Anda di halaman 1dari 8

Aspek hukum bisnis

ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

Materi Kuliah

Senin, 30 Maret 2015

1. PEMAHAMAN SISTEM HUKUM BISNIS DI INDONESIA

Pengertian HUKUM

Hukum adalah himpunan peraturan peraturan yaitu berisi perintah perintah dan larangan larangan yang
mengurus tata tertib suatu masyarakat dan hal tersebut harus ditaati oleh masyarakat tersebut
(ultrecht).

Hukum adalah suatu tata cara dan norma yang berlaku dalam suatu situasi, kondisi dan domisili pada
wilayah tertentu (Djoko Santoso).

Menurut prof.mr.dr.l.j. van Apeldoorn Hukum dibedakan atas 2 sudut pandang yaitu:

HUKUM MENURUT KALANGAN TERPELAJAR

Hukum berdasarkan pasal pasal yang tertera dalam peraturan perundang-undangan

HUKUM MENURUT ORANG AWAM

Hukum yang hanya terpikirkan berdasarkan apa yang mereka anggap sebagai hukum selama ini

Pengertian HUKUM EKONOMI


Keseluruhan kaidah-kaidah dan putusan-putusan hukum yang secara khusus mengatur kegiatan dan
kehidupan ekonomi di Indonesia. (Sunaryati Hartono)

Keseluruhan peraturan, khususnya yang telah dibuat oleh pemerintah atau badan pemerintah, baik itu
secara langsung maupun tidak langsung bertujuan untuk mempengaruhi perbandingan ekonomi di
pasar-pasar, yang terwujud dalam perundangan perekonomian. Dalam perundangan itu diatur
kehidupan ekonomi dari negara termasuk rakyatnya. (Soedarto)

Sebagian dari keseluruhan norma yang dibuat oleh pemerintah atau penguasa sebagai satu personifikasi
dari masyarakat yang mengatur kehidupan kepentingan ekonomi masyarakat yang saling berhadapan.
(Rochmat Soemitro)

Pengertian Hukum Ekonomi adalah keseluruhan kaidah hukum yang mengatur dan mempengaruhi
segala sesuatu yang berkaitan dengan dan kehidupan perekonomian nasional negara, baik kaidah
hukum yang bersifat privat maupun publik, tertulis dan tidak tertulis, yang mengatur kegiatan dan
kehidupan perekonomian nasional negara.

Pengertian BISNIS

Menurut Mc Naughton, pengertian bisnis adalah pertukaran barang-barang, uang ataupun jasa untuk
keuntungan mutual.

Menurut Haney bisnis dapat didefinisikan sebagai aktivitas manusia yang dihubungkan dengan produksi
ataupun memperoleh kekayaan melalui pembelian dan penjualan barang.

Peterson dan Plowman menjelaskan bahwa bisnis merupakan serangkaian kegiatan yang berhubungan
dengan penjualan ataupun pembelian barang dan jasa yang secara konsisten berulang. Menurutnya,
penjualan jasa ataupun barang yang hanya terjadi satu kali saja bukan merupakan pengertian dari bisnis

Pengertian HUKUM BISNIS

Bestuur Rechts (Bld).

Hukum Bisnis adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik yang tertulis maupun tidak
tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang timbul dari suatu perjanjian-perjanjian maupun
perikatan-perikatan yang terjadi dalam praktek bisnis.
Fungsi Hukum Bisnis

Sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis, untuk memahami hak dan kewajibannya
dalam praktek bisnis, agar terwujud watak dan perilaku aktivitas di bidang bisnis yang berkeadilan,
wajar, dan dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum)

Aspek Pokok Dalam Hukum Bisnis

Aspek kontrak (perjanjian) yang menjadi sumber hukum utama dimana masing-masing pihak tunduk
pada perjanjian yang telah disepakati bersama.

Aspek kebebasan membuat perjanjian dimana para pihak bebas membuat dan menentukan isi dari
perjanjian yang disepakati bersama

Ruang Lingkup Hukum Bisnis

Kontrak bisnis,

jual-beli,

bentuk-bentuk perusahaan,

perusahaan go public dan pasar modal,

penanaman modal asing,

kepailitan dan likuidasi,

merger,

akuisisi,

konsolidasi dan pemisahan perusahaan,

perkreditan dan pembiayaan,

jaminan hutang,

surat berharga,

perburuhan,
hak atas kekayaan intelektual,

anti monopoli,

perlindungan konsumen,

keagenan dan distribusi,

asuransi,

perpajakan,

penyelesaian sengketa bisnis,

bisnis internasional,

hukum pengangkutan

Sumber-Sumber Hukum Bisnis

Peraturan perundang-undangan, yaitu peraturan hukum yang berlaku, seperti: Undang-Undang,


Peraturan Pemerintah, dan lain sebagainya.

Perjanjian atau kontrak, yaitu kesepakatan yang dibuat oleh para pihak dalam transaksi bisnis. Ada juga
pendapat yang menyatakan bahwa perjanjian atau kontrak berlaku sebagai Undang-Undang terhadap
para pihak yang membuatnya.

Traktat, yaitu ketentuan dalam hubungan dan hukum internasional, baik berupa kesepakatan antara
para pemimpin negara di dunia, peraturan dalam hukum internasional, pedoman yang dibuat oleh
lembaga-lembaga dunia, dan lain sebagainya yang diberlakukan di Indonesia.

Yurisprudensi, yaitu keputusan hukum yang biasanya menjadi pedoman dalam merumuskan atau
menjadi pertimbangan dalam penyusunan peraturan atau keputusan hukum berikutnya.

Kebiasaan-kebiasaan dalam bisnis, yaitu kebiasaan yang dilakukan oleh pelaku bisnis pada umumnya.

Doktrin, yaitu pendapat pakar atau ahli hukum yang berkaitan dengan hukum bisnis. Doktrin biasa pula
disebut dengan pendapat para sarjana hukum.

Contoh-Contoh Peraturan Perundang-undangan yang menjadi landasan bagi transaksi bisnis

Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tentang Perikatan

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang


Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 sebagaimana telah dubah menjadi Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang

SISTEM HUKUM

Pengertian Sistem Hukum

Menurut pendapat Sudikno Mertukusumoadalah Suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur yang
mempunyai interaksi satu sama lain dan bekerja sama untuk mencapai tujuan kesatuan tersebut.

Menurut Bellefroid, Pengertian Sistem Hukum ialah rangkaian kesatuan peraturan-peraturan hukum
yang disusun secara tertib menurut asas-asasnya.

Scolten mengatakan, Pengertian Sistem Hukum adalah kesatuan di dalam sistem hukum tidak ada
peraturan hukum yang bertentangan dengan peraturan-peraturan hukum lain dari sistem itu.

Pengertian Sistem Hukum Menurut pendapat Subekti merupakan suatu susunan atau tatanan yang
teratur, suatu keseluruhan dimana terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain, tersusunan
menurut suatu rencana atau pola, hasil dari suatu pemikiran tersebut untuk mencapai suatu tujuan.

Dari pengertian sistem hukum diatas dapat disimpulkan bahwa,Pengertian Sistem hukum adalah suatu
kesatuan peraturan-peraturan hukum yang terdiri atas bagian-bagian (hukum) yang mempunyai kaitan
(interaksi) satu sama lain, yang tersusun sedemikian rupa menurut asas-asasnya, dimana berfungsi
untuk mencapai tujuan. Masing-masing bagian tidak berdiri sendiri, tetapi saling terikat. Arti pentingnya
yaitu setiap bagian terletak pada ikatan sistem, dalam kesatuan dan hubungannya yang sistematis
dengan peraturan-peraturan hukum lainnya.

SISTEM HUKUM DI INDONESIA

Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum Eropa, hukum agama, dan hukum adat.

Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana berbasis pada hukum Eropa, khususnya
dari Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan
Hindia-Belanda (Nederlandsch-Indie).

Hukum agama karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum
atau syariat Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan, dan warisan.

Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum adat yang diserap dalam perundang-undangan atau
yurisprudensi, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-
budaya yang ada di wilayah nusantara.

Home » Peluang Usaha » Aspek Hukum Indonesia yang Diterapkan Dalam Bisnis

Aspek Hukum Indonesia yang Diterapkan Dalam Bisnis

Share on:

http://bisnisi.com/aspek-hukum-indonesia-yang-diterapkan-dalam-bisnis/

Bagi anda para mebisnis ada beberapa hal yang dapat anda perhatikan dalam pendirian sebuah bisnis,
seperti aspek hukum dalam bisnis, sumberdaya manusia yaitu tentunya siapa sajakah yang ingin
menjalankan bisnis tersebut, dan yang harus di perhatikan lagi adalah bagaimana sistem dan cara
mengelola bisnis yang anda dirikan, dan bagai mana pemasaran yang anda akan masukin atau produk
yang anda produksi akan anda pasarkan, dan yang harus di fikirkan selanjutnya bagaimana anda
mendapatkan bahan-bahan mentah dan bagai mana mengelola atau mengolah bahan tersebut dan
masih banyak lagi.

Aspek Hukum Indonesia Dalam Bisnis

Setelah persiapan yang anda siapkan dan bisnis yang anda sudah siap untuk di jalankan, perlu di
perhatikan bagi anda pendiri bisnis tersebut untuk memperhatikan aspek hukum Indonesia dalam bisnis
apakah sudah mencukupi persyaratan yang telah di buat oleh pemerintah, karena dalam bisnis ini antara
bisnis dan pemerintah adalah satu kesatuan dan tidak bisa di pisahkan, seperti kita lihat bisnis tidak bisa
pisah dengan komponen-komponen yang lain.

Selain itu bisnis juga mengatur hubungan antara manusia dengan masyarakat, yang mana bisnis
mengandung pengertian kegiatan usaha yang telah di jalankan suatu badan usaha atau perorangan
dengan cara terus menerus.

Aspek Hukum yang Diterapkan Dalam Bisnis

Dengan mengelola bisnis secara terus menerus akan menimbulkan suatu bisnis yang taat akan adanya
hukum yang telah berlaku di masyarakat baik yang tidak tertulis maupun yang tertulis. Hukum
merupakan salah satu perangkat yang di gunakan oleh suatu negara untuk mengatur suatu perilaku
perorangan atau badan usaha yang melanggar dan dapat menyelesaikan suatu perkara yang timbul di
dalam bisnis tersebut.

Dengan adanya aspek hukum yang di terapkan dalam bisnis maka akan lebih memudahkan suatu bisnis
untuk menjalankan suatu proses dan kegiatan yang telah berlangsung sehari-hari. Karena bagi para
pihak yang telah terlibat dalam perusahaan akan perpijak atau berpatokan terhadap ketentuan yang
sudah di sahkan secara tertulis maupun secara tidak tertulis. Dengan adanya hukum yang selalu
berdampingan dengan hukum, maka tidak ada unsur menyimpang di dalam bisnis tersebut jika
sebelumnya telah di terapkan aspek hukum yang telah di terapkan sejak dulu dalam dunia bisnis.

Aspek Hukum dalam Format Bisnis

Pemerintah di dalam mengatur dunia bisnis, contoh di dalam bisnis waralaba pemerintah mengeluarkan
beberapa peraturan pemerintahan PP RI no 16 tahun 1997 tentang bisnis waralaba. PP No 16 tahun
1997 tentang waralaba ini telah di cabut dan telah di ganti dengan PP No 42 tahun 2007 tentang
waralaba, dan ada beberapa ketentuan yang sangat mendukung aspek hukum dalam format bisnis
waralaba ialah :

1. Keputusan mentri perindustrian dan perdagangan RI no. 259 / MPP / KEP / 7 / 1997 ketentuan tata
cara pendaftaran usaha waralaba.
2. Keputusan mentri perindustrian dan perdagangan RI No.31 / M-DAG / PER / 8 / 2008 tentang
penyelenggaraan waralaba.

3. Undang-undang No 14 tahun 2001 tentang hak paten.

4. Undang-undang No 30 tahun 2000 tentang rahasia dagang.

Banyak orang di indonesia masih bingung dengan kepastian hukum yang menyangkut dengan bidang
waralaba di indonesia. Semoga dengan informasi yang saya tulis tentang aspek hukum dalam bisnis
dalam bisnis ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan semoga menjadikan suatu wawasan yang
sangat luas bagi kalangan pebisnis yang ingin mengembangkan usahanya terutama bisnis yang
menjanjikan.

Anda mungkin juga menyukai