Anda di halaman 1dari 13

Jurnal JPE-UMUM/TST/TEI/TMI/TKM/TAP/TGT., VOL. XX-A/B/C/D/E/F, No.

xx, BULAN XX TAHUN 2013 JPE-UNHAS

Rancang Bangun Sistem Otomatisasi Pengawasan Jembatan Timbang


dengan Mikrokontroler AT89S51

1
Amil Ahmad Ilham, 2Suwoyo
1
Program Studi S1 Teknik Informatika Universitas Hasanuddin
2
Program Studi S1 Teknik Elektro Universitas Musamus Merauke
1
amil@unhas.ac.id, 2suwoyo_seno@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk membuat model sistem pengawasan jembatan timbang, dengan memanfaatkan database
sebagai penyimpan data, aplikasi client server sebagai antarmuka, dan palang pintu otomatis yang terintegrasi dengan
timbangan berat. Sistem juga dilengkapi dengan perangkat tambahan berupa kamera pemantau yang dimanfaatkan untuk
pengawasan langsung secara visual dan akan merekam gambar kendaraan yang melakukan penimbangan. Metode yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yaitu dengan melakukan perancangan, pembuatan dan
pengujian model sistem. Model sistem dibuat dalam bentuk software dan hardware. Software aplikasi client server dibuat
dengan bahasa pemrograman delphi 7, database dibuat dalam MySqL. Hardware input data berat kendaraan didapat dengan
memanfaatkan sensor berat (Loads Cell), Op-Amp, INA125 dan mikrokontroler AT89S51. Untuk simulasi palang pintu
dipakai motor DC sebagai penggerak. Palang pintu akan membuka dan menutup secara otomatis. Hasil penelitian berupa
pengujian fungsional sistem menunjukkan bahwa, model sistem yang dibuat dapat memenuhi kebutuhan fungsional
penimbangan kendaraan.
.
Kata-kunci: Jembatan Timbang, Database, Aplikasi client server, Mikrokontroler AT89S51.

I. Pendahuluan Jaringan komputer adalah sekelompok


kumputer otonom yang saling berhubungan satu
Jembatan timbang adalah seperangkat alat
dengan yang lainnya menggunakan protokol dan
untuk menimbang kendaraan barang/truk yang
media komunikasi sehingga dapat saling berbagi
dapat dipasang secara tetap atau alat yang dapat
data, informasi, aplikasi-aplikasi, sistem informasi
dipindah-pindahkan (portable) yang digunakan
maupun perangkat keras[2]. Sistem adalah
untuk mengetahui berat kendaraan beserta
sekelompok komponen yang saling berhubungan,
muatannya[3]. Fungsi dan peranan jembatan
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama
timbang adalah untuk melakukan pengawasan
dengan menerima input serta menghasilkan ouput
jalan melalui kegiatan pemantauan angkutan
dalam proses yang teratur[1].
barang di jalan yang hasilnya dapat digunakan
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang
dalam perencanaan transportasi.
suatu model sistem pengawasan jembatan timbang
Pengawasan jembatan timbang selama ini
yang dapat mencatat data hasil penimbangan,
dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan
disimpan dalam database server dan dapat di
menempatkan petugas pencatat berat kendaraan
akses dari dinhubkominfo. Sistem dilengkapi
pada jembatan timbang. Penentuan pelanggaran
palang pintu jembatan timbang yang terintegrasi
dilakukan dengan membandingkan berat muatan
dengan timbangan berat. Fasilitas tambahan
kendaraan dengan daya angkut yang terdapat
berupa kamera pemantau disertakan kedalam
dalam buku uji kendaraan. Laporan hasil
sistem untuk pengawasan visual.
penimbangan dari Unit Pelaksana Penibangan
Manfaat dari penelitian ini diharapkan
Kendaraan Bermotor (UPPKB) ke dinas
menjadi acuan pembangunan sistem pengawasan
perhubungan berupa rekapitulasi data hasil
jembatan timbang diberbagai daerah. Dengan
penimbangan perhari.
dijadikannya acuan pembangunan sistem

© 2013Jurnal Penelitian Enjiniring, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin


Supported by IEEE Indonesia Section Hal | 18
Jurnal JPE-UMUM/TST/TEI/TMI/TKM/TAP/TGT., VOL. XX-A/B/C/D/E/F, No. xx, BULAN XX TAHUN 2013 JPE-UNHAS

pengawasan diharapkan pelanggaran terhadap uji kendaraan. Jenis-jenis pelanggaran adalah


kelebihan berat dapat di minimalisir, aktifitas sebagai berikut[9]:
penimbangan pada jembatan timbang lebih 1. Kelebihan muatan sebesar 5% dari daya
termonitor dan data aktifitas penimbangan dari angkut yang ditetapkan dalam buku uji tidak
titik-titik jembatan timbang dapat di akses dengan dinyatakan sebagai pelanggaran.
mudah dari dinas perhubungan. 2. Pelanggaran muatan sebesar 5% sampai
Penelitian ini dibatasi pada jembatan timbang dengan 10% dari daya angkut yang ditetapkan
yang dimaksud adalah jembatan timbang yang dalam buku uji dinyatakan pelanggaran
dikelola oleh Unit Pelaksana Penimbangan ringan, sangsi peringatan, sidang, kompensasi.
Kendaraan Bermotor (UPPKB) dinas 3. Pelanggaran muatan sebesar 10% sampai
perhubungan komunikasi dan informatika, yang dengan 25% dari daya angkut yang ditetapkan
dimanfaatkan untuk membatasi beban kendaraan dalam buku uji dinyatakan pelanggaran
beserta muatan yang akan melewati suatu jalan sedang, sangsi tilang, kompensasi.
dan pengawasan terhadap sirkulasi barang. 4. Pelanggaran muatan diatas 25% dari daya
Otomatisasi yang dimaksud adalah palang pintu angkut yang ditetapkan dalam buku uji
jembatan timbang akan membuka dan menutup dinyatakan pelanggaran besar, sangsi tilang,
otomatis dan data berat kendaraan secara otomatis kompensasi dan diturunkan muatannya.
masuk kedalam sistem. Permasalahan yang terjadi pada sistem
pengawasan jembatan timbang adalah sebagai
berikut :
II. Perancangan Sistem.
a. Pelaksanaan penimbangan tidak berjalan
II.1 Sistem Pengawasan Jembatan Timbang sebagaimana mestinya. Sebanyak 54,46% data
hasil penimbangan tidak dilenggkapi dengan
Pengawasan pelaksanaan penimbangan pada
data daya angkut kendaraan yang berasal dari
jembatan timbang dilakukan oleh dinas
buku uji sehingga penentuan terhadap
perhubungan sebagai lembaga induk dari Unit
pelanggaran kelebihan berat tidak dapat
Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor
dilakukan (pengamatan dilakukan terhadap
(UPPKB). Pengawasan jembatan timbang berupa
1423 data hasil penimbangan).
pengawasan kelebihan berat kendaraan barang
b. Verifikasi terhadap data hasil penimbangan
dan pengawasan terhadap jenis muatan barang.
oleh dinas perhubungan sulit dilakukan karena
Sistem pengawasan jembatan timbang dapat
laporan bulanan berupa rekapitulsi hasil
dilihat pada gambar 1.
penimbangan perhari.

II.2 Otomatisasi Sistem Pengawasan.


Otomatisasi sistem pengawasan dilakukan
dengan cara pengawasan secara visual maupun
Gambar 1. Pengawasan jembatan timbang pengawasan data hasil penimbangan. Gambar
bagan sistem dapat dilihat pada gambar 2.
Pengawasan jembatan timbang dilakukan
secara manual yaitu petugas penimbangan
mencatat data identitas kendaran, berat kendaraan,
jenis muatan, pelanggaran, asal dan tujuan
kendaraan. Data hasil penimbangan secara berkala
tiap bulan di distribusikan ke dinas perhubungan
dalam bentuk laporan bulanan.
Kendaraan akan dinyatakan melakukan
pelanggaran kelebihan berat apabila berat muatan
melebihi daya angkut yang ditetapkan dalam buku

© 2013 Jurnal Penelitian Enjiniring, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin


Supported by IEEE Indonesia Section Hal | 19
Jurnal JPE-UMUM/TST/TEI/TMI/TKM/TAP/TGT., VOL. XX-A/B/C/D/E/F, No. xx, BULAN XX TAHUN 2013 JPE-UNHAS

Tabel 1. Kebutuhan data Operator

DinHub
Aplikasi Data Keterangan
Server Administrator NIP Nomer Induk Pegawai dari petugas
yang bersangkutan
Nama Nama petugas yang bersangkutan
Aplikasi Aplikasi Aplikasi Pangkat/Gol Pangkat dan golongan petugas yang
bersangkutan
UPPKB

Client 1 Client 2 Client 3

User Name Nama yang dipakai untuk Login


Pasword Kata kunci yang dipakai untuk Login
Jembatan Jembatan Jembatan
Timbang Timbang Timbang

Gambar 2. Bagan Sistem yang dibangun b. Data Identitas Kendaraan


Data identitas kendaraan diperlukan untuk
Sistem dapat langsung mengirimkan mengetahui identitas kendaraan yang melakukan
visualisasi aktifitas penimbangan dan data hasil penimbangan. Data berasal dari buku uji
penimbangan ke dinas perhubungan sehingga kendaraan bermotor.
dapat dilakukan pengawasan secara langsung.
Sistem juga dapat menentukan pelanggaran Tabel 2. Kebutuhan data identitas kendaraan
terhadap kelebihan berat suatu kendaraan yaitu Data Keterangan
pelanggaran ringan, sedang maupun berat. Nomor Polisi Nomor Polisi Kendaraan
Sistem dilengkapi dengan palang yang Nama Pemilik Nama pemilik kendaraan
terintegrasi dengan timbangan berat, sehingga Alamat Pemilik Alamat pemilik kendaraan
apabila terjadi pelanggaran berat maka palang Merek Produsen kendaraan
pintu tidak akan terbuka. Pengawasan secara Tipe Tipe kendaraan
visual dilakukan dengan pemasangan camera Berat Kosong Berat kendaraan tanpa muatan
pemantau. Pengawasan data hasil penimbangan Tahun Tahun pembuatan kendaraan
dilakukan dengan membangun suatu sistem Client Pembuatan
Server yang dapat mendistribusikan data hasil Jumlah Sumbu Jumlah sumbu kendaraan
penimbangan kedalam database server. Database No Rangka Nomer rangka kendaraan
server ditempatkan di dinas perhubungan dan No mesin Nomer mesin kendaraan
dapat secara langsung di akses dan dikelola oleh Daya Angkut Daya angkut barang dan orang
administrator. JBI Jumlah berat yang diijinkan

II.3 Desain Software. c. Data Lokasi Penimbangan


II.3.1 Desain Database. Data lakosi penimbangan diperlukan untuk
mengetahui di jembatan timbang mana suatu
Data penimbangan disimpan dalam bentuk kendaraan melakukan penimbangan.
database. Terdapat 5 data dimana satu dan yang
lain saling terintegrasi. Data-data tersebut adalah Tabel 3. Kebutuhan data lokasi penimbangan
data lokasi penimbangan, data operator, data Data Keterangan
identitas kendaraan, data uji berkala dan data hasil Kode Lokasi Kode yang diberikan untuk
penimbangan. mengetahui lokasi jembatan timbang
Alamat IP IP komputer client yang ditempatkan
a. Data Operator dilokasi jembatan timbang
Data operator diperlukan untuk mengetahui Lokasi Lokasi jembatan timbang
operator yang bertugas pada waktu penimbangan.
Data ini akan tercatat pada waktu operator d. Data Uji Berkala.
melakukan Login. Data uji berkala dipergunakan untuk
memferifikasi data kendaraan apakah masih

© 2013 Jurnal Penelitian Enjiniring, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin


Supported by IEEE Indonesia Section Hal | 20
Jurnal JPE-UMUM/TST/TEI/TMI/TKM/TAP/TGT., VOL. XX-A/B/C/D/E/F, No. xx, BULAN XX TAHUN 2013 JPE-UNHAS

berlaku atau sudah kadaluarsa. Apabila data Identitas Penimbangan Uji Berkala

kendaraan sudah kadaluarsa maka kendaraan PK Nomer Polisi PK Nomer Polisi


PK NIP
PK Nomor Polisi

dimaksud tidak bisa melakukan penimbangan dan Nama Pemilik PK Kode Lokasi No Uji Berkala
Alamat Pemilik Tempat Pengujian
harus dilaukan input data identitas kendaraan Merek Kendaraan Tanggal Tanggal Pengujian
Tipe Kendaraan Jam Berlaku Sampai Dengan
yang masih berlaku. Berat Kosong Sopir
Tahun Pembuatan Alamat
Jumlah Sumbu Asal Operator
Tabel 4. Kebutuhan data uji berkala Nomer Rangka Tujuan
PK NIP
Nomer Mesin Nama Barang
Data Keterangan Daya Angkut Berat Kendaraan
Nama
JBI Berat Kosong
Nomor Polisi Nomor polisi kendaraan Pangkat/Gol
Daya Angkut
User Name
Muatan Lebih
No Uji Berkala Nomor uji berkala kendaraan Lokasi Nama Operator
Pasword

Tempat Pengujian Tempat dilakukan pengujian Lokasi Penimbangan


PK Kode Lokasi
Keterangan
Tanggal Pengujian Tanggal dilakukan pengujian Alamat IP
Berlaku sampai Batas kadaluarsa data hasil Lokasi

dengan pengujian Gambar 3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Dalam ERD diatas terdapat 5 obyek data yang


e. Data penimbangan.
saling terkait satu dengan yang lainnya. Obyek
Data hasil penimbangan kendaraan muatan
penimbangan merupakan obyek yang menyimpan
barang pada jembatan timbang.
data aktifitas penimbangan. Obyek identitas
Tabel 5. Kebutuhan data penimbangan
memuat identitas kendaraan dengan field nomor
polisi sebagai primary key. Obyek operator berisi
Data Keterangan
identitas petugas penimbangan dengan field NIP
Tanggal Tanggal penimbangan
sebagai primary key. Obyek lokasi berisi
Jam Jam penimbangan
identifikasi lokasi penimbangan dengan ID lokasi
No_Polisi Nomer polisi kendaraan
sebagai primary key. Obyek uji berkala berisi
Sopir Sopir kendaraan
tempat dan masa uji berkala dengan nomor polisi
Alamat Alamat sopir
Asal Asal kendaraan
sebagai primary key. Pada saat penimbangan data
Tujuan Tujuan kendaraan
berat kosong, daya angkut kendaraan dari obyek
Nama Barang Nama barang yang di muat
identitas, data nama operator dari obyek operator
Berat Kendaraan Berat kendaraan beserta muatan
dan data lokasi penimbangan dari obyek lokasi
Berat Kosong Berat kendaraan tanpa muatan
dimasukkan kedalam obyek penimbangan.
Daya Angkut Daya angkut barang dan orang
Proses transformasi data kedalam sistem
Kelebihan berat Jumlah berat lebih
digambarkan dalam Data Flow Diagram (DFD)
Operator Nama petugas penimbangan
pada gambar 4.
Form Uji Berkala
Lokasi Lokasi jembatan timbang
Form Operator Form Identitas
penimbangan Operator
4.0
Keterangan Keterangan pelanggaran 3.0
Input Data Uji
2.0 Berkala
Penimbangan

Input Data
Input Data
Identitas
Operator
Form

Kendaraan
Hubungan antar database dapat dilihat dalam
Entity Relationship Diagram (ERD) dapat dilihat Operator Identitas
5.0 Uji Berkala
pada gambar 3. Input Data
Aktifitas
Penimbangan Kendaraan
Form Penimbangan Barang
Lokasi

Penimbangan
Keterangan : Entiti
Laporan Proses
1.0
Arus Data
Input Data ID Form ID
DinHubKomInfo Data Storage
Jembatan Jembatan Timbang
Timbang

Gambar 4. Data Flow Diagram (DFD).

© 2013 Jurnal Penelitian Enjiniring, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin


Supported by IEEE Indonesia Section Hal | 21
Jurnal JPE-UMUM/TST/TEI/TMI/TKM/TAP/TGT., VOL. XX-A/B/C/D/E/F, No. xx, BULAN XX TAHUN 2013 JPE-UNHAS

b.Menu lokasi penimbangan.


Dari Data Flow Diagram (DFD) diatas dapat c.Menu uji berkala.
dijelaskan bahwa : d.Menu penimbangan.
1. Proses 1 yaitu input data identitas jembatan e.Menu pengawasan penimbangan.
timbang yang dilakukan oleh administrator. f. Menu user/operator.
Data identitas jembatan timbang disimpan Didalam menjalankan aplikasi client server
dalam database lokasi. hak akses dibagi menjadi 3 jenis hak akses yaitu
2. Proses 2 yaitu input data operator yang pengawas, administrator dan user. Pengawas
dilakukan oleh Adminstrator. Data operator hanya dapat menjalankan menu pengawasan,
disimpan dalam database operator. Administrator berhak menjalankan semua menu,
3. Proses 3 yaitu proses input data identitas sedangkan user dapat menjalankan menu
kendaraan, dapat dilakukan oleh user maupun penimbangan, identitas kendaraan, uji berkala..
administrator. Input data ini cukup satu kali Sebelum operator menjalankan aplikasi akan
untuk masing-masing kendaraan dan dapat dilakukan verifikasi terhadap nama user, pasword,
dilakukan disemua lokasi jembatan timbang, dan kode lokasi jembatan timbang.
dan harus dilakukan penginputan ulang ketika
masa berlaku buku uji telah kadaluarsa. Data A. Menu Identitas Kendaraan
identitas kendaraan disimpan dalam database Menu identitas kendaraan dimanfaatkan untuk
identitas. proses menginput data identitas kendaraan yang
4. Proses 4 yaitu proses input data Uji berkala terdapat dalam buku uji kendaraan yang masih
kendaraan, dapat dilakukan oleh user maupun berlaku. Identitas kendaraan bisa di inputkan dari
administrator. Input data ini cukup satu kali semua titik jembatan timbang. Identitas kendaraan
untuk masing-masing kendaraan dan dapat yang sudah di inputkan dari satu titik jembatan
dilakukan disemua lokasi jembatan timbang, timbang tidak perlu lagi di inputkan dari titik
dan harus dilakukan penginputan ulang ketika penimbangan yang lain. Bagi kendaraan yang
masa berlaku buku uji telah kadaluarsa. Data belum dimasukkan identitasnya, kendaraan
uji berkala kendaraan disimpan dalam tersebut tidak dapat melakukan penimbangan.
database uji berkala. Data identitas kendaraan disimpan dalam
5. Proses 5 yaitu input data penimbangan database identitas. Menu identitas kendaraan juga
dilakukan user maupun administrator pada dapat menampilkan, mengedit, menyimpan data
saat bertugas melakukan penimbangan identitas kendaraan.
kendaraan. Proses ini dilakukan setiap kali
kendaraan melalui jembatan timbang. Data B. Menu lokasi penimbangan
berat kendaraan akan secara otomatis masuk Menu lokasi penimbangan dimanfaatkan
kedalam sistem. Data yang lain di ambil dari untuk proses menginput data lokasi jembatan
database yang ada ataupun di inputkan oleh timbang. Data lokasi jembatan timbang disimpan
operator. Data penimbangan disimpan dalam dalam database lokasi. Menu lokasi penimbangan
database penimbangan. Selanjutnya data hasil dapat menampilkan, mengedit, menyimpan data
penimbangan diolah sebagai laporan ke dinas lokasi penimbangan.
perhubungan.
C. Menu uji berkala
II.3.2 Aplikasi Client Server. Menu uji berkala dimanfaatkan untuk proses
Aplikasi client server merupakan program menginput data uji berkala. Data uji berkala
aplikasi yang dijalankan pada komputer client. disimpan dalam database uji berkala. Menu uji
Pada Aplikasi client server terdapat menu utama berkala dapat menampilkan, mengedit,
yang didalamnya terdapat beberapa menu pilihan menyimpan data uji berkala.
yaitu :
a. Menu identitas kendaraan. D. Menu user/operator

© 2013 Jurnal Penelitian Enjiniring, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin


Supported by IEEE Indonesia Section Hal | 22
Jurnal JPE-UMUM/TST/TEI/TMI/TKM/TAP/TGT., VOL. XX-A/B/C/D/E/F, No. xx, BULAN XX TAHUN 2013 JPE-UNHAS

Menu user/operator dimanfaatkan untuk


proses menginput data operator. Data ADC Op-Amp Loads Cell
user/operator disimpan dalam database operator.

MIKROKONTROLER
Menu user/operator dapat menampilkan, RS232 Driver Motor
Motor Penggerak
Palang Pintu

AT89S51
mengedit, menyimpan data operator. Aplikasi

Client 1 Sensor Posisi


E. Menu penimbangan Palang Pintu
Menu penimbangan merupakan menu yang Sensor Masuk dan
dijalankan pada waktu melakukan penimbangan Keluar Kendaraan
kendaraan. Menu ini dilengkapi dengan perintah
cetak dan monitor pemantau. Perintah cetak akan Gambar 5. Blok Diagram Hardware
mencetak data hasil penimbangan di jembatan
timbang tersebut. Data hasil penimbangan A. Mikrokontroler
selanjutnya disimpan kedalam database Mikrokontroler yang dipergunakan adalah
penimbangan. Ketika data hasil penimbangan AT89S51 keluarga MCS 51 Pegalamatan input
disimpan ke database secara otomatis data hasil dan output pada mikrokontroler dirangkai seperti
penimbangan kendaraan akan tercetak kedalam gambar 6. Komunikasi antara mikrokontroler
struk yang akan diberikan ke sopir. Menu ini dengan komputer dipergunakan port serial IC
dapat menampilkan view dari kamera pemantau. RS232.

F. Menu Pengawasan Penimbangan


Menu pengawasan jembatan timbang hanya
dapat dijalankan oleh pengawas. Menu
pengawasan penimbangan digunakan untuk
melakukan pengawasan data hasil penimbangan
dari seluruh jembatan timbang dan pengawasan
secara visual kegiatan penimbangan di titik
jembatan timbang. Menu ini juga dapat mencetak
data hasil penimbangan dan menampilkan grafik
pelanggaran penimbangan. Pengawasan visual
akan menampilkan video dari kamera pemantau
pada titik jembatan timbang.

II.4 Otomatisasi data berat kendaraan dan palang


pintu jembatan timbang
Pemodelan jembatan timbang dibuat dengan Gambar 6. Pengalamatan input output AT89S51
memanfaatkan sensor berat (loads cell) sebagai
Tabel 6. Pengalamatan Port I/O
inputan berat. Mikrokontroler dimanfaatkan untuk No Nama Port Pemanfaatan
mengolah data dari Loads Cell yang diteruskan ke 1 Port P0  Driver Motor
komputer dan sebagai perangkat pengendali  Sensor palang
palang pintu. Pemodelan palang pintu jembatan 2 Port P1 Input ADC
timbang disimulasikan dengan motor DC sebagai 3 Port P3  Komunikasi serial
penggerak palang pintu. Palang pintu juga  Sensor kendaraan
 Pembukaan palang
dilengkapi dengan sensor posisi palang pintu manual
untuk mengetahui posisi palang pintu terbuka atau
tertutup. Blok diagram hardware dapat dilihat
pada gambar 5.

© 2013 Jurnal Penelitian Enjiniring, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin


Supported by IEEE Indonesia Section Hal | 23
Jurnal JPE-UMUM/TST/TEI/TMI/TKM/TAP/TGT., VOL. XX-A/B/C/D/E/F, No. xx, BULAN XX TAHUN 2013 JPE-UNHAS

B. Sensor Berat (Loads Cell)


Sensor berat Loads Cell dibangun dari 4 buah
strain gauge dirangkai dengan jembatan
wheatstone.

Gambar 7. Sensor Berat (Loads Cell).


Gambar 9. Rangkaian Op-Amp INA125

Rangkaian Loads Cell dapat dilihat pada gambar Rumus yang digunakan pada penguat INA125
7. Loads Cell yang dipergunakan untuk simulasi adalah sebagai berikut :
adalah loads cell untuk timbangan badan dengan 𝑉𝑂𝑢𝑡 = 𝑉𝑖𝑛+ − 𝑉𝑖𝑛− 𝐺 (1)
kapasitas maksimum 150 Kg. Grafik transfer 60𝑘Ω
funtion dari loads cell dapat dilihat pada gambar 𝐺 =4+ 𝑅𝐺
(2)
8.
Dengan memberikan RG = 60 Ω maka akan di
dapatkan peguatan sebesar 1000 kali tegangan
input.

D. Analog to Digital Convertion (ADC)


Output Op-Amp masih berupa tegangan
analog. Agar signal dapat diproses oleh
mokrokontroler maka diperlukan rangkaian ADC
yang akan merubah tegangan analog menjadi
signal digital. ADC yang dipergunakan adalah
ADC 0808 dengan input 0v sampai dengan 5v dan
output 8 bit signal digital. Rangkaian ADC 0808
Gambar 8. Transfer funtion (Loads Cell). dapat dilihat pada gambar 10.
Keluaran maksimum loads cell pada berat 150 kg
adalah 3,13m volt. Untuk mendapatkan sinyal
sesuai dengan yang diinginkan maka diperlukan
rangkaian pengkondisi signal.

C. Pengkondisi Signal Op-Amp


Keluaran signal dari Loads Cell dalam besaran
mili volt. Untuk mendapatkan signal yang lebih
besar dipergunakan penguat (Op-Amp). Penguat
yang dipakai disini adalah penguat differential
INA125. Rangkaian op-amp dapat dilihat pada
gambar 9.

© 2013 Jurnal Penelitian Enjiniring, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin


Supported by IEEE Indonesia Section Hal | 24
Jurnal JPE-UMUM/TST/TEI/TMI/TKM/TAP/TGT., VOL. XX-A/B/C/D/E/F, No. xx, BULAN XX TAHUN 2013 JPE-UNHAS

+5V maka :
1
Clock = 51𝐷 = 00110011𝑏
Input Vref(+) Vcc OE ALE 0,0195
CLK 12 11 9 22 D0
10 21
EOC D1
7 20 E. Penggerak Palang Pintu
ST 6 D2
19 Untuk mensimulasikan pelang pintu
Analog Input In0 D3 dipergunakan motor DC 12volt sebagai
26 18
Dari Op Amp Port P1
In1 D4 penggerak. Untuk mengoperasikan motor DC
27 8
In2 ADC D5 sebagai penggerak palang pintu diperlukan suatu
28
In3 0808 15
In4
1
14
D6 rangkaian driver motor DC. Rangkaian driver
2 D7 motor DC disini yang dipakai adalah rangkaian h-
In5 17
3
In6 bridge yang dibangun dengan 2 buah transistor
4
In7
5
TIP32 dan 2 buah transistor TIP31. Transistor ini
Vref(-)
16 digunakan sebagai switching sehingga nantinya
25 24 23 13 motor dapat berputar searah jarum jam (clock
A B C GND wise) dan berlawanan arah jarum jam (counter
clock wise). Rangkaian driver motor DC h-bridge
dapat dilihat pada gambar 11.
12 v Dc
Gambar 10. Rangkaian ADC 0808

Keluaran data 8 bit ADC (DB0- DB7) R 3k


Q3 Q4 R 3k

dihubungkan ke Port P1. Pin 11 yang merupakan TIP 32 TIP 32

pin catudaya IC dihubungkan dengan tegangan


+5V. Vref+, Output Eneble dan ALE dihubungkan
dengan tegangan +5V. ADD A,B,C diberikan M
A Ke Port B R 1k Q2 R 1k
Q1
logika 0 dengan maksud bahwa In 0 yang kita TIP 31 TIP 31

manfaatkan sebagai input analog. Vref-,In1-


7dihubungkan dengan ground . Sedangkan In 0 B Ke Port B
dihubungkan dengan out put Op Amp yang
merupakan signal input analog. Start dan EOC di
hubungkan jadi satu dan dibiarkan mengambang. Gambar 11. Driver Motor H-Bridge
Keluaran ADC berupa signal digital yang
mengikuti rumus brikut ini: Saat input A dan B diberikan logika 0, maka
𝐹𝑆𝑅
𝑄= 𝑛 (3) kedua transistor TIP31 (Q1 & Q2) tidak akan
2 mendapat picuan pada basisnya sehingga
Dimana : Q = Kuantisasi transistor bersifat cut-off atau transistor bersifat
FSR = Full scale range seperti saklar yg terbuka. Dari rangkaian diatas
2n = Jumlah bit digital yang dihasilkan terlihat pula bahwa kedua TIP32 (Q3 & Q4)
Dimana input maksimum ADC 5 Volt dan output bergantung pada TIP31 dimana basis kedua
ADC 8 bit sehingga : TIP32 terhubung pada kolektor TIP31. Jadi,
5 5
𝑄 = 28 = 256 = 0,0195𝑉 apabila tidak ada arus yg mengalir pada kolektor
TIP31 maka basis TIP32 jg tidak akan terpicu
Artinya setiap terjadi kenaikan 0,0195V pada akibatnya motor tidak akan berputar atau
input ADC, keluaran signal digital akan berhenti.
bertambah 1. Saat input A diberi logika 0 dan input B diberi
Contoh : logika 1 maka Q2 akan saturasi sedangkan Q1
Apabila ADC diberikan tegangan sebesar 1 Volt

© 2013 Jurnal Penelitian Enjiniring, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin


Supported by IEEE Indonesia Section Hal | 25
Jurnal JPE-UMUM/TST/TEI/TMI/TKM/TAP/TGT., VOL. XX-A/B/C/D/E/F, No. xx, BULAN XX TAHUN 2013 JPE-UNHAS

tetap cut-off. Karena Q2 bersifat saturasi atau START


seperti saklar yang tertutup maka basis Q3 akan
mendapat picuan sehingga Q3 juga bersifat
Baca Berat
saturasi. Akibatnya arus akan mengalir dgn urutan Kendaraan (Bk)
seperti berikut : Vs - Q3 - motor - Q1 - ground,
sehingga motor akan berputar searah jarum jam.
Tidak
Saat input A diberi logika 1dan input B diberi Bk>Bmin
logika 0 maka Q1 akan saturasi sedangkan Q2 cut-
off. Akibatnya Q4 juga akan menjadi saturasi Ya

karena basis Q4 mendapat picuan dari Q1. Masukan Nopol,

Sehingga arus akan mengalir dengan urutan


seperti berikut : Vs - Q4 - motor - Q2 - ground dan
Ya
motor akan berputar berlawanan arah jarum jam. Bm>25%*DA
Jika kedua input diberi logika 1 secara
Tidak
bersamaan maka akan mengakibatkan semua
transistor dalam kondisi saturasi. Secara logika Baca Sensor
motor tidak akan berputar karena tidak ada beda Atas (SA)

potensial pada ujung-ujung konektornya. Namun


hal ini akan menyebabkan timbulnya panas yang Tidak
SA=1 Buka Palang
berlebihan pada semua transistor sehingga dapat
menyebabkan kerusakan. Ya

Prosedur pembukaan palang pintu dilakukan


Stop Motor
sesuai dengan flowcard pada gambar 12.

Baca Sensor
Keluar

Tidak
Tidak
T=1 Jum=0?

Ya Ya

Baca Sensor
Bawah (SB)

Tidak
SB=1? Tutup Palang

Ya

Stop Motor

STOP

Gambar 12. Diagram alir palang pintu.

F. Sensor Posisi Palang Pintu


Sensor posisi disini dipakai untuk mengetahui
posisi palang pintu apakah pada posisi terbuka
atau tertutup. Sensor yang dipakai pada penelitian
ini adalah 2 buah limit switch yang dipasang
sedemikian rupa sehingga pada saat palang pintu

© 2013 Jurnal Penelitian Enjiniring, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin


Supported by IEEE Indonesia Section Hal | 26
Jurnal JPE-UMUM/TST/TEI/TMI/TKM/TAP/TGT., VOL. XX-A/B/C/D/E/F, No. xx, BULAN XX TAHUN 2013 JPE-UNHAS

terbuka penuh, tertutup rapat memberikan kondisi Metode pengujian yang dipakai adalah black
yang berbeda. box testing. Black box testing atau test fungsional
adalah pengujian program yang dilakukan oleh
II.5 Kamera Pemantau pengembang (programmer). Dengan memberikan
Kamera pemantau dimodelkan dengan web input tertentu dalam melihat hasil yang
kamera yang terhubung langsung ke komputer didapatkan kdari input tersebut. Dengan kata lain,
client. Kamera pemantau hanya akan merekam black box testing terfokus pada fungsional sistem.
apabila ada kendaraan yang akan melakukan Detail pengujian dari sistem dapat dilihat pada
penimbangan. Konfigurasi kamera pemantau tabel berikut:
dapat dilihat pada gambar 13.
Tabel 7. Pengujian Aplikasi client server
N Item Pengujian Detail Pengujian Metode
o Pengujian
Aplikasi
1 Pengujian Verifikasi Login. Blackbox
keamanan sistem.
Web Cam
Client 1 2 Pengujian fungsi Input data. Blackbox
input master data.
Gambar 13. Konfigurasi Kamera 3 Pengujian aktifitas Aktifitas Blackbox
penimbangan. penimbangan.
Untuk mengaktifkan perekaman video dipakai 4 Pengujian aktifitas Pengawasan visual Blackbox
sensor yang dapat menandakan ada kendaraan pengawasan. dan data hasil
yang masuk atau keluar dari jembatan timbang. penimbangan.
Dalam simulasinya dipakai sensor pust button
sebagai sensor masuk dan keluarnya kendaraan. A. Pengujian keamanan sistem.
Sensor pust button dihubungkan dengan port 3 Pengujian keamanan bertujuan untuk
yang selanjutnya diteruskan ke komputer client. mengetahui aspek keamanan dari sistem terhadap
Video hasil perekaman kamera CCTV disimpan user ilegal.
pada folder tersendiri yang terpisah dengan
Tabel 8. Pengujian keamanan sistem.
database. Prosedur perekaman video dari kamera N Test Case Hasil Yang Hasil Yang Ket.
CCTV dapat dilihat pada Flowcard Gambar 14. o diharapkan didapatkan
START
1 User tidak User tidak Selalu Ber
melakukan dapat masuk menampilkan hasil
login kedalam form login
sistem
Baca Sensor 2 User login User tidak Tidak masuk Ber
tidak dapat masuk kedalam hasil
memasukkan kedalam sistem dan
ip-address sistem menampilkan
Stop Rekam
Ada Kendaraan?
Video
pesan
Tidak
3 User login User tidak Tidak masuk Ber
Ya nama dan dapat masuk kedalam hasil
pasword kedalam sistem dan
Start Rekam salah sistem menampilkan
Video
pesan
4 User login User tidak Tidak masuk Ber
tidak dapat masuk kedalam hasil
STOP memasukkan kedalam sistem dan
kode lokasi sistem menampilkan
Gambar 14.Diagram alir perekaman video. pesan
5 User login User dapat Menampilkan Ber
sesuai masuk menu utama hasil
III. III. Pengujian Sistem. dengan yang kedalam
disyaratkan sistem
III.1 Pengujian Aplikasi Client Server

© 2013 Jurnal Penelitian Enjiniring, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin


Supported by IEEE Indonesia Section Hal | 27
Jurnal JPE-UMUM/TST/TEI/TMI/TKM/TAP/TGT., VOL. XX-A/B/C/D/E/F, No. xx, BULAN XX TAHUN 2013 JPE-UNHAS

data n pesan.
B. Pengujian input master data. identitas
Pengujian input master data bertujuan kendaraan
mengetahui kemampuan sistem dalam menginput tidak
lengkap)
data yang akan disimpan ke dalam database
2 Pengujian Dapat Data Ber
identitas, lokasi, operator, dan uji berkala. fungsi menyimpa tersimpan hasil
Database tersebut merupakan master data yang simpan data Data. dan
dimanfaatkan untuk dalam melakukan aktifitas (Pengisian menampilka
penimbangan. data n pesan.
identitas
Tabel 9. Pengujian input master data. kendaraan
N Test Case Hasil Yang Hasil Yang Ket. lengkap)
o Diharapkan Didapatkan 3 Pengujian Dapat Data Ber
1 Pengujian Tidak dapat Data tidak Ber fungsi ubah mengubah berubah dan hasil
fungsi simpan menyimpan tersimpan hasil data yang tersimpan
data (Pengisian data. dan sudah kembali ke
data identitas menampilka tersimpan. database.
kendaraan n pesan. 4 Pengujian Dapat Perubahan Ber
tidak lengkap) fungsi Batal membatalkan data hasil
2 Pengujian Dapat Data Ber data yang dibatalkan.
fungsi simpan menyimpa tersimpan hasil mau di ubah.
data (Pengisian Data. dan 5 Pengujian Dapat View terlihat Ber
data identitas menampilka fungsi menampilkan dan video hasil
kendaraan n pesan. kamera view dan terekam
lengkap) merekam
3 Pengujian Dapat Data Ber video
fungsi ubah mengubah berubah dan hasil 6 Pengujian Dapat Data berat Ber
data yang tersimpan fungsi mengambil tersimpan hasil
sudah kembali ke mengambil data berat kedalam
tersimpan. database. data berat database
4 Pengujian Dapat Perubahan Ber 7 Pengujian Dapat Struk dan Ber
fungsi Batal membatalkan data hasil fungsi cetak mencetak data hasil hasil
data yang dibatalkan. struk dan penimbanga
mau di ubah. data n tercetak
5 Pengujian Dapat Data Ber penimbangan
fungsi Hapus menghapus terhapus hasil 8 Pengujian Dapat keluar Keluar dari Ber
data. fungsi dari menu. menu hasil
6 Pengujian Dapat keluar Keluar dari Ber keluar penimbanga
fungsi keluar dari menu. menu yang hasil n, kembali
dipangil, ke menu
kembali ke utama.
menu utama.
D. Pengujian aktifitas pengawasan.
C. Pengujian aktifitas penimbangan. Pengujian aktifitas pengawasan betujuan
Pengujian aktifitas penimbangan bertujuan mengetahui fungsionalitas dari elemen-elemen
mengatahui kemampuan aplikasi client server dalam pengawasan penimbangan.
dalam menjalankan aktifitas penimbangan.
Tabel 11. Pengujian aktifitas pengawasan.
Tabel 10. Pengujian aktifitas penimbangan. N Test Case Hasil Yang Hasil Yang Ket.
N Test Case Hasil Yang Hasil Yang Ket. o Diharapkan Didapatkan
o Diharapkan Didapatkan 1 Pengujian Dapat Data dan Ber
1 Pengujian Tidak dapat Data tidak Ber fungsi lihat menampilkan grafik hasil
fungsi menyimpan tersimpan hasil data hasil pelanggaran
simpan data data. dan penimbangan terlihat.
(Pengisian menampilka dan grafik

© 2013 Jurnal Penelitian Enjiniring, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin


Supported by IEEE Indonesia Section Hal | 28
Jurnal JPE-UMUM/TST/TEI/TMI/TKM/TAP/TGT., VOL. XX-A/B/C/D/E/F, No. xx, BULAN XX TAHUN 2013 JPE-UNHAS

pelanggaran Membuka dan menutupnya palang pintu


2 Pengujian Dapat Data Ber dikendalikan oleh mikrokontroler. Ketika
fungsi cetak mencetak tercetak hasil kendaraan tidak melakukan pelanggaran berat
data.
3 Pengujian Dapat View Ber
komputer mengirimkan signal 2h ke
pengawasan mengakses terlihat. hasil mikrokontroler yang berarti buka palang diluar
visual. view dari kondisi yang diisyaratkan komputer tidak akan
kamera mengirim signal ke mikrokontroler sehingga
pemantau palang pintu akan tetap tertutup. Pengujian
pada menu
penimbangan
dilakukan dengan melakukan percobaan-
4 Pengujian Dapat keluar Keluar dari Ber percobaan penimbangan sehingga didapatkan,
fungsi dari menu. menu hasil kondisi pelanggaran, tidak melanggar,
keluar pengawasan, pelanggaran ringan, pelanggaran sedang dan
kembali ke pelanggaran berat. Hasil pengujian dapat dilihat
menu utama.
seperti tabel 13:
III.2 Pengujian Data Berat Kendaraan Tabel 13. Pengujian palang.
N Daya Berat Kel. Pelang
Pengujian data berat kendaraan dilakukan No. Polisi Plg
o Ang. Muatan Berat garan
dengan menguji coba rangkaian hardware yang 1 DD1234AB 50 50 0 Tidak Buka
sudah dibuat yaitu load cell, pengkondisi signal mlgr
Op-Amp, dan ADC. Keluaran ADC dimasukkan 2 DD1234BA 58 60 2 Tidak Buka
ke mikrokontroler yang kemudian diteruskan ke mlgr
komputer client. Hardware dirangkai seperti 3 DD1234CD 55 60 5 Ringan Buka
4 DD2345AB 65 70 5 Ringan Buka
gambar 5. Setelah semua hardware dirangkai 5 DD2345BC 60 70 10 Sedang Buka
kemudian dilakukan pengukuran terhadap 6 DD2345AB 65 75 10 Sedang Buka
masing-masing bagian. 7 DD1234BA 58 75 17 Berat Tutup
8 DD1234DC 70 90 20 Berat Tutup
Tabel 12. Pengujian data berat.
Load Cell Op- ADC Mikrok III.4 Pengujian Kamera Pemantau
N Amp ontroler Client
o In Out Out Out Out (Kg) Pengujian kamera bertujuan untuk mengetahui
(kg) (mV) (V) (b) (h) kesesuaian kenerja kamera dengan sistem yang
1 50 1 1 110101 35 50 diharapkan. Kamera akan bekerja sesuai dengan
2 58 1,2 1,2 111110 3E 58 diagram alir pada gambar 14. Dari diagram alir
3 65 1,3 1,35 1000101 45 65
4 75 1,5 1,56 1010000 50 75
terlihat bahwa kamera akan merekam apabila
5 80 1,6 1,67 1010101 55 80 jumlah kendaran masuk melebihi jumlah
6 90 1,9 1,9 1100000 60 90 kendaraan keluar. Penghitungan jumlah
7 100 2 2 1101011 6B 100 kendaraan masuk dan keluar dilakukan oleh
mikrokontroler. Apabila jumlah kendaraan masuk
III.3 Pengujian Palang Pintu melebihi kendaraan keluar mikrokontroler akan
mengirimkan signal 4h ke komputer yang berarti
Pengujian palang pintu bertujuan untuk
perintah merekam. Dan apabila jumlah kendaraan
mengetahui kesesuaian kenerja palang pintu
masuk sama dengan jumlah kendaraan keluar
dengan sistem yang diharapkan. Palang pintu
maka mikrokontroler mengirimkan signal 5h ke
akan bekerja sesuai dengan diagram alir pada
komputer yang berarti stop rekam. Pengujian
gambar 12. Pada diagram tersebut terlihat bahwa
dilakukan dengan melakukan percobaan-
palang pintu akan selalu terbuka apabila
percobaan sehingga mendapatkan kondisi yang
kendaraan tidak melakukan pelanggaran berat.
disyaratkan.
Artinya palang pintu tidak akan terbuka apabila
kendaraan melakukan pelanggaran berat. Tabel 14. Pengujian kamera.

© 2013 Jurnal Penelitian Enjiniring, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin


Supported by IEEE Indonesia Section Hal | 29
Jurnal JPE-UMUM/TST/TEI/TMI/TKM/TAP/TGT., VOL. XX-A/B/C/D/E/F, No. xx, BULAN XX TAHUN 2013 JPE-UNHAS

No
Jumlah kendaraan Signal
Kamera.
1. Untuk aplikasi sistem pada jembatan timbang
masuk dan keluar Terkirim yang sesungguhnya perlu diadakan
1 Masuk > Keluar 4h Start rekam penyesuaian-penyesuaian terkait dengan
2 Masuk = Keluar 5h Stop rekam
hardware.
2. Penelitian lebih lanjut untuk penyempurnaan
III.5 Pengujian Kualitas Sistem. sistem dapat dilakukan dengan
Pengujian kualitas sistem dilakukan dengan mengintegrasikan sistem pembaca plat nomor
menyebarkan kuisioner menyangkut peranan kendaraan dan dengan DLLAJ yang
sistem terhadap aktifitas pengawasan jembatan melakukan uji berkala kendaraan sehingga
timbang. Responden diambil 10 orang petugas data identitas kendaraan dan masa uji dapat
UPPKB, Dinas perhubungan dan informatika langsung diinput dari DLLAJ.
yang merupakan pengguna dari sistem.
Dari hasil pengujian, kualitas sistem secara Daftar Pustaka.
keseluruhan sistem dinyatakan baik dan dapat [1] Kadir, Abdul, Pengenalan Sistem Informasi, Penerbit Andi
merepresentasikan proses penimbangan pada Yogyakarta, 2002.
[2] Budi S. Dharma O., Esther Wibowo, Addi Hartono, Samuel Prakoso,
jembatan timbang karena dari keseluruhan Client Server dan Sistem Terdistribusi, Penerbit Andi, Yogyakarta,
responden menyatakan 43% sangat baik dan 40% 2006.
[3] Rudy H. H. Simatupang, Wardhani Sartono, Hary Christady Sistem
menyatakan baik. Informasi Pengawasan Kendaraan angkutan Barang Pada Jembatan
Timbang Untuk penentuan Pelanggaran Muatan Lebih Dan Damage
Factor (Studi Kasus Daerah Istimewa Yogyakarta) Jurusan Teknik
IV. Kesimpulan dan Saran. Sipil dan Lingkungan - FT UGM Yogyakarta, Forum Teknik Sipil
No. XVIII/vol. 2 Mei 2008.
IV.I Kesimpulan [4] Anugrah Robby, 2008, Analisa Kinerja Jaringan Jembatan Timbang
Online Di Jawa Timur Menggunakan Radio Link, Jurusan Teknik
1. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
adalah Model sistem Otomatisasi Pengawasan Nopember.
[5] Ir. Inge Martina, 2002, Pemrograman Internet Dengan Delphi,
Jembatan Timbang berfungsi sesuai dengan Elekmedia Kompotindo, Jakarta.
tujuan yang ingin dicapai yaitu : [6] Wahana Komputer, 2009, Aplikasi Cerdas Menggunakan Delphi,
Penerbit Andi, Yogyakarta.
 Data hasil penimbangan tersimpan ke [7] Supratman Agus, Juang Akbardin, Penerapan Sistem Informasi Data
database dan dapat diakses dari menu Pada Metode Penimbangan Kendaraan Barang Di Jembatan
Timbang, Jurusan Pendidikan Teknik Sipil - FPTK UPI.
pengawasan. [8] Arifin, Z., 2005, Langkah Mudah Membangun Jaringan Komputer,
 Palang pintu jembatan timbang dapat Andi, Yogyakarta.
[9] Petunjuk Teknis Administrasi dan Pelaporan Jembatan Timbang,
membuka dan menutup secara otomatis Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan.
sesuai dengan kondisi pelanggaran. [10] Dasar Hukum Pengoperasian Jembatan Timbang & Kebijakan
Pengawasan Angkutan Barang, Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan
 Pengawasan visual dapat dilakukan
dengan memanfaatkan fasilitas tambahan
berupa kamera pemantau.
2. Dengan sensor berat (Loads Cell), Op-Amp
INA125, ADC 0808, dan mikrokontroler
AT89S51 dapat dilakukan pembacaan berat
kendaraan secara otomatis.
3. Dengan motor DC, driver H-Bridge dan
mikrokontroler AT89S51 dapat dibuat model
palang pintu jembatan timbang.
4. Proses penimbangan lebih dapat
dipertanggungjawabkan dengan diberikannya
struk hasil penimbangan ke sopir.

IV.2 Saran

© 2013 Jurnal Penelitian Enjiniring, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin


Supported by IEEE Indonesia Section Hal | 30

Anda mungkin juga menyukai