Anda di halaman 1dari 5

TEORI NORTON

Amrizal Lubis

Disusun Oleh :
Frans Aditia S (1905112011)
Harry Calvin L Tobing (1905112036)

Kelas :CE - 1B

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA


POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Pada bab ini akan dibahas penyelesaian persoalan yang muncul pada rangkaian listrik
dengan menggunakan suatu teorema tertentu. Dengan pengertian bahwa suatu persoalan
rangkaian listrik bukan tidak dapat dipecahkan dengan hukum-hukum dasar atau konsep
dasar ataupun dengan bantuan suatu teorema tertentu yang dibahas pada bab sebelumnya,
tetapi pada bab ini dibahas bahwa penggunaan teorema tertentu dalam menyelesaikan
persoalan yang muncul pada rangkaian listrik dapat dilakukan dengan menggunakan suatu
teorema tertentu. Teorema yang dibahas pada bab ini yaitu: Teorema Thevenin dan Teorema
Norton.

B.Rumusan Masalah

            Dari latar belakang diatas,kita bisa menentukan rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini,yaitu:

1. Mampu Menyelesaikan soal dengan teorema Thevenin dan teorema Norton.


2. Mampu Menjelaskan konsep teorema Thevenin dan Norton.
3. Mampu Menyelesaikan soal dengan teorema Thevenin dan Norton

C.Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini,yaitu:

1. Sebagai salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah Rangkaian Listrik
2. Menambah wawasan tentang Teorema Thevenin dan Teorema Norton

D.Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini,yaitu:

1. Sebagai pedoman untuk menambah pengetahuan dalam membuat suatu makalah.


2. Sebagai referensi bagi penulis dalam pembuatan makalah berikutnya.
3. Sebagai bahan bacaan.
Teorema Thevenin
Pada teorema ini berlaku bahwa :
“Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber
tegangan yang dihubung serikan dengan sebuah tahanan ekivelennya pada dua terminal yang
diamati”.

Teori Thevenin mengatakan bahwa sebuah rangkaian yang mengandung beberapa


sumber tegangan dan hambatan dapat diganti dengan sebuah sumber tegangan yang dipasang
seri dengan sebuah hambatan (resistor). Dengan kata lain rangkaian elektronika yang rumit
dapat disederhanakan menjadi sebuah rangkaian hambatan linier yang terdiri dari 1 sumber
arus dengan 1 resistor. Penyederhanaan rangkaian komplek menjadi sederhana dengan
mengikuti teori Thevenin dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.

Pada gambar 1b terdapat sumber arus VTH yaitu tegangan Thevenin. Tegangan


Thevenin adalah tegangan yang diukur atau dihitung pada terminal beban, ketika beban
dilepas dari rangkaian. Karena diukur atau dihitung ketika beban dilepas, maka tegangan ini
sering disebut tegangan rangkaian terbuka.
RTh disebut hambatan Thevenin. Hambatan Thevenin adalah hambatan yang diukur
atau dihitung pada terminal beban ketika beban dilepas dari rangkaian dan sumber arus dibuat
menjadi nol atau dihubung singkatkan. Untuk mengukur tahanan Thevenin kita harus
mengurangi tegangan sumber arus hingga nol. Untuk sumber tegangan dapat di-nol-kan
dengan menghubung-singkatkan terminal tegangan atau melepas sumber tegangan dan
menggantikannya dengan sebuah penghantar. Gambar berikut ini menunjukan cara mengukur
atau menghitung tegangan dan hambatan Thevenin.

Perhatikan gambar 2, terdapat sebuah black box yang terdiri dari sumber teganan DC dan
rangkaian hambatan linier yang tidak diketahui bentuk rangkaiannya. Rangkaian hambatan
linier adalah rangkaian yang hambatannya tidak berubah ketika tegangan dinaikkan atau
diturunkan. Thevenin dapat membuktikan bahwa tidak peduli seperti apa bentuk rangkaian
linier tersebut, tetapi semua rangkaian hambatan linier akan menghasilkan arus beban yang
sama yang mengikuti persamaan :

Dimana : IL = arus beban ; VTh = tegangan Thevenin ; RTh = hambatan Thevenin dan RL =
hambatan beban.
Beberapa Teknik untuk Menganalisis Rangkaian
Teorema Thevenin dan Teorema Norton

Sekarang setelah kita mempunyai prinsip superposisi, maka kita dapat


mengembangkan dua teorema lagi yang akan sangat menyederhanakan analisis banyak
rangkaian linear. Yang pertama dari teorema ini mengikuiti nama M.L Thevenin, seorang
insinyur Perancis yang bekerja di bidang telegrafi, yang pertama sekali mengumumkan
teorema ini tahun 1883; yang kedua dapat ditinjau sebagai akibat dari yang pertama dan
didapatkan oleh E. L. Norton, seorang ilmuwan yang bekerja di Bell Telephone Laboratories.

Teorema Thevenin mengatakan bahwa adalah mungkin mengganti semuanya


(terkecuali tahanan beban) dengan sebuah rangkaian ekivalen yang mengandung hanya
sebuah sumber tegangan bebas yang seri dengan sebuah tahanan; respons yang diukur pada
tahanan beban tidak akan berubah. Dengan menggunakan teorema Norton kita dapatkan
sebuah ekivalen yang terdiri dari sebuah sumber arus bebas yang pararel dengan sebuah
tahanan.

Anda mungkin juga menyukai