Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Populasi, Sampel dan Distribusi Sampling

Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari unit di dalam pengamatan yang akan kita
lakukan (Luknis Sabri & Susanto Priyo H, 2014 :4).

Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian
(Nana Syaodih Sukmadinata, 2010: 250).

Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran keberlakuan kesimpulan


penelitian. (Nana Syaodih Sukmadinata, 2010: 250).

Populasi secara umum adalah kumpulan semua individu dalam suatu batas
tertentu. Populasi studi adalah kumpulan individu yang akan diukur atau diamati ciri
cirinya (Eko Budianto, 2002: 7).

Berdasarkan besarnya populasi dibagi menjadi :

Populasi besar / populasi tak terhingga

Adalah populasi yang memiliki jumlah individu sedemikian banyaknya sehingga


sulit atau tidak mungkin diketahui jumlahnya.

Populasi kecil

Populasi dengan jumlah unit dasar yang tidak banyak hingga mudah untuk
dihitung . untuk populasi ini tidak terdapat suatu patokan yang baku. Contoh:
Penelitian tentang pengalaman akseptor KB dalam pemakaian alat kontrasepsi di
suatu kabupaten, maka populasi umum adalah semua penduduk dalam kabupaten
tersebut, sedangkan semua ibu ibu pasangan usia subur peserta KB yang terdapat di
kabupaten tersebut adalah populasi studi.
Sampel

Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan
dari padanya (Nana Syaodih Sukmadinata, 2010: 250).

Sampel adalah sebagian dari populasi yang nilai / karakteristiknya kita ukur dan
yang nantinya kita pakai untuk menduga karakteristik dari populasi (Luknis Sabri &
Susanto Priyo H, 2014: 4).

Sampel adalah sebagian individu dari populasi yang diteliti/ bila penelitian tidak
dilakukan terhadap terhadap seluruh individu dalam populasi, tetap hanya diambil
sebagian (Eko Budianto, 2002:7).

Contoh :

Penelitian tentang pengalaman akseptor KB dalam pemakaian alat kontrasepsi di suatu


kabupaten, maka populasi umum adalah semua penduduk dalam kabupaten
tersebut, sedangkan semua ibu ibu pasangan usia subur peserta KB yang terdapat di
kabupaten tersebut adalah populasi studi. Bila kita mengambil sebagian dari
akseptor yang akan diteliti pengalaman pemakain kontrasepsinya maka sebagian
ibu ibu tersebut disebut sampel dan ibu pasangan usia subur disebut unit dasar.

Kita ingin mengetahui kadar haemoglobin (HB) ibu hamil dikabupaten Tangerang.
Populasi kita dalah seluruh inu hamil di kabupaten tangerang. Kita tidak mungkin
mengukur Hb seluruh ibu hamil tersebut. Untuk itu kita ambil saja sebagian ibu
hamil (sample) yang mewakili keseluruhan (populasi ) ibu hamil di kabupaten
Tangerang.

Penentuan sampel dari suatu populasi disebut penarikan sampel atau “sampling”.
Penelitian menggunakan sampel lebih menguntungkan dibanding dengan penelitian
terhadapa populasi, kalau jumlah populasinya sedikit atau lingkupnya sangat sempit.
Penelitian terhadap sampel lebih menguntungkan karena lebih menghemat tenaga,
waktu , dan juga biaya. Meskipun kita hanya meneliti sampel, tetapi kesimpulannya
berlaku bagi populasi karena baik dari jumlah maupun karakteristiknya sampel
tersebut mewakili populasi (Nana Syaodih Sukmadinata, 2010).

Hal yang sangat menggangu dalam pelaksanaan penelitian berkenaan dengan


masalah populasi dan sampel karena adanya kesalahan dalam pemilihan dan penarikan
sampel. Kesalahan ini sering menimbulkan bias atau penyimpangan sehingga bisa
menggambarkan kesimpulan yang keliru atau menyesatkan (Eko Budianto, 2002).

Metode Pengambilan Sampel

Secara umum, pegambilan sampel dapat dilakukan dengan cara acak (random
sampling) dan tanpa acak (non-random sampling).

Probability Sampling

Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Pengambilan sampel acak sederhana ialah pengambilan acak


sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar (individu) mempunyai
kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Menurut Sugiyono
(2001: 57) dinyatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel
anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu. Margono (2004: 126) menyatakan bahwa simple
random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung
dilakukan pada unit sampling Dengan demikian setiap unit sampling sebagai
unsur populasi yang terpencil memperoleh peluang yang sama untuk
menjadi sampel atau untuk mewakili populasi. Cara demikian dilakukan bila
anggota populasi dianggap homogen. Teknik ini dapat dipergunakan
bilamana jumlah unit sampling di dalam suatu populasi tidak terlalu besar.
Misal, populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1 (unit
tampling). Untuk memperoleh sampel sebanyak 150 orang dari populasi
tersebut, digunakan teknik ini, baik dengan cara undian, ordinal, maupun
tabel bilangan random. Teknik ini dapat digambarkan di bawah ini.

Diambil secara

Random

Disproportionate Stratified Random Sampling

Proportionate Stratified Random Sampling Margono (2004: 126)


menyatakan bahwa stratified random sampling biasa digunakan pada
populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Menurut
Sugiyono (2001: 58) teknik ini digunakan bila populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak homogen. Dan berstrata secara proporsional.
Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari berbagai latar belakang
pendidikan, maka populasi pegawai itu berstrata. Misalnya jumlah pegawai
yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA = 400, SD =
300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut
yang diambil secara proporsional jumlah sampel.

Disproportionate Stratified Random Sampling

Sugiyono (2001: 59) menyatakan bahwa teknik ini digunakan untuk


menentukan jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang
proporsional. Misalnya pegawai dari PT tertentu mempunyai mempunyai 3
orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang
lulusan SMU, 700 orang lulusan SMP, maka 3 orang lulusan S3 dan empat
orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok itu
terlalu kecil bila dibandingkan denan kelompok S1, SMU dan SMP.

Cluste Sampling (Area Sampling)

Teknik ini disebut juga cluster random sampling. Menurut Margono


(2004: 127), teknik ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari
individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau
cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila
objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk
dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk
mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya
berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.

Sugiyono (2001: 59) memberikan contoh, di Indonesia terdapat 27


propinsi, dan sampelnya akan menggunakan 10 propinsi, maka pengambilan
10 propinsi itu dilakukan secara random. Tetapi perlu diingat, karena
propinsi-propinsi di Indonesia itu berstrata maka pengambilan sampelnya
perlu menggunakan stratified random sampling.

Contoh lainnya dikemukakan oleh Margono (2004: 127). Ia


mencotohkan bila penelitian dilakukan terhadap populai pelajar SMU di
suatu kota. Untuk random tidak dilakukan langsung pada semua pelajar-
pelajar, tetapi pada sekolah/kelas sebagai kelompok atau cluster. Teknik
sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap
pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan
orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga.

Anda mungkin juga menyukai