Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.

S
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA
ISOLASI SOSIAL DI RUANG WISMA KRESNA
RSJ PROF. SOEROJO MAGELANG

DISUSUN OLEH :
Danang Kurniawan
2017.1563

AKADEMI KEPERAWATAN NGESTI WALUYO


PARAKAN
2020

A. PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

1. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Tanggal lahir : 08 September 1978
Umur : 42 Tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Temanggung
Diagnosa medik : F.20.0
Tanggal masuk RS : 09 Maret 2020 Jam : 13.30 Wib
Tanggal pengkajian : 12 Maret 2020 Jam : 09.00 Wib
Penanggung jawab
a. Nama : Tn. W
b. Hubungan dengan klien : Ayah
c. Pekerjaan : Polisi

2. Alasan masuk RS
Klien dibawa ke RSJ tanggal 09 Maret 2020 oleh keluarganya karena dirumah
klien mengamuk orang disekitarnya, merusak alat-alat rumah tangga, tidak
mau mandi dan ganti baju + 20 tahun, lebih suka mengurung diri di kamar,
tidak mau berbicara.
3. Faktor
a. Predisposisi
1) Riwayat Gangguan Jiwa
Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya sudah 20 tahun
yang lalu.

2) Riwayat Pengobatan
Riwayat pengobatan sebelumnya kurang berhasil dan klien putus
obat pada tahun 2001.
3) Riwayat Trauma
Klien tidak pernah mengalami kecelakaan yang mengenai kepala,dan
tidak pernah mengalami penganiayaan dan kekerasan.
4) Riwayat Keluarga
Klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa.
5) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan sering diejek oleh orang disekitarnya dan cewek-
cewek.
b. Presipitasi
Klien mengatakan sering mendengar suara ejekan dari orang
disekitarnya sehingga klien lebih senang dan nyaman mengurung diri di
kamar dan tidak mau berbicara.
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Klien tidak ada keluhan fisik
Tingkat kesadaran : Composmentis
b. Tanda – Tanda Vital :
 TD : 136/70mmHg
 N : 86x/menit
 S : 36°C
 RR : 20x/menit
 TB : 155 Cm
 BB : 47 Kg
c. Keluhan fisik : klien mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai
keluhan fisik, kecacatan fisik, gigi kotor, rambut banyak ketombe,
mulut bau, rambut bau.

5. Pengkajian
a. Genogram
KETERANGAN :
: laki laki
: perempuan
: meninggal dunia
: meninggal dunia
: klien

b. Konsep Diri
1) Gambaran diri
Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya, klien mengatakan
tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai.
2) Identitas diri
Klien mengatakan dirinya seorang laki-laki umur 42 tahun, klien
mengatakan senang menjadi laki-laki dan menerima dirinya apa adanya.
3) Peran diri
Klien mengatakan tinggal bersama orangtua dan adiknya, klien adalah
seorang anak dan tidak mampu menjalankan perannya sebagai anak
karena sering mengurung diri di kamar dan tidak mau bicara. Klien
mengatakan bahwa dirinya tidak pernah ikut dalam kegiatan di desanya.
4) Harga diri
Klien mengatakan tidak malu dengan bagian tubuhnya dan kodratnya
sebagai anak dan klien merasa tidak malu jika harus opname di RSJ
Magelang.
5) Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang dari RSJ, karena ingin berkumpul
dengan keluarganya.
c. Hubungan sosial
1. Orang terdekat
Klien mengatakan orang terdekat dirumah adalah orang tuanya.
2. Peran serta dalam masyarakat
Klien tidak pernah mengikuti kegiatan dimasyarakat dan lebih suka di
rumah mengurung diri.
3. Hambatan dalam hubungan sosial
Klien mengatakan ada hambatan dalam berhubungan sosial dengan
orang lain, tidak bisa memulai pembicaraan.

d. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa sakitnya adalah ujian dari Allah SWT.
2. Kegiatan ibadah
Klien beragama islam, klien mengatakan jika di rumah shalat 5 waktu,
dan di RSJ jarang shalat.
3. Pandangan klien tentang penyakitnya
Klien mengatakan bahwa ia dimasukkan ke RSJ karena tidak mau mandi
dan selalu menyendiri di rumah. Namun klien tidak mengetahui bahwa
dirinya mengalami gangguan jiwa. Klien meyakini bahwa dirinya sehat.

e. Status mental
1. Penampilan umum
Klien terlihat rapi dan rambut berketombe dan bau, gigi kotor,
mulut bau.
2. Pembicaraan
Klien berbicara pelan, intonasi pelan, konsentrasi mudah beralih,
tidak tahan terhadap interaksi.
3. Aktivitas motorik
Klien sering mondar-mandir di ruangan, banyak menyendiri di
kamar, malas berkegiatan kelompok.
4. Alam perasaan
Klien mengatakan perasaannya khawatir dan ingin cepat pulang ke
rumah.
5. Afek
Klien terlihat sering menyendiri dan diam. Afek tumpul (pasien
sedikit berespons atau hanya berespons ketika diberi stimulus).
6. Interaksi selama wawancara
Klien tidak ada kontak mata, sikap duduk menunduk, tidak bisa
memulai pembicaraan dan mengembangkan pembicaraan.
7. Persepsi
Klien bingung, bicara pelan, klien lebih suka menyendiri.
8. Proses pikir
Klien bicara tidak berbelit-belit, jika ditanya oleh temannya atau
perawat klien menjawab, Jadi pasien tidak mempunyai gangguan
proses pikir seperti mengacau dan lain-lain.
9. Isi pikir
Klien klien tidak ada masalah dalam isi pikir.
10. Memori
Memori klien jangka pendek hanya mampu mengingat kejadian saat
ini dan tidak bisa menceritakan pengalaman masa lalu.

11. Tingkat kesadaran dan orientasi


Klien kesadaran composmentis dan klien mengalami disorientasi
waktu, tempat, dan tanggal.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien berkonsentrasi mudah beralih ketika ditanya oleh teman
maupun perawat dan susah berhitung.
13. Kemampuan penilaian
Klien dapat beraktivitas, mandi, makan dengan diberi instruksi
minimal, klien dapat tidur dengan diberi instruksi dan klien malas
mengikuti kegiatan TAK.
14. Daya tilik diri
Klien mangatakan tidak menyadari tentang penyakitnya dan tidak
tahu cara mengatasi penyakitnya.

f. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
Klien makan 3 kali sehari dengan lauk sayur, buah secara mandiri.
2. BAB/BAK
Klien mengatakan BAK dalam sehari 6-7 kali dan BAB sehari
sekali secara mandiri dan membersihkan kamar mandi setelah
menggunakannya.
3. Mandi
Klien mandi jarang mandi, jarang menggosok gigi, klien
mengatakan mandi 2 hari sekali.
4. Berpakaian
Klien ganti baju sehari 2 kali secara mandiri.
5. Istirahat dan tidur
Klien tidur siang sekitar 1-2 jam dan tidur malam 6-7 jam.
6. Penggunaan obat.
Klien rutin dalam mengkonsumsi obat dalam 3 kali sehari, diminum
pada pagi, siang dan sore setelah makan harus di beri instruksi dari
perawat.
7. Pemeliharaan kesehatan
Apabila sakit klien berobat di fasilitas kesehatan terdekat, klien
mengatakan akan minum obat secara teratur karena ingin cepat
sembuh.
8. Aktivitas di dalam dan di luar rumah
Klien di dalam rumah lebih suka mengurung di kamar, tidak mau
berinteraksi dan tidak mau beraktivitas didalam maupun diluar
rumah.
g. Mekanisme koping
1. Mekanisme koping klien maladaptif (klien mengatakan lebih senang
berada di dalam kamar dan tidak berbicara).
2. Mekanisme koping adaptif (klien mengatakan mau berbicara dengan
orang lain dan mau melakukan aktivitas lainnya).
h. Masalah psikososial dan lingkungan
1) Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mendapat dukungan dari keluarga.
2) Masalah berhubungan dengan lingkungan spesifik
Klien mengatakan jarang berhubungan dengan orang lain
3) Masalah dengan pendidikan spesifik
Klien mengatakan bahwa klien lulusan SD, klien mengatakan sering
di ejek sama temannya selama sekolah.
4) Masalah dengan pekerjaan, spesifik
klien mengatakan tidak bekerja.
5) Masalah ekonomi, spesifik.
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam ekonomi.
6) Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan bahwa dirumah tidak ada masalah, klien
mengatakan jarang bertemu dengan tetangga dan tidak mau
berinteraksi.
7) Masalah pelayanan kesehatan, spesifik
Klien tidak mengalami masalah pada pelayanan kesehatan.

8) Masalah lain
Klien tidak mempunyai masalah lain.
i. Pengetahuan kurang tentang
Klien kurang mengetahui tentang penyakit jiwa, koping, dan faktor
presipitasinya, namun klien berharap dapat sembuh dari proses
pengobatannya dan dapat melanjutkan aktivitas kembali seperti dahulu .
j. Aspek medis
1) Diagnosa medis
Skizofrenia Paranoid
2) Terapi yang diberikan
a) Risperidon 2x2 mg
b) fluoxetine 2x2 mg
c) Trihexipenidil 2x1 mg
ANALISA DATA
Tanggal /jam Data fokus Masalah keperawatan Paraf

12/03/2020 DS: Klien mengatakan ada Isolasi sosial :Menarik diri Danang
09.00 Wib Kurniawan
hambatan dalam berhubungan
sosial dengan orang lain, tidak
bisa memulai pembicaraan.
DO :
1. Klien lebih suka
mengurung dikamar
2. Tidak ada kontak mata
saat berbicara
3. Bicara pelan dan intonasi
pelan.
4. Sikap duduk menunduk
5. Afek klien tumpul
6. Banyak menyendiri
7. Klien malas berkegiatan
kelompok
12/03/2020 DS : Klien mandi jarang mandi, Defisit perawatan diri Danang
10.00 Wib Kurniawan
jarang menggosok gigi, klien
mengatakan mandi 2 hari
sekali.

DO :
1. Gigi kotor
2. Mulut bau
3. Rambut berketombe
4. Rambut bau

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri
2. Defisit perawatan diri
RECANA KEPERAWATAN
N Dx Rencana Tindakan Keperawatan Rasional
o Keperawata Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
n
1. Isolasi sosial TUM: 1. Klien 1. Bina hubungan saling Untuk
: menarik Klien menunjukkan percaya dengan prinsip meningkatkan
diri mampu tanda-tanda komunikasi terapetik tingkat
berinteraksi percaya kepercayaan
(a) Sapa pasien dengan
dengan (a) Mau klien terhadap
ramah baik verbal
orang lain menjawab tenaga
maupun non verbal
salam kesehatan
TUK 1: (b) Ada kontak (b) Perkenalkan diri
Setelah mata dengan sopan
dilakukan (c) Mau
(c) Tanyakan nama
tindakan berjabat
lengkap pasien dan
keperawata tangan
nama kesukaan pasien
n selama (d) Mau
3x berkenalan (d) Jelaskan tujuan
pertemuan (e) Bersedia pertemuan
diharapkan menceritaka (e) Buat kontrak interaksi
klien dapat n perasaan yang jelas
membina (f) Jujur dan menepati
(f) Mau
hubungan janji
mengungkap
saling (g) Tanyakan perasaan
kan
percaya klien dan masalah
masalahnya
yang dihadapi klien
(h) Buat kontrak interaksi
yang jelas
(i) Beri perhatian dan
penghargaan : temani
pasien walau tidak
menjawab

TUK 2 : 1. Klien dapat 1. Tanyakan pada klien Untuk


Setelah menyebutkan tentang: mengetahui
dilakukan minimal satu (a) Orang yang tinggal faktor
tindakan penyebab serumah/teman sekamar presipitasi dan
keperawata menarik diri klien predisposisi
n selama dari: (b) Orang terdekat klien yang
3x (a) Diri sendiri dirumah/ diruang menyebabkan
pertemuan (b) Orang lain perawatan klien menarik
diharapkan (c) Lingkungan (c) Apa yang membuat diri
klien klien dekat dengan orang
mampu tersebut
menyebutk (d) Orang yang tidak
an dekat dengan klien
penyebab dirumah atau diruang
menarik perawatan
diri (e) Upaya yang telah
dilakukan untuk
mendekatkan diri dengan
orang lain.
2. Diskusikan dengan
klien penyebab menarik
diri atau tidak mau
bergaul dengan orang lain
3. Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya.
TUK 3: 1. Klien dapat 1. Tanyakan pada klien Untuk
Setelah menyebutkan tentang meningkatkan
dilakukan keuntungan (a) Manfaat hubungan ketertrikan
tindakan berhubungan sosial klien dalam
keperawata sosial, misalnya: (b) Kerugian menarik diri berhubungan
n selama (a) Banyak 2. Diskusikan bersama sosial
3x teman klien tentang manfaat
pertemuan (b) Tidak berhubungan sosial dan
diharapkan kesepian kerugian menarik diri
klien (c) Bisa diskusi 3. Beri pujian terhadap
mampu (d) Saling kemampuan klien
menyebutk menolong mengungkapkan
an 2. Kerugian perasaannya
keuntungan menarik diri,
berhubunga misalnya:
n sosial dan (a) Sendiri
kerugian (b) Kesepian
menarik (c) Tidak bisa
diri diskusi
TUK 4: 1. Klien dapat 1. Observasi perilaku Agar klien
Setelah melaksanakan klien saat berhubungan dapat
dilakukan hubungan sosial sosial beradaptasi
tindakan secara bertahap 2. Beri motivasi dan dengan orang
keperawata dengan: bantu klien untuk lain secara
n selama (a) Perawat berkenalan atau perlahan
3x (b) Perawat lain berkomunikasi dengan
pertemuan (c) Klien lain perawat lain, klien lain
diharapkan (d) Kelompok dan kelompok
klien dapat 3. Libatkan klien dalam
melaksanak terapi aktivitas kelompok
an sosialisasi
hubungan 4. Diskusikan jadwal
sosial harian yang dapat
secara dilakukan untuk
bertahap meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi
5. Beri motivasi klien
untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan
jadwal yang telah dibuat
6. Beri pujian terhadap
kemampuan klien
memperluas
pergaulannya melalui
aktivitas yang
dilaksanakan.
TUK 5: 1. Klien dapat 1. Diskusikan dengan Agar klien
Setelah menjelaskan klien tentang perasaannya dapat
dilakukan perasaannya setelah berhubungan membedakan
tindakan setelah sosial dengan orang lain bagaimana
keperawata berhubungan dan kelompok perasaannya
n selama sosial dengan: 2. Beri pujian terhadap sebelum
3x (a) Orang lain kemampuan klien berhubungan
pertemuan (b) Kelompok mengungkapkan sosial dan
diharapkan perasaannya setelah
klien berhubungan
mampu sosial dengan
menjelaska orang lain atau
n kelompok
perasaanny
a setelah
berhubunga
n sosial
TUK 6: 1. Keluarga 1. Diskusikan pentingnya Untuk
Setelah dapat peran serta keluarga mempersiapka
dilakukan menjelaskan sebagai pendukung untuk n keluarga saat
tindakan tentang: mengatasi perilaku klien sudah
keperawata (a) Pengertian menarik diri pulang
n selama menarik diri 2. Diskusikan potensi
3x (b) Tanda dan keluarga untuk membantu
pertemuan gejala menarik klien mengatasi perilaku
diharapkan diri menarik diri
klien (c) Penyebab 2. Diskusikan potensi
mendapat dan akibat keluarga untuk membantu
dukungan menarik diri klien mengatasi perilaku
keluarga (d) Cara menarik diri
dalam merawat klien 3. Jelaskan pada keluarga
memperlua menarik diri tentang
s hubungan 2. Keluarga (a) Pengertian menarik
sosial dapat diri
mempraktikkan (b) Tanda dan gejala
cara merawat menarik diri
klien menarik (c) Penyebab dan akibat
diri menarik diri
(d) Cara merawat klien
menarik diri
4. Latih keluarga cara
merawat klien menarik
diri
5. Tanyakan perasaan
keluarga setelah mencoba
cara yang dilatihkan
6. Beri motivasi keluarga
agar membantu klien
untuk bersosialisasi
7. Beri pujian kepada
keluarga atas
keterlibatannya dalam
merawat klien di Rumah
Sakit
TUK 7: 1. Klien dapat 1. Diskusikan dengan Untuk
Setelah menyebutkan klien manfaat dan menghambat
dilakukan (a) Manfaat kerugian tidak minum kekambuhan
tindakan minum obat obat, nama, warna, dosis, gejala klien
keperawata (b) Kerugian cara, efek terapi dan efek
n selama tidak minum samping penggunaan obat
3x obat 2. Pantau klien saat
pertemuan (c) Nama, penggunaan obat
diharapkan warna, dosis, 3. Beri pujian saat klien
klien dapat efek terapi dan menggunakan obat
memanfaat efek samping dengan benar
kan obat obat 4. Diskusikan akibat
dengan 2. Klien berhenti minum obat
baik mendeminstrasi tanpa konsultasi dengan
kan penggunaan dokter
obat dengan 5. Anjurkan klien untuk
benar konsultasi kepada dokter
3. Klien atau perawat jika terjadi
menyebutkan hal-hal yang tidak
akibat berhenti diinginkan
minum obat
tanpa konsultasi
dokter
CATATAN KEPERAWATAN
Dx. Keperawatan/ Implementasi Evalusi Paraf
SP
Isolasi sosial : SP 1 : S: Danang
menarik diri / sp 1 1. Mengidentifikasi 1. Klien mengatakan Kurniawan
Kamis, 12/03/2020 penyebab isos dirinya serumah
a) Siapa yang dengan ayah dan
serumah ibu
b) Siapa yang dekat 2. klien mengatakan
c) Siapa yang tidak punya teman
dekat namanya saudara
d) Apa sebabnya A sebabnya ia baik
2. Mengetahui 3. klien mengatakan
keuntungan punya susah mengajak
teman dan bercakap- orang lain
cakap berbicara
3. Mengetahui 4. klien mengatakan
keinginan tidak punya maleas berbicara
teman dan tidak dengan orang lain
bercakap-cakap
4. Melatih cara O : klien nampak malas
berkenalan dengan bergaul dengan teman dan
teman, perawat atau beraktvitas sendiri di
tamu kamar tanpa banyak
5. Memasukan pada bercerita.
jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan A : masalah belum teratasi
a) Latihan
berkenalan P : ulangi SP 1
dengan teman 1. Latihan berkenalan
kamar 2x sehari dengan teman atau
b) Latihan dengan perawat
perawat 2x sehari 2. Kegiatan TAK
c) Latihan kegiaaan ( jam 09.00)
kelompok atau 3. Pemberian obat
TAK 2x sehari ( jam 07.00 dan
(jam 09.00) 19.00)
d) Pemberian obat
sehabis makan
fluoxetine 2mg
dan risperidone
2mg ( jam 07.00
dan 19.00 )
Isolasi social : SP SP 2 : S : klien mengatakan lupa Danang
2 1. Mengevaluasi mengingat cara Kurniawan
Jumat, 13/03/2020 kegiatan berkenalan berkenalan dengan teman
2. Melatih cara sekamar atau perawat
berbicara saat
melakukan kegiatan O : - Nampak masih sulit
harian berkenalan dengan teman
3. Memasukan pada tanpa bantuan
jadwal latihan - Wajah kurang
berkenalan beseri
4. Latihan kegiatan
kelompok atau TAK ( A : masalah belum teratasi
jam 09.00)
5. Pemberian obat P : ulangi SP 2 :
setelah makan 1. Latihan berkenalan
fluoxetine 2mg dan dengan teman
risperidone 2mg ( jam 2. Latihan berkenalan
07.00 dan 19.00) dengan perwat
3. Kegiatan TAK
( jam 09.00)
4. Pemeberian obat
sehabis makan
( jam 07.00 dan
19.00)
Isolasi social : SP 3 : S: Danang
Sabtu, 14/03/2020 1. Mengevaluasi 1. klien mengatakan Kurniawan
kegiatan latihan lupa cara
berkenalan berkenalan dengan
( berkenalan dengan teman dan perawat
teman kamar, perawat 2. klien mengatakan
atau tamu) susah memulai
2. Melatih cara pembicaraan
berbicara saat dengan teman
melakukan kegiatan
harian O:
3. Memasukan pada 1. Nampak sulit
jadwal kegiatan untuk berkenalan dengan
latihan berkenalan teman
4. Latihan kegiatan 2. Ekspresi wajah
kelompok atau TAK ( kurang berseri
jam 09.00)
5. Pemberian obat A : masalah belum teratasi
setelah makan
fluoxetine 2mg dan P : latihan ulang SP 3
risperidone 2mg ( jam 1. Latihan berkenalan
07.00 da 19.00) 2. TAK
3. Minum obat
sehabis makan
( jam 07.00 dan
19.00)

Anda mungkin juga menyukai