Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
BELLA MONICA WOWOR
NIM: 19202109001
Pendahuluan
Nilai Sukubanyak
Apabila sukubanyak dinyatakan dengan fungsi f(x), dan x diganti dengan bilangan h, maka
bentuk f(h) adalah nilai sukubanyak tersebut untuk x=h.
Contoh soal :
Diberi sukubanyak f(x) = 3x2+2x+1, maka nilai f(2) adalah ?
Jawab :
f(x) = 3x2+2x+1, jika x=2, maka kita substitusikan 2 ke dalam setiap variabel x.
f(2) = 3(2)2+2(2)+1= 3.4 + 2.2 + 1 = 12 + 4 + 1= 17
b. f(x) – g(x)
Jawab : f(x) – g(x) = (3x2+2x+2) – (2x2+7x+1) = 3x2+2x+2-2x2-7x-1 = x2-5x+1
c. f(x) × g(x)
Jawab : f(x) × g(x) = (3x2+2x+2) × (2x2+7x+1) = 6x4+25x3+21x2+16x+2
Teorema 1: Jika sukubanyak P(x) berderajat n dibagi (x-h), maka sisa pembagianya
adalah S=P(h).
Teorema 2: Jika sukubanyak P(x) berderajat n dibagi (ax-b), maka sisa pembagianya
adalah .
Teorema 3: Jika sukubanyak P(x) berderajat n dibagi (x-h1)(x-h2), maka sisa
pembagianya adalah
4. Teorema Faktor
Untuk dapat memahami teorema faktor, kita terlebih dahulu harus memahami teorema sisa
(saya jelaskan di subbab sebelumnya). Diberikan sukubanyak berikut ini
Perlu anda ketahui dua hal: 1) (x-1) adalah faktor dari P(x). 2) P(1) = 0 atau sisa = 0.
Suatu sukubanyak P(x) memiliki faktor yaitu (x-h) jika dan hanya jika P(h) = 0 atau
sisanya = 0.
Pembuktian :
Kita ketahui dari pembagian sukubanyak bahwa P(x) = Q(x) . H(x) + S(x)
Dari teorema sisa kita pelajari bahwa P(x) = (x-h).H(x) + S, dengan S = P(h). Kita
ketahui bahwa teorema faktor berlaku jika dan hanya jika P(h) atau sisa = 0.
P(x) = (x-h).H(x) + S
P(x) = (x-h).H(x)
Ini menunjukkan bahwa (x-h) adalah faktor dari P(x), jika dan hanya jika P(h) = 0
5. Persamaan Sukubanyak
Di awal materi kita telah mengenal bentuk umum sukubanyak yaitu:
an ≠ 0
Penentuan nilai x dari persamaan diatas dikenal sebagai akar-akar persamaan sukubanyak.
Penentuan nilai x dapat dilakukan dengan cara skema Horner. Persamaan sukubanyak
berkaitan dengan teorema faktor yaitu:
Suatu sukubanyak P(x) memiliki faktor yaitu (x-h) jika dan hanya jika P(h) = 0 atau
sisanya = 0.
Maka, akar rasional yang mungkin adalah faktor dari b/faktor dari a, yaitu ±1, ±2, ±1/2, ±1/3,
±1/6, ±2/3
Bila ya, maka x=1 adalah akar dari P(x) = 0 atau (x-1) adalah faktor dari P(x)=0.
Bila tidak, lanjutkan ke langkah 2.
Langkah 2. Periksa apakah penjumlahan dari koefisien variabel berpangkat genap sama
dengan jumlah dari koefisien variabel berpangkat ganjil?
Bila ya, maka x=-1 merupakan akar dari P(x) = 0.
Bila tidak, lanjutkan ke langkah 3.