Anda di halaman 1dari 3

LATIHAN

Pasien adalah seorang wanita berusia 80 tahun, bernama Ny. Anastasia, penderita penyakit
kanker. Kondisi ini disdarai oleh pasien yang mengakibatkan ia makin depresi. Wawancara ini
dilakukan oleh Viktor Frankl sendiri di hadapan pada mahasiswanya yang sedang mengikuti
kuliah logoterapi. Berikut wawancara dengan pasien:

Iter/ DATA VERBATIM MIKRO SKILL


Itee
Frankl: Bagaimana pandangan ibu, bila ibu meninjau kembali
kehidupan ibu selama ini? Apakah ibu merasa
kehidupan ini berharga?

Pasien Ya, dokter, harus saya katakan bahwa saya memang


: memiliki kehidupan yang bagus. Kehidupan saya cukup
baik, dan saya harus bersyukur pada Tuhan yang telah
menganugerahkan semua ini kepada saya. Diantaranya,
saya sudah mengunjungi banyak teater, saya pun
menyaksikan berbagai pegelaran musik, dan
sebagainya. Dengarkan dokter, saya mengunjungi
tempat-tempat saya itu bersama keluarga tempat saya
bekerja saat itu menjadi pembantu rumah tangga.
Mula-mulai di Praha dan kemudia di Wina. Dan atas
pengalaman yang indah-indah itu saya sangat
bersyukur kepada Tuhan atas anugerah-Nya ini.
Frankl: Ooh ya?…
Lalu, Ibu baru saja bicara mengenai pengalaman-
pengalaman yang indah, tetapi semuanya itu sekarang
akan sirna , bukan?
Pasien (termenung) Betul, segalanya memang berakhir
sekarang…
Frankl: Tapi apakah ibu pikir bahwa semua hal yang indah-
indah dalam hidup ibu akan musnah dan tidak berharga
menjelas akhir hayat ini?
Pasien (masih termenung) Semua yang indah-indah itu…
:
Frankl: Coba katakan pada saya bu, apakah menurut ibu ada
orang yang mampu menghapuskan kebahagiaan yang
telah ibu alami? Dapatkan seseorang
menghapuskannya?
Pasien (Memandang Frankl) Tidak, Dokter. Siapa pun tak
: dapat menghapuskannya!
Frankl: Atau dapatkan seseorang menghapuskan hal-hal
berharga yang telah ibu raih dalam kehidupan ibu?
Pasien (bersemangat) tak seorang pun dapat
: menghapuskannya!
Frankl: Maksud saya apa yang ibu miliki dan ibu raih….
Pasien Ya, siapa pun tidak dapat menghapuskannya!
:
Frankl: Atau keberanian dan ketabahan yang ibu jalani atau
penderitaan saat ini; adakah yang dapat
meniadakannya dari pengalaman ibu, atau
merampasnya dari masa lalu ibu yang begitu bagus
seperti yang ibu miliki sekarang?
Pasien (sekarang air matanya meleleh) tak seorang pun dapat
: merampasnya! (selang kemudian) Ya, ini benar. Saya
memag telah banyak menderita; tetapi saya berusaha
untuk tetap berani dan tabah menghadapi cobaah
hidup ini. Anda lihat, dokter, saya anggap penderitaan
ini sebagai suatu hukuman. Saya orang yang percaya
pada Tuhan.
Frankl: Hmmm…. baik (menganggukkan kepala)
Tapi bukankah penderitaan pun kadang-kadang
merupakan suatu tantangan? Tidak mustahil bahwa
Tuhan ingin melihat sejauh mana ibu sabar
menjalaninya? Dan mungkin Dia berkata “Ya, ia telah
menjalaninya dengan penuh keberanian”. Sekarang
katakan pada saya, dapatkan seseorang menghapus
restasi dan hal-hal yang telah ibu capai selama ini dari
diri ibu?
Pasien Sudah tentu siapa pun tak dapat melakukannya!
:
Frankl: Oke….
Artinya semuanya tetap ibu miliki?
Pasien Ya benar!
:
Frankl: Tapi ngomong-ngomong, ibu tidak memiliki putra,
bukan?
Pasien Saya memang tidak memiliki anak
:
Frankl: Apakah menurut ibu hidup menjadi bermakna hanya
bila seseorang mempunyai anak?
Pasien Bila anak itu baik-baik, bukankah itu merupakan
: karunia?
Frankl: Benar…. (sambil menganggukkan kepala).
Tapi ibu jangan lupa, contohnya seorang filosof
terbesar sepanjang masa, Immanuel Kant, juga tidak
mempunyai anak. Tapi adakah orang meragukan
kehidupan beliau yang luar biasa bermaknanya?
Bahkan saya berpendapat bila anak-anak adalah satu-
satunya yang bermakna dalam hidup ini, maka hidup ini
justru akan menjadi tak bermakna karena dari sesuatu
yang belum tentu bermakna pasti menjadi sesuatu
yang tak bermakna pula.

Apa yang sekarang dihargai dan diakui dalam


kehidupan ini justru apa yang telah diraih dan
diperoleh. Dan itulah tepatnya apa yang telah ibu
lakukan. Ibu menghadapi penderitaan ini dengan baik
sekali. Ibu menjadi teladan bagi pasien-pasien yang lain
bagaimana cara menjalani derita ini dengan penuh
ketahabahan. Saya wajib mengucapan selamat pada
teman-teman ibu sesama pasien yag telah
berkesempatan menyaksikan keteladan ini.

(Frankl menunjukkan kepada mahasiswa, dan


mahasiswa spontak bertepuk tangan).

Aplaus mereka adalah tanda penghargaan untuk anda,


ibu anastasia, ini penghargaan mereka atas kehidupan
ibu yang begitu prestatif dan sempurna (sekarang Ny.
Anstasia tersedu-sedu)

Ibu harus bangga, dan betapa sedikitnya orang yang


memiliki kebanggaan dalam kehidupan mereka…. saya
pribadi mengakui bahwa kehidupan ibu sangat luar
biasa. Dan tak seorang pun dapat meniadakannya.
Pasien: (Mencoba mengendalikan tangisannya) apa yang telah
anda katakan, Prof. Frankl, benar-benar merupakan
penghibur bagi saya. Ini menyenangkan dan
menenangkan saya. Saya pun dengan jujur harus
mengakui bahwa belum pernah menemukan
kesempatan untuk mendengarkan hal-hal seperti
sekarang ini.

Seminggu kemudian Ny. Anastasia meninggal dunia.


Dalam seminggu terakhir hidupnya, ia tidak lagi
depresi, tetapi sebaliknya menjadi penuh keyakinan
dan bangga. Perkataan terakhir kepada dokter yang
menyaksikan kematiannya “hidupku luar biasa, dan
hidupku tidak sia-sia”.

Tugas Anda:
1. Silahkan di tuliskan jenis-jenis keterampilan wawancara pada kolom mikro skill yang
tersedia.
2. Tugas dikirim by WA/ Email (indah.rch260687@gmail.com) dengan menyertai
NAMA_NIM_PRODI & JUDUL TUGAS (LATIHAN MIKRO SKILL).
3. Tugas dikumpulkan hari ini O{qpaling akhir pada jam 8 malam.

Anda mungkin juga menyukai