Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman bisa berbentuk tindakan fisik atau nonfisik, baik secara terang-terangan (menifest) atau secara tertutup (latent). Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Tantangan adalah suatu hal atau upaya yang bersifat atau bertujuan menggugah kemampuan. Wujudnya bisa berbentuk tindakan fisik atau nonfisik yang diakukan baik secara manifest atau latent.Hambatan adalah usaha yang diakukan dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional. Wujudnya bisa berbentuk tindakan fisik atau nonfisik yang diakukan baik secara manifest atau latent.Gangguan adalah usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional(tidak terarah). Wujudnya bisa berbentuk tindakan fisik atau nonfisik yang diakukan baik secara manifest atau latent. 2.1.1 Macam-Macam Ancaman Terhadap Negara Ancaman bagi Integrasi nasional datang dari luar maupun dari dalam maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensikehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-militer. a. Ancaman Militer Ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang mempunyai kemampuan yang membahayakan segenap bangsa. Ancaman ini diniai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman miiter bisa berupa : 1. Agresi/invasi. Agresi, yaitu serangan bersenjata dari negara lain terhadap negara RI.Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terahadap kedulatan negara, keutuhan wilayah , dan keselamatan segenap bangsa. Agresi mempunyai bentuk-bentuk dari yang berskala paling besar sampai dangan yang terendah. Invansi merupakan bentuk agresi yang berskala besar menggunakan kekuatan militer yang bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayah negara lain. 2. Pelanggaran wilayah Wilayah yang dilakukan suatu negara terhadap negara lain. Hal ini juga pernah dilakukan Indonesia. Ada negara yang pernah mengakui wilayah Indonesia sebagai wilayah mereka. Bahkan kasus ini telah dibawa ke Mahkamah Internasional. Sebagai negara yang memiliki wilayah yang sangat luas, tentu berpotensi terjadi pelanggaran. 3. Pemberontakan bersenjata Pemberontakan bersenjata termasuk ancaman militer yang harus mendapat penanganan yang serius. Pada dasarnya pemberontakan bersenjata yang terjadi di Indonesia merupakan ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri. Meskipun demikian, ada juga pemberontakan yang dilakukan dengan dukungan dari pihak luar negeri baik secara material maupun persediaan persenjataan dan dilakukan baik secara terbuka maupun secara tertutup. 4. Sabotase Dilakukan pihak lain untuk merusak instaasi penting dan objek vital nasional. Setiap negara pasti mempunyasi sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan terhadap aksi sabotase. Misalnya objek vital yang dimiliki Indonesia yang harus mendapat perlindungan ekstra, misalnya istana negara, gedung MPR/DPR , tempat wisata, dan tempat pengelolaan sumber daya alam. 5. Spionase Spionase merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh agen-agen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Spionase diperlukan penanganan secara khusus untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak lawan. 6. Aksi Teror Bersenjata Beberapa tahun belakangan ini kita sering dikejutkan dengan pemberitaan adanya aksi teror yang dilakukan dengan persenjataan yang lengkap dan canggih. Aksi ini dilakukan secara terbuka. Aksi teror ini dapat dikatakan sebagai bentuk terorisme yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan dan trauma serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan. 7. Ancaan Keamanan Laut dan Udara Gangguan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia. Kondisi geografis Indonesia yang memiliki wilayah perairan dan wilayah udara terbentang luas menjadikan pelintasan transportasi dunia yang padat, baik transportasi meritim maupun dirgantara. Hal ini berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan laut dan udara. Ancaman keamanan laut dan udara yang perlu diwaspadai antara lain sebagai berikut : a) Pembajakan atau perompakan; b) Penyelundupan narkoba, senjata, amunisi, dan bahan peledak atau bahan lain yang membahayakan keselamatan bangsa; c) Penangkapan ikan secara ilegal atau pencurian kekayaan laut. 8. Konflik Komunal Konflik komunal yang terjadi antarkelompok masyarakat yang dapat membahayakan keselamatan bangsa misalnya perang saudara antarkelompok bersenjata. (http://blogkupengetahun.blogspot.co.id/2017/03/makalah-ppkn-ancaman-terhadap- negara_9.html) b. Ancaman Nonmiliter Ancaman nonmiliter adalah ancaman yang menggunakan faktor-faktor non militer yang diniai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman nonmiliter tidak berbentuk fisik dan tidak terlihat. Faktor penyebab ancaman ini adalah pengaruh negatif dari globalisasi. Contoh ancaman nonmiliter seperti pengaruh gaya hidup (lifestyle) kebarat- baratan, sudah tidak mencintai budaya sendiri, tidak menggunakan produk dalam negeri, dan sebagainya. Ancaman di Bidang Ideologi Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual. Sebenarnya liberalisme yang disokong oleh Amerika Serikat tidak hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua negara di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi. Globalisasi ternyata mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku seks bebas dan sebagainya. Hal tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya . 1. Ancaman di Bidang Politik Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Kedepan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk menghadapinya. Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa. 2. Ancaman di Bidang Ekonomi Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lainnya. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara. Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi diantaranya: a) Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya bataa-batas negara. Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama yang tradisional, karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri. b) Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia, yang pada akhirnya mereka dapat mendikte atau menekan pemerintah atau bangsa kita. Dengan demikian bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor. c) Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas. Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kelah dan yang menang. Pihak yang menangakan dengan leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas. d) Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan. e) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk .
3. Ancaman di Bidang Sosial dan Budaya
Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam, dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme. Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, diantaranyaadalah: a) Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri. b) Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabukmabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya. c) Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen dan sebagainya. d) Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya. e) Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial. f) Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat. 2.1.2 Macam-macam bentuk tantangan terhadap negara a. Percobaan Invasi Asing Percobaan invasi asing adalah merupakan salah satu tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI. Beberapa perwujudan percobaan Invasi Asing : 1. Manuver yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Negara tetangga di wiayah NKRI. 2. Penangkapan neayan Indonesia oleh Tentara Malaysia dan Australia. 3. Hukuman mati warga negara Indonesia dan tenaga kerja Indonesia di negara lain 4. Kedatangan imigran gelap di Indonesia b. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) Contoh korupsi misalnya seseorang yang menggunakan uang milik rakyat atau negara untuk kepentingan dirinya sendiri. Contoh kolusi misalnya seseorang yang ingin mencari pekerjaan dengan cara menyogok, kong-kalikong dengan orang kepercayaan di kantor dimana dia ingin kerja. Contoh nepotisme misalnya seorang pejabat, bila instansi yang sipimpinnya menerima calon pegawai, dia mendahulukan menerima pegawai dengan mendahulukan saudara atau kerabat dekatnya terlebih dahulu, baru yang lain. c. Kriminalitas Kriminalitas dapat menimbulkan rasa tidak aman bagi masyarakat seperti rasa ketakutan yang tinggi, timbul rasa curiga kepada lingkungannya, rendahnya kepercayaan mesyarakat kepada aparat, dan terjadi pertikaian dengan pihak-pihak yang tidak jela untuk masalah yang tidak jelas. Contoh tindak kriminal : 1. Perang antar suku 2. Demonstrasi yang anarkis 3. Perkelahian pelajar 4. Gerakan sparatis 5. Bom bunuh diri. 2.1.3 Macam-macam bentuk tantangan terhadap negara a. Konflik dan persaingan b. Penyaahgunaan narkoba dan miniman beralkohol c. Kriminalitas d. Kemiskinan e. Ekskusivitas kelompok f. Penetrasi budaya dan ideology g. Separatisme. 2.1.4 Macam-macam bentuk hambatanterhadap negara a. Sosial ekonomi masyarakat Indonesia yang beragam memicu muncunya kesenjangan dan keompok-kelompok eksklusif yang tidak mau berinteraksi dengan kelompok lainnya. b. Sumber daya alam yang minus menyebabkan masyarakat bertindak apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidup, di antaranya meanggar kebijakan negara dan mengambil hak milik orang lain c. Kesadaran masyarakat terhadap ancaman, gangguan dari luar d. Rendahnya rasa aman dan tenteram yang dirasakan masyarakat. 2.2 Ancaman di Bidang Ipoleksosbudhankam a. Ancaman di bidang Ideologi Adalah ancaman yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan pemikiran masyarakat suatu negara sehingga akan mengancam terhadap dasar falsafah Negara yaitu Pancasila. Adanya berbagai paham ideologi lain tetap menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia. Apaagi dengan adanya globalisasi yang dengan mudahnya membawa pengaruh dari satu negara ke negara lain. Globalisasi seakan meyakinkan kepada masyarakat dunia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Hal ini dapat memengaruhi pemikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideoogi tersebut. Akan tetapi, hal ini akan berdampak negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diiputi kemewahan, budaya konsumtif, serta pergaulan bebas. b. Ancaman di Bidang Politik Ancaman di bidang Politik adalah setiap usaha dan kegiatan baik dalam negeri maupun luar negeri yang dikategorikan sebagai hal yang membahayakan dan memecah belah persatuan dengan mengatas namakan politik. Ancaman di bidang politik bisa berasa dari dalam negeri maupun luar negeri. Ancaman yang berasal dari dalam negeri, misalnya Aksi demonstrasi yang menunjukkan penolakan terhadap suatu rezim pemerintahan. Sedangkan ancaman yang berasal dari luar negeri misalnya intimidasi. c. Ancaman di Bidang Ekonomi Ancaman di bidang Ekonomi adalah setiap usaha dan kegiatan baik internal maupun eksternal yang dapat mengancam kesejahteraan masyarakat dan kehidupan perekonomian yang adil dan merata. Perekonomian di setiap negara bertujuan mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kehidupan perekonomian yang adil dan merata. Ancaman di didang ekonomi bagi bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut: 1. Masuknya barang-barang luar negeri 2. Terjadi persaingan bebas 3. Bangsa asing akan menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga membuat perekonomian Indonesia menjadi di kuasai bangsa asing. d. Ancaman di Bidang Sosial Budaya Sosial adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka)yang sebagian besar berinteraksi antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Sedang, Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Ancaman di bidang sosial budaya bisa berasa dari dalam atau luar negeri. Dari dalam negeri : Isu kemiskinan Keterbelakangan Kebodohan Ketidakadilan Dari Luar Negeri : Munculnya gaya hidup konsumtif Adanya sikap individualisme Muncul gejala westernisasi
e. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negaradan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Sedang, Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat dimengerti sebagai suasana "bebas dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan ketakutan.”(https://ppknkelasxwithsyf.wordpress.com/2016/12/05/ancaman-terhadap- negara-dalam-bingkai-bhinneka-tunggal-ika/). 2.3 Peran Serta Masyarakat untuk MengatasiBerbagai Ancaman dalamMembangun Integrasi Nasional Bela negara merupakan wujud keikutsertaan warga negara dalam mengatasi berbagai anacaman dalam membangun integrasi nasional. Peran serata dan kesadaran masyarakat mempunyai makna bahwa individu harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan negara Indonesia untuk mengatasi ancaman dalam membangun integrasi nasional. Contoh upaya bela negara yang dilakukan oleh kita semua di berbagai lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan juga negara. Dan berikut ini beberapa contoh upaya bela negara di berbagai lingkungan. 2.3.1 Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Keluarga a. Mengembangkan sikap saling mengasihi, saling menolong,saling menghormati dan menghargai antar anggota keluarga. b. Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonisdalamkeluarga. c. Membentuk keluarga yang sadar hukum d. Menjaga kebersihan dan kesehatan keluarga e. Saling mengingatkan kepada sesama anggota keluarga apabila ada yang akan berbuat kejahatan, misalnya : minum minuman keras di rumah dan lain sebagainya. f. Memberikan pengertian kepada anak supaya cinta kepada tanah air dan mencintai produk-produk dalam negeri g. Memberikan pengertian kepada anggota keluarga agar selalu berusaha untuk selalu menggunakan produk-produk dalam negeri h. Menjaga nama baik keluarga dengan perilaku yang terpuji i. Saling mengingatkan sesama anggota keluaraga untuk selalu patuh pada hukum yang berlaku j. Menciptakan keluarga yang sadar dan patuh terhadap hukum/peraturan yang berlaku. 2.3.2 Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Sekolah a. Meningkatkan imtaq dan iptek b. Membudayakan GDN (Gerakan Disiplin Nasional) di sekolah meliputi : budaya tertib, budaya bersih, dan budaya kerja/belajar c. Mengembangkan kepedulian sosial di sekolah, misalnya dengan keihklasan mengumplkan dana sosial, infak, zakat, shodaqoh, untuk membantu warga sekolah yang membutuhkan. d. Kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah e. Menjaga nama baik sekolah dengan tidak melakukan perbuatan yang berdampak negatif bagi sekolah dan sebagainya f. Belajar dengan giat terutama pada materi Pendidikan Kewarganegaraan g. Belajar dengan giat supaya mendapatan prestasi yang baik h. Saling mengingatkan sesama siswa apabila ada yang akan melanggar peraturan sekolah i. Menjadi siswa yang berprestasi dan mengharumkan nama baik sekolah dan negara. 2.3.3 Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Masyarakat a. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tolong menolong antar warga negara masyarakat. b. Bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat c. Meningkatan kegiatan gotong royong dan semangant persatuan dan kesatuan d. Menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan siskamling/ronda e. Menciptakan suasana rukun, damai, dan tentram dalam masyarakat f. Menghargai adanya perbedaan dan memperkuat persamaan g. Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama h. Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, dll. 2.3.4 Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Negara a. Mematuhi peraturan hukum yang berlaku b. Mengamalkan nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara c. Membayar pajak tepat pada waktunya d. Mendukung program GDN, GNOTA, dan wajib belajar 9 tahun e. Memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa f. Bersikap selektif terhadap masuknya budaya asing ke Indonesia (https://lussychandra.blogspot.co.id/2015/09/makalah-ancaman-dan gangguan- yang.html).