Anda di halaman 1dari 12

ANCAMAN TERHADAP NEGARA

DALAM BINGKAI BHINEKA TUNGGAL IKA

2.1 Ancaman Terhadap Integrasi Nasional


Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman  bisa berbentuk tindakan fisik atau nonfisik,
baik secara terang-terangan (menifest) atau secara tertutup (latent). Ancaman bagi
integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri
dalam berbagai dimensi kehidupan.
Tantangan adalah suatu hal atau upaya yang bersifat atau bertujuan menggugah
kemampuan. Wujudnya bisa berbentuk tindakan fisik atau nonfisik yang diakukan baik
secara manifest atau latent.Hambatan adalah usaha yang diakukan dari diri sendiri yang
bersifat atau bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Wujudnya bisa berbentuk tindakan fisik atau nonfisik yang diakukan baik secara
manifest atau latent.Gangguan adalah usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau
bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional(tidak terarah).
Wujudnya bisa berbentuk tindakan fisik atau nonfisik yang diakukan baik secara
manifest atau latent.
2.1.1 Macam-Macam Ancaman Terhadap Negara
Ancaman bagi Integrasi nasional datang dari luar maupun dari dalam maupun dari
dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensikehidupan. Ancaman tersebut
biasanya berupa ancaman militer dan non-militer.
a. Ancaman Militer
Ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang mempunyai
kemampuan yang membahayakan segenap bangsa. Ancaman ini diniai mempunyai
kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman miiter bisa berupa  :
1. Agresi/invasi.
Agresi, yaitu serangan bersenjata dari negara lain terhadap negara RI.Agresi berupa
penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terahadap kedulatan negara, keutuhan
wilayah , dan keselamatan segenap bangsa. Agresi mempunyai bentuk-bentuk dari yang
berskala paling besar sampai dangan yang terendah. Invansi merupakan bentuk agresi
yang berskala besar menggunakan kekuatan militer yang bersenjata yang dikerahkan
untuk menyerang dan menduduki wilayah negara lain.
2. Pelanggaran wilayah
Wilayah yang dilakukan suatu negara terhadap negara lain. Hal ini juga pernah
dilakukan Indonesia. Ada negara yang pernah mengakui wilayah Indonesia sebagai
wilayah mereka. Bahkan kasus ini telah dibawa ke Mahkamah Internasional. Sebagai
negara yang memiliki wilayah yang sangat luas, tentu berpotensi terjadi pelanggaran.
3. Pemberontakan bersenjata
Pemberontakan bersenjata termasuk ancaman militer yang harus mendapat penanganan
yang serius. Pada dasarnya pemberontakan bersenjata yang terjadi di Indonesia
merupakan ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam
negeri. Meskipun demikian, ada juga pemberontakan yang dilakukan dengan dukungan
dari pihak luar negeri baik secara material maupun persediaan persenjataan dan
dilakukan baik secara terbuka maupun secara tertutup.
4. Sabotase
Dilakukan pihak lain untuk merusak instaasi penting dan objek vital nasional. Setiap
negara pasti mempunyasi sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang
rawan terhadap aksi sabotase. Misalnya objek vital yang dimiliki Indonesia yang harus
mendapat perlindungan ekstra, misalnya istana negara, gedung MPR/DPR , tempat
wisata, dan tempat pengelolaan sumber daya alam.
5. Spionase
Spionase merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh agen-agen rahasia dalam
mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara lain. Kegiatan spionase
dilakukan secara tertutup menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan  dan teknologi.
Spionase diperlukan penanganan secara khusus untuk melindungi kepentingan
pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak lawan.
6. Aksi Teror Bersenjata
Beberapa tahun belakangan ini kita sering dikejutkan dengan pemberitaan adanya aksi
teror yang dilakukan dengan persenjataan yang lengkap dan canggih. Aksi ini dilakukan
secara terbuka. Aksi teror ini dapat dikatakan sebagai bentuk terorisme yang
mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan dan trauma serta
menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan.
7.  Ancaan Keamanan Laut dan Udara
Gangguan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu
stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia. Kondisi geografis Indonesia yang
memiliki wilayah perairan dan wilayah udara terbentang luas menjadikan pelintasan
transportasi dunia yang padat, baik transportasi meritim maupun dirgantara. Hal ini
berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan laut dan udara.
Ancaman keamanan laut dan udara yang perlu diwaspadai antara lain sebagai berikut :
a) Pembajakan atau perompakan;
b) Penyelundupan narkoba, senjata, amunisi, dan bahan peledak atau bahan lain yang
membahayakan keselamatan bangsa;
c) Penangkapan ikan secara ilegal atau pencurian kekayaan laut.
8. Konflik Komunal
Konflik komunal yang terjadi antarkelompok masyarakat yang dapat membahayakan
keselamatan bangsa misalnya perang saudara antarkelompok bersenjata.
(http://blogkupengetahun.blogspot.co.id/2017/03/makalah-ppkn-ancaman-terhadap-
negara_9.html)
b. Ancaman Nonmiliter
Ancaman nonmiliter adalah ancaman yang menggunakan faktor-faktor non militer yang
diniai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman nonmiliter tidak berbentuk
fisik dan tidak terlihat. Faktor penyebab ancaman ini adalah pengaruh negatif dari
globalisasi. Contoh ancaman nonmiliter seperti pengaruh gaya hidup (lifestyle) kebarat-
baratan, sudah tidak mencintai budaya sendiri, tidak menggunakan produk dalam
negeri, dan sebagainya.
Ancaman di Bidang Ideologi
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari
penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis dapat dikatakan
tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil
ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti bangsa Indonesia terbebas
dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan
masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan
pada aspek kebebasan individual. Sebenarnya liberalisme yang disokong oleh Amerika
Serikat tidak hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua negara
di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi. Globalisasi ternyata mampu
meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia
ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran
masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya
pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang
diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengaruh pada dilakukannya
perilaku seks bebas dan sebagainya. Hal tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan
menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya .
1. Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari
luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan
tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik
merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan
oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Kedepan, bentuk ancaman yang
berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap Indonesia, yang
memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk menghadapinya.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari
ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik,
separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan
bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati
masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan
menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik
memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan
keselamatan bangsa.
2. Ancaman di Bidang Ekonomi
Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan
bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara
yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lainnya.
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan
dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian
mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang
dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi
kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan
semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar
produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga
membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi
kedaulatan ekonomi suatu negara. Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang
dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi
diantaranya:
a) Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan
adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya bataa-batas negara. Hal
ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama yang tradisional,
karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
b) Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring
dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia, yang pada
akhirnya mereka dapat mendikte atau menekan pemerintah atau bangsa kita. Dengan
demikian bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.
c) Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan
bebas. Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kelah
dan yang menang. Pihak yang menangakan dengan leluasa memonopoli pasar,
sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas.
d) Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi
semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya
semakin ditinggalkan, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah
dikendalikan.
e) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang
dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan
ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini
akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan
kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat
diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan
efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu
negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial
ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk .

3. Ancaman di Bidang Sosial dan Budaya


Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam, dan
ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya
permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan
manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme,
dan patriotisme. Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif
globalisasi, diantaranyaadalah:
a) Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar
negeri.
b) Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai
hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai
kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma
yang berlaku di masyarakat. Seperti mabukmabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan
sebagainya.
c) Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta
memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat
menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik
pengemis, pengamen dan sebagainya.
d) Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada
budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa
dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma
yang berlaku misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan
sebagainya.
e) Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.
f) Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
2.1.2 Macam-macam bentuk tantangan terhadap negara
a. Percobaan Invasi Asing
Percobaan invasi asing adalah merupakan salah satu tantangan dalam menjaga keutuhan
NKRI. Beberapa perwujudan percobaan Invasi Asing :
1. Manuver yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Negara tetangga di wiayah NKRI.
2. Penangkapan neayan Indonesia oleh Tentara Malaysia dan Australia.
3. Hukuman mati warga negara Indonesia dan tenaga kerja Indonesia di negara lain
4. Kedatangan imigran gelap di Indonesia
b. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
Contoh korupsi misalnya seseorang yang menggunakan uang milik rakyat atau negara
untuk kepentingan dirinya sendiri. Contoh kolusi misalnya seseorang yang ingin
mencari pekerjaan dengan cara menyogok, kong-kalikong dengan orang kepercayaan di
kantor dimana dia ingin kerja. Contoh nepotisme misalnya seorang pejabat, bila instansi
yang sipimpinnya menerima calon pegawai, dia mendahulukan menerima pegawai
dengan mendahulukan saudara atau kerabat dekatnya terlebih dahulu, baru yang lain.
c. Kriminalitas
Kriminalitas dapat menimbulkan rasa tidak aman bagi masyarakat seperti rasa ketakutan
yang tinggi, timbul rasa curiga kepada lingkungannya, rendahnya kepercayaan
mesyarakat kepada aparat, dan terjadi pertikaian dengan pihak-pihak yang tidak jela
untuk masalah yang tidak jelas. Contoh tindak kriminal :
1. Perang antar suku
2. Demonstrasi yang anarkis
3. Perkelahian pelajar
4. Gerakan sparatis
5. Bom bunuh diri.
2.1.3 Macam-macam bentuk tantangan terhadap negara
a. Konflik dan persaingan
b. Penyaahgunaan narkoba dan miniman beralkohol
c. Kriminalitas
d. Kemiskinan
e. Ekskusivitas kelompok
f. Penetrasi budaya dan ideology
g. Separatisme.
2.1.4 Macam-macam bentuk hambatanterhadap negara
a. Sosial ekonomi masyarakat Indonesia yang beragam memicu muncunya kesenjangan
dan keompok-kelompok eksklusif yang tidak mau berinteraksi dengan kelompok
lainnya.
b. Sumber daya alam yang minus menyebabkan masyarakat bertindak apa saja untuk
memenuhi kebutuhan hidup, di antaranya meanggar kebijakan negara dan mengambil
hak milik orang lain
c. Kesadaran masyarakat terhadap ancaman, gangguan dari luar
d. Rendahnya rasa aman dan tenteram yang dirasakan masyarakat.
2.2 Ancaman di Bidang Ipoleksosbudhankam
a. Ancaman di bidang Ideologi
Adalah ancaman yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan pemikiran
masyarakat suatu negara sehingga akan mengancam terhadap dasar falsafah Negara
yaitu Pancasila. Adanya berbagai paham ideologi lain tetap menjadi ancaman bagi
bangsa Indonesia. Apaagi dengan adanya globalisasi yang dengan mudahnya membawa
pengaruh dari satu negara ke negara lain. Globalisasi seakan meyakinkan kepada
masyarakat dunia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan
kemakmuran. Hal ini dapat memengaruhi pemikiran masyarakat Indonesia untuk
tertarik pada ideoogi tersebut. Akan tetapi, hal ini akan berdampak negatif, misalnya
dalam gaya hidup yang diiputi kemewahan, budaya konsumtif, serta pergaulan bebas.
b. Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang Politik adalah setiap usaha dan kegiatan baik dalam negeri maupun
luar negeri yang dikategorikan sebagai hal yang membahayakan dan memecah belah
persatuan dengan mengatas namakan politik. Ancaman di bidang politik bisa berasa dari
dalam negeri maupun luar negeri. Ancaman yang berasal dari dalam negeri,
misalnya Aksi demonstrasi yang menunjukkan penolakan terhadap suatu rezim
pemerintahan. Sedangkan ancaman yang berasal dari luar negeri misalnya intimidasi.
c. Ancaman di Bidang Ekonomi
Ancaman di bidang Ekonomi adalah setiap usaha dan kegiatan baik internal maupun
eksternal yang dapat mengancam kesejahteraan masyarakat dan kehidupan
perekonomian yang adil dan merata. Perekonomian di setiap negara bertujuan
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kehidupan perekonomian yang adil dan
merata. Ancaman di didang ekonomi bagi bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut:
1. Masuknya barang-barang luar negeri
2. Terjadi persaingan bebas
3. Bangsa asing akan menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga membuat
perekonomian Indonesia menjadi di kuasai bangsa asing.
d. Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Sosial adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau
semi terbuka)yang sebagian besar berinteraksi antara individu-individu yang berada
dalam kelompok tersebut. Sedang, Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang,
dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Ancaman di bidang sosial budaya bisa berasa dari dalam atau luar negeri.
Dari dalam negeri :
Isu kemiskinan
Keterbelakangan
Kebodohan
Ketidakadilan
Dari Luar Negeri :
Munculnya gaya hidup konsumtif
Adanya sikap individualisme
Muncul gejala westernisasi

e. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan


Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negaradan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Sedang, Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat dimengerti sebagai
suasana "bebas dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan
ketakutan.”(https://ppknkelasxwithsyf.wordpress.com/2016/12/05/ancaman-terhadap-
negara-dalam-bingkai-bhinneka-tunggal-ika/).
2.3 Peran Serta Masyarakat untuk MengatasiBerbagai Ancaman dalamMembangun
Integrasi Nasional
Bela negara merupakan wujud keikutsertaan warga negara dalam mengatasi
berbagai anacaman dalam membangun integrasi nasional. Peran serata dan kesadaran
masyarakat mempunyai makna bahwa individu harus mempunyai sikap dan perilaku
diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi
kebaikan bangsa dan negara Indonesia untuk mengatasi ancaman dalam membangun
integrasi nasional. Contoh upaya bela negara yang dilakukan oleh kita semua di
berbagai lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan juga
negara. Dan berikut ini beberapa contoh upaya bela negara di berbagai lingkungan.
2.3.1 Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Keluarga
a. Mengembangkan sikap saling mengasihi, saling menolong,saling menghormati dan
menghargai antar anggota keluarga.
b. Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonisdalamkeluarga.
c. Membentuk keluarga yang sadar hukum
d. Menjaga kebersihan dan kesehatan keluarga
e. Saling mengingatkan kepada sesama anggota keluarga apabila ada yang akan berbuat
kejahatan, misalnya : minum minuman keras di rumah dan lain sebagainya.
f. Memberikan pengertian kepada anak supaya cinta kepada tanah air dan mencintai
produk-produk dalam negeri
g. Memberikan pengertian kepada anggota keluarga agar selalu berusaha untuk selalu
menggunakan produk-produk dalam negeri
h. Menjaga nama baik keluarga dengan perilaku yang terpuji
i. Saling mengingatkan sesama anggota keluaraga untuk selalu patuh pada hukum yang
berlaku
j. Menciptakan keluarga yang sadar dan patuh terhadap hukum/peraturan yang berlaku.
2.3.2 Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Sekolah
a. Meningkatkan imtaq dan iptek
b. Membudayakan GDN (Gerakan Disiplin Nasional) di sekolah meliputi : budaya
tertib, budaya bersih, dan budaya kerja/belajar
c. Mengembangkan kepedulian sosial di sekolah, misalnya dengan keihklasan
mengumplkan dana sosial, infak, zakat, shodaqoh, untuk membantu warga sekolah yang
membutuhkan.
d. Kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah
e. Menjaga nama baik sekolah dengan tidak melakukan perbuatan yang berdampak
negatif bagi sekolah dan sebagainya
f. Belajar dengan giat terutama pada materi Pendidikan Kewarganegaraan
g. Belajar dengan giat supaya mendapatan prestasi yang baik
h. Saling mengingatkan sesama siswa apabila ada yang akan melanggar peraturan
sekolah
i. Menjadi siswa yang berprestasi dan mengharumkan nama baik sekolah dan negara.
2.3.3 Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Masyarakat
a. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tolong menolong antar warga negara
masyarakat.
b. Bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat
c. Meningkatan kegiatan gotong royong dan semangant persatuan dan kesatuan
d. Menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan siskamling/ronda
e. Menciptakan suasana rukun, damai, dan tentram dalam masyarakat
f. Menghargai adanya perbedaan dan memperkuat persamaan
g. Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama
h. Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, dll.
2.3.4 Contoh Upaya Bela Negara di Lingkungan Negara
a. Mematuhi peraturan hukum yang berlaku
b. Mengamalkan nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi dan dasar
negara
c. Membayar pajak tepat pada waktunya
d. Mendukung program GDN, GNOTA, dan wajib belajar 9 tahun
e. Memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa
f. Bersikap selektif terhadap masuknya budaya asing ke Indonesia
(https://lussychandra.blogspot.co.id/2015/09/makalah-ancaman-dan gangguan-
yang.html).

Anda mungkin juga menyukai