Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Nurdin Wahid

NIM : 17504241017

I made this by myself

Soal

1. Sebutkan kondisi apa saja yang diperlukan untuk dikontrol oleh actuator untuk
mendapatkan sistem engine yang optimal dan efisien!
2. Jelaskan efek yang ditimbulkan jika kuantitas injeksi antar silinder tidak sama!
3. Bagian apa saja yang menggunakan actuator jenis solenoid?

Jawab

1. Beberapa kondisi perlu dikontrol oleh actuator agar system engine dapat berfungsi
maksimal.
Example :
Kondisi Mesin masih dingin :
Maka actuator akan mendapatkan perintah kerja dari ECU melalui masukan dari
beberapa sensor. Pada saat mesin dingin dan Informasi temperature mesin dikirimkan,
ECU akan memerintahkan Injektor (actuator) untuk menyemprotkan bahan bakar lebih
banyak.
Kondisi Mesin Idle :
Pada saat kondisi mesin dalam posisi idle maka supply udara ke intake sangat
diperlukan disaat Trottle belum terbuka. Oleh karena itu ISCV akan membuka katub
sesuai dengan pembebanan mesin untuk kebutuhan idle. Sehingga apabila saat idle kita
menghidupkan AC maka beban mesin bertambah dan ISCV akan diperintah ECU untuk
menyesuaikan kebutuhan ini agar mesin tidak pincang.

Kondisi Mesin tiba-tiba akselerasi :


Pada saat pedal gas tiba tiba diinjak maka TPS akan memberikan informasi ke ECU
untuk menambah jumlah bahan bakar dan juga pengapian dimajukan dengan
memerintah Ignition Coil. Ketika mesin sudah pada kecepatan tinggi suhu mesin akan
naik sehingga ECU akan memerintahkan Radiator Fan untuk hidup sesuai dengan panas
yang dibaca oleh ECU melalui WTS.
2. Tidak hanya kualitas injeksi saja yang mempengaruhi kualitas pembakaran tiap siliner
pada kendaraan. Kuantitas dari injeksi juga sangat berpengaruh dalam mencapai
efisiensi bahan bakar. Normalnya kuantitas injeksi tiap siliner adalah sama. Kita ambil
contoh mobil Avanza 4 siliner dengan cc 1500. Sebuah kasus ketika PI, Tri Purwanto
salah satu mekanik nasmoco janti menyatakan bahwa kuantitas injeksi yang tidak sama
tiap silinernya dapat berefek mesin mengalami hunting (pincang). Hal ini dikarenakan
hasil tenaga pembakaran tiap silinder tidak sama. Terdapat silinder yang
pembakarannya bagus dan ada yang kurang bagus, hal inilah yang menyebabkan mesin
pincang. Setelah di cek menggunakan injector tester ternyata injector tersumbat.

Tidak hanya salah satu silinder kekurangan suplay bahan bakar bisa juga salah satu
silinder kelebihan jumlah bahan bakar, bahkan bahan bakar tidak dikabutkan (menetes).
Pengalaman saat PI dengan bahan bakar yang tidak terkabut sempurna dan kuantitas
yang lebih dari yang lain menyebabkan emisi menjadi sangat buruk dan terdapat
endapan karbon.

3. Bagian yang menggunakan actuator jenis solenoid


a. Pada Bagian penginjeksian bahan bakar, menggunakan actuator injector.
b. Pada Bagian pengaturan putaran idle/ idle up, menggunakan actuator idle speed
control valve.
c. Pada Bagian emission control, menggunakan actuator exhaust gas recirculation
valve dan evaporative canister purge valve.

Anda mungkin juga menyukai