Anda di halaman 1dari 43

RENCANA MUTU KONTRAK

SUPERVISI PEMBANGUNAN SPAM


REGIONAL BURANA TITAB BAWAH
KAPASITAS 185 LTR/DTK (MYC)

TAHUN ANGGARAN 2018


1. LATAR BELAKANG
Ketersediaan Infrastruktur yang memadai dan berkesinambungan merupakan kebutuhan mendesak
untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional. Penyediaan air minum merupakan salah satu kebutuhan
dasar dan hak social ekonomi masyarakat yang harus dipenuhi oleh Pemerintah, baik itu Pemerintah Daerah
maupun Pemerintah Pusat. Ketersediaan air minum merupakan salah satu penentu peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Sesuai dengan amanah yang tertuang dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
bahwa penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Daerah menjadi urusan Pemerintah bersama
Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota). Dalam UU tersebut dapat dilihat bahwa dalam hal pelaksanaan pekerjaan,
penyelenggara air minum dituntut untuk senantiasa konsisten berupaya menjamin mutu konstruksi prasarana
dan sarana penyediaan air minum, sehingga dapat menjamin terpenuhinya syarat kualitas air minum. Konsistensi
jaminan tersebut dilandasi dengan selalu mengutamakan manfaat bagi masyarakat dan pemenuhan terhadap
pelaksanaan program pemerintah.
Oleh karena itu untuk mendukung tujuan pembangunan SPAM diantaranya terciptanya pengelolaan dan
pelayanan air minum yang berkualitas dengan harga terjangkau dan meningkatnya efisiensi dan cakupan
pelayanan air minum, maka diperlukan suatu langkah sistematis dalam menjamin kuantitas dan kualitas
konstruksi yang dibangun (termasuk kegiatan pengadaan dan pemasangan) sesuai dengan kriteria standar yang
telah ditentukan dan dokumen perencanaan yang telah disusun.
Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) adalah kegiatan yang bertujuan untuk
membangun, memperluas dan/atau meningkatkan system fisik (teknis) dan non fisik (kelembagaan , manajemen,
keuangan, peran, peran masyarakat, dan hukum) dalam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan
air minum kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik. Untuk itu, kegiatan pengembangan SPAM
sebaiknya meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengelolaan, pemeliharaan, rehabilitasi,
pemantauan, dan/atau evaluasi system fisik (teknik) dan fisik penyediaan air minum.
Sebagaimana yang tertuang dalam Permen PUPR Nomor 27/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) disampaikan bahwa penyelenggaraan SPAM dilaksanakan mengikuti
Proses Dasar Manajemen yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.
Pemantauan yang dimaksud adalah yang dilaksanakan pada kegiatan pembangunan baru, peningkatan dan
perluasan, meliputi pendataan kinerja serta pengawasan, dan pengendalian kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.
Untuk mendukung dasar pemikiran tersebut maka Satker Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) Provinsi Bali melaksanakan kegiatan pengawasan/supervisi untuk pembangunan SPAM Regional
Burana Titab Bawah, Kapasitas 185 L/d tahun I (MYC) pada tahun anggaran 2018 dan 2019 sehingga keluaran

RENCANA MUTU KONTRAK 1


hasil pelaksanaan pembangunan infrastruktur air minum ini diharapkan dapat memenuhi syarat spesifikasi teknis
prasranan dan sarana SPAM yang mencakup pada masa persiapan pelaksanaan, masa pelaksanaan, dan pasca
pelaksanaan pembangunan.
Agar lebih efisiennya pelaksanaan pengendalian mutu atau proyek pekerjaan tersebut, maka perlu
adanya jaminan mutu terhadap ketaatan dan konsistensi dalam menjalankan prosedur mutu yang telah
ditetapkan dalam proses pelaksanaannya. Untuk itu perlu disusun Rencana Mutu Kontrak guna memenuhi
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM)
Departemen Pekerjaan Umum dan Iso 9001 : 2015 tentang Sistem Mutu sehingga pekerjaan yang dilaksanakan
sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar kontrak.
Rencana Mutu Kontrak ini nantinya akan digunakan oleh pemilik dari kontraktor pelaksana sebagai alat
untuk menjamin agar spesefikasi teknis dan gambar kontrak dijalankan secara benar sebagaimana ditentukan
Rencana Mutu Kontrak ini dimaksudkan untuk menjelaskan dan menguraikan secara rinci tentang tata cara
pelaksanaan kegiatan pekerjaan, yang dimulai dari kegiatan pekerjaan persiapan sampai dengan penerimaan
pekerjaan selesai.
Adapun tujuan Rencana Mutu Kontrak ini adalah untuk untuk menerapkan lingkup prosedur jaminan mutu
dari tujuan mutu pekerjaan Supervisi Pembangunan SPAM Regional Burana Titab Bawah Kapasitas 185 L/d
(MYC) untuk meningkatkan pelayanan air minum sehingga nantinya dapat memberikan pelayanan air minum
utamanya air minum dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang memadai. Pedoman ini akan ditetapkan
dalam proses pekerjaan Supervisi Pembangunan SPAM Regional Burana Titab Bawah Kapasitas 185 L/d (MYC)
untuk memantau dan menilai teknis kontrak.
Dengan demikian sasaran kegiatan pekerjaan Supervisi Pembangunan SPAM Regional Burana Titab
Bawah Kapasitas 185 L/d (MYC) dapat tercapai secara efektif dan efisien.

RENCANA MUTU KONTRAK 2


2. INFORMASI KEGIATAN
Informasi kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
Nama Kegiatan : Pembangunan SPAM Regional Burana Titab Bawah
Kapasitas 185 L/d (MYC)
Lokasi Kegiatan : Kabupaten Buleleng dan Jembrana, Bali
Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan : 540 (lima ratus empat puluh) Hari Kalender
Pembiayaan : Rp 3.499.400.000,00
(Tiga Milyar Empat Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta
Empat Ratus Ribu Rupiah)
Nama Pengguna Jasa : Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum, Direktorat Jendral Cipta Karya
Alamat : Komplek PU Werdhapura Sanur, Jalan Danau Tamblingan
Nomor 49 Denpasar
Nama Penyedia Jasa : PT. GAHARU SEMPANA
Alamat : Jalan Batusari No. 15 Denpasar, Bali
Sistem Kontrak : Multi Years (2018 – 2019)
Lingkup Kegiatan sebagai berikut :
 Melakukan penelahaan terhadap dokumen kontrak penyedia jasa konstruksi, spesifikasi teknis,
gambar rencana dan item pekerjaan dalam aspek teknis operasional SPAM, dalam aspek teknis
pekerjaan konstruksi dan dalam aspek administratif
 Melakukan koordinasi dengan penyedia jasa konstruksi mengenai persiapan pelaksanaan, metode
kerja, jadwal pelaksanaan dan format – format laporan dan selanjutnya melakukan sinkronisasi
mobilisasi personil dan non personil konsultan supervise dalam rangka pelaksanaan pekerjaan
pengawasan
 Melakukan observasi lapangan terhadap lokasi pekerjaan untuk mengidentifikasi kesiapan kondis
lapangan serta memberikan rekomendasi kesiapan serah terima lapangan kepada pemilik
pekerjaan.
 Membuat kajian/review desain apabila ada pekerjaan yang tidak memungkinkan dikerjakan akibat
kondisi lapangan yang mungkin sudah berubah. Review desain harus dikoordinasikan dengan
pemilik pekerjaan serta hasilnya disahkan bersama oleh konsultan, PPK, dan penyedia jasa, diparaf
oleh Quality Qontrol, Direksi dan pelaksana.

RENCANA MUTU KONTRAK 3


 Melakukan pengawasan dan penelahaan terhadap sertifikasi bahan/material dan peralatan yang
diajukan oleh penyedia jasa konstruksi terhadap material yang digunakan, termasuk kualitas dan
kuantitasnya serta kebenaran penggunaan ukuran, tenaga dan peralatan disesuaikan dengan
spesifikasi yang ada dalam kontrak.
 Memeriksa, mengevaluasi dan merekomendasikan gambar – gambar kerja (shop drawing) yang
diajukan oleh penyedia jasa konstruksi serta memberikan saran – saran metode pelaksanaan yang
tepat
 Memeriksa dan memberikan rekomendasi kepada Direksi terhadap request (permintaan
pelaksanaan pekerjaan) yang diajukan oleh penyedia jasa konstruksi sesuai dengan kontrak
 Melaksanakan pengawasan langsung di lapangan selama proses pelaksanaan pekerjaan
 Memberikan teguran – teguran dan arahan secara tertulis kepada penyedia jasa konstruksi apabila
terjadi penyimpangan pelaksanaan, dan menembuskan teguran dan arahan tersebut kepada pemilik
pekerjaan (Satker PSPAM Provinsi Bali)
 Melakukan inisiatif pelaksanaan rapat mingguan lapangan untuk mengevaluasi progress
pelaksanaan pekerjaan dan pemecahan masalah – masalah pelaksanaan konstruksi dan
mengirimkan notulensi hasil rapat mngguan kepada kontraktor dan direksi lapangan / pemilik
pekerjaan
 Melakukan pemeriksaan awal pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia jasa konstruksi
sebelum pemeriksaan hasil pekerjaan sementara (opname) dalam rangka pengajuan tagihan
pembayaran prestasi pekerjaan penyedia jasa konstruksi (termijn), dan selanjutnya bersama dengan
Direksi teknis melakukan opname mingguan terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan
 Membuat dan menyampaikan laporan secara berkala laporan mingguan (kumpulan laporan harian),
laporan bulanan, laporan pendahuluan dan laporan akhir dari hasil pengawasan yang meliputi
kemajuan fisik, status keuangan proyek, serta melaporkan jadwal pelaksanaan dan masalah –
masalah yang ada di lapangan
 Membuat dokumentasi pelaksanaan pada kemajuan pelaksanaan pekerjaan fisik secara berkala
pada tahapan konstruksi 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%, dilengkapi dengan titik koordinat lapangan
 Memeriksa As Built Drawing yang dibuat oleh kontraktor pelaksana 1 (satu) bulan sebelum pekerjaan
selesai, dimana As Built Drawing tersebut benar – benar menunjukkan hasil akhir dari pekerjaan
yang telah dilakukan dan memastikan bahwa MC 100, amandemen terakhir, dan laporan – laoran
sudah diselesaikan juga oleh penyedia jasa

RENCANA MUTU KONTRAK 4


 Memberikan rekomendasikan bahwa pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan kontrak dan layak
diserahterimakan kepada pemilik pekerjaan.

3. SASARAN MUTU KEGIATAN


Sasaran dari kegiatan ini adalah dapat tercapainya kesesuaian hasil pekerjaan terhadap standar,
pedoman, dan tata cara, dengan tepat sasaran yaitu tepat mutu, tepat biaya, tepat waktu dan
meminimalisasi permasalahan yang ada dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi pembangunan SPAM.

4. PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI


Persyaratan teknis dan administrasi untuk pelaksanaan kegiatan Supervisi Pembangunan SPAM
Regional Burana Titab Bawah Kapasitas 185 Liter/detik (MYC) adalah persyaratan yang tercantum
dalam dokumen – dokumen sebagai berikut :
a. Kerangka Acuan Kerja
b. Peraturran Perundang – undangan :
 Undang – undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
 Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2016 tentang
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum
c. DIPA
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan Konsultan Supervisi Pembangunan SPAM Regional
Burana Titab Bawah Kapasitas 185 L/d (MYC) ini adalah Rp 3.499.400.000,00 (Tiga Milyar Empat
Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) dengan sumber pembiayaan
kegiatan berasal dari dana DIPA Satker Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Provinsi
Bali Tahun Anggaran 2018 dan Tahun Anggaran 2019 (kontrak tahun jamak)

RENCANA MUTU KONTRAK 5


5. STRUKTUR ORGANISASI

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya

SATKER PSPAM
PROVINSI BALI
PT. Gaharu Sempana

PPK PSPAM PROVINSI BALI

Team Leader
Kompiang Gede Pasek Wedha, ST
DIREKSI PEKERJAAN 18 Bulan

Sekretaris/Administrasi
Ni Luh Putu Suantari (18 Bulan)

Pelayan Kantor dan Penjaga Malam


Rendy Kusuma (18 Bulan)

Pelayan Kantor dan Penjaga Malam


I Gusti Putu Risky Suryawan(18 Bulan)

Pelayan Kantor dan Penjaga Malam


Gede Agus Heri Setyawan (18 Bulan)

Ahli Quality Control Ahli Desain Ahli K3 Konstruksi Ahli Quantity Surveyor Ahli Geodesi Ahli Teknik Mesin Ahli Elektro

I Wayan Eka Winantra, ST I Gusti Ngurah Dwianan Putra, ST I Wayan Suarka, ST I Wayan Gamayasa, ST Bagus Subakti, ST.,M.Eng I MAde Arsawan, ST Aries Wartono, ST
(17 Bulan) (6 Bulan) (17 Bulan) (17 Bulan) (4 Bulan) (12 Bulan) (12 Bulan)

Inspector Lokasi IPA 1 Inspektor Lokasi IPA 2

I Gede Andika Putra, ST Ni Luh Putu Srijayanthi


(17 Bulan) (17 Bulan)

Juru Ukur

Adkha Yulianandha Mabrur, ST


(16 Bulan)

Juru Gambar

i Nyoman Agus Suadnyana


(17 Bulan)

Operator Komputer

I Nyoman Suparta
(18 Bulan)

Keterangan :

Garis Koordinasi

Garis Instruksi

RENCANA MUTU KONTRAK 6


6. URAIAN TUGAS
1. Kegiatan Chief Supervision Engineer / Team Leader :
a. Mobilisasi tim
b. Orientasi lapangan awal
c. Survey topografi site
d. Pengawasan pengujian material
e. Pengujian / pengetesan hasil pelaksanaan pekerjaan
f. Pengendalian / pengawasan pelaksanaan konstruksi
g. Kontrol kualitas pekerjaan
h. Pengawasan administrasi proyek
i. Pengecekkan laporan mingguan
j. Pelaporan laporan bulanan

2. Kegiatan Tenaga Ahli K3 Konstruksi :


a. Mobilisasi tim
b. Orientasi lapangan awal
c. Pengecekkan kelengkapan semua alat dan keselamatan pekerjaan
d. Pengawasan untuk pemakaian kelengkapan semua alat dan keselamatan oleh pekerja
e. Pengecekkan rambu – rambu keselamatan dan keamanan pekerjaan

3. Kegiatan Tenaga Ahli Design / Arsitek :


a. Mobilisasi tim
b. Orientasi lapangan awal
c. Survey pendahuluan resr
d. Survey topografi site
e. Penggambaran peta situasi dan desain bangunan

4. Kegiatan Tenaga Ahli Geodesi :


a. Mobilisasi tim
b. Orientasi lapangan awal
c. Pengumpulan data
d. Evaluasi hasil studi

RENCANA MUTU KONTRAK 7


e. Penyelidikan dan analisa mekanika tanah
f. Perhitungan dan analisa hidrolika dan struktur
g. Pengawasan pengujian material

5. Kegiatan Koordinator Supervisi Engineer :


a. Mobilisasi tim
b. Orientasi lapangan awal
c. Survey pendahuluan jalur jaringan pipa
d. Evaluasi hasil studi
e. Penggambaran peta situasi dan desain bangunan
f. Pengawasan pengujian material
g. Pengujian / pengetesan hasil pelaksanaan pekerjaan

6. Kegiatan Tenaga Ahli Quality Control :


a. Mobilisasi tim
b. Orientasi lapangan awal
c. Sosialisasi
d. Pengumpulan data dan hasil studi terdahulu
e. Pengawasan pengujian material
f. Pengujian / pengetesan hasil pelaksanaan pekerjaan
g. Pengendalian / pengawasan pelaksanaan konstruksi
h. Kontrol kualitas pekerjaan

7. Kegiatan Tenaga Ahli Quantity :


a. Mobilisasi tim
b. Orientasi lapangan awal
c. Pengecekkan material dating
d. Pengendalian / pengawasan pelaksanaan konstruksi
e. Inspeksi dan pekerjaan

RENCANA MUTU KONTRAK 8


8. Kegiatan Tenaga Ahli Teknik Mesin :
a. Mobilisasi tim
b. Orientasi lapangan awal
c. Pengecekkan Approval material dari kontraktor
d. Pengujian / pengetesan hasil pelaksanaan pekerjaan
e. Pengendalian / pengawasan pelaksanaan konstruksi
f. Kontrol kualitas pekerjaan
g. Inspeksi dan pekerjaan

9. Kegiatan Tenaga Ahli Elektro :


a. Mobilisasi tim
b. Orientasi lapangan awal
c. Pengecekkan Approval material dari kontraktor
d. Pengendalian / pengawasan pelaksanaan pekerjaan
e. Kontrol kualitas pekerjaan
f. Inspeksi dan pekerjaan

10. Kegiatan Inspector :


a. Mobilisasi tim
b. Orientasi lapangan awal
c. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan
d. Pengujian / pengetesan hasil pelaksanaan pekerjaan
e. Pembuatan laporan mingguan dan bulanan

11. Sekretaris
a. Mengatu kuangan dalam pelaksanaan pekerjaan
b. Mengurus administrasi kantor terkait pelaksanann pekerjaan pengawasan
c. Melakukan hubungan langsung dengan penyedia jasa dalam hubungannya dengan
penyelesaian administrasi proyek

RENCANA MUTU KONTRAK 9


12. Operator Komputer
a. Membantu dalam pekerjaan pengetikan laporan
b. Membantu dalam penyiapan soft copy laporan dan dokumentasi kegiatan pelaksanaan
konstruksi

13. Juru Gambar


a. Melaksanakan pekerjaan supervisi dalam bidang penggambaran (shop drawing dan as built
drawing)

14. Juru Ukur


a. Melaksanakan tugas-tugas pengawasan pelaksanaan konstruksi dalam bidang pengukuran dan
pemetaan

15. Pelayan Kantor dan Penjaga Malam


a. Membantu mobilisasi dan administrasi perusahaan
b. Melayani keperluan kantor terkait pelaksanaan pekerjaan pengawasan
c. Membantu dalam penyediaan keperluan peralatan
d. Melakukan penjagaan terhadap pelaksanaan pekerjaan untuk menghindari terjadinya hal – hal
yang tidak diinginkan di tempat pelaksanaan pekerjaan

RENCANA MUTU KONTRAK 10


7. BAGAN ALIR PELAKSANAAN KEGIATAN
Rencana kerja merupakan gambaran menyeluruh dan komprehensif usulan dari konsultan dalam
melaksanakan pekerjaan yang akan ditangani sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah diberikan.
Dalam rencana kerja ini akan diuraikan urutan – urutan pekerjaan, konsep penanganan masalah, tanggung jawab
dan personil yang terlibat, pengerahan sarana maupun personil pendukung, schedule pelaksanaan pekerjaan
serta schedule personil. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka harus disusun Bagan Alir
Pelaksanaan Pekerjaan. Bagan Alir ini berisikan tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dikerjakan, sehingga
dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan harus berpatokkan pada Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan
tersebut.
Rencana kerja ini disusun berdasarkan tahapan kegiatan sesuai dengan lingkup pekerjaan sesuai dengan KAK.
Secara garis besar rencana kerja pelaksanaan pekerjaan diuraikan sebagai berikut :
1. Persiapan dan Orientasi Awal Lapangan
Melaksanakan orientasi lapangan awal, kajian hasil perencanaan dan sosialisasi.
2. Supervisi Konstruksi
Konsultan supervisi akan melaksanakan tugas-tugas pengawasan konstruksi secara keseluruhan dan
memberikan bantuan teknis maupun non teknis dalam pelaksanaannya.
3. Penyusunan Laporan

RENCANA MUTU KONTRAK 11


Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan Konsultan

RENCANA MUTU KONTRAK 12


8. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Alokasi waktu untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama 18 (delapan belas) bulan atau 540 (lima
ratus empat puluh) hari kalender termasuk mobilisasi terhitung setelah ditetapkan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) oleh Kepala Satuan Kerja. Agar pelaksanaan pekerjaan ini tepat waktu maka dibutuhkan jadwal
pelaksanaan yang disusun secara cermat. Jadwal pelaksanaan pekerjaan merupakan jadwal yang mengatur
kapan suatu kegiatan harus dilaksanakan dan harus selesai sehingga waktu pelaksanaan yang diberikan dapat
tercapai dengan tidak mengurangi mutu teknisnya. Jadwal pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:

RENCANA MUTU KONTRAK 13


Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Bulan Ke
No. Kegiatan I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII Ket
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I. RINCIAN PEKERJAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN KOORDINASI
A. Koordinasi dan Mobilisasi Personil
B. Orientasi Lapangan Awal
C. Kajian Hasil Perencanaan Dengan Kondisi Lapangan
Penyiapan Materi Media Informasi Proyek (Booklet, Poster, Gambar 3D
D.
dan Video Animasi
E. Penyusunan Rencana Kerja
2. REVIEW DESAIN (jika diperlukan)
A. Pengumpulan Data dan Hasil Studi Terdahulu
B. Survei Pendahuluan Jalur Jaringan Pipa Transmisi
Survey Topografi Jalur Pipa, Site Bangunan IPA, Brondcap, Resevoar dan
C.
Jembatan
D. Evaluasi Hasil Studi Terdahulu
E. Survei Hidrometri (Pengukuran Debit dan Kualitas Waduk Titab)
F. Penyeledikan dan Analisa Mekanika Tanah
G. Perhitungan dan Analisa Hidrolika dan Struktur
Perencanaana Detail Jaringan Pipa Transmisi, Bangunan IPA,
H.
Brondcaptering, Resevoar, Jembatan Pipa dan ME
I. Penggambaran Peta Situasi dan Desain Bangunan
J. Penyusunan RAB dan Spesifikasi Teknis
3. SUPERVISI KONSTRUKSI
A. Pengawasan Pengujian Selama Pabrikasi
B. Kontrol Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
C. Kontrol Kualitas dan Kuantitas Pekerjaan
D. Pengawasan Administrasi Proyek
E. Pengawasan Keamanan dan Keselamatan Kerja
F. Pengecekan Shop Drawing, Sertifikat dan As Built Drawing
G. Inspeksi dan Pekerjaan Commisioning
II. KELUARAN
A. RENCANA MUTU KONTRAK
B. LAPORAN PENDAHULUAN
C. LAPORAN MINGGUAN
D. LAPORAN BULANAN
E. LAPORAN AKHIR (SOFT COPY DAN ALBUM FOTO)
F. BALIHO DAN BOOKLET
III. KEGIATAN PEMBAHASAN
A. DISKUSI

RENCANA MUTU KONTRAK 11


9. JADWAL PENGGUNAAN PERALATAN
Daftar peralatan merupakan daftar dari alat-alat yang dipergunakan dalam melaksanakan pekerjaan
konstruksi di lapangan dan telah tercantum dalam kontrak. Jadwal penggunaan peralatan untuk Supervisi
Pembangunan Spam Regional Burana Titab Bawah Kapasitas 185 Ltr/Dtk (Myc) sebagai berikut:
Jadwal Penugasan Alat

BULAN JUMLAH
NO. JENIS ALAT JUMLAH KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 BULAN

A. Peralatan Kantor

1 Meja Kerja+Kursi 10 18.00


2 OHP Media Stal 1 18.00
3 Laptop 2 18.00
4 Komputer 4 18.00
5 Printer 4 18.00
6 Scanner 1 18.00
7 Telepon+Fax 1 18.00

B. Peralatan Penunjang

1 Kamera 2 18.00
2 Kalkulator 4 18.00

C Transportasi
1 Kendaraan roda 4 1 18.00
2 Kendaraan roda 2 2 18.00

10. JADWAL PENUGASAN PERSONIL


Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan menyediakan dan menugaskan beberapa personil
sesuai dengan yang dibutuhkan. Personil yang terdiri dari Tenaga Ahli sesuai kebutuhan dan dibantu oleh Tenaga
Penunjang dikoordinir oleh seorang Team Leader yang memiliki kemampuan dalam koordinasi dan komunikasi
dengan pihak pengguna jasa, instansi teknis terkait dan tenaga ahli lainnya. Adapun personil yang diusulkan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini telah memilki kualifikasi pendidikan, pengalaman di bidang penanganan
pekerjaan sejenis dalam pengembangan sumber daya air. Masing-masing personil tersebut memilki tugas dan
tanggung jawab masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya.
Jadwal penugasan personil untuk Supervisi Pembangunan Spam Regional Burana Titab Bawah
Kapasitas 185 Ltr/Dtk (Myc) ditunjukkan sebagai berikut:

RENCANA MUTU KONTRAK 14


BULAN KE
No URAIAN NAMA PERSONIL ORANG BULAN KETERANGAN
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII
A PROFESIONAL STAFF
Chief Supervision Engineer/Team
1 Kompiang Gede Pasek Wedha, ST 18.00
Leader (Ahli Air Minum)

2 Ahli Disain / Arsitek I Gusti Ngurah Dwiana Putra, ST 6.00

3 Ahli K3 Konstruksi I Wayan Suarka, ST 17.00

4 Ahli Quality Control I Wayan Eka Winantra, ST 17.00

5 Ahli Quantity Surveyor I Wayan Gamayasa, ST 17.00

6 Ahli Teknik Mesin I Made Arsawan, ST 12.00

7 Ahli Elektro Aries Wartono, ST 12.00

8 Ahli Geodesi Bagus Subakti, ST., M. Eng 4.00

Sub Total 103.00

B SUB PROFESSIONAL STAFF


1 Inspector IPA 1 I Gede Andika Putra, ST 17.00

2 Inspector IPA 2 Ni Luh Putu Srijayanthi 17.00

3 Surveyor Adkha Yulinandha Mabrur, ST 16.00

Sub Total 50.00

C SUPPORTING STAFF
1 Sekretaris / Administrasi Ni Luh Putu Suantari 18.00

2 Operator Komputer I Nyoman Suparta 18.00

3 Drafter I Nyoman Agus Suadnyana 17.00

4 Pelayan Kantor & Penjaga Malam Rendy Kusuma 18.00

5 Pelayan Kantor & Penjaga Malam I Gusti Putu Risky Suryawan 18.00

6 Pelayan Kantor & Penjaga Malam Gede Agus Heri Setyawan 18.00

Sub Total 107.00

Total 260.00

RENCANA MUTU KONTRAK 15


11. JADWAL ARUS KAS
Jadwal Keuangan akan menguraikan perencanaan rencana penggunaan keuangan selama masa
pelaksanaan kegiatan. Sehingga antara rencana pelaksanaan pekerjaan dan jadwal penggunaan
keuangan akan menjadi seimbang.

RENCANA MUTU KONTRAK 16


2
1
No
Uraian

Balance (Cash Flow)


Penerimaan (Cash In)

Pengeluaran (Cash Out)


%
%

PPN
Nilai
PPN
Nilai

Jumlah
Jumlah
Satuan
I
47,758,333.33 4,341,666.67 43,416,666.67 47,758,333.33 4,341,666.67 43,416,666.67

1.463
1.463
II
102,327,500.00 9,302,500.00 93,025,000.00 102,327,500.00 9,302,500.00 93,025,000.00

3.135
3.135
I
III
150,085,833.33 13,644,166.67 136,441,666.67 150,085,833.33 13,644,166.67 136,441,666.67

4.598
4.598
IV
209,990,000.00 19,090,000.00 190,900,000.00 209,990,000.00 19,090,000.00 190,900,000.00

6.433
6.433
V
257,748,333.33 23,431,666.67 234,316,666.67 257,748,333.33 23,431,666.67 234,316,666.67

7.896
7.896
312,317,500.00 28,392,500.00 283,925,000.00 312,317,500.00 28,392,500.00 283,925,000.00

VI

9.568
9.568
II
360,075,833.33 32,734,166.67 327,341,666.67 360,075,833.33 32,734,166.67 327,341,666.67

VII
423,225,000.00 38,475,000.00 384,750,000.00 423,225,000.00 38,475,000.00 384,750,000.00

VIII
IX
470,983,333.33 42,816,666.67 428,166,666.67 470,983,333.33 42,816,666.67 428,166,666.67

X
525,552,500.00 47,777,500.00 477,775,000.00 525,552,500.00 47,777,500.00 477,775,000.00

III
573,310,833.33 52,119,166.67 521,191,666.67 573,310,833.33 52,119,166.67 521,191,666.67

XI
628,100,000.00 57,100,000.00 571,000,000.00 628,100,000.00 57,100,000.00 571,000,000.00
XII
675,858,333.33 61,441,666.67 614,416,666.67 675,858,333.33 61,441,666.67 614,416,666.67
XIII

730,427,500.00 66,402,500.00 664,025,000.00 730,427,500.00 66,402,500.00 664,025,000.00


XIV
IV

778,185,833.33 70,744,166.67 707,441,666.67 778,185,833.33 70,744,166.67 707,441,666.67


XV

RENCANA MUTU KONTRAK


833,745,000.00 75,795,000.00 757,950,000.00 833,745,000.00 75,795,000.00 757,950,000.00
XVI

877,140,000.00 79,740,000.00 797,400,000.00 877,140,000.00 79,740,000.00 797,400,000.00


XVII

926,722,500.00 84,247,500.00 842,475,000.00 926,722,500.00 84,247,500.00 842,475,000.00


XVIII
V

970,117,500.00 88,192,500.00 881,925,000.00 970,117,500.00 88,192,500.00 881,925,000.00


XIX

1,022,120,000.00 92,920,000.00 929,200,000.00 1,022,120,000.00 92,920,000.00 929,200,000.00


XX

1,065,515,000.00 96,865,000.00 968,650,000.00 1,065,515,000.00 96,865,000.00 968,650,000.00


XXI

1,115,097,500.00 101,372,500.00 1,013,725,000.00 1,115,097,500.00 101,372,500.00 1,013,725,000.00


XXII
VI

1,158,492,500.00 105,317,500.00 1,053,175,000.00 1,158,492,500.00 105,317,500.00 1,053,175,000.00


XXIII

1,209,065,000.00 109,915,000.00 1,099,150,000.00 1,209,065,000.00 109,915,000.00 1,099,150,000.00


XXIV

1,256,823,333.33 114,256,666.67 1,142,566,666.67 1,256,823,333.33 114,256,666.67 1,142,566,666.67


XXV

1,311,392,500.00 119,217,500.00 1,192,175,000.00 1,311,392,500.00 119,217,500.00 1,192,175,000.00


XXVI
VII

1,359,150,833.33 123,559,166.67 1,235,591,666.67 1,359,150,833.33 123,559,166.67 1,235,591,666.67


XXVII

1,413,940,000.00 128,540,000.00 1,285,400,000.00 1,413,940,000.00 128,540,000.00 1,285,400,000.00


XXVIII

1,461,698,333.33 132,881,666.67 1,328,816,666.67 1,461,698,333.33 132,881,666.67 1,328,816,666.67


XXIX

1,516,267,500.00 137,842,500.00 1,378,425,000.00 1,516,267,500.00 137,842,500.00 1,378,425,000.00


XXX
VIII

1,564,025,833.33 142,184,166.67 1,421,841,666.67 1,564,025,833.33 142,184,166.67 1,421,841,666.67


XXXI

1,619,585,000.00 147,235,000.00 1,472,350,000.00 1,619,585,000.00 147,235,000.00 1,472,350,000.00


XXXII

1,667,343,333.33 151,576,666.67 1,515,766,666.67 1,667,343,333.33 151,576,666.67 1,515,766,666.67


XXXIII

1,721,912,500.00 156,537,500.00 1,565,375,000.00 1,721,912,500.00 156,537,500.00 1,565,375,000.00


XXXIV
IX

1,769,670,833.33 160,879,166.67 1,608,791,666.67 1,769,670,833.33 160,879,166.67 1,608,791,666.67


XXXV

1,834,250,000.00 166,750,000.00 1,667,500,000.00 1,834,250,000.00 166,750,000.00 1,667,500,000.00

1,882,008,333.33 171,091,666.67 1,710,916,666.67 1,882,008,333.33 171,091,666.67 1,710,916,666.67

1,936,577,500.00 176,052,500.00 1,760,525,000.00 1,936,577,500.00 176,052,500.00 1,760,525,000.00


JADWAL PENGGUNAAN KEUANGAN
X
Jadwal Arus Kas

1,984,335,833.33 180,394,166.67 1,803,941,666.67 1,984,335,833.33 180,394,166.67 1,803,941,666.67


XXXVI XXXVII XXXVIII XXXIX

2,039,895,000.00 185,445,000.00 1,854,450,000.00 2,039,895,000.00 185,445,000.00 1,854,450,000.00


XL

2,087,653,333.33 189,786,666.67 1,897,866,666.67 2,087,653,333.33 189,786,666.67 1,897,866,666.67


XLI

2,142,222,500.00 194,747,500.00 1,947,475,000.00 2,142,222,500.00 194,747,500.00 1,947,475,000.00


XLII
XI

2,189,980,833.33 199,089,166.67 1,990,891,666.67 2,189,980,833.33 199,089,166.67 1,990,891,666.67


XLIII

2,244,770,000.00 204,070,000.00 2,040,700,000.00 2,244,770,000.00 204,070,000.00 2,040,700,000.00


XLIV

2,292,528,333.33 208,411,666.67 2,084,116,666.67 2,292,528,333.33 208,411,666.67 2,084,116,666.67


XLV

2,347,097,500.00 213,372,500.00 2,133,725,000.00 2,347,097,500.00 213,372,500.00 2,133,725,000.00


XLVI
XII

2,394,855,833.33 217,714,166.67 2,177,141,666.67 2,394,855,833.33 217,714,166.67 2,177,141,666.67


XLVII

2,450,415,000.00 222,765,000.00 2,227,650,000.00 2,450,415,000.00 222,765,000.00 2,227,650,000.00


XLVIII

2,485,083,333.33 225,916,666.67 2,259,166,666.67 2,485,083,333.33 225,916,666.67 2,259,166,666.67


XLIX
L

2,524,692,500.00 229,517,500.00 2,295,175,000.00 2,524,692,500.00 229,517,500.00 2,295,175,000.00


XIII
LI

2,559,360,833.33 232,669,166.67 2,326,691,666.67 2,559,360,833.33 232,669,166.67 2,326,691,666.67

2,599,190,000.00 236,290,000.00 2,362,900,000.00 2,599,190,000.00 236,290,000.00 2,362,900,000.00


LII

2,633,858,333.33 239,441,666.67 2,394,416,666.67 2,633,858,333.33 239,441,666.67 2,394,416,666.67


LIII

2,673,467,500.00 243,042,500.00 2,430,425,000.00 2,673,467,500.00 243,042,500.00 2,430,425,000.00


LIV
XIV

2,708,135,833.33 246,194,166.67 2,461,941,666.67 2,708,135,833.33 246,194,166.67 2,461,941,666.67


LV

2,747,965,000.00 249,815,000.00 2,498,150,000.00 2,747,965,000.00 249,815,000.00 2,498,150,000.00


LVI

2,782,633,333.33 252,966,666.67 2,529,666,666.67 2,782,633,333.33 252,966,666.67 2,529,666,666.67


LVII

2,822,242,500.00 256,567,500.00 2,565,675,000.00 2,822,242,500.00 256,567,500.00 2,565,675,000.00


LVIII
XV

2,856,910,833.33 259,719,166.67 2,597,191,666.67 2,856,910,833.33 259,719,166.67 2,597,191,666.67


LIX

2,896,740,000.00 263,340,000.00 2,633,400,000.00 2,896,740,000.00 263,340,000.00 2,633,400,000.00


LX

2,931,408,333.33 266,491,666.67 2,664,916,666.67 2,931,408,333.33 266,491,666.67 2,664,916,666.67


LXI

2,971,017,500.00 270,092,500.00 2,700,925,000.00 2,971,017,500.00 270,092,500.00 2,700,925,000.00


LXII
XVI

3,005,685,833.33 273,244,166.67 2,732,441,666.67 3,005,685,833.33 273,244,166.67 2,732,441,666.67


LXIII

3,045,515,000.00 276,865,000.00 2,768,650,000.00 3,045,515,000.00 276,865,000.00 2,768,650,000.00


LXIV

3,078,450,833.33 279,859,166.67 2,798,591,666.67 3,078,450,833.33 279,859,166.67 2,798,591,666.67


LXV

3,116,080,000.00 283,280,000.00 2,832,800,000.00 3,116,080,000.00 283,280,000.00 2,832,800,000.00


LXVI
XVII

3,149,015,833.33 286,274,166.67 2,862,741,666.67 3,149,015,833.33 286,274,166.67 2,862,741,666.67


LXVII

3,186,865,000.00 289,715,000.00 2,897,150,000.00 3,186,865,000.00 289,715,000.00 2,897,150,000.00


LXVIII

3,201,654,500.00 291,059,500.00 2,910,595,000.00 3,201,654,500.00 291,059,500.00 2,910,595,000.00


LXIX

3,218,545,000.00 292,595,000.00 2,925,950,000.00 3,218,545,000.00 292,595,000.00 2,925,950,000.00


LXX
XVIII

3,246,534,500.00 295,139,500.00 2,951,395,000.00 3,246,534,500.00 295,139,500.00 2,951,395,000.00


LXXI

3,264,305,000.00 296,755,000.00 2,967,550,000.00 3,264,305,000.00 296,755,000.00 2,967,550,000.00


LXXII

11.031 12.965 14.428 16.100 17.563 19.241 20.705 22.376 23.839 25.541 26.871 28.390 29.719 31.312 32.641 34.160 35.490 37.039 38.502 40.174 41.637 43.315 44.778 46.450 47.913 49.615 51.078 52.750 54.213 56.191 57.654 59.326 60.789 62.491 63.954 65.626 67.089 68.767 70.230 71.902 73.365 75.067 76.129 77.342 78.404 79.625 80.687 81.900 82.962 84.182 85.244 86.458 87.520 88.740 89.802 91.015 92.077 93.298 94.306 95.459 96.468 97.628 98.081 98.598 99.456 100.000
11.031 12.965 14.428 16.100 17.563 19.241 20.705 22.376 23.839 25.541 26.871 28.390 29.719 31.312 32.641 34.160 35.490 37.039 38.502 40.174 41.637 43.315 44.778 46.450 47.913 49.615 51.078 52.750 54.213 56.191 57.654 59.326 60.789 62.491 63.954 65.626 67.089 68.767 70.230 71.902 73.365 75.067 76.129 77.342 78.404 79.625 80.687 81.900 82.962 84.182 85.244 86.458 87.520 88.740 89.802 91.015 92.077 93.298 94.306 95.459 96.468 97.628 98.081 98.598 99.456 100.000

17
12. RENCANA DAN METODE VERIFIKASI, VALIDASI, MONITORING,
EVALUASI, INSPEKSI DAN PENGUJIAN
A. Masa Pra Pelaksanaan
1. Persiapan dan Mobilisasi Konsultan
Dalam hal ini Konsultan akan menyiapkan :
1) Personil/tenaga ahli dan tenaga pendukung. Apabila ada penggantian personil terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Satuan Kerja sebagai Pengguna Jasa.
2) Kantor berikut perlengakapannya, kendaraan dan fasilitas penunjang lainnya.
3) Peralatan/alat-alat ukut dan laboratorium dalam hal ini bukan alat laboratorium yang lengkap tetapi
hanya peralatan pendukung pelaksanaan kerja karena yang menyiapkan lebih lengkap Kontraktor.
4) Peta, data dan peralatan penunjang.
5) Fasilitas akomodasi dan transportasi untuk kebutuhan Proyek.
• Rapat Pra Konstruksi
Secara umum walaupun hanya berbentuk suatu rapat, Rapat Pra Konstruksi adalah tahapan penting
untuk melaksanakan pekerjaan supaya sesuai dokumen kontrak karena merupakan koordinasi awal
yang dihadiri oleh semua pihak pelaksana pekerjaan meliputi Satker/SNVT Perencanaan dan
Pengawasan, Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Proyek Fisik, Dinas-Dinas Terkait, Kontraktor dan
konsultan. Dengan demikian semua pihak akan memberikan tanggapan tata cara melaksanakan dan
apresiasi terhadap dokumen kontrak.
Didalam acara ini dijelaskan materi-materi berikut :
1) Materi
• Organisasi Kerja.
• Tata cara pengaturan pelaksanaan.
• Review dan penyempurnaan terhadap schedule dikaitkan dengan target volume, mutu dan
waktu.
• Jadwal pengadaan bahan, alat dan mobilitas personil.
• Menyusun rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan (mutual check), koordinasi dengan
tim perencana.
• Menentukan lokasi bahan material (quarry), estimate quantity dan rencana quality control bahan
yang akan digunakan.
• Pendekatan terhadap masyarakat dan Pemda setempat.

RENCANA MUTU KONTRAK 18


• Penyusunan rencana kendali mutu proyek.
• Penentuan titik Sta. 0+00 bersama tim perencana.
• Menyusun acara “Rekayasa Lapangan/Field Engineering” guna penyesuaian gambar rencana
terhadap kebutuhan lapangan.
• Pemahaman mengenai keselamatan kerja, keselamatan bangunan, keselamatan pengguna
jalan beserta penanganannya berupa asuaransi-asuransi, peralatan-peralatan keselamatan
kerja dan pengaturan lalu lintasnya.
• Penjelasan dan pembahasan mengenai rencana Base camp, lokasi AMP, penentuan instansi
penguji independent.
• Pembahasan mengenai kebutuhan uang muka untuk kebutuhan pelaksanaan fisik.
• Pembahasan mengenai prosedur pelaporan, jenis-jenis laporan yang harus dibuat oleh masing-
masing pihak.
• Penjelasan mengenai prosedur penilaian pekerjaan terlaksana dan prosedur pembayaran.
2) Kesamaan pengertian terhadap pasal-pasal dokumen kontrak
• Pekerjaan tambah/kurang
• Termination atau force majeure.
• Maintenance & protection of traffic.
• Sub letting.
• Asuransi.
• Lainnya yang dianggap perlu.
3) Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur
• Request, approval & examination of works.
• Shop Drawing, As Buil Drawing.
• Monthly Certificate (MC).
• PHO & FHO.
• Change Order, Addendum.
4) Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur teknis pelaksanaan pekerjaan utama (major items).
• Rigid pavement.
• Flexible pavement.
• Struktur

RENCANA MUTU KONTRAK 19


Berdasarkan rapat ini semua pihak terutama instansi-instansi pelaksana pekerjaan akan mempunyai
pandangan yang sama terhadap sasaran, tata cara dan detail-detail pelaksanaan sehingga semua
pihak bisa mendukung kelancaran pekerjaan.

B. Masa Pelaksanaan
1. Mobilisasi Kontraktor
Pada tahap ini Konsultan Pengawasan Teknik akan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan antara lain :
• Menyiapkan formulir-formulir yang diperlukan dalam pengawasan pekerjaan.
• Memeriksa dan melengkapi data survai yang akan digunakan, serta menentukan titik-titik lokasi
survai di lapangan sesuai dengan data tersebut.
• Memberikan rekomendasi bagi Pemberi Tugas didalam tahapan kegiatan pelaksanaan.
• Memeriksa dan merekomendasikan bagi Pemberi Tugas, polis dan batas lingkup asuransi dan
Kontraktor.
• Memeriksa dan menyetujui daftar material, peralatan dan personil yang akan didatangakan,
fasilitas Base Camp dan lokasi penempatan peralatan.
• Memeriksa dan mempersiapkan cara perhitungan kuantitas dan prosedur pemeriksaan mutu
(quality control).
• Memeriksa dan menyetujui segi keamanan dari pengaturan lalu lintas didalam proyek.
• Memeriksa dan menyetujui jumlah kuantitas dan mutu material yang disediakan oleh kontraktor.
• Memeriksa pemasangan patok garis tengah jalan dan damija (ROW).
• Membantu Pemberi Tugas untuk memeriksa dan memecahkan masalah yang mungkin akan
muncul, serta bertindak untuk menghindari timbulnya klaim dari kontraktor.

C. Masa Konstruksi
Dalam masa konstruksi, Konsultan akan melaksanakan pengawasan dan pemantauan terhadap
pencapaian program fisik proyek secara menerus dilapangan dan pengendalian proyek secara sistematis
dengan menggunakan metode-metode yang sudah baku, adalah sebagai berikut :
• Membuat analisa, prediksi dan rekomendasi terhadap kendala-kendala yang berpengaruh terhadap
kelancaran pelaksanaan proyek.
• Memberikan nasihat kepada Pemberi Tugas didalam menyusun kebijakan dan langkah untuk
mencegah dan mengurangi klaim.

RENCANA MUTU KONTRAK 20


• Menyediakan bantuan dan arahan yang tepat bagi Kontraktor pada saat ditemukannya masalah yang
ada hubungannya dengan dokumen kontrak, pemeriksaan terhadap survai tanah dasar, test
pengawasan mutu, dan masalah lain yang berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan
pekerjaan.
• Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Pemberi Tugas, menghadiri dan mencatat semua
rapat/pertemuan dengan Kontraktor, Pemimpin Proyek, dan instansi terkait lainnya serta menyediakan
bantuan teknis apabila diperlukan didalam kaitannya dengan pelaksanaan proyek dan masalah-
masalah kontrak.
Sedangkan tugas Konsultan Pengawas dalam hal kontrak terhadap Kontraktor secara garis besar akan
meliputi :
• Pengendalian teknis : aspek mutu, volume, waktu dan biaya;
• Pengendalian atas proses koordinasi terkait;
• Pengendalian administrasi proyek;
• Evaluasi rencana proyek;
• Pelaporan.
Konsultan supervisi akan melaksanakan tugas-tugas pengawasan konstruksi secara keseluruhan dan
memberikan bantuan teknis maupun non teknis dalam pelaksanaannya, yaitu :
1. Pengawasan Pengujian Selama Pabrikasi
• Menentukan lokasi untuk mencari material yang sesuai untuk berbagai pekerjaan dan dalam
jumlah cukup
• Mengawasi pelaksanaan pengujian material bahan konstruksi
• Mengawasi pengolahan material sehingga sesuai dengan spesifikasi material yang ditentukan,
yang berbeda untuk tiap jenis pekerjaan

2. Pengawasan Terhadap Teknis Pelaksanaan Pekerjaan


Pengawasan teknis pelaksanaan akan sangat menentukan efektifitas dan kualitas dari hasil pekerjaan
yang dilaksanakan. Konsultan akan melakukan pengendalian dan kontrol terhadap teknis
pelaksanaan konstruksi di lapangan. Beberapa kegiatan yang sangat dominan dalam pengendalian
pekerjaan ini seperti galian pipa, pengelasan dan pemasangan pipa, pekerjaan beton (reservoar dan
abutmen jembatan), jembatan rangka baja dan lain-lain. Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai
spesifikasi umum dan spesifikasi teknik dan gambar yang disetujui Direksi. Semua pekerjaan beton
dilaksanakan atas ijin dan persetujuan dari Direksi.

RENCANA MUTU KONTRAK 21


3. Melakukan Kontrol Terhadap Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
Konsultan akan membantu Proyek untuk mengkaji ulang dan menyetujui program pelaksanaan
pekerjaan utama yang dibuat dalam bentuk critical network diagram yang disiapkan oleh Kontraktor.
Selanjutnya Konsultan juga membantu Proyek dalam monitor kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang
berkaitan dengan program-program yang telah disetujui dan mengupdate network diagram untuk
setiap bagian pekerjaan utama dari waktu ke waktu, hal tersebut diperlukan bila terjadi perubahan.
Konsultan mengusulkan untuk diadakan rapat bulanan mengenai kemajuan pekerjaan yang dihadiri
oleh Pemimpin Proyek, Konsultan dan Kontraktor. Skedul dua mingguan atau bulanan akan dievaluasi
dengan baik, sehingga pekerjaan akan termonitor dengan baik dan untuk bahan pengaturan lebih
lanjut bila ternyata terjadi penyimpanan. Dengan demikian maka program pelaksanaan pekerjaan
yang telah disetujui dapat dimonitor dengan baik. Apabila ternyata terjadi kelambatan pekerjaan maka
Kontraktor diminta untuk mengatur agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan dalam kontrak. Dilain pihak Konsultan akan mengkaji ulang kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi dengan keterlambatan tersebut. Kemajuan pekerjaan dari setiap
bagian proyek akan digambarkan dalam bentuk bar-chart dan perbandingan antara skedul dan
realisasi akan dibuat setiap akhir bulan. Bila terjadi kelambatan maka jalan keluarnya akan
dibicarakan dalam rapat bulanan.

4. Melakukan Kontrol Terhadap Kualitas Pekerjaan


Konsultan akan membuat rekomendasi baik bagian pekerjaan itu diterima maupun ditolak.
Rekomendasi tersebut akan dibuat berdasarkan spesifikasi teknis dalam kontrak, standar nasional,
standar internasional dan testing periodik yang diperlukan.
Selama dalam pelaksanaan pekerjaan berbagai jenis tes akan dilaksanakan baik di laboratorium
maupun di lapangan. Adapun jenis tes tersebut telah masuk didalam dokumen kontrak. Konsultan
akan melaksanakan inspeksi dan menghadiri field tests untuk bahan-bahan utama dari peralatan yang
dipakai agar barang yang disuplai oleh Kontraktor sesuai dengan spesifikasi teknis, standar nasional,
internasional maupun secara praktis pada umumnya.
Kwalitas dari pekerjaan yang telah selesai akan dikonfermasikan dalam commissioning tests
termasuk inspeksi dalam test akhir (Complection tests) sebagaimana tercantum dalam spesifikasi.
Pengawasan mutu pekerjaan yang dilakukan untuk kegiatan konstruksi ini meliputi beberapa item
kegiatan seperti pengawasan mutu beton (reservoar, abutmen jembata), pengawasan galian pipa,
pengelasan pipa, dan pemasangan pipa serta pekerjaan lainnya.

RENCANA MUTU KONTRAK 22


5. Pengawasan Keamanan dan Keselamatan Kerja
Konsultan akan mengajukan organisasi pengawasan keamanan dan keselamatan kerja kepada
proyek/Direksi. Setelah Kontraktor mengadakan mobilisasi, Konsultan mengusulkan agar diadakan
rapat yang dihadiri oleh pejabat yang mewakili Proyek, pejabat/wakil dari keamanan setempat yang
berwenang, Konsultan dan Kontraktor untuk mendapatkan keterangan/masukan mengenai
keamanan setempat, peraturan lau lintas yang akan berkaitan dengan alat berat yang akan
mengangkut peralatan ke daerah proyek ataupun keluar.

6. Melakukan Pengecekan dan Memberikan Persetujuan Terhadap Gambar Kerja (Shop Drawing),
Sertifikat Bulanan dan As Built Drawing
a. Gambar & Sertifikasi (Drawing & Certificates)
1) Gambar Kerja (Shop Drawing)
Konsultan akan melaksanakan pengecekan (kaji ulang) dan mengeluarkan persetujuan usulan
material, gambar kerja (shop & drawings), program pelaksanaan, skedul yang disiapkan oleh
Kontraktor harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi Kerja & Konsultan.
Konsultan akam membantu Pemberi Kerja dalam melaksanakan pengecekan (kaji ulang) dan
mengeluarkan persetujuan gambar kerja (shop & drawings) untuk pekerjaan sipil/tanah yang
disiapkan oleh Kontraktor.
2) Sertifikat
Konsultan akan membantu pemberi kerja dalam penyiapan sertifikat pembayaran bulanan dan
sertifikat penyelesaian pekerjaan dan sertifikat pemeliharaan sebagai langkah untuk
mendapatkan persetujuan pembayaran bulanan.
b. As-Built Drawings
Biasanya as-built drawings disiapkan bila terjadi perubahan selama pelaksanaan pekerjaan.
Namun demikian pencatatan yang lengkap dan terinci dari setiap perubahan-perubahan yang
terjadi harus dilakukan sebagai dasar kelengkapan gambar-gambar as-built drawings, dimana
didalamnya juga termasuk gambar-gambar yang tidak mengalami perubahan selama pelaksanaan
pekerjaan. Album ini dapat dipakai juga sebagai laporan dari pekerjaan yang telah selesai.

RENCANA MUTU KONTRAK 23


7. Inspeksi dan Pekerjaan Commissioning.
Sebelum bagian pekerjaan dilakukan commissioning, Konsultan akan melakukan pengecekan
terlebih dahulu secara rinci. Sering terjadi kegiatan Kontraktor pada awalnya lambat dan setelah
mendekati batas waktu penyelesaian diadakan percepatan, sehingga kadang-kadang terjadi pada
batas waktu penyelesaian masih ada beberapa pekerjaan yang belum selesai. Dalam hal ini
Konsultan akan mengambil langkah-langkah agar hal ini tidak terjadi.
Untuk itu maka sebelum batas waktu penyelesaian berakhir akan diadakan pengecekan pendahuluan,
sehingga bila terdapat perbedaan-perbedaan dapat diselesaikan secepatnya.
Pada saat Kontraktor telah menyelesaikan pekerjaan, Konsultan akan mengadakan pengecekan akhir
untuk menjaga agar semua pekerjaan telah selesai sesuai dengan kontrak. Pengecekan akhir secara
umum akan dilaksanakan seperti halnya pada waktu diadakan pengecekan pendahuluan, sehingga
dengan demikian hanya sedikit perbedaan dengan hasil pengecekan pendahuluan yang telah
dilaksanakan.
Kemudian Konsultan akan membuat daftar dan kemudian memberikan daftar perbedaan-perbedaan
yang ditemukan selama pengecekan akhir dilaksanakan kepada Kontraktor untuk memperbaiki setiap
perbedaan atau memenuhi kekurangan selama dalam masa pemeliharaan. Setelah pengecekan
akhir dilaksanakan dan memenuhi syarat-syarat kontrak, Konsultan akan menyiapkan rekomendasi
kepada Proyekuntuk menerima penyerahan akhir pekerjaan tersebut. Selanjutnya atas persetujuan
Pemimpin Proyek, Konsultan akan menyiapkan berita acara penyelesaian pekerjaan (Completion
Certificate) kepada Kontraktor.
Dalam hal masa pemeliharaan masih dalam masa kerja jasa Konsultan, maka sebelum masa
pemeliharaan berakhir Konsultan akan melakukan pemeriksaan akhir dengan cara yang sama
sebagaiman telah diuraikan di atas. Setelah pemeriksaan akhir selesai dan perbaikan-perbaikan
pekerjaan telah diselesaikan oleh Kontraktor dalam masa pemeliharaan dan telah memenuhi kontrak,
Konsultan akan membuat Laporan, dan selanjutnya atas persetujuan Pemrakarsa Pekerjaan akan
menyiapkan berita acara serah terima penyelesaian pekerjaan setelah masa pemeliharaan selesai
(Maintenance Certificate).

RENCANA MUTU KONTRAK 24


D. Pengendalian Pelaksanaan
Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Tugas mengendalikan pelaksanaan fisik pembangunan yang
dilakukan oleh Pelaksana Kegiatan dengan rentang meliputi “Preaudit”, “Monitoring”, dan “Post-audit”.
Lingkup pengendalian antara lain meliputi :
• Aspek mutu hasil pekerjaan.
• Aspek volume pekerjaan.
• Aspek waktu penyelesaian pekerjaan.
• Aspek biaya keseluruhan pekerjaan.
Segala sesuatunya merujuk kepada ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam kontrak
pemborongan.
1. Rentang Kendali Pre-audit
Kegiatan konsultan dalam rangka pengendalian teknis dalam rentang “pre-audit” adalah seluruh
kegiatan Konsultan sebelum melakukan pengawasan, terdiri dari :
• Pengumpulan dan analisa terhadap data.
• Pengecekan hasil perencanaan dengan membandingkan terhadap kondisi lapangan.
• Pemeriksaan terhadap kesipan Pelaksana Kegiatan, yang meliputi material, peralatan, tenaga dan
jadwal pelaksanaan.
a. Pengumpulan dan analisa data, informasi dan hasil perencanaan akan menghasilkan catatan
mengenai seluruh kegiatan, antara lain :
• Jenis Pekerjaan.
• Kuantitas Pekerjaan.
• Kualitas yang dipersyaratkan.
• Schedule pelaksanaan
• Schedule pembayaran.
b. Persiapan Konstruksi
Material dan peralatan yang didatangkan Pelaksana Kegiatan akan diperiksa terlebih dahulu oleh
Konsultan sehingga benar-benar memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.
Jadwal waktu yang dibuat oleh Pelaksana Kegiatan akan diteliti terlebih dahulu apakah sudah
memadai terhadap volume pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan perkiraan tenaga
kerja/tukang yang akan mengerjakannya serta alat yang akan digunakan. Apabila menurut analisa
tidak seimbang antara volume dengan tenaga kerja dan peralatan terhadap waktu yang tersedia

RENCANA MUTU KONTRAK 25


maka Konsultan akan menyarankan kepada Pelaksana Kegiatan untuk menyiapkan tenaga kerja
dan peralatan yang memadai agar bias selesai tepat pada waktunya.
Penyimpangan biaya keseluruhan biasanya disebabkan oleh adanya pekerjaan tambahan sebagai
akibat dari perubahan design dan pertambahan volume pekerjaan.
Agar tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar, Konsultan akan mengusulkan menggantikan nilai
pekerjaan tambah itu dengan pengurangan pekerjaan lainnya sehingga terjadi kompensasi dan
tidak memerlukan biaya tambah sepanjang hal tersebut memungkinkan dan mendapat persetujuan
dari Kepala SNVT / Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan Fisik.
Dalam hal ini, Konsultan berupaya menghindari pekerjaan tambah, justru mengupayakan
pekerjaan kurang jika memang dari evaluasi teknis dan biaya memungkinkan untuk dilakukan
pekerjaan kurang.
c. Pre Construction Meeting (PCM)
Dalam waktu kurang dari 14 hari sejak SPMK, diadakan Pre Construction Meeting (PCM) dengan
meteri seperti telah dijelaskan dimuka.

2. Rentang Kendali Monitoring


Kegiatan pengendalian teknis rentang “monitoring” adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama
masa pelaksanaan pekerjaan. Meskipun Konsultan Pengawas telah melakukan “pre-audit” namun
setiap langkah pelaksanaan pekerjaan akan terus dimonitor agar kalau terjadi penyimpangan segera
diketahui dan dapat diluruskan kembali sesuai petunjuk yang benar. Selama periode ini Konsultan
akan selalu melakukan evaluasi terhadap progress dan kualitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Pelaksana Kegiatan.
Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim akan kita jaga sebaik-baiknya sehingga
informasi dan pelaporan bisa berjalan dengan cepat, sehingga kerugian yang menyangkut aspek
mutu, volume, waktu, dan biaya keseluruhan hasil pekerjaan dapat dihindari atau ditekan sekecil-
kecilnya. Selain mengawasi pekerjaan fisik Konsultan Pengawas juga memonitor aspek lingkungan
sekitar proyek, agar jangan sampai pelaksana lapangan berikut tukang-tukangnya mengganggu,
mematikan serta merusak flora dan fauna yang ada.
Faktor keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin dengan memperhatikan peraturan-
peraturan yang berlaku.

RENCANA MUTU KONTRAK 26


3. Rentang Kendali Post-audit
Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi kerja bagi Pelaksana Kegiatan.
Kemajuan fisik ini akan dipakai untuk pengajuan pembayaran senilai hasil kerjanya. Namun
Pelaksana Kegiatan tidak akan bisa mengajukan permintaan pembayaran sebelum mendapat
rekomendasi dari Konsultan Pengawas bahwa hasil pekerjaannya sudah memenuhi persyaratan
teknis atau tidak.

E. Koordinasi Dengan Instansi Terkait


Konsultan Pengawas dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian teknis tersebut diatas
berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh pihak lain (khususnya oleh
Pemberi Tugas).
Koordinasi dengan instansi terkait, antara lain dilakukan dengan :
• Dinas PU Provinsi setempat
• Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik.
• Konsultan lain yang terkait.
• Instansi terkait lainnya.

F. Pengendalian Administrasi Proyek


Dalam hal ini Konsultan Pengawas akan merancang, memberlakukan serta mengendalikan pelaksanaan
keseluruhan sistem administrasi proyek yang diawasinya, yaitu mencakup antara lain : surat,
memoramdum, risalah, laporan, contoh barang, foto, berita acara, gambar, sketsa, brosur, kontrak dan
addendum dan lain-lain yang dianggap perlu.
Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan Konsultan Pengawas untuk maksud diatas adalah :
1. Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesaikan sampai tuntas maksud dari surat masuk
maupun keluar.
2. Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan tugas konsultan.
3. Mempersiapkan dan mengecek contoh barang agar memenuhi persyaratan yang ditetapkan baik
kualitas dan kuantitas.
4. Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan.
5. Mempelajari dan mengecek gambar-gambar/sketsa pelaksanaan agar sebelum maupun sesudah
pekerjaan selesai tidak terjadi penyimpangan.
6. Membantu/menyiapkan addendum serta lain-lain yang dianggap perlu.

RENCANA MUTU KONTRAK 27


G. Evaluasi Rencana
Konsultan Pengawas terus-menerus melakukan evaluasi atas rencana proyek yang akan dilaksanakan
serta menyarankan perubahan / penyempurnaan / penyesuaian rencana yang perlu dilakukan (bila ada)
guna menjamin tercapainya maksud dan tujuan proyek dengan sebaik-baiknya.

H. Verifikasi Hasil Pekerjaan Pelaksana Kegiatan


Konsultan Pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan bahwa hasil pekerjaan
Pelaksana Kegiatan telah memenuhi segala persyaratan untuk proses selanjutnya yaitu persetujuan
Pemberi Tugas. Verifikasi ini berupa sertifikasi pada saat Pelaksana Kegiatan mengajukan pembayaran.
Rekomendasi-rekomendasi persetujuan, penundaan ataupun penolakan hasil kerja dilakukan saat
tersebut berdasarkan hasil penelitian mutu dan volume yang diproduksi.

I. Kontrol Sistematik Terhadap Kegiatan Lapangan


Dalam konteks lebih luas, pekerjaan supervisi mengemban juga fungsi kontrol manajemen proyek
konstruksi. Sebelum memeriksa hasil pekerjaan, perlu diperiksa dahulu persiapan kerjanya. Persiapan
pekerjaan yang dilakukan setengah-setengah atau dengan cara perencanaan yang mendadak akan
mengakibatkan hasil kerja yang tidak memuaskan. Untuk menanggulangi masalah ini, diperlukan suatu
kontrol yang sistematik. Pengawas lapangan perlu menerapkan sistem kontrol yang baik di lapangan.

Kontrol yang sistematik terhadap kegiatan di lapangan memiliki 3 tujuan yaitu :


1. Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang kegiatan pokok. Bila
mana terdapat kekurangan yang terjadi, maka harus dikembangkan sasaran jangka pendek dan
program kerja untuk mengantisipasinya.
2. Memastikan bahwa pekerjaan pengawasan berjalan secara benar sehingga peringatan secara dini
dapat diberikan apabila terjadi sesuatu kesalahan.
3. Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh proyek tidak dilampaui bila tidak terjadi
perubahan kontrak.
Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada waktu peninjauan dilapangan yaitu :
• Pencapaian target kemajuan fisik.
• Pencapaian target keuangan.
• Pengadaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan.
• Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektifitas dan efisiensi kerja lapangan.

RENCANA MUTU KONTRAK 28


• Pemantapan kerja sama pekerja proyek dari seluruh bagian / divisi.
• Hubungan dengan pihak pemilik.
Tiap bidang tersebut diatas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atau menunjukkan
tendensi yang tidak menggembirakan. Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan benar,
maka langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya akan lebih cepat dan efektif.
J. Kunjungan Lapangan / Site Visit
Frekuensi kunjungan ke lapangan tergantung dari pentingnya keadaan lapangan. Sifatnya dapat
secara harian, mingguan. Frekuensi kunjungan juga dapat tergantung pada tahapan dari Kepala
Satuan Kerja Proyek Fisik yang mengelolanya beserta para timnya sesuai urgensinya.

K. Pengendalian Waktu
Merencanakan dan membangun adalah suatu aktifitas yang dinamis, dan yang dipengaruhi oleh
bermacam-macam factor. Karena itu network / s-curve chart yang telah disetujui sebagai pegangan
untuk pelaksanaan harus secara periodik atau sesuai kondisi dicheck kembali :
• Apakah waktu yang direncanakan telah ditepati.
• Akan ditepati dalam jangka panjang atau segera dan / atau.
• Nantinya akan ditepati (jangka panjang).
Bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek seperti yang
dikehendaki.
1. Jarak Waktu Kontrol
Jarak waktu kontrol dapat dibedakan menjadi 2 macam rentang waktu yaitu :
• 1 – 2 minggu untuk aktifitas yang kritis atau bisa kurang dari 1 minggu.
• 2 – 4 minggu untuk aktifitas-aktifitas yang tidak kritis.
2. Cara Mengontrol
Dibedakan 3 cara mengontrol, sebagai berikut :
• Untuk sebuah aktifitas yang akan dimulai.
• Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah dimulai.
• Uji pekerjaan yang seharusnya sudah selesai.
Untuk monitoring dan pengontrolan proyek ini akan digunakan sistem informasi pengendalian
proyek yang dilaksanakan dengan suatu aplikasi berbasis komputer. Monitoring dan pengendalian
proyek dilakukan pada aspek-aspek berikut :

RENCANA MUTU KONTRAK 29


• Planning dan scheduling pekerjaan yang meliputi quantity, duration, dates, network planning
atau precedence Diagram Methode.
• Progress Performance.
• Schedule Control.
• Project cost control yang meliputi pelaporan status nilai kontrak vs aktual, perhitungan
pembayaran progress pekerjaan.
Unsur-unsur tersebut merupakan informasi dasar untuk memonitoring, pengendalian, analisis dan
manajemen proyek.
Pekerjaan pengendalian proyek ini diawali dengan pemasukan data-data proyek (project data antry)
yang akan menjadi acuan (baseline) dalam monitoring dan pengendalian pelaksanaan proyek
selanjutnya. Data-data tersebut disimpan didalam database di kantor proyek, dan selalu di up-date
untuk keperluan pelaporan dan analisa secara periodik. Berdasarkan target-target pengendalian
yang ditentukan sebelumnya maka dapat dilakukan analisa terhadap permasalahan yang timbul
dalam aspek skedul, progress dan pembiayaan proyek. Dari analisa masalah tersebut dilakukan
upaya perbaikan untuk membawa program proyek kembali ke rencana semula.
Informasi yang di peroleh dari pelaporan tersebut dapat di analisa dan di jadikan bahan dalam
pengambilan keputusan menajemen kegiatan. Pelaporan kegiatan dibuat dengan format dan
prosedur yang standar untuk memperoleh peningkatan efisiensi, efektifitas dan optimalisasi sinergi
kerja, sehingga Dinas Pekerjaan Umum setempat dapat mencapai performansi dan kualitas akhir
manajemen pembangunan yang lebih baik. Manfaat utama lainnya dari sistem ini antara lain adalah
:
• Satuan Kerja/Pejabat membuat Komitmen dapat memonitor dan mengendalikan kegiatan secara
terintegrasi dengan sistem yang ada di Dinas Pekerjaan Umum.
• Memberikan tambahan kapasitas kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas pelayanan kepada pengguna jalan melalui penyelesaian pembangunan jalan
beserta falisilitas pendukung lainnya yang sesuai jadwal dan alokasi biaya.

L. Pengendalian Mutu
Selama periode konstruksi, Konsultan akan senantiasa memberikan pengawasan, arahan, bimbingan
dan instruksi yang diperlukan kepada Pelaksana Kegiatan guna menjamin bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, tepat kualias untuk semua jenis pekerjaan baik untuk konstruksi-konstruksi
pokok maupun perlengkapan jembatan, untuk itu akan di uraikan disini.

RENCANA MUTU KONTRAK 30


Aspek-aspek pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi antara lain
sebagai berikut dibawah ini namun tidak terbatas pada :
• Peralatan laboratorium.
• Penyimpanan bahan/material
• Cara pengakutan material / campuran ke lokasi kerja.
• Pengujian material yang akan diginakan
• Penyiapan job mix formula campuran.
• Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan.
• Test lapangan.
• Administrasi dan formulir-formulir.
Pengendalian kualitas tersebut di atas seperti di uraikan berikut ini :
1. Peralatan Laboratorium dan Personil
Peralatan laboratorium yang perlu dipergunakan untuk pekerjaan utama (major work).
Personil/tenaga yang terkait untuk maksud pengujian harus cukup berpengalaman dan mengenal
dengan baik tentang testing laboratorium maupun lapangan.

2. Penyimpanan Bahan/Material
• Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang sedemikian rupa untuk menjamin
perlindungan kualitas.
• Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa yang mudah dapat diperiksa
oleh Konsultan.
• Tempat penyimpanan harus bebas dari tumbu-tumbuhan dan puing, harus mempunyai drainase
yang lancar.
• Bahan-bahan yang diletakkan langsung diatas tanah tidak boleh digunakan dalam pekerjaan
kecuali tempat kerja tersebut telag dipersiapkan dan diberi lapisan atas dengan suatu lapisan
pasir atau kerikil setebal 10 cm.
• Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang sedemikian rupa untuk mencegah segregasi
dan untuk menjamin gradasi yang sesuai serta mengontrol kadar air. Tinggi maksimum
tumpukan 5 m.
• Penumpukan berbagai ragam agregat untuk hotmix, beton, harus dipisahkan dengan papan
pembatas guna mencegah pencampuran bahan-bahan.

RENCANA MUTU KONTRAK 31


• Tumpukan agregat harus dilindungi dari hujan untuk mencegah kejenuhan agregat yang akan
mengakibatkan penurunan kualitas.

3. Cara Pengukuran Material / Campuran


• Konsultan dapat mengenakan pembatasan bobot pengangkutan untuk perlindungan terhadap
setiap jalan atau struktur yang ada disekitar proyek.
• Pengangkutan hotmix perlu ditutup dengan bahan tebal guna mempertahankan suhu campuran.
Walaupun pekerjaan ini kelak bukan pekerjaan utama tetapi perlu ditekankan karena akan
mempengaruhi kinerja jembatan nantinya.
• Bilamana terjadi gangguan diantara operasi berbagai pekerjaan, Konsultan akan mempunyai
wewenang untuk memerintahkan Pelaksana Kegiatan dan untuk menentukan urutan pekerjaan
yang diperlukan guna mempercepat penyelesaian seluruh proyek.

4. Pengujian Material Yang Akan Digunakan


• Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan di inspeksi oleh Konsultan.
• Setiap saat Konsultan akan menginspeksikan material yang akan digunakan berdasarkan atas
jadwal Kerja Pelaksana Kegiatan.
• Walaupun bahan yang disimpan telah disetujui sebelum penyimpanan, namun dapat diperiksa
ulang dan ditest kembali oleh Konsultan.
• Material yang akan digunakan harus ditest di laboratorium untuk mendapat persetujuan dari
Konsultan, jenis dan jumlah test seperti yang disebutkan dalam spesifikasi.

5. Job Mix Formula


Agar mendapatkan campuran yang baik dan memenuhi persyaratan spesifikasi, sebelum pekerjaan
dimulai perlu dibuatkan dahulu suatu job Mix Formula yang disetujui Konsultan, antara lain untuk
pekerjaan Beton.

6. Pengujian Rutin Laboratorium


Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan atau campuran-
campuran perlu dilakukan pengujian rutin harian atau selama pekerjaan berlangsung guna menjamin
kualitas sesuai dengan persyaratan.
Jenis dan frekuensi/jumlah test rutin ini seperti yang disebutkan dalam spesifikasi.

RENCANA MUTU KONTRAK 32


7. Pengujian Hasil Kerja / Test Lapangan (Uji Terima)
Sertelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk tersebut perlu diadakan pengujian/test lapangan guna
memastikan kwalitas pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan.
Tahap demi tahap pekerjaan ini sebagaimana didiagramkan pada Gambar 2.11 berikut.

I. Administrasi dan Formulir-Formulir


Dokumen kontrol yang diperlukan proyek, antara lain :
• Buku direksi
• Time schedule
• MCA (Mutual Check Awal)
• Request & shop drawing
• Laporan harian
• Laporan mingguan
• Risalah Rapat
• Berita acara opname pekerjaan
• Record cuaca
• Photo dokumentasi
• Change order
• Addendum
• Monthly certificate (MC)
• PHO (Provinsial Hand Over) / FHO (Final Hand Over)
• Dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan proyek.

J. Pengendalian Kuantitas
Pengawasan kuantitas, akan mengecek bahan-bahan/campuran yang ditempatkan atau dipindahkan
oleh Pelaksana Kegiatan atau yang terpasang. Secara umum terdapat 2 jenis pemeriksaan kuantitas
yaitu :
• Pemeriksaan terhadap bahan-bahan yang bisa dibayarkan sebagai material saja.
• Pemeriksaan terhadap hasil kerja.
Untuk pemeriksaan hasil kerja Konsultan akan memproses bahan-bahan/campuran berdasarkan atas
:
• Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran.

RENCANA MUTU KONTRAK 33


• Metode Perhitungan
• Lokasi kerja.
• Jenia Pekerjaan
• Tanggal diselesaikannya pekerjaan.
Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kualitas maupun elevasi dan persyaratan
lainnya, maka pengukuran kuantitas dapat dilakukan agar volume pekerjaan dengan teliti/akurat yang
disetujui oleh Konsultan sehingga kuantitas dalam kontrak adalah benar di ukur dan di rekomendasikan
untuk dibayar oleh Konsultan dan mendapat persetujuan Pemberi Tugas. Rekomendasi hasil
pengukutan kuantitas ini.
Harus dala suatu Berita Acara yang disetujui bersama oleh tiga pihak pelaksana proyek.
Formulir untuk perhitungan kuantitas tersebut untuk semua item pekerjaan dalam kontrak berupa
Quantity Sheet dapat disiapkan semuanya oleh Konsultan.

K. Pengendalian Biaya Pelaksanaan Proyek


Didalam kontrak pelaksanaan pekerjaan tercantum :
• Biaya proyek.
• Estimated quantity /volume pekerjaan.
• Harga satuan pekerjaan
Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang perlu diperhatikan antara lain
sebagai berikut :
• Pengukuran hasil pekerjaan, harus dilakukan dengan akurat dan benar-benar sehingga kuantitas
yang dibayar sesuai dengan gambar rencana. Dengan demikian volume dalam kontrak tidak
dilampaui yang pada akhirnya biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan yang dianggarkan.
• Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari segi pengukuran/kuantitas
dan kualitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar-benar untuk pekerjaan yang sudah
memenuhi spesifikasi.
• Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontark dan harga satuan
pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan, sehingga biaya proyek dibayarkan sesuai
dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak.

RENCANA MUTU KONTRAK 34


L. Pemeriksaan Monthly Certificate (MC)
Pelaksanaan kegiatan harus menyerahkan suatu nilai estimasi dari pekerjaan yang dilaksanakan
kepada Site Engineer pada setiap akhir bulan yang berjalan, yang selanjutnya disebut sebagai
“Sertifikat bulanan (Monthly Certificate – MC)”. Format sertifikat bulanan harus sesuai dengan standar
atau di usulkan oleh Konsultan dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
Site Engineer akan memeriksa/memverifikasi kemajuan pekerjaan yang diajukan pada sertifikat
bulanan berdasarkan hasil pemeriksaan volume (Chief Inspector) dan hasil pemeriksaan mutu (Quality
Engineer). Apabila telah dianggap sesuai dengan sebenarnya yang telah terjadi di lapangan,
selanjutnya dapat disetujui untuk menandatangani bersama oleh wakil Pelaksana Kegiatan, Konsultan,
dan Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik.

M. Pemeriksaan Pembayaran Akhir


Tim Pengawas Teknis akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang telah lalu. Pembayaran
terdahulu yang sudah disetujui apabila terdapat kesalahan masih dapat dikoreksi pada pembayaran
berikutnya.
Dalam tahap pembayaran akhir, perlu diperiksa dan dievaluasi kuantitas yang telah dibayar
sebelumnya, sehingga kuantitas/volume yang dibayar dalam pembayaran akhir merupakan final
quantity yang benar.

N. Prosedur Perubahan (Contract Change Order)


Perubahan terhadap pekerjaan dapat dimulai oleh Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik atau Pelaksana
Kegiatan dan harus disetujui dengan suatu Perintah perubahan yang ditanda tangani oleh kedua belah
pihak. Jika dasar pembayaran yang ditetapkan dalam suatu Perintah Perubahan tersebut menyajikan
suatu perubahan dalam struktur Harga Satuan Jenis Pembayaran atau suatu perubahan yang
diperkirakan dalam Jumlah Kontrak, Maka Perintah Perubahan harus dirundingkan dan dirumuskan
dalam suatu Addendum.

O. Sertifikat Penyelesaian Akhir


Bila Pelaksanaan Kegiatan menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua kewajiban dalam
Periode Jaminan, maka Pelaksana Kegiatan harus membuat permohonan untuk serah terima pertama.

RENCANA MUTU KONTRAK 35


Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia Serah Terima, dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut, maka Konsultan membantu
mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.

P. Pernyataan Perhitungan Akhir


Pelaksana Kegiatan harus membuat permohonan untuk pembayaran perhitungan akhir, bersama-
sama dengan semua rincian pendukung sebagaimana diperlukan oleh Satuan Kerja Non Vertikal
Tertentu Proyek Fisik.
Setelah peninjauan kembali oleh Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Proyek Fisik dan jika diperlukan,
amandemen oleh Pelaksana Kegiatan, Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik akan mengeluarkan suatu
pernyataan Perhitungan Akhir yang disetujui untuk pembayaran oleh Pemberi Tugas.

Q. Addendum Penutup
Berdasarkan pada rincian Pernyataan Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik mengenal Perhitungan Akhir,
setelah disetujui dan ditanda tangani Pelaksana Kegiatan, Kepala Satuan Kerja Proyek Fisik akan
menyampaikan addendum penutupan tersebut kepada Pemberi Tugas untuk ditanda tangani bersama-
sama dengan Pernyataan Perhitungan Akhir yang disetujui.

R. Dokumen Catatan Proyek


Pelaksana Kegiatan harus memelihara suatu catatan yang cermat tentang semua perubahan dalam
Dokumen Kontrak dan Dokumen Catatan Proyek selama pelaksanaan pekerjaan

RENCANA MUTU KONTRAK 36


13. DAFTAR KRITERIA PENERIMAAN
Daftar Kriteria Penerimaan merupakan suatu daftar yang berisikan pertanyaan yang menanyakan
apakah instruksi kerja, produk maupun ketentuan lainnya telah dilakukan dengan baik sesuai dengan ketentuan
yang ada yang tertuang dalam Lembar Kerja.
Daftar Kriteria Penerimaan disusun oleh penyedia jasa yang merupakan bagian dari Rencana Mutu
Kontrak dan memuat semua pertanyaan mengenai instruksi kerja, produk dan lain-lainnya seperti tersebut diatas
sesuai dengan jadwal pelaksanaan Rencana Mutu Kontrak.
Daftar ini akan sangat berguna bagi auditor yang akan melakukan audit, dan atasan pelaksanaan
pekerjaan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran pelaksanaan pekerjaan.
Daftar Simak yang berisi informasi seluruh pertanyaan yang sesuai dengan ketentuan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) ini disajikan pada Tabel berikut

Tabel Daftar Kriteria Penerimaan

Uraian
No. Pemeriksaan Jenis Penerimaan
Ya Tidak
1 Kemasan  Ada Identitas Pemilik Pekerjaan
 Tercantum Identitas Direksi Pekerjaan
 Judul Jelas
 Ada Nama Paket Pekerjaan
 Tertera No Kontrak / Thn
 Ada Identitas Penyedia Jasa
2 Lember  Ada Lembar Pengesahan
Pengesahan  Mencantumkan Pihak Yang Terlibat, Penyusun,
Pemeriksa dan Pengesah Dokumen
3 Daftar Isi  Daftar Isi Lengkap Memuat Substansi RMK
4 Sasaran Mutu  Ada Sasaran Mutu (dengan Kaidah SMART)
 Tersedia Sasaran Mutu Bagian
 Sasaran Mutu disosialisasikan, dan
dikomunikasikan
 Sasaran Mutu Relevan
5 Lingkup Kegiatan  Ada Penjelasan Lingkup Kegiatan pada RMK
 Informatif dan Dapat Memberikan Gambaran
Penjelasan
 Lingkup Kegiatan Maksimal dan Gambar
6 Informasi Kegiatan  Berisi Data Mengenai Pemilik Pekerjaan

RENCANA MUTU KONTRAK 37


Uraian
No. Pemeriksaan Jenis Penerimaan
Ya Tidak
 Identitas Direksi Pekerjaan dan Alamatnya
 Identitas Penyedia Jasa dan ALamatnya
 Identitas Pengawas Pekerjaan dan Alamatnya
 Ada Penjelasan Sumber Dana
 Tercantum Identitas Nomor Sumber Dana
 Ada Penjelasan Identitas Keg, Nama Paket, No
Kontrak, Besaran Biaya, Jenis Kontrak dan Cara
Mulai / Akhir
 Ada Penjelasan Waktru Pelaksanaan,
7 Pihak Yang Terlibat  Tercantum Pihak Yang Terlibat, Pemilik Pekerjaan,
Direksi Pekerjaan, Atlas ireksi Pekerjaan dan
Hirarkhi Lainya
 Lengkap dan Sesuai
 Tidak Ada Link Yang Terputus untuk Memenej
Kegiatan
8 Struktur Organisasi  Ada Struktur Organisasi Penyedia Jasa
 Lengkap dan Sesuai Kebutuhan Kontrak
 Menunjukkan Garis Instruksi dan Koordinasi
9 Tugas, Tanggung  Adanya Uraian Tugas dan Tanggung Jawab dan
Jawab dan Wewenang
Wewenang  Lengkap Untuk Masing-masing Personil yang
Terlibat
 Ada Penugasan Untuk Penanganan Mutu
 Ada Pet Yang Mengenal Masalah Dgnekstral,
Pemerintahan Masy
 Ada Pengaturn Pelimpahan Wewenang Jia Terjadi
Kondisi Khusus
10 Bagan Alir  Ada Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan  Menggunakan Kaidah Flow Chart
Pekerjaan  Memuat Seluruh Aktifitas Utama Kegiatan dan
Lengkap
 Setiap Simpul Keg, Menunjukkan Referensi Kepada
Pros a/ IK
 Setiap Kegiatan Pengecekan dan Pengetesan
Direfeensikan dgn Persyaratan A/ Krtiteria
Penerimaan
11  Tersedia Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

RENCANA MUTU KONTRAK 38


Uraian
No. Pemeriksaan Jenis Penerimaan
Ya Tidak
Jadwal Pelaksanaan  Dalam Bentuk Vektor
Pekerjaan  Dalam bentuk Bar Diagram
 Menguraikan Secara Rinci Item Pekerjaan
 Menggambarkan Bobot dalam %
 Ada Kolom Untuk Rekod Realisasi Progres
 Ada Akumulasi Rencana dan realisasi
12 Jadwal Peralatan  Ada Jadwal Peralatan / Daftar Peralatan
 Sesuai Jumlah dalam Kontrak
13 Jadwal Material  Tersedia Jadwal Pengiriman dan Pengendalian
Material
 Sesuai Dengan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
 Menunjukkan Jumlah Yang Harus Diadakan Dalam
Wol/Ton VS Waktu
 Ada Catatan Pengadaan Material Yang Dianggap
Kritis
 Ada Metode Pengadaan Kelangkaan Material Yang
Kritis
14 Jadwal Personil  Ada Jadwal Personil
 Sesuai Dengan Kebutuhan Untuk Mendukung
Pelaksanaan Kegiatan
 Tenaga Kerja Menpunyai Kopentensi Yang Sesuai
dan Memadai
15 Jadwal Arus KAS  Tersedia Jadwal Arus Kas
 Jadwal Memperlihatkan Rincian Rencana
Pencarian Tagihan (Cash in)
 Jadwal Arus Kas Memperlihatkan Renc
Pengeluaran (Cash out)
 Jadwal Arus Kas Memperlihatkan Cash Flow Positif
16 Jadwal Inspeksi, Uji  Ada Jadwal Inspeksi Uji dan Tes
Dan Tes  Ada Uraian Jadwal Pembuatan Formula Campuran
Rencana (DMF) dan Formula Campuran Kerja
(JMF)
 Ada Jadwal Pengetesan Berkala pada Material
Atau Pengetesan Pda Produk
17 Kriteria Penerimaan  Ada Daftar Kriteria Penerimaan
 Sesuai Dengan Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan
 Memenuhi, Sesuai Dengan kebutuhan

RENCANA MUTU KONTRAK 39


Uraian
No. Pemeriksaan Jenis Penerimaan
Ya Tidak
 Menyatakan Rujukannya, Dan Mudah Difahami
18 Daftar Induk  Tersedia Daftar Dokumen, Prosedur dan Instruksi
Dokumen Kerja
 Memuat Daftar Dokumen Eksternal
 Dokumen Diberi Kode Penomoran
 Lengkap dan Sesuai Dengan Kebutuhan
 Memuat Daftar Dokumen Internal
 Dokumen Diberi Kode Penomoran
 Lengkap dan Sesuai Dengan Kebutuhan
 Ada Daftar Prosedur
 Sesuai Dengan kebutuhan Prosedur Untuk
Melaksanakan Kegiatan
 Prosedur Diberi Penomoran
 Ada Daftar Instruksi Kerja
 Sesuai Dengan Instruksi Kerja Untuk
Melaksanakan Kegiatan
 Instruksi Kerja Diberi Kode Penomoran

RENCANA MUTU KONTRAK 40


14. DAFTAR INDUK DOKUMEN
Tabel berikut ini merupakan daftar induk dokumen yang digunakan sebagai acuan oleh penyedia jasa
(konsultan) dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Tabel Daftar Induk Dokumen
No. Nama Dokumen
1 Kerangka Acuan Kerja (KAK) Supervisi Pembangunan SPAM Regional Burana Titab
Bawah Kapasitas 185 Liter/detik (MYC)

15. DAFTAR INDUK REKAMAN


Dalam pelaksanaan kegiatan Supervisi Pembangunan SPAM Regional Burana Titab Bawah
Kapasitas 185 Liter/detik (MYC)
rekaman yang menunjukkan bahwa kegiatan telah dilaksanakan serta sesuai dengan aturan dan persyaratan
yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Daftar Rekaman
Masa
Jenis Laporan/Hasil Lokasi Penyimpanan
No Format Jumlah Simpan
Pekerjaan Rekaman
(Tahun)
1 Laporan Rencana Mutu Buku, A-4 5 Arsip PSPAM Provinsi 5
Kontrak Bali

2 Laporan Pendahuluan Buku, A-4 5 Arsip PSPAM Provinsi 5


Bali
3 Laporan Mingguan Buku, A-4 5 Arsip PSPAM Provinsi 5
Bali
4 Laporan Bulanan Buku, A-4 5 Arsip PSPAM Provinsi 5
Bali
5 Laporan Akhir Buku, A-4 5 Arsip PSPAM Provinsi 5
Bali
Sumber : Kerangka Acuan Kerja, 2018

RENCANA MUTU KONTRAK 41

Anda mungkin juga menyukai