Anda di halaman 1dari 19

PENTINGNYA IMPLEMENTASI IDEOLOGI BANGSA DALAM

MENGAHADAPI IDEOLOGI LIBERAL

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pembimbing : Drs. Sigit Dwi Kusrahmadi M.Si.

Oleh:

1. Andhini Permatasari 19108241094


2. Doni Aprilianto 19108241025
3. Brylian Nurfan Nugroho 19108244080

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah yang
berjudul “entingnya Implementasi Ideologi Bangsa dalam Menghadapi Ideologi
Liberal” ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang implementasi Pancasila dalam
menghadapi ideologi liberal..

Dalam penyelesaian makalah ini yang akan sulit tercapai tanpa dari
bimbingan, bantuan, serta dorongan dari berbagai pihak, maka dari itu dengan
kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Bapak Sigit selaku dosen pembimbing mata kuliah yang telah memberikan
sarana dan prasarana,
3. Teman-teman dari kelas I B yang memberi dukungan penuh, serta
4. Orang tua penulis yang selalu mendukung dan memberikan dorongan moral,
material maupun spiritual hingga terselesaikannya makalah ini.

Sadar sedalam-dalamnya bahwa makalah ini tidak luput dari berbagai


kekurangan, seperti teknik penulisan, struktur bahasa, dan isi dari makalah ini sendiri,
maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
perbaikan dimasa mendatang.

Semoga makalah ini bermanfaat sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ………………………………………………………………… 1

Kata Pengantar …………………………………………………………………… 2

Daftar Isi …………………………………………………………………………. 3

BAB 1 Pendahuluan ……………………………………………………………… 4

BAB 2 Pembahasan ………………………………………………………………. 6

BAB 3 Penutup …………………………………………………………………… 18

Daftar Pustaka …………………………………………………………………….. 19

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak Revolusi Perancis, liberalisme-kapitalisme telah menguasai
dunia selama beberapa abad. Ideologi ini menjadi penguasa tunggal dunia
menyusul keruntuh- an komunisme pada awal 1980-an. Virus liberalisme kian
perkasa dan merambah ke mana-mana, termasuk Indonesia. Pascareformasi
1998, kehidupan berbangsa-bernegara di Indonesia praktis dikuasai oleh
liberalisme. Liberalisme berhasil mengerdilkan dan mengalienasikan
Pancasila. Roh Pancasila pun kian lama ki- an pupus dalam dada anak-anak
bangsa, terlebih setelah pelajaran tentang Pancasila menghilang atau
dihilangkan dari kurikulum pendidikan.
Oleh karena itu, ideologi pancasila harus diimplementasikan nilai
nilainya untuk menghadapi ancaman ancaman yang timbul akibat ideologi
liberalisme ini. Kita harus pintar-pintar budaya mana yang sesuai dan mana
yang tidak sesuai dengan nilainilai pancasila. Selain itu kita harus menjadikan
Pancasila sebagai dasar negara dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung
didalamnya dalam berbangsa dan bernegara. Sehingga apa yang dikatakan
bung karno dalam tri sakti yaitu berdaulat di bidang politik untuk membangun
kekuatan politik bangsa dalam menghadapi dominasi politik asing, berdikari
di bidang ekonomi untuk mengakhiri eksploitasi ekonomi oleh penjajahan
asing model baru, serta berkepribadian di bidang budaya untuk menghadapi
penetrasi budaya bangsa asing yang menguasai cara pandang dan perilaku
bangsa dapat benar benar terwujud.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ideologi bangsa?
2. Apa itu ideologi liberal?
3. Apa perbedaan ideologi bangsa dengan ideologi liberal?
4. Bagaimana peran ideologi bangsa dalam menghadapi ideologi liberal?

4
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang ideologi bangsa
2. Mengetahui tentang ideologi liberal
3. Mengetahui perbedaan ideologi bangsa dengan ideologi liberal
4. Mengetahui peran ideologi bangsa dalam menghadapi ideologi liberal

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ideologi Pancasila
1. Pengertian
Ideologi pancasila dapat diartikan sebagai seperangkat ide atau cita-
cita yang menentukan keyakinan dan cara berpikir untuk mewujudkan
suatu tujuan dengan berlandaskan pada lima sila dalam pancasila.
Poin penting yang perlu kita garis bawahi di sini adalah ”berlandaskan
pada lima sila atau pancasila”. Ideologi berada pada tataran ide, cita-cita
dan gagasan. Dalam penerapannya, setiap tindakan individu sebagai
bagian dari bangsa harus dipandu, didorong dan diarahkan oleh ide dan
cita-cita yang membentuk ideologi pancasila.
2. Ciri-ciri
 Berasal dari falsafah masyarakat

Pancasila adalah ideologi yang mempunyai pandangan hidup atau


idealisme, tujuan, dan cita-cita masyarakat Indonesia yang berasal dari
kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat sendiri. Bukan konsep
yang dibuat buat untuk masyarakat.

 Berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa


Meskipun mengakui beberapa agama, ideologi Pancasila percaya pada
konsep Tuhan Yang Maha Esa. Dengan mempercayai ketuhanan yang
maha esa, negara Indonesia yang berpegang pada ideologi Pancasila
melarang adanya paham atheis di Indonesia.
 Demokratis
Pemerintahan yang berdasar ideologi Pancasila adalah pemerintahan
yang berdasar persetujuan rakyat. Demokratis sendiri berarti bahwa
pemerintahan indonesia memiliki sifat demokrasi. Dilihat dari asal
katanya, demokrasi berasal dari bahasa Latin demo yang berarti rakyat dan
kratos yang berarti pemerintahan. Dengan begitu sudah jelas bahwa

6
negara yang demokratis harus tetap meletakkan kekuasaan tertinggi di
tangan rakyat. Pendapat rakyat sangat penting, dan pemimpin hanya
memberikan keputusan.
 Berdasar hukum
Negara yang berdasar ideologi Pancasila adalah negara yang berdasar
hukum. Negara hukum bisa diartikan sebagai negara yang
penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya berdasar pada hukum.
Kekuasaan pemerintahan berdasar pada kedaulatan atau supremasi hukum
dan bertujuan untuk menjalankan ketertiban hukum. Negara hukum
mempunyai konstitusi yang jelas. Berbeda dengan ideologi komunis,
mereka mempunyai konstitusi, tapi kekuasaan tertinggi di tangan
pemimpin otoriter. Negara dengan ideologi komunis tidak bisa dikatakan
negara hukum.
 Kreatif dan dinamis
Ideologi ini mempunyai tekad untuk secara kreatif dan dinamis
mencapai tujuan nasional. Oleh karena itu, bangsa Indonesia
menggunakan Pancasila sebagai pedoman untuk mencapai tujuan
nasional. Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek
kehidupan, masyarakat akan bisa ikut serta dalam usaha mencapai tujuan
nasional. Salah satu nilai dalam ideologi Pancasila yang harus dijunjung
tinggi demi tercapainya tujuan nasional adalah nilai persatuan dan
kesatuan.
 Berdasar pegalaman sejarah bangsa
Bangsa Indonesia mempunyai sejarah yang panjang untuk menjadi sebuah
bangsa yang diakui dunia. Berdasarkan pengalaman sejarah itulah
Pancasila dijadikan ideologi yang akan mendasari berdirinya sebuah
bangsa yang kokoh. Dan terbukti, dengan menjunjung tinggi nilai
persatuan dalam ideologi Pancasila, Indonesia berhasil mengusir penjajah
dan menyatukan rakyat yang berbeda wilayah, suku, dan budaya menjadi
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nilai-nilai tersebut juga berhasil

7
membersihkan Indonesia dari sistem politik komunis. Itulah mengapa ada
hari yang memperingati kesaktian Pancasila.
 Terbentuk dari pikiran rakyat
Pancasila terbentuk atas dasar keinginan bangsa Indonesia, tanpa
campur tangan atau paksaan dari sekelompok orang atau pihak yang
berkuasa. Konsep pancasila berasal dari hasil pemikiran rakyat. Kesamaan
pemikiran individu rakyat yang ingin hidup lebih baik lagi membentuk
konsep cita-cita hidup manusia, dan itulah yang menjadi hakikat ideologi.
Sebelum menjadi Pancasila, bangsa Indonesia telah menjunjung tinggi
lima nilai dalam kehidupan berbangsa negara. Kelima nilai tersebut
adalah: kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan, dan
kesejahteraan. Nilai-nilai itulah yang kemudian disempurnakan dalam
Pancasila dan dijadikan ideologi.
 Menginspirasi rakyat
Pancasila sebagai ideologi mempunyai ciri yang membuat Pancasila
dapat menginspirasi masyarakat untuk bertanggungjawab sesuai dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Rakyat akan terus terinspirasi
dan terdorong untuk mengamalkan nilai praktis Pancasila di semua aspek
kehidupan. Dengan begitu nilai Pancasila sebagai ideologi Indonesia akan
terjaga. Hal itu karena sekuat dan sesempurna apapun suatu ideologi,
hanya akan menjadi suatu semboyan apabila tidak diamalkan. selain itu,
nilai idealisme Pancasila yang tersebut diatas membuat Pancasila sangat
mengispirasi rakyat untuk mencapai tujuan-tujuan dalam hidup.
 Menghargai keberagaman
Dalam sila ketiga Pancasila, disebutkan dengan jelas bahwa Indonesia
menjunjung tinggi nilai persatuan. Hal ini membuat ideologi Pancasila
bisa diterima oleh semua kalangan. Seperti yang kita tahu, Indonesia
terdiri dari beberapa komponen yang berbeda-beda. Indonesia memiliki
suku, agama, dan budaya yang berbeda. Dari segi wilayah pun Indonesia
sebagai negara kepulauan terpisah oleh perairan antar pulau di Indonesia.

8
Tidak sedikit pula wilayah yang justru lebih dekat dengan negara tetangga
daripada dengan pusat pemerintahan Indonesia. Dengan begitu, nilai
persatuan dalam keberagaman ini harus terus ditekankan dalam tahap-
tahap pembinaan persatuan dan kesatuan untuk menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa.
3. Fungsi
Pancasila sebagai ideologi negara memiliki fungsi dan peranan sebagai
berikut:
◊ Sebagai inspirasi seseorang untuk menemukan identitas dan jati diri
kebangsaannya.
◊ Sebagai prinsip dasar untuk memahami dan menafsirkan kehidupannya
dalam konteks berbangsa dan bernegara.
◊ Sebagai kekuatan yang memotivasi seseorang untuk melaksanakan hak
dan kewajibannya sebagai warga begara.
◊ Sebagai pedoman seseorang dalam bertindak bagi bangsanya.

◊ Sebagai inspirasi tumbuhnya jiwa nasionalisme dan patriotisme.


◊ Sebagai sarana keilmuwan yang menghubungkan warga negara terhadap
pemikiran para pendiri bangsanya.
◊ Sebagai jalan untuk menemukan jawaban mengapa bangsa Indonesia
didirikan.
4. Kelebihan
 Mencakup nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideology
 Menutup kelemahan dari kedua ideology yang bertentangan.
 Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh Pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat.
 Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan Zaman.
5. Kekurangan
 Dapat menimbulkan tafsir yang berbeda-beda
B. Ideologi Liberal

9
1. Pengertian
Ideologi liberal atau liberalisme merupakan salah satu jenis paham
atau ideologi yang menjunjung kebebasan, dan mengakui hak-hak
individual baik dalam bidang politik, agama, sosial, ekonomi maupun
kebudayaan yang dilindungi oleh campur tangan negara serta badan-badan
yang lain.
Paham ini mempunyai pandangan bahwa manusia sebagai makhluk
bebas serta rasional dimana dalam membentuk pemerintahan harus
berdasarkan pada persetujuan masyarakat. Orang-orang yang menganut
ideologi ini disebut liberalis
2. Ciri-ciri
 Setiap Individu Mendapatkan Kesempatan dan Perlakuan yang
Sama
Ciri-ciri ideologi liberalisme berikutnya adalah perlakuan yang sama
yang harus diterima setiap warga negara. Negara liberal sangat menentang
perlakuan berbeda yang diterima oleh warga negara. Apapun kedudukan,
jabatan, dan status sosial seseorang, ia tetap harus mendapatkan perlakuan
dan kesempatan yang sama.

Perlakuan dan kesempatan yang sama ini didapatkan di bidang politik,


hukum, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Jadi, jika anak bangsawan bisa
menempuh pendidikan hingga ke perguruan tinggi, maka anak seorang
pelayan pun bisa menempuh pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
Norma-norma hukum dan HAM sangat diterapkan untuk menjaga
perlakuan yang sama di negara-negara liberal. Penerapan aturan untuk
memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama di negara liberal
menjadi faktor penyebab terjadinya perilaku toleransi di dalam kehidupan
warga negara liberal.
 Penerapan Hukum

10
Penerapan hukum di suatu negara juga menjadi ciri-ciri ideologi
liberalisme. Prinsip-prinsip rule of law benar-benar diterapkan di dalam
ideologi liberalisme. Hukum dan lembaga penegak hukum menjadi
sesuatu yang harus ada di negara liberal. Hukum bertujuan untuk
melindungi hak-hak warga negara dari berbagai tindakan yang merugikan.
Di negara liberal, hukum menjadi patokan tertinggi untuk
menghormati kebebasan setiap individu. Hukum juga menjadi pelindung
yang dapat menjaga persamaan kedudukan setiap warga negara di dalam
semua bidang kehidupan. Contoh kedaulatan hukum di negara liberal
adalah pelaksanaan peradilan terhadap siapapun yang melanggar hukum.
Misalnya, peradilan terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang
dilakukan antar warga negara.
 Pemerintahan yang Dipegang Bersama
Ciri-ciri ideologi liberalisme juga terlihat dari cara pemerintahan
dijalankan. Negara liberal cenderung menerapkan sistem pemerintahan
yang demokratis. Hal ini membuat pemerintahan dipegang sepenuhnya
oleh rakyat.
Setiap kebijakan yang akan diterapkan di negara tersebut juga harus
mendapatkan persetujuan dari rakyat. Pemerintah yang menjalankan
pemerintahan tidak bisa mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan
rakyat.
Rakyat akan diwakili oleh wakil rakyat dalam menyuarakan suaranya
dalam setiap proses pembuatan kebijakan. Fungsi pemilu di negara liberal
adalah untuk membuat rakyat dapat memilih wakil untuk mewakili
mereka di pemerintahan. Jika pemerintah berani mengambil keputusan
sendiri yang kemudian dianggap merugikan rakyat, maka rakyat bisa
menjatuhkan pemerintahan.
 Negara Hanya Alat
Ciri-ciri ideologi liberalisme berikutnya adalah negara yang hanya
dijadikan sebagai alat oleh warga negaranya. Di masyarakat yang

11
menerapkan ideologi liberalisme, suatu negara hanyalah alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan oleh warga
negaranya.
3. Kelebihan
 Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur
kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando
dari pemerintah.
 Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya
produksi. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam
perekonomian.
 Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi
sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.
 Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang
kurang bermutu tidak akan laku di pasar.
 Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi
didasarkan atas motif mencari keuntungan
 Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas.
Berita-berita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat
mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada
perseorangan lembaga atau pemerintah.
 Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari
siapapun.
4. Kekurangan
 Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan
bersifat bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau
majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagian
kecil dari pendapatan.
 Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja,
sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
 Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.

12
 Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan
alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi
 Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta,
pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol.
Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media masa sangat
efektif menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kepentingan
mereka.
C. Perbedaan Ideologi Pancasila dengan Indeologi Liberalisme
 Hak Individu
Pada ideologi liberalisme, hak individu dan kebebasannya sangat
dijunjung tinggi. Bahkan negara tidak berhak mengganggu hak individu yang
dianggap sebagai hak asasi manusia. Akibatnya, orang atau individu yang
memiliki kekuasaan dan kelas ekonomi lebih tinggi mempunyai hak yang
lebih besar dibandingkan yang lain. Kesenjangan sosial dan ekonomi sangat
terbuka lebar.
Pada ideologi Pancasila, hak dan kebebasan individu tetap dihargai, namun
hak asasi dibatasi agar tidak mengganggu kebebasan hak asasi orang lain.
Diharapkan sistem pemerintahan juga berjalan dapat lebih lancar dengan
saling menghormati hak masing-masing.
 Kepentingan Bersama atau Bangsa
Kepentingan bersama dan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi
atau kelompok. Karena kepentingan bangsa adalah cara mencapai tujuan
pembangunan nasional. Pada ideologi liberalisme, kepentingan bersama dan
negara tergantung pada individu yang berkuasa. Justru negara adalah menjadi
alat untuk mencapai kepentingan pribadi. Bukan sebaliknya.
 Demokrasi
Baik ideologi Pancasila maupun liberalisme enganut paham demokrasi.
Hanya saja pelaksanaannya berbeda. Demokrasi liberalisme tentu saja
mementingkan individu. Negara bergantung pada individu dan sekelompok
orang yang berkuasa sebagai pengambil keputusan. Sebaliknya, demokrasi

13
Pancasila mengutamakan musyawarah dan mufakat dan semangat gotong
royong dalam masyarakat dalam setiap keputusan penting negara.
 Peran Negara
Peranan negara sangat penting dalam mengatur kehidupan masyarakatnya,
meskipun ideologi Pancasila tidak mengatur rinci operasionalnya. Kebalikan
yang terjadi pada negara dengan ideologi liberalisme, individu yang mengatur
negara. Peran negara dapat dikatakan sangat sedikit dalam kehidupan
bermasyarakat.
 Hukum Pancasila
Ideologi Pancasila, menjadikan Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum Bangsa Indonesia. Dengan demikian, Indonesia adalah negara
hukum. Segala sesuatu ada aturannya dalam konstitusi hingga perundang-
undangan di bawahnya. Hukum ini dibuat sama seluruh Indonesia sebagai
satu kesatuan negara. Semua warga negara sama kedudukannya di mata
hukum. Di negara liberalisme hukum tergantung pada wilayahnya masing-
masing. Ini terkait erat dengan kebebasan individu. Jika suatu wilayah lebih
banyak kulit putih maka, hukum akan memihak mereka.
 Menghargai Keberagaman
Dengan adanya kesamaan hukum dan kebebasan hak indivdu yang
dibatasi, maka Indonesia sebagai penganut ideologi Pancasila sangat
menghargai dan menghormati keberagaman. Apalagi dpat disebutkan bahwa
Indonesia adalah negara yang mempunyai keragaman terbesar di dunia.
Keragaman ras, suku bangsa, agama,budaya, warna kulit, dan sebagainya.
Sementara negara dengan paham liberalisme tidak demikian. Karena mereka
menganut kebebasan individu mutlak, maka penduduk dengan komunitas
terbesar akan lebih dihargai daripada minoritas.
 Berdasarkan Ketuhanan
Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana
tercantum dalam nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi terbuka sila pertama.
Artinya paham atheis tidak diterima oleh masyarakat Indonesia. Paham

14
liberalisme membebaskan penduduknya untuk bertuhan atau memilih menjadi
atheis atau tidak bertuhan.
 Bentuk Negara
Bentuk negara yang sesuai dengan Pancasila adalah Republik kesatuan. Di
mana segala sesuatu ada pemerintah pusat yang mengatur dan pelimpahan
wewenang ke pemerintah daerah. Negara liberalisme mempunyai bentuk
negara sebagian besar federal atau negara bagian di mana tiap wilayah
mempunyai peraturan sendiri.
 Asal Ideologi
Asal ideologi Pancasila adalah seluruh rakyat Indonesia, sehingga
diharapkan sesuai dengan tujuan pembangunan dan menginspirasi rakyat itu
senidri. Liberalisme berasal dari sekelompok orang yang berkuasa
 Hak Atas Hajat Hidup Orang Banyak
Indonesia mengatur hak atas kepemilikan sesuatu yang menguasai hajat
hidup orang banyak, seperti air dan barang tambang penting. Dengan
demikian, tidak ada individu yang berkuasa karena menguasainya. Kebalikan
dari liberalisme. Di negara liberalisme, individu yang menguasai hal-hal
penting negara akan menjadi penguasa.
D. Peran Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Ideologi Liberal

Di Era globalisasi saat ini budaya lokal bangsa indonesia semakin terjepit
dan terpinggirkan. Dalam kancah dunia internasional saat ini telah
menempatkan dominasi dunia barat sebagai penguasa terbesar dalam berbagai
bidang kehidupan di bumi, sehingga budaya bangsa Indonesia akan tergerus
dan semakin terkikis di tanah airnya sendiri.

Karena begitu pesatnya arus globalisasi, masyarakat indonesia sudah


mulai mengikuti budaya barat yang sesungguhnya tidak sesuai dan
bertentangan dengan nilai-nilai yang tercantum dalam pancasila. Selain itu,
pemahaman yang salah tentang Hak asasi manusia yang diterjemahkan
dengan boleh berbuat semaunya dan tak peduli apakah merugikan atau

15
mengganggu hak orang lain. Selain itu, sejumlah amandemen terhadap UUD
1945 telah mengubah haluan negara Indonesia menjadi ke arah liberalisme.
Budaya politik musyawarah mufakat yang menjadi karakter bangsa diubah
menjadi persaingan bebas politik tanpa batas.ditambah lagi kita juga
mengubah landasan kerjasama di bidang ekonomi menjadi berlandaskan pada
persaingan bebas. Dari hal itu semua sudah jelas bahwa tanpa disadari bangsa
kita telah menganut paham liberalisme yang tidak cocok diterapkan dan
sangat merugikan bagi bangsa indonesia. Karena bertentangan dengan nilai-
nilai yang terdapat dalam Pancasila.

Peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memegang


peranan penting. sebagai ideologi terbuka , Pancasila pada prinsipnya dapat
menerima unsur – unsur dari bangsa lain sepanjang tidak bertentangan dengan
nilai – nilai dasarnya. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan
pemahaman dan pengamalan Pancasila selalu berkembang sesuai dengan
dinamika perkembangan zaman. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang
berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia.
Pasalnya, setiap bangsa di dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar
mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang
hendak dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai pedoman
dalam memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari
persoalan tersebut .

Oleh karena itu, kita harus pintar-pintar budaya mana yang sesuai dan
mana yang tidak sesuai dengan nilainilai pancasila. Selain itu kita harus
menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan menerapkan nilai-nilai yang
terkandung didalamnya dalam berbangsa dan bernegara. Sehingga apa yang
dikatakan bung karno dalam tri sakti yaitu berdaulat di bidang politik untuk
membangun kekuatan politik bangsa dalam menghadapi dominasi politik
asing, berdikari di bidang ekonomi untuk mengakhiri eksploitasi ekonomi
oleh penjajahan asing model baru, serta berkepribadian di bidang budaya

16
untuk menghadapi penetrasi budaya bangsa asing yang menguasai cara
pandang dan perilaku bangsa dapat benar benar terwujud.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ideologi pancasila dapat diartikan sebagai seperangkat ide atau cita-
cita yang menentukan keyakinan dan cara berpikir untuk mewujudkan suatu
tujuan dengan berlandaskan pada lima sila dalam pancasila.

Ideologi liberal atau liberalisme merupakan salah satu jenis paham


atau ideologi yang menjunjung kebebasan, dan mengakui hak-hak individual
baik dalam bidang politik, agama, sosial, ekonomi maupun kebudayaan yang
dilindungi oleh campur tangan negara serta badan-badan yang lain.

Sebagai ideologi terbuka , Pancasila pada prinsipnya dapat menerima


unsur – unsur dari bangsa lain sepanjang tidak bertentangan dengan nilai –
nilai dasarnya. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan pemahaman dan
pengamalan Pancasila selalu berkembang sesuai dengan dinamika
perkembangan zaman. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang berkembang
nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dictio.id/t/apa-ciri-ciri-ideologi-pancasila-di-indonesia/113792

http://bachtiarasri.blogspot.com/2018/07/kelebihan-dan-kekurangan-dari-5.html

http://sosiologis.com/ideologi-pancasila

https://belajargiat.id/pengertian-liberalisme-dan-ciri-cirinya/

https://tekno.kompas.com/read/2012/04/23/02092868/Pancasila.Versus.Liberalisme?
page=all

https://guruppkn.com/perbedaan-ideologi-pancasila-dan-liberalisme

https://www.kompasiana.com/kamaludinmakmuun/55546bf66523bd90144aef4e/pera
n-pancasila-mengatasi-pengaruh-paham-liberalisme

19

Anda mungkin juga menyukai