NO. NILAI DASAR KEGIATAN DASAR 1 2 3 1. 1.1 Akuntabilitas Melakukan Dalam melakukan pemasangan infus Pemasangan Infus saya lakukan secara profesional pada pasien dengan bekerja sesuai SPO yang berlaku di RSUD H. Hanafie Muara Bungo. Sebelum saya melakukan tindakan, saya meminta persetujuan keluarga terlebih dahulu untuk melakukan tindakan pemasangan infus, kemudian saya mempersiapkan alat yang digunakan saat pemasangan infus dilakukan dan saya mencuci tangan dengan cara enam langkah cuci tangan untuk menghilangkan kuman yang ada pada kulit sehingga tidak menyebarkan kuman pada pasien saat tindakan pemasangan infus dilakukan.
1.2 Nasionalisme Saya melakukan tindakan
pemasangan infus dengan bekerjasama dengan perawat yang bertugas pada saat itu. Kemudian saya membawa alat yang sudah disiapkan dan menepatkan didekat pasien agar saya mudah dalam melakukan tindakan 1.3 Etika Publik sebelum melakukan tindakan saya menyapa pasien dengan ramah serta menjelaskan kepada pasien tindakan yang akan saya lakukan dengan komunikasi efektif menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien. 1.4 Komitmen Saya memakai sarung tangan dan Mutu menyiapkan cairan infus dengan menyambungkan selang infus kebotol cairan infus dan menggantungkan botol cairan pada tiang infus yang ada di tempat tidur pasien, saya mengisi tabung reservoir pada slang infus kemudian mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam slang. Setelah itu saya mengatur posisi pasien supine (telentang) serta untuk meningkatkan kualitas mutu dengan teknik cermat dan teliti memilih pembuluh darah vena yang akan ditusuk serta teman dinas yang bekerja membantu memegangkan tangan pasien agar pembuluh darah terlihat lebih jelas. Selanjutnya saya membersihkan kulit menggunakan kapas yang sudah diberi alkohol dengan gerakan melingkar dari dalam keluar dengan tujuan kuman yang ada dipermukaan kulit hilang dan tidak ikut masuk saat pembuluh darah ditusuk, menusuk pembuluh darah dengan menggunakan jarum yg dilapisi selang karet kecil (IV cateter) membentuk sudut 30˚ dan lobang jarum menghadap keatas serta memastikan IV cateter masuk kedalam pembuluh darah dengan terlihatnya darah naik ke ujung IV cateter, kemudian tarik jarum perlahan keluar dan mendorong selang karet kecil masuk ke dalam pembuluh darah dan menyambungkan selang infus yang sudah dihubungkan dengan cairan ke selang karet kecil yang masuk ke pembuluh darah serta mengatur tetesan infus sesuai order, setelah memastikan cairan infus mengalir dengan lancar saya mengobservasi adanya tanda-tanda alergi, kemerahan, dan bengkak (Plebitis) . Jika tidak ada maka saya lakukan fiksasi pada ujung selang karet yg terhubung langsung ke pembuluh darah dan memberi kassa yang sudah diberi betadin agar tidak terjadi infeksi pada kulit yang sudah ditusuk dengan IV cateter tersebut, setelah itu saya merapikan alat yang sudah digunakan dan membuangnya ketempat sampah sesuai dengan kategorinya masing-masing.
2. 2.1 Akuntabilitas Mengukur MelakukanPengukuran tekanan darah
tekanan darah saya lakukan secara tanggung jawab pasien dengan bekerja sesuai SPO yang berlaku di Rumah Sakit. Sebelum saya melakukan Pengukuran tekanan darah mempersiapkan alat yang digunakan saat mengukur tekanan darah dan saya mencuci tangan (hand higienis) dengan cara enam langkah cuci tangan untuk menghilangkan kuman yang ada pada kulit sehingga tidak menyebarkan kuman pada pasien saat tindakan mengukur tekanan darah dilakukan. 2.2 Nasionalisme Saya tidak diskriminatif dengan tidak membeda-bedakan pasien dalam melakukan tindakan ini. Tindakan ini saya lakukan berdasarkan kamar yang paling depan dengan urutan tempat tidur yang ada dari depan sampai ke ujung ruangan.
2.3 Nasionalisme Saya tidak diskriminatif dengan
tidak membeda-bedakan pasien dalam melakukan tindakan ini. Tindakan ini saya lakukan berdasarkan kamar yang paling depan dengan urutan tempat tidur yang ada dari depan sampai ke ujung ruangan dan dilakukan sama kepada semua pasien yang ada 2.4 Etika Publik Saya membawa alat yang sudah disiapkan dan menempatkan didekat pasien agar saya mudah dalam melakukan tindakan, sebelum melakukan tindakan saya bersikap ramah, memberikan senyum dan menyampaikan tindakan yang akan saya lakukan menggunakan bahasa yang lemah lembut serta mudah dipahami oleh pasien. 2.5 Komitmen Saya membuka dan menggulung Mutu, lengan baju pasien, saya memasang manset tensi meter pada lengan atas pada pipa karetnya beraada di sisi luar lengan. Manset dipasang tidak terlalu kencang atau terlalu longgar dan denyut arteri brachialis diraba lalu stetoskop ditempatkan pada daerah tersebut, skrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa di dalam pipa gelas naik. Kemudian skrup balon dibuka perlahan-lahan sehingga air raksa turun perlahan sambil memperhatikan turunnya air raksa, saya mendengarkan bunyi denyutan pertama (tekanan systole) dan denyutan terakhir (diastole). Saya melakukan pengukuran tekanan darah dengan memperhatikan respon pasien saat saya melakukan tindakan. Setelah melakukan pengukuran tekanan darah saya juga akan berkreativitas dengan memberikan informasi tentang hasil pengukuran tekanan darah yang perlu mendapatkan penanganan dan tindakan segera serta yang tidak perlu mendapatkan penangan segera. 2.6 Anti Korupsi Setelah itu saya memberitahukan hasil pengukuran tekanan darah pasien yang sebenarnya tanpa melakukan pemalsuan data pasien. Kemudian saya merapikan alat dan membuka sarung tangan dan yang sudah digunakan serta mencuci tangan dengan prinsip enam langkah.
3 3.1 Akuntabilitas Melakukan Melakukan pemasangan selang pipis
Pemasangan (Kateter) saya lakukan secara Kateter pada profesional dengan bekerja sesuai pasien SPO yang berlaku di Rumah Sakit Sebelum saya melakukan pemasangan kateter saya mempersiapkan alat yang digunakan saat pemasangan kateter dengan prinsip steril dan saya mencuci tangan (hand higienis) dengan cara enam langkah cuci tangan untuk menghilangkan kuman yang ada pada kulit sehingga tidak menyebarkan kuman pada pasien saat tindakan pemasangan kateter dilakukan. 3.2 Nasionalisme Saya membawa alat yang sudah disiapkan dan menempatkan didekat pasien agar saya mudah dalam melakukan tindakan, serta bekerjasama dengan berkolaborasi dengan perawat yang bertugas saat itu dalam melakukan tindakan ini. sebelum melakukan tindakan saya bersikap ramah dengan menyapa pasien, memberikan senyum dan menyampaikan informasi tindakan yang akan saya lakukan dengan benar dengan menjelaskan tentang prosedur pemasangan dengan menggunakan bahasa yang lemah lembut serta mudah dipahami oleh pasien 3.3 Etika Publik Saya melakukan tindakan saya melakukan 3A meliputi Aman Diri, Aman Pasien, Aman Lingkungan , sebagai proteksi diri saya memakai sarung tangan. Selanjutnya saya juga menghargai privasi pasien dengan menggunakan kain penutup/skerem yang disebut juga sampiran dan melepaskan pakaian bagian bawah pasien. 3.4 Komitmen Saya mengatur posisi pasien dengan Mutu dorsal recumbent (posisi seperti ibu melahirkan dimana pada sien ditempatkan pada posisi telentang dengan kedua lutut pleksi di atas tempat tidur), saya meletakkan urine bag atau penampung urine/pipis diantara tungkai kaki dan memegang alat kelamin pasien (penis) dengan tangan kiri, menarik preputium atau pembungkusnya sedikit kepangkal kemudian membersihkan dengan kapas pembersih selanjutnya saya mengambil kateter dan ujungnya diberi vaselin atau jelly pada sepanjang selang yang akan dimasukan agar memudahkan saat pemasangan dan mengurangi resiko lecet pada dinding saluran kencing. Saya melakukan pemasangan secara efektif dengan cermat dan teliti saat melakukan pemasangan dengan memperhatikan respon pasien saat saya melakukan tindakan, saya juga meminta pasien untuk menarik nafas dalam saat selang masuk tepat disaluran kencing dan mendorong selang perlahan sampai batas vesika urinaria (Kandung kemih). 4. 4.1 Akuntabilitas Menerima pasien Saat pasien baru datang keruangan baru di ruang diantar oleh petugas IGD saya rawat Inap menyambut dengan senyum dan menyapa pasien serta dengan cepat dan tepat saya mengantarkan pasien ketempat tidur yang telah disediakan. Setelah pasien beristirahat ditempat tidur yang telah disediakan, selanjutnya saya bersikap profesional dengan melakukan wawancara sesuai dengan form yang telah disediakan dan mengisinya secara lengkap. Sebelum memulai wawancara saya memperkenalkan diri terlebih dahulu, menanyakan identitas pasien dan memeriksa kecocokan rekam medik dengan identitas pasien, saya melakukan wawancara mengenai keluhan yang dirasakan saat ini, riwayat kesehatan sebelumnya, riwayat psikososial dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik saya lakukan dengan meminta persetujuan terlebih dahulu kepada pasien dan meminta pasien untuk berbaring, pemeriksaan fisik dimulai dari memeriksa tanda- tanda vital meliputi tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu pasien, setelah itu dilanjutkan dengan pemeriksaan mulai dari kepala sampai ujung kaki sehingga ditemukan masalah-masalah keperawatan sesuai dengan tugas saya sebagai perawat.
4.2 Nasionalisme Saya melakukan wawancara secara
adil tanpa membeda-bedakan pasien baik dari segi status sosial, agama maupun ras sehingga pasien merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan. 4.3 Etika Publik Pada saat akan melakukan wawancara saya akan bersikap sopan dan ramah denganmenyapa dan tersenyum kepada pasien kemudian mengisi data sesuai dengan form yang telah disediakan dan mengisinya secara lengkap. Namun sebelum memulai wawancara saya memperkenalkan diri terlebih dahulu, menanyakan identitas pasien dan memeriksa kecocokan rekam medik dengan identitas pasien, saya melakukan wawancara mengenai keluhan yang dirasakan saat ini, riwayat kesehatan sebelumnya, riwayat psikososial dan pemeriksaan fisik. 4.4 Komitmen Pemeriksaan fisik saya lakukan Mutu dengan meminta persetujuan terlebih dahulu kepada pasien dan meminta pasien untuk berbaring, pemeriksaan fisik dimulai dari memeriksa tanda- tanda vital meliputi tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu pasien, setelah itu dilanjutkan dengan pemeriksaan mulai dari kepala sampai ujung kaki sehingga ditemukan masalah-masalah keperawatan sesuai dengan tugas saya sebagai perawat. Setelah saya melakukan wawancara kepada pasien saya memasukkan data yang saya dapat efektif yaitu dengan memasukkan data ke dalam laporan pasien dan rekam medis serta mengenterkan data ke komputer yang telah disediakan. 4.5 Anti Korupsi Dalam penerimaan pasien saya tidak akan menyalahgunakan kekuasaan sebagai perawat dengan menerima pasien sesuai dengan kelasnya yang telah disepakati dan disetujui sebelumnya sehingga pasien merasakan mendapat pelayanan keperawatan (asuhan keperawatan) yang sama sesuai dengan keluhan yang dirasakan
Kunjungan pasien lakukan secara disiplin sesuai dengan waktu kunjungan yang telah ditentukan sesuai dengan SK Direktur yang telah dibuat. Saya membuka pintu masuk ruangan interne saat waktu kunjungannnya telah ada dan menutup pintu kembali setelah jam kunjungan berakhir.. 5.2 Nasionalisme Saat masih ada keluarga pasien yang berada didalam ruangan atau yang ingin masuk saat jam kunjungan berakhir secara adil tanpa membeda- bedakan, saya menyampaikan kepada keluarga/ tamu pasien untuk memberikan waktu kepada pasien beristirahat dan hanya satu orang yang berada didalam untuk menjaga pasien sehingga pasien dapat beristirahat dengan tenang selama proses pemulihannya. 5.3 Etika Publik Saya melakukannya dengan bersikap sopan menggunakan bahasa yang lemah lembut dan mudah dimengerti sehingga dapat diterima dengan baik. 5.4 Komitmen Untuk kefektifan jam kunjungan Mutu diruang rawat inap interne, agar tamu atau pengunjung mengetahui jam-jam kunjungan yang ada di Rumah sakit saya menempelkan jam kunjungan dipintu masuk keruangan..
5.5 Anti Korupsi Saya juga bersikap jujur dengan
tidak membiarkan keluarga atau tamu pasien berkunjung saat jam kunjungan tidak ada walaupun saya kenal dengan tamu atau keluarga tersebut, sehingga pasien yang lain juga dapat istirahat dengan tenang dan nyaman.
6. 6.1 Akuntabilitas Mengganti alat Mengganti alat tenun kotor tempat
tenun kotor tidur tanpa memindahkan pasien saya tempat tidur tanpa lakukan dengan profesional yaitu memindahkan bekerja sesuai dengan SPO yang pasien berlaku di RSUD H. Hanafie Muara Bungo. Sebelum saya melakukan tindakan saya menyiapkan alat-alat terlebih dahulu kemudian mencuci tangan dengan cara enam langkah cuci tangan untuk menghilangkan semua kotoran dan menghambat serta membunuh kuman-kuman yang ada pada kulit sehingga saya dapat mencegah tertularnya kuman atau infeksi kepada pasien 6.2 Nasionalisme Saya melakukan hal yang sama pada setiap pasien tanpa diskriminatif dengan tidak membeda-bedakan pasien. Mengganti alat tenun pasien yang sudah kotor dengan yang baru sesuai dengan kondisi laken yang ditempatkan pasien, dan hal ini sama akan dilakukan pada semua pasien yang membutuhkan laken yang bersih. 6.3 Etika Publik Saya membawa alat dan menempatkannya didekat pasien agar memudahkan saya saat melakukan tindakan mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur pasien. saya akan lakukan dengan bahasa yang efektif menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pasien dengan cara Saya menyapa pasien, memberi salam dengan memberikan senyuman dan menjelaskan tindakan mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa memindahkan pasien dan bersikap sopan santun
6.4 Komitmen Saya menggunakan sarung tangan
Mutu saat melakukan tindakan sebagai proteksi bagi diri saya. Bantal yang tidak perlu diletakkan di atas kursi/bangku, Selanjutnya saya mengatur posisi pasien dengan miring kiri/kanan tempat tidur, kemudian melepaskan alat tenun yang kotor dari sisi kasur lalu gulung sampai dibawah punggung pasien. Kemudian Laken yang bersih digulung setengah bagian kemudian gulungannya diletakkan di bawah punggung pasien dan yang setengah bagian lagi dirapikan serta dipasang pada sisi kasur. Selanjutnya pasien dimiringkan kebagian yang bersih dan melepaskan alat tenun yang kotor. Setelah itu saya merapikan alat yang telah saya gunakan saat melakukan pergantian alat tenun kotor pada tempat tidur dan saya juga cermat dan teliti serta hati-hati ddalam melakukan tindakan kepada pasien dengan melakukan tindakan mulai dari awal sampai selesai sesuai dengan SPO yang telah ditentukan sehingga mengurangi resiko kesalahan dalam melakukan tindakan. 7. 7.1 Akuntabilitas Memberi obat Memberikan obat pada pasien melalui pada pasien suntikan intravena saya lakukan melalui suntikan secara disiplin dengan memberikan Intravena sesuai waktu pemberian dan bekerja sesuai dengan SPO yang berlaku di Rumah Sakit. Sebelum saya melakukan pemasukan obat kedalam jarum suntik (pengaplusan obat), Saya melihat order yang diberikan oleh dokter serta mencocokkannya dengan obat yang tertulis dibuku injeksi, selain itu saya juga mengecek identitas pasien serta terapi yang didapat. Setelah itu saya mengaplus obat yang didapat dan menyiapkan alat yang digunakan saat penyuntikan. Saya selalu mencuci tangan dengan prinsip enam langkah cuci tangan agar kuman atau bakteri
yang menempel pada kulit saya
hilang.
7.2 Nasionalisme Saya bekerjasama dan berkolaborasi
dengan dokter dalam pemberian terapi dengan memperhatikan dan mencatat kembali order obat yang sudah dianjurkan oleh dokter dan menghitung kembali dosis dan waktu pemberiannya dengan baik. 7.3 Etika Publik Sebelum saya menyuntikkan obat tersebut saya bersikap ramah dan memberikan informasi kepada pasien ataupun keluarga menggunakan bahasa efektif yang sederhana dan mudah dipahami oleh keluarga maupun pasien, saya juga melakukan pengecekan ulang dengan prinsip enam benar yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar cara pemberian, benar waktu pemberian dan benar pendokumentasian. 7.4 Komitmen Saya memasang sarung tangan dan Mutu saya bekerja dengan efektif secara cermat dan teliti saat mulai menyuntikan obat melalui intravena pasien, sebelum saya menyuntikan saya mematikan tetesan infus terlebih dahulu agar obat yang saya suntikan masuk ke pembuluh darah dengan baik, selanjutnya saya membersihkan area yang akan saya suntik dengan menggunakan kapas alkohol kemudian menyuntikkan obat tersebut, selanjutnya saya mengatur kembali tetesan infus pasien sesuai dengan order yang diberikan dan membuka sarung tangan serta merapikan alat yang sudah saya gunakan dan membuangnya ketempat sampah yang telah disediakan, terakhir saya mencuci tangan lagi menggunakan air mengalir dengan enam langkah cuci tangan. 7.5 Anti Korupsi Selama pemberian obat tersebut, saya melakukan sesuai dengan aturan dengan bersikap jujur dan tidak curang dalam pemberian obat melalui intravena dan tidak mengurangi atau melebihkan dosis serta tidak bekerjasama dengan pihak lain ataupun pihak manapun untuk menyalahgunakan pengelolaan obat yang diberikan
8. 8.1 Akuntabilitas Memberikan Memberikan obat pada pasien melalui
obat melalui mulut (oral) saya lakukan secara mulut (oral) disiplin dengan memberikan sesuai waktu pemberian dan bekerja sesuai dengan SPO yang berlaku di Rumah Sakit. Sebelum saya memberikan obat pada pasien, Saya melihat order yang diberikan oleh dokter serta mencocokkannya dengan obat yang tertulis dibuku oral, selain itu saya juga mengecek identitas pasien serta terapi yang didapat. Setelah itu saya menyiapkan obat yang akan diberikan kepada pasien. sebelumnya, saya selalu mencuci tangan dengan prinsip enam langkah cuci tangan agar kuman atau bakteri yang menempel pada kulit saya hilang. 8.2 Nasionalisme Saya melakukan dengan tidak diskriminatif dengan teknik tidak membeda-bedakan dalam pemberian obat oral, sehingga pasien mendapatkan obat yang benar sesuai dengan penyakitnya. 8.3 Etika Publik Sebelum saya memberikan obat tersebut saya bersikap sopan dan ramah dalam memberikan informasi kepada pasien ataupun keluarga menggunakan dengan bahasa efektif yang sederhana dan mudah dipahami oleh keluarga maupun pasien. 8.4 Komitmen Saya juga melakukan pengecekan Mutu ulang dengan prinsip enam benar yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar cara pemberian, benar waktu pemberian dan benar pendokumentasian. Setelah itu saya memasang sarung tangan dan saya bekerja dengan efektif secara cermat dan teliti saat mulai memberikan obat melalui mulut (oral) pasien, sebelum saya mengambil obat yang akan diminum pasien dengan menyiapkan sesuai dengan dosis yang akan diminum pasien secara baik, selanjutnya saya memberikan langsung ke mulut pasien sesuai dengan order yang diberikan dan membuka sarung tangan serta merapikan alat yang sudah saya gunakan dan membuangnya ketempat sampah yang telah disediakan, terakhir saya mencuci tangan lagi menggunakan air mengalir dengan enam langkah cuci tangan. 8.5 Anti Korupsi Selama pemberian obat tersebut, saya melakukan sesuai dengan aturan dengan bersikap jujur dan tidak curang dalam pemberian obat melalui intravena dan tidak mengurangi atau melebihkan dosis serta tidak bekerjasama dengan pihak lain ataupun pihak manapun untuk menyalahgunakan pengelolaan obat yang diberikan.
9 9.1 Akuntabilitas Mengambil Mengambil sampel darah saya
sampel darah lakukan secara profesional dengan Pasien teknik sesuai dengan SPO yang berlaku di RSUD H. Hanafie Muara Bungo, sebelum mengambil darah pasien, saya membuat permintaan labor terlebih dahulu dan memperhatikan kembali catatan dokter mengenai hal-hal apa saja yang akan diperiksa pada pasien tersebut. Setelah itu saya menyiapkan alat-alat yang digunakan saat pengambilan darah dan mencuci tangan dengan cara 6 langkah cuci tangan agar tidak terjadi infeksi pada pasien saat saya melakukan tindakan sehingga infeksi yang dapat terjadi selama pasien berada dirumah sakit (infeksi nosokomial) dapat dihindari. 9.2 Nasionalisme Dalam melakukan hal ini saya bekerjasama dan berkolaborasi dengan perawat yang bertugas saat itu untuk menghindari terjadi kesalahan dan pengulangan penusukan dalam pengambilan sampel darah. 9.3 Etika Publik Kemudian saya membawa dan meletakkan alat-alat yang digunakan didekat pasien dengan benar agar memudahkan saya saat melakukan tindakan. Sebelum saya melakukan tindakan pengambilan darah saya bersikap ramah dengan memberi salam dan senyum kepada pasien serta menjelaskan tujuan dari tindakan yang akan saya lakukan serta meminta persetujuan kepada pasien tersebut. 9.4 Komitmen Selanjutnya saya mengatur posisi Mutu nyaman bagi pasien dan memilih area penusukan secara cermat dengan memastikan pembuluh darah yang akan saya tusuk dan membebaskan daerah tersebut dengan menyengsengkan lengan baju pasien, setelah itu saya memakai sarung tangan yang bersih sebagai proteksi bagi diri saya agar tidak kontak langsung dengan darah pasien dan memasang tali karet (torniquet) kira- kira 5cm diatas area penusukan agar memudahkan saya saat melakukan pengambilan darah dan pembuluh darah yang akan saya tusuk dapat terlihat dengan jelas. Sebelum melakukan penusukan saya membersihkan kulit di area penusukan menggunakan kapas alkohol dengan cara melingkar dari dalam keluar agar saat penusukan dilakukan bakteri yang terdapat dipermukaan kulit tidak ikut masuk kedalam pembuluh darah yang nantinya dapat menyebabkan infeksi terhadap pasien. Penusukan dilakukan memegang spuit dengan lubang jarum mengarah keatas dengan sudut 30˚, setelah itu dilakukan penarikan darah sesuai kebutuhan dan memastikan darah masuk kedalam spuit serta tarik secara perlahan,kemudian membuka tali karet yang terpasang diatas area penusukan tadi. Selanjutnya tarik spuit dari pembuluh darah secara perlahan-lahan sambil menekan daerah penusukan dengan kapas alkohol agar darah tidak mengalir keluar dan menutup dengan plester atau kassa. 9.5 Anti Korupsi Saya bersikap displin dengan melakukan pengambilan darah pasien dengan segera agar pasien dapat penangan dengan cepat dan mendapatkan terapi dengan tepat.