Laporan Praktek Kerja Lapangan
Laporan Praktek Kerja Lapangan
LAPORAN
Oleh:
2015-2016
LEMBAR PENGESAHAN
Telah selesai diperiksa dan dinilai oleh Dosen Pembimbing dan Pembimbing
PKL.
Medan, 07 Januari 2016
Disahkan oleh:
Dosen Pembimbing PKL, Pembimbing Lapangan,
Pengawas Utama
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Tinjauan Umum Tempat Perusahaan......................................................1
1.1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.1.2 Visi dan Misi...........................................................................................1
1.1.3 Struktur Organisasi Kontaktor (PT. Waskita).........................................1
1.1.4 Location Map...........................................................................................3
1.1.5 Koordinasi...............................................................................................3
1.1.6 Tinjauan Umum tempat PKL..................................................................4
1.2 Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan..........................................4
1.3 Manfaat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan........................................5
1.4 Latar belakang proyek.............................................................................6
1.5 Jadwal Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)...............................6
BAB II......................................................................................................................9
PENERAPAN K3 PADA PEMBANGUNAN PINTU KANAL
PEMBAGI BENDUNG D.I BELUTU....................................................................9
2.1 Tinjauan Umum..........................................................................................9
2.2 Penerapan K3.........................................................................................10
2.3 Peroses pembuatan pintu kanal pembagi...............................................26
2.4 Pembuatan Saluran................................................................................29
2.5 Bangunan Bendung...............................................................................30
2.5.1 Bangunan utama.....................................................................................31
2.5.2 Bangunan pembawa...............................................................................32
2.5.3 Bangunan Bagi Sadap............................................................................32
2.5.4 Bangunan Pengatur dan Pengukur.........................................................33
2.5.5 Bangunan Drainase................................................................................33
2.5.6 Bangunan Pelengkap.............................................................................33
2.5.7 Bangunan Talang atau Flume................................................................33
2.6 Teknik Pelaksanaan Pekerjaan..............................................................34
2.6.1 Alat dan bahan.......................................................................................34
PENDAHULUAN
PT. Waskita Karya merupakan Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang
bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan yang didirikan pada tanggal 1 Januari
1961 ini berasal dari nasionalisasi perusahaan Belanda dengan nama Volker
Aannemings Maatschappij N.V. yang berubah bentuk menjadi persero pada tahun
1973. Sejak saat itu, perusahaan ini mulai mengembangkan usahanya sebagai
kontraktor dengan jangkauan yang lebih luas seperti jalan raya, jembatan,
pelabuhan, bandara, bangunan, pabrik semen dan fasilitas pembangunan umum
lainnya (www.waskita.co.id).
Kantor pusat Waskita Karya beralamat di Gedung Waskita Jln. M.T. Haryono
Kav. No. 10 Cawang, Jakarta – 13340.
Pemegang saham mayoritas Waskita Karya (Persero) Tbk adalah Negara Republik
Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 66,068%.
Visi
Menjadi perusahaan Indonesia terkemuka di bidang industry
konstruksi,rekayasa,investasi,insfatruktur dan property / realty.
Misi
Meningkatkan nilai perusahaan yang berkelanjutan melalui :
1.SDM yang kompeten.
2.Sistem dan teknologi terintegrasi.
3.Sinergi dengan mitra usaha
4.Inovasi
5.Diversifikasi usaha.
Budaya Perusahaan
IPTEX,Integrity,Profesionalism,Teamwork,Excellence.
Motto
“ Maju dengan Karya Bermutu”
Area Lokasi
Pembangunan bendung,
desa Malasori, kec,
belutu,Tebing
tinggi,Serdang Bedagai
Pemberi
Tugas
PT. Waskita
Konsultan
Perencana
Head
Office
Site Project
Konsultan Direksi Team
Pengawas Lapangan Proyek
Garis Instruksi
Garis Konsultasi
Garis Koordinasi
Gambar 1.3 : Bagan koordinasi proyek bendung di Aek Sigeaon
1.1.6 Tinjauan Umum tempat PKL
Nama Proyek : Pembangunan Bendung dan Peningkatan jaringan
irigasi D.I. Belutu 5.832 Ha Kab.Serdang Bedagai.
Sumber Dana
(Financial Source) : APBN Tahun Anggaran 2014-2016
(Kontrak Jamak)
Nama Badan Pelaksana : Balai Wilayah Sungai Sumatera Utara II,
PPK Irigasi dan Rawa I SNVT Lubuk Pakam
Name of Executing Body : Balai Wilayah Sungai Sumatera II
Nama Konsultan : PT.Alles Klar Prima
Nama Kontraktor : PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
Nomor Kontrak : HK.02.03/IR.I-SNVT.PJPA.SII/02
Periode Kontrak : 1.058 Hari Kelender
Persero PT.
WASKITAKARYA
PROYEK PEMBANGUNAN BENDUNG DAN PENINGKATAN
JARINGAN IRIGASI D.I BELUTU 5.832 HA
DAFTAR LEGISLASI
Efisiensi secara
keseluruhan 60 % - 85 % 40 % - 80 %
Ukuran bentang pintu (B) bentang pintu (B) 1.0m
1.60m dan tinggi dan tinggi pintu (H)
pintu (H) 0.85m,sedangkan tinggi
1.40m,sedangkan frame(rangka pintu) (HT)
tinggi frame(rangka 4.5m,frame tegak plat
pintu) (HT) besi L.80x80x8 dan frame
4.410m,frame tegak atas dan bawah plat besi
plat besi L.80x80x8, Daun pintu
UNP.120x60x6.0 kanal menggunakan
dan frame atas dan rangka daun pintu
bawah plat besi horizontal dan vertical
UNP.150x75x6.5, serta diagonal plat besi
Daun pintu kanal L.60x60x6 ,serta dialpisi
menggunakan plat besi dengan tebal
rangka daun pintu 0.08m.sedangkan
horizontal dan bangunan pengikat untuk
vertikal plat besi frame pintu kanal
Saluran primer membawa air dari bangunan sadap menuju saluran sekunder
dan ke petak-petak tersier yang diairi.Batas ujung saluran primer adalah pada
bangunan bagi yang terakir.
Saluran tersier membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran
primer menuju petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder
tersebut. Batas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan sadap terakhir.
Saluran tersier membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran
sekunder menuju petak-petak kuater yang dilayani oleh saluran sekunder
tersebut. Batas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan box tersier
terakhir.
Saluran kuater membawa air dari bangunan yang menyadap dari box tersier
menuju petak-petak sawah yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut.
Batas akhir dari saluran sekunder adalah box kuater terakhir.
2.5.3 Bangunan Bagi Sadap
Bangunan bagi merupakan bangunan yang terletak pada saluran primer ,
sekunder dan tersier yang berfungsi untuk membagi air yang dibawa oleh saluran
yang bersangkutan. Khusus untuk saluran tersier dan kuarter, bangunan bagi ini
masing-masing disebut boks tersier dan boks kuarter. Bangunan sadap tersier
mengalirkan air dari saluran primer dan sekunder menuju saluran tersier penerima.
Dalam rangka penghematan, bangunan bagi dan bangunan sadap dapat
digabungkan menjadi satu rangkaian bangunan.
Bangunan bagi pada saluran-saluran besar pada umumnya mempunyai 3
(tiga) bagian utama, yaitu:
1. Alat pembendung, berfungsi untuk mengatur elevasi muka air sesuai
dengan tinggi pelayanan yang direncanakan.
2. Perlengkapan jalan air melintasi tanggul, jalan atau bangunan lain menuju
saluran cabang. Konstruksinya dapat berupa saluran terbuka ataupun
gorong-gorong. Bangunan ini dilengkapi dengan pintu pengaturagar debit
yang masuk salurandapat diatur.
3. Bangunan ukur debit, yaitu suatu bangunan yang berfungsi untuk
mengatur besarnya debit yang mengalir.
Mengeringkan sawah
Membuang kelebihan air hujan
Membuang kelebihan air irigasi
Saluran pembuang kuater menampung air langsung dari sawah di daerah
atasnya atau dari saluran pembuang di daerah bawah. Saluran pembuang tersier
menampung air buangan dari saluran pembuang kuater. Saluran pembuangan
primer menampung dari saluran pembuang tersier dan membawanya untuk
dialirkan kembali ke sungai.
2.5.6 Bangunan Pelengkap
Sebagaimana namanya, bangunan pelengkap berfungsi sebagai pelengkap
bangunan-bangunan irigasi yang telah disebutkan sebelumnya. Bangunan
pelengkap berfungsi sebagai untuk memperlancar para petugas dalam eksploitasi
dan pemeliharaan. Bangunan pelengkapa dapat juga dimanfaatkan untuk
pelayanan umum. Jenis-jenis bangunan pelengkap antara lain jalan inpeksi,
tanggul, jembatan penyebrang, tangga mandi manusia, sarana mandi hewan, serta
bangunan lainnya.
2.5.7 Bangunan Talang atau Flume
Talang, suatu bagian saluran diatas tanah dibangun ditempat dimana
saluran pembawa melintasi saluran pembuang yang besar. Didalam
merencanakan, jika tidak perlu benar sebaiknya jangan menggunakan talang,
karna biayanya mahal dan sulit pembuatannya. Biasanya dibuat dari kayu,
pasangan, beton dan sebagainya.
Untuk konfirmasi kondisi tanah pondasi perlu digunakan tambahan
pengeboran, eksploratori boring and sounding, dengan bor inti (coredrllling) atau
DCP atau SWST atau upaya lain sesuai perintah PPK yang dikerjakan sebelum
pembangunan aquaduct mungkin pekerjaan sementara dan pekerjakan pendukung
diperlukan untuk pengeringan, coffering dan lain-lain.
untuk mencegah kerusakan semen akibat udara yang lembab. Penyimpanan dan
pemakain semen di pondok berdasarkan FIFO, dan kantong-kantong semen ditata
sedemikian rupa sehingga memudahkan aksesibilitas untuk pemeriksaan. Berikut
gambar penyimpanan semen yang digunakan dalam proyek D.I. Belutu.
Gambar 2.8 : Cara penyimpanan semen
Agregat Halus.
Agregat halus untuk campuran beton berasal dari galian pasir dari dalam sungai,
bersih dari segala jenis kotoran, bahan organik, tidak tercampur bahan kimia,
bebas dari lumpur dan tanah liat dan partikel – partikel yang berpengaruh pada
kualitas beton. Berikut gambar tumpukan aggregat halus yang digunakan di
proyek D.I. Belutu..
Gambar 2.9 : Pasir yang digunakan dalam pengecoran
c. Tenaga kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas :
No Personil Jumlah
1 Project Manager 1
2 Site manager 1
3 Manager administrasi 1
4 Pengawas/pelakasana 3
5 Mechanical engineer 3
6 Surveyor 1
7 Drafter 2
8 Logistik 1
9 Humas 1
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pelaksanaan pembangunan bendung D.I. Belutu secara keseluruhan
berjalan dengan baik, meskipun ada kesalahan- kesalahan kecil yang
terjadi. Kesalahan- kesalahan tersebut masih bisa ditangani sehingga
tidak berpengaruh pada proses pelaksanaannya.
2. Proyek pembangunan bendung menggunakan beton dengan spesifikasi
k250.
3. Besi yang digunakan adalah besi dengan Ø22 mm, Ø 19 mm, Ø16,
mm, Ø 13 mm, Ø 10 mm,dan Ø 8 mm.
4. Kelemahan yang di temui.
Banyak tenaga yang tidak seluruhnya mengerti K3 dan
mengabaikannya.yang membuat adanya pekerja yang terluka dan sakit
dan memperlambat pengerjaan.Kelebihan yang ditemui.
Pengendalian terhadap proyek bendung ini sangat baik. Kesalahan yang
ada di lapangan dapat ditangani secara profesional sehingga kesulitan
tim tetap terjaga.
3.2 Saran :
1. Pengawasan sangat penting untuk mengendalikan atau memaksimalkan
pekerja dan material yang digunakan.
2. Keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan sangat diperlukan dalam
suatu proyek karena kelancaran dan kebersihan dalam suatu proyek
akan dicapai apabila sistem dan manajemen K3 nya terjamin.
3. Sebaiknya dalam setiap mengakhiri proyek segala peralatan dan bahan-
bahan yang sisa dirapikan kembali ketempatnya.
4. Pengambilan tukang dan anggotanya ada baiknya masyarakat yang
tinggal di lokasi proyek supaya urusan sosial gampang dihadapi.
5. Pengambilan tenaga langsung yang profesional di bidangnya perlu
diperhatikan agar tercapai target yang telah direncanakan sebelumya.
6. Sebelum material digunakan untuk suatu pekerjaan kontruksi terlebih
dahulu dilakukan pengujian di laboratorium untuk mengetahui apakah
material itu sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati atau tidak.