Anda di halaman 1dari 20

A.

Rencana Aksi Aktualisasi

TEKNIK AKTUALISASI NILAI


NO. NILAI DASAR KEGIATAN
DASAR
1 2 3
1. 1.1 Akuntabilitas Melakukan Dalam melakukan pemasangan infus
Pemasangan Infus saya lakukan secara profesional
pada pasien dengan bekerja sesuai SPO yang
berlaku di RSUD H. Hanafie Muara
Bungo. Sebelum saya melakukan
tindakan, saya meminta persetujuan
keluarga terlebih dahulu untuk
melakukan tindakan pemasangan
infus, kemudian saya mempersiapkan
alat yang digunakan saat pemasangan
infus dilakukan dan saya mencuci
tangan dengan cara enam langkah
cuci tangan untuk menghilangkan
kuman yang ada pada kulit sehingga
tidak menyebarkan kuman pada
pasien saat tindakan pemasangan
infus dilakukan.

1.2 Nasionalisme Saya melakukan tindakan


pemasangan infus dengan
bekerjasama dengan perawat yang
bertugas pada saat itu. Kemudian
saya membawa alat yang sudah
disiapkan dan menepatkan didekat
pasien agar saya mudah dalam
melakukan tindakan
1.3 Etika Publik sebelum melakukan tindakan saya
menyapa pasien dengan ramah serta
menjelaskan kepada pasien tindakan
yang akan saya lakukan dengan
komunikasi efektif menggunakan
bahasa yang mudah dipahami oleh
pasien.
1.4 Komitmen Saya memakai sarung tangan dan
Mutu menyiapkan cairan infus dengan
menyambungkan selang infus kebotol
cairan infus dan menggantungkan
botol cairan pada tiang infus yang
ada di tempat tidur pasien, saya
mengisi tabung reservoir pada slang
infus kemudian mengalirkan cairan
hingga tidak ada udara dalam slang.
Setelah itu saya mengatur posisi
pasien supine (telentang) serta untuk
meningkatkan kualitas mutu dengan
teknik cermat dan teliti memilih
pembuluh darah vena yang akan
ditusuk serta teman dinas yang
bekerja membantu memegangkan
tangan pasien agar pembuluh darah
terlihat lebih jelas. Selanjutnya saya
membersihkan kulit menggunakan
kapas yang sudah diberi alkohol
dengan gerakan melingkar dari dalam
keluar dengan tujuan kuman yang ada
dipermukaan kulit hilang dan tidak
ikut masuk saat pembuluh darah
ditusuk, menusuk pembuluh darah
dengan menggunakan jarum yg
dilapisi selang karet kecil (IV cateter)
membentuk sudut 30˚ dan lobang
jarum menghadap keatas serta
memastikan IV cateter masuk
kedalam pembuluh darah dengan
terlihatnya darah naik ke ujung IV
cateter, kemudian tarik jarum
perlahan keluar dan mendorong
selang karet kecil masuk ke dalam
pembuluh darah dan menyambungkan
selang infus yang sudah dihubungkan
dengan cairan ke selang karet kecil
yang masuk ke pembuluh darah serta
mengatur tetesan infus sesuai order,
setelah memastikan cairan infus
mengalir dengan lancar saya
mengobservasi adanya tanda-tanda
alergi, kemerahan, dan bengkak
(Plebitis) . Jika tidak ada maka saya
lakukan fiksasi pada ujung selang
karet yg terhubung langsung ke
pembuluh darah dan memberi kassa
yang sudah diberi betadin agar tidak
terjadi infeksi pada kulit yang sudah
ditusuk dengan IV cateter tersebut,
setelah itu saya merapikan alat yang
sudah digunakan dan membuangnya
ketempat sampah sesuai dengan
kategorinya masing-masing.

2. 2.1 Akuntabilitas Mengukur MelakukanPengukuran tekanan darah


tekanan darah saya lakukan secara tanggung jawab
pasien dengan bekerja sesuai SPO yang
berlaku di Rumah Sakit. Sebelum
saya melakukan Pengukuran tekanan
darah mempersiapkan alat yang
digunakan saat mengukur tekanan
darah dan saya mencuci tangan (hand
higienis) dengan cara enam langkah
cuci tangan untuk menghilangkan
kuman yang ada pada kulit sehingga
tidak menyebarkan kuman pada
pasien saat tindakan mengukur
tekanan darah dilakukan.
2.2 Nasionalisme Saya tidak diskriminatif dengan
tidak membeda-bedakan pasien
dalam melakukan tindakan ini.
Tindakan ini saya lakukan
berdasarkan kamar yang paling depan
dengan urutan tempat tidur yang ada
dari depan sampai ke ujung ruangan.

2.3 Nasionalisme Saya tidak diskriminatif dengan


tidak membeda-bedakan pasien
dalam melakukan tindakan ini.
Tindakan ini saya lakukan
berdasarkan kamar yang paling depan
dengan urutan tempat tidur yang ada
dari depan sampai ke ujung ruangan
dan dilakukan sama kepada semua
pasien yang ada
2.4 Etika Publik Saya membawa alat yang sudah
disiapkan dan menempatkan didekat
pasien agar saya mudah dalam
melakukan tindakan, sebelum
melakukan tindakan saya bersikap
ramah, memberikan senyum dan
menyampaikan tindakan yang akan
saya lakukan menggunakan bahasa
yang lemah lembut serta mudah
dipahami oleh pasien.
2.5 Komitmen Saya membuka dan menggulung
Mutu, lengan baju pasien, saya memasang
manset tensi meter pada lengan atas
pada pipa karetnya beraada di sisi luar
lengan. Manset dipasang tidak terlalu
kencang atau terlalu longgar dan
denyut arteri brachialis diraba lalu
stetoskop ditempatkan pada daerah
tersebut, skrup balon karet ditutup,
pengunci air raksa dibuka selanjutnya
balon dipompa sampai denyut arteri
tidak terdengar lagi dan air raksa di
dalam pipa gelas naik. Kemudian
skrup balon dibuka perlahan-lahan
sehingga air raksa turun perlahan
sambil memperhatikan turunnya air
raksa, saya mendengarkan bunyi
denyutan pertama (tekanan systole)
dan denyutan terakhir (diastole). Saya
melakukan pengukuran tekanan darah
dengan memperhatikan respon pasien
saat saya melakukan tindakan.
Setelah melakukan pengukuran
tekanan darah saya juga akan
berkreativitas dengan memberikan
informasi tentang hasil pengukuran
tekanan darah yang perlu
mendapatkan penanganan dan
tindakan segera serta yang tidak perlu
mendapatkan penangan segera.
2.6 Anti Korupsi Setelah itu saya memberitahukan
hasil pengukuran tekanan darah
pasien yang sebenarnya tanpa
melakukan pemalsuan data pasien.
Kemudian saya merapikan alat dan
membuka sarung tangan dan yang
sudah digunakan serta mencuci
tangan dengan prinsip enam langkah.

3 3.1 Akuntabilitas Melakukan Melakukan pemasangan selang pipis


Pemasangan (Kateter) saya lakukan secara
Kateter pada profesional dengan bekerja sesuai
pasien SPO yang berlaku di Rumah Sakit
Sebelum saya melakukan
pemasangan kateter saya
mempersiapkan alat yang digunakan
saat pemasangan kateter dengan
prinsip steril dan saya mencuci tangan
(hand higienis) dengan cara enam
langkah cuci tangan untuk
menghilangkan kuman yang ada pada
kulit sehingga tidak menyebarkan
kuman pada pasien saat tindakan
pemasangan kateter dilakukan.
3.2 Nasionalisme Saya membawa alat yang sudah
disiapkan dan menempatkan didekat
pasien agar saya mudah dalam
melakukan tindakan, serta
bekerjasama dengan berkolaborasi
dengan perawat yang bertugas saat
itu dalam melakukan tindakan ini.
sebelum melakukan tindakan saya
bersikap ramah dengan menyapa
pasien, memberikan senyum dan
menyampaikan informasi tindakan
yang akan saya lakukan dengan
benar dengan menjelaskan tentang
prosedur pemasangan dengan
menggunakan bahasa yang lemah
lembut serta mudah dipahami oleh
pasien
3.3 Etika Publik Saya melakukan tindakan saya
melakukan 3A meliputi Aman Diri,
Aman Pasien, Aman Lingkungan ,
sebagai proteksi diri saya memakai
sarung tangan. Selanjutnya saya juga
menghargai privasi pasien dengan
menggunakan kain penutup/skerem
yang disebut juga sampiran dan
melepaskan pakaian bagian bawah
pasien.
3.4 Komitmen Saya mengatur posisi pasien dengan
Mutu dorsal recumbent (posisi seperti ibu
melahirkan dimana pada sien
ditempatkan pada posisi telentang
dengan kedua lutut pleksi di atas
tempat tidur), saya meletakkan urine
bag atau penampung urine/pipis
diantara tungkai kaki dan memegang
alat kelamin pasien (penis) dengan
tangan kiri, menarik preputium atau
pembungkusnya sedikit kepangkal
kemudian membersihkan dengan
kapas pembersih selanjutnya saya
mengambil kateter dan ujungnya
diberi vaselin atau jelly pada
sepanjang selang yang akan
dimasukan agar memudahkan saat
pemasangan dan mengurangi resiko
lecet pada dinding saluran kencing.
Saya melakukan pemasangan secara
efektif dengan cermat dan teliti saat
melakukan pemasangan dengan
memperhatikan respon pasien saat
saya melakukan tindakan, saya juga
meminta pasien untuk menarik nafas
dalam saat selang masuk tepat
disaluran kencing dan mendorong
selang perlahan sampai batas vesika
urinaria (Kandung kemih).
4. 4.1 Akuntabilitas Menerima pasien Saat pasien baru datang keruangan
baru di ruang diantar oleh petugas IGD saya
rawat Inap menyambut dengan senyum dan
menyapa pasien serta dengan cepat
dan tepat saya mengantarkan pasien
ketempat tidur yang telah disediakan.
Setelah pasien beristirahat ditempat
tidur yang telah disediakan,
selanjutnya saya bersikap profesional
dengan melakukan wawancara sesuai
dengan form yang telah disediakan
dan mengisinya secara lengkap.
Sebelum memulai wawancara saya
memperkenalkan diri terlebih dahulu,
menanyakan identitas pasien dan
memeriksa kecocokan rekam medik
dengan identitas pasien, saya
melakukan wawancara mengenai
keluhan yang dirasakan saat ini,
riwayat kesehatan sebelumnya,
riwayat psikososial dan pemeriksaan
fisik. Pemeriksaan fisik saya lakukan
dengan meminta persetujuan terlebih
dahulu kepada pasien dan meminta
pasien untuk berbaring, pemeriksaan
fisik dimulai dari memeriksa tanda-
tanda vital meliputi tekanan darah,
nadi, pernafasan dan suhu pasien,
setelah itu dilanjutkan dengan
pemeriksaan mulai dari kepala sampai
ujung kaki sehingga ditemukan
masalah-masalah keperawatan sesuai
dengan tugas saya sebagai perawat.

4.2 Nasionalisme Saya melakukan wawancara secara


adil tanpa membeda-bedakan pasien
baik dari segi status sosial, agama
maupun ras sehingga pasien merasa
nyaman dengan pelayanan yang
diberikan.
4.3 Etika Publik Pada saat akan melakukan wawancara
saya akan bersikap sopan dan ramah
denganmenyapa dan tersenyum
kepada pasien kemudian mengisi data
sesuai dengan form yang telah
disediakan dan mengisinya secara
lengkap. Namun sebelum memulai
wawancara saya memperkenalkan diri
terlebih dahulu, menanyakan identitas
pasien dan memeriksa kecocokan
rekam medik dengan identitas pasien,
saya melakukan wawancara mengenai
keluhan yang dirasakan saat ini,
riwayat kesehatan sebelumnya,
riwayat psikososial dan pemeriksaan
fisik.
4.4 Komitmen Pemeriksaan fisik saya lakukan
Mutu dengan meminta persetujuan terlebih
dahulu kepada pasien dan meminta
pasien untuk berbaring, pemeriksaan
fisik dimulai dari memeriksa tanda-
tanda vital meliputi tekanan darah,
nadi, pernafasan dan suhu pasien,
setelah itu dilanjutkan dengan
pemeriksaan mulai dari kepala sampai
ujung kaki sehingga ditemukan
masalah-masalah keperawatan sesuai
dengan tugas saya sebagai perawat.
Setelah saya melakukan wawancara
kepada pasien saya memasukkan data
yang saya dapat efektif yaitu dengan
memasukkan data ke dalam laporan
pasien dan rekam medis serta
mengenterkan data ke komputer yang
telah disediakan.
4.5 Anti Korupsi Dalam penerimaan pasien saya tidak
akan menyalahgunakan kekuasaan
sebagai perawat dengan menerima
pasien sesuai dengan kelasnya yang
telah disepakati dan disetujui
sebelumnya sehingga pasien
merasakan mendapat pelayanan
keperawatan (asuhan keperawatan)
yang sama sesuai dengan keluhan
yang dirasakan

5. 5.1 Akuntabilitas Mengawasi Mengawasi kunjungan pasien saya


Kunjungan pasien lakukan secara disiplin sesuai dengan
waktu kunjungan yang telah
ditentukan sesuai dengan SK Direktur
yang telah dibuat. Saya membuka
pintu masuk ruangan interne saat
waktu kunjungannnya telah ada dan
menutup pintu kembali setelah jam
kunjungan berakhir..
5.2 Nasionalisme Saat masih ada keluarga pasien yang
berada didalam ruangan atau yang
ingin masuk saat jam kunjungan
berakhir secara adil tanpa membeda-
bedakan, saya menyampaikan kepada
keluarga/ tamu pasien untuk
memberikan waktu kepada pasien
beristirahat dan hanya satu orang
yang berada didalam untuk menjaga
pasien sehingga pasien dapat
beristirahat dengan tenang selama
proses pemulihannya.
5.3 Etika Publik Saya melakukannya dengan bersikap
sopan menggunakan bahasa yang
lemah lembut dan mudah
dimengerti sehingga dapat diterima
dengan baik.
5.4 Komitmen Untuk kefektifan jam kunjungan
Mutu diruang rawat inap interne, agar tamu
atau pengunjung mengetahui jam-jam
kunjungan yang ada di Rumah sakit
saya menempelkan jam kunjungan
dipintu masuk keruangan..

5.5 Anti Korupsi Saya juga bersikap jujur dengan


tidak membiarkan keluarga atau
tamu pasien berkunjung saat jam
kunjungan tidak ada walaupun saya
kenal dengan tamu atau keluarga
tersebut, sehingga pasien yang lain
juga dapat istirahat dengan tenang
dan nyaman.

6. 6.1 Akuntabilitas Mengganti alat Mengganti alat tenun kotor tempat


tenun kotor tidur tanpa memindahkan pasien saya
tempat tidur tanpa lakukan dengan profesional yaitu
memindahkan bekerja sesuai dengan SPO yang
pasien berlaku di RSUD H. Hanafie Muara
Bungo. Sebelum saya melakukan
tindakan saya menyiapkan alat-alat
terlebih dahulu kemudian mencuci
tangan dengan cara enam langkah
cuci tangan untuk menghilangkan
semua kotoran dan menghambat serta
membunuh kuman-kuman yang ada
pada kulit sehingga saya dapat
mencegah tertularnya kuman atau
infeksi kepada pasien
6.2 Nasionalisme Saya melakukan hal yang sama pada
setiap pasien tanpa diskriminatif
dengan tidak membeda-bedakan
pasien. Mengganti alat tenun pasien
yang sudah kotor dengan yang baru
sesuai dengan kondisi laken yang
ditempatkan pasien, dan hal ini sama
akan dilakukan pada semua pasien
yang membutuhkan laken yang
bersih.
6.3 Etika Publik Saya membawa alat dan
menempatkannya didekat pasien agar
memudahkan saya saat melakukan
tindakan mengganti alat tenun kotor
pada tempat tidur pasien. saya akan
lakukan dengan bahasa yang efektif
menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami
oleh pasien dengan cara Saya
menyapa pasien, memberi salam
dengan memberikan senyuman dan
menjelaskan tindakan mengganti alat
tenun kotor pada tempat tidur tanpa
memindahkan pasien dan bersikap
sopan santun

6.4 Komitmen Saya menggunakan sarung tangan


Mutu saat melakukan tindakan sebagai
proteksi bagi diri saya. Bantal yang
tidak perlu diletakkan di atas
kursi/bangku, Selanjutnya saya
mengatur posisi pasien dengan
miring kiri/kanan tempat tidur,
kemudian melepaskan alat tenun
yang kotor dari sisi kasur lalu gulung
sampai dibawah punggung pasien.
Kemudian Laken yang bersih
digulung setengah bagian kemudian
gulungannya diletakkan di bawah
punggung pasien dan yang setengah
bagian lagi dirapikan serta dipasang
pada sisi kasur. Selanjutnya pasien
dimiringkan kebagian yang bersih
dan melepaskan alat tenun yang
kotor. Setelah itu saya merapikan alat
yang telah saya gunakan saat
melakukan pergantian alat tenun
kotor pada tempat tidur dan saya juga
cermat dan teliti serta hati-hati
ddalam melakukan tindakan kepada
pasien dengan melakukan tindakan
mulai dari awal sampai selesai
sesuai dengan SPO yang telah
ditentukan sehingga mengurangi
resiko kesalahan dalam melakukan
tindakan.
7. 7.1 Akuntabilitas Memberi obat Memberikan obat pada pasien melalui
pada pasien suntikan intravena saya lakukan
melalui suntikan secara disiplin dengan memberikan
Intravena sesuai waktu pemberian dan bekerja
sesuai dengan SPO yang berlaku di
Rumah Sakit. Sebelum saya
melakukan pemasukan obat kedalam
jarum suntik (pengaplusan obat),
Saya melihat order yang diberikan
oleh dokter serta mencocokkannya
dengan obat yang tertulis dibuku
injeksi, selain itu saya juga mengecek
identitas pasien serta terapi yang
didapat. Setelah itu saya mengaplus
obat yang didapat dan menyiapkan
alat yang digunakan saat penyuntikan.
Saya selalu mencuci tangan dengan
prinsip enam langkah cuci tangan
agar kuman atau bakteri

yang menempel pada kulit saya


hilang.

7.2 Nasionalisme Saya bekerjasama dan berkolaborasi


dengan dokter dalam pemberian
terapi dengan memperhatikan dan
mencatat kembali order obat yang
sudah dianjurkan oleh dokter dan
menghitung kembali dosis dan waktu
pemberiannya dengan baik.
7.3 Etika Publik Sebelum saya menyuntikkan obat
tersebut saya bersikap ramah dan
memberikan informasi kepada pasien
ataupun keluarga menggunakan
bahasa efektif yang sederhana dan
mudah dipahami oleh keluarga
maupun pasien, saya juga melakukan
pengecekan ulang dengan prinsip
enam benar yaitu benar pasien, benar
obat, benar dosis, benar cara
pemberian, benar waktu pemberian
dan benar pendokumentasian.
7.4 Komitmen Saya memasang sarung tangan dan
Mutu saya bekerja dengan efektif secara
cermat dan teliti saat mulai
menyuntikan obat melalui intravena
pasien, sebelum saya menyuntikan
saya mematikan tetesan infus terlebih
dahulu agar obat yang saya suntikan
masuk ke pembuluh darah dengan
baik, selanjutnya saya membersihkan
area yang akan saya suntik dengan
menggunakan kapas alkohol
kemudian menyuntikkan obat
tersebut, selanjutnya saya mengatur
kembali tetesan infus pasien sesuai
dengan order yang diberikan dan
membuka sarung tangan serta
merapikan alat yang sudah saya
gunakan dan membuangnya ketempat
sampah yang telah disediakan,
terakhir saya mencuci tangan lagi
menggunakan air mengalir dengan
enam langkah cuci tangan.
7.5 Anti Korupsi Selama pemberian obat tersebut, saya
melakukan sesuai dengan aturan
dengan bersikap jujur dan tidak
curang dalam pemberian obat melalui
intravena dan tidak mengurangi atau
melebihkan dosis serta tidak
bekerjasama dengan pihak lain
ataupun pihak manapun untuk
menyalahgunakan pengelolaan obat
yang diberikan

8. 8.1 Akuntabilitas Memberikan Memberikan obat pada pasien melalui


obat melalui mulut (oral) saya lakukan secara
mulut (oral) disiplin dengan memberikan sesuai
waktu pemberian dan bekerja sesuai
dengan SPO yang berlaku di Rumah
Sakit. Sebelum saya memberikan
obat pada pasien, Saya melihat order
yang diberikan oleh dokter serta
mencocokkannya dengan obat yang
tertulis dibuku oral, selain itu saya
juga mengecek identitas pasien serta
terapi yang didapat. Setelah itu saya
menyiapkan obat yang akan diberikan
kepada pasien. sebelumnya, saya
selalu mencuci tangan dengan prinsip
enam langkah cuci tangan agar
kuman atau bakteri yang menempel
pada kulit saya hilang.
8.2 Nasionalisme Saya melakukan dengan tidak
diskriminatif dengan teknik tidak
membeda-bedakan dalam pemberian
obat oral, sehingga pasien
mendapatkan obat yang benar sesuai
dengan penyakitnya.
8.3 Etika Publik Sebelum saya memberikan obat
tersebut saya bersikap sopan dan
ramah dalam memberikan informasi
kepada pasien ataupun keluarga
menggunakan dengan bahasa efektif
yang sederhana dan mudah dipahami
oleh keluarga maupun pasien.
8.4 Komitmen Saya juga melakukan pengecekan
Mutu ulang dengan prinsip enam benar
yaitu benar pasien, benar obat, benar
dosis, benar cara pemberian, benar
waktu pemberian dan benar
pendokumentasian. Setelah itu saya
memasang sarung tangan dan saya
bekerja dengan efektif secara cermat
dan teliti saat mulai memberikan obat
melalui mulut (oral) pasien, sebelum
saya mengambil obat yang akan
diminum pasien dengan menyiapkan
sesuai dengan dosis yang akan
diminum pasien secara baik,
selanjutnya saya memberikan
langsung ke mulut pasien sesuai
dengan order yang diberikan dan
membuka sarung tangan serta
merapikan alat yang sudah saya
gunakan dan membuangnya ketempat
sampah yang telah disediakan,
terakhir saya mencuci tangan lagi
menggunakan air mengalir dengan
enam langkah cuci tangan.
8.5 Anti Korupsi Selama pemberian obat tersebut, saya
melakukan sesuai dengan aturan
dengan bersikap jujur dan tidak
curang dalam pemberian obat melalui
intravena dan tidak mengurangi atau
melebihkan dosis serta tidak
bekerjasama dengan pihak lain
ataupun pihak manapun untuk
menyalahgunakan pengelolaan obat
yang diberikan.

9 9.1 Akuntabilitas Mengambil Mengambil sampel darah saya


sampel darah lakukan secara profesional dengan
Pasien teknik sesuai dengan SPO yang
berlaku di RSUD H. Hanafie Muara
Bungo, sebelum mengambil darah
pasien, saya membuat permintaan
labor terlebih dahulu dan
memperhatikan kembali catatan
dokter mengenai hal-hal apa saja
yang akan diperiksa pada pasien
tersebut. Setelah itu saya menyiapkan
alat-alat yang digunakan saat
pengambilan darah dan mencuci
tangan dengan cara 6 langkah cuci
tangan agar tidak terjadi infeksi pada
pasien saat saya melakukan tindakan
sehingga infeksi yang dapat terjadi
selama pasien berada dirumah sakit
(infeksi nosokomial) dapat dihindari.
9.2 Nasionalisme Dalam melakukan hal ini saya
bekerjasama dan berkolaborasi
dengan perawat yang bertugas saat
itu untuk menghindari terjadi
kesalahan dan pengulangan
penusukan dalam pengambilan
sampel darah.
9.3 Etika Publik Kemudian saya membawa dan
meletakkan alat-alat yang digunakan
didekat pasien dengan benar agar
memudahkan saya saat melakukan
tindakan. Sebelum saya melakukan
tindakan pengambilan darah saya
bersikap ramah dengan memberi
salam dan senyum kepada pasien
serta menjelaskan tujuan dari
tindakan yang akan saya lakukan
serta meminta persetujuan kepada
pasien tersebut.
9.4 Komitmen Selanjutnya saya mengatur posisi
Mutu nyaman bagi pasien dan memilih area
penusukan secara cermat dengan
memastikan pembuluh darah yang
akan saya tusuk dan membebaskan
daerah tersebut dengan
menyengsengkan lengan baju pasien,
setelah itu saya memakai sarung
tangan yang bersih sebagai proteksi
bagi diri saya agar tidak kontak
langsung dengan darah pasien dan
memasang tali karet (torniquet) kira-
kira 5cm diatas area penusukan agar
memudahkan saya saat melakukan
pengambilan darah dan pembuluh
darah yang akan saya tusuk dapat
terlihat dengan jelas. Sebelum
melakukan penusukan saya
membersihkan kulit di area
penusukan menggunakan kapas
alkohol dengan cara melingkar dari
dalam keluar agar saat penusukan
dilakukan bakteri yang terdapat
dipermukaan kulit tidak ikut masuk
kedalam pembuluh darah yang
nantinya dapat menyebabkan infeksi
terhadap pasien. Penusukan dilakukan
memegang spuit dengan lubang jarum
mengarah keatas dengan sudut 30˚,
setelah itu dilakukan penarikan darah
sesuai kebutuhan dan memastikan
darah masuk kedalam spuit serta tarik
secara perlahan,kemudian membuka
tali karet yang terpasang diatas area
penusukan tadi. Selanjutnya tarik
spuit dari pembuluh darah secara
perlahan-lahan sambil menekan
daerah penusukan dengan kapas
alkohol agar darah tidak mengalir
keluar dan menutup dengan plester
atau kassa.
9.5 Anti Korupsi Saya bersikap displin dengan
melakukan pengambilan darah
pasien dengan segera agar pasien
dapat penangan dengan cepat dan
mendapatkan terapi dengan tepat.

Anda mungkin juga menyukai