kearah kematangan, yang merupakan tugas perkembangan terpenting dari
masa remaja. Bahaya yang didapat dikarenakan ketidakmatangan perilaku social,
seksual, moral dan dalam hubungan keluarga. Ini dapat menimbulkan penolakan diri
yang merusak penyesuaian pribadi dan social.
Sebagian besar orang dewasa mengenang masa remaja sebagai masa yang tidak
berbahagia. Sejumlah telaah tentang masa remaja menunjukkan bahwa hal ini berlaku
selama awal masa remaja, tidak selama akhir masa remaja.
Remaja yang penyesuaian dirinya buruk, terutama yang terbiasa sejak masa kanak
kanak, cenderung paling tidak berbahagia dan tetap tidak berbahagia sepanjang tahun
9
tahun awal masa remaja. Ketidakbahagiaan remaja lebih lebih karena masalah pribadi
dari pada masalah lingkungan. Bilamana remaja cukup berhasil mengatasi masalah
yang dihadapi dan kepercayaan pada kemampuannya mengatasi masalah masalah
tanpa bantuan orang dewasa semakin meningkat, maka periode tidak bahagia lambat
laun berkurang.
Kalau remaja realistik tentang derajat penerimaan yang dapat mereka capai,
dan mereka puas pada orang orang yang menerima mereka dan menunjukkan kasih
saying pada orang orang tersebut, kemungkinan untuk mereka bahagia akan
meningkat.
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Masa remaja merupakan suatu periode peralihan diri dari masa kanak kanak ke
masa dewasa yang mengalami perubahan fisik maupun psikis.
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12